Anda di halaman 1dari 31

TUGAS MATAKULIAH

KEGAWATDARURATAN KEBIDANAN

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “B” G1P0000 35 MINGGU

DENGAN HIPERTENSI JANIN T/H

DI RSUD GAMBIRAN KEDIRI

TANGGAL 23 OKTOBER 2014

Dosen pembimbing: Siti Khotidjah,S.ST,M.Kes

Oleh
Bilkha Iba
NIM.14613778
Kelas 7.2 Kebidanan
NO.Absen:7

PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK (D.IV) MINAT KLINIK


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KADIRI
2014
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pencapaian derajat kesehatan masyarakat ditandai dengan menurunnya angka


Kematian Ibu (AKI). Di Indonesia angka kematian Ibu menurun dari 307 per 100.000
kelahiran hidup pada tahun 2004 menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun
2007, Sedangkan pada tahun 2010 menjadi 214 per 100.000 kelahiran hidup (Depkes,
2012). Diperkirakan dari setiap ibu yang meninggal dalam kehamilan, persalinan, atau nifas
16 –17 ibu menderita komplikasi yang mempengaruhi kesehatan mereka, umumnya
menetap. Penyebab utama kematian ibu yaitu perdarahan, infeksi, hipertensi dalam
kehamilan, partus macet dan aborsi ( Prawirohardjo, 2010). Kejadian hipertensi dalam
kehamilan bervariasi mulai dari berbagai daerah keadaan masyarakat khususnya tentang
diet dan kesehatan umumnya.
Secara Internasional kejadian hipertensi dapat dipekirakan sebagai berikut
primigravida sebesar 7-12%, kehamilan multigravida 5-8%. Di Indonesia perkiraan kejadian
hipertensi dalam kehamilan sekitar 6-12% serta sangat bervariasi dari masing-masing
daerahnya (Manuaba, 2007). Eklampsi secara global terjadi 0,5% kelahiran hidup dan 4,5%
hipertensi dalam kehamilan. Preeklampsia mempengaruhi banyak organ vital. Pascakonvulsi
pada eklampsia dapat menyebabkan kerusakan ginjal, hati, edema paru, perdarahan
serebral, dan ablasio retina (Saifuddin, 2009). Pada trimester pertama, tekanan darah relatif
sama dengan tekanan darah sebelum kehamilan. Sementara tekanan darah kehamilan
trimester kedua cenderung menurun beberapa millimeter air raksa (mmHg). Kemudian,
tekanan darah meningkat lagi pada trimester ketiga. Kenaikan tekanan darah ini bisa
berujung pada terjadinya preeklampsi ( Wulandari, 2009).
Yang dimaksud dengan hipertensi disertai kehamilan adalah hipertensi yang telah ada
sebelum kehamilan, apabila dalam kehamilan disertai dengan proteinuria dan edema maka
disebut preeklamsia yang tidak murni atau tidak superimposed pre-eklamsia.

Penyakit hipertensi menahun merupakan penyakit yang sudah ada sebelum wanita
hamil dan yang terbanyak disebabkan oleh penyakit pembuluh darah (hipertensi esensial)
dan penyakit ginjal

Hipertensi kronik dideteksi sebelum usia kehamilan 20 minggu, jika tekanan darah
sebelum kehamilan 20 minggu tidak diketahui sulit membedakan antara pre-eklamsia dan
hipertensi kronik, dalam hal demikian tangani sebagai hipertensi karena kehamilan.
B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Mahasiswa mampu memahami asuhan kebidanan pada kasus ibu hamil dengan
hipertensi, dengan pendekatan manajemen kebidanan.

2. Tujuan Khusus

Setelah melakukan praktek klinik kebidanan mahasiswa dapat :

a. melakukan pengkajian data pasien dengan hipertensi


b. mengidentifikasi diagnosa / masalah pasien dengan hipertensi
c. memberikan intervensi sesuai kasus pasien dengan hipertensi
d. mengimplementasi sesuai intervensi pasien dengan hipertensi
e. mengevaluasi hasil pasien dengan hipertensi
f. mendokumentasikan
C. Metode Penulisan

Metode yang digunakan adalah :

1. Wawancara

Melakukan tanya jawab langsung ke pasien dan keluarga

2. Pemeriksaan

Pemeriksaan yang dilakukan adalah pemeriksaan umum dan pemeriksaan fisik

3. Studi Pustaka

Mengacu pada teori-teori yang diajarkan

4. Dokumentasi
Melihat pada status rekam medik pasien

D. Sistematika Penulisan

1. Bab I / Pendahuluan, berisi tentang latar belakang, tujuan, metode dan sistematika
penulisan.

2. Bab II / Tinjauan teori, berisi tentang konsep tentang preeklampsia, konsep VE,
proses melahirkan, dan konsep manajemen kebidanan.
3. Bab III / Tinjauan kasus, mengulas kasus mulai dari pengkajian, identifikasi
diagnosa / masalah, intervensi, implementasi, dan evaluasi.

4. Bab IV / Pembahasan, membahas tentang proses kemungkinan penyebab dan


hubungannya dengan teori.

5. Bab V / Penutup, berisi kesimpulan dan saran.


BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1    Konsep Dasar Kehamilan

2.1.1Pengertian
 Saat berhubungan seksual, cairan semen tumpah ke dalam vagina dan berjuta sel
sperma memasuki rongga rahim lalu masuk ke saluran telur. Pembuahan sel telur
biasanya di bagian pars ampularis tuba falopii.(Rustam Mochtar, 1998)
 Masa kehamilan adalah dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin yang terjadi
akibat pertemuan antara sperma dan ovum, yang mana lamanya hamil normal 280
hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir.
(Prawirohardjo, Sarwono, 2001)
 Gravida adalah wanita yang hamil.
 Primigravida adalah wanita yang pertama kali hamil.
 Multigravida adalah wanita yang sudah beberapa kali hamil.( Sulaiman S, 1983)
2.1.2 Pembagian Kehamilan
Ditinjau dari tuanya kehamilan dibagi menjadi:

- Trimester I dimulai dari konsepsi sampai 12 minggu.


- Trimester II dimulai dari 12 minggu sampai 28 minggu.
- Trimester III dimulai dari 28 minggu samapi 40 minggu.
2.1.3 Tanda dan Gejala Kehamilan
1. Tanda-tanda Presumtif
a. Amenorrhoe (tidak dapat haid)
Wanita harus mengetahui tanggal hari pertama haid terakhir (HPHT) supaya
dapat ditafsir umur kehamilan dan tafsiran tanggal persalinan (TTP) yang
dihitung dengan menggunakan rumus Naegle yaitu :

TTP = (hari pertama haid terakhir + 7) dan (bulan + 3)

b. Mual dan muntah (nausea dan vomiting)


Biasanya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan hingga akhir triwulan
pertama.
c. Mengidam (ingin makanan khusus)
Ibu hamil sering meminta makanan atau minuman tertentu terutama pada
bulan-bulan triwulan pertama.

d. Tidak tahan suatu bau-bauan.


e. Pingsan (pangsan)
Bila berada di tempat-tempat yang sesak dan padat bisa pingsan.

f. Tidak ada selera makan (anoreksia)

Hanya berlangsung pada triwulan pertama kehamilan, kemudian nafsu


makan akan timbul kembali.

g. Lelah (fatigue)
h. Payudara membesar, tegang dan sedikit nyeri, disebabkan pengaruh
estrogen dan progesteron yang merangsang duktus dan alveoli payudara.
Kelenjar Montogemery terlihat lebih besar.
i. Miksi sering, karena kandung kemih tertekan oleh rahim yang membesar.
j. Konstipasi / obstipasi karena tonus otot-otot usus menurun oleh pengaruh
hormon steroid.
k. Pigmentasi kulit oleh pengaruh hormon kortikosteroid plasenta
l. Epulis : hipertrofi dari papil gusi.
m. Pemekaran dari vena-vena (varices) dapat terjadi pada kaki, betis dan vulva,
biasanya dijumpai pada triwulan akhir.
2. Tanda-tanda Kemungkinan Hamil
a. Perut membesar.
b. Uterus membesar.
c. Tanda Hegar.
d. Tanda Chadwick.
e. Tanda Piscaseck.
f. Kontraksi-kontraksi kecil uterus bila dirangsang = Braxton Hicks.
g. Teraba Ballotement.
h. Reaksi kehamilan positif.
3. Tanda Pasti (tanda positif)
a. Gerakan janin yang dapat dilihat atau dirasa / diraba, juga bagian janin.
b. Denyut jantung janin.
1) Didengar dengan stetoskop monoral Laennec.
2) Dicatat dan didengar dengan alat Doppler.
3) Dicatat dengan feto-elektro kardiogram.
4) Dilihat pada ultrasonografi.
c. Terlihat tulang-tulang janin dalam foto rontgen. (Mochtar Rustam, 1998)
2.1.4 Perubahan pada Wanita Hamil
1. Uterus
Pembesaran ini disebabkan oleh hipertrofi dari otot-otot rahim, tetapi pada
kehamilan muda terbentuk juga sel-sel otot yang baru. Dinding rahim menjadi tebal
disebabkan pengaruh hormon estrogen pada otot-otot rahim.

2. Vagina
Pembuluh darah dinding vagina bertambah, hingga warna selaput lendirnya
membiru (tanda chadwick) disebabkan karena meningkatnya hormon esterogen.

3. Ovaria
Pada salah satu ovarium dapat ditemukan corpus luteum graviditalis, tetapi
setelah bulan ke 4 corpus luteum ini akan mengisut.

4. Dinding perut
Pada primigravida sering timbul garis-garis memanjang atau serong pada perut,
kadang-kadang juga terdapat pada paha dan buah dada. Garis-garis ini disebut
striae gravidarum, pada seorang primigravida warnanya membiru dan disebut
striae lividae, pada multi gravida disamping ada striae lividae juga terdapat garis-
garis putih agak mengkilat di perut yang disebut striae albicans.

5. Kulit
Selain striae gravidarum pada kulit terdapat pula hyperpigmentasi pada areola
mammae, papilla mammae dan linea alba. Linea alba yang tampak hitam disebut
linea nigra.

6. Buah dada
Pada trimester I payudara mulai membesar, putting susu menonjol, warnanya
lebih gelap. Pada trimester II mulai sekeresi kolostrum.

7. Pertukaran zat
Wanita hamil bertambah berat.

- Triwulan I bertambah berat + 1 kg.


- Triwulan II bertambah berat + 5 kg.
- Triwulan III bertambah berat + 5,5 kg.
8. Sistem perkemihan
Ginjal bekerja lebih berat. Ureter mengalami haemodilusi maka metabolisme air
makin besar maka air seni bertambah

9. Darah
Volume darah bertambah, baik plasmanya maupun eristrositnya, tetapi
penambahan volume plasmanya disebabkan oleh Hydraemia lebih menonjol
sehingga biasanya kadar Hb nya turun.(Mochtar Rustam, 1998)

2.2 Antenatal Care


2.2.1 Pengertian
Antenatal care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. Yang mana pemeriksaan
kehamilan ini untuk mengoptimalisasikan kesehatan mental dan fisik ibu hamil,
sehingga mampu menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan memberikan ASI dan
kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar.

2.2.2 Tujuan Pengawasan Antenatal Care


1. Mengenal dan menangani sedini mungkin menangani penyulit yang terdapat saat
kehamilan, saat persalinan dan kala nifas.
2. Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai hamil, persalinan dan kala
nifas.
3. Memberikan nasehat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan,
persalinan, kala nifas dan aspek keluarga berencana.
4. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal.
(Manuaba, Ida Bagus Gde: 1998)

2.2.3 Pemeriksaan Kehamilan


1. Pemeriksaan Umum
- Bagaimana keadaan umum ibu, keadaan gizi, kelainan bentuk badan,
kesadaran.
- Adakah cyanosis, anemia, ikterus dan dypnoe.
- Keadaan jantung dan paru-paru.
- Adakah oedema.
2. Pemeriksaan Kebidanan
a. Inspeksi
- Pada muka, leher, dada dan perut, pelipatan paha, kaki, punggung, anus
dan vulva.
b. Palpasi
Pada perut untuk menentukan :

- Besarnya rahim dan menentukan tuanya kehamilan.


- Menentukan letak janin dalam rahim.
c. Auskultasi
- Untuk menentukan anak hidup atau mati, yaitu terdengarnya denyut
jantung janin. Normalnya 120-160 kali/menit.
d. Perkusi
- Untuk mengetahui reflek patella ibu.
2.2.4 Jadwal Pemeriksaan Kehamilan
1. Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama
kehamilan :
- 1 kali pada Trimester I.
- 1 kali pada Trimester II.
- 2 kali pada Trimester III.
Jadual Kunjungan Ulang

Kunjungan I Kunjungan II (24-28 mgg) Kunjungan IV (36 minggu)

16 minggu Kunjungan III (32 minggu)

- Penampisan dan - Pengenalan komplikasi - Pengenalan komplikasi


pengobatan anemia. akibat kehamilan dan akibat kehamilan dan
- Perencaan pengobatannya. pengobatannya.
persalinan. - Penampisan - Penampisan
- Pengenalan preeklampsia, gemeli, preeklampsia, gemeli,
komplikasi akibat infeksi alat reproduksi infeksi alat reproduksi
kehamilan dan dan saluran perkemihan, dan saluran perkemihan,
pengobatannya. MAP. MAP.
- Mengulang perencaan - Mengulang perencaan
persalinan persalinan.
- Mengenali adanya
kelainan letak dan
presenrasi.
- Memantapkan rencanan
persalinan.
- Mengenali tanda-tanda
persalinan.

2. Pelayanan / asuhan standar minimal, termasuk “10T” :


1. Timbang berat badan.
2. Ukur tekanan darah.
3. Ukur tinggi fundus uteri.
4. Pemberian imunisasi TT (Tetanus Toxoid) lengkap.
5. Pemberian tablet besi, minimal 90 tablet selama kehamilan.
6. Tes terhadap penyakit menular seksual.
7. Temu wicara dalam rangka persiapan kehidupan.
8. Tentukan presentasi janin dan djj
Jadwal Imunisasi TT

Antigen Interval (selang waktu Lama Perlindungan % Perlindungan


minimal)

TT1 Pada kunjungan antenatal - -


pertama

TT2 4 minggu setelah TT1 3 tahun 80

TT3 6 bulan setelah TT2 5 tahun 95

TT4 1 tahun setelah TT3 10 tahun 99

TT5 1 tahun setelah TT4 25 tahun / seumur 99


hidup

(Prawirohardjo, Sarwono, 2001, Maternal Neonatal, hal. 90-91)

2.2.5 Letak Janin dalam Rahim


Letak anak sangat penting berhubungan dengan prognosa persalinan. Beberapa letak
seperti letak lintang dan letak dahi tak dapat lahir spontan pada anak hidup dan
aterm dan jika tidak diperbaiki berbahaya bagi ibu dan janin.

Istilah letak anak dalam ilmu pengetahuan mengandung 4 pengertian :

1) Situs (letak) yaitu letak sumbu panjang anak terhadap sumbu panjang ibu.
2) Habitus (sikap) yaitu letak bagian-bagian anak satu terhadap yang lain.
3) Porsitio (posisi) yaitu letak salah satu bagian anak tertentu terhadap dinding
perut atau jalan lahir.
4) Presentatio (presentasi)yaitu apa yang menjadi bagian yang terendah.
(Sastrawinata, Sulaiman, 1983)

2.2.6 Masalah-masalah pada Wanita Hamil


 Mual dan muntah.
 Sakit pinggang.
 Varises.
 Haemorhoid.
 Frekuensi kencing meningkat.
 Kram pada kaki.
 Keputihan.

2.3    Konsep Dasar Hipertensi Kronis Dalam Kehamilan

2.3.1        Hipertensi Kronis Dalam Kehamilan

Hipertensi kronis adalah hipertensi yang dideteksi sebelum usia kehamilan 20 minggu dan
hipertensi tidak menghilang setelah 12minggu paska persalinan (Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Noenatal, 2002)

Hipertensi kronis jika tekanan darah sebelum kehamilan 20 minggu tidak diketahui, sulit
membedakan antara preeklamsia dan hipertensi kronik, dalam hal demikian, tangani sebagai
hipertensi karena kehamilan

2.3.2        Faktor predisposisi:

 Kehamilan kembar
 Penyakit trofoblas
 Hidramnion
 Diabetes melitus
 Gangguan vaskuler placenta
 Faktor herediter
 Riwayat preeklamsia sebelumnya
 Obesitas sebelum hamil

Penyebab utama dalam kehamilan adalah :

2.3.3  Hipertensi Esensial

Adalah penyakit hipertensi yang mungkin disebabkan oleh faktor heriditer

serta dipengaruhi oleh faktor emosi dan lingkungan

2.3.4  Penyakit Ginjal


Dalam kehamilan terdapat perubahan-perubahan fungsional dan anatomik ginjal

dan saluran kemih yang sering menimbulkan gejala-gejala dan kelainan fisik.

2.3.5        Klasifikasi Hipertensi

Klasifikasi hipertensi adalah sebagai berikut :

2.3.5.1  Hipertensi Karena Kehamilan

1.      Sering pada primigravida, patologi telah terjadi akibat implantasi sehingga

timbul iksemia plasenta yang diikuti sindrom inflamasi.

2.      Resiko meningkat pada :

-          Masa placenta besar (pada gemeli, penyakit trofoglas)

-          Diabetes militus

-          Iso imunisasi rhesus

-          Faktor herediter

-          Masalah vaskuler

3.      Hipertensi karena kehamilan

-          Hipertensi protein atau edema

-          Preeklamsia ringan

-          Preeklamsia berat

-          Eklamsia

4.      Hipertensi karena kehamilan dan preeklamsia ringan sering ditemukan tanpa

gejala, kecuali meningkatnya tekanan darah

5.      Preeklamsia berat diagnosis pada kasus dengan salah satu gejala berikut :

-          Tekanan diastolik > 110 mmHg

-          Protein urin ³ 2 +


-          Oligo uria < 400 ml per 24 jam

-          Edema paru: nafas pendek, siomosis, ronkhi

-          Gangguan pengliharan : skotama atau penglihatan berkabut

-          Nyeri kepala hebat tidak berkurang dengan analgesik biasa

6.      Eklamsia ditandai oleh gejala-gejala preeklamsia berat dan kejang

-          Kejang terjadi tidak tergantung dari beratnya hipertensi

-          Koma terjadi sesudah kejang dapat berlangsung lama (berjam-jam)

2.3.5.2  Hipertensi Kronik

1.      Hipertensi kronik adalah hipertensi yang didapatkan sebelum umur kehamilan

20 minggu dan hipertensi tidak menghilangsetelah 12 minggu pasca persalinan

2.      Superimposed preeclansia adalah hipertensi kronik dengan preeklamsi

2.3.6        Pengaruh Hipertensi Terhadap Kehamilan

1.      Pertumbuhan janin terhambat

2.      Kematian janin

3.      Persalinan prematur

4.      Solutio placent

2.3.7        Pengaruh Kehamilan Terhadap Hipertensi

1.      Perdarahan serebral

2.      Gagal jantung, ginjal, hati

3.      Tromboembolisme

4.      Gangguan pembengkakan

2.3.8        Diagnosa
2.3.9  Hipertensi Karena Kehamilan

1.      Hipertensi

Tekanan darah yaitu kenaikan tekanan diastolik 15 mmHg atau > 90 mmHg

dalam 2 pengukuran berjarak 1 jam atau tekanan diastolik sampai 110 mmHg

2.      Preeklamsia ringan

Tekanan darah yaitu kenaikan tekanan diastolik 15 mmHg atau > 90 mmHg

dalam 2 pengukuran berjarak 1 jam atau tekanan diastolik sampai 110 mmHg

Tanda : protein uria 1 +

3.      Preeklamsia berat

Tekanan darah yaitu tekanan diastolik > 110 mmHg

Tanda : proteinuria 2 +, oliguria, triperfleksia, gangguan penglihatan, nyeri epigastrium

4.      EklamsiaTekanan darah : yaitu hipertensi Tanda : kejang

2.3.10       Pencegahan

2.3.11  Hipertensi Kehamilan Tanpa Proteinuria

Jika kehamilan < 37 minggu tangani secara rawat jalan

1.      Pantau tekanan darah, proteinuria dan kondisi jamiran setiap minggu

2.      Jika tekanan darah meningkat, tangani sebagai preeklamsia

3.      Jika kondisi janin memburuk atau terjadi pertumbuhan janin terhambat rawat

dan pertimbangkan terminasi kehamilan

2.3.15  Pre-eklamsia Ringan

Jika kehamilan < 37 minggu, dan tidak ada tanda-tanda perbaikan, lakukan penilaian 2 kali seminggu
secara rawat jalan

1.      Pantau tekanan darah, protein urine, refleks dan kondisi janin
2.      Lebih banyak istirahat

3.      Diet biasa

4.      Tidak perlu diberi obat-obatan

5.      Jika rawat jalan tidak perlu rawat rumah sakit

-          Diet biasa

-          Pantau tekanan darah 2 x sehari proteinurea 1 x sehari

-          Tidak perlu obat-obatan

-          Tidak perlu diureetik dll

Jika kehamilan > 37 minggu, pertimbangkan terminasi Jika serviks matang, lakukan induksi dengan
oksitosin SIV dalam 500 ml dektrose IV 10 tetes/menit atau dengan prostaglandin ,   Jika serviks
belum matang, berikan prostaglandin musprostal

2.3.16  Preeklamsi Berat dan Eklamsi

Penanganan preeklamsi berat dan eklampsi sama, kecuali bahwa persalinan harus
berlangsung dalam 12 jam setelah timbulnya kejang pada eklampsia

2.3.16 Hipertensi Kronik

1.      Jika pasien sebelum hamil sudah mendapat obat anti hipertensi, dan terkontrol

dengan baik lanjutkan pengobatan tersebut

2.      Jika tekanan diaslotik > 110 mmHg atau tekanan sistolik ³ 160 mmHg berikan

anti hpertensi

3.      Jika terdapat proteinuria, pikirkan suporimpossed preeklamsia

4.      Istirahat

5.      Pantau pertumbuhan dan kondisi janin

6.      Jika tidak ada komplikasi tunggu sampai aterm

7.      Jika terdapat preeklamsia, pertumbuhan janin terhambat atau gawat janin
lakukan 2-5 IV dengan 50 ml dektrose perintus 10 tetes/menit atau dengan

prostaglandin. Jika servik belum matnag berikan prostaglandin, miso prostol,

oral kateter foloy

8.      Observasi komplikasi seperti solusio placenta, atau supperimpossed prreklamsia

BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny “A” G1P0000 UMUR KEHAMILAN 35 MINGGU DENGAN HIPERTENSI
DI RSUD GAMBIRAN KEDIRI
TANGGAL 23 OKTOBER 2014

A. PENGKAJIAN
Tanggal : 23 Oktober 2014 Jam : pukul 09.00 WIB
No Register :
A. Data Subjektif
1. Biodata
Nama: Ny “B” nama suami : Tn “D”
Umur: 25 tahun umur : 27 tahun
Agama : Islam agama : Islam
Pendidikan : SD pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT pekerjaan : Tani
Alamat : Jln Selomangleng
2.   Alasan datang
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya.
3. Keluhan utama
Ibu mengatakan merasa pusing 
  4. Riwayat kesehatan
a. Penyakit yang lalu
Ibu mengatakan tidak pernah/sedang menderita penyakit menular
(Hepatitis, TBC, HIV/AIDS), menurun (DM, Asma, Hipertensi),
menahun (Jantung, Ginjal).
b. Penyakit sekarang
Ibu mengatakan keluarga tidak sedang menderita penyakit menular (Hepatitis,
TBC, HIV/AIDS), menurun (DM, Asma, Hipertensi), menahun (Jantung, Ginjal).
c. Penyakit Keluarga
Ibu mengatakan keluarga tidak menderita penyakit menular (Hepatitis, TBC,
HIV/AIDS), menurun (DM, Asma, Hipertensi), menahun (Jantung, Ginjal).
.
5. Riwayat Obstetri     
a. Riwayat menstruasi
Amenorhe : Tidak Disminorhoe : Tidak
Menarche : 14 tahun Flour Albus : Tidak
Lama : 4-5 hari
HPHT : 20-02-2014
HPL : 27-11-2014
Banyak : 3 kali ganti pembalut/hari
Siklus : 28 hari
Teratur/tidak : Teratur
b. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
N Tgl/Bln/Th/ Usia Tempa Jenis Penol Penyuli anak Nif Usi
o Persalinan kehami t Persali ong t as a
J B P
lan persali nan Kehami An
K B B
nan lan ak

1 H A M I L I N I

c. Riwayat Kehamilan Sekarang


Ibu mengatakan ini kehamilan pertama dengan Usia Kehamilan 8 Bulan

ANC TM I : 2 kali
Terapi : b6, kalk
Hasil Pemeriksaan : Mual dan muntah
Penyuluhan : ANC rutin, makan sedikit tapi sering, menghindari makanan
berlemak, istirahat cukup, dan Hindari Coitus
ANC TM II : 2 kali

Terapi kalk,Fe

Hasil Pemeriksaan : Tidak ada keluhan

Penyuluhan :ANC Teratur, Konsumsi Makanan Bergizi, dan Istirahat


Cukup serta personal Hygiene.
ANC TM III : 1 kali

Terapi : Kalk

Hasil Pemeriksaan : Pusing dan sering sakit kepala

Penyuluhan :ANC Teratur, Istirahat Cukup, Makan Bergizi, Kurangi


komsumsi garam,Senam hamil,perawatan payudara.

TT yang pernah didapat :

TT 1 : 23-05- 2014

TT 2 : 23-06-2014

Status TT : TT 2

Gerak anak sejak : 18 minggu/4 bulan, gerak 24 jam terakhir : 12 kali.

Keluhan selama hamil : Mual muntah dan sering pusing

Penyuluhan yang didapat : ANC rutin, makan sedikit tapi sering,


menghindari makanan berlemak, istirahat
cukup, dan Hindari Coitus, , Konsumsi Makanan
Bergizi, Kurangi konsumsi garam,, Makan Bergizi,
Senam Hamil, Perawatan Payudara, Personal
Hygiene,

d. Riwayat KB
Ibu belum pernah mengikuti KB apapun, rencana KB setelah melahirkan dan
metode kontrasepsi yang digunakan yaitu KB suntik 3 bulan.

e. Riwayat Perkawinan
Menikah : 1 kali

Lama : + 1 tahun

Usia pertama menikah : 24 tahun

f. Riwayat Psikososial
Hubungan ibu dengan suami dan keluarga baik, begitu juga dengan tetangga
sekitar, terbukti saat memeriksakan kehamilan suami dan keluarganya
mendampingi.

g. Riwayat Budaya
1. Ibu mengatakan tidak ada pantangan terhadap makanan selama hamil.
2. Keluarga mengadakan selamatan saat hamil usia 3 bulan.
h. Perilaku Kesehatan
Jamu : tidak pernah minum jamu

Merokok : tidak pernah merokok

Minum minuman keras : tidak pernah minum minuman keras

i. Pola kebiasaan sehari-hari


No Pola Kebiasaan Sebelum Hamil Selama Hamil

1 Nutrisi Makan 3x sehari Makan 3x sehari


porsi sedang, porsi sedang,
komposisi nasi, komposisi nasi,
sayur, dan lauk. sayur, dan lauk
dan buah.,
Minum air putih 7-8
gelas/hari Minum air putih 7-
8 gelas/hari dan
minum susu ibu
hamil

Keluham mual
muntah

2 Eliminasi BAB 1x/hari, BAB 1x/hari,


konsistensi lembek konsistensi lembek
dan warna kuning. dan warna kuning.

BAK 3-4x/hari BAK 4-5x/hari


Keluhan sering
kencing.

3 Istirahat Tidur siang ±1 jam Tidur siang ±1 jam

Tidur malam ± 8 jam Tidur malam ± 7


jam

4 Personal Mandi : 2x/ hari Mandi : 2x/ hari


Hygiene
Ganti celana Ganti celana dalam
dalam :2x/hari :3x/hari

Gosok gigi :2x/hari Gosok gigi :2x/hari

5 Aktivitas Mengerjakan Mengerjakan


pekerjaan rumah pekerjaan rumah
yang ringan dan
dibantu suami.

6 Seksual 2x seminggu 1x sebulan

B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik

Kesadaran : CM (Compos Mentis)

Cara berjalan : Tegap

Keadaan emosional : stabil

TTV :Tekanan darah : 140/90 mmHg

Nadi : 80 x/menit

Suhu : 36,50 C
RR : 24 x/menit

TB : 160 cm

BB sebelum hamil : 50 Kg

BB saat ini : 61 kg

Lila : 25 cm

2. Pemeriksaan Khusus
a. Inspeksi
Kepala : Mesochepal, tidak ada nyeri tekan,tidak ada
benjolan/masa,kulit kepala bersih.
Wajah : Simetris, ada cloasma gravidarum,tidak ada bekas luka.
Mata : Simetris, konjungtiva merah muda, sklera putih
Hidung : simetris, tidak cuping hidung, tidak ada polip
Mulut : Simetris, tidak labioskisis, palatoskisis, labiopalatoskisis
Telinga : Simetris, bersih, pendengaran baik
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada
pembesaran kelenjar parotis, tidak ada pembesaran kelenjar
limfe, tidak ada pembesaran kelenjar vena jugularis
Dada : Simetris, tidak ada retraksi dinding dada, wheezing (-)
Abdomen : Ada pembesaran, ada linea nigra, tidak ada luka bekas operasi
Genetalia : Tidak terkaji
Ekstremitas : reflek patella +
b. Palpasi
Leopold I : TFU 3 jari dibawah PX (32 cm) , pada fundus teraba agak bundar,
lunak, dan tidak melenting diperkirakan bokong janin.
Leopold II : PUKI

Leopold III : bagian terendah teraba kepala

Leopold IV : kepala sudah masuk PAP (0/5)

Mc. Donnald : TFU 32 cm


TBJ : 3255 gram

c. Auskultasi
DJJ : 142x/menit (teratur)

Punctum max : kiri bawah pusat

d. Perkusi
Reflek Patella +

e. Pemeriksaan Panggul Luar


Tidak Terkaji

3. Pemeriksaan Laboratorium
Hb : 12,4 gr/dl
Gol Darah :O
Reduksi :-
Albumin : protein urine negatif
USG : Tidak dilakukan

II. INTERPRETASI DATA


A.    Diagnosa
Seorang ibu “B” G1P0000 35 minggu janin tunggal hidup intrauteri, preskep, puki, sudah
masuk panggul dengan hipertensi.
Data dasar:
DS:

-          Ibu mengatakan berumur 25 tahum,


-          Ibu mengatakan ini kehamilan pertama
-          Ibu mengatakan belum pernah keguguran
-          Ibu mengatakan HPHT 20-02-2014
-          Ibu mengatakan sejak kemarin tanggal 27-11-2014 mengalami
Pusing dan sakit kepala

DO:
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis

Status emosional : stabil


Tanda vital
TD : 140/90 mmHg N : 80 x/menit
R : 24 x/menit S : 36,5 oC
BB : 61 kg TB : 160 cm
Palpasi : L I = TFU 3 jari dibawah PX (32 cm) , pada fundus teraba agak bundar,
lunak, dan tidak melenting diperkirakan bokong janin.

L II =puki
L III= Kepala
L IV= Kepala sudah masuk PAP (0/5)
DJJ = 142 x/menit
B.     Masalah
DS : Ibu mengeluh pusing dan sakit kepala
sehingga ibu dan suami cemas dengan keadaan ibu.
DO : - TD : 140/90 MmHg
- Ekstremitas atas : simetris, gerakan aktif, jumlah jari
lengkap, tidak ada kelainan,
- Ekstremitas bawah : simetris,
gerakan aktif, jumlah jari lengkap, reflek patella +
- Protein urine

III.   ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL


Dx Potensial : Preeklampsi ringan, Preeklamsi berat
Antisipasi : Pemberian asuhan kebidanan tentang hipertensi
Mx Potensial : pada janin: IUGR/IUFD, pada ibu: PER dan PEB
Antisipasi : Pemberian asuhan kebidanan tentang tanda-tanda bahaya
kehamilan trimester III

IV.   IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGARA


-        Memberikan konseling tentang hipertensi dan ibu tidak perlu
merasa terlalu cemas dengan keadaannya
-        Memberikan dukungan kepada ibu
V.      INTERVENSI
Dx : Ny “B” GI P0000 UK 35 minggu Tunggal/Hidup/Intra Uterin dengan hipertensi
Tujuan : Mengantisipasi agar tidak terjadi PER dan PEB
Keadaan ibu dan janin baik
Kriteria Hasil : - KU : Baik
- TD : (110/70 - 120/80 MmHg)
- Suhu : (36,5 – 37,5 °C)
- Nadi : (80-90 x/menit)
- RR : (16-20 x/menit)
- DJJ : (120 – 160 x/menit)
1. Beritahu ibu hasil pemeriksaan
R) Penjelasan yang tepat akan membuat klien dan keluarganya menjadi lebih tenang
2. Beritahu ibu tentang hipertensi dan berikan penjelasan
R) penjelasan yang tepat dapat membuat ibu dan keluarga mengerti tentang kondisi
dan keluhan yang dialami saat ini.
3. Jelaskan tanda-tanda persalinan
R) penjelasan yang tepat dapat membuat ibu dan keluarga mengerti tentang tanda-
tanda persalinan
4. Jelaskan persiapan persalinan
R) penjelasan yang tepat dapat membuat ibu dan keluarga mengerti tentang
persiapan menjelang persalinan
5. Ingatkan ibu utntuk meminum multivitamin
R) Ibu akan selalu ingat untuk selalu meminum terapi yang diberikan secara teratur
sesuai aturan
6. Anjurkan ibu untuk kunjungan ulangn1 minggu lagi
R) Ibu akan melakukan kunjungan sesuai dengan jadwal yang ditentukan dan jika ada
kelainan atau masalah dapat diketahui secara dini

VI.   IMPLEMENTASI
Tanggal:23/10/2014 Pukul: 09.20 WIB
Dx : Ny “B” GI P0000 UK 35 minggu Tunggal/Hidup/Intra Uterin dengan hipertensi
1.      Menjelaskan hasil pemeriksaan,yaitu ibu dalam keadaan yang kurang
baik karena terjadi peningkatan tekanan darah atau disebut hipertensi,
tetapi ibu jangan khawatir atau panik, sehingga ibu dapat diberi
perawatan dan perhatian khusus.
2.      Menjelaskan tentang hipertensi adalah tanda-tanda keracunan kehamilan, yang
belum diketahui penyebabnya secara pasti hal ini ditandai dengan adanya
kenaikan tekanan darah ,sehingga harus lebih diperhatikan lagi dan tidak bisa lahir
dirumah harus ditempat yang fasilitas keseehatan yang lebih lengkap.
3.      Menjelaskan tanda persalinan yaitu, adanya kencang-kencang teratur
semakin lama semakin kuat,keluarnya lendir darah,apabila ibu sudah
merasakan hal tersebut segera datang ketenaga kesehatan, fasilitas kesehatan
4.      Menjelaskan persiapan persalinan, yaitu:
-          Persiapan dana, perencanaan tempat persalinan
-          Persiapan perlengkapan ibu dan bayi setelah melahirkan
-          Persiapan donor darah,transportasi
-          Persiapan mental ibu,menyakinkan ibu persalinan adalah peristiwa
yang wajar terjadi,memang sakit tapi hal itu normal ibu tidak perlu
cemas dan khawatir karena cemas dan khawatir itu dapat membuat
persalinan tidak lancar.
5.      Memberi obaroboransia,kalk
6.      Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang atau ada bila ada keluhan
7.      Melakukan dokumentasi

VII. EVALUASI
Tanggal:23 -10-2014 Pukul: 09.25 WIB

Dx : Ny “A” GI P0000 UK 35 minggu Tunggal/Hidup/Intra Uterin dengan dengan hipertensi


S : ibu mengatakan sudah baikan dan sudah tidak pusing lagi

O : Keadaan umum : baik


Kesadaran : composmentis

Status emosional : stabil


Tanda vital
TD : 120/90 mmHg N : 80 x/menit
R : 24 x/menit S : 36,5 oC
BB : 61 kg TB : 160 cm
Palpasi : L I = TFU 3 jari dibawah PX (32 cm) , pada fundus teraba agak bundar,
lunak, dan tidak melenting diperkirakan bokong janin.
L II =puki
L III= Kepala
L IV= Kepala sudah masuk PAP (0/5)
DJJ = 142 x/menit

A : GI P0000 UK 35minggu Tunggall/Hidup/Intra Uterin dengan Hipertensi


P : - observasi TTV, his, BJA
- Bedrest
- Bantu ibu dalam pemenuhan nutrisi
- Bantu ibu dalam proses eliminasi
- KIE
I : - mengobservasi TTV, his, BJA
- Kolaborasi dengan Dokter Spog
BAB IV

PEMBAHASAN

Persalinan adalah proses yang fisiologis yang terjadi pada ibu hamil. Proses
persalinan juga bisa berisiko ditinjau dari keadaan ibu, keadaan bayi dan keadaan jalan lahir,
tuanya kehamilan dan penyulit-penyulit yang lain. Begitu juga yang dialami NY.”B”
persalinan yang akan dihadapi termasuk persalinan yang berisiko karena pada kehamilan ini
ibu mengalami Hipertensi, yaitu tekanan darah tinggi.

Masalah –masalah yang umum terjadi pada ibu dengan hipertensi adalah
pusing , hal ini juga dialami oleh Ny. “B” sehingga asuhan kebidanan yang diberikan sama
yaitu istirahat dan mengurangi aktivitas.

Kemungkinan persalinan pada kasus Hipertensi masih bisa normal atau SC, VE,
forcep tergantung kasus. Pada Ny. “B” persalinan yang dialami secara Forceps oleh dr. SpOG
atas indikasi ibu kurang kuat mengejan. Bayi yang dilahirkan sehat, jenis kelamin
perempuan.

Dari penjelasan diatas, dapat diketahui bahwa antara teori dan kasus ada
kesenjangan.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pada pengkajian data diketahui bahwa Ny.”B” datang ke RS untuk


melahirkan. Ini adalah kehamilan yang pertama. Ibu belum pernah keguguran. dari
pengkajian obyektif didapatkan TD ibu 140/90 mmHg.

Dari pengkajian kemudian ditetapkan diagnosa dan masalah yaitu Ny.”B”

GI P0000 UK 34 minggu dengan Hipertensi dengan masalah pusing.

Setelah diketahui diagnosa dan masalah, ditentukan rencana asuhan dan


implementasi sesuai kasus yaitu istirahat dan mengurangi aktivitas.

B. Saran

1. Penolong harus sering mengobservasi untuk mendeteksi keadaan ibu dan janin,
sehingga jika ada kelainan dapat segera diatasi.

2. Pemberian motivasi dan KIE sangat penting diberikan agar dapat beradaptasi dengan
keluhannya.
3. Data yang diberikan harus sesuai kenyataan, karena berkaitan dengan tindakan yang
harus diberikan.
DAFTAR PUSTAKA

Doengoes, Marylinn. E. 2001. Rencana Perawatan Maternal / Bayi . Jakarta : EGC.

Prawirohardjo, sarwono. 2000. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal . Jakarta


YBP-SP.

Prawirohardjo, Sarwono. 2000. Ilmu Bedah Kebidanan. Jakarta : YBP-SP.

Prawirohardjo, Sarwono. 2000. Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBP-SP.


Pelayanan kesehatan Ibu di Fasilitas Keehatan Dasar dan Rujukan

Anda mungkin juga menyukai