Anda di halaman 1dari 5

A.

KONSEP DASAR PENYAKIT

1. Definisi penyakit Hemoroid


Hemoroid merupakan jaringan normal yang terdapat pada semua
orang. Hemoroid terdiri dari pleksus arteri-vena yang berfungsi
sebagai katup dalam saluran anus untuk membantu sistem sfingter
anus, mencegah inkontinensia flatus dan cairan. Bila hemoroid
menyebabkan suatu keluhan seperti rasa tidak nyaman, gatal pada
anus atau bahkan perdarahan lewat anus, maka perlu diperhatikan
dan ditangani lebih lanjut.

2. Etiologi Hemoroid
Penyebab sesungguhnya dari wasir yang bergejala tidak diketahui dengan
jelas.Sejumlah faktor dipercaya turut berperan termasuk: kebiasaan buang air
besar yang tidak teratur (konstipasi atau diare), kurang olah raga, faktor nutrisi
(diet rendah serat), peningkatan tekanan intra-abdomen (kembung
berkepanjangan, ascitis, adanya massa intra-abdomen, atau kehamilan), genetik,
tidak adanya katup di dalam pembuluh-pembuluh hemoroid, dan usia
lanjut.Faktor lain yang diduga meningkatkan risikonya termasuk obesitas, duduk
dalam jangka waktu lama, batuk kronik, dan gangguan fungsi dasar
panggul.Namun, sangat sedikit bukti mengenai keterkaitan ini.
Selama kehamilan, tekanan dari fetus pada abdomen dan perubahan hormonal
menyebabkan pembuluh hemoroid membesar. Proses melahirkan juga
menyebabkan peningkatan tekanan intra-abdomen.Wanita hamil jarang
memerlukan pembedahan, karena gejalanya biasanya hilang setelah melahirkan.

3. Patofisiologi Hemoroid
Bantalan hemoroid merupakan bagian normal anatomi manusia dan menjadi
penyakit patologis hanya ketika bagian ini mengalami perubahan
abnormal.Terdapat tiga bantalan utama dalam saluran anus normal.Biasanya
bantalan ini terletak di posisi lateral kiri, anterior kanan, dan posterior
kanan.Semuanya tidak tersusun atas arteri atau vena tetapi pembuluh darah yang
disebut sinusoid, jaringan ikat, dan otot polos. Sinusoid tidak mempunyai jaringan
otot di dindingnya, seperti yang ada pada vena. Kelompok pembuluh darah ini
dikenal sebagai pleksus hemoroid.

Bantalan hemoroid penting untuk kontinensia. Bagian ini berperan dalam


memberikan 15–20% tekanan penutupan anus saat istirahat dan melindungi otot
sfingter ani selama pengeluaran kotoran.Ketika seseorang mengejan, tekanan
intra-abdomen meningkat, dan bantalan hemoroid membesar membantu
mempertahankan agar anus tetap tertutup.Dipercaya bahwa gejala wasir terjadi
ketika struktur vaskuler ini turun ke bawah atau ketika tekanan vena meningkat
secara berlebihan.Peningkatan tekanan sfingter ani juga dapat berperan dalam
gejala wasir. Ada dua jenis gejala wasir yang dapat timbul: internal dari pleksus
hemoroid superior dan eksternal dari pleksus hemoroid inferior. Garis dentata
membagi kedua daerah tersebut.

4. Manifestasi Klinis/Tanda Dan Gejala Hemoroid


Gejala pada wasir jenis ini adalah: Gatal atau iritasi, nyeri, kemerahan, dan
bengkak di sekitar anus. Benjolan yang posisinya menggantung di luar anus dan
terasa nyeri bila disentuh. Perdarahan dari anus dengan darah berwarna merah
segar dan menetes setelah BAB

5. Pemeriksaan Penunjang Hemoroid


Untuk membantu menegakkan diagnosis penyakit Hemoroid diperlukan
serangkaian pemeriksaan, Dinilai apakah terdapat ruam kulit, hemoroid eksterna
atau skin tag, fisura, fistula, abses, neoplasma, kondilomata, prolaps, papil
hipertrofi atau kombinasi di antaranya. Antara lain :
1. Pemeriksaan colok dubur : Dinilai permukaan mukosa, kekuatan tonus
sfingter ini, jika teraba massa di rektum dideskripsikan dengan letak
massa, fluktuasi, nyeri tekan, dan konsistensi.Pemeriksaan Laboratorium
kearah Hemoroid
2. Pemeriksaan hematologi lengkap dapat dilakukan untuk melihat adanya
anemia yang mungkin disebabkan oleh perdarahan dari hemoroid.
Pemeriksaan Penunjang lainnya
3. Pemeriksaan penunjang untuk membantu penegakan diagnosis hemoroid
adalah anoskopi. Pilihan lainnya dapat dilakukan pemeriksaan
sigmoidoskopi maupun kolonoskopi untuk menegakkan diagnosa
hemoroid

6. Penatalaksanaan Medis Pada Pasien Dengan Hemoroid


Penatalaksanaan hemoroid internal dilakukan berdasarkan derajat keparahan.
Terapi utama adalah terapi non farmakologi berupa modifikasi diet serta
perbaikan bowel habit. Terapi selanjutnya adalah medikamentosa dan
pembedahan.

7. Komplikasi Hemoroid
Komplikasi dari hemoroid salah satunya adalah thrombosis pada hemoroid.
Prognosis hemoroid jika tidak ditangani maka derajat keparahan dapat memberat.
Jika ditatalaksana dengan sesuai, secara umum prognosis baik walaupun
kemungkinan rekurensi tetap ada.

B. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN


1. Pengkajian Keperawatan
Riwayat Keperawatan
Riwayat Penyakit Sekarang : Lingkungan, kebisingan mempengaruhi rasa
aman dan nyaman. Lingkungan pasien mencakup semua faktor fisik dan
psikososial yang mempengaruhi atau berakibat terhadap kehidupan atau
kelangsungan hidup pasien. Keamanan yang ada dalam lingkungan ini akan
mengurangi insiden terjadinya penyakitdan cedera yang akan mempenngaruhi
rasa aman dan nyaman pasien
Riwayat Penyakit Dahulu. : Trauma pada jaringan tubuh, misalnya ada luka
bekas operasi/bedahmenyebabkan terjadinya kerusakan jaringan dan iritasi secar
langsung padareseptor sehingga mengganggu rasa nyaman pasien
Riwayat Penyakit Keluarga : Riwayat ini bisa dapat menyebabkan gangguan
rasa aman dan nyaman, karena dengan adanya riwayat penyakit maka klien akan
beresiko terkena penyakit sehingga menimbulka rasa tidak nyaman seperti nyeri.

Karakteristik nyeri (PQRST)


P (provokatif) : faktor yang mempengaruhi gawat dan ringannya nyeri
Q (quality) : seperti apa nyeri tersebut (tajam, tumpul, atau tersayat)
R (region) : daerah perjalanan nyeri
S (Skala nyeri) : keparahan/intensitas nyeri
T (time) : lama/waktu serangan/frekuensi nyeri

Pengkajian Skala Nyeri


- Skala nyeri 1-3 nyeri ringan (masih bisa ditahan, aktivitas tak terganggu)
- Skala nyeri 4-6 nyeri sedang (mengganggu aktivitas fisik)
- Skala nyeri 7-10 nyeri berat (tidak dapat melakuka aktivitas secara mandiri).

2. Analisis Data
No Data Etiologi Masalah
1. DS : Konstipasi Nyeri Akut
- Pasien berhubungan
mengatakan Pelebaran dengan agen
nyeri saat pembuluh darah pencedera
buang air besar vena pleksus biologis
- Pasien haemorrhoidalis di
mengatakan anus
bab disertai
darah Nyeri Akut

DO :
- Observasi ada
benjolan di
anus pasien
- Pasien terlihat
meringis

3. Diagnosa keperawatan
1. Nyeri Akut Berhubungan dengan Agen pencedera Fisik

4. Perencanaan Keperawatan
No.Dx Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan Rasional
D.0077 Dengan dilakukan Observasi
tindakan asuhan - Identifikasi
keperawatan selama 2x24 lokasi,karakteri
jam, maka Tingkat Nyeri karakteristik ,durasi,frek
diharapkan menurun. ue frekuensi ,kuali
dengan kriteria Hasil kualitas ,intensi
intensitas nyeri
Kriteria Awa Akhir - Indentifikasi skala
Hasil l nyeri
Keluhan 1 5 - Identifikasi respons
Nyeri nyeri non verbal
Pola 1 5 - Identifikasi faktor
Tidur memperberat dan
memperingan nyeri
- Identifikasi
pengetahuan dan
keyakinan tentang nyeri
- Identifikasi pengaruh
budaya terhadap nyeri
- Identifikasi pengaruh
nyeri terhadap kualitas
hidup
- Monitor keberhasilan
terapi komplementer
yang sudah diberikan
- Monitor efek samping
penggunaan anakgesik

Terapeutik
- Berikan teknik non
farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
- Kontrol Lingkungan
yang memperberat rasa
nyeri (mis,suhu ruangan,
pencahayaan,kebisingan)
- Fasilitas istirahat dan
tidur
- Pertimbangankan jenis
dan sumber nyeri dalam
pemilihan startegi
meredekan nyeri
Edukasi
- Jelaskan
penyebab,periode,dan
pemicu nyer
- Jelaskan Strategi
meredekan nyeri
- Anjurkan monitor
nyeri secara mandiri
- Anjurkan
menggunakan analgetik
Secara tepat.
- Ajarkan teknik non
farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri

Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
analgetik

Anda mungkin juga menyukai