Anda di halaman 1dari 17

33

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

kuantitatif korelasional dengan pendekatan crossectional. Dimana penelitian ini

bertujuan untuk melihat hubungan antara dua variable yaitu hubungan harga diri

remaja dengan perilaku bullying pada siswa SMA Dharma Wanita 01 Bululawang

Malang. Dalam menganalisis data dengan menggunakan data- data angka yang

diolah dengan metode statistika, setelah diperoleh hasilnya, kemudian

dideskripsikan dengan menguraikan kesimpulan yang didasari oleh angka yang

diolah dengan metode statistika tersebut. Pendekatan yang dipakai dalam

penelitian ini adalah pendekatan crossectional yaitu menekankan pada waktu

pengukuran data variable independen dan dependen hanya satu kali, pada satu

saat.

4.2 Populasi dan Sampel

4.2.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik atau siswa di

SMA 01 Dharma Wanita Bululawang Malang dengan jumlah populasi adalah 102

siswa, yang terdiri dari kelas X IPA 18 siswa X IPS 15 siswa, kelas XI IPA 15

siswa XI IPS 15 siswa dan kelas XII IPA 15 siswa XII IPS 24 siswa.
34

4.2.2 Sampel dan Teknik Sampling

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa di SMA

Dharma Wanita 01 Bululawang Malang yang diambil sampelnya secara acak

tanpa dipilih subjeknya dan yang memenuhi criteria inklusi.

Menurut Notoatmodjo (2010) untuk populasi kecil atau lebih kecil dari

10.000 maka untuk menetapkan jumlah sampel dapat menggunakan rumus yang

sederhana sebagai berikut:


𝑁
𝑛 = 1+𝑁(𝑑)²

Keterangan:

n: jumlah sampel

N: jumlah populasi

d: tingkat signifikan (d= 0.05)

102
𝑛=
1+102(0.05)²

102
𝑛 = 1+0.255

102
𝑛=
1.255

𝑛 = 81

Jadi besar sampel minimal penelitian ini adalah 81 siswa dari 102

populasi siswa di SMA Dharma Wanita 01 Bululawang Malang.

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive

non random sampling dilakukan dengan menetapkan ciri- cirri sesuai criteria

inklusi. Cara pengambilan sampel yaitu dengan memilih siswa secara acak

setiap kelas yang sesuai dengan klriteria inklusi, seletah kuisioner diberikan pada
35

seluruh siswa. Dapat dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen

(Sugiono, 2006: 93).

4.2.3 Kriteria Inklusi dan Eksklusi

a. Kriteria Inklusi

a) Siswa SMA Dharma Wanita 01 Bululawang Malang dari kelas X,XII,

dan XII (rentanusia 15- 19 tahun)

b) Siswa dalam keadaan sehat fisik

c) Siswa bersedia menjadi responden dengan sudah menandatangani

inform consent

b. Kriteria Eksklusi

Tidak Ada

4.3 Variabel Penelitian

4.3.1 Variabel Independen

Variabel independen atau variable bebas dalam penelitian ini adalah

harga diri remaja.

4.3.2 Variabel Dependen

Variabel dependen atau variable terikat dalam penelitian ini adalah

perilaku bullying.
36

4.4 Lokasi dan Waktu Penelitian

4.4.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di SMA Dharma Wanita 01 Bululawang

Malang

4.4.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2018

4.5 Instrumen Penelitian

4.5.1 Skala Sikap

Alat yang digunakan untuk mengungkapkan perasaan responden yang

diteliti dalam suatu penelitian. Skala sikap model Likert yang digunakan dalam

penelitian ini, yaitu skala sikap untuk mengukur sikap, persepsi, dan pendapat

seseorang tentang suatu fenomena sosial (Sugiyono, 2010: 132). Skala Likert

yang digunakan dalam penelitian ini berdimensi empat yaitu: Sangat Setuju (SS),

Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS) atauTidak Pernah

(TP), Kadang- kadang (K), Sering (SR), Selalu (SL).

4.5.2 Skala Tingkat Harga Diri

Alat yang digunakan adalah Rosenberg Self Esteem Scale (RSES)

merupakan instrument untuk mengukur tingkat harga diri yang dikembangkan

oleh Morris Rosenberg (1965) reliabilitas internal RSES yaitu sebesar 0,92 dan

telah banyak digunakan dalam penelitian di Indonesia. RSES ini bertujuan untuk

mengukur global self esteem. Instrument ini berjumlah 10 item pernyataan


37

dengan 5 pernyataan positif dan 5 pernyataan negative tentang diri. Penilaian

menggunakan skala Likert, yaitu pernyataan favourable apabila jawaban sangat

setuju (3), setuju (2), tidak setuju (1), dan sangat tidak setuju (0), sedangkan

untuk penilaian unfavourable apabila jawaban sangat setuju (0), setuju (1), tidak

setuju (2), dan sangat tidak setuju (3). Skala ini bersifat unidimensional yaitu

harga diri terdiri dari satu dimensi yaitu harga diri itu sendiri.

Kemudian skala harga diri tersebut diukur dengan scoring yaitu:

0-10 : Harga Diri Rendah

11-20 : Harga Diri Sedang

21-30 : Harga Diri Tinggi

4.5.3 Skala Perilaku Bullying

Alat yang digunakan untuk mengukur perilaku bullying yaitu

menggunakan modifikasi kuisioner dengan pedoman Measuring Bullying,

Victimization, Perpetration, and Bystander Experiences: A Compendium of

Assessment Tools. National Center for Injury Prevention and Control Division of

Violence Prevention (2011) dengan modifikasi. Karena dalam penelitian ini

peneliti hanya melihat dari sisi pelaku bullying dengan usia siswa SMA maka

skala pengukuran yang dipakai adalah antara lain:

a. Bully- Only Scale: Modified Aggression Scale (Bosworth, 1999)

b. Bully and Victim Scale: Adolscent Peer Relations Instrument Section A

(Parada, 2000)

c. Bully and Victim Scale : Illinois Bully Scale (Espelage, 2001)

d. Bully and Victim Scale: Olweus Bullying Questionnaire (Solberg, 2003)


38

Kuisioner yang dibuat peneliti dalam penelitian ini terdiri dari 25 item

pertanyaan tertutup. Setiap pertanyaan yang telah dibuat memiliki 4 pilihan

jawaban berupa angka yang memiliki skor tertentu yang telah ditentukan.

Penilaian menggunakan skala Likert, bersifat negatif (unfavourable) dengan

penilaian tidak pernah melakukan (1), kadang- kadang melakukan (2), sering

melakukan (3), dan selalu melakukan (4). Total skor setiap responden

merupakan penjumlahan skor responden yang hasilnya ditafsirkan sebagai posisi

responden.

Kemudian skala perilaku bullying tersebut diukur dengan scoring yaitu:

25- 44 : tidak memiliki perilaku bullying

45- 63 : memiliki perilaku bullying ringan

64-82 : memiliki perilaku bullying sedang

83- 100 : memiliki perilaku bullying berat

4.5.4 Uji Validitas dan Reliabilitas

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuisioner.

Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk

mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Imam

Ghozali, 2011: 52). Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan teknik korelasi

product moment dari Pearson. Adapun rumus korelasi product moment tersebut

yakni:

∑ 𝑥𝑦−{∑ 𝑥}{∑ 𝑦}
𝑁
𝑟𝑥𝑦 =
∑ 𝑥²−(∑ 𝑥)² ∑ 𝑦²−(∑ 𝑦)²
√{ }{ }
𝑁 𝑁

Keterangan:

rxy : korelasi antara x dan y


39

N : jumlah responden

Ʃx : jumlah skor item

Ʃy : jumlah skor total

x² : skor kuadrat x

y² : skor kuadrat y

Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan korelasi product moment

dan diolah dengan software SPSS. Suatu butir pertanyaan dikatakan valid jika

nilai rhitung yang merupakan nilai dari Corrected Item-Total Correlation> rtabel

(Bhuono gung Nugroho, 2005:68). Perhitungan dilakukan dengan

membandingkan nilai rhitung dengan rtabel untuk degree of freedom (df)= n-2,

dalam hal ini n adalah jumlah sampel (Imam Ghozali, 2011:53).

Kuisioner pada penelitian ini telah dilakukan uji validitas pada 44

responden siswa SMA Tri Murti 01 Pakisaji Malang. Didapatkan hasil uji validitas

instrument pada butir pernyataan Harga Diri Remaja dan Perilaku Bullying yang

terdiri dari 10-25 butir pertanyaan didapatkan nilai koefisien Korelasi Product

Moment (rhitung) yang valid antara 0,348 hingga 0,837. Dengan menggunakan

ketentuan nilai koefisien korelasi lebih besar dari 0,297 dan nilai signifikansi lebih

kecil dari alpha 0,05 (5%) menunjukkan bahwa butir pernyataan variabel tersebut

adalah valid dan dapat digunakan pada proses analisis selanjutnya.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas ini menggunakan rumus konsistensi internal alpha

chronbach, adapun rumusnya sebagai berikut:

𝑘 ∑ 𝑆²𝑗
∝= (1 − )
𝑘−1 𝑆²𝑥

Keterangan:

∝ : koefisien reliabilitas alpha


40

k : jumlah item

Sj : varians responden untuk item pertanyaan

Sx : jumlah varians skor total

Uji reliabilitas diperoleh dengan bantuan program SPSS for windows,

dimana indikator instrumen dinyatakan reliabel adalah ≥ 0,600. Sebaliknya

apabila instrumen memiliki tingkat keadaan koefisien < 0,600 maka instrumen

tersebut dikatakan tidak reliabel. Suatu variabel dikatakan reliabel jika

memberikan nilai Cronbach Alpha> 0,600 (Bhuono Agung Nugroho, 2005:72).

Pada penelitian ini juga sudah dilakukan uji reliabilitas dengan

menggunakan 44 responden siswa SMA Tri Murti 01 Pakisaji Malang. Dan

didapat hasil sebagai berikut:

a. Hasil uji reliabilitas instrument pada butir pernyataan harga diri remaja terdiri

dari 10 butir pernyataan didapatkan nilai Cronbach Alpha sebesar 0,745.

Dari hasil tersebut dapat diambil keputusan bahwa butir pernyataan adalah

reliabel karena nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,600 dan instrument

pernyataan harga diri remaja dapat dihandalkan untuk mengukur jawaban

responden.

b. Hasil uji reliabilitas instrument pada butir pernyataan perilaku bullying terdiri

dari 25 butir pernyataan didapatkan nilai Cronbach Alpha sebsar 0,927. Dari

hasil tersebut dapat diambil keputusan bahwa butir pernyataan adalah

reliable karena nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,600 dan instrument

pernyataan perilaku bullying dapat dihandalkan untuk mengukur jawaban

responden.
41

4.6 DefinisiOperasional

Variabel Definisi Operasional Parameter Alat Ukur Skala Hasil Ukur


Independent Penilaian remaja tentang nilai Mengguanakan 10 item pertanyaan Kuisioner Ordinal Positif
Harga Diri diri yang diperoleh dengan meliputi Dimensi Harga Diri SS(3), S(2), TS(1), STS(0)
menganalisis seberapa sesuai Rosenberg (dalam Rahmania & Negatif
perilaku dirinya dengan Yuniar 2014): SS(0), S(1), TS(2), STS(3)
standart yang dibuat oleh a. Dimensi Performance Skor
remaja b. Dimensi Sosial 0-10: Harga Diri Rendah
c. Dimensi Fisik 11-20: Harga Diri Sedang
21-30: Harga Diri Tinggi
Dependent Tingkat bentuk tindakan tidak Mengguanakan 25 item pertanyaan Kuisioner Ordinal Negatif
Perilaku menyenangkan yang dilakukan tentang bentuk perilaku bullying TP(1), K(2), SR(3), SL(4)
Bullying oleh remaja pada teman berdasarkan CDC (2010): Skor
sebayanya berupa tindakan a. Bullying secara Fisik 25- 44 : tidak memiliki perilaku
fisik, verbal, sosial. b. Bullying secara Verbal bullying
c. Bullying secara Sosial 45- 63 : memiliki perilaku
bullying ringan
64-82 : memiliki perilaku
bullying sedang
83- 100: memiliki perilaku
bullying berat
42

4.7 Prosedur dan Alur Penelitian

4.7.1 Prosedur Penelitian

Dalam melakukan penelitian, peneliti mendapat surat pengantar dari

Jurusan Keperawatan Universitas Brawijaya Malang dengan tujuan sebagai surat

ijin dari institusi untuk melakukan penelitian. Surat diserahkan pada kepala

sekolah SMA Dharma Wanita 01 Bululawang Malang untuk mendapatkan

persetujuan dalam pemakaian tempat penelitian. Kemudian kepala sekolah

memberitahukan kepada guru pengajar.

Peneliti mengidentifikasi seluruh siswa, kemudian dilakukan penghitungan

sampel dengan teknik purposive non random dan diperoleh sampel sebanyak 81

siswa sebagai responden. Kemudian, setelah itu siswa diberikan surat

persetujuan (informed consent) dan dilakukan penandatanganan surat

persetujuan.

Menjelaskan tujuan penelitian pada guru dan siswa. Kemudian

pengumpulan data menggunakan instrumen yang berupa kuesioner. Siswa

diminta untuk mengisi kuesioner harga diri dan perilaku bullying. Identitas dari

responden (siswa) akan dirahasiakan berupa kode nomor absensi kelas dan

inisial responden.

Setelah semua data terkumpul dilakukan pengolahan data yang didapat

dan kemudian melakukan analisa data. Dilanjutkan dengan mengidentifikasi

hubungan harga diri remaja dengan kejadian perilaku bullying pada siswa SMA

Dharma Wanita 01 Bululawang Malang.


43

4.7.2 Alur Penelitian

Mengambil sampel dengan teknik purposive sejumlah 81 siswa

Mengidentifikasi Siswa SMA Dharma Wanita 01 Bululawang Malang

Mengajukan permohonan ijin kepada kepala sekolah

 Memberikan surat persetujuan (informed consent) dan dilakukan


penandatanganan surat persetujuan
 Menjelaskan tujuan penelitian

 Memberikan kuesioner Harga Diri


 Memberikan kuesioner Perilaku Bullying

Mengolah data kemudian melakukan analisa


data

Mengidentifikasi hubungan harga diri remaja dan perilaku bullying

4.8 Teknik Analisa Data

4.8.1 Pre Analisa

Pada pre analisa, dilakukan pengolahan data melalui tahap editing,

processing, dan cleaning data.

a. Editing

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kelengkapan dan

kebenaran isi lembar kuesioner yang dipakai (Hidayat, 2009). Pada tahap ini,
44

peneliti akan memeriksa kembali kelengkapan identitas responden, kelengkapan

isi, dan jumlah butir soal dari semua kuesioner.

b. Coding

Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap

data yang terdiri antara beberapa kategori (Hidayat, 2009). Dalam penelitian ini

variabel harga diri dan perilaku bullying akan diberi kode sesuai tingkatannya.

c. Processing

Processing data adalah kegiatan memasukkan data yang telah

dikumpulkan ke dalam master tabel atau data komputer (Hidayat, 2009). Pada

penelitian ini peneliti akan memasukkan data mengenai harga diri dan perilaku

bullying yang dikumpulkan ke dalam komputer.

d. Cleaning

Cleaning data merupakan kegiatan untuk memeriksa kebenaran entry

data. Kegiatan ini dapat berupa pengecekan terhadap variasi data, mengecek

kuesioner, atau mengecek tabel silang (Wasis, 2008). Dalam penelitian ini,

peneliti akan memeriksa kembali apakah data yang sudah dimasukkan ke dalam

komputer sudah sesuai, apakah kode- kode yang dimasukkan sudah sesuai

dengan kategori, dan apakah jumlah data mengenai harga diri dan perilaku

bullying yang dimasukkan ke dalam komputer konsisten.

4.8.2 Analisa Univarian

a. Harga Diri

Setelah data terkumpul, peneliti mengolah hasil jawaban yang diperoleh

dengan rumus dari penelitian Susi Kurniati (2015) yang sudah melalui uji

SPSS yaitu.
45

1) Nilai batas minimum, mengandaikan responden/ seluruh

responden menjawab seluruh pertanyaan pada butir jawaban yang mempunyai

skor terendah (1). Dengan jumlah item 10 item. Sehingga batas nilai minimum

adalah: jumlah responden × bobot pertanyaan × bobot jawaban = 1×10×0= 0

2) Nilai batas maksimum dengan mengandaikan responden/ seluruh

responden menjawab seluruh pertanyaan pada ite yang mempunyai skor

tertinggi (4) dan jumlah item 10 item. Sehingga batas nilai maksimum adalah:

jumlah responden × bobot pertanyaan × bobot jawaban = 1×10×3= 30

3) Jarak antara batas maksimum – minimum = 30 – 0= 30

4) Jarak interval. Jarak keseluruhan÷ jumlah kategori = 30÷3 = 10

Dengan perhitungan seperti diatas akan diperoleh realitas sebagai berikut:

0 10 20 30

* * * *

Gambar tersebut dibaca:

Scoring tingkat harga diri

0 – 10 : harga diri rendah

11 – 20 :harga diri sedang

21 – 30 :harga diri tinggi

b. Perilaku Bullying

1) Setelah data terkumpul, peneliti mengolah hasil jawaban yang

diperoleh dengan rumus dari penelitian Susi Kurniati (2015) yang sudah melalui

uji SPSS yaitu.

Nilai batas minimum, mengandaikan responden/ seluruh responden

menjawab seluruh pertanyaan pada butir jawaban yang mempunyai skor


46

terendah (1). Dengan jumlah item 25 item. Sehingga batas nilai minimum adalah:

jumlah responden × bobot pertanyaan × bobot jawaban = 1×25×1= 25

2) Nilai batas maksimum dengan mengandaikan responden/ seluruh

responden menjawab seluruh pertanyaan pada ite yang mempunyai skor

tertinggi (4) dan jumlah item 25 item. Sehingga batas nilai maksimum adalah:

jumlah responden × bobot pertanyaan × bobot jawaban = 1×25×4= 100

3) Jarak antara batas maksimum – minimum = 100 – 25= 75

4) Jarak interval. Jarak keseluruhan ÷ jumlah kategori = 75 ÷ 4 =

18.75

Dengan perhitungan seperti diatas akan diperoleh realitas sebagai berikut:

25 43.75 62,5 81.25 100

* * * * *

Gambar tersebut dibaca dan dibulatkan:

Scoring perilaku bullying

25 – 44 : tidak memiliki perilaku bullying

45 – 63 : memiliki perilaku bullying ringan

64 – 82 : memiliki perilaku bullying sedang

83 – 100 : memiliki perilaku bullying berat

4.8.3 Analisa Bivarian

Untuk mengetahui adanya hubungan tingkat hargadiri dengan tinngkat

perilaku bullying dapat menggunakan uji korelasi Rank Spearman. Rumus

perhitungan uji korelasi Rank Spearman adalah sebagai berikut:

6 ∑ 𝑑12
𝑟𝑠 = 1 −
𝑛(𝑛² − 1)

Keterangan:
47

di : selisih pasangan rank yang berkaitan dengan pasangan data (Xi, Yi)

n : banyaknya pasangan rank

Pengambilan keputusan untuk analisa data menggunakan uji korelasi

Rank Spearman adalah tolak Ho, jika hasil statistik menunjukkan nilai p value

menunjukkan kurang dari alpha 0,05, berarti terdapat hubungan yang signifikan

antara tingkat harga diri dengan tingkat perilaku bullying. Sedangkan kekuatan

korelasi (r) diinterprestasikan sebagai berikut (Syarifudin, 2010):

a. Kekuatan korelasi 0,00- 0,199 : sangat lemah

b. Kekuatan korelasi 0,20- 0,399 : lemah

c. Kekuatan korelasi 0,40- 0,599 : sedang

d. Kekuatan korelasi 0,60- 0,799 : kuat

e. Kekuatan korelasi 0,80- 1,00 : sangat kuat

4.9 Etika Penelitian

a. Anonimity (tanpa nama)

Peneliti menjamin hak- hak responden dengan tanpa menyebutkan

identitas tetapi identifikasi dilakukan dengan pemberian kode atau inisial.

b. Confidentiality (kerahasiaan)

Peneliti menjamin hak- hak responden dengan menjaga kerahasiaan

identitas dalam penelitian untuk tidak diketahui oleh orang yang tidak

berkepentingan

c. Informed Consent (lembar persetujuan)

Lembar persetujuan yang diberikan kepada responden bertujuan agar

responden mengetahui tujuan penelitian, jika responden bersedia untuk diteliti,


48

maka harus menandatangani lembar persetujuan dan jika menolak maka

penelitian tidak akan memaksa dan menghormati haknya.

Selain etika penelitian di atas, adapun etika penelitian menurut Belmont’s

Principles diantaranya adalah:

a. Respect for person (menghormati manusia)

Prinsip respect for person terdiri dari 2 hal yaitu otonomi dan melindungi

hak individu yang kurang atau tidak mampu mengambil keputusan untuk dirinya

sendiri secara otonomi. Berdasarkan prinsip tersebut, sebelum melakukan

pengambilan data penelitian menjelaskan kepada responden maksud dan tujuan

penelitian serta dampak yang mungkin terjadi selama dan sesudah penelitian.

Apabila responden bersedia menjadi subjek penelitian maka responden diminta

untuk menandatangani lembar persetujuan (inform consent), sedangkan apabila

menolak untuk menjadi subjek penelitian maka peneliti tidak memaksa dan

menghormati keputusan responden.

b. Beneficience (manfaat)

Peneliti menjelaskan kepada responden mengenai manfaat yang didapat

responden dengan mengikuti penelitian ini. Adapun manfaat yang didapat

responden yaitu responden diharapkan mengerti tentang hargadiri dan

perilakubullying. Untuk mencegah kerugian yang terjadi pada responden:

1) Peneliti melakukan kontrak waktu terlebih dahulu dengan responden sesuai

dengan persetujuan dari responden sebelum peneliti melakukan

pengambilan data.

2) Kemungkinan adanya rasa lelah responden saat pengisian kuesioner, untuk

mengantisipasi hal tersebut, peneliti memberikan waktu jeda istirahat dan

memberikan minuman kepada responden, peneliti juga memberikan


49

souvenir atau bingkisan kepada responden untuk meminimalkan rasa bosan

saat pengisian kuesioner dan sebagai ungkapan terimakasih kepada

responden.

c. Nonmaleficence (tidak merugikan)

Dalam penelitian ini tidak menimbulkan efek samping yang

membahayakan atau mencederai responden. Dalam penelitian ini lembar

informasi tidak menyinggung hal- hal yang tidak disukai responden. Jika

responden merasa tersinggung, responden diperbolehkan mengundurkan diri

sebagai responden penelitian dan kerahasiaan responden tetap terjamin.

d. Justice (Keadilan)

Peneliti memberikan perlakuan, yaitu menjelelaskan sebelum penelitian,

informed consent, kontrak waktu, dan perlakuan lain yang sama antara satu

responden dengan responden yang lain. Responden diberikan kuesioner yang

sama dan perlakuan yang sama selama pengambilan data.

Anda mungkin juga menyukai