Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “D” G1P0000 38 MINGGU

DENGAN ANEMIA JANIN T/H


DI BPM AISAH KEDIRI
TANGGAL 11 OKTOBER 2014

Di Susun Oleh
AISAH
14613772

PROGRAM STUDI KEBIDANAN (D.IV)


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KADIRI
2014/2015
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masalah anemia pada ibu hamil merupakan masalah penting yang erat
hubungannya dengan masalah mortalitas maternal maka dianggap penting
untuk dilakukan suatu identifikasi mangenal karakteristik anemia ibu hamil
yang dibatasi pada masalah paritas dan status gizi.
Menurut WHO kejadian anemia saat hamil berkisar antara 20% sampai
99% dengan menetapkan HB 11 gr% sebagai dasarnya. Angka anemia
kehamilan di Indonesia menunjukkan nilai yang cukup tinggi.
Menurut Sistem Kesehatan Nasional (SKN) tahun 2001 angka anemia
pada ibu hamil sebesar 40% kondisi ini mengatakan bahwa anemia cukup
tinggi di Indonesia bila diperkirakan pada tahun 2003-2010 prevalensi anemia
masih tetap diatas 40% maka angka kematian ibu sebanyak 19.000 pertahun
yang disebabkan perdarahan setelah melahirkan, hal ini terlihat dari tingginya
Angka Kematian Ibu (AKI).
Angka anemia pada kehamilan di Indonesia masih cukup tinggi sekitar
67% dari semua ibu hamil dengan variasi tergantung pada daerah masing-
masing sekitar 10-15 % tergolong anemia berat yang sudah tentu akan
mempengaruhi tubuh, kembang janin dalam rahim. Anemia dalam kehamilan
merupakan salah satu masalah kesehatan yang banyak dialami dan cukup tinggi
yang berkisar antara 10-20 %.
Dari hasil survey diindonesia maka diketahui angka kematian ibu (AKI) di
Indonesia saat ini berkisar antara 300-400 kematian ibu per 100.000 kelahiran
hidup. Faktor yang mempengaruhi terhadap kejadian anemia ini adalah kurang
gizi, dan status ekonomi, pendidikan selain itu anemia pada kehamilan
berulang dalam waktu singkat sehingga cadangan zat besi ibu sebenarnya
masih belum pulih sehingga anemia pada ibu hamil memberikan dampak
negatif terhadap janin yang dikandung dari ibu dalam kehamilan, persalinan
maupun nifas yang diantaranya akan lahir janin dengan berat badan lahir
rendah, partus premature, abortus, perdarahan post partum, partus lama dam
syok.
Menurut catatan dan perhitungan Dep . Kes RI di Indonesia sekitar 67%
ibu hamil mengalami anemia dalam berbagai jenjang, sebagai besar anemia
adalah anemia defesiensi fe yang dapat disebabkan oleh konsumsi fe dari
makanan yang kurang atau terjadi perdarahan menahan akibat parasit, seperti
ankilostomiasis sehingga dikemukan bahwa dasar utama anemia pada ibu
hamil adalah kemiskinan sehingga tidak mampu memenuhi standart makanan
dan situasi lingkungan yang buruk.

B. Tujuan
1. Tujuan umum
Agar penulis dan pembaca dapat mengetahui gambaran secara umum
mengenai anemia pada kehamilan.
2. Tujuan khusus
Dengan pembuatan studi kasus ini diharapkan mahasiswa mampu:
a. Mengetahui apa yang dimaksud dengan anemia pada kehamilan
b. Mengetahui apa – apa saja klasifikasi anemia pada kehamilan
c. Mengetahui etiologi anemia pada kehamilan.
d. Mengetahui bagaimana cara penegakan diagnosis anemia pada kehamilan
e. Diharapkan mampu melakukan interpretasi data anemia pada kehamilan
f. di harapkan mampu mengidentifikas kebutuhan segera pada anemia ada
kehamilan
g. di harapkan mampu merencanakan asuhan tindakan kebidanan anemia
pada kehamilan
h. di harapkan mampu mengevaluasi anemia pada kehamilan

C. Manfaat
1. Bagi Penulis
Menambah pengetahuan dan wawasan terutama dalam bidang
metodologi penelitian dan pelayanan kesehatan khususnya pada pelayanan
kesehatan khususnya pada penanganan kasus anemia pada kehamilan
2. Bagi Institusi Kesehatan
Dapat memberikan gambaran tentang kejadian anemia pada kehamilan
dan dapat digunakan sebagai masukan dalam rangka meningkatkan kualitas
pelayanan dalam rangka memberikan penanganan pada ibu bersalin dengan
kelainan letak sungsang guna mencegah kematian ibu dan bayi.
3. Bagi Pendidikan
Sebagai referensi dan perbandingan untuk penelitian selanjutnya dalam
mengembangkan proses pembelajaran dikampus dengan hasil yang
memuaskan dan berguna dimasa yang akan dating sehingga bermanfaat bagi
masyarakat luas.
C. Metode Penulisan
Metode yang digunakan adalah :
1. Wawancara
Melakukan tanya jawab langsung ke pasien dan keluarga
2. Pemeriksaan
Pemeriksaan yang dilakukan adalah pemeriksaan umum dan pemeriksaan
fisik
3. Studi Pustaka
Mengacu pada teori-teori yang diajarkan
4. Dokumentasi
Melihat pada status rekam medik pasien

D. Sistematika Penulisan
1. Bab I / Pendahuluan, berisi tentang latar belakang, tujuan, metode dan
sistematika penulisan.
2. Bab II / Tinjauan teori, berisi tentang konsep kehamilan, dan konsep
anemia.
3. Bab III / Tinjauan kasus, mengulas kasus mulai dari pengkajian,
identifikasi diagnosa / masalah, intervensi, implementasi, dan evaluasi.
4. Bab IV / Pembahasan, membahas tentang proses kemungkinan penyebab
dan hubungannya dengan teori.
5. Bab V / Penutup, berisi kesimpulan dan saran
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Kehamilan
2.1.1 Pengertian
1. Saat berhubungan seksual, cairan semen tumpah ke dalam vagina dan
berjuta sel sperma memasuki rongga rahim lalu masuk ke saluran telur.
Pembuahan sel telur biasanya di bagian pars ampularis tuba falopii.
(Rustam Mochtar, 2001)
2. Masa kehamilan adalah dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin
yang terjadi akibat pertemuan antara sperma dan ovum, yang mana
lamanya hamil normal 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)
dihitung dari hari pertama haid terakhir.
(Prawirohardjo, Sarwono, 2001)
a. Gravida adalah wanita yang hamil.
b. Primigravida adalah wanita yang pertama kali hamil.
c. Multigravida adalah wanita yang sudah beberapa kali hamil.
( Sulaiman S, 2002)

2.1.2 Pembagian Kehamilan


Ditinjau dari tuanya kehamilan dibagi menjadi:
i. Trimester I dimulai dari konsepsi sampai 12 minggu.
ii. Trimester II dimulai dari 12 minggu sampai 28 minggu.
iii. Trimester III dimulai dari 28 minggu samapi 40 minggu.

2.1.3 Tanda dan Gejala Kehamilan


1. Tanda-tanda Presumtif
a. Amenorrhoe (tidak dapat haid)
Wanita harus mengetahui tanggal hari pertama haid terakhir
(HPHT) supaya dapat ditafsir umur kehamilan dan tafsiran tanggal
persalinan (TTP) yang dihitung dengan menggunakan rumus Naegle
yaitu :
TTP = (hari pertama haid terakhir + 7) dan (bulan + 3)
b. Mual dan muntah (nausea dan vomiting)
Biasanya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan hingga akhir
triwulan pertama.
c. Mengidam (ingin makanan khusus)
Ibu hamil sering meminta makanan atau minuman tertentu
terutama pada bulan-bulan triwulan pertama.
d. Tidak tahan suatu bau-bauan.
e. Pingsan (pangsan)
Bila berada di tempat-tempat yang sesak dan padat bisa pingsan.
f. Tidak ada selera makan (anoreksia)
Hanya berlangsung pada triwulan pertama kehamilan, kemudian
nafsu makan akan timbul kembali.
g. Lelah (fatigue)
h. Payudara membesar, tegang dan sedikit nyeri, disebabkan
pengaruh estrogen dan progesteron yang merangsang duktus dan
alveoli payudara. Kelenjar Montogemery terlihat lebih besar.
i. Miksi sering, karena kandung kemih tertekan oleh rahim
yang membesar.
j. Konstipasi / obstipasi karena tonus otot-otot usus menurun
oleh pengaruh hormon steroid.
k. Pigmentasi kulit oleh pengaruh hormon kortikosteroid
plasenta
l. Epulis : hipertrofi dari papil gusi.
m. Pemekaran dari vena-vena (varices) dapat terjadi pada kaki,
betis dan vulva, biasanya dijumpai pada triwulan akhir.
2. Tanda-tanda Kemungkinan Hamil
a. Perut membesar.
b. Uterus membesar.
c. Tanda Hegar.
d. Tanda Chadwick.
e. Tanda Piscaseck.
f. Kontraksi-kontraksi kecil uterus bila dirangsang = Braxton
Hicks.
g. Teraba Ballotement.
h. Reaksi kehamilan positif.

3. Tanda Pasti (tanda positif)


a. Gerakan janin yang dapat dilihat atau dirasa / diraba, juga
bagian janin.
b. Denyut jantung janin.
1) Didengar dengan stetoskop monoral Laennec.
2) Dicatat dan didengar dengan alat Doppler.
3) Dicatat dengan feto-elektro kardiogram.
4) Dilihat pada ultrasonografi.
c. Terlihat tulang-tulang janin dalam foto rontgen.
(Mochtar Rustam, 1998)

2.1.4 Perubahan pada Wanita Hamil


1. Uterus
Pembesaran ini disebabkan oleh hipertrofi dari otot-otot rahim, tetapi
pada kehamilan muda terbentuk juga sel-sel otot yang baru. Dinding
rahim menjadi tebal disebabkan pengaruh hormon estrogen pada otot-otot
rahim.
2. Vagina
Pembuluh darah dinding vagina bertambah, hingga warna selaput
lendirnya membiru (tanda chadwick) disebabkan karena meningkatnya
hormon esterogen.
3. Ovaria
Pada salah satu ovarium dapat ditemukan corpus luteum graviditalis,
tetapi setelah bulan ke 4 corpus luteum ini akan mengisut.
4. Dinding perut
Pada primigravida sering timbul garis-garis memanjang atau serong
pada perut, kadang-kadang juga terdapat pada paha dan buah dada.
Garis-garis ini disebut striae gravidarum, pada seorang primigravida
warnanya membiru dan disebut striae lividae, pada multi gravida
disamping ada striae lividae juga terdapat garis-garis putih agak
mengkilat di perut yang disebut striae albicans.
5. Kulit
Selain striae gravidarum pada kulit terdapat pula hyperpigmentasi pada
areola mammae, papilla mammae dan linea alba. Linea alba yang
tampak hitam disebut linea nigra.
6. Buah dada
Pada trimester I payudara mulai membesar, putting susu menonjol,
warnanya lebih gelap. Pada trimester II mulai sekeresi kolostrum.
7. Pertukaran zat
Wanita hamil bertambah berat.
- Triwulan I bertambah berat + 1 kg.
- Triwulan II bertambah berat + 5 kg.
- Triwulan III bertambah berat + 5,5 kg.
8. Sistem perkemihan
Ginjal bekerja lebih berat. Ureter mengalami haemodilusi maka
metabolisme air makin besar maka air seni bertambah
9. Darah
Volume darah bertambah, baik plasmanya maupun eristrositnya, tetapi
penambahan volume plasmanya disebabkan oleh Hydraemia lebih
menonjol sehingga biasanya kadar Hb nya turun.
(Mochtar Rustam, 1998)

2.2. Anemia
2.2.1 Pengertian
Anemia adalah keadaan tubuh yang kekurangan hemoglobin.
Kadar Hb normal adalah 12-16% dari sel darah merah, jumlah sel darah
merah normal adalah 5juta/mm3 (Soebroto,2009,p.15).
Seseorang dikatakan menderita anemia apabila kadar hemoglobin
dalam darah kurang dari 12g/ 100ml. (Hudono,2007,p.448).
Anemia didefinisikan sebagai penurunan jumlah sel darah merah
atau penurunan konsentrasi hemoglobin di dalam sirkulasi darah
Anemia Definisi Anemia secara fungsional didefinisikan sebagai
penurunan jumlah massa eritrosit (red cell mass) sehingga tidak dapat
memenuhifungsinya untuk membawa oksigen dalam jumlah yang cukup
ke jaringan perifer (penurunan oxygen carrying capacity). Secara praktis
anemia ditunjukkan oleh penurunan kadar hemoglobin, hematokrit atau
hitung eritrosit (red cell count) (Bakta, 2009)

2 2.2. Etiologi
Pada dasarnya anemia disebabkan oleh karena: (Bakta,2009)
1.Gangguan pembentukan eritrosit oleh sumsum tulang
2.Kehilangan darah keluar tubuh (perdarahan)
3.Proses penghancuran eritrosit dalam tubuh sebelum waktunya
(hemolisis)

2.2.3 Kriteria Anemia


Kriteria Anemia menurut WHO
Laki-laki dewasa
Hb < 13 gr/dL
Wanita dewasa tidak hamil Hb < 12 gr/dL
Wanita hamil Hb < 11 gr/dL

2.2.4. Klasifikasi Anemia


Klasifikasi Anemia menurut etiopatogenesis : (Bakta.2009)
A. Anemia karena gangguan pembentukan eritrosit dalam sumsum tulang
1. Kekurangan bahan esensial pembentuk eritrosit
a.Anemia defisiensi besi Universitas Sumatera Utara
xviii
b.Anemia defisiensi asam folat
c.Anemia defisiensi vitamin B12
2.Gangguan penggunaan besi
a.Anemia akibat penyakit kronik
b.Anemia sideroblastik
3.Kerusakan sumsum tulang
a.Anemia aplastik
b.Anemia mieloptisik
c.Anemia pada keganasan hematologi
d.Anemia diseritropoietik
e.Anemia pada sindrom mielodisplastik
B.Anemia akibat perdarahan
1.Anemia pasca perdarahan akut
2.Anemia akibat perdarahan kronik
C.Anemia hemolitik
1.Anemia hemolitik intrakorpuskular
a.Gangguan membran eritrosit (membranopati)
b.Gangguan enzim eritrosit (enzimopati): anemia akibat defisiensi
G6PD
c.Gangguan hemoglobin (hemoglobinopati) -Thalasemia-
Hemoglobinopati struktural : HbS, HbE, dll
2.Anemia hemolitik ekstrakorpuskuler
a.Anemia hemolitik autoimun
b.Anemia hemolitik mikroangiopatik
c.Lain-lain
D.Anemia dengan penyebab tidak diketahui atau dengan patogenesis yang

2.2.5 kompleks Klasifikasi anemia berdasarkan morfologi dan etiologi:


I.Anemia hipokromik mikrositer
a.Anemia defisiensi besi
b.Thalasemia major
c.Anemia akibat penyakit kronik
d.Anemia sideroblastik
II.Anemia normokromik normositer
a.Anemia pasca perdarahan akut
b.Anemia aplastik
c.Anemia hemolitik didapat
d.Anemia akibat penyakit kronik
e.Anemia pada gagal ginjal kronik
f.Anemia pada sindrom mielodisplastik
g.Anemia pada keganasan hematologik
III. Anemia makrositer
a.Bentuk megaloblastik
1.Anemia defisiensi asam folat
2.Anemia defisiensi B12, termasuk anemia pernisiosa
b.Bentuk non-megaloblastik
1.Anemia pada penyakit hati kronik
2.Anemia pada hipotiroidisme
3.Anemia pada sindrom mielodisplastik

2.2.6 Gejala Anemia


1. Gejala umum anemia adalah gejala yang timbul pada setiap kasus anemia,
apapun penyebabnya, apabila kadar hemoglobin turun dibawah harga tertentu
.Gejala`umum anemia ini timbul karena : (Bakta.2009)
a. Anoksia organ
b.Mekanisme kompensasi tubuh terhadap berkurangnya daya angkut oksigen
(Kaushansky, et al., 2010)
•Affinitas oksigen yang berkurang
Untuk peningkatan pengangkutan oksigen ke jaringan yang
efisien, dilakukan dengan cara mengurangi affinita hemoglobin untuk oksigen.
Aksi ini meningkatkan ekstraksi oksigen dengan jumlah hemoglobin yang
sama.
•Peningkatan perfusi jaringan
Efek dari kapasitas pengangkutan oksigen yang berkurang pada jaringan dapat
dikompensasi dengan meningkatkan perfusi jaringan dengan mengubah
aktivitas vasomotor dan angiogenesis.
•Peningkatan
cardiac output Dilakukan dengan mengurangi fraksi oksigen yang harus
diekstraksi selama setiap sirkulasi, untuk menjaga tekanan oksigen yang lebih
tinggi. Karena viskositas darah pada anemia berkurang dan dilatasi vaskular
selektif mengurangi resistensi perifer, cardiac outputyang tinggi bisa dijaga
tanpa peningkatan tekanan darah.
•Peningkatan fungsi paru
Anemia yang signifikan menyebabkan peningkatan frekuensi
pernafasan yang mengurangi gradien oksigen dari udara di
lingkungan ke udara di alveolar, dan meningkatkan jumlah oksigen yang
tersedia lebih banyak daripada cardiac output yang normal.
•Peningkatan produksi sel darah merah
Produksi sel darah merah meningkat 2-3 kali lipat pada kondisi yang akut, 4-6
kali lipat pada kondisi yang kronis, dan kadang-kadang sebanyak 10 kali lipat
pada kasus tahap akhir. Peningkatan produksi ini dimediasi oleh peningkatan
produksi eritropoietin. Produksi eritropoietin dihubungkan dengan konsentrasi
hemoglobin. Konsentrasi eritropoietin dapat meningkat dari 10 mU/mL pada
konsentrasi hemoglobin yang normal sampai 10.000 mU/mL pada anemia
yang berat.
Perubahan kadar eritropoietin menyebabkan produksi dan
penghancuran sel darah merah seimbang. Universitas Sumatera Utara
xxiGejala umum anemia menjadi jelas apabila kadar hemoglobin telah turun
dibawah 7 gr/dL. Berat ringannya gejala umum anemia tergantung pada :
(Bakta.2009)
a.Derajat penurunan hemoglobin
b.Kecepatan penurun hemoglobin
c.Usia
d.Adanya kelainan jantung atau paru sebelumnya

2.2.7.Diagnosis Anemia
Anemia hanyalah suatu sindrom, bukan suatu kesatuan
penyakit (disease entity), yang dapat disebabkan oleh berbagai penyakit dasar
(underlying disease).
Hal ini penting diperhatikan dalam diagnosis anemia.
Tahap-tahap dalam diagnosis anemia adalah: (Bakta.2009)
Universitas Sumatera Utaraxxii
1.Menentukan adanya anemia
2.Menentukan jenis anemia
3.Menentukan etiologi atau penyakit dasar anemia
4.Menentukan ada atau tidaknya penyakit penyerta yang akan
mempengaruhi hasil pengobatan.

2.2.8.Akibat dari anemia


Kelainan apapun yang menyebabkan anemia meningkatkan resiko kehamilan
yang abnormal dan angka kesakitan dan kematian ibu dan bayi yang tinggi.
Menurut WHO, anemia dihubungkan dengan 40% kematian
ibu di seluruh dunia.
, kelemahan, “kurang energi”
•Gejala-gejala kardiovaskular (seperti palpitasi)
•Pucat, pada membran mukosa dan konjuntiva
BAB III
TINJAUN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny “ D ” G1P0000 UMUR KEHAMILAN 38


MINGGU DENGAN ANEMIA DI BPM AISAH KEDIRI
TANGGAL 11 oktober 2014

A. PENGKAJIAN
Tanggal : 11 oktober 2014 Jam : 15.00 wib
No Register:
A. Data Subjektif
1. Biodata
Nama : Ny ‘W” Nama suami : Tn “R”
Umur : 24 tahun Umur : 30 tahun
Agama : islam Agama : islam
Pendidikan : smp Pendidikan :sma
Pekerjaan :IRT Pekerjaan : PNS
Alamat :Sukorame Alamat : Sukorame
Alasan datang
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya
2. Keluhan utama
Ibu mengatakan sering pusing, badannya lemas, pucat dan kurang
nafsu makan
  4. Riwayat kesehatan
a. Penyakit yang lalu
Ibu mengatakan bahwa tidak mempunyai riwayat penyakit
menahun (jantung), penyakit menurun ( darah tinggi, asma) dan
penykit menular (hepatitis, Hiv/Aids)
b. Penyakit sekarang
Ibu mengatakan sering pusing, lemas, dan kurang nafsu makan
c. Penyakit Keluarga
Ibu mengatakan bahwa di dalam keluarganya tidak mempunyai
riwayat penyakit menahun (jantung), penyakit menurun ( darah
tinggi, asma) dan penykit menular (hepatitis, Hiv/Aids)
.
5. Riwayat Obstetri     
a. Riwayat menstruasi
Amenorhe : Tidak Disminorhoe : iya
Menarche : 12 tahun Flour Albus :Tidak
Lama : 7 hari HPHT :27 mei2014
Banyak :2-5 kotek/ hari HPL : 14 januari 2015
Siklus :teratur

b. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu


N Tgl/Bln/ Usia Temp Jenis Peno Penyu anak Ni Us
o Th/ keha at Persa long lit J B P fas ia
Persalinan milan persal linan Keha K B B An
inan milan ak
1 14januari 38 H A M I L I N
2015 mgg

c. Riwayat Kehamilan Sekarang


Ibu mengatakan hamil anak pertama dengan usia kehamilan 5 bulan

ANC TM I : 2 kali
Terapi : fe, kalk, vit
Hasil Pemeriksaan : normal
Penyuluhan : gizi seimbang, pola makan, istirahat yang
cukup
ANC TM II : 2 kali
Terapi kalk : fe, novabion
Hasil Pemeriksaan :normal
Penyuluhan : tanda-tanda bahaya kehamilan
ANC TM III : 4.kali
Terapi : fe, novakal, novabion
Hasil Pemeriksaan : normal
Penyuluhan : tanda-tanda persalinan
TT yang pernah didapat : 2
TT 1 : Tanggal 1 oktober 2011
TT 2 : Tanggal 2 oktober 2014
Status TT : TT berapa 2
Gerak anak sejak : aktif dan normal sesuai usia kehamilan
Keluhan selama hamil : sering mual munta, pusing, badan lemas
dan kurang nafsu makan
Penyuluhan yang didapat : gizi dan pola nutrisi seimbang,
istirahat yang cukup
d. Riwayat KB
Sudah mengatakan selama menikah sampai sekarang belum
menggunakan alat kontrasepsi apapun
e. Riwayat Perkawinan
Menikah : 1 kali
Lama : 2 tahun
Usia pertama menikah : 22 tahun
f. Riwayat Psikososial
ibu mengatakan sangat seneng dengan kehamilannya saat ini
g. Riwayat Budaya
Ibu mengatakan bahwa di dalam keluarganya atau dilingkungan
masyarakat sekitarnya ada selatamatan 7 bulanan.
h. Perilaku Kesehatan
Jamu : tidak mengkonsumsi
Merokok : tidak mengkonsumsi
Minum minuman keras : tidak mengkonsumsi
Pola kebiasaan sehari-hari
No Pola Kebiasaan Sebelum Hamil Selama Hamil
1 Nutrisi Makan 3x/hari Makan 3x/hari
Minum 7-8x/hari Minum7-10x/hari

2 Eliminasi BAB 1x/hari BAB 2x/hari


BAK. 6-7x/hari BAK. 7-10x/hari
3 Istirahat Tidur siang 2jam Tidur siang 1jam
Tidur malam 6-8jam Tidur malam 4jam
4 Personal Mandi :3x/hari Mandi : 3x/hari
Hygiene Ganti Celana Dalam Ganti celana dalam
3x/hari 3-4x/hari
Gosok gigi : 3x/hari Gosok gigi :
3x/hari
5 Aktivitas Ibu mengatakan Ibu mengatakan
bahwa pekerjaan bahwa pekerjaan
rumah tangganya rumah tangganya
dikerjakan sendiri dibantu oleh suami
6 Seksual 2kali /minggu 1kali/bulan

B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : normal
Cara berjalan : normal
Keadaan emosional : stabil
TTV :
Tekanan darah :100/70 mmhg
Nadi :80x/meni
Suhu :36 36 oC
RR : 22x/menit
TB :156cm
BB sebelum hamil :42kg
BB saat ini :44kg
Lila :24cm

2. Pemeriksaan Khusus
a. Inspeksi
Kepala : rambut panjang, bergelombang, bersih
dan berwarna hitam
Wajah : simetris, sedikit pucat
Mata :simetris, skelera berwarna putih, konjungtiva sedikit
pucat
Hidung :simetris, tidak ada polip, tidak ada kelainan abnormal
Mulut : simetris, bibir lembab, tidak stomatitis
Telinga :simetris, tidak ada serumen, tidak ada kelainan
abnormal
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan tidak ada
pembesaran vena jugularis
Dada : simetris, puting susu menonjol
Abdomen : pembesaran perut sesuai usia kehamilan, ada garis
nigra, tidak ada kelainan abnormal
Genetalia : tidak ada varises, bersih
Ekstremitas atas : tidak ada varises, jari-jari lengkap, tidak ada
kelainan
bawah: tidak ada varises, jari-jari lengkap, tidak ada
kelainan, pergerakan normal, tidak ada kelainan
Palpasi
Leopold I : TFU 30cm, teraba lunak, tidak melenting
Leopold II :bagian perut kiri ibu terbaba bagian terkecil janin
(ektermitas janin)
bagian perut kanan ibu teraba keras, memanjang,
seperti papan ( bokong)
Leopold III : teraba bagian terbawah janin, keras, bulat, dan
melenting ( kepala) dan sudah masuk pap
Leopold IV : 3/5 bagian
Mc. Donnald :
TBJ :

a. Auskultasi
DJJ : 120x/menit

b. Perkusi
Reflek Patella +/-
c. Pemeriksaan Panggul Luar

3. Pemeriksaan Laboratorium
Hb : 8 gr%
Gol Darah :B
Reduksi :-
Albumin :-
USG : normal

II. INTERPRETASI DATA


A.    Diagnosa
Seorang ibu “D” G1P0000 38 minggu janin tunggal hidup intrauteri, preskep,
puka, belum masuk panggul dengan Anemia
Data dasar:
DS:
-          Ibu mengatakan berumur 24 tahum,
-          Ibu mengatakan ini kehamilan pertama
-          Ibu mengatakan belum pernah keguguran
-          Ibu mengatakan HPHT
-          Ibu mengatakan sejak kemarin tanggal 12/10/2014 mengalami
sering pusing , badan lemas, wajah pucat dan kurang nafsu makan
DO:
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
Status emosional : stabil
Tanda vital
TD :100/70mmhg N : 80x/menit
R :22x/menit S : 36 oC
BB : 42kg TB : 156cm
Palpasi : L I = TFU 30cm teraba lunak dan tidak melenting ( bokong )
L II = bagian kiri perut ibu teraba bagian teraba janin
(ekstermitas)
bagian kanan perut ibu teraba keras, memanjang seperti
papan ( punggung)
L III= teraba bagian terkecil janin, keras, bulat dan melenting,
(kepala) dan sudah masuk PAP
L IV= 3/5 bagian
DJJ =120x/menit

B.     Masalah
DS : Ibu mengeluh sering pusing , badan lemes wajah pucat,
dan kurang nafsu makan
sehingga ibu, suami dan keluarga cemas dengan keadaan
ibu.
DO : - TD : 100/70 MmHg
- muka : pucat
- mata
:
skelera putih, konjungtiva pucat berwarna
putih dan mata agak cekung
- HB
: 8 kg
%

III.   ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL


Dx Potensial : Anemia
Antisipasi : Pemberian asuhan kebidanan terhadap Anemia
Mx Potensial : premature, perdarahan, syok
Antisipasi : Pemberian asuhan kebidanan tentang tanda-tanda bahaya
kehamilan trimester III

IV.   IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGARA


-        Memberikan konseling tentang Anemia dan ibu tidak perlu
merasa terlalu cemas dengan keadaannya
-        Memberikan dukungan, motivasi dan konsuling kepada ibu

V.      INTERVENSI
Dx : Ny “D” GI P0000 UK 38 minggu T/H/IU dengan Anemia
Tujuan : Mengantisipasi agar tidak terjadi komplikasi atau masalah lain pada
ibu dan berharap keadaan ibu dan janin baik
Kriteria Hasil : - KU :lemas
- TD : 100/70Mmhg
- Suhu : 36 oC
- Nadi :80x/menit
- RR : 22x/menit
- DJJ : 120x/menit

1. Beritahu ibu hasil pemeriksaan


R) Penjelasan yang tepat akan membuat klien dan keluarganya menjadi
lebih tenang
2. Beritahu ibu tentang Anemia dan berikan penjelasan
R) penjelasan yang tepat dapat membuat ibu dan keluarga mengerti
tentang kondisi dan keluhan yang dialami saat ini.
3. Jelaskan tanda-tanda persalinan
R) penjelasan yang tepat dapat membuat ibu dan keluarga mengerti
tentang tanda-tanda persalinan
4. Jelaskan persiapan persalinan
R) penjelasan yang tepat dapat membuat ibu dan keluarga mengerti
tentang persiapan menjelang persalinan
5. Ingatkan ibu utntuk meminum multivitamin
R) Ibu akan selalu ingat untuk selalu meminum terapi yang diberikan
secara teratur sesuai aturan
6. Anjurkan ibu untuk kunjungan ulangn1 minggu lagi
R) Ibu akan melakukan kunjungan sesuai dengan jadwal yang ditentukan
dan jika ada kelainan atau masalah dapat diketahui secara dini

VI.   IMPLEMENTASI
Tanggal: 11 oktober 2014 Pukul: 17.00 wib
Dx : Ny “D” GI P0000 UK 34 minggu T/H/IU dengan Anemia
1.      Menjelaskan hasil pemeriksaan,yaitu ibu dalam keadaan yang kurang
baik karena terjadi keracunan kehamilan atau disebut preeklamsi ringan,
tetapi ibu jangan khawatir atau panik, sehingga ibu dapat diberi
perawatan dan perhatian khusus.
2.      Menjelaskan tentang Anemia adalah bahwa hasil pemeriksaan HB ibu
kurang dari 12 kg% sehingga nanti dalam proses melahirkan ibu
kurang maksimal dalam mngejan karena kurangnya asupan, vitamin dan
darah pada ibu sehingga kemungkinan akan terjadi suatu komplikasi atau
masalah/ gangguan pada proses persalinan
3.      Menjelaskan tanda persalinan yaitu, adanya kencang-kencang teratur
semakin lama semakin kuat,keluarnya lendir darah,apabila ibu sudah
merasakan hal tersebut segera datang ketenaga kesehatan.
4.      Menjelaskan persiapan persalinan, yaitu:
-          Persiapan dana, perencanaan tempat persalinan
-          Persiapan perlengkapan ibu dan bayi setelah melahirkan
-          Persiapan donor darah,transportasi
-          Persiapan mental ibu,menyakinkan ibu persalinan adalah peristiwa
yang wajar terjadi,memang sakit tapi hal itu normal ibu tidak perlu
cemas dan khawatir karena cemas dan khawatir itu dapat membuat
persalinan tidak lancar.
5.      Memberi obat etabion,kalk, novabion, vit
6.      Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang atau ada bila ada keluhan
7.      Melakukan dokumentasi

VII. EVALUASI
Tanggal: 11 oktober 2014 Pukul: 19 00 wib
Dx : Ny “D” GI P0000 UK 38 minggu T/H/IU dengan Anemia
S : ibu mengatakan sudah baikan dan sudah tidak kenceng-kenceng lagi
O : Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
Status emosional : stabil
Tanda vital
TD :100/70x/menit N : 80x/menit
R :22x/menit S : 36 36 oC
BB :42kg TB : 156cm
Palpasi : L I = TFU 30cm teraba lunak, keras dan tidak melenting
( bokong )
L II = bagian kiri perut ibu teraba bagian terkecil janin
( ekstermitas )
bagian kanan perut ibu teraba keras, memanjang seperti
papan ( punggung )
L III= teraba bagian terendah janin keras, bulat, melenting
( kepala ) dan sudah masuk PAP
L IV= 3/5 bagian
DJJ = 120x/menit

A : GI P0000 UK 38minggu T/H/IU dengan Anemia


P : - observasi TTV, his, BJA
- Bedrest
- Bantu ibu dalam pemenuhan nutrisi
- Bantu ibu dalam proses eliminasi
- Lanjutkan intervensi pemberian tokolitik
I : - mengobservasi TTV, his, BJA
- Memberikan obat tokolitik kaltrofen

BAB IV
PEMBAHASAN

Persalinan adalah proses yang fisiologis yang terjadi pada ibu hamil.
Proses persalinan juga bisa berisiko ditinjau dari keadaan ibu, keadaan bayi dan
keadaan jalan lahir, tuanya kehamilan dan penyulit-penyulit yang lain. Begitu juga
yang dialami NY. D, persalinan yang akan dihadapi termasuk persalinan yang
patologis karena pada kehamilan ini ibu mengalami pre eklampsia Ringan, yaitu
tekanan darah tinggi dan oedem pada kaki.
Masalah –masalah yang umum terjadi pada ibu ANEMIA adalah
pusing sehubungan dengan HB, hal ini juga dialami oleh Ny.D sehingga asuhan
kebidanan yang diberikan sama yaitu istirahat miring kiri dan mengurangi
aktivitas.
Kemungkinan persalinan pada kasus ANEMIA masih bisa normal atau
SC, VE, forcep tergantung kasus. Pada Ny. D persalinan yang dialami secara VE
oleh dr. SpOG atas indikasi ibu kurang kuat mengejan. Bayi yang dilahirkan
sehat, jenis kelamin PEREMPUAN.
Dari penjelasan diatas, dapat diketahui bahwa antara teori dan kasus ada
kesenjangan terutama pada pemberian konseling atau kurangnya pemberian
nutrisi pada ibu.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pada pengkajian data diketahui bahwa Ny. D datang ke BPM
untuk melahirkan. Ini adalah kehamilan yang pertama. Ibu belum pernah
keguguran. dari pengkajian obyektif didapatkan TD ibu 100/70 mmHg, Ibu
sering pusing, badan lemes, nafsu makan ibu berkurang dan hb 8 kg%
Dari pengkajian kemudian ditetapkan diagnosa dan masalah yaitu
Ny. D GI P0000 UK 38 minggu dengan Anemia dengan masalah kurangnya
terpenuhi HB ibu.
Setelah diketahui diagnosa dan masalah, ditentukan rencana asuhan
dan implementasi sesuai kasus yaitu istirahat dan mengurangi aktivitas,

B. Saran
1. Penolong harus sering mengobservasi untuk mendeteksi keadaan ibu dan
janin, sehingga jika ada kelainan dapat segera diatasi.
2. Pemberian motivasi dan KIE sangat penting diberikan agar dapat
beradaptasi dengan keluhannya.
3. Data yang diberikan harus sesuai kenyataan, karena berkaitan dengan
tindakan yang harus diberikan.
DAFTAR PUSTAKA

Prawirohardjo, Sarwono. 2000. Ilmu Bedah Kebidanan. Jakarta : YBP-SP.

Prawirohardjo, Sarwono. 2000. Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBP-SP.

Prawirohardjo, sarwono. 2000. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal .

Jakarta : YBP-SP.

Rustam, Muhctar. E. 2002. Rencana Perawatan Maternal / Bayi . Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai