Anda di halaman 1dari 5

BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Kerangka Teori

Kerangka teori adalah kemampuan seorang peneliti dalam mengaplikasikan

pola berpikirnya dalam menyusun secara sistematis teori-teori yang mendukung

permasalahan penelitian. Menurut Kerlinger, teori adalah himpunan konstruk

(konsep), defenisi, dan proposisi yang mengemukakan pandangan sistematis

tentang gejala dengan menjabarkan relasi diantara variabel, untuk menjelaskan

dan meramalkan gejala tersebut (Rakhmat, 2004:6). Teori berguna menjadi titik

tolak atau landasan berpikir dalam memecahkan atau menyoroti masalah. Fungsi

teori sendiri adalah untuk menerangkan, meramalkan, memprediksi, dan

menemukan keterpautan fakta-fakta yang ada secara sistematis (Effendy,

2004:224). Kerangka teori dalam penelitian ini digambarkan seperti dibawah ini :

Sosial Ekonomi

Faktor Yang
berhubungan dengan Tingkat
Pola Asuh Orang Pendidikan
Perilaku
Tua
Bullying Anak
di Sekolah
Jumlah Anak

Nilai-nilai yang
di anut orang tua

Skema 3.1 Kerangka Teori

34
35

B. Kerangka Konsep

Berdasarkan uraian pada tinjauan pustaka, kerangka pemikiran

teoritis ini dapat dilihat pada gambar 3.1. Variabel penelitian yang digunakan

dalam penelitian ini adalah variabel independen, yaitu pola asuh orang tua

dan variabel dependen dalam penelitian ini yaitu perilaku bullying anak di

sekolah (Hidayat, 2015).

Variabel pola asuh orang tua merupakan variabel yang sangat

mempengaruhi perilaku Bullying pada anak sekolah. Pola Asuh orang tua

merupakan domain dari perilaku (Notoadmojo, 2007). Faktor- faktor yang

berhubungan antara pola asuh orang tua dengan perilaku bullying anak di

sekolah MTs,S Pulo Tige Kecamatan Permata Kabupaten Bener Meriah tahun

2019 dapat di gambarkan dalam gambar sebagai berikut:

Variabel Independen Variabel Dependen

Pola Asuh Orang Tua Perilaku bullying anak di


sekolah

Skema 3.2 Kerangka Konsep Penelitian

C. Hipotesis
Margono (2004: 80) menyatakan bahwa hipotesis berasal dari

perkataan hipo

(hypo) dan tesis (thesis). Hipo berarti kurang dari, sedang tesis

berarti pendapat. Jadi hipotesis adalah suatu pendapat atau kesimpulan yang

sifatnya masih sementara, belum benar-benar berstatus sebagai suatu tesis.


36

Hipotesis memang baru merupakan suatu kemungkinan jawaban dari masalah

yang diajukan. Ia mungkin timbul sebagai dugaan yang bijaksana dari si

peneliti atau diturunkan (deduced) dari teori yang telah ada. Mengenai

pengertian hipotesis ini, Nazir (2005: 151) menyatakan bahwa hipotesis tidak

lain dari jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian, yang

kebenarannya harus diuji secara empiris.

Berdasarkan kajian teori dan kerangka konsep penelitian dapat di

ajukan hipotesis sebagai jawaban sementara terhadap permasalahan yang di

hadapi yaitu sebagai berikut:

(Ha) : “Ada Hubungan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Perilaku Bullying

Anak di Sekolah MTSs Pulo Tige Kecamatan Permata Kabupaten Bener

Meriah Tahun2019”.

(Ho) : “ Tidak Ada Hubungan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Perilaku

Bullying Anak di Sekolah MTSs Pulo Tige Kecamatan Permata Kabupaten

Bener Meriah Tahun2019”.

D. Definisi Operasional

Tabel 3.2. Definisi Operasional


Variabel Definisi Alat Ukur Cara Ukur Skala Hasil Ukur
Ukur
1. Pola Gaya mendidik yang kuesioner Menyebarkan Ordinal a. Baik
Asuh dilakukan oleh orang Kuesioner b. Tidak
Orang tua untuk
Tua membimbing dan
mendidik anak-
anaknya dalam
proses interaksi yang
bertujuan
memperoleh suatu
37

perilaku yang
diinginkan
2. Bullying Tindakan intimidasi kuesioner Menyebarkan Ordinal a. Tinggi
yang dilakukan Kuesioner b. Rendah
secara berulang-
ulang oleh pihak
yang lebih kuat
terhadap pihak yang
lebih lemah,
dilakukan dengan
sengaja dan
bertujuan untuk
melukai korbannya
secara fisik maupun
emosional.

E. Cara Pengukuran Variabel Penelitian

1. Pola Asuh Orang Tua

Yaitu untuk mengetahui pola asuh orang tua dalam mendidik anak

dengan mengisi kuesioner, dimana dalam kuesioner terdapat 10 pertanyaan

dan harus memilih salah satu jawaban yang dianggap benar. Jika “Ya” diberi

skor 1 dan “Tidak” diberi skor 0. Skala pengukuran yang digunakan yaitu

skala nominal. Rumus yang digunakan yaitu (Hidayat, 2012).

𝐹
P= X 100%
𝑁

Keterangan :

P = Angka Persentase

F = Frekuensi teramati

N = Jumlah seluruh responden

Jadi rentang skor persentase untuk pengetahua orang tua yaitu :


38

1. Baik : jika jawaban yang dijawab responden mencapai persentase sebesar

51% -100%

2. Tidak : jika jawaban yang di jawab responden mencapai persentase sebesar

≤ 50%.

2. Perilaku Bullying Anak

Yaitu untuk mengetahui perilaku bullying anak dengan mengisi

kuesioner, dimana dalam kuesioner terdapat 10 pertanyaan dan harus memilih

salah satu jawaban yang dianggap benar. Jika “Ya” diberi skor 1 dan “Tidak”

diberi skor 0. Skala pengukuran yang digunakan yaitu skala nominal. Rumus

yang digunakan yaitu (Hidayat, 2012).

𝐹
P= X 100%
𝑁

Keterangan :

P = Angka Persentase

F = Frekuensi teramati

N = Jumlah seluruh responden

Jadi rentang skor persentase untuk pengetahua orang tua yaitu :

1. Ya : jika jawaban yang dijawab responden mencapai persentase sebesar

51% -100%

2. Tidak : jika jawaban yang di jawab responden mencapai persentase sebesar

≤ 50%.

Anda mungkin juga menyukai