Anda di halaman 1dari 7

Skenario

Seorang wanita berusia 27 tahun, pekerjaan PNS, alamat Tangkerang


Pekanbaru, pendidikan S1, agama Islam, datang ke Rumah Sakit Pekanbaru pada
tanggal 18 November 2023 diantar kakaknya. Hasil anamnesa: pasien mengeluh nyeri
di daerah leher dan bahu, sakit kepala bagian kanan. Leher terasa tegang, gangguan
sensasi, nyeri menyebar ke bahu, lengan atas dan lengan bawah. Sulit melakukan
gerakan tertentu, misal menunduk, mendongak, melihat ke kanan dan kiri. Tekanan
darah 146/100 mmHg, Nadi 81 x/menit, Respirasi 22 X/menit dan suhu 37. 4 C.
Dokter melakukan pengukuran nyeri dengan menggunakan Numerical Rating Scale
(NRS), dan pengukuran Lingkup Gerak Sendi (LGS). Rencana terapi yang diberikan
dokter adalah: Fisioterapi Transcutaneus Electrical Stimulation (TENS), Ultra Sound
(US), Infra red, Neck Calliet Exercise, Chin Tuck, Scalene Stretch, Neck Rotation
Strecth selama 8 minggu.

Pengkajian :

a. Data demografi

Nama : Ny. R

Usia : 27 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Alamat : Tangkerang Pekanbaru

b. Keluhan utama :
● Nyeri di daerah leher dan bahu, nyeri menyebar ke bahu, lengan atas dan
lengan bawah.
c. Riwayat kesehatan sebelumnya :

d. Pemeriksaan fisik :
● Tekanan darah 146/100 mmHg, Nadi 81 x/menit, Respirasi 22 X/menit dan
suhu 37. 4 C

N Analisis Data Diagnosa Luaran Intervensi Keperawatan


o Diagnosa
.
1 Ds: Gangguan Setelah Dukungan mobilitas
. ● Pasien mobilitas dilakukan Observasi:
mengeluh nyeri fisik b. d intervensi ● Identifikasi adanya nyeri atau
di daerah leher nyeri keperawatan keluhan fisik lainnya
dan bahu, sakit 3x24 jam, ● Identifikasi toleransi fisik
kepala bagian diharapkan melakukan pergerakan
kanan kemampuan ● Monitor frekuensi jantung dan
● Leher terasa dalam gerak tekanan darah sebelum
tegang, fisik meningkat memualai mobilisasi
gangguan dengan kriteria ● Monitor kondisi umum selama
sensasi hasil: melakukan mobilisasi
● Nyeri ● Pergerakan Terapeutik
menyebar ke ekstremitas ● Fasilitasi aktivitas mobilisasi
bahu, lengan meningkat dengan alat bantu
atas dan lengan ● Rentang ● Fasilitasi melakukan
bawah gerak pergerakan, jika perlu
meningkat ● Libatkan keluarga untuk
Do:
● Nyeri membantu pasien dalam
● Sulit
dalam meningkatkan pergerakan
melakukan
menurun Edukasi
gerak tertentu
● Gerakan ● Jelaskan tujuan dan prosedur
seperi
terbatas mobilisasi
mendongak,
meningkat ● Anjurkan melakukan
menunduk,
mobilisasi dini
melihat ke kiri
● Ajarkan mobilisasi sederhana
dan kanan
yang harus dilakukan
Ds : Nyeri Akut Setelah Manajemen Nyeri
● Pasien b.d cedera dilakukan Observasi
mengeluh servikal intervensi
● Identifikasi lokasi,
nyeri dibagian keperawatan
karakteristik, durasi, frekuensi,
leher dan bahu selama 3 x 24
kualitas, intensitas nyeri
● Nyeri jam, maka
● Identifikasi skala nyeri
menyebar ke tingkat nyeri
● Idenfitikasi respon nyeri non
bahu, lengan menurun,
verbal
atas dan dengan kriteria
● Identifikasi faktor yang
lengan bawah hasil:
memperberat dan memperingan
Do: 1. Keluhan nyeri

● TD : 146/100 nyeri ● Identifikasi pengaruh nyeri

mmHg menurun pada kualitas hidup


2. Sikap ● Monitor efek samping
protektif penggunaan analgetik
menurun
Terapeutik
3. Frekuensi
TD ● Berikan Teknik
membaik nonfarmakologis untuk
mengurangi nyeri
● Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
● Fasilitasi istirahat dan tidur
● Pertimbangkan jenis dan
sumber nyeri dalam pemilihan
strategi meredakan nyeri

Edukasi

● Jelaskan penyebab, periode,


dan pemicu nyeri
● Jelaskan strategi meredakan
nyeri
● Anjurkan memonitor nyeri
secara mandiri
● Anjurkan menggunakan
analgesik secara tepat
● Ajarkan Teknik farmakologis
untuk mengurangi nyeri

Kolaborasi

● Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu

Pemberian analgesik
Observasi

● Identifikasi karakteristik nyeri


(mis: pencetus, pereda,
kualitas, lokasi, intensitas,
frekuensi, durasi)
● Identifikasi Riwayat alergi obat
● Identifikasi kesesuaian jenis
analgesik dengan tingkat
keparahan nyeri
● Monitor tanda-tanda vital
sebelum dan sesudah
pemberian analgesik
● Monitor efektifitas analgesik

Terapeutik

● Diskusikan jenis analgesik


yang disukai untuk mencapai
analgesia optimal, jika perlu
● Pertimbangkan penggunaan
infus kontinu, atau bolus opioid
untuk mempertahankan kadar
dalam serum
● Tetapkan target efektifitas
analgesik untuk
mengoptimalkan respons
pasien
● Dokumentasikan respons
terhadap efek analgesik dan
efek yang tidak diinginkan

Edukasi

● Jelaskan efek terapi dan efek


samping obat

Kolaborasi

● Kolaborasi pemberian dosis


dan jenis analgesik, sesuai
indikasi

Ds: gangguan
Setelah Observasi
rasa nyaman
dilakukan
● pasien
b.d nyeri ● Identifikasi lokasi,
intervensi
mengeluh
akut karakteristik, durasi,
keperawatan
nyeri di
frekuensi, kualitas,
selama 3 x 24
daerah
intensitas nyeri
jam, maka
leher dan
● Identifikasi skala nyeri
status
bahu, sakit
● Idenfitikasi respon nyeri
kenyamanan
kepala
non verbal
meningkat,
bagian
● Identifikasi faktor yang
dengan kriteria
kanan.
memperberat dan
hasil:
Leher
memperingan nyeri
terasa
1. Keluh ● Identifikasi pengetahuan
tegang,
an dan keyakinan tentang
gangguan
tidak nyeri
sensasi,
nyeri nyam ● Identifikasi pengaruh
menyebar an budaya terhadap respon
ke bahu, menur nyeri
lengan atas un ● Identifikasi pengaruh
dan lengan 2. nyeri nyeri pada kualitas hidup
bawah. menur ● Monitor keberhasilan
Sulit un terapi komplementer
melakukan yang sudah diberikan
gerakan ● Monitor efek samping
tertentu, penggunaan analgetik
misal
Terapeutik
menunduk,
mendongak ● Berikan Teknik
, melihat ke nonfarmakologis untuk
kanan dan mengurangi nyeri (mis:
kiri. TENS, hypnosis,
akupresur, terapi music,
Do:
biofeedback, terapi pijat,
● Tekanan aromaterapi, Teknik
darah imajinasi terbimbing,
146/100 kompres hangat/dingin,
mmHg, terapi bermain)
Nadi 81 ● Kontrol lingkungan yang
x/menit, memperberat rasa nyeri
Respirasi (mis: suhu ruangan,
22 X/menit pencahayaan, kebisingan)
dan suhu ● Fasilitasi istirahat dan
37. 4 C. tidur
● Pertimbangkan jenis dan
sumber nyeri dalam
pemilihan strategi
meredakan nyeri
Edukasi

● Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu
nyeri
● Jelaskan strategi
meredakan nyeri
● Anjurkan memonitor
nyeri secara mandiri
● Anjurkan menggunakan
analgesik secara tepat
● Ajarkan Teknik
farmakologis untuk
mengurangi nyeri

Kolaborasi

● Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu

Referensi:

PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia:Definisi dan Indikator


Diagnostik, Edisi 1 Cetakan III (Revisi). Jakarta: PPNI.

PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi 1 Cetakan II. Jakarta: PPNI.

PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan


Keperawatan, Edisi 1 Cetakan II. Jakarta: PPNI.

Anda mungkin juga menyukai