OLEH :
TUBAN
2017
SATUHAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
HEMOROID
Penelitian menunjukkan bahwa ada 1,5 juta resep untuk penyakit hemoroid
setiap tahunnya dan disebutkan pula bahwa dari tahun ke tahun, jumlah penderita
hemoroid yang menjalani rawat inap di rumah sakit semakin berkurang. Berdasarkan
statistik, jumlah tindakan hemoroidektomi menurun. Pada tahun 1974 merupakan
puncak dimana hemoroidektomi dilakukan pada sebanyak 117 per 100.000 orang.
Angka itu menurun 13 tahun kemudian (1987) yaitu menjadi 37 per 100.000 orang.
Hemoroid dapat menyerang padalaki-laki maupun perempuan. Di sisi lain, resiko
hemoroid justru meningkatseiring bertambahnya usia. Usia puncak adalah 45-65
tahun (Probosuseno, 2009).
Probosuseno juga menjelaskan, semua orang dapat terkena wasir. Namun
yang paling sering adalah multipara (pernah melahirkan anak lebih dari sekali).
Insidensinya sekitar 5-35 % dari masyarakat umum dan terutama yang berusia lebih
dari 25 tahun, dan jarang terjadi di bawah usia 20 tahun kecuali wanita hamil. Wasir
(hemorrhoid) pada ibu hamil umumnya terjadi akibat tekanan mendesak dari
pertumbuhan janin pada vena hemorrhoid. Perlu diketahui bahwa ibu hamil sangat
rentan menderita wasir karena meningkatnya kadar hormon seks wanita, yang
melemahkan dinding vena dibagian anus. Banyak ibu hamil yang menderita wasir
setelah 6 bulan usia kehamilan karena adanya peningkatan tekanan vena dalam area
panggul. Beberapa wanita juga mengalami wasir selama persalinan akibat tekanan
bayi yang kuat. Komplikasi setelah melahirkan juga memicu terjadinya wasir
(Probosuseno, 2009).
Hemoroid atau “wasir” merupakan vena varikosa pada kanalis dan dibagi
menjadi 2 jenis yaitu, hemorroid interna dan eksterna. Kedua jenis hemoroid ini
sangat sering dijumpai dan terjadi sekitar 35% penduduk berusia lebih dari 25 tahun.
Walaupun keadaan ini tidak mengancam jiwa, namun dapat menimbulkan perasaan
yang tidak nyaman. Hemoroid atau wasir memang menjadi momok bagi sebagian
orang yang menderitanya. Benjolan didalam anus sangat membuat rasa tidak nyaman,
baik untuk posisi duduk maupun berdiri. Apalagi kalau hendak buang hajat (BAB),
seseorang sering meringis kesakitan.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan 1 kali pertemuan ini diharapkan
masyarakat mengetahui dan memahami tentang penyakit Hemoroid / wasir dan
mengetahui hal yang harus dilakukan jika terkena Hemoroid serta cara mengatasi
masalah tersebut. Sehingga dapat diambil suatu tindakan pencegahan, penanganan
terhadap penderita Hemoroid.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 1 kali pertemuan, masyarakat
dapat menjelaskan kembali tentang :
a. Menyebutkan pengertian Hemoroid / wasir
b. Menyebutkan penyebab Hemoroid
c. Menyebutkan tanda dan gejala Hemoroid
d. Menyebutkan cara pencegahan Hemoroid
e. Menjelaskan cara penularan Hemoroid
f. Menjelaskan penanganan Hemoroid
C. Peserta
1.Masyarakat 20 orang (ibu-ibu / bapak-bapak) dan anak-anak
2.Pembimbing Klinik 1 orang
3.Mahasiswa 4
D. Kepanitiaan
Penyaji I : Bambang Adi Saputra
Penyaji II : Tofan Bagus S.A
Sekretaris : Lina Eka Febriana
Pembawaacara : M.Budi Kariadi
E. Setting Tempat
PPPP
Keterangan :
KKKKKKKKKKK
P : Pembicara
KKKKKKKKKKK
K : Keluarga Pasien
F. Setting Waktu
2 15 menit Pelaksanaan :
a. Menjelaskan pengertian Memperhatikan /
hemoroid / wasir menyimaak dan
b. Menjelaskan penyebab mendengarkan
hemoroid
No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
c. Menjelaskan tanda dan
gejala hemoroid
d. Menjelaskan pencegahan
hemoroid
e. Menjelaskan pengobatan
hemoroid
3 12 menit Evaluasi :
a. Memberikan kesempatan a. Mengajukan
kepada Ibu / bapak untuk pertanyaan / bertanya
bertanya b. Menjawab
b. Meminta kepada ibu / pertanyaan
bapak untuk menjelaskan c. Memperhatikan /
kembali atau menyimak dan
menyebutkan : mendengarkan
- Pengertian hemoroid
- Penyebab hemoroid
- Tanda dan gejala
hemoroid
- Pencegahan hemoroid
- Pengobatan hemoroid
c. Menyimpulkan materi
4 3 menit Penutup:
Mengucapkan salam Menjawab salam
G. Metode
1. Diskusi
2. Tanya Jawab
H. Media
Leaflet dan flipchart
Lembar Materi Penyuluhan
A. Pengertian Hemoroid
Hemoroid atau sering juga disebut wasir/ambeien adalah pembengkakan dan
peradangan pembuluh darah di sekitar anus dan bagian rektum bawah.
Wasir (Hemoroid) adalah suatu penyakit yang terjadi pada anus, di mana bibir
anus mengalami pembengkakan yang kadang disertai pendarahan.
Hemoroid Internal terdapat di sebelah dalam anus kadang-kadang dapat keluar
anus jika BAB, kemudian sering terjadi perdarahan.
Hemoroid Eksternal terdapat benjolan tampak dari luar. Benjolan dilapisi oleh
kulit yang tampak menggelembung dan berwarna kebiruan. Biasanya tanpa disertai
gejala. Jika terjadi peradangan benjolan tersebut akan kemerahan dan terasa nyeri bila
ditekan.
B. Penyebab
1. Berusaha untuk buang air besar karena sembelit/ feces keras
2. Sering mengalami diare
3. Duduk terlalu lama
4. Kurang serat
5. Kurang minum
6. Duduk di toilet untuk waktu yang lama
7. Sering angkat beban berat
8. Tekanan dari janin pada wanita hamil
E. Pengobatan Tradisional
1. Untuk meringankan wasir, berendamlah secara teratur di air hangat. Lakukan
beberapa kali sehari.
2. Kompres dengan air dingin / es di anus jika terjadi pembengkakan
3. Kompres dengan kemiri yang sudah dihancurkan dan dicampur air angat
4. Banyak makan buah, minum susu, biji selasih dan cincau
5. Daun selada untuk lalap setiap makan
6. Air rebusan singkong
Cara Membuat air rebusan singkong
- Singkong dicuci bersih
- Parut singkong
- Peras parutan singkong, ambil airnya dari perasan singkong
- Campurkan dengan ¼ gelas air hangat, gula aren dan garam
- Minum 2x sehari selama seminggu
F. Pencegahan
1. Konsumsi lebih banyak makanan kaya serat, sayur, buah-buahan atau biji-bijian.
2. Minum cukup jumlah air 6-8 gelas/ 2 liter per hari
3. Olahraga yang teratur
4. Jangan duduk di toilet dalam waktu yang lama
5. Gunakan lap yang lembut, seperti lap bayi
6. Hindari mengangkat beban yang berat
7. Turunkan berat badan
8. Jika pekerjaan utama duduk, berdiri/ berjalan pada waktu istirahat
9. Jangan mengejan bila tinja masih belum mau keluar
10. Latihan otot-otot pantat
11. Jaga kebersihan daerah sekitar anus dengan membilasnya menggunakan air yang
bersih saat selesai buang air bersih
DAFTAR PUSTAKA
Brunner dan Suddarth. 2002. Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Volume 2, Alih
Bahasa Kencana, H.Y. Jakarta : EGC
http://armanefendi.com/kesehatan/cara-mengobati-penyakit-ambeien-dengan-cara-yang-
aman.html diakses pada hari sabtu, tanggal 21 Juni 2014
Kurnia, Hendrawan.(2009). Kiat Jitu Tangkal Penyakit Orang Kantoran.Yogyakarta :
Best Publisher
Mansjoer, Arif. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius