Latar Belakang :
Hati memiliki berbagai macam fungsi dalam pengolahan zat gizi. Semua zat gizi
(karbohidrat, lemak, protein, dan lain-lain) dicerna dan diserap oleh dinding usus
kemudian akan diangkut ke dalam hati untuk diolah. Hati juga mempunyai fungsi
untuk menetralkan racun termasuk obat-obatan yang membahayakan, hormon dan
lain-lain. Mengingat pentingnya fungsi hati maka dapatlah dimengerti bahwa bila
hati rusak maka dapat terjadi penyimpangan dalam pengolahan zat gizi.
Tujuan Instruksional Umum :
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan 1 kali pertemuan ini diharapkan klien dan
keluarga mengetahui dan memahami tentang makanan yang bisa diberikan kepada
penderita sirosis hepatitis.
Tujuan Instruksional Khusus :
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 1 kali pertemuan klien dan
keluarga dapat menjelaskan kembali tentang :
1. mengetahui makanan apa saja yang harus dihindari untuk penderita
sirosis hepatitis
2. Cara pemberian makanan sirosis hepatitis
LAMPIRAN
- Terlampir
METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
MEDIA
- Leaflet
KEGIATAN PEMBELAJARAN
3. 11.13-11.18 Evaluasi
WIB - Memberi kesempatan kepada Bertanya
klien untuk bertanya dan menjawab
- Memberi kesempatan kepada pertanyaan
klien untuk menjawab pertanyaan
yang dilontarkan
4. 11.18-11.20 Penutup :
WIB - Menyimpulkan materi yang mengucapkan salam
telah disampaikan
- Menyampaikan terima kasih
atas perhatian dan waktu yang
telah diberikan
- Mengucapkan salam
EVALUASI
Metode Evaluasi : Tanya Jawab
Jenis Pertanyaan : Lisan
Lampiran Materi :
SIROSIS HEPATIS
A. DEFINISI
Sirosis hepatis adalah penyakit hati menahun yang difus, ditandai dengan
adanya pembentukan jaringan ikat disertai nodul (FKUI, 1996). Sirosis hepatis
juga didefinisikan sebagai penyakit hati kronik yang dicirikan oleh distorsi
arsitektur hati yang normal oleh lembar-lembar jaringan ikat dan nodula-nodula
regenerasi sel hati, yang tidak berkaitan dengan vaskulatur normal (Price, 1996).
B. ETIOLOGI
Beberapa hal yang menjadi penyebab sirosis hepatis adalah (FKUI, 1996) :
1. Hepatitis virus tipe B dan C
Proses peradangan pada hati menyebabkan peburunan suplai darah dari hati
sehingga terjadi kerusakan hati.
2. Alkohol
Seorang alkoholik biasanya akan mengabaikan pola makan sehingga akan
kekurangan nutrisi ( diantaranya protein ). Alkohol dapat juga secara langsung
merusak jaringan hati, sehingga hati akan membesar dan rapuh. Sehingga akan
terjadi proses pembengkakan jaringan parut yang tersebar luas dipermukaan hati.
3. Metabolik : DM
4. Kolestatis kronik
5. Toksik dari obat : INH
6. Penyakit wilson
7. Hematikromatosis
8. Kegagalan jantung
Hal ini akan menyebabkan bendungan pada vena hepatika.
9. Malnutrisi
Kekurangan protein akan menyebabkan berkurangnya pembentukan faktor-faktor
lipotropik yang diperlukan untuk transport lemak. Sehingga akan terjadi proses
pembentukkan jaringan parut yang tersebar luas dipermukaan.
C. KLASIFIKASI
D. PATOFISIOLOGI
Efek dari alkohol, keadaan malnutrisi, virus hepatitis dan keadaan gagal jantung,
pada hati menyebabkan perubahan hebat pada struktur dan fungsi sel-sel hepar.
Perubahan ini ditandai dengan inflamasi dan nekrosis sel hepar yang dapat
setempat/menyebar. Simpanan lemak dalam sel-sel parenkim dapat dilihat pada
awalnya. Penyebab perubahan lemak ini tidak jelas, tapi mungkin sebagai respon
perubahan fu, enzim yang bertanggung jawab terhadap metabolisme lemak
normal.
Pelebaran sel-sel lemak menyebabkan tekanan pada lobule hepar yang mengarah
pada peningkatan aliran darah. Terjadi hipertensi pada sistem portal. Dengan
tekanan balik yang cukup pada sistem portal. Terjadi sirkulasi kolateral dan
memungkinkan darah mengalir dari intestin langsung ke vena kava. Peningkatan
aliran darah ke vena esofagus menyebabkan varises esofagus; pada vena lambung,
varises lambung pada limfa splenomegali dan pada vena hemorodial hemoroid.
Nekrosis diikuti oleh regenerasi dari jarinagn hepar, tetapi tidak dalam cara yang
normal. Jaringan fibrotik ini tidak dapat pulih, mengakibatkan disfungsi hepar
kronis yang akhirnya gagal hepar.
E. MANIFESTASI KLINIS
Terbagi dalam 2 fase, yaitu :
2. Fase Dekompensasi
Diagnosis dapat ditegakkan dengan bantuan pemeriksaan klinis, laboratorium dan
pemeriksaan penunjang lainnya, terutama timbul komplikasi kegagalan hati dan
hipertensi portal dengan manifestasi :
- Eritema palmaris
- Spider nevi
- Vena kolateral pada dinding perut
- Ikterus
- Edema pretibial
- Asites
- Gangguan pembekuan darah seperti perdarahan gusi, epistaksis, haid berhenti
- Hematemesis
- Melena
- Ensefalopati hepatik
DAFTAR PUSTAKA