Anda di halaman 1dari 13

Jenis larutan : elektrolit dan non

elektrolit
• Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat
menghantarkan listrik
• Contoh: larutan garam dapur, larutan asam
asetat, larutan asam sulfat, air laut, air sungai,
larutan kapur sirih, dan larutan tawas
• Larutan non elektrolit dalah larutan yang tidak
dapat menghantarkan arus listrik
• Contoh: larutan gula, larutan urea, dan larutan
alkohol
ELEKTROLIT KUAT . . .
Elektrolit kuat, karakteristiknya adalah sebagai berikut:
• Menghasilkan banyak ion Molekul netral dalam larutan
hanya sedikit/tidak ada sama sekali
• Terionisasi sempurna, atau sebagian besar terionisasi
sempurna
• Jika dilakukan uji daya hantar listrik: gelembung gas
yang dihasilkan banyak, lampu menyala
• Penghantar listrik yang baik
• Derajat ionisasi = 1, atau mendekati 1
ELEKTROLIT LEMAH . . .
Elektrolit lemah, karakteristiknya adalah sebagai berikut:
• Menghasilkan sedikit ion
• Molekul netral dalam larutan banyak
• Terionisasi hanya sebagian kecil
• Jika dilakukan uji daya hantar listrik: gelembung gas
yang dihasilkan sedikit, lampu tidak menyala
• Penghantar listrik yang buruk
• Derajat ionisasi mendekati 0
Non elektrolit . . .
larutan non elektrolit memiliki karakteristik
sebagai berikut:
• Tidak menghasilkan ion
• Semua dalam bentuk molekul netral dalam
larutannya
• Tidak terionisasi Jika dilakukan uji daya hantar
listrik: tidak menghasilkan gelembung, dan
lampu tidak menyala
Jenis larutan : elektrolit dan non
elektrolit
• Daya hantar listrik larutan elektrolit bergantung pada
jenis dan konsentrasinya.
• Larutan yang mempunyai daya hantar relatif baik
walaupun konsentrasinya relatif kecil  elektrolit
kuat. Contoh : larutan garam dapur, larutan asam
sulfat, dan larutan natrium hidroksida
• Larutan yang mempunyai daya hantar buruk
meskipun konsentrasinya besar  elektrolit lemah.
Contoh: larutan asam asetat, larutan amonia
• Pada konsentrasi yg sama, larutan elektrolit kuat
menghantarkan listrik lebih baik daripada elektrolit
lemah
Jenis larutan : elektrolit dan non
elektrolit
• Hantaran listrik dalam suatu larutan dapat
diukur dengan alat konduktometer atau
konduktivitimeter
• Satuan daya hantar = ohm-1
• Atau dalam SI = Siemens disingkat S
PEMBAGIAN LARUTAN
ELEKTROLIT

-
+
+
-

- +
SIFAT DAN
LARUTAN CONTOH SENYAWA REAKSI IONISASI
PENGAMATAN

- terionisasi NaCl, HCl, NaCl  Na+ + Cl-


sempurna NaOH, NaOH  Na+ + OH-

- menghantarkan H2SO4, dan KCl H2SO4  H+ + SO4-


KCl  K+ + Cl-
arus
Elektrolit
listrik
Kuat - lampu menyala
terang
- terdapat
gelembung gas
- terionisasi sebagian CH3COOH, NH4OH, CH3COOH  H+ +
- menghantarkan arus HCN, dan Al(OH)3 CH3COO-
Elektrolit listrik HCN  H+ + CN-
- lampu menyala redup Al(OH)3  Al3+ +
Lemah - terdapat gelembung 3OH-
gas

- tidak terionisasi C6H12O6, C12H22O11, C6H12O6


- tidak menghantarkan CO(NH2)2, dan C2H5OH C12H22O11
arus listrik CO(NH2)2
Non - lampu tidak menyala C2H5OH
Elektrolit - tidak terdapat
gelembung gas
KONSENTRASI LARUTAN
A. Konsep mol
Mol : Satuan jumlah suatu zat dalam perhitungan kimia
( 1mol=12 gr atom C-12)
= 6,02 x 1023 atom
Contoh: 1mol atom Zn = 6,02 x 1023 atom Zn
0,5 mol Zn = 0,5 x 6,02 x 1023 atom Zn
5 mol molekul air = 5 x 6,02 x 1023 molekul air
0,4 mol besi = 0,4 x 6,02 x 1023 atom Fe = 2,4 x 1023 atom Fe

B. Massa Molar
Massa 1 mol zat dalam satuan gram

massa (gr) massa ( gr )


mol = -----------------atau mol = ----------------
Ar Mr
C. Konsentrasi larutan

1.Larutan : zat terdispersi dalam zat lain dengan diameter < 100 µm
Jumlah pelarut > zat terlarut
pelarut universal = air

2. Konsentrasi
(Kadar = kepekatan )
Banyaknya zat terlarut dalam suatu larutan

Gambar . Konsentrasi dalam bentuk persen


volume dari Vinegar atau Asam Cuka
D. Satuan Konsentrasi

1. Fisika : *Persen % ( B/B, B/V, V/B, V/V )


banyaknya zat (gr)
*Perseribu 0/00 = ------------------------ x 1000 0/00
jumlah larutan
*BPJ = ppm
zat
= -------- x 1000.000 bpj ( mg/Kg atau mg/L )
larutan
E. Satuan Kimia
1. Molaritas ( M ) : banyaknya mol zat d dalam 1 L larutan
mol
M = --------
L

2. Normalitas ( N ) : banyaknya mol ekivalen zat dalam 1 L larutan


mol ekivalen = mol x valensi
rumus ; N = mol x valensi zat

3. Molalitas ( m ) : banyaknya mol zat dalam 1000 gr pelarut


mol zat
m = ----------------
1000 gr pelarut

4. Fraksi mol ( X ) : menyatakan perbandingan antara mol zat terlarut atau


pelarut dg jumlah mol seluruh zat
mol zat terlarut
X =-----------------------------------------------
mol zat terlarut + mol zat pelarut
Konsentrasi dalam bentuk molalitas (m) dari
senyawa CuSO4

konsentrasi dalam bentuk Molaritas (M)

Anda mungkin juga menyukai