Anda di halaman 1dari 157

11. Jawaban: C 13.

Jawaban:
Reaksi: CrCl3  Cr3+ + 3Cl– D Reaksi:
Mol Cr3+ = mol larutan CrCl3 = M × V = 1,0 ×
Fe2O3 + 3CO  2Fe + 3CO2
1= 11,2
1 mol Mol Fe = = 0,2
mol 56
Massa Cr yang mengendap di katoda = 1
mol
× 52 gram/mol = 52 1
gram Mol Fe2O3  2  0,2  0,1 mol
e.i.t Massa Fe2O3  0,1160  16 kg
W  e.F 96.500
Ar 52
e   17,33 14. Jawaban: D
Jumlah elektron 3
e.i.t Gas SO2 dan NO2 adalah gas hasil dari industri
W
96.500 yang dapat menyebabkan hujan asam,
96.500.W karena apabila SO2 dan NO2 bereaksi
t i.e dengan air akan menghasilkan H2SO4 dan
96.500  52 5.018.000
t  17,33  6  103,98  48.250 deti HNO3 yang membuat
pH air menjadi asam sekitar 3–4.
12. Jawaban: B
Pada reaksi SO2  HSO3- bilangan oksidasi 15. Jawaban: C
S tetap. E° reduksi > E° oksidasi
• Nilai S pada SO2 E° = Eo reduksi – E° oksidasi
S + 2(O) = 0 E° = (0,13 V) – (0, 25 V)
S + 2(–2) = 0 = 0,13 V + 0, 25 V
S–4= = +0,12 V
0S=+
4
• Nilai S pada
HSO3– H + S +
3(O) = –1 1 + S
+ 3(–2) = –1
S – 5 = –1
S = +4

KIMIA 1

KITAB SUKSES kimia SMA.indd 239 29/08/2013 16:00:20


BAB 9
Larutan

A. Larutan Elektrolit dan Non-Elektrolit


Larutan merupakan campuran homogen antara dua zat atau lebih. Berdasarkan daya hantarnya
larutan terbagi 2 yaitu:

1. Larutan Elektrolit

Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan listrik, karena di dalam larutan
mengalami ionisasi. Larutan yang bersifat seperti ini adalah asam, basa, dan garam seperti
NaCl, HCl, NaOH, dll. Berdasarkan kekuatan terionisasinya larutan elektrolit terbagi 2 yaitu
elektrolit kuat dan elektrolit lemah. Berikut perbedaan dari elektrolit kuat dan elektrolit
lemah:

No Elektrolit Kuat Elektrolit Lemah


Dalam air terionisasi sempurna Dalam air terionisasi sebagian (reaksi setimbang), maka
1 (reaksi berkesudahan). mem-
punyai Ka atau Kb.
2 Daya hantar listrik kuat. Daya hantar listrik lemah.
Dalam alat uji elektrolit ditandai: Dalam alat uji elektrolit ditandai:
3 Lampu menyala terang. - Lampu redup/mati.
Gelembung gas banyak. - Gelembung gas sedikit.
4 Derajat ionisasi ( = 1). Derajat ionisasi ( 0 <  < 1).
Contoh: Contoh:
- Asamida (HCl, HBr, HI). - Sebagian asam, selain yang kuat: CH3COOH, HCN
- Asam oksi (H2SO4, HNO3, HClO4, - Sebagian basa, selain yang kuat: NH4OH, Al(OH)3,
5 HClO3). Cu(OH)2, dll.
- Basa (NaOH, KOH, Ca(OH)2, Ba(OH)2) - Sebagian kecil garam, seperti garam rangkap:
- Garam yang terlarut dalam air K2SO4, Al2(SO4)3 .24 H2O (tawas)
(sebagian
besar terlarut dalam air): NaCl, K2SO4.

2. Larutan Non-Elektrolit,

Jenis larutan yang tidak dapat menghantarkan listrik sehingga dalam larutannya tidak terjadi
240 kitab sukses

KITAB SUKSES kimia SMA.indd 240 29/08/2013 16:00:20


ionisasi. Contohnya larutan gula, urea, alkohol, dll.

241 kitab sukses

KITAB SUKSES kimia SMA.indd 240 29/08/2013 16:00:20


B. Larutan Asam dan Basa
Air yang merupakan larutan netral dapat menghantarkan arus listrik apabila diberi tegangan
tinggi. Karena saat diberi tegangan tinggi, air akan mengalami ionisasi. Reaksi yang terjadi
yaitu:
H2O  H+ + OH–
Reaksi ionisasi mempunyai tetapan kesetimbangan yang dilambangkan dengan Kw (1 × 10–14 pada
suhu 25oC) sehingga rumus dari reaksi diatas menjadi:
Kw = [H+] [OH-]
Pada air murni, [H+] = [OH–],
sehingga: Kw = [H+] [OH–]
Kw = [H+]2 atau Kw = [OH–]2

Contoh soal:
1. Berapakah konsentrasi ion OH– dalam suatu larutan yang mengandung konsentrasi ion H+ 0,05 M?
2. Pada suhu tertentu harga Kw = 1 × 10–13. Tentukanlah:
a. Konsentrasi ion H+ dalam air murni.
b. Konsentrasi ion OH– jika konsentrasi H+ 0,02 M.

Jawab:
1. K = [H+] [OH–]
w


[OH ]  Kw
H 
+

-14
110
 5 10-2
= 2 × 10–13 M
2. a. K = [H+]2
w

H
   Kw
+

 11013
 0,11012
6
 0, 316 10
–7
 3,16 10
b. Kw = [H+] [OH–]

OH–   Kw
H 
+

13
110
 2 102
12
 5 10 M

KIMIA 241

KITAB SUKSES kimia SMA.indd 241 29/08/2013 16:00:20


C. Indikator
Indikator asam basa adalah zat warna yang mempunyai warna yang berbeda dalam larutan
asam dan larutan basa. Ciri-ciri dari larutan asam, basa maupun netral yaitu:

No Larutan Asam Larutan Basa Larutan Netral


1 Rasanya asam. Rasanya pahit. Rasanya bervariasi.
Merubah lakmus biru menjadi Merubah lakmus merah menjadi Tidak merubah warna kertas
2
merah. biru. lakmus.
3 [H+] > [OH–] [H+] < [OH–] [H+] = [OH–]
Terurai menjadi ion H+ dan Terurai menjadi ion positif logam Terurai menjadi [H+] dan [OH–].
4 ion dan ion OH–.
negatif sisa asam.
Bersifat korosif. Contoh: Bersifat melarutkan kulit (kaustik). Tidak bersifat korosif.
5 Contoh:
cuka, air aki (H2SO4), HCl, Contoh: air sabun, air kapur, air
HNO3. abu. NaCl, alkohol, urea.

D. Kertas Lakmus
Terdiri dari kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru.

Sifat Larutan
Kertas Lakmus
Asam Basa Netral
Merah Merah Biru Merah
Biru Merah Biru Biru

Indikator AlamiE.
Berasal dari tumbuhan berwarna seperti kembang sepatu, mawar, bougenville, kulit manggis,
bunga terompet, bunga kana, dan kunyit. Berikut beberapa hasil uji larutan dengan ekstrak
bunga:
Bunga Air Cuka (Asam) Air Kapur (Basa) Air Suling (Netral)
Terompet Merah Hijau Ungu
Kana Jingga Hijau muda Kuning
Kembang sepatu Merah Hijau Merah
Kulit manggis Coklat kemerahan Biru kehitaman Ungu
Kunyit Kuning cerah Jingga kecoklatan Kuning

F. Indikator Buatan
Merupakan indikator yang digunakan dalam laboratorium, seperti:
Indikator Asam Basa Netral
Fenolftalein Tidak berwarna Merah Tak berwarna
Metil Merah Merah Kuning Kuning
Metil Jingga Merah Kuning Kuning
Bromtimol Biru Kuning Biru Kuning

242 kitab sukses

KITAB SUKSES kimia SMA.indd 242 29/08/2013 16:00:20


Sekilas Info Kimia!
14,0

Pada saat titrasi HCl dengan NaOH, titik


12,0
ekuivalen akan terlihat dengan menggunakan 10,0
Selang pH, alizarin kuning R

indikator fenolf- talein. Indikator ini mempunyai Selang pH, fenolftalein


8,0 Titik setara
trayek pH antara 8,3– 10,0 yang akan membentuk Selang pH, feno merah
6,0
warna ketika pH mulai memasuki 8,3. Titik Selang pH, metil merah
Selang pH, metil jingga
ekuivalen titrasi HCl dan NaOH adalah 7 4,0

Selang pH, timol biru


sehingga tepat pada titik ekuivalen terse- but 2,0

fenolftalein belum berubah warna. Namun, jika 0,0 5,0 10,0 15,0 20,0 25,0 30,0 35,0 40,0 45,0 50,0

kelebihan 1 tetes pH akan langsung berubah Volume pada 0,1000 M NaOH, mL

men- jadi 10 dan ini menunjukkan bahwa batas


kesalahan masih berada dalam batas yang
sangat kecil sehing-
ga indikator fenolftalein dapat digunakan untuk menunjukkan titik ekuivalen pada titrasi asam kuat
(HCl) dengan basa kuat (NaOH).

G. Teori Asam-Basa
1. Lavoiser
Bahwa setiap asam mengandung unsur oksigen.

2. Humphrey Davy
Bahwa hidrogen merupakan unsur dasar dari setiap asam.

3. Gay Lussac
Asam adalah zat yang dapat menetralkan basa (alkali) dan kedua golongan senyawa itu
(asam dan basa) hanya dapat didefinisikan dalam kaitan satu dengan yang lain.

4. Arrhenius
Asam adalah zat yang di dalam air dapat melepaskan ion H+ sedangkan basa melepaskan ion OH-.
 Asam Arrhenius
Dirumuskan sebagai: HxZ  x H+ + Zx–
Contohnya:
HCl  H+ + Cl–
H2SO4  2H+ + SO 42–
Jumlah ion yang dihasilkan oleh satu molekul asam disebut valensi asam dan ion negatifnya
disebut sisa asam.

 Basa Arrhenius
Adalah hidroksi logam yang terionisasi menjadi: M(OH)x  M x+ + x OH–
Contohnya:
NaOH  Na+ + OH–

29/08/2013 16:00:20
KITAB SUKSES kimia SMA.indd
KIMIA
243

29/08/2013 16:00:20
KITAB SUKSES kimia SMA.indd
Mg(OH)2  Mg2+ + 2OH–

Jumlah ion OH– yang dihasilkan oleh satu molekul basa disebut valensi basa dan ion positifnya
disebut sisa basa.

5. Bronsted-Lowry
Bronsted-Lowry menyusun pengertian asam dan basa yang baru setelah melihat kenyataan
bahwa asam dan basa juga terdapat dalam larutan yang pelarutnya bukan air. Asam dan
basa juga tidak selalu mengandung ion H+ atau OH–, contohnya adalah pada reaksi antara
natrium amida dengan ammonium klorida dalam ammonia cair.
Menurut Bronsted dan Lowry, asam adalah semua zat baik dalam bentuk molekul atau ion yang
dapat memberikan proton (donor proton). Sedangkan basa adalah semua zat baik dalam bentuk
molekul maupun ion yang dapat menerima proton (akseptor proton).
Proton: H+
Asam  H+ + basa
konjugasi Basa + H  +

asam konjugasi
Contohnya:
HCl + H2O  H3O+ + Cl–, bila diuraikan menjadi:
HCl  H+ + Cl–

Asam Basa
H2O + H+  H3O+

Basa Asam
Jadi, pasangan asam-basa konjugasi adalah:
 HCl dan Cl–
 H2Odan H3O+
Keterangan:
a. HCl lebih proton dibanding Cl– sehingga HCl disebut asam konjugasi, sebaliknya Cl–
yang kekurangan proton disebut basa konjugasi dari HCl.
b. H2Okekurangan proton dibanding H3O+ sehingga H2O disebut basa konjugasi dari H3O+
sebaliknya H3O+ kelebihan proton dibanding H2Osehingga disebut asam konjugasi dari
H2O.

H. Larutan Asam
Berdasarkan kekuatan asamnya, larutan asam dibagi menjadi 2 yaitu:

1. Asam Kuat

Yaitu asam yang seluruh molekulnya terurai menjadi


ion. Contoh:
HCl  H+ + Cl–
244 kitab sukses
H2SO4  2 H+ + SO42–

[H+] = x . M

Keterangan:
M = konsentrasi
asam x = valensi
asam

Contoh soal:
Hitunglah konsentrasi ion H+ dalam 200 ml larutan H2SO4 0,01
mol. Jawab:
H2SO4  2H+ + SO 42–
M = mol/liter
= 0,01/0,2
= 0,05 M
[H+] = x.M
= 2 × 0,05 M
= 0,1 M

2. Asam Lemah
Yaitu asam yang hanya sebagian molekulnya terurai menjadi
ion. Contoh:
CH3COOH  CH3COO– + H+
HCN  H+ + CN–

H
   Ka .M

Rumus lainnya adalah: [H+] =  × M


Ka

M
mol zat terurai
  mol zat mula-mula
Keterangan:
 = derajat ionisasi
Ka = tetapan ionisasi
asam M = konsentrasi
asam

Contoh soal:
Hitunglah konsentrasi ion H+ larutan CH3COOH 0,001 M jika diketahui tetapan ionisasi asam
1 × 10–5.
Jawab:
H
   Ka M
+
KIMIA
245
H
   Ka  M
+

   (110-5 )  (1103 )
H +

 1108
4
 110

I. Larutan Basa
1. Basa Kuat
Contoh:
NaOH  Na+ + OH–
Mg(OH)2  Mg2+ + 2OH–
[OH–] = x . M
Keterangan:
M = konsentrasi
basa x = valensi
basa

Contoh soal:
Hitunglah konsentrasi ion OH– jika 4 gr NaOH (Mr = 40) dilarutkan dalam 500
ml air. Jawab:
g 1000
M  Mr ml
4 1000
 40  500
 0, 2 M
[OH–] = x.M
= 1 × 0,2
= 0,2 M

2. Basa Lemah
Contoh:
NH3  NH4+ + OH–
H
   Kb .M
-

Rumus lainnya: [OH–] = .M


mol zat terurai
  mol zat mula-mula
Keterangan:
 = derajat ionisasi
Kb = tetapan ionisasi
basa M = konsentrasi
basa
246 kitab sukses
Contoh soal
Hitunglah konsentrasi ion OH– dalam larutan NH3 0,01 M, jika Kb = 1 × 10–5.
Jawab:

OH  K b .M

 110  110
5 2

 0,110 6
4
 0, 316 10
4
 3,16 10
J. Derajat Keasaman (pH)
Yang dimaksud dengan derajat keasaman atau pH adalah konsentrasi ion H+ dalam larutan.
Istilah ini diajukan oleh Sorensen, dengan p berasal dari kata ‘potenz’ artinya pangkat dan H
menyatakan atom hidrogen.
pH = –log [H+]
pOH = –log [OH–]
pKw = pH + pOH
14 = pH +
pOH pH = 14
– pOH pOH =
14 – pH

Larutan netral pH = pOH =


7 Larutan asam pH < 7
Larutan basa pH > 7

1. Pengukuran pH
Cara menentukan pH suatu larutan dapat dilakukan dengan cara:
a. Menggunakan indikator
Indikator mempunyai trayek perubahan warna yang berbeda-beda. Dari uji larutan dengan
beberapa indikator diperoleh daerah irisan pH larutan.
b. Menggunakan Indikator universal
Indikator universal merupakan gabungan dari beberapa indikator. Indikator universal yang
biasa digunakan adalah metal jingga, metal merah, bromtimol biru dan fenolftalein.
c. Menggunakan pH-meter
Merupakan alat pengukur pH dengan ketelitian yang tinggi. pH-meter dapat menentukan pH
larutan sampai 2 angka desimal.

2. pH Larutan Asam
a. Asam kuat
pH = –log [H+]
[H+] = x.M
KIMIA 247
Keterangan:
M = konsentrasi
asam x = valensi
asam

Contoh soal:
Hitung pH larutan H2SO4 100 ml jika dalam larutan tersebut terdapat 0,01 mol
H2SO4! Jawab:
mol
M l
0, 01
 0,1 l
 0,1 M

H2SO4  2H+ + SO42–


[H+] = x.M
= 2 × 0,1 M
= 0,2 M
pH = –log [H+]
= –log [2 × 10-1]
= 1 – log 2
= 0,7
b. Asam lemah
pH  log[H+ ]
+
[H  K a .M
]  .M
+
[H ]
Keterangan:
 = derajat ionisasi
Ka = tetapan ionisasi
asam M = konsentrasi
asam

Contoh soal:
Hitunglah pH larutanCH3COOH 0,01 M jika  =
0,1! Jawab:
[OH–] = .M
= 0,1 × 0,01
= 1 × 10–3 M

pH = –log [H+]
= –log [1×10–3]
= 3 – log 1
=3
248 kitab sukses
3. pH Larutan Basa
a. Basa Kuat
[OH–] =
x.M
pOH = –log [OH–
pH = 14 – pOH
Keterangan:
M = konsentrasi
basa x = valensi
basa

Contoh soal:
Hitunglah pH larutan NaOH 0,1 M dalam
air? Jawab:
[OH–] = x.M
= 1 × 0,1
= 0,1 M

pOH = –log [OH–]


= –log [1 × 10–1]
=1
pH = 14 – pOH
= 14 – 1
= 13

b. Basa lemah
OH–   Kb  M
[OH–] =  .M
pOH = –log [OH–]
pH = 14 – pOH

Contoh soal:
Hitung pH larutan NH3 0,1 M jika Kb = 1 × 10–5.
Jawab:

OH   Kb M
 110  110 
-5 -1

 110-6
-3
 110
pOH = –log [OH–]
= –log [1 × 10–3]
= 3 – log 1
=3
KIMIA
249
pH = 14 – pOH
= 14 – 3
= 11

K. Titrasi Asam-Basa
Titrasi asam-basa dapat digunakan untuk menentukan kadar larutan, salah satunya melalui
reaksi penetralan. Jika salah satu larutan diketahui molaritasnya maka molaritas larutan yang
ditambahkan dapat diketahui dengan rumus pengenceran. Akhir dari titrasi asam-basa jika titik
ekivalen sudah tercapai. Tercapainya titik ekivalen saat mol ion H+ sama dengan mol ion OH–. Artinya
terjadi perubahan warna yang menandakan bahwa asam dan basa habis bereaksi.

L. Larutan Penyangga
Merupakan larutan yang berfungsi untuk mempertahankan pH meskipun pH ditambahkan sedikit
asam, basa ataupun pengenceran. Larutan penyangga (buffer) terdiri dari:

1. Buffer Asam
Yaitu campuran asam lemah dengan garam (basa konjugasi) yang berasal dari basa kuat.
 H+   K . 
asam lemah
  a
garam
pH  pK a  log
asam lemah
garam
2. Buffer Basa
Yaitu campuran antara basa lemah dengan garam (asam konjugasi) yang berasal dari asam kuat.
OH–   K . 
basa lemah
  b
garam
pOH  pKb  log
basa lemah
garam
Fungsi larutan penyangga yaitu:
a. Di dalam tubuh berfungsi untuk menjaga pH darah agar sesuai dengan karateristik reaksi enzim.
b. Dalam kehidupan sehari-hari digunakan untuk menjaga pH dalam makanan kaleng agar tidak
mudah dirusak oleh bakteri.

M. Hidrolisis Garam
Adalah reaksi penguraian dalam air. Reaksi hidrolisis terjadi antara ion-ion garam (dalam air)
dengan air sehingga ion positif dan ion negatif dari garam akan bereaksi dengan air membentuk
asam dan basa asalnya.

250 kitab sukses

29/08/2013 16:00:21
KITAB SUKSES kimia SMA.indd
1. Garam dari Asam Kuat + Basa Kuat
a. Tidak terhidrolisis.
b. pH = 7

2. Garam dari Asam Kuat + Basa Lemah


a. Terhidrolisis sebagian, pH < 7.

b. Kh
Kw
= K
b

Kw
c. [H+] .garam
Kb
=

3. Garam dari Asam Lemah + Basa Kuat


a. Terhidrolisis sebagian, pH > 7.

b. Kh
K
= Kw
a

Kw
c. [OH–] K .garam
a
=

4. Garam dari Asam Lemah + Basa Lemah


a. Terhidrolisis sempurna.

b. Kh = Kw
K a .Kb
Kw
. K a atau [OH–] = K . Kb
w
c. [H+]
K
= 
a

Kb

Rumus pH pada berbagai campuran ditampilkan dalam tabel berikut:

Mol
Campuran
Habis Bereaksi Sisa Asam Sisa Basa
Garam tidak Larutan bersifat asam Larutan bersifat basa
Asam kuat +
terhidrolisis Larutan kuat. pH = –log [H+] sisa kuat.
basa kuat
bersifat netral. pOH = –log [OH–] sisa
pH = 7
Garam terhidrolisis sebagian. Larutan penyangga asam Larutan penyangga basa
Kw kuat. [Bs]
Asam kuat + Kh = [OH–] = Kb.
Kb pH = –log [H+] sisa [G]
basa lemah Kw [Bs]
[H ] =+
[garam] pOH= pK – log
Kb b
[G]
Garam terhidrolisis sebagian. Larutan penyangga asam. Larutan bersifat basa
Kw [As] kuat.
Asam lemah + [OH–]= [G] [H+] = K .
Ka a [G] pOH = –log [OH–] sisa
basa kuat 1 [As ]
pOH= ) (pK  pK  log[G] pH = pK – log
w a a
2 [G]

KIMIA 251
Garam terhidrolisis total Larutan penyangga asam Larutan penyangga basa
Kw [As] [B ]
[H+] = K . [OH-] = Kb . s
Asam lemah + [H+] = K b[Ka ] a
[G] [G]
basa lemah 1 [As] [B ]
pOH= pK – log s
pH= (pK  pK  pK ) pH = pK – log b
w a b
a
[G] [G]
2

N. Ksp

Hasil kali kelarutan (Ksp) adalah hasil kali konsentrasi ion-ion dalam larutan jenuh garam yang sukar
larut dalam air. Nilai Ksp untuk elektrolit sejenis semakin besar, menunjukkan semakin mudah
larut.
Kelarutan (s) merupakan konsentrasi maksimum zat terlarut. Hubungan kelarutan dan hasil kali
kelarutan sebagai berikut:
Ksp = (n–1)n–1 Sn
Keterangan:
s = kelarutan (mol/liter)
n = jumlah ion dari elektrolit

Jika diketahui konsentrasinya, maka:


AxBy xAy+ + yBx–
Ksp AxBy = [Ay+]x + [Bx–]y

Jika harga:
 [A+y]x [B-x]y = Ksp AxBy , larutan tepat jenuh (tidak terjadi pengendapan)
 [A+y]x [B-x]y < Ksp AxBy, larutan belum jenuh (tidak terjadi pengendapan)
 [A+y]x [B-x]y > Ksp AxBy, larutan lewat jenuh (terjadi pengendapan)

Adanya penambahan ion senama (sejenis) pada pelarut tersebut akan memperkecil kelarutan.
Penamba- han tersebut menggeser kesetimbangan ke kiri (prinsip Le Chatelier).
Kelarutan suatu elektrolit juga dipengaruhi oleh pH larutan. Keberadaan ion H+ akan mengikat
anion, sehingga anion dalam larutan berkurang. Berkurangnya anion menyebabkan lebih banyak
garam yang larut (sesuai prinsip Le Chatelier).
252 kitab sukses
Latihan
Soal
1. Dari 1 gram NaOH (Mr = 40) akan
5. Bila 0,1 gram NaOH dilarutkan menjadi 250
dihasilkan larutan 0,25 M sebanyak ….
ml, maka pH larutan adalah ….
A. 50 ml
A. 1
B. 100 ml
B. 2
C. 125 ml
C. 13
D. 150 ml
D. 12
E. 200 ml
E. 7
2. Suatu asam lemah HA dengan konsentrasi
6. Asam konjugasi dari basa H2PO4–….
0,1 terionisasi sebanyak 1%. Tetapan
A. H3PO4
kesetimban- gan asam lemah tersebut
B. H2PO4
adalah ….
C. HPO4–2
A. 2,5 × 10–7
D. PO4–2
B. 5,0 × 10–7
E. H3O+
C. 1,0 × 10 –6

D. 1,0 × 10–5
7. Pada pelarutan terjadi kesetimbangan
E . 2,5 × 10–5 NH3 sebagai
berikut.
3. Untuk mengubah 40 ml larutan H2SO4 6 M NH3(aq) + H2O(l)  + OH– (aq)
(aq)
NH4+
menjadi H2SO4 5 M diperlukan tambahan Yang merupakan pasangan asam-basa
air sebanyak …. konjugasi adalah ….
A. 4 ml A. NH3 dan H2O
B. 6 ml B. NH4+ dan OH–
C. 7 ml C. NH3 dan OH–
D. 8 ml D. H2O dan NH4 +
C. 9 ml E. H2O dan OH–
4. Diantaragaramberikutiniyangakanmengalami 8. Senyawa HClO4 dapat bersifat asam
hidrolisis sempurna jika dilarutkan dalam maupun basa. Reaksi yang menunjukkan
air adalah …. bahwa HClO4 basa adalah ….
A. NaCN A. HClO4 + NH2 –  ClO
4

+ NH
3
B. NH4CN B. HClO4 + NH3  ClO4 – + NH4 +
C. (NH4)2SO4 C. HClO4 + H2 O  ClO –
+H O+
4 3
D. BaSO4 D. HClO4 + OH–  ClO4 – + H2 O
E. KCl E. HClO + N H +  H ClO – + N H
4 2 5 2 4 2 4
KIMIA 253
9. Diantara oksida berikut yang dalam air 13. Perhatikan data percobaan uji larutan berikut:
dapat membirukan kertas lakmus adalah
…. Pengamatan pada
A. CO Larutan
2
Elektroda Lampu
B. SO2 1 Sedikit gelembung Padam
2 Tidak ada gelembung Padam
C. NO2
3 Sedikit gelembung Redup
D. CaO
4 Banyak gelembung Menyala
E. P O
25 5 Tidak ada gelembung Redup
10. Berikut ini adalah hasil uji sifat asam/basa dari beberapa
garam: Pasangan senyawa yang merupakan
larutan elektrolit kuat dan elektrolit lemah
Uji Lakmus
No Rumus Garam berturut- turut adalah larutan nomor ….
Merah Biru
1 NaCl Merah Biru A. 1 dan 4
2 CH3COOK Biru Biru B. 2 dan 3
3 NH4Cl Merah Merah C. 2 dan 4
4 Na2SO4 Biru Biru D. 4 dan 3
5 NaCN Biru Biru E. 5 dan 4
Garam yang mengalami hidrolisis dan
14. Dicampurkan sejumlah HNO2 dengan
sesuai dengan hasil uji lakmusnya adalah
larutan NaOH membentuk larutan
….
penyangga. Setelah reaksi terdapat 0,02 mol
A. 1, 2 dan 3
NaNO2, dan 0,47 gram HNO2. pH larutan
B. 1, 2 dan 4
penyangga tersebut adalah
C. 2, 3 dan 4
…. (Ka HNO2 = 4 × 10-4 Mr HNO2 = 47)
D. 2, 3 dan 5
A. 4 – log 2
E. 3, 4 dan 5
B. 4 – log 4
11. Satu liter larutan yang mengandung C. 4 – log 8
0,1 mol NH3 (Kb = 10–5) dan 0,05 mol D. 8 + log 2
(NH4)2SO4 mempunyai pH yaitu …. E. 8 + log 2
A. 5 15. Jika Ksp Ag2CO3 = 1 × 10–14, maka
B. 5 – log 2 kelarutan Ag2CO3 dalam AgCl 0,1 M adalah
C. 9 ….
D. 9 – log 2 A. 5 × 10–13 mol/l
E. 9 + log 2 B. 1 × 10–12 mol/l
12. Berdasarkan reaksi ionisasi Ag CO , maka C. 2 × 10–12 mol/l
rumus
2 3 D. 5 × 10–9 mol/l
E. 1 × 10–8 mol/l
Ksp Ag2CO3 yang tepat adalah ….
A. [Ag+] [CO 32–]
B. [Ag+]2 [CO32–]
C. [Ag2+] [CO3–]
D. [Ag+] [CO3 2–]2
E. [Ag+]2 [CO32–]2

254 kitab sukses


1. Jawaban: B
E. KCl  tidak terhidrolisis karena
g 1000 merupakan garam dari basa kuat dan
M  Mr  ml
asam kuat.
1000
ml  g Mr M
5. Jawaban: D
1000 g 1000
1 40  0,25 M  Mr ml
 100 ml 0,1 1000
2. Jawaban: D  40  250
Hubungan , Ka dan M dirumuskan 100
sebagai: Ka = 2.M 10000
= (1 × 10–2)2 × (1 × 10–1)  0, 01
= 1 × 10–5 M [OH–] =
3. Jawaban: D x.M
M1.V1 = M2.V2 = 1 × 0,01
6 × 40 = 5 × = 0,01 M
V2 V2 = 240/5 pOH = –log [OH–]
ml V2 = 48 ml = – log [1 × 10–2]
Tambahan air yang diperlukan = V 2 – V1 = 2 – log 1
= 48 ml – 40 ml =2
= 8 ml pH = 14 – pOH
4. Jawaban: B = 14 – 2
Yang mengalami hidrolisis sempurna = 12
adalah garam dari asam lemah dan basa 6. Jawaban: A
lemah.
 Untuk mencari asam konjugasi caranya:
A. NaCN  hidrolisis sebagian karena
tambahkan satu H+ pada rumus
meru- pakan garam dari basa kuat
 Untuk mencari basa konjugasi
dan asam lemah.
caranya: kurangkan satu H+ dari
B. NH 4 CNhidrolisis sempurna
rumus.
karena
merupakan garam dari basa lemah dan Asam konjugasi dari:
asam lemah. H2PO4 – = H 2PO 4– + H+
C. (NH 4 ) 2 SO 4 hidrolisis sebagian karena = H3PO4
merupakan garam dari basa lemah 7. Jawaban: E
dan asam kuat. Menurut Bronsted
D. BaSO4  tidak terhidrolisis karena
Lowry: Asam 
merupa- kan garam dari basa kuat dan
Pemberi proton Basa 
asam kuat.
Pembahasan
Penerima proton Maka asam basa konjugasi adalah H2O dan OH–.

KIMIA
255
8. Jawaban: E pH = 14 – (5 – log2)
HCLO4 bersifat basa jika menerima H+ = 9 – log2
menjadi H2ClO4+
12. Jawaban: B
9. Jawaban: D Reaksi ionisasi Ag2CO3:
Lakmus merah berubah menjadi lakmus Ag2CO3  2Ag+ + CO32–
biru jika dalam larutan basa. Oksida yang Ksp = [Ag+]2 [CO32–]
bersifat basa jka dilarutkan dalam air
13. Jawaban: D
adalah oksida logam (= oksida basa),
yaitu oksida dari unsur logam. Pengamatan pada
Larutan Jenis larutan
10. Jawaban: D Elektroda Lampu

Garam-garam yang mengalami hidrolisis 1 Sedikit Padam Elektrolit lemah


gelembung
berasal dari:
2 Tidak ada Padam Nonelektrolit
 asam lemah + basa kuat
gelembung
 asam kuat + basa lemah
3 Sedikit Redup Elektrolit lemah
 asam lemah + basa lemah
gelembung
Rumus Asal Uji Lakmus
Keterangan 4 Banyak Menyala Elektrolit kuat
Garam Garam Merah Biru
NaCl AK + BK Tidak Merah Biru gelembung

mengalami 5 Tidak ada Redup Nonelektrolit


hidrolisis gelembung
CH3COOK AL + BK Hidrolisis Biru Biru
NH4Cl AK + BL Hidrolisis Merah Merah 14.Jawaban: A
Na2SO4 AL + BK Tidak Biru Biru HNO2(aq)+ NaOH(aq) NaNO2(aq) + H2O(l)
mengalami mula-mula : p mol q mol
hidrolisis
reaksi : x mol x mol x mol x mol
NaCN AL + BK Hidrolisis Biru Biru
sisa : 0,47 gram q – x mol 0,02 mol x mol

Maka pernyataan yang benar adalah 0,47g


mol =  0, 01
nomor 2, 3, dan 5. mol 47 gram/mol
HNO2
11. Jawaban: D x = 0,02 mol
pH Buffer basa lemah + Larutan penyangga yang terbentuk berupa
garam:
OH–   K
 basa larutan garam NaNO2 dengan asam lemah
lemah 
  b  garam HNO2.
 
OH–   K  basa PH  1PK  asamlemah
lemah log

  b  garam
a
garam
 
 0,1 
OH–   10–5 
  
 0,05
asam
pH  log log
= 2 × 10 –5
ka lemak
garam
pOH = –log(2 × 10– 4 0, 01
 log 4 10 log
5
)
= 5 – log2
0,
02

256 kitab sukses



pH   log 4
log
0, 01
10  0, 02
4



 log 410 . 5.10
4 1

  log20 .

10
5
 pH = –log 2
×
10–4
= 4– log2

15. Jawaban: B
AgCl  Ag++ Cl–
0,1 0,1 0,1
Kelarutan Ag2CO3 dipengaruhi oleh ion Ag+,
sehingga:
Ag2CO3  2Ag++ CO32–
s 0,1 M s
Ksp = (0,1) .s 2

1 × 10–14 = (0,1)2.s
s = 1 × 10–12

29/08/2013 16:00:22
KITAB SUKSES kimia SMA.indd
KIMIA
257

29/08/2013 16:00:22
KITAB SUKSES kimia SMA.indd
BAB10
S FAT KOLIGAT F LARUTAN

I I

A. Sifat Koligatif Larutan


Sifat koligatif larutan merupakan sifat larutan yang hanya tergantung pada banyaknya mol zat
terlarut dalam larutan, dan tidak tergantung jenis zat terlarut. Jumlah zat terlarut tersebut
dinyatakan dengan konsentrasi larutan yang dinyatakan dalam bentuk molaritas/kemolalan,
atau fraksi mol.

B. Kemolalan dan Fraksi Mol


1. Kemolalan
Kemolalan adalah cara menyatakan jumlah mol (n) zat terlarut dalam 1 kg pelarut. Sehingga
kemolalan dinyatakan dalam mol/kg. Rumus:
n
m
p
Keterangan:
m = kemolalan larutan
n = jumlah mol zat
terlarut p = massa
pelarut (kg)

2. Fraksi Mol (X)


Fraksi mol digunakan untuk menyatakan perbandingan jumlah mol zat terlarut atau pelarut
terhadap jumlah mol larutan. Rumus:
XA  nA
nn
A B

n
XB  n Bn
B A

XA  XB  1
Keterangan:
XA= fraksi mol pelarut

29/08/2013 16:00:22
KITAB SUKSES kimia SMA.indd
258 kitab sukses

29/08/2013 16:00:22
KITAB SUKSES kimia SMA.indd
XB = fraksi mol terlarut
nA = jumlah mol
pelarut nB = jumlah
mol terlarut
C.
• Penurunan Tekanan Uap
Tekanan uap merupakan tekanan yang ditimbulkan oleh uap jenuh suatu zat, dimana dalam
• keadaan jenuh proses penguapan dan pengembunan berlangsung disaat yang sama.
• Besarnya tekanan uap terkandung pada jenis zat dan suhu.
Tekanan uap suatu zat akan bertambah jika suhu dinaikkan karena kenaikan suhu
menyebabkan energi kinetik molekul-molekul cairan bertambah besar sehingga lebih banyak
molekul yang naik ke permukaan cairan memasuki fase gas. Akibatnya konsentrasi uap semakin
besar dan dengan demikian tekanan uap semakin besar.
• Menurut hukum Roult, jika zat terlarut sukar menguap maka larutan di permukaan terdiri atas
uap zat pelarut saja.
Plarutan = Ppelarut = Xpelarut.P°pelarut

Ppelarut = Xpelarut.P°pelarut

Tapi, ingat kalau fraksi mol pelarut < 1. Jadi, tekanan uap larutan akan lebih rendah dari
tekanan uap pelarut murni. Zat terlarut yang sukar menguap akan menyebabkan penurunan
tekanan uap pelarut, yang bisa dihitung dengan rumus:
P = Xter . P°
Keterangan:
P = penurunan tekanan uap
Xter = fraksi mol zat
terlarut Po = tekanan
uap murni

D. Kenaikan Titik Didih dan Penurunan Titik Beku


• Titik didih adalah suhu pada saat tekanan uap cairan sama dengan tekanan di permukaan sehingga
titik didih bergantung pada tekanan di permukaan.
• Titik beku adalah suhu pada saat tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap padatannya (es).
• Selisih antara titik didih larutan dengan titik didih pelarutnya disebut kenaikan titik didih (∆Tb).
• Selisih antara titik beku pelarut dengan titik beku larutan disebut penurunan titik beku (∆Tf).
• Besar kenaikan titik didih dan penurunan titik beku untuk suatu larutan dapat dihitung menggunakan
rumus:

Rumus I
Tb = Tb larutan – Tb pelarut

29/08/2013 16:00:22
KITAB SUKSES kimia SMA.indd
KIMIA
259

29/08/2013 16:00:22
KITAB SUKSES kimia SMA.indd
Keterangan:
Tb larutan = titik didih
larutan Tb pelarut = titik
didih pelarut
Tb = kenaikan titik didih
Rumus II
Tf = Tflarutan – Tf pelarut
Keterangan:
Tf larutan = titik beku
larutan Tf pelarut = titik
beku pelarut
Tf = penurunan titik beku
• Kenaikan titik didih dan penurunan titik beku tergolong sifat koligatif, tidak bergantung pada
jenis zat terlarut tetapi bergantung pada konsentrasi partikel dalam larutan. Besar kenaikan
titik didih dan penurunan titik beku suatu larutan pun bisa dihitung dengan menggunakan
rumus:
Tb = Kb × m
Tf = Kf × m
Keterangan:
Tb = kenaikan titik didih
Tf = penurunan titik beku
Kb = tetapan kenaikan titik didih
molal Kf = tetapan penurunan titik
beku molal m = kemolalan larutan

E. Tekanan Osmotik Larutan


Tekanan osmotik adalah tekanan yang diberikan pada larutan yang dapat menghentikan
perpindahan molekul-molekul pelarut ke dalam larutan melalui membran semi permeabel
(proses osmosis).
Menurut van’t Hoff, tekanan osmotik dihitung dengan rumus:
 = M.R.T
Keterangan:
 = tekanan osmotik
M = kemolaran
larutan
R = tetapan gas (0,082
L.atm/mol.K) T = suhu larutan
(Kelvin)

F. Sifat Koligatif Larutan Elektrolit


• Perbandingan antara harga sifat koligatif larutan elektrolit dengan harga sifat koligatif
larutan nonelektrolit disebut faktor van’t Hoff yang dinyatakan dengan lambang i.

260 kitab sukses


i = 1 + (n – 1) 
Keterangan:
 = derajat ionisasi elektrolit (pada standarnya larutan elektrolit mempunyai
harga 1) n = jumlah ion dalam senyawa elektrolit

• Pertambahan sifat koligatif larutan elektrolit sebanding dengan pertambahan jumlah partikel
dalam larutan. Rumus sifat koligatif untuk larutan elektrolit:

P X .P .i
larutan pelarut pelarut

Tb  Kb .m.i
Tf  Kf .m.i
  M.R.T.i
i  1 1(n 1)

KIMIA 261
Latihan
Soal
1. Jika tekanan osmotik dari 500 ml E. 20,5 gram
larutan fruktosa, C6H12O6 pada suhu 32°C
sebesar 2 atm, massa fruktosa yang 5. Suatu zat nonelektrolit (Mr = 40) sebanyak
terlarut sebanyak …. 30 gram dilarutkan dalam 900 gram air.
A. 7,2 gram Penurunan titik beku larutan ini adalah
B. 9,0 gram 1,550°C. Berapa gram dari zat tersebut
C. 14,4 gram harus dilarutkan ke dalam 1,2 kg air agar
D. 18,0 gram diperoleh larutan dengan penurunan titik
E. 45,0 gram beku yang setengahnya dari penurunan
titik bekunya diatasnya!
2. Penambahan 5,4 g suatu zat nonelektrolit
A. 24 g
ke dalam 300 g air ternyata menurunkan
B. 23 g
titik beku sebesar 0,24°C. Jika Kf air = 1,86
C. 22 g
°C/molal, maka Mr zat tersebut adalah ….
D. 21 g
A. 8,04
E. 20 g
B. 12,56
C. 60,96 6. Tekanan osmotik dari 500 ml larutan
D. 108,56 yang mengandung 17,1 gram gula (Mr gula
E. 139,50 = 342) pada suhu 27°C adalah .... (R =
0,082 L.atm/ mol.K)
3. Fraksi mol larutan urea dalam air 0,2.
A. 3 atm
Tekanan uap jenuh air murni pada suhu
B. 2,76 atm
20°C sebesar 17,5 mmHg. Maka tekanan
C. 2,46 atm
uap jenuh larutan pada suhu itu adalah
D. 1, 69 atm
....
E. 1 atm
A. 16 mmHg
B. 15 mmHg 7. Titik beku 0,1 molal NH4Br = –0,3627 °C, Kf
C. 14 mmHg air = 1,86°C. Berapakah derajat ionisasi
NH4 ….
D. 13 mmHg
A. 1
E. 12 mmHg
B. 0,95
4. Untuk menaikkan titik didih 20 gram air C. 0,75
menjadi 100,1°C pada tekanan 1 atm (Kb = D. 0,55
0,50), maka jumlah gula (Mr = 342) yang E. 0,35
harus dilarutkan adalah ....
8. Berapakah tekanan osmotik 5,85 gram
A. 16,3 gram
NaCl dalam 250 cm3 larutan pada suhu 27
B. 18,9 gram
°C ….
C. 17,1 gram
A. 7,51 atm
D. 15,2 gram
B. 8,97 atm
C. 9,84 atm

29/08/2013 16:00:22
KITAB SUKSES kimia SMA.indd
262 kitab sukses

29/08/2013 16:00:22
KITAB SUKSES kimia SMA.indd
D. 10,35 atm 12. Dalam 250 gram air dilarutkan 1,9 gram
E. 11,21 atm MgCl2, ternyata larutan membeku pada –
9. Larutan mengandung 3,24 gram zat yang 0,372°C. Jika tetapan titik beku molal air =
tak mudah menguap juga nonelektrolit 1,86°C/m, derajat ionisasi garam MgCl2
dan 200 gram air mendidih pada adalah .... (Ar Mg = 24, Ar Cl = 35,5)
100,130°C pada 1 at- mosfer. Berapakah A. 0,43
berat molekul zat terlarut? (Kb molal air B. 0,59
adalah 0,51) C. 0,75
A. 60,8 D. 0,84
B. 61,8 E. 0,96
C. 62,8 13. Untuk menaikkan titik didih 250 ml air
D. 63,8 menjadi 100,1°C pada tekanan 1 atm (Kb =
E. 64, 8 0,50), maka jumlah gula (Mr = 342) yang
10. Suatu data percobaan penurunan titik harus dilarut- kan adalah ….
LARUTAN A. 86 g
No Jumlah mol Titik beku B. 171 g
Zat terlarut
zat larutan C. 342 g
1 CO(NH2)2 a –toC D. 17,1 g
2 CO(NH2)2 2a –2toC E. 684 g
3 C12H22O11 a –toC
C12H22O11 14. Suatu larutan diperoleh dari melarutkan 6
4 2a –2toC
5 NaCl a –2toC
gram urea (Mr = 60) dalam 1 liter air.
6 NaCl 2a –4toC Larutan yang lain diperoleh dari melarutkan
18 gram glukosa (Mr = 180) dalam 1 liter
beku: air. Pada suhu yang sama berapa tekanan
Berdasarkan data tersebut dapat osmotik larutan pertama dibandingkan
disimpulkan bahwa penurunan titik beku terhadap larutan kedua?
larutan tergantung pada …. A. Sepertiga larutan kedua.
A. jumlah partikel zat terlarut B. Tiga kali larutan kedua.
B. jenis zat terlarut C. Dua pertiga larutan kedua.
C. jenis partikel zat terlarut D. Sama seperti larutan kedua.
D. konsentrasi molal larutan E. Tiga perdua kali larutan kedua.
E. jenis pelarut 15. Penambahan 5,4 gram suatu zat
11. Larutan yang mengandung 20 gram zat nonelektrolit ke dalam 300 gram air
non- elektrolit dalam 1l air (massa jenis air ternyata menurunkan titik beku sebesar
1 g/ml) mendidih pada suhu 100,052°C. 0,24°C. Jika Kf air = 1,86oC maka Mr zat
Jika Kb air = 0,52°C, maka Mr zat tersebut adalah ….
nonelektrolit tersebut ada- lah… A. 139,5
A. 20 B. 9,08
B. 40 C. 68,98
C. 100 D. 105,4
D. 150 E. 171,1
E. 200

29/08/2013 16:00:22
KITAB SUKSES kimia SMA.indd
KIMIA
263

29/08/2013 16:00:22
KITAB SUKSES kimia SMA.indd
Pembahasan

Titik didih larutan = titik didih air +


1. Jawaban: A  Tb 100,1°C = 100°C + Tb
Misalkan x = fruktosa terlarut Tb= 0,1°C
(gram)
  M.R.T Tb  K b .m
x 1.000
  x 1.000
Mr ml  R  T 0,1 0,5  
x 1.000 Mr p
2   0,082 
x 1.000
305 0,1 0,5  
180 500 342 250
2 180  500 34, 2  2x
x  1.000  0, 082  305
x  17,1 g
180.000 5. Jawaban: E
x  25, 010
• Untuk 30 gram zat nonelektrolit (Mr =
x  7, 2 g
40) yang dilarutkan dalam 900 gram
2. Jawaban: E air, dengan penurunan titik 1,550ºC:
Tf  m.K f
Tf1  Kf .m
g 1000
0,24   K g 1000
Mr p
f Tf1 . .K f
5,4 1000 Mr P
0,24   1,86
Mr 300 30 1.000
5,4 1000 1,86 1, 550   900 Kf
Mr  40
0,24  1,550  40 
300 Kf 
 900
10.044 30 1.000
72 55.800
 139, 5 K f  30.000
o
K f  1, 86 C/m
3. Jawaban: C
Xurea  Xair  1 • Banyak zat tersebut harus dilarutkan
0,2  Xair  1 ke dalam 1,2 kg air agar diperoleh
Xair  0,8 larutan dengan penurunan titik beku
Plarutan  Xair.P o setengah dari 1,550oC:
air

Plarutan  0,8.17,5 mmHg Misalkan x = zat yang perlu dilarutkan

Plarutan  14 mmHg (gram)

4. Jawaban: C Tf2  x  1.000 K f


Misalkan x = gula yang harus dilarutkan 40 1.200
x 1.000
(gram) 0,775   1, 86

29/08/2013 16:00:22
KITAB SUKSES kimia SMA.indd
40 1.200

264 kitab sukses

29/08/2013 16:00:22
KITAB SUKSES kimia SMA.indd
0,775  40 1,200 9. Jawaban: E
x 1, 000 1, 86
Tb = Kb.m
37,200 0,13 = 0,51.m
x  1, 860
m = 0,25
x  20 gram 0,25 = mol1000/200
6. Jawaban: C Mol = 0,25/5 = 0,05
Mr = gram/mol = 3,24/0,05 = 64,8
  M.R.T
g 1,000 10. Jawaban: A
  Mr. ml .R.T
• Penurunan titik beku adalah sifat
17,1 1, 000
   0, 082  300 koligatif larutan yang bergantung pada
342 500
konsentrasi
420, 660
  171, 000 partikeldalamlarutandantidakbergantung
  2, 46 atm pada jenisnya (seperti atom, ion
atau molekul).
7. Jawaban: B • Larutan elektrolit pada konsentrasi
Titik beku larutan = titik beku air
yang sama mempunyai harga
– Tf
penurunan titik
–0,3627°C = 0°C – Tf
bekuyanglebihbesardibandingkanlarutan
Tf = 0,3627°C
nonelektrolit karena jumlah
n NH4Br partikelnya lebih banyak sehingga
NH4Br NH4+ + Br– konsentrasinya lebih besar.
n=2 11. Jawaban: E
Tf = m.Kf{ 1 + (n– 1) } Diketahui
Tb = titik didih larutan – titik didih pelarut
murni
0,3627 = 0,1 × 1,86 × (1 + (2 – Tb = 100,052°C – 100°C
1) )
Tb = 0,052°C
0,3627 = 0,186 + 0,186 
Tb = Kb.m
0,186  = 0,1767
T g 1000
 NH4 Br = 0,95 K. .
8. Jawaban: b b
Mr P
C
  M.R.T 20 1000
0,052  0,52  
g 1, 000 Mr 1000
 . Mr
R.T 0,52  20
ml Mr  0, 052
5, 85 1, 000
   0, 082 
10, 4
300 Mr  0, 052
58, 5 250
Mr  200
143, 910
  14, 625
  9, 84 atm

29/08/2013 16:00:22
KITAB SUKSES kimia SMA.indd
KIMIA
265

29/08/2013 16:00:22
KITAB SUKSES kimia SMA.indd
12. Jawaban: C 14. Jawaban: D
T  K .m .i
  M.R.T
f f

g 1.000 urea
T  K . . .i Murea .R.T
glukosa  Mglukosa .R.T
f f
Mr P
0, 372
1, 9 1.000 Karena suhu sama dan R merupakan ketetapan,
 1, 86   
i
24  35,5  250 maka:
2 1, 86 1, 9 urea Murea
0, 372  glukosa 
1.000 Mglukosa
i 
0, 372  95  250 660 0,1 1
3.534 g 18180
23.750  i urea  Mr   
0,372  23.750 glukosa g 0,1 1
i  Mr
2,5
3534
i  1 (n 1) urea : glukosa  1: 1
n dari MgCl2  3
Tekanan osmotik keduanya sama.
2,5  1 (3
15. Jawaban: A
1)
  0,75 Tf  Kf .m
13. Jawaban: D T  K . g . 1.000
T  T larutan  T f f
Mr P
pelarut
b b b
Tb  100,1100  0,1 oC 5, 4 1.000
0, 24  1, 86  
Misalkan x  gula yang dilarutkan Mr 300
(gram)
T  K .m 33, 48
b b
Mr  0, 24
g 1.000 Mr  139, 50
Tb  K .b.
Mr P
x 1.000
0,1 0,5  
342 250
0,1 342  250
x  1.000  0, 5

8.550
x  500
x  17,1 g

29/08/2013 16:00:22
KITAB SUKSES kimia SMA.indd
266 kitab sukses

29/08/2013 16:00:22
KITAB SUKSES kimia SMA.indd
BAB11
KIMIA UNSUR

S
eperti yang sudah kamu ketahui, dalam sistem periodik unsur-unsur disusun menurut
kenaikan nomor atom dan konfigurasi elektronnya. Unsur-unsur dengan susunan elektron
terluar yang sama dikelompokan dalam satu golongan karena sifat kimianya yang sama. Unsur
dengan jumlah
kulit yang sama dimasukkan dalam satu periode. Jadi, dapat disimpulkan disini bahwa sifat-sifat
unsur sangat ditentukan oleh konfigurasi elektronnya.
Seperti apakah sifat-sifat unsur dalam satu golongan atau periode? Berikut ini adalah penjelasannya.

A. Golongan Alkali
1. Anggota

Alkali merupakan unsur-unsur golongan IA kecuali hidrogen. Karena sangat reaktif, golongan ini
di alam tidak dijumpai dalam keadaan bebas. Anggotanya meliputi:
3
Li, 11Na, 19K, 37Rb, 55Cs

2. Sifat-Sifat
a. Mengkilat, lunak, dan dapat ditempa.
b. Penghantar panas dan listrik yang baik.
c. Energi ionisasi logam alkali dari atas ke bawah makin rendah, sehingga dari litium sampai
sesium semakin reaktif.
d. Dalam satu golongan dari atas ke bawah: titik didih, titik leleh dan energi ionisasinya makin
berkurang sedangkan kereaktifannya semakin besar.
e. Harga potensial reduksi standar kecuali litium dari atas ke bawah semakin negatif.
f. Kereaktifan logam alkali dari atas ke bawah semakin bertambah, hal ini disebabkan energi
ionisasinya dari atas ke bawah semakin rendah sehingga semakin mudah melepaskan
elektron.
g. Logam alkali dapat bereaksi dengan oksigen membentuk oksidanya.

3. Kegunaan
a. Aliasi Na/K digunakan sebagai pendingin reaktor atom.

29/08/2013 16:00:22
KITAB SUKSES kimia SMA.indd
KIMIA
267

29/08/2013 16:00:22
KITAB SUKSES kimia SMA.indd
b. Soda kue (NaHCO3) digunakan dalam pembuatan roti, penghilang bau tengik pada mentega.
c. Soda (Na2CO3) digunakan dalam industri kaca, kertas, detergen, proteksi logam.
d. Soda api (NaOH) merupakan bahan baku pembuatan sabun dan detergen.
e. Aliasi Li/Pb dapat digunakan untuk membungkus kabel lunak.

B. Golongan Alkali Tanah


1. Anggota

Alkali tanah berada di golongan IIA. Walaupun kurang reaktif dibanding golongan IA,
golongan ini reaktif dan banyak dijumpai dalam bentuk senyawa di alam bebas. Anggota
golongan ini adalah:
4
Be, 12Mg, 20Ca, 38Sr, 56Ba
Ada beberapa yang menyebutkan bahwa Be tidak termasuk kedalam golongan alkali tanah
karena ada beberapa sifat yang berbeda dengan kebanyakan anggota alkali tanah yang lain.
Salah satunya adalah alkali tanah dapat bereaksi dengan hampir semua unsur nonlogam dengan
ikatan ion, kecuali berilium yang membentuk ikatan kovalen.

2. Sifat-Sifat

a. Titik cair dan kekerasan melebihi logam alkali.


b. Jari-jari lebih kecil daripada logam alkali se-periode.
c. Garam logam alkali tanah menghasilkan nyala dengan warna-warna tertentu, yaitu: berilium
(putih), magnesium (putih), kalsium (jingga merah), stronsium (merah), dan barium (hijau).
d. Energi ionisasi pertama dan kedua, titik leleh, titik didih, dan potensial reduksi dari atas ke
bawah secara beraturan bertambah kecil.
e. Logam alkali tanah kurang reaktif dibanding logam alkali seperiode.
f. Reduktor yang baik.

3. Kegunaan
a. Senyawa magnesium dan stronsium banyak dipakai untuk campuran kembang api.
b. Gips (CaSO4) digunakan untuk membuat kapur tulis, bahan warna cat, pembalut tulang patah.
c. CaCO3 digunakan dalam industri kertas, makanan dan gula. Campurannya dengan MgCO3
dan Mg(OH)2 digunakan sebagai basa penetral asam lambung.
d. Berilium digunakan dalam industri nuklir dan tabung sinar X.

C. Golongan Halogen
1. Anggota
Merupakan golongan VIIA. Disebut halogen karena saat bereaksi dengan logam akan membentuk
garam (dari bahasa Yunani halos = garam dan genes = pembentuk). Anggota golongan ini adalah:

9
F, 17Cl, 35Br, 53I, 85At

29/08/2013 16:00:23
KITAB SUKSES kimia SMA.indd
268 kitab sukses

29/08/2013 16:00:23
KITAB SUKSES kimia SMA.indd
2. Sifat-Sifat
a. Titik didih, titik cair dan jari-jari makin bertambah besar.
b. Dari atas ke bawah , energi ionisasi dan keelektronegatifan makin kecil.
c. Titik cair dan titik didih halogen meningkat dengan bertambahnya nomor atom.
d. Dari atas ke bawah, kelarutan dalam air makin berkurang.
e. Berwujud molekul diatomik.
f. Semakin panjangjari-jari atom semakin lemah ikatan antaratom, sehingga semakin mudah
diputuskan akibatnya energi ikatan makin rendah.

3. Kegunaan
a. Fluorin (F) biasa dimanfaatkan sebagai freon (pendingin pada kulkas/AC, pendorong spray),
NaF sebagai pengawet kayu, teflon (politetra fluoro etana).
b. Bromin (Br) digunakan sebagai pembuat senyawa NaBr (obat penenang), AgBr (bahan
pembuat negatif film), CH3Br (bahan pemadam kebakaran).
c. Iodin (I) digunakan untuk membuat senyawa NaI yang bisa menghindarkan dari penyakit gondok,
iodium tinctur untuk obat luka, CHI3 untuk disinfektan.
d. Klorin (Cl) digunakan sebagai bahan baku masakan dan bahan baku industri kimia (NaCl),
insektisida (DDT), bahan pembuat korek api dan mercon (KClO3) , plastik (poly vinyl chloride
= PVC).

D. Golongan Gas Mulia

1. Anggota
Kelompok yang berada di golongan VIIIA ini merupakan satu-satunya gas yang berwujud atom tunggal
dan bisa ditemukan di atmosfer bumi. Mereka adalah:
He, 10Ne, 18Ar, 36Kr, 54Xe, 86Rn
2

2. Sifat-Sifat
a. Konfigurasi elektron untuk gas mulia berakhiran 2 dan 8 yang merupakan bentuk konfigurasi
elektron yang stabil. Ini menyebabkan golongan ini stabil (sukar bereaksi dengan unsur
lain).
b. Dari atas ke bawah potensial ionisasinya makin kecil, reaktifitasnya makin besar, titik didih dan
titik leleh makin besar.
c. Tidak berasa, tidak berwarna, tidak berbau.

3. Kegunaan
a. Helium (He) yang ringan dan tidak dapat terbakar digunakan untuk pengisi balon udara, isi
tabung udara bagi penyelam. Dalam bentuk cair He dapat digunakan sebagai pendingin
(refrigerant).
b. Neon dan Argon digunakan sebagai pengisi lampu listrik. Dalam bentuk cair, Ne digunakan
sebagai pendingin dalam reaktor nuklir, membuat indikator tekanan tinggi, penangkal petir
dan tabung televisi.
c. Kripton (Kr) bersama Ar digunakan untuk mengisi lampu fluoresensi, spektrum atom Kr
untuk menetapkan standar ukuran “satu meter”, lampu kilat fotografi berkecepatan tinggi.

KIMIA 269
d. Xenon (Xe) digunakan untuk membuat tabung elektron, pembiusan saat pembedahan.
e. Radon (Rn) bisa digunakan dalam terapi radiasi kanker.

E. Golongan Unsur Transisi Periode Ke-3


1. Anggota
Yang termasuk ke dalam golongan ini adalah:
Na, 12Mg, 13A1, 14Si, 15P, 16C, 17C1, 18Ar
11

Unsur Na, Mg, Al merupakan logam, Si merupakan metaloid (semilogam), dan unsur P, S,
Cl, Ar merupakan unsur nonlogam.

2. Sifat-Sifat
a. Energi ionisasi unsur periode ketiga dari kiri ke kanan meningkat. Akan tetapi energi ionisasi Al
lebih rendah dari energi ionisasi Mg dan energi ionisasi S lebih rendah dari P.
b. Jari-jari atom unsur-unsur transisi periode keempat tidak teratur dari kiri ke kanan.
c. Kekuatan sifat reduktor dan oksidator dapat dilihat dari harga potensial elektroda.
d. Sifat logam unsur periode ketiga dari kiri ke kanan semakin berkurang.
e. Titik leleh dan titik didih unsur periode ketiga dari natrium ke kanan meningkat hingga
puncaknya di silikon, kemudian menurun.
f. Unsur-unsur dan senyawa-senyawa dari logam transisi umumnya mempunyai elektron yang
tidak berpasangan dalam orbital-orbital d.
g. Unsur-unsur transisi umumnya memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi karena ikatan
antaratom logam pada unsur transisi lebih kuat.
h. Wujud unsur-unsur  natrium sampai belerang berwujud padat, sedangkan klor dan argon berwujud
gas pada suhu biasa.

3. Kegunaan
a. Aluminium dapat digunakan sebagai bahan konstruksi, komponen pesawat terbang, pelapis
alat dapur, aluminium foil.
b. Silikon digunakan sebagai bahan alat-alat elektronik, bahan transistor, chip komputer dan sel surya.
c. Phospor digunakan dalam pembuatan korek api dan kembang api.
d. Sulfur dapat digunakan dalam pembuatan pupuk, obat pencahar (MgSO4), bahan pembuat tinta
(FeSO4.7H2O), elektrolit pada aki.

F. Golongan Unsur Transisi Periode Ke-4


1. Anggota
Di alam golongan ini umumnya terdapat dalam bentuk senyawa oksida dan sulfida.
Golongan ini meliputi:
Sc, 22Ti, 23V, 24Cr, 25Mn, 26Fe, 27Co, 28Ni, 29Cu, 30Zn
21

270 kitab sukses


2. Sifat-Sifat
a. Sifat logam sangat keras, tahan panas, elektropositif dan penghantar listrik yang baik.
Pengecualian untuk Cu merupakan logam yang lembut dan elastis.
b. Membentuk senyawa yang umumnya berwarna.
c. Dapat membentuk senyawa kompleks yang bersifat paramagnetik
d. Mempunyai berbagai tingkat oksidasi.
e. Unsur transisi dan senyawanya dapat bertindak sebagai katalis.

3. Kegunaan
a. Skandium (Sc) digunakan untuk komponen pada lampu listrik yang berintensitas tinggi.
b. Titanium (Ti) digunakan sebagai paduan logam yang keras dan tahan karat.
c. Vanadium (V) dapat digunakan sebagai katalis, bahan pembuat per mobil.
d. Krom (Cr) digunakan sebagai pigmen dan penyamak kulit, penyepuh peralatan logam.
e. Mangan (Mn) digunakan dalam proses pembuatan baja
f. Besi (Fe) digunakan dalam pembuatan baja, perangkat elektronik, memori komputer.
g. Kobalt (Co) dan Nikel (Ni) merupakan paduan logam (alloy). Ni adalah bahan campuran stainless
steel. Co juga bisa digunakan sebagai bahan sintesis vitamin B-12.
h. Tembaga (Cu) digunakan sebagai bahan pembuatan alat-alat elektronik.
i. Seng (Zn) sebagai logam pelapis antikarat, paduan logam, bahan pembuatan cat putih,
antioksidan dalam pembuatan ban mobil.

G. Ion Kompleks
Ion kompleks adalah ion yang terbentuk dari suatu kation tunggal (biasanya logam transisi) yang
terikat langsung dengan beberapa ligan (bisa berupa anion atau molekul netral yang
menyediakan pasangan elektron bebas).

Keterangan:
Bilangan koordinasi : jumlah ligan yang terikat
Muatan ion kompleks : muatan atom pusat + muatan ligan

Aturan Tatanama Ion Kompleks


1. Nama ion kompleks terdiri dari dua bagian yang ditulis dalam satu kata.
2. Bagian pertama: jumlah ligan dan nama ligan.
3. Bagian kedua: nama logam pusat dan biloksnya.
4. Jumlah ligan dinyatakan dengan awalan Yunani

KIMIA
271
2 : di
3 : tri
4 : tetra
5 : penta
6 : heksa
5. Ligan yang bermuatan negatif (anion) berakhir “O”, misalnya CN– = siano.
6. Nama logam pusat:
• Ion kompleks negatif: gunakan akhiran –at.
• Ion kompleks positif: gunakan nama bahasa Indonesia/nama biasa.
Contoh:
Cr dalam ion kompleks negatif:
kromat Cr dalam ion kompleks
positif: krom Fe dalam ion
kompleks negatif: ferat Fe dalam
ion kompleks negatif: besi
7. Ligan yang lebih dari satu jenis diurutkan sesuai
alfabet. Contoh:
• [Ag(NH3)2]+ = diaminperak (I)
• K2[Zn(CN)2Br2] = kalium dibromodisianozinkat (II)
• Natrium diaquatetrahidroksoferat (III)
Natrium: Na
Diaqua: (H2O)2
Tetrahidrokso: (OH–)4
ferat (III): Fe3+
Muatan ion kompleksnya = (2 × H2O) + (4 × OH–) + Fe+3
= (2 × 0) + (4 × (–1)) + (+3)
= –1
Ion kompleks: [Fe(H2O)2(OH)4]–
Senyawa kompleks: Na[Fe(H2O)2(OH)4]
272 kitab sukses
Latihan
Soal
1. Diantara senyawa berikut ini yang dapat
C. energi ionisasinya rendah
di- pakai sebagai obat pencuci perut
D. molekulnya monoatomik
adalah ….
E. jumlah elektron terluarnya 8
A. KNO3
B. NaHCO3 6. Nama senyawa kompleks [Co(NH3)4Cl2]Cl adalah
….
C. Na2CO3
D. MgSO4.7H2O
A. tetraminodiklorokobal (III) klorida
E. CaSO4.2H2O
B. tetraamindiklorokobalt (II) diklorida
2. Mineral berikut yang merupakan mangan C. triklorotetraaminkobal (III)
ada- lah …. D. diklorotetraaminkobaltat (III) klorida
A. pirit E. tetraminkobal (III) triklorida
B. pirolusit
7. Sifat -sifat berikut ini yang bukan
C. malachite
merupakan sifat logam alkali adalah ….
D. ilmenit
A. merupakan unsur yang sangat reaktif
E. rutile
B. terdapat di alam dalam keadaan bebas
3. Senyawa yang dapat bereaksi dengan C. dibuat dengan cara elektrolisis
NaOH dan H2SO4 adalah …. leburan garamnya
A. Cd(OH)2 D. ionnya bermuatan satu
B. Fe(OH)3 E. senyawa-senyawanya mudah larut
C. HNO3 8. Reaksi yang tidak mungkin terjadi adalah ….
D. H3PO3
E. Al(OH) A. F2(g) +  + Cl2(g)
Cl(g) 2HF(aq)
3
B.
Cl2(g) + 2KI(aq)  2HCl(aq) + I2(g)
4. Unsur gas mulia yang mempunyai Br2(g) + 2HI(aq)  2HBr(aq) + I2(g)
C.
energi ionisasi paling besar adalah ….
D.
I2(g)+ NaF(aq)  F2(g) + 2NaI(aq)
A. Helium
E. 2NaBr(g) + F2(g)  Br2(g) + 2NaF(aq)
B. Neon
C. Argon 9. Perhatikan unsur-unsur dengan nomor
atom berikut:
D. Krypton
11
X, 15Y 17
Z
E. Xenon dan

5. Kereaktifan gas mulia sangat rendah. Hal Pernyataan yang tidak benar tentang sifat
ini disebabkan karena semua gas mulia …. unsur-unsur tersebut adalah ….
A. nomor atomnya genap A. unsur Z bersifat nonlogam
B. konfigurasi elektronnya stabil B. keelektronegatifan unsur Z > Y > X
KIMIA
273
C. ketiga unsur tersebut memiliki 14. Unsur-unsur periode ketiga terdiri atas
jumlah elektron valensi yang sama Na, Mg, Al, Si, P, S, Cl, dan Ar. Atas dasar
D. X dan Z dapat membentuk senyawa konfigurasi elektronnya maka dapat
dengan rumus XZ dikatakan bahwa ….
E. jari-jari atom unsur X > Y > Z A. Na paling sukar bereaksi
10. Di antara unsur-unsur golongan alkali B. P, S, dan Cl cenderung membentuk basa
tanah yang sifatnya mirip dengan aluminium C. Si adalah logam
adalah D. Na, Mg dan Al dapat berperan
…. sebagai pengoksidasi
A. Mg E. Energi ionisasi pertama Ar paling besar
B. Be 15. Beberapa kegunaan unsur/senyawa berikut
C. Ra ini:
D. Ca 1. bahan baku pupuk
E. Sr 2. peralatan masak
11. Kelompok unsur yang merupakan 3. bahan baku semen Portland
oksidator kuat golongan unsur …. 4. menetralisir asam di lambung; dan
A. alkali 5. pembentukan tulang
B. alkali tanah Kegunaan unsur kalsium/senyawanya terdapat
C. halogen pada nomor ….
D. gas mulia A. 1 dan 2
E. aluminium B. 1 dan 4
12. Logam yang paling kuat bereaksi dengan C. 2 dan 3
air adalah …. D. 3 dan 4
A. Ba E. 3 dan 5
B. Sr
C. Mg
D. Ca
E. Ra

13. Unsur-unsur dibawah ini berada dalam


satu golongan dalam sistem periodik,
kecuali ….
A. arsen
B. nitrogen
C. selenium
D. fosfor
E. bismut
274 kitab sukses
1. Jawaban: D
mulia yang memiliki energi ionisasi
Obat pencuci perut: garam inggris
terbesar adalah helium.
(MgSO4.7 H2O)
• KNO3  digunakan dalam pembuatan 5. Jawaban: B
korek api, bahan peledak, petasan. Kereaktifan gas mulia sangat rendah
• NaHCO3 (soda kue)  digunakan karena konfigurasinya stabil. Ini
dalam pembuatan roti, penghilang dikarenakan kulit terluarnya 8e–, kecuali He
bau tengik dari mentega. yang kulit terluarnya 2e –, yang merupakan
• Na 2 CO 3 (soda)  digunakan untuk bentuk konfigurasi elektron yang stabil.
menurunkan sadah air, proteksi 6. Jawaban: A
logam, pembuatan detergen, kaca, Tatanama ion dan senyawa kompleks:
kertas. • Nama ion kompleks terdiri dari dua bagian
• CaSO .2H O (gipsum)  bahan
penutup
4 2

langit-langit ruangan, penyekat atau elektron, energi ionisasinya makin kecil.


partisi ruangan. Maka pada gas

2. Jawaban: B
Mineral bijih besi  FeS2 (pirit)
Mineral mangan  MnO2
(pirolusit)
Mineral tembaga  Cu(OH)2CO3 (malachite)
Mineral titanium  TiO2 (rutile)
Mineral titanium  FeTiO3 (ilmenit)

3. Jawaban: C
Oksida Al2O3 dapat larut dalam larutan
NaOH dan HCl karena Al 2 O 3 merupakan
oksida amfoter, yaitu zat yang dapat
bersifat sebagai asam dalam lingkungan
basa kuat dan sebagai basa dalam
lingkungan asam kuat sehingga dapat
bereaksi sebagai asam atau basa.

4. Jawaban: A
Dalam satu golongan (atas ke bawah)
pada sistem periodik, jari-jari atom makin
panjang sehingga makin mudah melepaskan
Pembahasan
yang ditulis dalam satu kata. dan ion kompleks positif
• Bagian pertama: jumlah ligan dan nama menggunakan nama bahasa
ligan. Indonesia/nama biasa.
• Bagian kedua: nama logam pusat dan • Ligan yang lebih dari satu jenis diurutkan
biloksnya. sesuai alfabet.
• Jumlah ligan dinyatakan dengan awalan Jadi, nama senyawa kompleks [Co(NH3)4Cl2]Cl
Yunani. adalah tetraminodiklorokobal (III) klorida.
• Ligan yang bermuatan negatif (anion) 7. Jawaban: B
berakhir “O”, misalnya CN– = siano. Sifat Logam Alkali:
• Nama logam pusat: ion kompleks • Bersifat sangat reaktif sehinga sulit
negatif menggunakan akhiran –at

KIMIA
275
ditemukan dalam keadaan bebas di Pada suatu sistem periodik berlaku:
alam.
• Dapat dibuat melalui proses elektrolisis
garamnya.
• Bersifat reduktor kuat sehingga
mudah
larut.

8. Jawaban: D
Gas halogen atas dapat mengoksidasi
ion halida dibawahnya, sebaliknya gas
halogen bawah tidak dapat mengoksidasi
ion halida diatasnya.

9. Jawaban: C
Unsur X, Y, dan Z berada pada golongan
yang berbeda sehingga jumlah elektron
valensinya tidak sama.

10. Jawaban: B
Logam aluminium termasuk amfoter,
unsur yang dapat bersifat asam maupun
basa. Logam lainnya yang memiliki sifat
yang sama adalah Be, seng, timah.
Contoh zat amfoter yang lainnya adalah
asam amino, protein, dan air.

11. Jawaban: D
Pada sistem periodik makin ke kanan
maka oksidatornya semakin kuat. Oleh
karena itu unsur yang merupakan okidator
terkuat adalah golongan halogen.

12. Jawaban: C
Pada logam alkali tersebut yang paling
mudah bereaksi dengan air adalah
Magnesium.

13. Jawaban: C
Semua unsur yang tercantum
termasuk golongan VA, kecuali selenium
yang termasuk golongan VI.

14. Jawaban: E
Na, Mg, Al, Si, P, S, Cl, dan Ar adalah unsur-
unsur pada perioda 3 dari kiri ke kanan.
• Makin ke kiri makin mudah membentuk 15. Jawaban: E
basa. Beberapa kegunaan unsur kalsium dan
• Makin ke kiri makin bersifat senyawanya adalah: sebagai cetakan, pembalut
reduktor sehingga paling mudah tulang patah, membuat kapur tulis, bahan
bereaksi dengan air. baku dalam industri gula, pembuatan
• Na, Mg, Al merupakan unsur logam. soda, dan pembuatan semen. Di tubuh,
Si unsur semi logam. P, S, dan Cl kalsium berguna untuk pembentukan
merupakan unsur nonlogam. Ar tulang dan gigi.
merupakan gas mulia.
• Dari kiri ke kanan (dalam satu periode)
energi ionisasinya semakin besar.

276 kitab sukses


BAB12
SENYAWA KARBON

A. Definisi Senyawa Karbon


Senyawa karbon adalah senyawa yang unsur penyusun utamanya unsur karbon (C). Berdasarkan
sum- bernya, senyawa karbon dibedakan menjadi:
• Senyawa organik, senyawa karbon yang berasal dari makhluk hidup  karbohidrat, protein, lemak,
dll.
• Senyawa anorganik, senyawa karbon yang tidak berasal dari makhluk hidup  CO2, O2, CO.
Karbon memiliki sifat khas, yaitu atom karbon mampu membentuk ikatan kovalen antar atom
karbon sehingga terbentuk rantai karbon.
Kedudukan atom karbon berdasarkan jumlah atom karbon yang terikat pada atom karbon lain
dibagi empat, yaitu:
• Atom karbon primer: atom C yang terikat dengan satu atom C lain.
• Atom karbon sekunder: atom C yang terikat dengan dua atom C lain.
• Atom karbon tersier: atom C yang terikat dengan tiga atom C lain.
• Atom karbon kuartener: atom C yang terikat dengan empat atom C lain.

Atom C Primer Atom C Kuartener


C

C C C C C C C

C C
Atom C Sekunder
Atom C Tersier

KIMIA
277
B. Gugus Fungsi Senyawa Karbon
Yang dimaksud gugus fungsi adalah atom atau gugus yang menentukan struktur dan sifat dari
golongan senyawa karbon. Berdasarkan gugus fungsinya, senyawa karbon dibagi ke dalam kelompok
seperti pada tabel di bawah ini.

Senyawa Karbon Berdasarkan Gugus Fungsi

Golongan Struktur Contoh Senyawa Rumus Umum


Alkanol (Alkohol) R–O–H R–OH CH3–OH
CnH2n+2O
Alkoksi Alkana (Eter) R–O–R' R–O–R' CH3–O–C2H5
O O
Alkanal (Aldehid) R–CO–H
R–C–H CH3–C–H
CnH2nO
O O
Alkanon (Keton) R–CO–R'
R–C–R' CH3–C–CH3

O O
Asam Alkanoat (Asam Karboksilat)
R–COO–H R–C–OH CH3–C–OH
CnH2nO2
O O
Alkil Alkanoat (Ester) CnR–COO–R'
R–C–O–R' CH3–C–O–CH3

Alkil halida R–X R–X CH3–CI –

C. Alkanol (Alkohol)
1. Rumus Umum
C nH2n+2O

2. Struktur
R – OH atau R – O – H

3. Tata Nama
Cara menamakan alkohol ada dua, yaitu:
• Alkanol, penamaan ini dilakukan dengan cara:
Pemberian nomor dari atom C yang terdekat dengan OH sehingga atom C yang dekat
dengan OH memiliki nomor kecil, lalu menyebutkan nomor C yang mengikuti OH diikuti nama
alkanolnya. Untuk alkohol bercabang, sebutkan nomor cabang, nama cabang, nomor C yang
terikat OH diikuti nama alkoholnya (rantai terpanjang yang mengikat OH).
• Alkali Alkohol, penamaan ini dengan menyebutkan nama alkilnya lalu diikuti kata alkohol.

4. Isomer
Isomer alkohol disebabkan oleh perbedaan letak gugus OH dan cabang (isomer posisi).

278 kitab sukses


5. Jenis-Jenis Alkohol
Berdasarkan letak gugus OH, alkohol dibagi menjadi tiga:
• Alkohol primer, gugus OH terikat pada C primer.
• Alkohol sekunder, gugus OH terikat pada C sekunder.
• Alkohol tersier, gugus OH terikat pada C tersier.

6. Sifat-Sifat
• Alkohol primer dan sekunder dapat mengalami reaksi oksidasi.
• Berwujud cair, mudah larut dalam air, titik didihnya relatif tinggi.
• Dapat beraksi dengan asam halide (HX) menghasilkan alkil halida (R–X).
• Dapat bereaksi dengan asam karboksilat membentuk ester (reaksi esterifikasi).
• Dapat bereaksi dengan logam aktif (Mg, Na, K, Al) menghasilkan asam alkanoat dan gas hidrogen.
• Dapat bereaksi dengan PX3, PX5, dan SOX2 (X = F, Cl, Br, I) menghasilkan alkil halida.
• Dapat terbakar dengan mudah menghasilkan banyak energi sehingga alkohol banyak digunakan
untuk bahan bakar.
• Jika alkohol dipanaskan bersama H2SO4 pekat, terjadi rekasi dehidrasi (pelepasan molekul air).

7. Kegunaan Alkohol
• Antiseptik
• Bahan bakar
• Bahan peledak
• Bahan plastik
• Kosmetik
• Miras
• Pelarut

D. Alkoksi Alkana (Eter)


1. Rumus Umum
CnH2n+2O

2. Struktur
R–O–R'

3. Tata Nama
a. Sebagai alkoksi alkana (IUPAC)
• R pendek sebagai alkoksi.
• R panjang sebagai alkana.
Contoh : CH3 – O – CH3 (metoksi metana)

KIMIA
279
b. Sebagai eter
Dengan menyebutkan nama alkil-alkilnya (sesuai urutan abjad) dan diikuti eter. Contoh: CH3 – O
– CH3 (dimetil eter).

4. Isomer
Eter mempunyai isomer posisi dengan eter lain yang atom C nya sama, juga berisomer fungsi
dengan alkohol yang rumus molekulnya CnH2n + nO. Misalnya C4H10O.

5. Sifat-Sifat
• Berwujud cair, berbau busuk, mudah menguap, dan uapnya mudah terbakar.
• Sukar larut dalam air karena bersifat nonpolar.
• Untuk jumlah atom C yang sama, titik didih eter lebih rendah dari alkohol.
• Tidak bereaksi dengan logam Na dan PX3, tetapi bereaksi dengan HX.

6. Kegunaan Eter
• Pelarut senyawa karbon
• Bahan disinfektan
• Bahan pembius (anestetika)
• MTBE menaikkan angka oktan pada bensin

E. Alkanal (Aldehid)
1. Rumus Umum
CnH2nO

2. Struktur
R–CO–H

3. Tata Nama
• Alkanal yang tidak bercabang dengan menyebutkan awalan n (normal) diikuti nama alkanalnya (sesuai
banyaknya atom C).
• Alkanal yang bercabang : tentukan rantai C terpanjang yang mengandung gugus fungsi dan beri
O
nomor dimulai dari C gugus fungsi sebagai alkanalnya.
–C–H
• Urutan pemberian nama: nomor cabang, nama cabang, nama alkanal.

4. Isomer
Isomer alkanal disebabkan oleh adanya cabang dan letak cabang. Misalnya C 4H8O.

5. Sifat-Sifat
• Aldehid C1– C5 mudah larut dalam air.
• Dapat direduksi (+H2) menghasilkan alkohol primer.

280 kitab sukses

29/08/2013 16:00:24
KITAB SUKSES kimia SMA.indd
• Dapat mengadisi HCN.
• Dapat mereduksi larutan fehling membentuk endapan merah dan mereduksi pereaksi tollens
membentuk endapan perak Ag.
• Dioksidasi menghasilkan asam karboksilat.

6. Kegunaan Alkanal

• Larutan 40% formaldehid dalam air disebut formalin digunakan untuk mengawetkan benda-benda
anatomi.
• Formaldehid digunakan untuk bahan baku damar buatan, plastik, dan insektisida.
• Etanal digunakan untuk bahan karet, damar buatan, zat pewarna, dan zat organik yang lain (asam
astetat, aseton, etil asetat, dan 1 butanol).

F. Alkanon (Keton)
1. Rumus Umum
CnH2nO

2. Struktur
R – CO – R'

3. Tata Nama
• Sebagai alkanon (IUPAC): menyebutkan nomor C yang mengikuti O diikuti nama alkanon
(anon). Pemberian nomor dari atom C yang terdekat dengan O sehingga atom C yang dekat
dengan O memiliki nomor kecil.
• Sebagai keton (nama trivial) dengan menyebutkan alkil-alkil yang mengapit gugus fungsi keton sesuai
urutan abjad.

4. Isomer
Isomer alkanon (keton) disebabkan oleh cabang, letak gugus fungsi, dan isomer fungsional
dengan aldehid. Contoh C5H10O.

5. Sifat-Sifat
• Anggota C1– C8 berupa zat cair tak berwarna dan larut dalam air.
• Dapat direduksi H2 menghasilkan alkohol sekunder.
• Dapat diadisi dengan HCN.
• Tidak dapat mereduksi fehling ataupun tollens.

6. Kegunaan Alkanon
• Aseton banyak digunakan untuk pelarut organik, misalnya pembersih kuku (kutek).
• Dalam industri untuk pembuatan zat organik lain, misalnya kloroform (obat bius).

KIMIA
281
G. Asam Alkanoat (Asam Karboksilat)
1. Rumus Umum
CnH2nO2

2. Struktur
R – COO – H

3. Tata Nama
• Menurut sistem IUPAC : untuk alkanoat yang tidak bercabang diberi nama asam diawal dan
diikuti nama asam alkanoatnya dengan ciri khas berakhiran –anoat (sesuai banyaknya atom C).
Sedangkan untuk asam alkanoat yang bercabang dengan menentukan rantai C terpanjang
yang mengandung
O
gugus fungsi dan diberi nomor dimulai dari C gugus fungsi sebagai alkanoatnya. Urutan
–C–OH
pemberian nama: asam, nomor cabang, nama cabang, nama alkanoat.
• Sebagai asam alkana karboksilat: diberi nama dengan menyebutkan kata asam diikuti dengan nama
alkananya (R) dan diakhiri dengan kata karboksilat.

4. Isomer
Asam alkanoat berisomer fungsi dengan ester. Isomer asam alkanoat disebabkan oleh keberadaan
cabang dan letak cabang. Misal: C5H10O2.

5. Sifat-Sifat
• Bereaksi dengan alkohol membentuk ester (esterifikasi).
• Bereaksi dengan basa kuat membentuk garam.
• Dengan H2SO4 atau P2O5 membentuk anhidrit asam.
• Direduksi lemah menghasilkan aldehid dan reduksi kuat menghasilkan alkohol primer.
• Empat anggota pertama larut dalam air.
• Titik didihnya lebih tinggi dari alkohol.

6. Kegunaan Asam alkanoat


• Asam formiat untuk menggumpalkan lateks (getah karet), menyamak kulit, membuat plastik,
memusnahkan hama.
• Asam asetat untuk membuat makanan (acar, asinan), penahan warna agar tidak luntur.
• Asam stearat untuk membuat film.

H. Alkil Alkanoat (Ester)


1. Rumus Umum
CnH2nO2

2. Struktur
R–COO–R'
282 kitab sukses
3. Tata Nama
Ester diberi nama sesuai seperti penamaan asam alkanoat hanya saja kata asamnya dihilangkan.

4. Isomer
Isomer ester disebabkan oleh alkilnya dan gugus alkanoatnya. Selain itu ester juga berisomer
fungsi dengan asam karboksilat. Misal C4H8O2.

5. Sifat-Sifat
• Bersifat netral, tidak bereaksi dengan Na dan PCl3.
• Ester dapat mengalami reduksi dengan H2 menjadi alkohol.
• Ester dapat terhidrolisis menjadi asam karboksilat dan alkohol.
• Ester suku rendah berupa zat cair yang harum aromanya.
• Hidrolisis ester suku tinggi dengan NaOH atau KOH menghasilkan sabun dan gliserol (reaksi
saponifikasi/penyabunan).
• Reduksi terhadap ester suku tinggi tak jenuh (minyak/lemak cair) menghasilkan mentega.
• Titik didih dan titik beku yang lebih rendah dari asamnya.

6. Kegunaan Ester
• Untuk aroma buatan (esen)
 Etil asetat (CH3COOC2H5) aroma pisang selai
 Amil asetat (CH3COOC5H11) aroma nanas
 Oktil asetat (CH3COOC8H17) aroma jeruk
 Etil butirat (C3H7COOC2H5) aroma strawberry
 Amil valerant (C4H9COOC5H11) aroma apel
 Amil butirat (C3H7COOC5H11) aroma jambu
 Propil butirat (C3H7COOC4H7) aroma mangga
• Amil asetat digunakan sebagai pelarut damar, pelarut pada pembuatan perekat, dan cat emulsi.
• Poliester digunakan sebagai bahan pembuat kain.

I. Alkil Halida (Haloalkana)


Alkil halida atau haloalkana adalah senyawa-senyawa yang dapat dianggap sebagai turunan dari
alkana dimana satu atau lebih atom H diganti dengan atom halogen. Haloalkana dibagi menjadi
dua:
• Monohalogen alkana: monohalogen alkana jika hanya atom H dari alkana yang diganti halogen.
Contoh: Etil kloridam.
• Poli halogen alkana: polihalogen alkana jika lebih dari satu atom alkana diganti halogen. Contoh : 1,2
dibromo etana.
KIMIA
283
1. Tata nama
Haloalkana diberi nama dengan cara menyebutkan nomor letak halogen, awalan (mono-, di-, tri-
tetra-) yang menunjukkan jumlah halogen, nama halogen, dan nama alkananya. Contoh:
CH3Cl  kloro metana
CH2Cl2  di kloro
metana CHCl3  tri kloro
metana

2. Sifat-sifat
• Suku rendah berbentuk gas pada suhu kamar.
• Suku lebih tinggi berbentuk cair pada suhu kamar.
• Suku tinggi berbentuk padat pada suhu kamar.
• Sukar larut dalam air.

3. Penggunaan alkil halida


• Freon (CFC = Chloro Fluoro Carbon) digunakan sebagai pendingin pada AC, dan kulkas, untuk
pendorong pada aerosol.
• Carbon Tetra Chlorida (CCl4) digunakan untuk pemadam kebakaran dan pelarut lemak.
• Kloroform (CHCl3) digunakan untuk obat bius sangat beracun dan merusak hati.
• Iodoform (CHI3) digunakan sebagai antiseptik.
• Halotan (CF3CHClBr) digunakan untuk obat bius yang tidak beracun.
• Teflon digunakan sebagai pelapis anti lengket, misalnya panci, wajan, dan setrika.
• PVC digunakan untuk plastik pipa, bungkus kabel dan lain-lain.
• p–dikloro benzene digunakan sebagai insektisida.
284 kitab sukses
1. Hasil reaksi adisi H2O pada C3H6 bila
5. Hasil reaksi yangdominan dari 2-metil-2-
dioksidasi akan menghasilkan ….
butena dengan HCl adalah ….
A. Propanon
A. 3-kloro-2-metil butane
B. Propanal
B. 3-kloro-3-metil butana
C. Propanol
C. 2-kloro-3-metil butane
D. Asam propanoat
D. 2-kloro-2-metil butana
E. n–propil alkohol
E. 2-kloro-1-metil butane
2. Rumus bangun alkohol sekunder
6. Hasil reaksi identifikasi senyawa dengan
ditunjukkan oleh ….
rumus molekul
3 6 C H O sebagai berikut
A. CH3(CH2)4OH 1. Dengan pereaksi Fehling
B. (CH3)2CHOH menghasilkan endapan merah bata;
C. (CH3)3COH dan
D. CH3CH2C(CH3)2OH 2 . oks ida s i denga n suatu oks ida t or
E. (CH3)2CH(CH2)2OH menghasilkan senyawa yang dapat
3. Reaksi antara asam organik dengan memerahkan lakmus biru.
alkohol dinamakan dengan …. Gugus fungsi senyawa karbon tersebut ….
A. hidrolisis A. C
B. oksidasi
C. alkoholisis B. O
D. dehidrasi C. OH
E. esterifikasi O
D.
4. Glukosa mengandung gugus fungsional …. C
C OH
H2 H H H H E.
O
O
C C C C C C
7. Dari reaksi:
H
OHOH OH OH OH H+
CH3 C OH + CH3
HO
A. alkohol dan
aldehid O
B. alkohol dan keton karboksilat
C. aldehid dan ester
D. aldehid dan asam
karboksilat
E. alkohol dan asam
Latihan
Dapat membentuk …. B. protein
A. karbohidrat C. alkohol

KIMIA 285

Soal
D. aldehide 12. Campuran manakah di bawah ini, jika
E. ester bereaksi menghasilkan ester ….
8. Hasil sampingan yang diperoleh dalam A. propanol dengan fospor trioksida
industri sabun adalah …. B. propanol dengan natrium
A. gliserol C. etanol dengan asam asetat
B. ester D. gliserol trioleat dengan natrium hidroksida
C. alkohol E. asam oleat dengan natrium hidroksida
D. glikol 13. Senyawa CH3COOCH2CH3 adalah suatu ….
E. asam karbon tinggi A. asam karboksilat
9. Senyawa organik dengan rumus B. aldehida
molekul C5H12O yang merupakan alkohol C. Mg(HCO3)2
tersier adalah D. Mg(N)2
…. E. ester
A. 3-pentanol 14. Pasangan senyawa karbon di bawah ini
B. 2-metil-3-butanol yang merupakan isomer gugus fungsional
C. 3-metil-2-butanol adalah
D. 2-metil-2-butanol ….
E. trimetil karbinol A. metil etanoat dan propanol
10. Nama kimia untuk senyawa: B. etil metil eter dan metil etanoat
C. etil metil eter dan 2 propanon
CH3
D. propanol dan etil metil eter

H C CH2 C CH3 E. propanol dan propanal

15. Sebanyak 1,10 gram suatu asam dapat


CH3 O dinetral- kan oleh 45 mL NaOH 0,2 M. Bila
asam ini adalah asam karboksilat, maka
A. 1, 1-dimetil-3-butanon rumus asam tersebut
B. 2-metil-4-pentanon ….
C. 4, 4-dimetil-2-butanon A. CH3 – COOH (Mr = 60)
D. isopropil metil keton B. C2H 5 – COOH (Mr = 74)
E. 4-metil-2-pentanon C. C6H5 – COOH (Mr = 122)
D. C4H9 – COOH (Mr = 102)
11. Hasil reaksi antara larutan asam
E. C5H11 – COOH (Mr = 116)
propionat dengan etanol adalah .…
A. CH3COOCH3
B. C2H5COOC3H7
C. C3H7COOCH3
D. C2H5COOC2H5
E. C3H7COOC2H5
286 kitab sukses
Pembahasan

1. Jawaban: A adalah aldehid. Jika dioksidasi, aldehid


Reaksi adisi H2O pada C3H6 : akan menghasilkan asam karboksilat yang
dapat memerahkan lakmus biru.

7. Jawaban: E
Reaksi asam karboksilat dengan
alkohol dalam keadaan asam disebut
esterifikasi akan menghasilkan ester.

2. Jawaban: B 8. Jawaban: A
Alkohol sekunder adalah gugus OH yang Hasil sampingan pembuatan sabun 
menempel pada C sekunder, ditandai gliserol (lemak).
dengan adanya CHOH: 9. Jawaban: D
Alkohol tersier berarti gugus alkohol
terikat pada C tersier.

3. Jawaban: E
Senyawa organik + a l kohol  Ester
(esterifikasi)

4. Jawaban: A

10. Jawaban : A
5
CH3
4
HC 3 2 1
5. Jawaban: D CH2 C CH3
Hasil reaksi dominan 2-metil-2-butena
CH3 O
dengan HCl akan menghasilkan 2-kloro-2-metil metil
butana, karena ion Cl akan menyerang C
nomor 2. • Perhatikan rantai terpanjang dan beri
6. Jawaban: D nomor dimulai dimulai pada gugus C=O
Senyawa dengan rumus molekul C H O3 6
memiliki nomor terkecil.
memiliki dua kemungkinan, gugus
aldehid • Tentukan nomor alkilnya dan diikuti
atau keton. Karena senyawa C H O pada
soal 3 6
dengan nama alkilnya, nomor gugus dan
bereaksi dengan fehling, berarti gugus
tersebut rantai terpanjang diberi akhiran–on.

29/08/2013 16:00:24
KITAB SUKSES kimia SMA.indd
KIMIA
287

29/08/2013 16:00:24
KITAB SUKSES kimia SMA.indd
11. Jawaban: D
C2H5COOH + C2H5OH  C2H5COOC2H5 + H2O

12. Jawaban: C
Reaksi esterifikasi: asam karboksilat (asam
asetat) + alkohol  ester + air

13. Jawaban: E
CH3COOCH2CH3 adalah ester.

14. Jawaban: D
Isomer
fungsional:
• alkohol dan eter
• alkanon dan alkanal
• ester dan asam alkanoat

15. Jawaban: C
Vasam
 Masam  nasam  V NaOH  M NaOH  n NaOH
mmol asam  45 mL  0,2 M  1

mmol asam  9

mg 1100 mg
Mr asam  mmol asam 9
Mr asam  122, 22

Berarti rumus asam tersebut adalah: C6H5–


COOH (Mr = 122).

29/08/2013 16:00:24
KITAB SUKSES kimia SMA.indd
288 kitab sukses

29/08/2013 16:00:24
KITAB SUKSES kimia SMA.indd
BAB13
HIDROKARBON DAN MINYAK
BUMI

A. Hidrokarbon
Hidrokarbon adalah golongan senyawa karbon yang paling sederhana, yang tersusun dari unsur
karbon dan hidrogen. Berdasarkan strukturnya, hidrokarbon bisa dikelompokkan seperti yang bisa
kamu lihat pada bagan di bawah ini.
Hidrokarbon

Terbuka (alifatik) Tertutup (siklik)

Jenuh Ikatan tunggal Tidak jenuh Aromatik alisiklik

Rangkap dua (alkena) Rangkap tiga (alkuna)

B. Gugus Fungsi Senyawa


Berdasarkan pada gugus fungsinya, senyawa hidrokarbon dapat digolongkan menjadi alkana, alkena,
sikloalkana, alkuna, alkadiena.

No Gugus fungsi Struktur Rumus umum


1 Alkana R – CH – CH – R CnH2n+2
2 Alkena R – CH = CH – R
CnH2n
3 Sikloalkana Rantai tertutup
4 Alkuna R– CC– R
CnH2n–2
5 Alkadiena 2 ikatan rangkap dua

KIMIA
289

29/08/2013 16:00:25
KITAB SUKSES kimia SMA.indd
C. Deret Homolog
Beberapa senyawa dikatakan homolog apabila rantai C-nya semakin panjang maka titik leleh dan
titik di- dihnya makin tinggi, rumus umumnya sama, selisih antara sukunya CH2. Beberapa deret
homolog antara lain:
• Alkana (CnH2n+2): metana, etana, propana, butana, pentana, heksana, heptana, oktana,
nonana, dekana.
• Alkena(CnH2n) : sama dengan alkana, hanya menggunakan akhiran –ena, tanpa C1.
• Alkuna(CnH2n-2): sama dengan alkana hanya menggunakan akhiran –una, tanpa C1.
• Alkil/cabang (CnH2n+1): sama dengan akana, hanya menggunakan akhiran –il.

D. Tata Nama IUPAC


1. Buat alkana, alkena, maupun alkuna rantai lurus, nama sesuai dengan jumlah atom C
2. Buat rantai bercabang:
• Pilih rantai C yang paling panjang (harus ada ikatan rangkap untuk alkena dan alkuna) dengan jumlah
alkil paling banyak.
• Penomoran C1 dimulai dari yang terdekat dengan:
 Ikatan rangkap
 Cabang
 Jumlah cabang
• Penamaan: posisi alkil-nama alkil-posisi ikatan rangkap-nama pusat. Cabang banyak dan sama diberi
awalan di-, tri-, tetra-, dll. Cabang banyak dan berbeda disusun berdasarkan abjad.

E. Alkana
Kelompok ini merupakan senyawa hidrokarbon alifatik jenuh, yaitu senyawa hidrokarbon dengan
rantai C terbuka dan semuanya ikatan tunggal. Rumus umumnya Cn H2n+2.

1. Deret Alkana:

Suku ke- Rumus molekul Nama


1 CH4 Metana
2 C2H 6 Etana
3 C3H 8 Propana
4 C4H10 Butana
5 C5H12 Pentana

2. Tata Nama Alkana:


• Alkana rantai lurus diberi nama – n – alkana (n = normal).
• Alkana rantai cabang, nama senyawa merupakan rangkaian dari: nomor cabang, nama
cabang, nama rantai utama.

290 kitab sukses


• Nama cabang diantaranya: metal, etil, propil.
Contoh: 2,3 dimetil butana

CH3
CH
CH3 CH CH3

CH3

F. Alkena
Alkena adalah senyawa hidrokarbon alifatik tak jenuh dengan satu ikatan rangkap – C = C –.
Rumus um- umnya Cn H2n.

1. Deret Alkena:

Suku ke- Rumus molekul Nama


2 C2H4 Etena
3 C3H6 Propena
4 C4H8 Butena
5 C5H10 Pentena

2. Tata Nama Alkena:


 Untuk alkena rantai lurus, di depan nama alkena ditulis bilangan angka yang menyatakan
posisi ikatan rangkap. Penomoran C di mulai dari C terdekat dengan ikatan rangkap.
 Pada alkena rantai bercabang, nama alkena didasarkan pada rantai utama, yaitu rantai
atom C terpanjang yang mengandung ikatan rangkap.

G. Alkuna
Alkuna merupakan senyawa hidrokarbon alifatik tak jenuh yang mempunyai satu ikatan rangkap tiga – C
 C – dengan rumus umum Cn H2n-2.

1. Deret Alkuna:

Suku ke- Rumus molekul Nama


2 C2H 2 Etuna
3 C3H 4 Propuna
4 C4H 6 Butuna
5 C5H 8 Pentuna

2. Tata nama Alkuna:


• Pada alkuna rantai lurus, di depan nama alkuna ditulis bilangan angka yang menyatakan
posisi ikatan rangkap tiga. Penomoran C di mulai dari C terdekat dengan ikatan rangkap
tiga.
KIMIA
291
• Pada alkena rantai bercabang, nama alkena didasarkan pada rantai utama, yaitu rantai
atom C terpanjang yang mengandung ikatan rangkap.

H. Aromatik (Benzena)
Benzena merupakan kelompok hidrokarbon aromatik yang memiliki rumus molekul C 6H6.

Struktur Benzena

1. Ciri-Ciri Benzena:
• Bersifat aromatis (wangi).
• Bentuk siklik segienam.
• Bersifat racun mengakibatkan kerusakan pada hati.
• Kedudukan semua atom C dan H dalam benzena adalah ekuivalen sehingga kedua
jenis ikatan pada benzena dapat berpindah-pindah atau mengalami resonansi. Adanya
resonansi menyebabkan benzena sukar mengalami reaksi adisi meskipun mempunyai
ikatan rangkap.
• Memiliki ikatan rangkap terkonjugasi (ikatan rangkap selang-seling dengan ikatan tinggal).
• Mengalami resonansi yaitu perpindahan elektron pi untuk menstabilkan kearomatisan.
• mudah bereaksi substitusi, tetapi sulit mengalami adisi.
• Mudah menguap dan terbakar.
• Sudut antar ikatan 120°.
• Titik didih 80°C dan titik leleh 5,5°C.
• Zat cair tidak berwarna.

2. Penamaan Senyawa Benzena:


Substitusi 1 gugus atom (monosubstitusi).

Halobenzene Benzaldehid Asam benzene sulfonat Asam benzoat


X = F, CI, Br, I (ABS)

• Substitusi 2 gugus atom (disubstitusi).


Jika terdapat dua substituen, maka akan terdapat tiga isomer yaitu orto (1, 2), meta (1, 3),
dan para (1, 4)
292 kitab sukses
X
Orto Orto

Meta Meta
Para

• Substitusi banyak gugus atom (polisubstitusi).


Penamaan untuk polisubstitusi menggunakan penomeran berdasarkan prioritas terkuat
Urutan prioritas: – COOH > – SO3H > – CHO > – CN > – OH > – NH2 > – R > – NO2 > – X

3. Reaksi Benzena
• Alkilasi

Tuloena
• Halogenasi

Klorobenzena

• Nitrasi

Nitrobenzena

• Sulfonasi

Asam benzena sulfonoat

4. Turunan Benzena

Nama Dan Fungsi Struktur

Fenol
OH
Digunakan sebagai disinfektan dan bahan pembuat
plastik.

KIMIA
293
Toluena
CH3
Diunakan untuk membentuk zat-zat lain.

Nitrobenzena NO
2
Digunakan untuk membuat anilin.

Anilina NH
2
Digunakan untuk membuat bahan zat warna diazo.

O
Azam Benzoat
Digunakan untuk bahan pengawet dalam bentuk garam. C OH

Stirena
CH= CH2
Digunakan untuk membuat plastik polistirena.

Naftalena (C10H8)
Dugunakan untuk kapur barus.

HO2

Asam Pikrat (2, 4, 6 Tri Nitro Fenol)


Digunakan sebagai bahan peledak. HO

NO2

I. Minyak Bumi
Minyak bumi mengandung banyak jenis hidrokarbon yang berbeda jumlah atom C-nya yang
disebut fraksi minyak bumi.

Fraksi Jumlah
No Titik Didih (oC) Kegunaan
Minyak Bumi Atom C
1 Gas C1–C4 (–166)–20 Bahan bakar LPG
2 Petroleum eter C5–C6 30–90 Pelarut, dry cleaning
3 Bensin C6–C12 85–200 Bahan bakar motor, mobil
4 kerosin C12–C15 175–300 Bahan bakar kompor, lampu

294 kitab sukses


5 Solar C15–C18 300–400 Bahan bakar mesin diesel
6 Minyak pelumas C16–C24 > 400 Pelumas
7 Lilin C2–C40 - Penerangan
8 Aspal < C40 - Bahan bakar dan pengeras jalan raya

1. Pemisahan Minyak Bumi


Memisahkan minyak bumi dilakukan dengan cara destilasi bertingkat, setelah itu baru
dilakukan pengolahan yang disesuaikan kebutuhan, antara lain:
• Blending yaitu penambahan zat aditif (TEL, MTBE, etanol, atau metanol) untuk meningkatkan
bilangan oktan.
• Cracking (pemotongan). Hidrokarbon rantai panjang bisa dipotong-potong jadi molekul rantai
pendek menggunakan katalis tertentu.
• Polimerisasi adalah molekul kecil digabung jadi molekul besar.
• Reforming (isomerisasi), dimana bentuk molekul rantai lurus diubah jadi rantai bercabang.
• Treating yaitu proses penghilangan kotoran untuk memurnikan minyak bumi.

2. Kualitas Bensin
Komponen utama bensin adalah n–heptana dan isooktana (2,2,4–trimetil–pentana). Kualitas
bensin dinyatakan dengan bilangan oktan yang menyatakan kemampuan bensin dalam
mengatasi ketukan (penyebab mesin panas dan bergetar kasar) sewaktu terbakar di dalam
mesin. Semakin besar bilangan oktan, maka semakin tinggi kualitas bensin tersebut. N–
heptana punya bilangan oktana = 0, dan isooktana punya bilangan oktana = 100.

3. Petrokimia
Produk yang dibuat dari minyak bumi dan gas alam disebut petrokimia. Contoh bahan-
bahan petrokimia adalah plastik, serat sintetik, pestisida, detergen, pelarut organik, pupuk,
dan berbagai jenis obat-obatan dan vitamin.

KIMIA
295
Latihan
Soal
1. Atom karbon sekunder tidak terdapat
B. suatu asam monoprotik
dalam senyawa alkana ….
C. suatu di–alkohol
A. (CH3)2CHCH2CH3
D. p–dihidroksi benzene
B. CH3CH2 CH3
E. fenol
C. (CH3)2CHCH2CH(CH3)2
D. (CH3)3CHCH3 6. Proses pembuatan margarin, minyak
E. (CH3)3CCH(CH3)2 dipadat- kan menjadi lemak dengan cara
….
2. Dalam penentuan struktur alkena
A. pemanasan
dengan reaksi ozonida diperoleh pentanol
B. hidrogenasi
dan butanol, maka alkena itu adalah ….
C. pendingin
A. 3-nonena
D. oksidasi
B. 3-oktena
E. netralisasi
C. 4-nonena
D. 5-oktena 7. Berikut ini adalah kegunaan senyawa
E. 5-nonena turunan benzena:
1. Pengawet makanan
3. Bahan yang dapat memberikan rasa
2. Bahan peledak
manis adalah ….
3. Zat desinfektan
A. alkil benzene sulfonat
4. Pembuatan zat warna
B. natrium benzoate
5. Bahan bakar roket
C. natrium siklamat
Kegunaan yang tepat untuk senyawa turunan
OH

D. natrium glutamate
benzena dengan adalah ….
E. butil hidroksitoluena rumus
4. Oksidasi sempurna senyawa toluena
akan menghasilkan …. A. 1
A. fenol B. 2
B. asam benzoat C. 3
C. aniline D. 4
E. 5
D. nitrobenzene
8. Rumus kimia senyawa hidrokarbon
E. benzaldehid
berikut, yang merupakan rumus kimia
5. Oksidasi kuat dari p– dimetil alkana adalah
benzena menghasilkan …. ….
A. suatu asam diprotik A. C3H4
B. C4H6

29/08/2013 16:00:25
KITAB SUKSES kimia SMA.indd
296 kitab sukses

29/08/2013 16:00:25
KITAB SUKSES kimia SMA.indd
C. C5H12 12. Berikut ini beberapa kegunaan dari
D. C6H8 senyawa turunan benzene.
E. C7H12 (1) Bahan peledak
9. Suatu senyawa alkana mempunyai rumus (2) Antiseptik
struk- tur: (3) Insektisida
CH3 (4) Bahan dasar pembuatan zat warna diazo
CH3 CH3 C CH2 CH CH2 CH3
(5) Pengawet minuman
Kegunaan senyawa turunan benzene dengan
CH3 C2H5 CH3
rumus:
Yang merupakan atom C tersier pada
struktur alkana di atas adalah atom C NH2
nomor ....
A. 1
Adalah nomor ….
B. 2
A. 1
C. 3
B. 2
D. 5
C. 3
E. 7
D. 4
10. Nama senyawa turunan benzena: E. 5

13. Perhatikan persamaan reaksi senyawa

NO2 benzene berikut:

Dengan rumus struktur seperti diatas


adalah
…. Nama senyawa x yang dihasilkan dan jenis
A. toluena reaksi tersebut adalah ….
B. nitrobenzena A. klorobenzena, halogenasi
C. klorobenzena B. klorobenzena, alkilasi
D. aniline C. aniline, alkilasi
E. asam benzoat D. aniline, halogenasi
11. Berikut adalah persamaan pembuatan E. toluene, alkilasi
turunan benzena. 14. Beberapa kegunaan senyawa turunan
benzena antara lain:
(1) Bahan pengawet
Jenis reaksi tersebut adalah …. (2) Disinfektan
A. sulfonasi (3) Antioksidan
B. adisi (4) Obat-obatan
C. alkilasi (5) Minyak wangi
D. halogenasi
E. oksidasi

29/08/2013 16:00:25
KITAB SUKSES kimia SMA.indd
KIMIA
297

29/08/2013 16:00:25
KITAB SUKSES kimia SMA.indd
O
C OH
Kegunaan dari senyawa
adalah ….
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5

15. Perhatikan informasi senyawa turunan


benzena berikut:
NO Struktur Penggunaan
COOH Pengawet ma-
1
kanan
OH
2 Zat warna

CH3
3 Disinfektan

NO2
4 Obat

NH2
CH3
O2N NO2
Bahan baku
5
plastik

NH2

Pasangan yang tepat antara senyawa dan


kegunaannya adalah ….
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5

298 kitab sukses

29/08/2013 16:00:25
KITAB SUKSES kimia SMA.indd
Pembahasan

1. Jawaban: E 5. Jawaban: A
Karbon sekunder adalah karbon yang Oksidasi kuat dari pdimetil benzena
berikatan dengan 2 atom karbon lainnya menghasilkan:
dan yang tidak memiliki karbon sekunder
yaitu (CH3)3CCH(CH3)2:
CH3 CH3

H3C C CH2 CH3

CH3 6. Jawaban: B
2. Jawaban: C benzoat (C6H5COOH)
• Alkena terbentuk dari bergabungnya
gugus
OH pada dua senyawa alkohol.
• Reaksiozodenganalkenadisebutozonalisis.
Pada reaksi ini dihasilkan ozonida.
Hidrolisis ozonida menghasilkan bagian
alkena yang ikatan rangkapnya telah
terputus.
• Pada reaksi ozonida, ternyata diperoleh
pentanol dan butanol.
• Jadi alkena tersebut pada rantai
karbonnya terdapat 9 karbon, dengan
ikatan rangkap 2 terdapat pada atom C
nomor 4.

pentanol butanol

3. Jawaban: C
Bahan pemanis buatan yang biasa
digunakan yaitu natrium siklamat. Selain
natrium siklamat pemanis buatan terbuat
dari sakarin dan aspartam.

4. Jawaban: B
Oksidasi toluena (C6H5CH3)  asam

29/08/2013 16:00:26
KITAB SUKSES kimia SMA.indd
Margarin adalah jenis gliserida jenuh, disinfektan.
dapat dibentuk dari minyak nabati
8. Jawaban: C
(gliserida tidak jenuh) dengan cara
Senyawa alkana memiliki rumus
hidrogenasi (adisi dengan gas hidrogen).
fungsi: CnH2n+2
7. Jawaban: C
Maka yang termasuk senyawa alkana
Senyawa turunan benzena:
OH
adalah C5H12 (pentana).

Struktur senyawa di atas memiliki gugus –


OH, sehingga merupakan gugus fenol,
gugus fenol sering digunakan sebagai obat-
obatan, bahan pembuat plastik dan

KIMIA 299

29/08/2013 16:00:26
KITAB SUKSES kimia SMA.indd
9. Jawaban: D 13. Jawaban: A
Penomoron struktur kimia pada alkana Reaksi Benzena:
dimulai dari gugus alkil yang memiliki nomor • Halogenasi: benzena bereaksi langsung
dengan halogen. Hasilnya adalah
halo benzena, seperti
klorobenzena dan bromobenzena.
• Nitrasi: benzena bereaksi dengan
HNO3 pekat. Hasilnya nitrat yang

terkecil. masuk ke benzena.


• Sulfonasi; terjadi bila benzena
Keterangan: dipanaskan dengan H 2 SO 4 pekat.
• C primer adalah atom C yang Hasilnya asam benzena sulfonat.
mengikat 1
• Alkilasi: jika alkil (karbon) yang masuk ke
atom C lainnya (1 dan 8).
benzena.
• C sekunder adalah atom C yang
Pada soal hasil reaksinya adalah
mengikat
klorobenzena maka jenis rekasi adalah
2 atom C lainnya (3, 4, 6, dan 7).
halogenasi.
• C tersier adalah atom C yang mengikat
3 14. Jawaban: A
O
atom karbon lainnya (5).
• C kuartener adalah atom C yang
mengikat
4 atom karbon lainnya (2).

10. Jawaban: B C OH
Struktur adalah azam benzoat

NO2 adalah rumus struktur anilina yang digunakan


untuk membuat bahan zat warna diazo

Ingat ada NO2, N = Nitrogen, lihat


jawaban yang dekat yaitu nitrobenzena.
Nitrobenzena digunakan untuk membuat
anilin.

11. Jawaban: C
Reaksi

Alkilasi:

12. Jawaban: D

NH2

29/08/2013 16:00:26
KITAB SUKSES kimia SMA.indd
yang digunakan untuk bahan pengawet • Senyawa 3  toluena, digunakan
dalam bentuk garam. untuk membuat zat-zat lain dan
pelarut.
15. Jawaban: A
• Senyawa 4  meta nitroanilin,
• Senyawa 1  asam benzoat,
digunakan sebagai bahan pembuat zat
digunakan sebagai pengawet
makanan. warna.
• Senyawa 5  trinitrotoluena,
• Senyawa 2  fenol digunakan
digunakan sebagai bahan peledak.
sebagai disinfektan.

300 kitab sukses

29/08/2013 16:00:26
KITAB SUKSES kimia SMA.indd
BAB14
SENYAWA ORGANIK

A. Karbohidrat
Karbohidrat (sakarida) adalah senyawa karbon yang tersusun atas karbon, hidrogen dan oksigen
dengan rumus umum Cn(H2O)m.
nCO2 + mH2O  Cn(H2O)m + nO2
Karbohidrat memiliki banyak gugus hidroksi (OH) dan gugus karbonil O yang bisa diartikan
sebagai se- nyawa polihidroksi keton atau polihidroksi aldehid dan turunannya.

1. Jenis Karbohidrat
Berdasarkan jenis hidrolisisnya karbohidrat digolongkan menjadi:
a. Monosakarida
• Terdiri dari satu molekul.
• Tidak bisa dihidrolisis menjadi karbohidrat yang lebih kecil.
• Berdasarkan gugus karbonilnya dibagi menjadi:
 aldosa (gugus aldehid)
 glukosa dan galaktosa
 ketosa (gugus keton)
 fruktosa
• Intensitas kemanisan: fruktosa > glukosa > galaktosa
b. Disakarida
• Terdiri dari dua molekul.
• Rumus molekul disakarida C12H22O11.
• Bisa dihidrolisis menjadi dua macam monosakarida.
• Penyusun disakarida terpenting:
 sukrosa (gula tebu): glukosa + fruktosa
 laktosa (gula susu): glukosa + galaktosa
 maltosa (gula pati): glukosa + glukosa
• Intensitas kemanisan: sukrosa > maltosa > laktosa.

KIMIA

29/08/2013 16:00:26
KITAB SUKSES kimia SMA.indd
301

29/08/2013 16:00:26
KITAB SUKSES kimia SMA.indd
c. Polisakarida
• Rumus umumnya (C6H10O5)n.
• Polimer dari monosakarida.
• Dihidrolisis menghasilkan monosakarida.
• Polisakarida terpenting
 amilum : polimer glukosa ikatan alfa
 selulosa : polimer glukosa ikatan beta
 glikogen : polimer glukosa bercabang
• Semua polisakarida tidak berasa manis.

2. Sifat-Sifat Karbohidrat
a. Semua karbohidrat bersifat optis aktif (mempunyai C kiral).
b. Monosakarida dan disakarida berasa manis juga larut dalam air, sedangkan polisakarida berasa
tawar dan tidak larut d alam air.
c. Reaksi karbohidrat:
• Hidrolisis
H2O/H+ H2O/H+
polisakarida disakarida monosakarida
• Fermentasi
ragi
glukosa etanol + CO2
• Dehidrasi
H2SO4
karbohidrat karbon + H2O
d. Uji karbohidrat:
• Glukosa + fehling/benedict  endapan merah bata (positif, gugus aldehid)
• Fruktosa + fehling/benedict  tidak terbentuk endapan merah bata (negatif, gugus keton)
• Amilum + iodine  warna biru

B. Protein
Dalam tubuh, protein merupakan unsur penting sebagai zat pembangun, pengatur, dan
pertahanan, juga sumber energi setelah karbohidrat dan lemak. Protein terbentuk dari asam
amino. Unsur utama penyusun protein adalah C, H, O, N dam terkadang terdapat S dan P.

1. Sifat Protein
• Dapat mengendap jika ditambahkan garam, alkohol, dan aseton.
• Dapat larut dalam air tetapi membentuk koloid hidrofil.
• Dapat mengalami denaturasi, yaitu perubahan sifat dari protein asal.
• Pada hidrolisis dalam tubuh dengan katalis enzim protein akan terurai menjadi asam amino.

302 kitab sukses


2. Penggolongan Protein

Menurut hidrolisisnya protein dibagi menjadi:


• Protein tunggal yang terdiri atas asam karboksilat.
• Protein majemuk terdiri atas asam amino karboksilat dan senyawa-senyawa lain seperti nukleat, zat
warna, dll.

3. Reaksi Pengenalan Protein

Jenis reaksi Tujuan Pereaksi Hasil Reaksi


Untuk membuktikan adanya CuSO4 +
Uji biuret Warna ungu
ikatan peptida NaOH
Untuk membuktikan adanya HgNO3 + Endapan putih yang berubah menjadi
Uji milon
gugus fenol dalam protein Hg(NO3)2 merah pada pemanasan
Uji Untuk membuktikan adanya Endapan putih yang berubah menjadi
HNO3 pekat
xantoprotein gugus nebzena pada protein kuning/jingga pada pemanasan

4. Turunan Nitrogen
a. Amina: turunan nitrogen yang punya atom nitrogen yang bersifat basa karena mempunyai PEB.
b. Asam amino: senyawa organik yang mempunyai gugus asam (– COOH) dan gugus amina (–NH2).
Asam amino dapat mengalami polimerisasi menjadi protein. Asam amino terbagi dua, yaitu
asam amino esensial dan nonesensial. Asam amino esensial tidak bisa disintesis tubuh. Yang
termasuk kelompok ini adalah arginin, fenilalanin, histidin, lisin, isoleusin, metionin, treonin,
triptofan, valin. Asam amino yang dapat disintesis oleh tubuh merupakan asam amino
nonesensial, yaitu: alanin, asam aspartat, asam glutamat, asparagin, glisin, glutamine,
prolin, serin, sistein, tirosin.

Sifat-sifat asam amino:


• Bersifat amfoter.
• Bisa membentuk zwitter ion, bisa bermuatan negatif juga positif yang keseluruhannya netral.
• Bersifat optis aktif kecuali glisina.
• Dapat berpolimerisasi membentuk protein melalui ikatan peptida.

C. Lipid
Lemak dan minyak di golongkan sebagai lipid. Keduanya dibentuk dari trimester asam lemak
dengan gliserol (1,2,3-trihidroksipropana).Trigliserida (atautriasilgliserol)
ditemukanbaikdalamtumbuhanmaupun hewan. Lemak dan minyak memiliki beberapa perbedaan,
seperti yang bisa kamu baca dari tabel berikut.

Lipid Minyak Lemak


Komponen Asam lemak tak jenuh Asam lemak jenuh
Struktur rantai Bengkok Lurus
Kelarutan Tidak bisa larut dalam Dalam air tidak larut, dalam pelarut organik seperti CCl4, eter bisa
air larut
Titik leleh Rendah Tinggi
KIMIA
303
1. Reaksi Asam Lemak
Karena punya sifat asam, asam-asam lemak bereaksi dengan basa membentuk garam ionik,
sesuai dengan reaksi berikut.
RCO2H + NaHCO3RCO2(–)Na(+) + CO2 + H2O
RCO2H + (CH3)3N RCO
2
(–)
(CH3)3NH(+)
RCO2H + AgOHRCO2 (–)Ag(+) + H2O

2. Reaksi Lemak dan Minyak


a. Reaksi hidrolisis
Karena lemak dan minyak adalah ester dari asam lemak dan gliserol, maka keduanya dapat
dihidrolisis, seperti ester lain menjadi pembentuknya, gliserol dan asam lemak.
b. Reaksi penyabunan (saponifikasi)
Saat asam lemak dan minyak direaksikan dengan basa kuat, maka akan menghasilkan
garam dari asam lemaknya dan gliserol. Garam dari asam lemak ini disebut sebagai sabun,
reaksi yang dilakukan disebut reaksi penyabunan.
c. Reaksi adisi ikatan jenuh dengan iodin
Iodin memutuskan ikatan rangkap. Tandanya warna larutan iodin yang semula cokelat
akan menghilang. Oleh karena itu reaksi ini dipakai untuk menguji suatu asam lemak termasuk
jenuh atau tidak. Jumlah iodin (dalam garam) yang dapat diserap oleh 100 gram lemak pada
reaksi penjenuhan disebut bilangan iodin.

3. Polimer
Polimer atau makromolekul adalah senyawa berupa rantai yang sangat panjang dan tersusun
atas satuan berulang yang disebut monomer. Reaksi pembentukan polimer dinamakan
polimerisasi.

Penggolongan polimer
Polimer bisa dikelompokkan berdasarkan reaksi, asalnya, monomernya, dan ketahanan terhadap
panas.
a. Penggolongan polimer berdasarkan jenis reaksi
• Polimer adisi
Pada polimer ini monomernya harus memiliki ikatan rangkap, polimerisasinya dibantu oleh
katalisator, molekul tidak ada yang hilang. Reaksi polimerisasi ini banyak digunakan pada
industri plastik dan karet, contoh: pembentukan polietilena dari etena dan pembuatan teflon
(politetra fluoroetilena).
• Polimer kondensasi
Polimerisasi ini harus ada gugus fungsi (OH, COOH, atau NH2) dan ada molekul kecil yang
dilepaskan biasanya H2O atau NH3. Contoh polimerisasi ini adalah pada pembuatan nilon 66.
b. Penggolongan polimer berdasarkan asal
• Polimer alam
Polimer yang telah tersedia dan terbentuk di alam. Contoh: protein, karbohidrat, lipid.
304 kitab sukses
• Polimer sintetis (buatan)
Polimer yang dibuat manusia seperti karet dan serat sintesis, juga plastik. Contoh: teflon, nilon, PVC,
tetoron.
c. Penggolongan polimer berdasarkan jenis monomer
• Homopolimer
Homopolimer merupakan polimer yang terbentuk dari satu jenis polimer, contoh: PVC, teflon,
polipropilena.
• Kopolimer
Terbentuk dari dua jenis atau lebih monomer, contoh: nilon, dacron, bakelit.
d. Penggolongan polimer berdasarkan kekuatan terhadap panas
• Termoset
Temoset merupakan polimer tahan panas, bila pecah tidak bisa dibentuk ulang, dengan
struktur berupa ikatan silang antarrantai maka bahannya keas dan kaku. Contoh: bakelit,
melamin.
• Termoplas
Polimer jenis ini meleleh kalau kena panas, bisa dibentuk ulang karena bisa melunak jika dipanaskan
dan mengeras kalau didinginkan, struktur berupa ikatan rantai lurus atau bercabang. Contoh: PVC.
KIMIA
305
Latihan
Soal
1. Protein yang berguna sebagai biokatalis
A. uji biuret
dalam sistem hidup adalah ….
B. uji fehling
A. enzim
C. uji milon
B. albumin
D. uji xantoprotein
C. hemoglobin
E. uji iodine
D. protamin
E. lipoprotein 5. Reaksi saponifikasi adalah reaksi lemak atau
minyak dengan ….
2. Perhatikan data uji protein dibawah ini.
A. NaOH
Pereaksi B. ester
No Senyawa Xanto-
Biuret Timbal C. air
proteat
D. alkohol
1 A + + -
2 B - + - E. eter
3 C + - + 6. Pada proses pembuatan margarin,
4 D - + -
minyak dipadatkan menjadi lemak
Pasangan senyawa yang mengandung dengan cara ….
ikatan peptide adalah …. A. pendinginan
A. A dan B B. pemanasan
B. B dan C C. netralisasi
C. C dan D D. oksidasi
D. A dan C E. hidrogenasi
E. B dan D
7. Karbohidrat adalah sumber energi bagi
3. Dibawah ini yang bukan sifat asam makhluk hidup. Di dalam tubuh
amino adalah …. karbohidrat diubah menjadi ….
A. bersifat amfoter A. disakarida
B. bisa membentuk zwitter ion B. protein
C. bisa dihidrolisis menjadi dua C. glukosa
macam monosakarida D. galaktosa
D. bersifat optis aktif kecuali glisin E. fruktosa
E. dapat berpolimerisasi membentuk
8. Dalam urin seorang penderita diabetes
protein melalui ikatan peptida
dapat diidentifikasi adanya ….
4. Untuk membuktikan adanya gugus fenol A. glukosa
dalam protein dilakukan uji …. B. fruktosa
C. galaktosa

29/08/2013 16:00:26
KITAB SUKSES kimia SMA.indd
306 kitab sukses

29/08/2013 16:00:26
KITAB SUKSES kimia SMA.indd
D. glukosa 12. Didalam tubuh manusia, energi disimpan
E. naltosa da- lam bentuk ….
9. Pengukuran yang dilakukan untuk A. glikogen
mengetahui banyaknya ikatan rangkap yang B. glukosa
terdapat dalam minyak yaitu …. C. ATP
A. bilangan penyabunan D. ADP
B. bilangan iodin E. AMP
C. bilangan oksidasi 13. Asam-asam lemak bereaksi dengan basa
D. bilangan asam mem- bentuk ….
E. bilangan ester A. garam ionik
10. Perhatikan struktur kimia glukosa dibawah B. gliserol
C. gliserin
ini HO
6 D. air
E. minyak
5
O
14. Polimer glukosa ikatan beta adalah ….
4 OH 1 A. fruktosa
2 B. amilum
HO OH C. galaktosa
3
OH D. selulosa
Mengandung gugus fungsional …. E. glikogen
A. aldehida dan asam karboksilat
15. Amilum ditambah dengan iodin akan
B. alkohol dan asam karboksilat
meng- hasilkan warna ….
C. alkohol dan keton
A. kuning
D. aldehida dan ester
B. oranye
E. alkohol dan aldehida
C. merah
11. Senyawa yang merupakan amina tersier D. biru
adalah
E. hitam
….
A. C2H5NHCH3
B. (CH3)2NCH3
C. C6H5NH2
D. C3H7NH2
E. (CH3)2NH

29/08/2013 16:00:26
KITAB SUKSES kimia SMA.indd
KIMIA
307

29/08/2013 16:00:26
KITAB SUKSES kimia SMA.indd
Pembahasan

1. Jawaban: A protein, dilakukan


Enzim merupakan protein fungsional yang
berperan sebagai biokatalis dalam sistem
hidup.

2. Jawaban: D
Beberapa reaksi pengenalan protein:

Jenis Tujuan Pereaksi Hasil Reaksi


reaksi
Untuk
Uji membuktikan CuSO4 +
Warna ungu
biuret adanya ikatan NaOH
peptida
Untuk Endapan
membuktikan putih yang
Uji HgNO3 +
adanya gugus berubah
milon Hg(NO3)2
fenol dalam menjadi
protein merah pada
pemana-
san
Untuk Endapan putih
Uji
membuktikan yang berubah
xan- HNO3
adanya gugus menjadi kun-
topro- pekat
nebzena pada ing/jingga
tein
Bahan yang mengandung ikatan peptide
jika dites dengan peraksi biuret akan
menghasilkan warna ungu menunjukkan
hasil positif.

3. Jawaban: C
Sifat-sifat asam amino:
• Bersifat amfoter.
• Bisa membentuk zwitter ion.
• Bersifat optis aktif kecuali glisin.
• Dapat berpolimerisasi membentuk
protein
melalui ikatan peptida.

4. Jawaban: C
Uji milon bertujuan untuk
membuktikan adanya gugus fenol dalam

29/08/2013 16:00:26
KITAB SUKSES kimia SMA.indd
dengan menggunakan pereaksi Karbohidrat (polisakarida seperti amilum
HgNO 3 + Hg(NO 3)2 dan akan dan glikogen) didalam tubuh akan
menghasilkan endapan putih yang dihidrolisis menjadi glukosa.
berubah merah jika dipanaskan.
8. Jawaban: D
5. Jawaban: A Pada seseorang yang mengidap penyakit
Reaksi saponifikasi adalah reaksi diabetes ditemukan tingginya kadar gula
antara lemak atau minyak dengan (glukosa) dalam darah.
basa kuat yang menghasilkan garam
9. Jawaban: B
dari asam lemaknya dan gliserol. Garam
• Bilangan asam adalah jumlah miligram
dari asam lemak inilah yang disebut
KOH yang diperlukan untuk menetralkan
sabun.
asam lemak bebas dalam 1 gram
6. Jawaban: E minyak atau lemak.
Margarin adalah ester tak jenuh yang • Bilangan penyabunan adalah
memiliki ikatan rangkap. Margarin dapat jumlah miligram KOH untuk
dibuat dengan menyabunkan 1 gram minyak atau
mengadisiikatanpadaminyakdenganhidro lemak.
gen (hidrogenasi). • Bilangan iodin adalah jumlah garam I2 yang
7. Jawaban: C

308 kitab sukses

29/08/2013 16:00:26
KITAB SUKSES kimia SMA.indd
diperlukan untuk menjenuhkan ikatan 13. Jawaban: A
dalam 100 gram minyak atau lemak. Asam-asam lemak bereaksi dengan
• Bilangan ester adalah jumlah miligram basa membentuk garam ionik, sesuai
KOH untuk mengesterkan 1 gram dengan reaksi berikut.
minyak atau lemak.
RCO2H + NaHCO3  RCO2(–)Na(+) + CO2 + H2O
10. Jawaban: E RCO2H + (CH3)3N  RCO2(–)
Glukosa mengandung gugus alkohol (–OH) (CH3)3NH(+) RCO2H + AgOHRCO
2 2

pada atom nomor 2, 3, 4, 5, 6 dan gugus (–)


Ag(+) + H O
aldehida (–CHO). 14. Jawaban: D
11. Jawaban: B • amilum: polimer glukosa ikatan alfa
Amina tersier: N mengikat satu • selulosa: polimer glukosa ikatan beta
alkil. Amina sekunder: N mengikat • glikogen: polimer glukosa bercabang
dua alkil. Amina tersier: N 15. Jawaban: D
mengikat tiga alkil. Amilum + iodin  warna biru.
12. Jawaban: C
Dalam tubuh manusia, energi yang
dihasilkan dari proses katabolisme glukosa
akan disimpan dengan mengubah ADP
menjadi ATP.

29/08/2013 16:00:26
KITAB SUKSES kimia SMA.indd
KIMIA
309

29/08/2013 16:00:26
KITAB SUKSES kimia SMA.indd
BAB15
SISTEM KOLOID

A. Dispersi
Ada tiga bentuk disperse yang harus kamu tahu, yaitu:

Larutan Koloid Suspensi


Satu fase Dua fase Dua fase
Stabil Kurang stabil Tidak stabil
Tidak dapat disaring Dapat disaring dengan penyaring Dapat disaring dengan penyaring
ultra biasa
Homogen Heterogen, tapi terlihat homogen Heterogen
ukuran <10–9 m ukuran antara 10–9–10–7 m ukuran >10–7 m
Contoh: larutan gula Contoh : susu, mentega, kabut, asap, Contoh: campuran air dengan tanah,
dalam mutiara, agar-agar air
B. air Sistem Koloid dengan kopi.

Sistem koloid merupakan sistem dispersi (campuran) yang keadaannya terletak antara larutan dan
sus- pensi, memiliki fase terdispersi dengan ukuran tertentu dalam medium pendispersi, yaitu:
• Fase terdispersi (fase terlarut)  zat yang didispersikan dalam ukuran tertentu.
• Fase pendispersi (fase pelarut)  medium yang digunakan untuk mendispersikan.

C. Sifat-Sifat Koloid
1. Efek Tyndall: efek penghamburan cahaya oleh partikel koloid. Berkas cahaya dalam larutan
koloid tampak jelas, tetapi tidak tampak pada larutan sejati.
2. Gerak Brown: gerak zig-zag partikel koloid akibat tumbukan antar partikel koloid. Sifat inilah
yang membuat koloid tidak mengendap.
3. Adsorpsi: penyerapan ion pada permukaan koloid sehingga koloid menjadi bermuatan.
4. Koagulasi: penggumpalan partikel koloid karena penambahan zat kimia, pengadukan, atau
muatan yang berlawanan.

310 kitab sukses

29/08/2013 16:00:27
KITAB SUKSES kimia SMA.indd
5. Elektroforesis: pergerakan partikel koloid bermuatan akibat adanya medan listrik.
6. Dialisis: Pemurnian koloid dari partikel pengotor yang dapat menggganggu kestabilan koloid.

D. Koloid Liofil dan Liofob


Pada koloid yang fase pendispersinya cair, koloid dibedakan menjadi dua, koloid liofil dan liofob.

Liofil / hidrofil Liofob / hidrofob


(Lio = cairan, philia = suka) (Lio = cairan, phobia = takut)
1. Bersifat reversible. 1. Bersifat irreversible.
2. Dapat mengadsorpsi pendispersinya membentuk 2. Efek Tyndall terlihat jelas.
selubung. 3. Gugus non polar.
3. Efek Tyndall kurang terlihat. 4. Mudah menggumpal pada penambahan elektrolit.
4. Memiliki gugus ionik atau polar. 5. Tidak dapat mengadsorpsi pendispersinya.
5. Terdapat gaya tarik yang besar antara 6. Tidak terdapat gaya tarik antara pendispersi-
pendispersi- terdispersi. terdis- persi.
6. Tidak mudah menggumpal pada penambahan
elektrolit.

E. Jenis-Jenis Koloid
1. Aerosol: sistem koloid dari partikel padat atau cair yang terdispersi dalam gas. Contoh:
asap dan debu di udara, kabut dan awan.
2. Sol: sistem koloid dari partikel padat yang terdispersi dalam zat cair. Contoh: kanji, sabun,
protein, lem, As2S3 dalam air dan sol Fe(OH)3 dalam air.
3. Emulsi: Sistem koloid dari zat yang terdispersi dalam zat cair lain. Contoh: mayones, minyak bumi,
minyak ikan, santan, susu, dan lateks.
4. Gel: koloid yang setengah kaku (antara padat dan cair). Contoh: agar-agar.
5. Buih: Sistem koloid dari gas yang terdispersi dalam zat cair. Contoh: deterjen.

F. Pembuatan Koloid
1. Cara kondensasi: penggabungan partikel-partikel koloid halus menjadi partikel yang lebih kasar.
Contoh: pembuatan sol belerang, sol AgCl, sol emas.
2. Cara dispersi: pemecahan partikel-partikel kasar menjadi partikel berukuran koloid. Contoh:
cara homogensi (pembuatan susu), cara peptisasi (gelatin dan lem ditambah air panas),
cara mekanik (pembuatan sol belerang), cara busur Bredig.

G. Kestabilan Koloid
Untuk menjaga kestabilan koloid maka dilakukan dengan cara:
1. Menghilangkan muatan koloid, yaitu proses penghalangan muatan koloid dilakukan dengan cara

KIMIA

29/08/2013 16:00:27
KITAB SUKSES kimia SMA.indd
311

29/08/2013 16:00:27
KITAB SUKSES kimia SMA.indd
dialisis misalnya: mencuci darah dalam dunia kesehatan.
2. Penambahan stabilator koloid, yaitu penambahan suatu zat yang dapat meningkatkan kestabilan
koloid ke dalam sistem koloid, misalnya emulgator dan koloid pelindung.

H. Aplikasi Koloid
1. Indusitri kosmetik: susu pembersih wajah, parfum, dll.
2. Industri makanan: agar-agar, mentega, keju, dll.
3. Industri farmasi: sirup dan obat-obatan..
4. Industri pertanian: obat pembunuh serangga, obat semprot tanaman.
5. Industri lainnya: cat, keramik, kertas, plastik, foto, lem, dll.

312 kitab sukses

29/08/2013 16:00:27
KITAB SUKSES kimia SMA.indd
Latihan
Soal
1. Berikut ini merupakan sifat koloid ….
C. buih
A. partikelnya terus bergerak
D. gel
B. dapat mengadsorpsi ion
E. tinta
C. menghamburkan cahaya
D. dapat bermuatan listrik 6. Larutan koloid dimurnikan dengan cara ….
E. semua benar A. kristalisasi
B. ultramikroskop
2. Di antara zat berikut yang termasuk
C. dialisis
aerosol adalah ….
D. destilasi
A. kabut
E. penguapan
B. kaca berwarna
C. cat 7. Contoh koloid di bawah ini yang
D. susu merupakan sistem koloid padat dalam gas
E. busa sabun adalah ....
A. kabut
3. Di bawah ini terdapat berbagai contoh
B. embun
koloid, manakah dari contoh tersebut yang
C. asap
tergolong sol liofil ….
D. buih
A. susu
E. batu apung
B. sirup
C. kabut 8. Pemberian tawas dalam proses air minum
D. busa sabun di- maksudkan untuk ....
E. agar-agar A. mengendapkan partikel-partikel koloid
agar air menjadi jernih
4. Sistem koloid yang dibuat dengan
B. membunuh kuman yang berbahaya
mendisper- sikan zat padat ke dalam
C. menghilangkan bahan- bahan
cairan disebut ....
yang menyebabkan pencemaran air
A. aerosol
D. menghilangkan bau tak sedap
B. buih
E. memberikan rasa segar pada air
C. emulsi
D. gel 9. Sistemkoloidyangdibentukdenganmendispersi
E. sol partikel zat padat ke dalam zat cair
disebut ….
5. Sistem koloid di bawah ini yang termasuk
A. gel
go- longan aerosol adalah ….
B. buih
A. susu
C. emulsi
B. kabut
D. sol
E. aerosol

29/08/2013 16:00:27
KITAB SUKSES kimia SMA.indd
KIMIA 313

29/08/2013 16:00:27
KITAB SUKSES kimia SMA.indd
10. Di antara beberapa percobaan 13. Yang bukan merupakan sifat sistem
pembuatan koloid berikut: koloid adalah ….
1. l arutan k a l s ium asetat + a l A. efek Tyndall
kohol
B. dialisis
2. belerang + gula + air
C. emulsi
3. susu + air
D. elektroforesis
4. minyak + air
E. koagulasi
5. agar-agar yang dimasak
Yang menunjukkan proses pembuatan gel 14. Kelebihan elektrolit dalam suatu dispersi
adalah .... koloid biasanya dihilangkan dengan cara
A. 1 dan 5 ….
B. 1 dan 3 A. elektrolisis
C. 2 dan 5 B. elektroforesis
D. 3 dan 4 C. dialisis
E. 2 dan 4 D. dekantasi
E. presipitasi
11. Pasangan data yang berhubungan secara
tepat adalah …. 15. As2S3 adalah koloid hidrofob yang
bermuatan negatif. Larutan yang paling
Sifat Koloid Penerapan dalam ke- baik untuk meng- koagulasikan koloid ini
hidupan sehari-hari adalah …
Koloid pelindung Penambahan tawas A. kalium fosfat
A
pada penjernihan air B. magnesium fosfat
B Dialisis Mesin pencuci darah
C. barium nitrat
Efek Tyndall Penyaringan asap
C D. besi (III) klorida
pabrik
Koagulasi Menghilangkan bau E. besi (II) sulfat
D
badan
E Adsorpsi Gelatin pada es krim

12. Sistem koloid yang fase terdispersinya


padat dan medium pendispersinya gas
adalah ….
A. asap
B. kabut
C. gabus
D. buih sabun
E. batu apung

29/08/2013 16:00:27
KITAB SUKSES kimia SMA.indd
314 kitab sukses

29/08/2013 16:00:27
KITAB SUKSES kimia SMA.indd
Pembahasan

1. Jawaban: E terdispersi dalam zat cair lain.


Sifat-sifat partikel koloid, antara lain: • Gel  koloid yang setengah kaku
1. Dapat menyerap melalui (antara padat dan cair).
permukaan (adsorpsi)
5. Jawaban : B
2. Dapat menghamburkan cahaya
Koloid aerosol adalah golongan koloid
(efek Tyndall)
cair dalam gas. Contohnya: adalah kabut
3. Dapat bergerak zig-zag (gerak Brown)
Susu  emulsi
4. Bermuatan (+) dan (–)
Buih  sistem koloid dari gas yang
2. Jawaban: A terdispersi dalam zat cair.
Aerosol mempunyai fasa terdispersi cair Gel  koloid yangsetengah kaku (antara
dan fasa pendispersi gas. Contoh: kabut, padat dan cair)
awan, hair spray. Tinta  sol
Kaca berwarna  sol padat
6. Jawaban: C
Cat  sol cair
Proses pemurnian koloid, yaitu dengan
Susu  emulsi
cara mengalirkannya pada selaput
Busa sabun  buih
semipermeabel, ion-ion pengotor akan
3. Jawaban: E terbawa dengan air dan terpisah dari
Sol liofil  partikel-partikel padat dari koloid. Proses ini dinamakan dialisis.
koloid yang mengadsorpsi molekul-
7. Jawaban: C
molekul cairan dan membentuk selubung
Asap dan gas merupakan sistem koloid
di sekitar partikel padat.
padat dalam gas.
Contoh: agar-agar, sol agar-agar ini jika
dipanaskan akan menjadi gel. 8. Jawaban: A
Air yang keruh dapat dijernihkan
4. Jawaban: E
dengan menambahkan tawas (K SO .Al
(SO ) ). Koloid 2 4 2 4 3
• Sol  s i stem koloid dimana fase Fe(OH)3 yang terbentuk akan
terdispersinya padat dan pendispersinya mengadsorpsi, menggumpalkan dan
cairan. mengendapkan kotoran- kotoran dalam air.
• Aerosol  sistem koloid dari partikel
9. Jawaban : D
padat atau cair yang terdispersi dalam
Gel = cair dalam
gas.
padat Buih = gas
• Buih  sistem koloid dari gas yang
dalam cair Emulsi =
terdispersi dalam zat cair.
cair dalam cair
• Emulsi  sistem koloid dari zat
yang

29/08/2013 16:00:27
KITAB SUKSES kimia SMA.indd
KIMIA 315

29/08/2013 16:00:27
KITAB SUKSES kimia SMA.indd
Sol = padat dalam cair • Gerak Brown: gerak zig-zag partikel
Aerosol = cair dalam koloid akibat tumbukan antar partikel
gas koloid. Sifat inilah yang membuat
10. Jawaban: A koloid tidak mengendap.
Koloid yang berubah menjadi gel (larutan • Adsorpsi: penyerapan ion pada
padat) adalah pada percobaan: permukaan k o l o i d s e h i n gga k o
1) Larutankalsiumasetat+ alkoholdipanaskan l o i d m e n j a d i bermuatan.
 gel • Koagulasi: penggumpalan
2) Agar-agar yang dimasak menjadi padat partikel koloid karena adanya
 penambahan zat kimia, pengadukan,
gel atau muatan yang berlawanan.
11. Jawaban: B • Elektroforesis: pergerakan partikel koloid
Adsorpsi  penambahan tawas, bermuatan akibat adanya medan listrik.
penghilang bau badan • Dialisis: pemurnian koloid dari partikel
Elektroforesis  penyaringan asap pabrik pengotor yang dapat menggganggu
Koagulasi  gelatin pada es kestabilan koloid.

12. Jawaban: A 14. Jawaban: C


Asap, debu termasuk koloid fase Proses pemurnian koloid dan elektrolit
terdispersinya padat dan medium disebut dengan dialisis, contohnya
pendispersi gas adalah dalam pencucian darah di dunia
Kabut = fase terdispersinya cair, medium kesehatan.
pendispersinya gas. 15. Jawaban: D
Gabus, batu apung = fase terdispersinya Proses koagulasi adalah mencampurkan
gas, medium pendispersinya padat. koloid yang berbeda muatan. As2S3
Buih sabun = fase terdispersinya gas, bermuatan negatif maka proses koagulasi
medium pendispersinya cair. menggunakan senyawa yang paling positif
13. Jawaban: C yaitu besi (III) klorida.
Sifat-sifat koloid:
• Efek Tyndall: efek penghamburan
cahaya
oleh partikel koloid.

29/08/2013 16:00:27
KITAB SUKSES kimia SMA.indd
316 kitab sukses

29/08/2013 16:00:27
KITAB SUKSES kimia SMA.indd
BAB16
UNSUR RADIOAKTIF

A. Unsur Radioaktif
Unsur radioaktif adalah unsur yang secara spontan memancarkan radiasi berupa partikel maupun
gelom- bang elektromagnetik.

B. Sifat Radioaktif
Unsur radioaktif memancarkan sinar yang memiliki sifat:
• Memudarkan benda-benda yang berlapis ZnS.
• Dapat menghitamkan plat film.
• Mempunyai daya ionisasi terhadap gas.
• Merusak jaringan tubuh.
• Tidak terlihat.

C. Sinar-sinar Radioaktif
1. Sinar Alfa
Sinar ini ditemukan oleh Ernest Rutherford, memiliki sifat-sifat:
4
a. Lambang  atau 4He.
2 2
4
b. Terdiri atas inti helium
2 He.
c. Mengandung 2 proton dan 2 neutron.
d. Bermuatan positif.
e. Daya ionisasi tinggi.
f. Daya tembus kecil.

2. Sinar Beta
Sinar beta juga ditemukan oleh Ernest Rutherford. Sifat-sifatnya:
0
a. Dilambangkan dengan 0 atau e.
1 1

KIMIA 317

29/08/2013 16:00:27
KITAB SUKSES kimia SMA.indd
b. Terdiri dari elektron-elektron yang bergerak cepat.
c. Bermuatan negatif.
d. Kecepatan mendekati kecepatan cahaya.
e. Daya tembus lebih besar dari sinar alfa.
f. Daya ionisasi lebih kecil dari sinar alfa.

3. Sinar Gamma
Sinar yang ditemukan oleh Paul Ulrich Villard ini memiliki panjang gelombang yang pendek dan
memiliki sifat:
a. Lambang 0 .
0
b. Merupakan gelombang elektromagnetik.
c. Tidak bermuatan listrik.
d. Daya tembus sangat besar.
e. Dapat mengionisasi materi yang dilalui tapi tidak sebesar alfa atau beta.

D. Partikel Dasar
Jenis Partikel Notasi Muatan (e) Massa (sma)
Proton 1
P atau 11H +1 1
1

Neutron 1
0 1
0P
Elektron 0
–1 0
1 e
Positron 0
+1 0
1 e
Foton sinar gama 0 0
0
0 
Foton sinar X 0
0 0
0 X
Partikel sinar alfa 4
He +2 4
2

Deutron H +1 2
21 atau D
Triton 3
H atau T +1 3
1

E. Susunan Inti Radioaktif


• Inti atom yang mengandung proton dan neutron disebut dengan nuklida.
• Kedua jenis partikel disebut nukleon.
• Jumlah proton dan neutron dalam suatu nuklida dapat dinyatakan dengan notasi:
A
ZX
Keterangan:
A  Nomor massa = proton + neutron

318 kitab sukses


X  Lambang unsur
Z  Nomor atom =
proton Sehingga dapat
ditulis:

X  p +pnX
A
Z

• Di alam terdapat tiga macam nuklida, yaitu:

Isotop Isoton Isobar


Jumlah proton sama Jumlah neutron sama Nomor massa sama
Contoh: Contoh: Contoh:
35 32
210 Th dan Pb
37 210
Cl dan Cl S dan 32S
17 17 16 16 81 8
76
1 1 23
Na dan 24 Mg Ge dan 76 Se
1 H dan 1H 11 12
32 34

• Nuklida yang mempunyai nomor atom kurang dari 83 dapat memiliki beberapa isotop.
• Isotop yang bersifat radioaktif disebut radioisotop. jenis-jenis nuklida berdasarkan kestabilannya:
 Nuklida stabil nuklida yang keradioaktifan tidak terdeteksi.
 Radioisotop alam primer, radioaktifan yang ada di alam.
 Radioisotop alam sekunder, hasil peluruhan radionuklida primer dan waktu paruhnya pendek.
 Radioisotop alam terinduksi, radioisotop dari aktivitas radionuklida lain
 Radioisotop buatan, dibuat untuk keperluan tertentu.

F. Persamaan Inti Radioaktif


Perubahan suatu nuklida menjadi nuklida lain yang terjadi secara spontan disebut peluruhan.
Proses peluruhan dirumuskan dengan suatu persamaan inti.

G. Pita Kestabilan
Pita kestabilan menggambarkan perbandingan jumlah proton dan neutron dalam suatu nuklida
ke da- lam bentuk grafik. Dari pita kestabilan kita bisa mengetahui tempat kedudukan isotop-isotop
stabil da- lam peta isotop. Isotop-isotop unsur yang terletak pada pita kestabilan adalah isotop
stabil, sedangkan isotop yang terletak di atas atau di bawah pita kestabilan adalah isotop
radioaktif

H. Tipe Peluruhan
Peluruhan merupakan proses perubahan dari inti yang tidak stabil menjadi inti yang lebih stabil.

Tipe Peluruhan Radiasi Proses Dalam Inti Terjadi pada inti


Pemancar alfa
4
Contoh: He – Z > 83
226 222 4 2

88
Ra  86
Rn  2 He

29/08/2013 16:00:28
KITAB SUKSES kimia SMA.indd
KIMIA
319

29/08/2013 16:00:28
KITAB SUKSES kimia SMA.indd
Pemancar beta
1 1 0
Contoh: n p  e N/Z terlalu besar
17 20 0
0
1  0 1 1
F  Ne  e
9 10 1

Pemancar positron
1 1 0
Contoh: 0 p  n n N/Z terlalu kecil
1 e 1 0 1
17
9 F O e
17
8
0
1

Tangkapan elektron 1 0 1
Sinar X
1
p  1e  0 n N/Z terlalu kecil
Pemancar gama – Inti yang tereksitasi
0
0 

I. Waktu Paruh ( t 1 )
2

Saat isotop radioaktif meluruh,maka akan mengalami pengurangan massa secara konstan. Selang
waktu yang dibutuhkan zat radioaktif untuk meluruh menjadi tinggal setengah dari jumlah mula-
mula disebut waktu paruh.
Waktu paruh dinyatakan dengan rumus:
t

Nt  1 t 1
  2
No 2 
Keterangan
Nt = jumlah radioaktif setelah
meluruh No = jumlah radioaktif
mula-mula
t = waktu peluruhan
t 1 = waktu paruh
2

J. Persamaan Reaksi Inti


Suatu nuklida bisa diubah menjadi nuklida lain melalui reaksi inti. Pada suatu reaksi inti
berlaku: Jumlah nomor massa pereaksi = jumlah nomor massa produk
Jumlah proton pereaksi = jumlah proton produk
Reaksi inti dibedakan menjadi:
• Reaksi penembakan (transmutasi), yaitu pengubahan suatu isotop stabil atau radioaktif menjadi
isotop radioaktif lainnya dengan memancarkan radiasi sinar radioaktif lain.
• Reaksi peluruhan, yaitu reaksi perubahan suatu unsur radioaktif menjadi unsur lain yang lebih
stabil.
• Reaksi fisi (pembelahan inti) dan fusi (penggabungan inti), yang merupakan reaksi penghasil
energi.
320 kitab sukses
Latihan
Soal
1. Berapakah jumlah neutron dalam nuklida 92
5. Proses peluruhan radioaktif umumnya
238
U mengi- kuti kinetika reaksi orde–1. Suatu
…. isotop memi- liki waktu paruh 10 menit.
A. 156 Jumlah radioaktif yang tersisa setelah 40
B. 146 menit adalah ….
C. 234 A. 1/8 × semula
D. 137 B. 1/10 × semula
E. 247 C. 1/16 × semula
D. 1/20 × semula
2. Suatu nuklida terdiri atas 6 proton dan
E. 1/40 × semula
8 neutron. Bagaimanakah notasi atau
lambang nuklida itu? 6. Waktu paruh suatu unsur radioaktif adalah
12 8 jam. Bila mula-mula terdapat 64 g unsur
A. 6 C
8
terse- but, sisa unsur setelah satu hari
B. 6He
adalah ….
14
C. 6 C A. 32 gram
4
D. He2 B. 24 gram
20
E. 10Ne C. 16 gram
D. 8 gram
3. Suatu zat radioaktif mempunyai waktu E. 4 gram
paruh 20 tahun. 25 gram zat itu disimpan 14
7. Isotop 6 C adalah zat radioaktif yang
selama 60 tahun. Berapakah gram sisanya
menyi- narkan sinar beta. Setelah zat ini
….
melepaskan sinar beta akan dihasilkan ….
A. 4,251 gram
12
B. 2,165 gram A. isotop 6 C
14
C. 1,135 gram B. isotop 7 N
D. 3,211 gram C. isotop
16
O
8
E. 3,125 gram 13
D. isotop 6 C
4. Suatu zat radioaktif mula-mula 14
E. isotop 6 C
menunjukkan keaktifan 2400 dps. Setelah
10 tahun keaktifan- nya menjadi 300 dps. 8. Bila 16 g isotop radioaktif disimpan
Berapa waktu paruh zat radioaktif itu? selama 60 hari, sisa yang diperoleh adalah
A. 5 tahun 2 g. Waktu paruh isotop radioaktif ini
B. 2,5 tahun adalah ….
C. 7,45 tahun A. 7,5 hari
D. 3,33 tahun B. 10 hari
E. 50 tahun C. 20 hari
KIMIA 321
D. 30 hari Radio isotop di atas yang berfungsi sebagai
E. 15 hari perunut adalah ....
9. Bila suatu unsur radioaktif Z sesudah 42 A. 1 dan 4
bulan masih tersisa 1/64 bagian dari berat B. 2 dan 4
semula, maka dapat dinyatakan bahwa C. 1 dan 2
waktu paruh unsur Z adalah …. D. 3 dan 4
A. 5 bulan E. 1 dan 3
B. 6 bulan 13. Isotop radioaktif
928
U mengalami
23
C. 7 bulan 904
peluruhan23 menjadi Th dengan cara ....
D. 8 bulan
A. menangkap sinar alfa
E. 10 bulan
B. memancarkan positron
10. Perhatikan persamaan reaksi inti berikut ini. C. menangkap elektron
86Rn222  84P218 + X D. memancarkan sinar alfa
Partikel X yang tepat adalah …. E. membebaskan elektron
A. –1
e0
14. Tipe peluruhan radioaktif meliputi, kecuali ….
B. 1
P1
A. alfa
C. 2
α4
B. beta
D. 0
n1
C. gamma
E. –1
e0
D. positron
11. Setelah 6 tahap penguraian dengan E. neutron
memancar- kan sinar  dan 7 tahapan
234
15. Penggunaan isotop Co–60 dalam
penguraian sinar90, isotop radioaktif Th
pengobatan penyakit kanker adalah karena
akhirnya menghasilkan isotop stabil (tidak
zat ini meman- carkan ….
radioaktif lagi), yaitu ….
A. sinar beta
208
A. 82 Pb B. sinar inframerah
210
B 83 Pb C. sinar gamma
. 210 D. sinar ultraviolet
C. 83 Ti
206 E. sinar alfa
D. 83 Bi
206
E. 82 Pb
12. Berikut beberapa contoh penggunaan
radio- isotop:
1. Na –24 untuk menyelidiki kebocoran
pipa miny– 60 untuk mensterilkan
alat-alat kedokteran.
3. 1 – 131 untuk mengetahui letak tumor
pada otak manusia.
4. P – 32 untuk memberantas hama tanaman.

29/08/2013 16:00:28
KITAB SUKSES kimia SMA.indd
322 kitab sukses

29/08/2013 16:00:28
KITAB SUKSES kimia SMA.indd
Pembahasan

1. Jawaban:
B 1  1 tt1
A 238
 
z X  92U
2

8 2 
Jumlah proton  Z 
92 A  p  n  238 t
t 1 3
n  238  p 2

n  238 
t
92 t1
3
n  146 2

2. Jawaban: C 10
t1
3
Tanda suatu atom nuklida bergantung 2

pada nomor atomnya (Z). Atom dengan  3, 33 tahun


nomor atom Z = 6 adalah suatu karbon
5. Jawaban: C
(C). Nuklida dengan 6 proton dan 8 t
 1 t 1
neutron mempunyai nomor massa = 14 N  2N
t 
Jadi lambangnya 14
C.  2  o
6 40

3. Jawaban: E
t N   1 10 N
Nt  1 t 1 t   o
2
  2
N o 2   1 4
t 60 Nt     No
t 1  20 
3
1 2 
N N
2
t o
t
3 16
Nt  1 t 1 Nt  1
  

    6. Jawaban: D
No 2  2 25 t

 
2 
Nt 1  1 t 1
25  8 N t   2N o
2 
25
N  3,125 gram 24 / 8
1
t
8 Nt      64
2 
Jadi, sisa setelah 60 tahun = 3,125  1 3
gram  64
Nt   
2 
4. Jawaban: D
 t
  2
N
o t  1  t1
N 2

29/08/2013 16:00:28
KITAB SUKSES kimia SMA.indd
1 t
N  64 8
300 t
 1 t 1 Nt  8 gram

 
2400 2  2

KIMIA
323

29/08/2013 16:00:28
KITAB SUKSES kimia SMA.indd
7. Jawaban: B
14 0 m  1 6  1 42

6 C  1  nX      2

2 2
Nomor massa:
42
14  0  m 6
t1
m  14 2

Nomor atom: t 1 7
2
6  1 n
n 10. Jawaban: C
7 86Rn222  84P218 + X
m 14
Jadi, X  X  7
n 7 86Rn222  84P218 + 2X4
14
N X adalah alpha (2α4).
8. Jawaban: C 11. Jawaban: E
234 0 4 m
t Th 6   7   X
 1 t 1
N  2N
t 
 2  o
90 1 2 n
60
 1 t 1 Nomor massa:
Nt   No
 2 
2
234  6(0)  7(4)  m
60 234  0  28  m
 1
2 t1 234  28  m
 2
16 234  28  m
 2
m  206
60
2  1 t 1 Nomor atom:

   2
90  6( 1)  7(2)  n
16 2
1  1 60
t1

90  6  14  n
8    2

2 90  8  n
 1 3  1 60
t
n  82
m 206 206
Jadi, n X  X  82 Pb
1

    82
2
 2
2 
60
t1
3 12. Jawaban: E
2
Isotop yang berperan sebagai perunut adalah:
t 1  20 hari
2
• Na–24 untuk menyelidiki kebocoran pipa
minyak dalam tanah.
9. Jawaban: C
t • I–131 untuk mengetahui letak tumor pada
 1 t 1
otak manusia.
Nt   2No
2 
13. Jawaban: D
42
Reaksi peluruhan 238U menjadi 234
Th adalah:
1  1 t 1 92 90
 No    2  No
64 2 

29/08/2013 16:00:29
KITAB SUKSES kimia SMA.indd
42

U 23490Th 4
238
92 2

Jadi reaksinya memancarkan sinar alfa.


1  1 t 1
 
64 2  2 t
1

324 kitab sukses

29/08/2013 16:00:29
KITAB SUKSES kimia SMA.indd
14. Jawaban: E
Neutron bukan merupakan salah satu tipe
peluruhan radioaktif, yang termasuk reaksi
peluruhan:
• peluruhan alfa
• peluruhan beta
• peluruhan gama
• peluruhan nuklida buatan

15. Jawaban: C
Isotop Co–60 dalam pengobatan kanker
memancarkan sinar gama.

KIMIA
325
326 kitab sukses

KITAB SUKSES kimia SMA.indd 326 29/08/2013 16:00:29

Anda mungkin juga menyukai