Anda di halaman 1dari 40

Diabetes Mellitus

Idola Perdana S.S, S.Kep., Ns


Pankreas
•Sel alfa : glukagon
•Sel beta : insulin
Insulin

3
Glucagon

4
METABOLISME GLUKOSA
GLIKOGEN

INSULIN
Glikogenesis
Glikogenolisis

KARBO-
Glikolisis
HIDRAT GLUKOSA JARINGAN
( K.H )
Glukoneo-
genesis
JARINGAN
GLUKAGON BUKAN K.H ADIPOSA
dan OTOT
5
Diffusi fasilitasi glukosa

Insulin
Insulin Receptor ( IR ) GLUT- 4

IRS-1

vesikel yang
PI3
berisi GLUT- 4
kinase
Translokasi

Membran sel otot


Definisi
Diabetes mellitus merupakan
gangguan metabolisme kronis yang
ditandai dengan metabolisme
karbohidrat, protein dan lemak yang
abnormal akibat kegagalan sekresi
insulin, kerja insulin, atau keduanya
(Elliot, 2010)
Epidemologi
• Tingkat prevalensi tinggi
• 16 juta kasus diabetes di US dan
setiap tahunnya didiagnosis 600.000
kasus baru
• Penyebab kematian ketiga di US
• Penyebab kebutaan utama pada
orang dewasa akibat retinopati
diabetik
• 2,5 x lebih sering terkena serangan
jantung
Klasifikasi DM

• DM tipe 1
• DM tipe 2
• Gestational diabetes mellitus
• Causes of secondary diabetes
Etiology

• Type 1 diabetes mellitus


Inherited
Autoimmune process that
destroys beta cells

10
Continue…
DM tipe 2

•Resistensi insulin
•Gangguan sekresi insulin
•Obesitas
• Habitual physical inactivity
Continue…

• Gestational diabetes mellitus


 women with a family history
of diabetes
 obesity is also a risk factor

12
Continue…

• Causes of secondary
diabetes
diseases of the pancreas
such as pancreatitis
 drug / chemical induced

13
Pathofhysiology

14
Manifestasi klinis
• Glikosuria
• Poliuria
• Polidipsia
• Palifagia
• Ketoasidosis pada DM 1
• Penurunan BB
Type 1 diabetes Type 2 diabetes

 typical onset < 30 th  typical onset > 30 th


 terjadi mendadak  terjadi bertahap
 Dg gejala yg jelas  Mungkin tanpa gejala
 Biasanya kurus  Biasanya obesitas
 markers of  no markers of
autoimmunity autoimmunity
 spontaneous ketosis  not ketotic
16
Kriteria diagnostik Diabetes Melitus

1. Kadar glukosa darah sewaktu > 200


mg/dl

2. Kadar glukosa darah puasa > 126


mg/dl
Puasa berarti tidak ada masukan
kalori sejak 8 jam terakhir

3. Kadar glukosa darah> 200 mg/dl


pada 2 jam sesudah makan
17
Kriteria Pengendalian DM (Perkeni)
Baik Sedang Buruk
GD Puasa (mg/dl) 80 - 109 110 - 139 ≥ 140
GD 2 jam PP (mg/dl) 110 - 159 160 - 199 ≥ 200
Kolesterol total (mg/dl) < 200 200 - 239 > 240
Kolesterol LDL (mg/dl) non PJK < 130 130 – 159 >160
Dengan PJK < 100 100 - 129 >130
Kolesterol HDL (mg/dl) > 45 35 - 45 < 35
Trigliserida (mg/dl) tanpa PJK < 200 200 – 249 >250
Dengan PJK < 150 150 - 199 > 200
BMI = IMT wanita 18,5 – 22,9 23 – 25 >25/<18,5
Pria 20 – 24,9 25 - 27 >27/<20
Tekanan darah (mmHg) <140/90 140 -160/ > 160/95
90-95
18
Komplikasi
• Di tentukan oleh :
• Tingginya kadar gula darah
• Lamanya paparan glukosa
terhadap organ tubuh

19
20
21
Diabetes Mellitus: Chronic
Complications
Diabetes
Mellitus

RETINA HEART &


BRAIN
KIDNEYS NERVES

Microvascular Complications Macrovascul


22 ar
Complicatio
Komplikasi
• Makrovaskuler
 Pembuluh darah besar
Terjadi kerusakan / penebalan dinding
pembuluh darah (arterioklerosis), Ex ; jantung
koroner, ggn pembuluh darah otak

• Mikrovaskuler
 Pembuluh darah kecil
Terjadi kerusakan pada kapiler dan arterio karena
peningkatan pembentukan trombus (retinopathi,
nefrophati,neuropathi, infeksi)
Infections
• Too much blood glucose
provides lots of nutrients
for microorganisms like
bacteria and fungi to grow
and reproduce, leading to
increased incidence of
infections
• This slide shows an
infection of the urinary
tract by Candida, a fungi

24
Diabetic Gangrene

25
Clogged Blood Vessels
• High levels of glucose in
the blood can cause an
increased deposition of
plaque on the inside of
blood vessels
• This can lead to high blood
pressure
• It can also lead to tissue
death due to decreased
blood flow (ulcer formation
on the skin is one
example)
26
Diabetic Management

Diet

Self Monitoring of
Blood Glucose

Exercise Drugs
27
PENDIDIKAN KESEHATAN

Pendidikan kesehatan meliputi :


1. Apakah penyakit DM itu
2. Makna dan perlunya pengendalian
dan pemantauan DM
3. Komplikasi DM
4. Perencanaan makan
5. Kegiatan jasmani
6. Pengobatan
7. Perawatan kaki

28
Manajemen Nutrisi
Untuk penentuan status gizi, dipakai Body
Mass Index (BMI) = Indeks Massa Tubuh
(IMT).
BB (kg)
BMI = IMT = ------------------
{TB (m)}2
IMT normal Wanita = 18,5 - 22,9 kg/m2
IMT normal Pria = 20 - 24,9 kg/m2

29
Latihan

Manfaat
• Meningkatkan energi
• Membakar kelebihan kalori
• Meningkatkan sensitivitas insulin
• Meningkatkan kadar HDL

30
Latihan

Latihan fisik
1. 5 – 10’ pemanasan
2. 20 – 30’ latihan aerobik (75 –
80% denyut jantung
maksimal)
3. 15 – 20’ pendinginan

*latihan dilakukan 3 – 5x/minggu

31
Latihan
Perhatian
• Jangan lakukan latihan jika glukosa darah >
250 mg/dl
• Jika glukosa darah < 100 mg/dl sebelum
latihan makan camilan dulu
• Rekomendasi latihan bagi penderita yang
mengalami komplikasi disesuaikan dengan
kondisinya
• Lakukan latihan 2 jam setelah makan

32
OBAT

1. Sulfonylureas
• Efek utama  sekresi insulin oleh sel beta
• Pilihan utama untuk klien BB normal/kurang
• Efek samping utama BB naik dan
hipoglikemia

33
Obat
2. Biguanides (Metformin)
• Membantu sel dalam tubuh merespon lebih
efektif terhadap insulin
• Dianjurkan untuk klien gemuk
• Kontra indikasi peny ginjal & hati

3. Inhibitor glucosidase (Acarbose)


• Efek utama  puncak glikemik sesudah
makan
• Memperlambat absorpsi glukosa di
intestine
34
Terapi Insulin

Indikasi penggunaan insulin pada DM tipe


2:
Ketoasidosis, koma hiperosmolar dan
asidosis laktat
Stres berat (infeksi sistemik, operasi
berat)
BB menurun dengan cepat
Kehamilan/DM gestasional yg tidak
terkendali dg perencanaan makan
Tidak berhasil dikelola dengan OAD dosis
maksimal atau ada kontra indikasi 35
Kategori insulin
( Black & Hawks, 2005 )

Insulin Lama Awitan Puncak Durasi


kerja
Lispro Rapid act 5-10 mnt 1 jam 2-4 jam
Reguler(R) Short acting ½ - 2 jam 2– 4 jam 4 – 6 jam
NPH Intermediete 2 – 4 jam 4 – 10 jam 10 – 16 jam
(neutral acting
protamine
hagedom)
Lente (L)
Ultralente Long acting 6 – 10 jam none 18 – 20 jam
(UL)
36
Perawatan Kaki Diabetik

1. Gunakan sepatu yang pas dan


kaos kaki yang bersih setiap
saat berjalan, dan jangan
bertelanjang kaki saat berjalan
2. Cucilah kaki setiap hari, dan
keringkan dengan baik, dengan
memberikan perhatian khusus
pada sela jari

37
Perawatan kaki (lanjutan)
3. Suhu air yang digunakan antara 29,5 -
30°C
4. Jangan menggunakan alas pemanas dan
botol berisi air panas
5. Periksa kaki setiap hari
6. Jika kaki kering, gunakan pelembab dan
jika lembab pakai bedak

38
Perawatan kaki (lanjutan)

7. Langkah – langkah membantu meningkatkan sirkulasi


pada ekstremitas bawah yang harus dilakukan :
• Hindari bertumpang kaki ketika duduk
• Lindungi kaki dari kedinginan
• Hindari merendam kaki dalam air dingin
• Gunakan kaos kaki atau stocking yang tidak terlalu
ketat
(Long, 1996)

39
DAFTAR PUSTAKA
• Brunner & Suddarth (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah. Volume I. EGC : Jakarta
• Black & Jacobs (1997). Medical Surgical Nursing : Clinical
Management for Continuity Care. 5th edition. Philadelphia :
WB Saunders Company
• Bailes K.(2002). Home Study Program : Diabetes mellitus
and Its Chronic Complication. AORN Journal
• Hudak & Gallo (1996). Keperawatan Kritis : Pendeketan
Holistik. Volume II.EGC : Jakarta
• PERKENI ( 1998). Konsensus Pengelolaan Diabetes
Mellitus di Indonesia.
• Long, Barbara C (1996) Perawatan Medikal Bedah : Suatu
Pendekatan Proses Keperawatan 3. YIA Pendidikan
keperawatan pajajaran: Bandung
• Tjokroprawiro (1999). Diabetes Mellitus Klasifikasi,
Diagnosis, dan Terapi. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta
40

Anda mungkin juga menyukai