Anda di halaman 1dari 30

RANGKUMAN MATERI PERTEMUAN 1-7

MATA KULIAH
PERENCANAAN DAN EVALUASI PROGRAM KESEHATAN

NAMA : NUR ZIHAN ARIQA


NIM : 10011381924142
KELAS : IKM B 2019
MATA KULIAH : PERENCANAAN DAN EVALUASI PROGRAM
KESEHATAN
DOSEN PENGAMPU : ASMARIPA AINY, S.Si, M.Kes (NIP
197909152006042005)

RANGKUMAN MATERI 1
Judul materi yang dipelajari : Kontrak Kuliah dan Overview Mata Kuliah

Rangkuman materi yang dipelajari :


Pada materi pertama iniberisikan tentang “Kontrak Kuliah dan Overview Mata
Kuliah”. Di pertemuan ini, menjelaskan dan mendeskripsikan tentang Perencanaan
dan Evaluasi Program Kesehatan, beserta jenis evaluasi dari program, apa saja
kebijakan-kebijakan, perencanaan, dan problem solving cycle. Mempelajari tentang
konsep perencanaan program kesehatan. Menjelaskan dan mempelajari apa yang
dimaksud dengan problem solving cycle seperti (analisis situasi dan belajar
mengidentifikasi masalah yang ada dalam program kesehatan). Menjelaskan dan
mempelajari apa yang dimaksud dengan problem solving cycle seperti (be;lajar
mengenai prioritas masalah, bagaimana dalam pemecahan masalah, dan alternatif
penyelesaian atau pemecahan masalah).

Mempelajari dokumen tentang perencanaan program kesehatan seperti


(Permendagri No.86 tahun 2017 tentang RPJMN, RPJMD, RENSTRA, RKA SKPD,
RPJPN, RPJPD, dan RKPD). Mempelajari kerangka logis dari perencanaan program
kesehatan. Mempelajari mengenai penganggaran terpadu. Membuat konsep evaluasi
program. Membuat evaluasi dengan metode kualitatif dan kuantitatif. Mempelajari
PEPK pada dinas kesehatan dan puskesmas. Perencanaan dan evaluasi pada Rumah
Sakit. Membuat dan menyusun evaluasi program kesehatan.
Mendiskusikan dan mempresentasikan hasil dari perencanaan dan evaluasi
program kesehatan. Perencanaan adalah serangkaian kegiatan yang meliputi berbagai
hal seperti perumusan masalah dan sasaran, tujuan program sasaran, identifikasi
faktor berkonstribusi, penyusunan rencana (planning) intervensi, penerapan program,
serta perencanaan evluasi program yang dijalankan (CDC).

Perencanaan adalah bagaimana serangkaian cara dalam mencapai tujuan dengan


sebaik-baiknya dengan melibatkan sumber daya yang ada secara efisien dan
memperhatikan lingkungan yang ada (sosial, budaya, fisik, dan biologi) (Litbangkes
Depkes RI, 2002). Perencanaan dan evaluasi program meliputi apa saja yang harus
dikerjakan dan dilakukan, kenapa harus dilakukannya kegiatan evaluasi tersebut,
dimana kegiatan tersebut dilaksanakan, kapan kegiatan tersebut dilakukan, siapa saja
yang melakukan tindakan itu, dan bagaimana cara melaksanakan tindakantersebut
secara tepat. Program adalah suatu rancangan mengenai asas serta usaha (dalam
ketatanegaraan, ekonomi, dll) (KBBI).

Program adalah suatu jabaran dari pemerintah daerah dalam bentuk suatu
kegiatan dengan menggunakan sumber daya yang ada, untuk mencapai tujuan yang
terukur sesuai dengan tugas dan fungsinya. (Permendagri No.80 tahun 2017). Alasan
dilakukannya perencanaan program : kebijakan manajemen, hasil pengawasan, inisiati
dari anggota, keinginan dan kebutuhan, organisasi.

Screen shoot zoom meeting atau link akses pertemuan 1 :


Link pertemuan 1 zooom meeting :

Screen shoot absensi pertemuan di elearning pertemuan 1 :

Screen shoot tugas individu PEPK pertemuan 1 : Tidak ada tugas


RANGKUMAN MATERI 2
Judul materi yang dipelajari :Konsep Dasar Perencanaan Program Kesehatan

Rangkuman materi yang dipelajari :


Pada sesi perkuliahan ini, outline materi terdiri dari definisi dan pentingnya
perencanaan, siklus manajemen kesehatan masyarakat, dan perencanaan program
kesehatan. Beberapa definisi dari perencanaan :
 Perencanaan yaitu definisi dari yang dijelaskan Strategi dalam perencanaan
kesehatan merupakan sektor identifikasi yang penting, beruntun, dan berjangka
waktu medium-term, identifikasi serta menyusun tahapan dan waktu intervensi
untuk sektor kesehatan secara komprehensif (WHO),
 Perencanaan adalah cara bagaimana mencapai suatu tujuan yang sebaik-baiknya
dengan sumber daya yang ada supaya lebih efisien dengan memperhatikan
lingkungan sekitarnya seperti lingkungan sosial budaya, lingkungan fisik, dan
lingkungan biologi (Litbangkes Depkes RI, 2002),
 Perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses untuk menentukan
kebijakan di masa depan yang akan datang denagn melalui urutan pilihan yang
melibatkan berbagaiunsur pemangku kepentingan guna untuk pemanfaatan dan
pengalokasian sumber daya yang ada dalam jangka waktu tertentu disuatu daerah
(Permendagri 86/2017),
 Definisi Program menurut KBBI adalah rancangan mengenai asas serta usaha
(dalam ketatanegaraan, perekonomian, dan lain sebagainya) yang akan dijalankan
(KBBI) ,
 Perencanaan adalah salah satu cara yang rasional untuk memepersiapkan masa
depan yang akan datang (Becker),
 Perencanaan adalah proses menentukan terlebih dahulu mana dan apa yang akan
dikerjakan (Newman),
 Perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang
hal-hal yang akan dikerjakan di masa depan yang akan datang dalam rangka
mencapai tujuan yang telah dibuat atau tujuan yang telah direncanakan (Slaglan).

Sehingga dapat disimpulkan perencanaan adalah suatu proses mengindetifikasi


dan menyusun tahapan serta menentukan prioritas program yang digunakan dalam
mencapai tujuan yang telah ditentukan. Pada perencanaan meliputi hal-hal yang harus
dikerjakan, penyebab tindakan yang diambil, lokasi tindakan, waktu tindakan, pelaku
dari tindakan, dan cara melakukan tindakan tersebut. Terdapat juga beberapa definisi
dari program yang salah satunya adalah dari Permendagri 86/2017, program adalah
‘penjabaran kebijakan perangkat daerah dalam bentuk upaya yang berisi satu atau
lebih kegiatan dengan menggunakan sumber daya yang disediakan untuk mencapai
hasil yang terukut sesuai dengan tugas dan fungsi’.

Agar program dapat berjalan dibutuhkan proses perencanaan penyusunan rencana


program yang terdiri dari sumber-sumber inisiatif ,yaitu kebijakan manajemen atasan,
hasil pengawasan, inisiatif dari pihak eksternal organisasi, keinginan dan kebutuhan
terhadap capaian dimasa depan, dan organisasi pekerjaan.

Siklus manajemen kesehatan menurut CDC (2013) dimulai dari ‘perumusan


masalah kesehatan’ kemudian dilanjutkan ke ‘formalisasi tujuan’ yang akan
digunakan dalam ‘penerapan intervensi’ sehingga menghasilkan ‘pengukuran
dampak’yang baik agar dihasilkan ‘perbaikan program’ yang baik pula. Perencanaan
program kesehatan merupakan peta jalan untuk mengatasi masalah kesehatan yang
digunakan dalam rangka menentukan program goal dan long term objective.
a. Program goal harus berisi pernyataan deklaratif, ringkas, mudah dipahami dan
bersifat positif.
b. Pada long term objective harus mencantumkan subgroups/target program,
pernyataan tentang hasil yang diharapkan, rincian tentang perubahan yang terukur
dan time frame yang jelas.

Agar dapat mencapai tujuan tersebut diperlukan identifikasi faktor


berkontribusi, pengembangkan intervensi, medium dan short term objective, dan
rencana implementasi.
c. Faktor yang berkontribusi dalam perencanaa program kesehatan adalah
importance (pertimbangan seberapa kuat faktor dapat mempengaruhi masalah
kesehatan) dan modifiability (pertimbangan seberapa penting perubahan dapat
dibuat).
d. Dalam upaya mengembangakan intervensi diperlukan beberapa tahap, yaitu
menentukan strategi kesehatan, intervensi berbasis riset, membandingkan
intervensi dan seleksi terhadap intervensi.
e. Kemudian pada medium-term objective dan short-term objective merupakan
deskripsi tentang perubahan perilaku dari kebijakan mengenai kesadaran,
pengetahuan dan sikap, namun keduannya dibedakan dalam jangka waktunya,
untuk medium-term objective dalam jangka 3-5 tahun sedangkan short-term
objective dalam jangka waktu 1-3 tahun.
f. Pengembangan dan implementasi rencana program kesehatan terdiri dari
indentifikasi hambatan potensial, pengembangan rencana kerja, dan
pengembangan rencana komunikasi/informasi program kepada tim dan
stakeholder.

Pada perencanaan program kesehatan terdapat juga perencanaan evaluasi.


Evaluasi sendiri merupakan kegiatan untuk mengukur fakta yang terjadi dan
membadingkannya dengan apa yang diharapkan sebelumnya. Dalam mengevaluasi
penting untuk mengetahui apa yang akan dievaluasi dan bagaimana cara
mengumpulkan datanya serta alat apa yang dapat mengukur data tersebur secara tepat.

Rangkuman Forum diskusi mengenai apa hambatan potensial dalam


pencapaian keberhasilan goal Program Indonesia Sehat :
Hambatan dalam menuju goal Prgram Indonesia Sehat ada berbagai macam
hambatan seperti kurangnya komunikasi yang baik antara pemerintah dengan tenaga
kesehatan sehingga terjadinya miscomunication, perencanaan dari pemerintah yang
kurang terorganisir secara baik, tidak tepat waktu, dan tidak tepat pelaksanaannya.
Ada juga kendala dilapangan yang harus dihadapi seperti keadaan geografi wilayah
yang terpencil, dan sulitnya akses jalan tidak cukupnya tenaga kesehatan yang ikut
andil dalam program, dukungan biaya, dan dukungan dari komitmen kepala daerah.
Selain itu untuk tercapainya Program Indonesia Sehat secara menyeluruh dibutuhkan
kemampuan manajemen dan koordinasi yang baik dan mumpuni. Perbaikan dalam
fasilitas pelayanan kesehatan juga kurang memadai sebelum melaksanakan program
sebaiknya fasilitas pelayanan kesehatan dibenahi terlebih dahulu agar tidak terjadi
kendala dan hambatan yang dapat mengganggu jalannya Program Indonesia Sehat.
Screen shoot zoom meeting atau link akses pertemuan 2 : Tidak ada pertemuan
melalui zoom meeting
Link zoom meeting pertemuan 2 : Tidak ada pertemuan melalui zoom meeting
Screen shoot absensi pertemuan di elearning pertemuann 2 :

Screen shoot tugas individu PEPK pertemuan 2 :


(Diskusi 1 Perencanaan dan Evaluasi Program Kesehatan)

(Diskusi 2 Perencanaan dan Evaluasi Program Kesehatan)


RANGKUMAN MATERI 3
Judul materi yang dipelajari : Analisis Situasi dan Analisis Masalah Kesehatan

Rangkuman materi yang dipelajari :


Pada sesi perkuliahan ketiga ini, terdapat outline atau materi yang dibahas adalah
analsis situasi dan analisis masalah, identifikasi masalah kesehatan, dan studi kasus
PSC kesehatan masyarakat. Dalam lokakarya perencanaan terdapat tahap-tahap yang
perlu dilakukan, yaitu:
1. Pendefinisian masalah/Analsisi situasi (problem definition)
1. Analisis masalah (problem analysis)
2. Mendesain solusi (solution design)
3. Menetapkan tujuan (setting of objective)
4. Mengimplementasikan rencana (implementation plan)
5. Memonitor dan mengevaluasi rencana (monotoring and eveluation
plan)

Namun dalam materi kali ini, hanya akan membahas mengenai analisis situasi
dan analisis masalah. Pendefinisian masalah atau analsis masalah memiliki tujuan
untuk mencapai atau memahami permasalahan kesehatan secara tepat dan spesifik,
dan memahami peran data dan penjabarannya sebagai indikator untuk menentukan
besaran masalah kesehatan dan cakupan layanan kesehatan terkait. Dalam
menganailsis situasi terdapat langkah-langkah yang dapat dilakukan, seperti :
a. Tinjau data yang tersedia dari program sebelumnya dan siapkan daftar data yang
relevan dengan masalah yang dipilih;
b. Identfikasi masalah atau pelayanan kesehatan lain yang berdampak pada masalah
yang dipilihan dan lakukan identifikasi data terkait;
c. Jika rumusan masalah tidak jelas atau tidak spesifik, diskusikan berdasarkan data
yang tersedia dan sepakati rumusan spesifik dari masalah yang dipilih;
d. Tinjau data epidemiologi dalam 3-5 tahun terakhir dan siapkan grafik yang
menunjukkan kecenderungan masalah kesehatan, kemudian bandingkan dengan
tren di kabupaten ataupun provinsi;
e. Identifikasi indikator kesehatan untuk mengukur besarnya masalah. Kemudian
identifikasi layanan yang terkait dan pengaruhnya pada indikator kesehatan yang
terindentifikasi;
f. Identifikasi indikator ‘kesulitan’, yaitu kendala yang mempengaruhi kinerja
layanan kesehatan;
g. Pilih indikator yang paling penting dan tentukan pembilang dan penyebutnya;
h. Susun daftar data hilang yang diperlukan untuk menghitung indikator dan
menunjukkan sumbernya, identifikasi data tambahan yang menurut tim penting
dan mudah untuk dikumpulkan;
i. Tinjau indikator yang dipilih dan siapkan tabel definisi masalah/analisis situasi
dan isi indikatr dengan data yang telah disiapkan.

Definisi masalah/analisis situasi akan menghasilkan produk atau hasil seperti


daftar data yang tersedia terkait masalah tersebut, grafik tren masalah, daftar indikator
terpilih dan definisi/situasi epidemiologinya, daftar data yang hilang dan/atau data
tambahan, dan tabel definisi masalah/analisis situasi. Analisis masalah memiliki
tujuan untuk membiasakan tim dengan proses analisis yang komprehensif akan
masalah kesehatan dan untuk meningkatkan kesadaran akan hubungan antara
kesehatan dan berbagai faktor lingkungan seperti fisik, budaya, sosial, ekonomi, dan
lain-lain. Dalam menganalisi masalah hal-hal yang dapat dilakukan adalah sebagai
berikut:
j. Gunakan teknik brainstroming atau kelompok nominal untuk membuat
inventarisasi yang komprehensif tentang penyebab masalah, termasuk
kekurangan layanan. Kemudian, saring gagasan untuk mengindetifikasi penyebab
utama dan faktor yang berkontribusi dan mengklasifikasikannya ke dalam
kategori-kategori.
k. Pilih penyebab utama dan faktor pendukung yang dapat ditangani dalam waktu
singkat oleh tim kesehatan sendiri atau dapat dengan bekerja sama dengan
masyarakat serta sektor lain.
l. Gambarkan diagram yang menunjukkan masalah pada tengah diagram dengan
faktor dan penyebab utama di sekeliling masalah tersebut.
m. Tinjaulah tabel definisi masalah/analisis situasi dan diagram masalah untuk
memastikan terdapat koherensi atau hubungan antara keduannya. Hal tersebut
dapat membantu dalam mengidentifikasi dan mendaftar informasi tambahan yang
telah dikumpulkan.
Analisis masalah akan menghasilkan sebuah hasil berupa daftar yang
dikategorikan dan penyebab masalah, diagram masalah, daftar data yang hilang dan
data tambahan yang direvisi (jika ada). Kemudian pada sesi perkuliahan ini juga
membahas mengenai identifikasi masalah kesehatan. Identifikasi masalah kesehatan
adalah identifikasi dari akar penyebab dari masalah dengan jelas serta
mengembangkan pernyataan masalah dengan rinci yang menyertakan efek dari
masalah tersebut pada kesehatan masyarakat.

Identifikasi masalah sangat penting untuk dilakukan agar dapat memastikan


penyebab sebenarnya dari masalah yang mendasari masalah kesehatan masyarakat.
Dalam mengidentifikasi masalah dapat melibatkan banyak stakeholder yang terlibat
pada proses pengambilan kebijakan. Para stakeholder tersebut akan dapat membantu
mengenai identifikasi masalah yang sebenarnya dan mendasar serta akurat.
Mengidentifikasi masalah dapat dilakukan dengan cara:
1. Identifikasi akar permasalahan dengan mengumpulkan informasi
dan kemudia bicarakan dengan stakeholder yang terlibat.
Menggabungkan penelitian dan informasi yang ada dari stakeholder
kemudian dapat menawarkan kepada stakeholder beberapa wawasan
tentang masalah dan penyebabnya. Pertimbangkan sumber data yang
dapat membantu dalam mendefinisikan masalah lebih jelas dan juga
dapat dengan melalukan pemindaian lingkungan, tinjauan pustaka, dan
survei (jika perlu).
2. Kembangkan penyataan masalah tersebut
Jelaskan bagaiman masalah itu dapat terjadi, dan seberapa seriusnya
masalah tersebut, serta hasil dan dampak dari masalah tersebut.
Melakukan hal tersebut dapat membantu dalam mengidentifikasi celah
dalam data yang telah dikumpulkan.
3. Pastikan untuk membingkai masalah tersebut dengan cara yang
tepat untuk membantu menjelaskan kemungkinan solusi
kebijakan kedepannya.
Identifikasi masalah dapat dikatakan telah selesai apabila sudah menjelaskan
dan telah memenuhi beberapa hal berikut ini.
1. Telah mengumpulkan informasi tentang masalah dengan
menggabungkan penelitian dan informasi dari stakeholder, dan telah
mengumpulkan data baru dari masyarakat.
2. Telah melibatkan semua stakeholder yang relevan saat mendefinisikan
masalah.
3. Data yang telah dikumpulkan telah mengidentifikasi akar penyebab
masalah dan memberikan gambaran lengkap tetang masalah tersebut.
4. Pernyataan tentang masalah telah meliputi:
 Siapa yang terpengaruh;
 Seberapa besar masalahnya;
 Apa yang menyebabkan masalah;
 Kapan dan dimana masalah tersebut paling mungkin terjadi.
5. Telah membingkai masalah dengan cara yang membantu menjelaskan
kemungkinan solusi kebijakan terhadap masalah terebut.

Kemudian materi terakhir pada sesi perkuliahan ini, yaitu studi kasus PSC
kesehatan masyarakat yang terdapat pada jurnal ‘Revista de Saúde Pública’ dengan
judul “Setting health priorities in a community a case example”. Pada artikel tersebut
dapat disimpulkan bahwa proses pembuatan prioritas masalah adalah langkah kunci
dalam perencanaan kesehatan dan memungkinkan dalam mengidentifikasi masalah
prioritas untuk diintervensi dalam komunitas tertentu pada waktu tertentu.

Tidak ada rumus default untuk memilih masalah prioritas. Terserah kepada setiap
tim intervensi komunitas untuk menentukan prosesnya sendiri dengan metode / teknik
berbeda yang memungkinkan identifikasi dan intervensi dalam kebutuhan yang
diklasifikasikan sebagai prioritas oleh komunitas.

Pada materi kali ini juga kami diberikan tugas untuk meresume beberapa jurnal
luar negeri seperti jurnal dari CDC yang berisikan tentang analisis situasi masalah,
jurnal dari negara Iran mengenai penilaian komunitas untuk menentukan prioritas
masalah kesehatan dan diagnosis komunitas. Dan ada juga beberapa jurnal tambahan
lainnya untuk pendukung tugas kali ini.
Screen shoot zoom meeting atau link akses pertemuan 3 : Tidak ada pertemuan
melalui zoom meeting
Link zoom meeting pertemuan 3 : Tidak ada pertemuan melalui zoom meeting

Screen shoot absensi pertemuan di elearning pertemuan 3 :

Screen shoot tugas individu PEPK pertemuan 3 :


RANGKUMAN MATERI 4
Judul materi yang dipelajari : Prioritas Masalah, Penyebab Masalah, dan Seleksi
Alternatif Pemecahan Masalah Kesehatan

Rangkuman materi yang dipelajari :


Pada sesi perkuliahan dengan materi tentang “Prioritas Masalah, Penyebab
Masalah, dan Seleksi Alternatif Pemecahan Masalah Kesehatan”. Pada pertemuan kali
ini membahas tentang :

Fishbone Diagram dan Langkah-Langkah Pembuatannya.


Pada materi ini yang dibahas Fishbone diagram (diagram tulang ikan
dinamakan seperti ini dikarenakan bentuknya seperti tulang ikan) dan sering juga
disebut Cause-and-Effect Diagram atau Ishikawa Diagram diperkenalkan oleh Dr.
Kaoru Ishikawa, seorang ahli pengendalian kualitas dari Jepang, sebagai satu dari
tujuh alat kualitas dasar (7 basic quality tools).

Fish Bone DIagram atau Diagram Tulang Ikan adalah metode untuk
menganalisa penyebab dari suatu masalah aau kondisi. Diagram ini juga
seringdisebut dengan diagram sebab-akibat atau cause effect diagram. Diagram ini
digunakan untuk mengidentifikasi suatu akar masalah atau akar penyebab dari
suatu permasalahan, mendapatkan ide yang dapat memberikan solusi dan
meembantu dalam pencarian dan penyelidika fakta yang lebih lanjut dan lebih
rinci.
Contoh Fish Bone Diagram
Manfaat dari penggunaan Fishbone Diagram seperti tindakan dan
langkah improvement akan lebih mudah dilakukan jika masalah dan akar penyebab
masalah pada program kesehatan sudah ditemukan, menolong kita untuk
menemukan akar penyebab masalah secara user friendly, tools yang user
friendly  disukai orang-orang di industri manufaktur di mana proses di sana
terkenal memiliki banyak ragam variabel yang berpotensi menyebabkan munculnya
permasalahan.

Penggunaan diagram ini mampu mengidentifikasi berbagai permasalahan,


dalam pemecahan masalah ini digunakannya metode brainstorming. Sebelumnya
masalah akan dibagi menjdi beberapa bagian yang mencakup 6M, agar masalah
dapat diselesaikan secara tepat.
Langkah-langkah dalam pembuatan Fishbone Diagram seperti :
 Menyiapkan alat-alat seperti flipchart atau white board dan spidol.
 Para peserta yang menangani masalah mampu dan paham tentang masalah
yang terjadi.
 Para peserta menyepakati pernyataan masalah yang diinterprestasikan sebagai
Effect dan jika dimasukkan didalam diagram diartikan sebagai kepala ikan.
 Menuliskan masalah tersebut di sisi kanan, lalu membuat tabel dan membuat
panah horizontal memanjang menuju ke arah kepala ikan atau effect.
 Mengidentifiksi kategori permasalahan yang ada, dan membuat cabang yang
dapat mewakili permasalahan yang dibahas yang diartikan sebagai tulang ikan.
 Kategori permasalahan berisikan tentang 6M (man, money, machine, methode,
material, measurement) yang biasanya digunakan dalam industri infrasturktur
lalu terdapat kategori 8P (produk, price, place, promotion, people, process,
physical evidence, produktivity and quality) yang biasanya digunakan dalam
industri jasa.
 Menemukan sebab-sebab potensial menggunakan brainstorming dengan
mengaitkan dengan 5W1H.
 Menyepakati dan mengkaji sebab-sebab dari permasalahan. Dan dari sini kita
dapat mengetahui akar permasalahan yang timbul selain itu juga terdapat
metode cara penanggulangan masalah yang ada dan penggunaan dan
pembuatan dari fishbone diagram relatif singkat yang hanya memakan waktu
30-60 menit.

Menurut Quality Resource penggunaan dari fishbone diagram disaat


permasalahan tertentu saja seperti, ketika identifikasi penyebab memungkinkan
munculnya permasalahan baru, dan para tim atau peserta mampu berfikir secara
rasional untuk memecahkan permasalahan.

Dalam materi prioritas masalah menurut CDC (2013), mempelajari mengenai


objektif dalam prioritas permasalahan kesehatan masyarakat seperti, dapat
mengidentifikasi stakeholders beserta partner lainnya dengan membuat prioritas
permasalahan dalam kesehatan masyarakat, mengidentifikasi kriteria dari
permasalahan dalam kesehatan masyarakat, dapat menyimpulkan suatu konsensus
dari 2 permasalahan yang berbeda dengan menggunakan 2 prioritas dari NCD’s
yang lebih berfokus pada tindakan promotif dan preventif. Sedangkan menurut
paparan dari jurnal kesehatan masyarakat terdapat 4 macam metode dalam
penetapan prioritas masalah seperti :

 Metode Matematika
Metode ini dikenal sebagai metode PAHO (Pan American Health
organization), karena digunakan dan dikembangkan di wilayah Amerika Latin.
Pada metode ini digunakan berbagai kriteria untuk menentukan prioritas masalah
kesehatan disuatu wilayah berdasarkan:
(a) Luasnya masalah (magnitude)
(b) Beratnya kemgian yang timbul (Severity)
(c) Tersedianya sumberdaya untuk mengatasi masalahkesehatan tersebut
(Vulnerability)
(d) Kepedulian/dukungan politis dan dukungan masyarakat (Community andpolitical
concern)
(e) Ketersediaandata(Affordability)

 Metoda Delbeque dan Delphi


Metoda Delbeque adalah metoda kualitatif dimana prioritas masalah penyakit
ditentukan secara kualitatif oleh panel expert. Caranya sekelompok pakar diberi
informasi tentang masalah penyakit yang perlu ditetapkan prioritasnya termasuk data
kuantitatif yang ada untuk masing-masing penyakit tersebut. Dalam penentuan
prioritas masalah kesehatan disuatu wilayah pada dasarnya kelompok pakar melalui
langka-langkah :
(1) Penetapan kriteria yang disepakati bersama oleh para pakar
(2) Memberikan bobot masalah
(3) menentukanskoring setiap masalah.

 Metoda Estimasi Bebari Kerugian (Disease Burden)


Metoda Estimasi BebanKerugiandari segi teknik perhitungannya lebih canggih
dan sulit, karena memerlukan data dan perhitungan hari produktif yang hilang yang
disebabkan oleh masingmasing masalah. Sejauh ini metoda ini jarang dilakukan di
tingkat kabupaten atau kota di era desentralisasi program kesehatan.

 Metoda Perbandingan antara Target dan Pencapaian Program Tahunan


Metoda penetapan prioritas masalah kesehatan beradasarkan pencapaian program
tahunan yang dilakukan adalah dengan membandingkan antara target yang ditetapkan
dari setiap programdenganhasilpencapaiandalamsuatu kurun waktu 1 tahun.
Penetapan prioritas masalah kesehatan seperti ini sering digunakan oleh pemegang
atau pelaksana program kesehatan di tingkat Puskesmas dan Tingkat Kabupaten/Kota
pada era desentralisasi saat ini.

Screen shoot zoom meeting atau link akses pertemuan 4 :


Link zoom meeting pertemuan 4 :

Screen shoot absensi pertemuan di elearning pertemuan 4 :

Screen shoot tugas individu PEPK pertemuan 4 :


RANGKUMAN MATERI 5
Judul materi yang dipelajari : Dokumen Perencanaan Program Kesehatan

Rangkuman materi yang dipelajari :


Pada pertemuan kuliah ke 5 ini, mempelajari tentang “Dokumen Perencanaan
Program Kesehatan”. Pada pertemuan ini diberikan dokumen (Permendagri No.86
tahun 2017 tentang RPJMN, RPJMD, RENSTRA, RKA SKPD, RPJPN, RPJPD, dan
RKPD) yang menjelaskan tentang perbedaan dari RPJMN dan RENSTRA, RPJMN
pada tahun 2020-2024, dan ditutup dengan melakukan diskusi tentang keterkaitan
antara RPJMN RI dengan RENSTRA KEMENKES RI.

Permendagri No.86 Tahun 2017 merupakan dokumen yang ditindaklanjuti dari


dokumen atau ketentuan pasal 277 Undang-Undang No.23 Tahun 2014 mengenai
pemerintahan daerah yang memerlukan adanya penetapan peraturan Menteri Dalam
Negeri tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian, dan Evaluasi Pembangunan
Daerah tentang Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangkah
Menengah Daerah, Rencana Kerja Pemerintah Daerah, dan masih banyak lagi.
Perencanaan pembangunan Daerah bertujuan untuk mewujudkan pembangunan
Daerah dalam rangka peningkatan dan pemerataan pendapatan masyarakat,
kesempatan kerja, lapangan berusaha, meningkatkan akses dan kualitas pelayanan
publik dan daya saing Daerah.
Didalam dokumen tersebut dijelaskan mengenai (Permendagri No.86 tahun 2017)
:
 Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah yang selanjutnya disingkat
RPJPD adalah dokumen perencanaan Daerah untuk periode 20 (dua puluh)
tahun.
 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang selanjutnya disingkat
RPJMD adalah dokumen perencanaan Daerah untuk periode 5 (lima) tahun
terhitung sejak dilantik sampai dengan berakhirnya masa jabatan Kepala Daerah.
 Rancangan teknokratik RPJMD adalah rancangan dokumen perencanaan 5
(lima) tahunan yang disiapkan oleh pemerintah Daerah dengan sepenuhnya
menggunakan pendekatan teknokratik sebelum terpilihnya Kepala Daerah dan
wakil Kepala Daerah.
 Rencana Pembangunan Tahunan Daerah yang selanjutnya disebut Rencana Kerja
Pemerintah Daerah yang selanjutnya disingkat RKPD adalah dokumen
perencanaan Daerah untuk periode 1 (satu) tahun.
 Rencana Strategis Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat dengan Renstra
Perangkat Daerah adalah dokumen perencanaan Perangkat Daerah untuk
periode 5 (lima) tahun.
 Rencana Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat Renja Perangkat
Daerah adalah dokumen perencanaan Perangkat Daerah untuk periode 1 (satu)
tahun.
 Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional yang selanjutnya disingkat
RPJPN adalah dokumen perencanaan pembangunan nasional untuk periode 20
(dua puluh) tahun.
 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional yang selanjutnya disingkat
RPJMN adalah dokumen perencanaan pembangunan nasional untuk periode 5
(lima) tahunan.
 Rencana Kerja Pemerintah yang selanjutnya disingkat dengan RKP adalah
dokumen perencanaan pembangunan nasional untuk periode 1 (satu) tahun.

Pokok-Pokok Pembahasan dalam RPJMN :


 Dalam rancangan teknokratik RPJMN 2020-2024, terdapat tujuh agenda
pembangunan, yakni ketahanan ekonomi, mengurangi kesenjangan antarwilayah,
kualitas SDM, revolusi mental, memperkuat infrastruktur serta pelayanan dasar,
lingkungan hidup, dan terakhir memperkuat stabilitas politik, hukum, pertahanan,
dan keamanan. RPJMN 2020-2024 menargetkan tingkat pertumbuhan ekonomi
6,0 persen per tahun, tingkat kemiskinan menurun menjadi 7 persen, Tingkat
Pengangguran Terbuka (TPT) antara 4,6 persen, dan Gini ratio mencapai 0,374.

Potensi dan permasalahan pada LFA :


Pada upayah kesmas ada beberapa masalah yaitu kematian ibu dan bayi
Pada P2P, adapun permasalahan yang dihadapi yaitu beban PTM 70% sebagai
daily lost, un detected cases , rendahnya deteksi kasus, dan masih ada kasus sp
oradis dan KLB.
a. Kasus PTM akibat faktor lingkungan, perilakum dan metabolik
b. Layanan Kesehatan, ada pun permasalahan yang dihadapi dalam yanke
s primer maupun sekunder:

Screen shoot zoom meeting atau link akses pertemuan 5 :

Link zoom meeting pertemuan 5 :


https://elearning.unsri.ac.id/mod/url/view.php?id=49848
Screen shoot absensi pertemuan di elearning pertemuan 5 :

Screen shoot tugas individu PEPK pertemuan 5 : Menjawab pertanyaan di forum


5?
Video Mengenai 5 Dokumen Penting dalam Permendagri nomor 86 tahun 2017

RANGKUMAN MATERI 6
Judul materi yang dipelajari : Kerangka Logis Perencanaan Program Kesehatan
Rangkuman materi yang dipelajari :
Pada pertemuan ke 6 ini, mempelajari tentang “Kerangka Logis Perencanaan
Program Kesehatan”. Pada materi kali ini menjelaskan tentang Logic Frameworks
Approach. Outline dari pertemuan kali ini adalah perencanaan strategis, LFA, dan
pelatihan membuat LFA atau kerangka logis dalam perencanaan program kesehatan.

Disini dijelaskan mengenai perencanaan startegis, konsep dari perencanaan


strategis, elemen perencanaan startegis, dan model perencanaan strategis.
Perencanaan strategis ( Strategic Planning ) merupakan proses yang terjadi disuatu
organisasi untuk menentukan strategi atau arahan, serta mengambil keputusan untuk
mengalokasikan sumberdayanya (termasuk modal & sumber daya manusia) untuk
mencapai strategi ini.

Selain itu, perencanaan strategis sebuah alat manajemen yang digunakan untuk
mengelola kondisi saat ini untuk melakukan proyeksi kondisi pada masa depan,
sehingga rencana strategis adalah sebuah petunjuk yang dapat digunakan organisasi
dari kondisi saat ini untuk mereka bekerja menuju 5 sampai 10 tahun ke
depan(Kerzner , 2001).
Konsep dari perencanaan strategis diawali dengan :
 Pemikiran atau pembuatan arahan mengenai hasil akhir yang ingin dituju,
 Merefleksikan masa depan ke situasi saat ini,
 Menetapkan step by step untuk menuju hasil akhir yang diharapkan.

Sedangkan untuk elemen dan model dalam perencanaan strategis disusun dari :
 Analisa lingkungan (Environmental Scanning), yang akan diawali dengan
merencanakan struktur eksternal dan struktur internal. Proses analisa lingkungan
di sini kita menganalisa sekitar atau lingkungan yang ada di sekitar kita tujuannya
Apa tujuannya adalah agar kita itu dapat mengkondisikan rencana yang kita lakuk
an.
 Perumusan startegi (Strategy Formulation), yang akan diawali dengan menyusun
misi, objek perencanaan, dan pelaksanaan. Perumusan strategi sangat penting kar
ena di dalam perumusan strategi terdapat langkah-langkah apa yang kita lakukan
agar kita mencapai tujuan kita. Seperti kita lanjutkan pada contoh liburan ke Bali
jadi pada Perumusan strategi ini kita membutuhkan pasport, kendaraan, dan dana.
hal hal ini termasuk dalam perumusan strategi yang harus kita siapkan.
 Implementasi strategi (Strategi Implementation), yang akan diawali dengan
program pelaksanaan, biaya dan prosedur.
 Evaluasi dan pengendalian (Evaluation and Control) dan disusul dengan hasil
akhir beserta manfaat yang diproleh dalam perencanaan tersebut.

Sedangkan Basic Models merupakan jalannya sistem dan visualisasi untuk


menginterprestasikan mengenai program penelitian yang kita buat. Dalam
pelaksanaan basic models terdiri dari input, aktivitas, output, outcome, dan impact.

Logical Framework Approach / LFA adalah salah satu alat analisis yang baik dalam
perencanaan, penilaian, tindak lanjut dan evaluasi suatu proyek dengan menggunakan
pendekatan logika. LFA adalah jenis khusus model logika atau pendekatan logika
untuk membantu mengklarifikasi tujuan proyek/program, mengidentifikasi hubungan
kausatif antara input, process, output, outcome dan impact. 5 Tahapan dalam Logical
Framework Approach seperti :
1. Analisis Situasi
Berbagai metode analisis situasi dapat menggunakan:
• SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats),
• PEST (Political, Economic, Social, Technological), atau
• STEER (Socio-cultural, Technological, Economic, Ecological, Regulatory).
• LoNGPESTLE Analysis (Local, National, Global, Political, Economic, Social,
Technological, Legal & Enviromental Analysis)
• Skeptical Analysis, Problem Tree, stakeholder analysis, fishbone analysis,
Economic Impact Analysis, etc.
2. Penilaian Alternatif . Caranya seperti, Buat kerangka hubungan Kausalitas , Claster
ing dan labelling, Pertimbangkan.
3. Visi
4. Strategi
5. Organisasi. Kelebihan jika menggunakan LFA seperti mengikuti beberapa konsep
manajemen yang hilang, menjembatani antara strategi dengan aktif, relatif mudah dia
daptasi dan di exscalasi.
Screen shoot zoom meeting atau link akses pertemuan 6 :

Link zoom meeting pertemuan 6 :


Screen shoot absensi pertemuan di elearning pertemuan 6:

Screen shoot tugas individu PEPK pertemuan 6 :


RANGKUMAN MATERI 7
Judul materi yang dipelajari : Penganngaran Terpadu

Rangkuman materi yang dipelajari :


Dalam pertemuan ke-7 membahas mengenai “Penganggaran Terpadu”. Dalam
materi kali ini outline berisikan tentang PERMENKES RI NO. 44 tahun 2016 tentang
Pedoman Manajemen Puskesmas, Rencana Usulan Kegiatan (RUK), dan
PERMENKES RI NO. 7 tahun 2014 tentang Perencanaan dan Penganggaran di
Bidang Kesehatan dan contoh penyusunan RUK Puskesmas.
Dalam materi kali ini pembahasan tentang PERMENKES RI NO. 44 tahun 2016
tentang Pedoman Manajemen Puskesmas berisikan tentang bahwa Puskesmas sebagai
tulang punggung penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat
di wilayah kerjanya berperan menyelenggarakan upaya kesehatan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk
agar memperoleh derajat kesehatan yang optimal bahwa untuk melaksanakan upaya
kesehatan baik upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama dibutuhkan manajemen Puskesmas yang dilakukan
secara terpadu dan berkesinambungan agar menghasilkan kinerja Puskesmas yang
efektif dan efisien.

PERMENKES RI NO. 7 tahun 2014 tentang Perencanaan dan Penganggaran di


Bidang Kesehatan dan contoh penyusunan RUK Puskesmas, berisikan tentang.
keberhasilan pembangunan kesehatan sangat ditentukan oleh kualitas perencanaan
dan penganggaran kesehatan yang baik, tepat sasaran, dan efisien, proses penyusunan
perencanaan dan penganggaran belum sepenuhnya dapat terlaksana karena sulitnya
sinkronisasi dan koordinasi antar unit serta waktu perencanaan yang singkat dan
tergesa-gesa.

Sedangkan pada materi Pedoman Manajemen Puskesmas, Rencana Usulan Kegiatan


(RUK) dijelaskan mengenai cara penyusunan RUK puskesmas secara benar yang
diawali dengan :
1. Analisis situasi, yang berisiskan tentang data kinerja puskesmas (data dasar, data
UKM esensial, data UKM pengembangan, data UKP, data keperawatan kesehatan
masyarakat,Kondisi keluarga di wilayah kerjanya yang diperoleh dari Profil
Kesehatan Keluarga (Prokesga) melalui pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga.
a. Analisis data, yang berisikan tentang,
 Analisis Deskriptif
 Analisis Menurut Waktu (tren, berdasarkan hari, minggu, bulan, tahun)
 Analisis Menurut demografi (jenis kelamin, umur, jenis pekerjaan, tingkat
pendidikan, status ekonomi)
 Analisis Menurut Tempat (Perdesaan, perkotaan, antar negara)
 Analisis Komparatif
 Analisis Hubungan Dalam Program dan Antar Program
b. Analisis masalah dari sisi pandang masyarakat, yang dilakukan melalui
Survey Mawas Diri/Community Self Survey (SMD/CSS)
Data hasil SMD dan MMD menggambarkan :
1) Kepemilikan Kartu Menuju Sehat (KMS) balita;
2) Status imunisasi dan status gizi balita;
3) Kondisi lingkungan permukiman/rumah tempat tinggal;
4) Kondisi rumah, ketersediaan air bersih layak konsumsi, cakupan jamban sehat,
Sarana Pembuangan Air Limbah (SPAL) di rumah tangga;
5) Perawatan balita sehat dan sakit;
6) Dll.

2. Perumusan Masalah
a. Identifikasi Masalah Daftar masalah yang dikelompokkan menurut jenis upaya,
target, pencapaian, dan masalah yang ditemukan Masalah dirumuskan berdasarkan
prinsip 5W1H (What, Who, When, Where, Why and How/Apa masalahnya, siapa
yang terkena masalahnya, kapan masalah itu terjadi, dimana masalah itu terjadi,
kenapa dan bagaimana masalah itu terjadi.
b. Menetapkan Urutan Prioritas Masalah Bisa Metode USG atau metode lain
Data atau informasi yang dibutuhkan dalam pelaksanaan metode USG, yakni sebagai
berikut:
(1) Hasil analisa situasi
(2) Informasi tentang sumber daya yang dimiliki
(3) Dokumen tentang perundang-undangan, peraturan, serta kebijakan pemerintah
yang berlaku.

3. Mencari Akar Penyebab Masalah


4. Menetapkan Cara Pemecahan Masalah
5. Rencana Tahunan Usulan kebutuhan rutin, sarana, prasarana dan operasional
Puskesmas Usulan Kebutuhan UKM dan UKP
6. Penutup
Screen shoot zoom meeting atau link akses pertemuan 7 :
Link zoom meeting pertemuan 7 :
Screen shoot absensi pertemuan di elearning pertemuan 7 :

Screen shoot tugas individu PEPK pertemuan 7 : Resume Rangkuman Materi 1-


7

Anda mungkin juga menyukai