Kolon adalah bagian ujung dari saluran pencernaan manusia, yang teridiri dari usus
besar, rektum dan anus. Kolon dimulai pada sisi kanan bawah perut, dimana usus kecil
mengosongkan isi pencernaan ke dalam bagian pertama dari usus besar (sekum). Kolon
naik dari sekum ke atas sehingga sejajar dengan hati, kemudian menikung tajam ke kiri
dan melewati lambung secara melintang.
Kolon berbentuk tabung muskular berongga dg panjang sekitar 1,5m yang terbentang
dari sekum hingga kanalis ani.
Rektum dan kolon mampu menyerap banyak obat yang diberikan secara rektal untuk
tujuan memperoleh efek sistemik, hal ini dapat menghindari perusakan obat atau obat
menjadi tidak aktif karena pengaruh lingkungan perut dan usus.
Fungsi kolon
1. Menyimpan dan eliminasi sisa makanan
2. Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit dg cara menyerap air
3. Mendegradasi bakteri
Penyusun kolon
Kolon terdiri atas empat lapisan dinding yang sama seperti usus halus: ascenden,
descenden, sigmoid dan transversal. Jaringan penyusun usus besar terdiri dari Tunika
mucosa (lapisan lendir), dg bagian epitel, lamina propia, dan muscularis mucosa yang
tidak memiliki vili.
CDDS merupakan metode pengobatan penyakit yang ditujukan langsung ke lokal
usus. Pada sistem penghantaran ini telah dibuat berbagai sediaan, salah satunya
adalah tablet dengan variasi penyalutan yang berbeda-beda seperti kombinasi
polisakarida, polimer dll. Penggunaan polisakarida alami menarik perhatian utk
penargetan obat pada kolon, karena polimer yang tersusun dari beberapa
monosakarida banyak tersedia, mudah ditemukan, dan murah serta dalam berbagai
struktur dg sifat bervariasi. Polisakarida dapat dg mudah dimodifikasi secara kimia
dan biokimia, tidak beracun , hidrofilik, serta sebagai pembentuk gel
- Sistem penghantaran obat yang ditargetkan pada kolon memiliki manfaat dapat
memberikan efek lokal dan sistemik
- Keuntungan utama CDDS adalah kolon memiliki pH mendekati netral, waktu
transit yang lama, aktifitas enzim yang rendah dan meningkatkan absorbsi
kl