Anda di halaman 1dari 21

Pengertian statika fluida

• Statika fluida, kadang disebut juga hidrostatika, adalah cabang


ilmu yang mempelajari fluida dalam keadaan diam, dan
merupakan sub bidang kajian mekanika fluida. Istilah ini
biasanya merujuk pada penerapan matematika pada subjek
tersebut. Statika fluida mencakup kajian kondisi fluida dalam
keadaan kesetimbangan yang stabil. Penggunaan fluida untuk
melakukan kerja disebut hidrolika, dan ilmu mengenai fluida
dalam keadaan bergerak disebut sebagai dinamika fluida
Ciri-ciri fluida diam
• Statika fluida mempelajari fluida dalam keadaan diam dengan
ciri-ciri :
• 1. momentum rata-rata dari molekul-molekul dalam fluida
sama dengan nol
• 2. tidak mengalami revormasi (perubahan bentuk), stress geser
diman-mana sama dengan nol
• 3. resultan gaya dalam semua arah yang berkerja pada elemen
fluida sama denga nol
Sifat-sifat fluida
• 1. Tekanan dan Densitas (rapat massa)
• 2. Viskositas
• 3. Kompresbilitas / Elastisitas
• 4. Tegangan permukaan dan kapilaritas
Tekanan dan Densitas (rapat massa)

• Tekanan adalah besar gaya yang bekerja pada suatu benda tiap
satuan luas
𝐹
• =
𝐴

Dengan
P = besar tekanan (N/m2 atau Pascal)
F = Gaya yang bekerja (N)
A = Luas Penampang yang dikenai gaya (m2)
• Densitas adalah ukuran konsentrasi dari suatu massa
persatuan volume. Densitas dinyatakan dengan :
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 (𝑚)
• ρ=
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒(𝑣)
 Luas penampang persegi panjang, p x l, yang
terletak pada kedalaman h di bawah
permukaan zat cair (massa jenis = ρ), seperti
tampak pada gambar di samping.
V=pxlxh
m= ρxV
= ρ x (p x l x h)
h F =mxg
= [ρ x (p x l x h)] x g
l V = volume zat cair di dalam balok
p m = massa zat cair
 Tekanan zat cair di sembarang titik pada luas
bidang yang berwarna biru adalah

F . p. l. h. g
Ph    . g. h
A p. l Ph = tekanan hidrostatis zat cair
Ph  . g. h
 Tekanan Gauge adalah selisih antara tekanan yang tidak
diketahui dengan tekanan atmosfer (tekanan udara luar).
Nilai tekanan yang diukur oleh alat pengukur tekanan adalah
Tekanan Gauge.
P = Pgauge + Patm

Tekanan pada permukaan zat cair adalah tekanan atmosfer


(P0). Tekanan hidrostatis pada kedalaman h adalah ρ.g.h.
Tekanan mutlak :
P = P0 + ρgh
Contoh tekanan dan densitas (rapat massa )
Di dalam sebuah tabung gelas terdapat zat cair setinggi 10 cm. Tekanan air pada dasar tabung adalah 1200 N/m2.
Jika g = 10 m/s2. Abaikan tekanan udara. Berapa massa jenis zat cair ?
Diketahui :
Ketinggian zat cair (h) = 10 cm = 0,1 meter
Tekanan (P) air pada dasar tabung = 1200 N/m2
Percepatan Gravitasi (g) = 10 m/s2
Ditanya :
Massa Jenis zat cair ?
viskositas
• Viskositas menyatakan ukuran dari resistensi fluida terhadap aliran. Viskositas
merupakan ciri dari fluida real. Fluida idela adalah fluida non-viscous atau
inviscous (tak kental ). Stress geser (shear stress ) ada bila fluida adalah
kental.
• Newton membuat postulat : “stress geser berbanding lurus dengan gradien
kecepatan normal terhdapa aliran”.

• Dimana µ= konstanta pembanding=viskositas dinamik (N det/m2 )


• Viskositas kinematik V dinyatakan sebagai
µ
• V=
ρ
Contoh viskositas
Kompresibilitas / Elastisitas
• Fluida dapat mengalami perubahan bentuk (deformasi) akibat
stress geser atau mengalami kompresi dari luar. Kompersibilitas
dituliskan sebagai
((ρ2 – ρ1)
• K=-
((v2 – v1) / v1)
∆ρ
=
(∆𝑣∕𝑣1)
Dimana v1 dan v2 adalah volume pada ρ1 dan ρ2
Tegangan permukaan dan kapilaritas
• Tegangan permukaan σ didefinisikan sebagai hasil bagi gaya
permukaan oleh panjang permukaan, yaitu :
𝐹
• σ=
2𝑙
• Dalam satuan SI tegangan permukaan dinyatakan dalam N/m.
Prinsip Pascal
• Hukum Pascal : Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup diteruskan sama besar ke segala arah.

F1 F2

A1 1 2 A2

PA1 PA2

cairan (misalnya oli)

• Jika penghisap 1 ditekan dengan gaya F1, zat cair akan menekan penghisap 1 ke atas dengan gaya PA1 sehingga
terjadi keseimbangan pada penghisap 1 dan berlaku :

PA1 = F1 atau P = F1 / A1
Jika penghisap 2 ditekan dengan gaya F2, zat cair akan
menekan penghisap 2 ke atas dengan gaya PA2 sehingga
terjadi keseimbangan pada penghisap 2 dan berlaku :
PA2 = F2 atau P = F2 / A2
Sehingga :

𝐹2 𝐹1
=
𝐴2 𝐴1

𝐴2
𝐹2 = × 𝐹1
𝐴1
Prinsip Archimedes
• Bila suatu benda dicelupkan dalam zat cair, maka benda tersebut
mendapat gaya ke atas. Gaya ke atas ini disebut sebagai gaya
apung, yaitu gaya ke atas yang dikerjakan oleh zat cair pada benda.
• Hukum Archimedes : Gaya apung yang bekerja pada suatu benda
yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam suatu fluida
sama dengan berat fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut.
h1
F1 Sebuah silinder dengan tinggi h dan luas A, yang tercelup
seluruhnya di dalam zat cair dengan massa jenis ρf. Fluida
melakukan tekanan hidrostatis P1 = ρfgh1 pada bagian atas
silinder. Gaya yang berhubungan dengan tekanan ini adalah F1 =

h = h2 – h1
h2 P1A = ρfghA berarah ke bawah. Dengan cara yang sama, fluida
melakukan tekanan hidrostatis F2 = P2A = ρfgh2A dengan arah ke
atas. Resultan kedua gaya ini adalah gaya apung Fa.
Fa = F2 – F1, karena F2 > F1
= pfgh2A – pfgh1A
= pfgA(h2 - h1)
F2
= pfgAh
= pf g Vbf
𝑀𝑓 = 𝑝𝑓 × 𝑉𝑏𝑓
𝑝𝑓 × 𝑉𝑏𝑓 × 𝑔 = 𝑀𝑓 × 𝑔
𝐹𝑎 = 𝑀𝑓 × 𝑔 = 𝑝𝑓 × 𝑉𝑏𝑓 × 𝑔
Massa fluida (Mf) = pf Vbf. Sedangkan berat fluida yang
dipindahkan oleh benda adalah pf Vbf g = Mf g. Jadi
gaya apung (Fa) yang dikerjakan fluida pada benda
(silinder) sama dengan berat fluida yang dipindahkan
oleh benda (silinder).
Mengapung, Tenggelam, & Melayang
• Syarat mengapung : ρb rata-rata < ρf 𝑤 = 𝐹𝑎
Syarat tenggelam : ρb rata-rata > ρf 𝑝𝑏 𝑉𝑏 = 𝑝𝑓 𝑉𝑏𝑓 𝑔
Syarat melayang : ρb rata-rata = ρf 𝑝𝑓 𝑉𝑏𝑓
𝑝𝑏 =
• Syarat mengapung atau melayang : w = Fa 𝑉𝑏
Syarat tenggelam : w > Fa
• Berdasarkan konsep gaya apung, syarat benda mengapung dinyatakan oleh persamaan w = Fa. Volume benda yang
tercelup dalam zat cair lebih kecil dari volume benda seluruhnya (Vbf < Vb). Secara matematis :
Fluida 1 dengan ρ f1

Fluida 2 dengan ρ f2

Fluida 3 dengan ρ f3

Σ𝑝𝑓𝑖 𝑉𝑏𝑓𝑖
𝑃𝑏 =
𝑉𝑏
𝑝𝑓1 𝑉𝑏𝑓1 + 𝑝𝑓2 𝑉𝑏𝑓2 + 𝑝𝑓3 𝑉𝑏𝑓3 + …
=
𝑉𝑏

Anda mungkin juga menyukai