Anda di halaman 1dari 15

49

BAB IV

METODELOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini mengkaji hubungan antara perspsi jenis pola asuh orang tua

tehadap risiko perilaku bullying pada siswa SMA Triguna Utama Ciputat.

Berdasarkan pendekatan penelitian peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif.

Pendekatan kuantitatif lebih berdasarkan pada data yang dapat dihitung untuk

menghasilkan penafsiran kuantitatif yang kokoh (Hikmat,2007).

Pada penelitian kuantitatif ini jenisnya adalah deskriptif korelatif. Peneliti

menggunakan desain ini karena ingin mengetahui hubungan antara persepsi jenis

pola asuh orang tua (variabel independen) terhadap resiko perilaku bullying

(variabel dependen).

B. Populasi dan sampel penelitian

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan unit subjek atau objek dengan karakteristik

tertentu yang akan diteliti (Hidayat, 2007). Populasi dari penelitian ini adalah

seluruh siswa SMA Triguna Utama Ciputat kelas X dan XI yang berjumlah 104

siswa. Kelas XII tidak dapat menjadi responden, karena telah selesai melakukan

ujian nasional sehingga sudah sudah tidak ada kegiatan belajar lagi di sekolah

tersebut.
50

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah

dari karakteristik yang dimilki oleh populasi. Dalam penelitian keperawatan

kriteria sampel meliputi kriteria inklusi dan ekslusi, dimana kriteria tersebut

menentukan dapat dan tidaknya sampel tersebut digunakan (Hidayat, 2007).

a.Kriteria inklusi :

1) Siswa kelas X dan XI SMA Triguna Utama Ciputat

2) Bersedia menjadi responden.

Untuk pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik random

sampling yaitu stratified random sampling (pengambilan sampel secara acak

stratifikasi). Jika suatu populasi mempunyai unit yang mempunyai karakteristik

yang berbeda-beda atau heterogen, maka teknik pengambilan sampel yang tepat

digunakan adalah stratified random sampling (Notoatmodjo, 2006). Teknik ini

menggunakan perwakilan populasi dari setiap tingkatan atau jenjang dalam hal ini

di random masing-masing mewakili kelas X dan XI IPA dan XI IPS.

Pengambilan jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus yang

dikembangkan oleh Sugiyono (2008) dari Isaac dan Michael :

2
λ . N . P .Q
n= 2 2
d ( N−1 ) + λ . P .Q

Keterangan :
51

λ = 1,96 (Derajat kepercayaan 95% CI/Confidence Interval dengan alfa (α)

sebesar 5%)

N = Jumlah Populasi = 104

P = 0,828 (proporsi pola asuh otoriter terhadap perilaku bullying remaja pada

penelitian Annisa tahun 2012)

Q = 1-P = 1-0,828 = 0,17

d = penyimpangan terhadap populasi atau derajat ketepatan yang diinginkan =

0,05

n = sampel

3,8 .104 .0,828.0,17


n=
0,0025 ( 103 ) +3,8 .0,828 .0,17

n = 70,20 dibulatkan menjadi 71

Jumlah sampel pada penelitian ini yaitu 71 orang. Diketahui jumlah populasi

104, yaitu kelas X berjumlah 46 siswa, XI IPA berjumlah 26 orang siswa. XI IPS

sebanyak 32 orang siswa. Maka besar sampel untuk setiap kelas adalah :

46
Kelas X= x 71=31
104

26
Kelas XI IPA= x 71=18
104

32
Kelas XI IPS= x 71=22
104
52

C. Waktu dan Tempat

1. Waktu

Waktu penelitian dilaksanakan pada juni 2013

2. Tempat

Peneltian ini dilakukan di SMA Triguna Utama Ciputat.

D. Instrument Penelitian

Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam peneltian ini adalah

adalah kuisioner dalam bentuk skala likert, dimana responden harus menjawab

pernyataan yang paling sesuai dengan dirinya. Menurut Azwar ( 2012), untuk

aspek keprilakuan harus selalu dirumuskan dalam arah favorable yaitu berisi

konsep keprilakuan yang sesuai atau mendukung atribut yang diukur, selain itu

juga diukur dengan arah unfavorable, yaitu yang bertentangan atau tidak

mendukung ciri perilaku yang dikehendaki oleh indikator keprilakuanya.

Responden memilih jawaban untuk setiap pernyataan yang menunjukan

kesetujuan (favourable) atau yang ketidaksetujuan (unfavourable), dengan empat

kategori jawaban yaitu SS (sangat sesuai), S (sesuai), TS (tidak sesuai), STS

(sangat tidak sesuai).


53

Untuk pengumpulan datanya sendiri peneliti akan menggunakan satu data

demografi dan dua kuisioner, yaitu :

1. Data demografi, yaitu :

a. Jenis kelamin,

b. Kelas

2. Kuisioner Pola Asuh Orang Tua

Parenteral authority Quistionare ( PAQ) yang dibuat oleh Buri (1991) dan

dikembangkan oleh Dwairy dkk (2006), yang peneliti beserta rekannya seorang

guru bahasa inggris terjemahkan kedalam bahasa Indonesia, kuisioner ini

bertujuan untuk mengetahui jenis pola asuh orang tua mana yang paling

dominan diguankan oleh orang tua responden. Pola asuh orang tua sendiri

menurut Boumrind (dalam Fathi 2011) ada tiga jenis yaitu : demokratis,

otoriter, dan permisif.

Kuisioner ini terdiri dari 30 pernyataan, setiap jenis pola asuh digambarkan oleh

10 pernyataan, dengan arah favorable dan unfavorable yang pada akhirnya skor

tertinggi yang diperoleh pada salah satu dari tiga pola asuh tersebut

menunjukan pola asuh tersebut. Sebagai contoh apabila skor yang diperoleh

oleh responden setelah mengisi PAQ didapatkan skor pada pola asuh

authoritative adalah 36, sedangkan skor pada authoritarian,dan permissive

adalah 10 dan 12. Maka responden tersebut termasuk pola asuh orang tua
54

authoritative karena skor yang terbesar didapatkan pada pola asuh tersebut.

Apabila skor yang didapat ternyata sama pada dua atau tiga jenis pola asuh,

maka pola asuh orang tuanya termasuk dalam pola asuh campuran.

No Pola asuh Indikator Favorable Unfavorable Jumlah


1. authoritarian  Orang tua bersifat 7,12,18,25 4
(Otoriter) membatasi,
menghukum dan
hanya sedikit
melakukan
16
komunikasu verbal 2,3,9,26,29 6
 Mendesak anak
untuk mengikuti
petunjuk dan usaha
orang tua
2. authoritative  Mendorong anak 8,22,27 15 4
(otoritatif/ untuk bebas tetapi
demokratis) tetap memberikan
batasan dan
mengendalikan
tindakan anak 11,20,23,30 4,5 6
 Pembuatan aturan
dikeluarga
diterapkan
berdsarkan aturan
bersama
3. permissive  Orang tua bersifat 6,14,19,24 1,10 6
(permisif) serba bebas
( membolehkan )
 Tidak memberikan 13,17,21 28 4
pengawasan dan
pengarahan pada
tingkah laku anak
Jumlah 23 7 30
Table 4.2 Distribusi Pernyataan kuisioner Pola Asuh Orang tua
55

3. Kuisioner Risiko Perilaku bullying

Kuisioner ini digunakan dengan mengetahui risiko siswa dalam melakukan

bullying ini dibuat oleh Atfiyanah ( 2013) yang telah dimodifikasi oleh peneliti,

kuisioner ini menggunakan skala model likert yang memilki empat alternatif

jawaban yaitu : SS ( sangat sesuai), S ( sesuai), TS ( tidak sesuai), STS ( sangat

tidak sesuai). yang terdiri dari 39 pernyataan dngan arah favorable dan

unfavorable.

No bullying Indikator Favorable Unfavorable Jumlah


1 Verbal  Mengejek 33, 37 1, 4 4
 Mencela 22 7, 11 3
 Menggoda 9,15,19 26, 28 5
2 Fisik  Nama 13,30 12,25 4
julukan
 Memukul 2,21,34 18 4
 Menendan 23,29,35 3 4
g 5,17 20 3
 Mendoron 27,32,38 16 4
g
 Merusak
Barang
3 Psikis Mencuri 6, 10, 39 24 4
Mengancam 8, 14, 36 31 4

Jumlah 39

Table 4.4 Distribusi Pernyataan Kuisioner Risiko Perilaku Bullying

Jumlah item pernyataan ada 28. Dihitung mneggunakan skor favorable

dengan skor 4 untuk jawaban SS, skor 3 untuk S, skor 2 untuk TS, dan 1 untuk
56

STS. Hasil ukur dari kuisioner ini adalah tinggi, sedang, dan rendah. Dengan

perhitungan menggunakan rumus dari Azwar (2012) :

1. (µ +1,0 σ ) ≤ X tinggi
2. (µ -1,0 σ ) ≤ X< (µ +1,0 σ ) sedang
3. X < (µ -1,0 σ rendah

Maka didapatkan :

1. [44+1,0 (1)] ≤ X atau X ≥ 45 risiko perilaku bullying


tinggi
2. [44- 1,0 (1)] ≤ X < [44+1,0 (1)] atau 43 ≤ X < 45 risiko perilaku bullying
sedang
3. [44- 1,0 (1)] < X atau X < 43 risiko perilaku bullying
rendah

E. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

1. Uji Validitas

Validitas adalah pengukuran dan pengamatan yang berarti keandalan

instrumen dalam mengumpulkan data dapat mengukur apa yang seharusnya

diukur. (Nursalam, 2008). Uji validitas dapat menggunakkan rumus Pearson

Product Moment dengan rumus sebagai berikut :

n ( Σ XY )−( Σ X ) .( ΣY )
r hitung=
√¿ ¿¿

Keterangan :

r hitung = koefisien korelasi

∑ Xi = jumlah skor item

∑ Yi = jumlah skor total (item)


57

n = jumlah responden

Hasil penghitungan tiap-tiap item akan dibandingkan dengan tabel nilai

product moment. Jika r hitung lebih besar dari table r tabel pada taraf signifikansi

5% maka instrumen yang diujicobakan dinyatakan valid.

Peneliti melakukan uji coba pada 34 siswa SMA YADIKA Sumedang

karena karakteristiknya sama dengan tempat yang akan diteliti nantinya.

Kemudian hasil dari uji coba, hasilnya dianalisa menggunakan rumus Pearson

Product Moment dengan bantuan perangkat lunak computer. Dari hasil analisis

didapatkan bahwa r table (n-2) < r hitung pada semua kuisioner persepsi pola

asuh, dan pada risiko perilaku bullying dari 39 item terdapat 10 item yang tidak

valid, setelah peneliti berdiskusi dengan pembimbing maka 10 item tersebut

dihilangkan, sehingga terdapat 29 item valid untuk risiko bullying dan sudah

mewakili dari bentuk-bentuk bullying.

2. Uji Reabilitas

Reabilitas adalah kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan bila fakta

atau kenyataan hidup tadi diukur atau diamati berkali-kali dalam waktu yang

berlainan. Teknik pengujian pada penelitian ini menggunakan teknik Alpha

Crombach (α), dalam uji reliabilitas r hasil adalah alpha. Ketentuannya apabila r

alpha > r tabel maka pertanyaan tersebut reliabel. Sebaliknya apabila r alpha < r

tabel maka pertanyaan tersebut tidak reliabel (Notoatmodjo, 2006).

Rumus :

[ ][
r 11 =
k
k −1
( ∑σ 2b )
1− 2
σt ]
58

Keterangan :

r 11 = Koefisien reliabilitas yang dicari

k = banyak butir pertanyaan atau banyaknya soal


2
∑σb = jumlah varians butir

2
σt = Varian total

Dari hasil ujia reabilitas yang dilakukan oleh peneliti di SMA YADIKA

Sumedang, terhadap 34 responden, diperoleh nilai Alpha Cronbach (α) dari variable

persepsi pola asuh orang tua sebesar 0,913 (koefisien reabilitas tinggi) dan variable

risiko perilaku bullying diperoleh nilai Alpha Cronbach (α) sebesar 0,897 (koefesien

reabilitas tinggi), melihat dari nilai yang diperoleh maka dapat dinayatakan bahwa

kedua kuisioner tersebut realibel dan dapat digunakan.

F. Tahapan penelitian

1. Tahap persiapan :

a. Dimulai dengan perumusan masalah.

b. Menentukan variable penelitian.

c. Melakukan studi kepustakaan untuk mendapatkan gambaran dan landasan

teoritis yang tepat.

d. Menentukan lokasi penelitian

e. Melakukan studi pendahuluan.


59

f. Menentukan, menyusun, dan menyiapkan alat ukur yang akan digunakan

dalam penelitian ini yaitu skala jenis pola asuh orang tua, skala konformitas

teman sebaya, dan skala risiko perilaku bullying.

g. Mengajukan izin ke sekolah yang akan diteliti.

h. Melakukan uji coba alat ukur ( try out) di sekolah berbeda namun kriterianya

masih sama yakni setingkat SMA.

2. Tahapan pengambilan data :

a. Menjelaskan tujuan penelitian dan melakukan informed consent

b. Membagikan Kuisioner dan menjelaskan cara pengisianya

c. Melakukan scoring terhadap hasil kuesioner yang telah diisi oleh responden

d. Menghitung dan mencatat tabulasi data yang diperoleh, kemudian membuat

tabel data

e. Melakukan analisis data dengan menggunakan metode statistik untuk menguji

hipotesis penelitian

3. Tahapan pembahasan :

a. Menginterprestasikan dan membahas hasil analisis statistik berdsaarkan teori.

b. Merumuskan hasil penelitian yang diperoleh dan membahasnya.


60

G. Pengolahan data

Pengolahan data terdiri dari serangkaian tahapan yang harus dilakukan agar

data siap untuk di uji statistik dan dilakukan analisis/interprestasi.

1. Data Coding

Data coding yaitu merupakan kegiatan mengklarifikasi data dan memberi

kode untuk masing – masing kelas sesuai dengan tujuan dikumpulaknya data.

2. Data Editing

Data editing adalah penyuntingan data dilakukan sebelum proses

pemasukan data.

3. Data Structure

Data structure dikembangkan sesuai dengan analisis yang akan

dilakukan dan jenis perangkat lunak yang digunakan.

4. Data Entry

Data entry meupakan proses pemasukan data ke dalam program atau

fasilitas analisis data.

5. Data Cleaning

Data cleaning merupakan proses pembersihan data setelah data di

entri ( Amran, 2012)


61

H. Analisa data

Analisa data yang akan digunakan menggunakan program komputer, yang

terdiri dari dua macam analisa data, yaitu univariat dan bivariat.

1. Analisis univariat

Analisa Univariat digunakan untuk mejelaskan atau mendeskiripsikan

karakteristik masing-masing variabel yang dimiliki. Varabel independen

persepsi jenis pola asuh dan variable dependen risiko perilaku bullying selain

itu analisis univariat digunakan juga untuk melihat distribusi frekuensi dari

jenis kelamin dan kelas,

2. Analisis Bivariat

Analisa bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel

dependen dan independen. Yaitu untuk mengetahui hubungan antara persepsi

jenis pola asuh orang tua terhadap risiko perilaku bullying. Analisa data yang

digunakan adalah uji korelasi Lambda. Hasil penelitian dibandingkan p-value

dengan signifikan alpha 0,05. Apabila p-value lebih kecil dari alpha (0,05)

maka ada hubungan yang bermakna antara variabel independen dengan

variabel dependen dan apabila p-value lebih besar dari alpha (0,05) maka

tidak ada hubungan antara variabel independen dan variabel dependen.

Uji korelasi Lambda digunakan untuk menguji korelasi dua variabel

dimana salah satu variabelnya nominal. Dalam penelitian ini variabel persepsi

jenis pola asuh orang tua adalah nominal dan variabel risiko perilaku bullying

adalah ordinal.
62

I. Etika penelitian

Hidayat (2008), menjelaskan ada tiga masalah etika dalam penelitian keperawatan,

yaitu :

1. Informed Consent

Informed Consent dilakukan sebelum melakukan penelitian. Informed

Consent ini berupa lembar persetujuan untuk menjadi responden. Pemberian

informed Consent bertujuan agar subjek mengerti maksud dan tujuan

penelitian dan mengetahui dampaknya. Jika subjek bersedia untuk menjadi

responden atau bagian yang diteliti, maka subjek harus menandatangani

lembar persetujuann namun apabila subjek menolak maka peneliti harus

menghormati keputusan tersebut

2. Anonimity ( Tanpa Nama)

Anonimity, berarti tidak perlu mencantumkan nama pada lembar

pengumpulan data ( kuisioner). Peneliti hanya menuliskan kode pada lembar

penelitian tersebut.

3. Confidentially (Kerahasiaan)

Bagian ini menjelaskan masalah-masalah responden yang harus

dirahasiakan dalam penelitian. Kerahasian informasi yang telah dikumpulkan

dijamin kerahasian oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan

dilaporkan dalam hasil penelitian.


63

Sedangkan menurut Nursalam (2009), bahwa secara umum prinsip etika

penelitian/pengumpulan data dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu :

1. Prinsip manfaat

Penelitian harus dilaksanakan tanpa mengakibatkan penderitaan pada subjek.

Terlebih lagi jika menggunakan tindakan khusus.

2. Bebas dari eksploitasi

Partisipasi subjek dalam penelitian, harus dihindarkan dari keadaan yang tidak

menguntungkan. Peneliti harus meyakinkan subjek bahwa penelitianya tidak

akan merugikan subjek dalam hal apapun.

3. Resiko ( benefits ratio)

Peneliti harus hati-hati mempertimbangkan risiko dan keuntungan yang akan

berakibat pada subjek pada setiap tindakan.

Anda mungkin juga menyukai