No Diagnosa keperawatan Tujuan/kriteria hasil Tgl/jam Intervensi Rasional
1 Nyeri akut b.d insisi Tujuan: 12-09-17 1. Lakukan pengkajian nyeri 1. Mengetahui berapa berat nyeri pembedahan ditandai Setelah dilakukan secara komprehensif yang dialami pasien dengan terputusnya tindakan keperawatan 14.00 termasuk lokasi, durasi, 2. Mengetahui reaksi atau kontinuitas jaringan selama 3x24 jam nyeri WIB karakteristik, frekuensi, gerakan pasien yang tidak dapat teratasi kualitas dan faktor nyaman Kriteria hasil: presipitasi. 3. Menghindari kekakuan sendi 1. Mampu mengontrol 2. Observasi reaksi non verbal otot dan penekanan pada nyeri (mengetahui dari ketidaknyamanan daerah tertentu penyebab nyeri 3. Beri dorongan pada pasien 4. Teknik relaksasi untuk mampu untuk melakukan mobilisasi mengurangi nyeri menggunakan teknik secara bertahap 5. Analgesik berfungsi sebagai nonfarmakologi 4. Manajemen nyeri dengan depresan sistem saraf pusat untuk mengurangi teknik nonfarmakologi sehingga dapat mengurangi nyeri) (distraksi dan relaksasi) atau menghilangkan nyeri 2. Melaporkan bahwa 5. Kolaborasi dalam nyeri berkurang pemberian analgesik sesuai dengan menggunakan advice dokter manajemen nyeri - Injeksi Ranitidine 2x1 3. Mampu mengenali - Injeksi Ketorolac 3x1 nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri) 4. Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang 2 Gangguan pemenuhan Tujuan: 12-09-17 1. Pantau kemampuan gerak 1. Mengetahui kemampuan aktivitas sehari-hari Setelah dilakukan sesuai Bromage Score: gerak pasien karena (ADL) b.d efek spinal tindakan keperawatan 14.00 0 = gerakan penuh dari kelemahan otot akibat sinal anestesi ditandai dengan selama 1x24 jam WIB tungkai anestesi kelemahan otot aktivitas sehari-hari 1 = tak mampu ekstensi 2. Menghindari terjadinya resiko terpenuhi tungkai (bisa fleksi lutut) cedera Kriteria hasil: 2 = tak mampu fleksi lutut 3. Mengetahui perkembangan 1. Kemampuan gerak (gerakan pergelangan kaki) pemenuhan ADL pasien sesuai Bromage 3 = tak mampu fleksi 4. Menghindari resiko jatuh pada Score pergelangan kaki (gerak jari pasien 2. Keluarga mampu kaki saja) membantu 2. Bantu ADL pasien secara memulihkan bertahap kemampuan gerak 3. Libatkan keluarga dalam atau ADL pemenuhan ADL 4. Anjurkan menghubungi atau meminta bantuan perawat jika tidak mampu melakukan aktivitas IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
DIAGNOSA IMPLEMENTASI TGL/JAM EVALUASI S O A P TTD
Nyeri akut b.d insisi 1. Melakukan pengkajian nyeri 12-09-17 Subyektif: pembedahan ditandai secara komprehensif termasuk Pasien mengatakan nyeri pada luka operasi dengan terputusnya lokasi, durasi, karakteristik, 16.00 Obyektif: kontinuitas jaringan frekuensi, kualitas dan faktor WIB P = nyeri pada luka operasi presipitasi. Q = nyeri seperti ditusuk-tusuk 2. Mengobservasi reaksi non R = nyeri pada abdomen sebelah kiri verbal dari ketidaknyamanan S = skala nyeri 4 3. Memberi dorongan pada pasien T = pada saat bergerak dan mengejan untuk melakukan mobilisasi - Wajah menahan rasa sakit secara bertahap - TTV 4. Melakukan manajemen nyeri TD = 120/60 mmHg dengan teknik nonfarmakologi N = 84 x/menit (distraksi dan relaksasi) RR = 20 x/menit 5. Kolaborasi dalam pemberian Assesment: analgesik sesuai advice dokter Masalah belum teratasi - Injeksi Ranitidine 2x1 50 mg Planning: - Injeksi Ketorolac 3x1 30 mg Lanjutkan intervensi 1, 2, 3, 4 dan 5 Gangguan pemenuhan 1. Memantau kemampuan gerak 12-09-17 Subyektif: aktivitas sehari-hari (ADL) sesuai Bromage Score: Pasien mengatakan badannya lemas b.d efek spinal anestesi 0 = gerakan penuh dari tungkai 16.00 Obyektif: ditandai dengan kelemahan 1 = tak mampu ekstensi tungkai WIB - Pergerakan terbatas otot (bisa fleksi lutut) - Pasien mampu melakukan fleksi lutut 2 = tak mampu fleksi lutut Assesment: (gerakan pergelangan kaki) Masalah teratasi sebagian 3 = tak mampu fleksi Planning: pergelangan kaki (gerak jari Lanjutkan intervensi 1, 2, 3 dan 4 kaki saja) 2. Membantu ADL pasien secara bertahap 3. Melibatkan keluarga dalam pemenuhan ADL 4. Menganjurkan menghubungi atau meminta bantuan perawat jika tidak mampu melakukan aktivitas IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
DIAGNOSA IMPLEMENTASI TGL/JAM EVALUASI S O A P TTD
Nyeri akut b.d insisi 1. Melakukan pengkajian nyeri 13-09-17 Subyektif: pembedahan ditandai secara komprehensif termasuk Pasien mengatakan nyeri pada luka operasi dengan terputusnya lokasi, durasi, karakteristik, 14.00 berkurang kontinuitas jaringan frekuensi, kualitas dan faktor WIB Obyektif: presipitasi. P = nyeri pada luka operasi 2. Mengobservasi reaksi non Q = nyeri seperti ditusuk-tusuk verbal dari ketidaknyamanan R = nyeri pada abdomen sebelah kiri 3. Memberi dorongan pada pasien S = skala nyeri 2 untuk melakukan mobilisasi T = pada saat mengejan secara bertahap - Wajah menahan rasa sakit 4. Melakukan manajemen nyeri - TTV dengan teknik nonfarmakologi TD = 120/70 mmHg (distraksi dan relaksasi) N = 80 x/menit 5. Kolaborasi dalam pemberian RR = 20 x/menit analgesik sesuai advice dokter Assesment: - Injeksi Ranitidine 2x1 50 mg Masalah teratasi - Injeksi Ketorolac 3x1 30 mg Planning: Hentikan intervensi, pasien pulang Gangguan pemenuhan 1. Memantau kemampuan gerak 13-09-17 Subyektif: aktivitas sehari-hari (ADL) sesuai Bromage Score: Pasien mengatakan lemas berkurang b.d efek spinal anestesi 0 = gerakan penuh dari tungkai 14.00 Obyektif: ditandai dengan kelemahan 1 = tak mampu ekstensi tungkai WIB Pasien mampu melakukan gerakan penuh dari otot (bisa fleksi lutut) tungkai 2 = tak mampu fleksi lutut Assesment: (gerakan pergelangan kaki) Masalah teratasi 3 = tak mampu fleksi Planning: pergelangan kaki (gerak jari Hentikan intervensi, pasien pulang kaki saja) 2. Membantu ADL pasien secara bertahap 3. Melibatkan keluarga dalam pemenuhan ADL 4. Menganjurkan menghubungi atau meminta bantuan perawat jika tidak mampu melakukan aktivitas