OLEH :
NURUL HIDAYANTI
079STYC16
OLEH :
NURUL HIDAYANTI
079STYC16
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri dan
bersedia di berikan sanksi jika di kemudian hari terbukti melakukan plagiat
Terhadap karya orang lain.
Mataram ,...........................
Yang Menyatakan,
NURUL HIDAYANTI
079 STYC 16
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Hari :
Tanggal :
Tahun :
Mengetahui
Program Studi Ilmu Keperawatan Jenjang S1
Ketua
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Hari :
Tanggal :
Tahun :
Mengetahui
Program Studi Ilmu Keperawatan Jenjang S.1
Ketua
iv
MOTTO
“Jika semua berjalan dengan mulus kita tidak akan pernah mengerti dan
“Jika kamu terus bandingkan dirimu dengan orang lain, maka kamu tidak akan
v
ABSTRAK
Oleh
NURUL HIDAYANTI
079STYC16
vi
ABTRACT
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
bimbinganya saya dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Gambaran Pola
Asuh Orang Tua Selama Pandemi Covid 19 pada Anak Tempertantrum Usia
Praskolah di Tk Fathul Mubin Cakra Selatan Baru” dapat terselesaikan.
Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Keperawatan (S.Kep) pada program Studi Ilmu S1 Keperawatan STIKES Yarsi
Mataram.
Bersamaan dengan ini saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnya dengan hati yang tulus kepada ibu Eka Adithia Pratiwi,
S.Kep.,Ners.,M.Kep selaku pembimbing 1 dan ibu Fitri Romadonika,S.Kep, Ners,
M.Kep selaku pembimbing 2 yang telah banyak memberkan masukan dan
motivasi selama penulisan skripsi ini. Tidak lupa pula saya sampaikan banyak
terimaksih kepada:
1. H.Zulkahfi, S.Kep, Ners, M.Kes selaku Ketua STIKES Yarsi Mataram yang
telah memberikan kesempatan dan fasilitas kepada kami untuk mengikuti dan
menyelesaikan pendidikan Program Studi S.1 Ilmu Keperawatan.
2. Supriyadi, S.kep. Ners, M.Kep selaku ketua Program Studi S1 Ilmu
Keperawatan STIKES Yarsi Mataram yang telah memberikan kesempatan dan
semangat kepada kami untuk menyelesaikan pendidikan Program Studi S1
Ilmu Keperawatan.
3. Eka Adithia Pratiwi, S.Kep.,Ners.,M.Kep, dan Fitri Romadonika,S.Kep, Ners,
M.Kep selaku dosen pembimbing akademik yang telah membimbing dan
memberikan semangat hingga SKRIPSI ini dapat terselesaikan tepat pada
waktunya.
4. Indah Wasliah,S.Kep.,Ners.,M.Kep.,Sp.An selaku penguji yang telah banyak
memberikan masukan dan motivasi selama penulisan SKRIPSI ini.
5. Kedua orang tua tersayang, bapak (Bpk. Syamsudin) dan ibu (Sumarni)
terimakasih yang tak terhingga atas segala pengorbanan, kesabaran dan kasih
sayang serta selalu mendoakan yang terbaik sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan.
viii
6. Saudara dan keluargaku yang telah memberikan dorongan, semangat dan
motivasi sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya.
7. Teman-teman angkatan 2016 kelas A1 dan A2 yang tidak bisa disebutkan
satupersatu yang telah banyak membantu sampai penyusunan skripsi ini dapat
terselesaikan.
Semoga Allah S.W.T membalas budi baik semua pihak yang telah
memberi kesempatan, dukungan dan bantuan dalam menyelesaikan Skripsi ini.
Kami sadari bahwa Skripsi ini jauh dari sempurna, tetapi kami berharap
skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan bagi keperawatan.
Penulis
ix
DAFTAR ISI
x
1.5. Keaslian Peneliti..........................................................................
7...................................................................................................
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pola asuh orang tua.....................................................................
8
2.1.1. Definisi............................................................................
8
2.1.2. Jenis Pola Asuh Orang Tua.............................................
10
2.1.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Orang Tua...............
15
2.1.4. Pengaruh pola asuh orang tua terhadap karakteristik
anak.................................................................................
18
xi
2.4. Anak Usia Pra Sekolah................................................................
31
2.4.1. Definisi............................................................................
34
2.4.2. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Pra
sekolah.............................................................................
35
2.4.3. Fase perkembangan anak prasekolah..............................
39
2.4.4. Karakteristik perkembangan anak prasekolah.................
41
2.5. Kerangka Teoritis........................................................................
45
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN
DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1. Kerangka Konseptual..................................................................
46
3.2. Identifikasi Variabel....................................................................
46.................................................................................................
3.3. Definisi Operasional....................................................................
47
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN
4.1. Desain Penelitian.........................................................................
48
4.2. Tempat dan Waktu Penelitian.....................................................
48
4.3. Populasi, Sampel dan Tekhnik Sampling....................................
49
4.4. Etika Penelitian...........................................................................
50
4.5. Instrumen Penelitian....................................................................
51
xii
4.6. Pengumpulan Data......................................................................
57
4.7. Pengolahan Data..........................................................................
59
4.8. Analisa Data................................................................................
60
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 5.5 : Distribusi Frekuensi Jenis Pola Asuh Orang Tua di Fathul
Mubin Cakranegara Tahun 2020.................................................
64
xiv
DAFTAR GAMBAR
Sumber : Kerangka Teori Modifikasi dari Maimunah Hasan (2009),
Marshela Wahyu Suzanti (2014) dan Soetjiningsih (2011)........
45
Gambar 3.1: Skema Kerangka Konsep hubungan pola asuh orang tua
dengan tempertantrum saat pandemi covid 19 pada anak usia
prasekolah di Tk Fathul Mubin Cakra Selatan Baru...................
46
xv
DAFTAR LAMPIRAN
xvi
BAB 1
PENDAHULUAN
sebabkan oleh sebuah virus yang bernama corona atau covid 19. Virus ini
Provinsi Hubai Tiongkok, saat ini menyebar keseluruh dunia dengan sangat
cepat sehingga otoritas kesehatan dunia WHO pada tanggal 11 Maret 2020
mulai masuk pada tanggal 2 Maret 2020. Penyebaran virus corona pada
mulanya sangat berdampak pada dunia ekonomi yang mulai lesu karena para
pekerja banyak yang diliburkan, pabrik-pabrik menutup diri, serta daya beli
masyarakat sangat rendah. Akan tetapi kini dampaknya juga dirasakan oleh
Pada tahun ajaran baru bulan Juli 2020 sebagian besar anak Indonesia
masih banyak sekali bagi anak-anak untuk dapat beraktivitas diluar rumah
serta belum dapat bebas mengunjungi tempat-tempat yang mereka sukai pada
masa New Normal ini. Hasil penelitian menurut (Smantha Brooks, 2020)
1
2
permasalahan tersebut tidak hanya dapat dialami oleh orang dewasa namun
brooks 2020).
mengeluhkan anak menjadi lebih mudah sedih dan menangis tanpa sebab
yang tidak jelas, hal ini terjadi ketika anak terlambat melakukan sesuatu.
sosial, secara utuh, serasi, selaras, dan seimbang. Apabila anak diasuh dengan
baik maka anak akan tumbuh dan berkembang dengan baik sesuai keinginan
dan harapan. Akan tetapi bila anak tidak diasuh dengan baik maka anak tidak
pada usia toodler sampai remaja, karena sejatinya pribadi anak akan terbentuk
sesuai dengan pola asuh orang tua anak itu sendiri. (Kirana, 2013).
Terkait hal tersebut selama masa pandemic ini orangtua juga berperan
diliburkan disinilah sangat diperlukan pola asuh seperti apa yang harus di
3
terapkan olah orangtua kepada anaknya, karena kita ketahui sendiri jika anak
akibat rasa bosan dan jadi malas untuk belajar di dalam rumah. Terkait
dengan Stay at Home anak merasa bosan karena berdiam dirumah, karena
anak selalu bermain dengan teman-temannya dan keluar rekreasi serta piknik,
orangtua untuk membentuk kepribadian anak sejak dini. Jenis-jenis pola asuh
tersebuta antara lain seperti : pola asuh otoriter, pola asuh permisif dan pola
Pola asuh yang salah dapat berdampak pada sikap dan perilaku anak
berteriak bahkan membanting pintu karena suatu hal maka tidak sedikit kita
hukuman bukanlah suatu solusi yang baik untuk mengatasi sikap anak, malah
secara fisik akan cenderung meningkatkan sikap agresif pada anak. Oleh
karena itu bimbingan secara tepat dengan penuh pada anak akan dapat
2011).
takut, dan sedih. Salah satu bentuk emosi selama pandemi Covid 19 terdapat
dua macam marah yaitu marah yang impulsive seperti temper tantrum dan
marah yang terhambat atau hanya dengan menahan rasa marah itu sendiri.
4
temper tantrumyang lain adalah sikap orang tua yang tidak konsisten
(Muzakkir, 2008).
anak, dan ikut terbawa emosi ketika anak tantrum.Bahkan ada orang tua yang
juga orang tua yang hanya membiarkan anak dengan perilaku temper tantrum,
dan menuruti apapun keinginan anak, yang penting anaknya diam dan tidak
menangis. Berbagai sikap orang tua tersebut dikarenakan orang tua tidak
tidak diatasi dapat membahayakan fisik anak, selain itu anak tidak akan bisa
mengendalikan emosinya atau anak akan kehilangan kontrol dan akan lebih
agresif. Hal ini akan mengakibatkan anak tidak bisa menghadapi lingkungan
luar, tidak bisa beradaptasi, tidak bisa mengatasi masalah, tidak bisa
mengambil keputusan dan anak tidak akan tumbuh dewasa, karena melewati
di dapatkan jumlah seluruh siswa sebanyak 67 oran, terdiri dari rentan usia 3-
4 tahun sejumlah 23 orang dan usia 5-6 tahun sebanyak 22 orang. Dan yang
“Apakah Gambaran pola asuh orangtua terhadap Tantrum Pada Anak Usia
asuh terhadap perilaku temper tantrum pada anak usia usia prasekolah di Tk
2. Bagi Instansi TK
Hasil dari penelitian ini dapat menjadi bahan acuan bagi peneliti
diteliti seperti rentan usia anak yang diteliti dan jenis-jenis permainan
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi
Pengertian pola asuh orang tua adalah setiap orang tua pasti
mental dan ahlak terpuji. Orang tua sebagai pembentuk pribadi yang
pertama dalam kehidupan anak dan harus menjadi teladan yang baik
1996:52). Pola asuh terdiri dari dua kata yaitu “pola dan “asuh”.
8
strategi untuk mendorong anak untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
prilaku yang dimiliki anak bila dewasa nanti. Pernyataan yang sama
juga dikemukakan oleh Gunarsa (1990) bahwa pola asuh adalah suatu
orang tua mendidik anak dan membesarkan anak yang dipengaruhi oleh
atau orang yang mengasuhnya). Kohn yang dikutip oleh putri (2007)
interaksi dengan anak-anaknya. Sikap orang tua ini meliputi cara orang
anak suatu yang baik dan buruk serta mendorongnya untuk berprilaku
pola asuh sebagai pola sikap atau perlakuan orang tua terhadap
bermain diluar rumah. Pola asuh otoriter ini dapat membuat anak
pola asuh demokratif. Dengan adanya pola asuh otoritatif anak lebih
anak akan mencerminkan sikap dan prilaku serta pola fikir dari
maka kita siap menerima hasil dari penerapan tersebut. Lain halnya
dengan baumrind (dalam mussen, 1994:399) jugaa membagi pola asuh
hak dan keinginan anak. Anak lebih di anggap sebsgai objek yang
memberikan pujian pada anak. Dalam hal ini anak akan timbul
orangtuanya.
orangtua terhadap anak sesuai dengan tipe pola asuh yang dianutnya
diantaranya adalah:
keluarganya.
tentukan.
ditetapkan orangtua.
anak
peraturan dibuat.
kreatif anak.
antara lain :
di banding orang tua yang berasal dari kelas sosial ekonimi bawah.
Orangtua dari golomgan ini cenderung menggunakan hukuman
c. Jenis Kelamin
(Hasan, 2009)
d. Usia
e. Jumlah anak
faktor-fator pengaruh yang ada . oleh karena itu, suatu sistem pola
tertentu.
diri.
2.2 Covid 19
2.2.1 Definisi
tinggi, batuk, flu sesak nafas saat nyeri tenggorokan. Menurut situs
WHO telah menjadikan status virus corona ini menjadi pandemi dan
corona.
spike protein merupakan salah satu protein antigen utama virus dan
Korsman, 2012).
sekitar 57,4 miliar yuan. Dana itu diperlukan untuk mengatasi akibat
bulan bebas bunga untuk para peminjam dari provinsi Hubei yang
Negara yang masuk ke Indonesia mencapai 16,11 juta, angka ini naik
priode yang sama tahun 2018 yang berjumlah 15,81 juta. Kunjungan
wisatawan yang datang ke Indonesia sepanjang tahun 2019 paling
ke China.
China. Sampai ada dua perusahaan atraksi air di Bali yang ditutup
China pun juga ikut berkurang karena banyak Wisatawan negara lain
Februari 2020).
besar orang gejala yang muncul akibat infeksi virus corona memang
di bawah ini :
1. Pneumonia
tidak ada oksigen, maka organ tersebut akan rusak (Nina herwi
putri, 2020).
2. Gagal nafas akut
5. Kerusakan jantung
saat keadaan yang baik-baik saja, tetapi di masa-masa sulit ini penting
anda sendiri, anak anda dan seluruh keluarga anda melalui situasi ini.
mengalami stres karena bagian besar stres itu dipicu oleh rasa bosan,
seperti yang kita ketahui bahwa anak pada umumnya adalah individu
lain.
terjadi seperti situasi sekarang ini, berbagai macam pola asuh yang
dan tidak terkontrol. Biasanya, tantrum terjadi pada anak yang aktif
masa toddler sampai dengan masa pra sekolah dan hal tersebut
a. Menangis
b. Menggigit
c. Memukul
d. Menendang
e. Menjerit
f. Memekik-mekik
g. Melengkungkan punggung
i. Memukul-mukulkan tangan
j. Menahan nafas
k. Membentur-benturkan kepala
l. Melempar-lempar barang
b. Menghentak-hentakan kaki
c. Berteriak-teriak
d. Meninju
e. Membanting pintu
f. Mengkritik
g. Merengek
b. Memaki
c. Menyumpah
g. Mengancam
Menurut ahli perkembangan dan psikologi anak, hal ini sering terjadi
berusia 2-3 tahun. Hal ini di sebabkan karena anak usia tersebut
cukup untuk selalu bergerak dan tidak bisa diam dalam waktu yang
panjang dengan mobil (dan berarti untuk waktu yang lama dia
tidak bisa bergerak bebas), maka dia akan merasa stres. Salah satu
dibingungkan oleh orang tua dan menjadi tantrum ketika orang tua
sekelilingnya.
disekitarnya.
terikan fisik lainnya, dia tidak akan bisa menerima alasan atau
merespon seacara negatif. Jika sang ibu tidak bisa menahan emosi
dengan apa yang terjadi (Hasan, 2009). Anak akan merasa lebih
anak. Hal ini sering terjadi di tempat umum (seperti mal). Anak
2009).
3. Rangsangan Permainan
2.4.1 Definisi
yaitu: masa anak awal dan masa anak akhir. Masa kanak-kanak awal
secara umum kronologis adalah saat anak berumur antara 2-6 tahun.
anak adalah keturunan yang kedua; manusia yang masih kecil. Anak,
undang yang berlaku bagi anak ditentukan bahwa usia dewasa dicapai
usia ini anak megalami banyak perubahan baik fisik dan mental,
2010).
1. Sistematis
organ-organ seksualnya.
2. Progresif
proporsi dan ukuran fisik anak (dari pendek menjadi tinggi dan
3. Berkesinambungan
penyakit.
keunikan dan potensi yang ada pada anak. Pemenuhan yang tepat
atas kebutuhan emosi atau kasih sayang akan menjadikan anak
kecerdasan naturalis.
2.4.3 Fase Perkembangan Anak Prasekolah
berikut:
a. Menurut Aristoteles
masuk dalam tahap fase I dari umur 0,0 sampai 7,0 tahun (masa
b. Menurut Kretschmer
termasuk dalam fase II yaitu dari umur 3,0 sampai 7,0 tahun.
meninggi).
c. Menurut Freud
dalam fase falis yaitu dari umur 3,0 sampai 5,0 tahun. Pada
tahun. Pada tahap ini anak masuk Scola Materna (sekolah ibu).
dalam fase II yaitu dari umur 2,0 amapi 12 tahun. Tahap ini
indera.
mengembangkannya.
c. Perkembangan sosial. Dunia pergaulan anak menjadi
yaitu:
1. Perkembangan Fisik
dengan yang lain, ada yang berkembang secara wajar, cepat, dan
mencapai ukuran otak orang dewasa, dan otot lebih kuat dan
secara dramatis selama masa awal anak menjadi lebih aktif dan
lebih berani.
mempunyai arti yang lebih luas bagi anak dan merasa berani
2. Perkembangan Kognitif
kalimat 6-8 kata. Anak juga banyak bertanya tentang suatu yang
karena jika anak dalam keadaan tidak siap maka proses belajar
kecerdasan.
yang satu didalam kalimat yang lain. Sedangkan usia 41-46 bulan
(Yusuf, 2010).
4. Perkembangan Emosi
Menarik Diri
Agresif
Menurunkan perilaku
temper tantrum
Keterangan :
Gambar 3.1: Skema Kerangka Konsep hubungan pola asuh orang tua
dengan tempertantrum saat pandemi covid 19 pada anak usia
prasekolah di Tk Fathul Mubin Cakra Selatan Baru.
46
3.2 Identifikasi Variabel
Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek, atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
cermat terhadap suatu objek atau fenomena yang kemudian dapat diulangi
METODE PENELITIAN
49
4.2.2. Waktu Penelitian
4.3.1. Populasi
20 orang.
4.3.2 Sampel
1. Sampel
2. Kriteria Sampel
a. Kriteria Inklusi
b. Kriteria Eksklusi
(Hidayat, 2008).
tertentu.
(Setiadi, 2010).
standar atau ukuran yang telah ditentukan. Dalam penelitian ini instrumen
dokumentasi.
1. Wawancara
mengatasi masalah perilaku temper tantrum pada anak usia para sekolah,
2. Observasi
(Ngalim, 2008).
3. Kuesioner
(Warjito, 2007).
orang tua anak-anak yang akan menjadi responden dan di isi sesuai
4. Dokumentasi
(sintesis) membentuk satu hasil kajian yang sistematis, padu dan utuh
(Moleong, 2007).
r =N ¿ ¿
Keterangan.
x : Pernyataan.
y : Skor total
N : Jumlah sampel
positif.
yang di adopsi dari Rizkia Sekar Kirana (2013) di peroleh hasil skala
temper tantrum yang terdiri dari 35 item terdapat 33 item yang valid
dilakukan dengan teknik belah dua dari Spearman Brown (Split Half)
(Sugiyono, 2010).
2r b
Ri =
1+ r b
Keterangan:
[k ] [1−∑ S 12]
r11 =
k−1 St 2
Keterangan:
jki jks
St=
n
- n
Keterangan:
skala temper tantrum yang telah di adopsi dari Rizkia Sekar Kirana
tantrum.
Baru.
dilaksanakan.
buktinya.
kembali
data.
1. Data primer
data.
2. Data sekunder
jurnal-jurnal.
penelitan sudah dijawab dan jawaban yang tertulis dapat dibaca secara
konsisten.
sebanyak 6 orang dan jumlah peserta didik sebanyak 67 orang yang terdiri
dari 3 kelas. Fathul Mubin Cakranegara memiliki luas tanah sekitar 3 are
buah papan tulis dan setiap kelas memiliki 80 jumlah kursi dan meja ruang
Cuci tangan, dan KM/ WC. Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 1
Misi :
62
Adapun batasan-batasan wilayah penelitian berupa kelurahan:
responden tercatat bahwa jenis pola asuh yang paling banyak diterapkan
Frekuensi Presentase
No Umur
(n) (%)
1. Remaja Akhir 17-25 Tahun 9 45.0
2. Dewasa Awal 26-35 Tahun 10 50.0
3. Dewasa Akhir 36-45 Tahun 1 5.0
Total 20 100,0
Sumber: Data Primer 2020
responden (100,0%).
4 Merengek 4 20,0
5 Memaki 4 20,0
6 Memukul kakak/adik 2 10,0
Total 20 100,0
1 Demokratis 20 100,0
2 Otoriter 0 0
3 Permisif 0 0
Total 20 100,0
5.7. Pembahasan
Cakranegara Selatan, dari 20 responden tercatat bahwa jenis pola asuh yang
pada masa pandemi Covid 19 ini, karena anak lebih banyak berada dirumah.
orang tua lebih banyak menerapkan pola asuh demokratis kepada anak
sendiri, memberi pujian pada anak, serta bersikap hangat dan mengasihi.
Gaya pengasuhan ini anak akan merasa dihargai karena setiap perlakuan dan
pemberian pola asuh orang tua adalah tingkat pendidikan, usia, dan jenis
berpengaruh terhadap pola asuh anak terutama pada saat terjadi pandemi
wabah covid 19, orang tua membutuhkan banyak informasi terkait penyakit
tersebut yang meliputi penyebab, tanda gejala, pencegahan serta pola asuh
Berdasarkan teori, orang tua dengan tingkat pendidikan yang tinggi akan
tuan terhadap anak tempertantrum. Semakin tinggi tingkat usia orang tua
menerapkan pola asuh pada anak yang cendrung lebih disiplin dan tegas.
Pola asuh yang salah dapat berdampak pada sikap dan perilaku anak
berteriak bahkan membanting pintu karena suatu hal maka tidak sedikit kita
menjumpai orangtua memberikan hukuman kepada anak, memberikan
hukuman bukanlah suatu solusi yang baik untuk mengatasi sikap anak,
anak. Oleh karena itu bimbingan secara tepat dengan penuh pada anak akan
(Soekjiningsih, 2011).
yang bisa membuat anak sibuk pada masa pandemi Covid 19 sebanyak
(80%) hal tersebut membuat anak untuk lebih bisa mengelola masalah pada
saat mereka membantu orang lain dan memiliki kesibukan (UNODC, 2020)
selain itu orang tua menunjukkan kasih sayang kepada anaknya meyakinkan
Pengertian pola asuh orang tua adalah setiap orang tua pasti
mental dan ahlak terpuji. Orang tua sebagai pembentuk pribadi yang
pertama dalam kehidupan anak dan harus menjadi teladan yang baik bagi
pendidikan yang secara tidak langsung akan masuk kedalam pribadi anak
Nuryanti, (2013) yang mengatakan Tipe pola asuh yang paling banyak
Semarang adalah tipe pola asuh demokratis sebanyak 40 siswa (45,5%), tipe
pola asuh permisif sebanyak 38 siswa (43,2%) dan tipe pola asuh otoriter
5.8. Keterbatasan
1. Waktu Penelitian
tidak semua ada dirumah masing masing saat itu, sehingga peneliti
penelitian.
BAB 6
6.3. Simpulan
6.4. Saran
keperawatan.
perhatian pada anak didik dalam hal perilaku anak usia prasekolah serta
para guru lebih sering memberikan kegiatan kepada anak didik melalui
daring.
tingkat pendidikan orang tua terhadap pola asuh kepada anak usia
prasekolah.
70
71
Lebih memperhatikan lagi pola asuh orang tua dengan cara tidak
A.Tabi’in. (2020). Problematika Stay At Home Pada Anak Usia Dini Di Tengah
Pandemi Covid 19
Chairul Iksan Burhanuddin,et all. (2020). Ancaman Krisis Ekonomi Global Dari
Dampak Penyebaran Virus Corona (COVID 19)
Euis Kurniati,et all. (2020). Analisis Peran Orang Tua dalam Mendampingi Anak
di Masa Pandemi Covid-19
Rizkia Sekar Kirana. (2013). Hubungan Pola Asuh Dengan Temper Tantrum
Pada Anak Pra Sekolah. Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri
Semarang, Indonesia
Stikes Yarsi Mataram. (2016). Buku Panduan Penyusunan Proposal Dan Skripsi
Wong, Et al. 2008. Buku ajar keperawatan pediatrik Ed.6. Jakarta: EGC
Wong. (2008). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Edisi 6 volume 1. Jakarta EGC
Judul Penelitian : Gambaran Pola Asuh Orang Tua Selama Pandemi COVID 19
Pada Anak Tempertantrum Usia Pra Sekolah Di TK Fathul
Mubin Cakra Selatan Baru
Peneliti : Nurul Hidayanti (079 STYC 16)
Inisial Responden :
Usia Responden :
Pendidikan :
Pekerjaan :
jenis Kelamin :
A. Petunjuk Pengisian
1. Pilih salah satu jawaban yang Bapak/Ibu yakini paling benar dengan
memberikan tanda silang (X).: Keterangan : STS = Sangat Tidak
Setuju
TS = Tidak Setuju
S = Setuju
SS = Sangat Setuju
Jenis Pola Asuh Otoriter ∑ Pola Asuh Demokratis ∑ Pola Asuh Permisif ∑ Total % Kategori
No Nama Usia Code Pendidikan Code Pekerjaan
Kelamin 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 N 22 1 S1 4 IRT P 2 2 0 2 1 1 3 2 2 15 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 25 2 2 1 1 1 1 1 1 1 11 51 60.71 Demokratis
2 U 22 1 S1 4 IRT P 2 2 0 2 1 1 3 2 2 15 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 25 2 2 1 1 1 1 1 1 1 11 51 60.71 Demokratis
3 R 22 1 S1 4 IRT P 2 2 0 2 1 1 3 2 2 15 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 25 2 2 1 1 1 1 1 1 1 11 51 60.71 Demokratis
4 U 22 1 S1 4 IRT P 2 2 0 2 1 1 3 2 2 15 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 25 2 2 1 1 1 1 1 1 1 11 51 60.71 Demokratis
5 L 22 1 S1 4 IRT P 2 2 0 2 1 1 3 2 2 15 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 25 2 2 1 1 1 1 1 1 1 11 51 60.71 Demokratis
6 H 36 3 S1 4 IRT P 2 2 0 2 1 1 3 2 2 15 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 25 2 2 1 1 1 1 1 1 1 11 51 60.71 Demokratis
7 D 35 3 SD 1 IRT P 2 3 0 2 1 1 3 2 2 16 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 25 2 2 1 1 1 1 1 1 1 11 52 61.90 Demokratis
8 C 25 1 SMA 3 IRT P 2 3 0 2 1 1 3 2 2 16 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 25 2 2 1 1 1 1 1 1 1 11 52 61.90 Demokratis
9 U 25 1 SMA 3 IRT P 2 2 0 2 1 1 3 2 2 15 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 25 2 2 1 1 1 1 1 1 1 11 51 60.71 Demokratis
10 S 30 2 SMA 3 IRT P 2 3 0 2 1 1 3 2 2 16 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 25 2 2 1 1 1 1 1 1 1 11 52 61.90 Demokratis
11 L 24 1 SMP 2 IRT P 2 3 0 2 1 1 2 2 1 14 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 25 2 2 1 1 1 1 1 1 1 11 50 59.52 Demokratis
12 F 26 2 SMA 3 IRT P 2 2 1 2 2 2 2 2 1 16 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 21 2 2 1 1 1 1 2 1 1 12 49 58.33 Demokratis
13 L 22 1 SMP 2 IRT P 2 2 1 2 1 2 2 2 2 16 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 21 2 2 1 1 1 1 2 1 1 12 49 58.33 Demokratis
14 I 28 2 SMP 2 IRT P 2 2 1 2 1 2 2 2 2 16 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 21 2 2 1 1 1 1 2 1 1 12 49 58.33 Demokratis
15 A 33 3 SMP 2 IRT P 2 3 1 2 2 2 3 2 1 18 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 23 2 3 1 1 1 1 2 1 1 13 54 64.29 Demokratis
16 Y 27 2 S1 4 IRT P 2 2 1 2 1 2 2 2 2 16 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 21 2 2 1 1 1 1 2 1 1 12 49 58.33 Demokratis
17 S 26 2 SMA 3 IRT P 2 2 1 2 1 2 2 2 2 16 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 22 2 2 1 1 1 1 2 1 1 12 50 59.52 Demokratis
18 P 28 2 SMP 2 IRT P 2 2 2 2 1 2 2 2 2 17 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 22 2 2 1 1 1 1 2 1 1 12 51 60.71 Demokratis
19 J 30 2 SMA 3 IRT P 1 2 1 2 1 2 2 2 2 15 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 23 3 2 2 1 1 1 2 1 1 14 52 61.90 Demokratis
20 M 28 2 SMA 3 IRT P 2 3 1 3 1 3 2 1 2 18 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 23 2 2 2 1 0 0 2 0 0 9 50 59.52 Demokratis
DOKUMENTASI