METODE PENELITIAN
1. Perilaku Bullying
sebuah konsep mengenai bullying yaitu bahwa “bullying adalah aktivitas sadar,
melalui ancaman agresi lebih lanjut, dan menciptakan teror yang dilakukan oleh
seorang anak atau kelompok anak ”. Lebih lanjut, dikemukakan bahwa bullying
dan bukan pula perkelahian yang melibatkan dua pihak yang setara. Pelaku
bullying dapat saja orang yang lebih tua, lebih besar, lebih kuat, lebih mahir
secara verbal, lebih tinggi secara status sosial, atau berasal dari ras yang berbeda;
b) niat untuk mencederai, dalam bullying tidak ada kecelakaan atau kekeliruan,
kepedihan emosional dan atau luka fisik, memerlukan tindakan untuk dapat
melukai dan menimbulkan rasa senang di hati sang pelaku saat menyaksikan
sebagai peristiwa yang hanya terjadi sekali saja; d) teror , unsur keempat ini
34
35
bukan hanya sebuah cara untuk mencapai bullying namun juga sebagai tujuan
menyebarkan gosip)
siswa/siswi lain yang lebih lemah, dengan tujuan menyakiti orang tersebut.
36
Menengah Pertama
bimbingan dan konseling yang disusun secara sistematis untuk mencapai tujuan
tertentu dan dalam periode tertentu. Sementara jika dikaitkan dengan perilaku
korban bullying di SMPN 2 Kertasari, juga sebagai program bantuan bagi siswa
pelaku bullying, agar mereka dapat berlaku sesuai norma dan aturan, serta
B. Pendekatan Penelitian
(analisis statistik) dalam bentuk data numerikal atau angka dan mengadakan
diperoleh dari hasil wawancara tidak dituangkan dalam bentuk bilangan statistik,
akan tetapi berupa pemaparan gambaran mengenai situasi yang diteliti dalam
pertanyaan apa, mengapa dan bagaimana suatu fenomena terjadi dalam konteks
C. Metode Penelitian
Menengah Pertama. Selanjutnya data dari hasil temuan tersebut dijadikan sebagai
VIII .Adapun sampelnya adalah siswa SMPN 2 Kertasari, kelas VIII yang
sampling, diambil dari beberapa kelas yang ada di SMPN 2 Kertasari, kemudian
disusun dan dipilih dari masing-masing kelas. Tujuannya yaitu agar hasil yang
diperoleh dapat mewakili gambaran perilaku bullying dari seluruh siswa SMPN 2
Kertasari.
1. Instrumen Penelitian
Kontak fisik langsung (2) Kontak verbal langsung (3) Kontak non-verbal
gambaran pelaku dan korban bullying. Angket yang digunakan dalam penelitian
ini menggunakan bentuk force choice, dengan alternatif jawaban “Ya” dan
jika menjawab “Ya” pada item positif, maka diberi skor = 1, dan menjawab
“tidak” pada item positif diberi skor = 0. Penyekoran ini dimaksudkan untuk
yang disusun dalam sebuah kisi-kisi, dapat dilihat dalam Tabel 3.1dan Tabel
3.2 berikut.
Tabel 3.1
Kisi-kisi Instrumen Perilaku Bullying di SMPN 2 Kertasari
(Pelaku Bullying)
NOMOR ITEM
VARIABEL DIMENSI INDIKATOR ∑ (+) (-)
1 2 3 4 5 6
Perilaku 1. Kontak fisik a Memukul 4 25, 26, 27, 28
Bullying Siswa langsung b Mendorong 2 29, 30
SMP c Menggigit 1 35
d Menjambak 1 31
e Menendang 2 33, 34
f Menginjak 1 36
g Mengunci seseorang dalam ruangan 3 40, 41, 42
h Mencubit 1 38
i Mencakar 1 37
j Memeras 3 43, 44, 45
k Menjewer 1 32
l Mencekik 1 39
NOMOR ITEM
VARIABEL DIMENSI INDIKATOR ∑ (+) (-)
1 2 3 4 5 6
verbal langsung b. Menjulurkan lidah 1 10
c. Menampilkan ekspresi muka yang
merendahkan 1 11
d. Menampilkan ekspresi muka yang 1 12
mengejek
e. Menampilkan ekspresi muka yang
mengancam 1 13
f. Merusak barang-barang yang
dimiliki orang lain 1 14
4. Perilaku non- a. Memanipulasi persahabatan sehingga
verbal tidak menjadi retak 3 3, 4, 5
langsung b. Sengaja mengucilkan 1 6
c. Mengabaikan 2 1, 2
d. Mengirim surat kaleng 2 7, 8
∑ (JUMLAH) 45 45
Tabel 3.2
Kisi-kisi Instrumen Perilaku Bullying di SMPN 2 Kertasari
(Korban Bullying)
NOMOR ITEM
VARIABEL DIMENSI INDIKATOR ∑
(+) (-)
1 2 3 4 5 6
Perilaku 1. Kontak fisik a. Dipukul 4 25, 26, 27, 28
Bullying Siswa langsung b. Didorong 2 29, 30
SMP c. Digigit 1 35
d. Dijambak 1 31
e. Ditendang 2 33, 34
f. Diinjak 1 36
g. Dikunci dalam ruangan 3 40, 41, 42
h. Dicubit 1 38
i. Dicakar 1 37
j. Diperas 3 43, 44, 45
k. Dijewer 1 32
l. Dicekik 1 39
a. Diancam 1 15
b. Dipermalukan 2 16, 17
2. Kontak verbal c. Diberi panggilan nama yang buruk 1 20
langsung d. Dicela 1 21
41
e. Dimaki 1 18
f. Dimarahi 1 23
g. Dibentak 1 24
h. Diperintah 1 22
i. Digosipkan 1 19
∑ (JUMLAH) 45 45
bimbingan dan konseling disusun dalam sebuah kisi-kisi, dapat dilihat dalam
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Instrumen
Pedoman Wawancara kepada Guru Bimbingan dan Konseling
Agustus 2009.
jawaban dengan kriteria jika menjawab “Ya” pada item positif, maka diberi
Tabel 3.4
Kriteria Penyekoran Instrumen
Jawaban Responden
Pernyataan Skor
Ya Tidak
Positif √ - 1
Positif - √ 0
Setelah diketahui nilai dari skor ideal maka dilakukan penentuan kriteria dengan
Tabel 3.4
Selang Interval Kategori
Interval Kategori
X≥Xideal + 0,61 Sideal Tinggi
Xideal – 0,61 Sideal ≤ X < Xideal + 0,61 Sideal Sedang
X< Xideal – 0,61 Sideal Rendah
tanggal 14 Agustus 2009 terhadap 120 siswa SMPN 2 Kertasari kelas VIII. Uji
suatu instrumen dalam mengungkap apa yang ingin diungkap. Suatu instrumen
yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya instrumen
yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah (Arikunto, 2002: 144).
diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.
SPSS Versi 15.0 dan Microsoft Office Excel 2007. Berdasarkan perhitungan
artinya 4 item dibuang karena tidak signifikan sehingga tidak dapat digunakan
sehingga tidak dapat digunakan untuk pengumpulan data penelitian Hasil uji
instrumen perilaku bullying dapat dilihat pada Tabel 3.5dan Tabel 3.6 berikut.
Tabel 3.5
Validitas Hasil Uji Instrumen Perilaku Bullying
(Pelaku Bullying)
Tabel 3.6
Validitas Hasil Uji Instrumen Perilaku Bullying
(Korban Bullying)
N .∑ XY − (∑ X )(∑ Y )
rx y =
2
{
N .∑ X 2 − (∑ X ) N .∑ Y − (∑ Y )
2 2
}
(Arikunto, 2003: 72)
Tabel 3.7
Rentang Koefisien Reliabilitas
Nilai Keterangan
0,00 – 0,199 derajat keterandalan sangat rendah
0,200 – 0,399 derajat keterandalan rendah
0,400 – 0,599 derajat keterandalan sedang
0,600 – 0,799 derajat keterandalan kuat
0,800 – 1,00 derajat keterandalan sangat kuat
2 r XY
rtt =
(1 + r XY )
(Arikunto, 2003: 93)
n−2
t=r
1− r 2
Keterangan:
r = Koefisien korelasi
n = Banyaknya subjek
pelaku bullying diperoleh rtt sebesar = 0, 904. Adapun untuk instrumen penelitian
korban bullying diperoleh rtt sebesar = 0, 926. Dengan merujuk pada klasifikasi
rentang koofisien reliabilitas Sugiyono, rtt sebesar = 0, 904 dan 0, 926 termasuk
kedalam kategori sangat kuat, atau menunjukan reliabilitas yang sangat tinggi.
data.
Dalam penelitian ini, tahap penelitian terbagi atas empat tahap yaitu tahap
persiapan, tahap pelaksanaan, tahap analisa data dan tahap penyusunan laporan.
a. Tahap Persiapan
Rancangan penelitian disusun atas dasar tujuan yang ingin dicapai yaitu
siswa di SMP.
baik. Asumsinya bahwa pada kondisi siswa yang dianggap memiliki kemampuan
belajar baik, belum tentu perilaku yang ditampilkan baik pula. Sehingga penting
untuk diteliti gambaran perilaku bullying siswa pada kondisi tersebut; b) SMPN 2
kertasari telah memiliki guru pembimbing dan berbagai fasilitas BK; c) Lokasi
3) Mengurus perizinan
dari Fakultas Ilmu Pendidikan yang kemudian diproses melalui BAAK, Pemda
b. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data yang melalui angket dan wawancara.
c. Tahap Akhir
3. Pengolahan Data
Teknik pengolahan data erat kaitannya dengan jenis data yang diperoleh
serta tujuan penelitian. Data yang diperoleh dengan menggunakan skala sederhana
wawancara yang ditujukan kepada guru bimbingan dan konseling. Kemudian data
berikut.
1) Verifikasi data, hal ini dilakukan untuk mengetahui kelangkapan data yang
diperoleh
49
pernyataan memiliki skor aktual, yaitu penjumlahan dari setiap skor jawaban
pernyataan siswa.
disusun berdasarkan skor yang diperoleh subjek uji coba pada setiap aspek
Untuk mengetahui gambaran perilaku bullying pada siswa pelaku dan siswa
Data hasil wawancara yang dilakukan dengan guru bimbingan dan konseling
dalam bentuk uraian naratif mengenai program bimbingan dan konseling. Hasil
bullying.