METODOLOGI PENELITIAN
1. Tempat Penelitian
Tabel 3.1
Jumlah Siswa Sekolah Tempat Penelitian
Tahun Pelajaran 2013/2014
a. Ketiga SMP tersebut di atas merupakan SMP Negeri yang relatif baik,
bebas relatif tinggi. Peneliti merasa sekolah ini layak dijadikan tempat
penelitian.
34
35
2. Waktu Penelitian
Maret sampai Juni 2014. Jadwal kegiatan penelitian dapat dilihat pada
Tabel 3.2
Jadwal KegiatanPenelitian
2 Pembuatan Instrumen
3 Penyebaran Instrumen
6 Pelaksanaan Penelitian
7 Pengolahan/Pelaporan Tesis
B. Metode Penelitian
teknik analisis jalur (path analysis). Variabel penelitian ini terdiri dari
variabel terikat, yaitu sikap pada perilaku pergaulan bebas (Y) dan dua
Kecerdasan
Emosional (X1)
p31 r13
p32
r23
Penguasaan Konsep
Biologi (X2)
Gambar 3.1
Paradigma Penelitian
Keterangan:
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
langsung dengan Y karena harus melalui X2. Dalam hal ini variabel X2 dan Y
1. Populasi
tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin
Besar, Jakarta Pusat, kelas VIII pada semester genap tahun pelajaran
2013/2014.
2. Sampel
dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VIII SMP Negeri di
menentukan anggota sampel dari setiap sekolah dipilih secara acak. Menurut
jumlah sampel minimal 10 kali jumlah variabel yang akan diteliti (minimal 30
orang sampel)
Tabel 3.3
Penetapan Sampel Penelitian
No Nama Sekolah Sampel
1 SMPN 5 20
2 SMPN 17 20
3 SMPN 64 20
Jumlah 60
biologi, dan 3) sikap pada perilaku pergaulan bebas. Untuk memperoleh data
biologi dan sikap pada perilaku pergaulan bebas, dalam penelitian ini
F. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah: (1) tes obyektif
alternatif pilihan jawaban. Pilihan jawaban tersebut adalah Sangat Setuju (SS)
diberi skor 5, Setuju (S) diberi skor 4, Ragu-Ragu (R) diberi skor 3, Tidak
Setuju (TS) diberi skor 2 dan Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1.
a. Definisi Konseptual
dengan cara-cara tertentu yang meliputi perasaan suka atau tidak suka,
secara bebas dengan banyak orang yang dilakukan atas dadar suka sama
suka.
b. Definisi Operasional
Pada penelitian ini sikap pada perilaku pergaulan bebas adalah skor
skala sikap yang diperoleh melalui angket atas perilaku seksual siswa
afektif dan komponen konatif. Semakin tinggi skor yang diperoleh akan
c. Kisi-Kisi Instrumen
Tabel 3.4
Kisi-Kisi Instrumen
Sikap pada Perilaku Pergaulan Bebas
Butir Soal
Variabel Dimensi Indikator Total
Positif Negatif
Perilaku Kognitif Berpegangan 14 17 2
seksual tangan dan
membelai lawan
jenis
Berpelukan dengan 6 18 2
lawan jenis
Mencium pipi dan 8 1
kening
Mencium bibir 16 22 2
lawan jenis
Meraba tubuh, buah 24 1
dada dan pinggul
lawan jenis
Memegang alat 5 7 2
kelamin langsung
dan tidak langsung
Melakukan 11 1
senggama
(intercourse)
Persepsi Kognitif Sek bebas 12 25 2
tentang
hubungan Pernikahan 30 1
seksual
Perilaku Berpegangan 23 19 2
seksual tangan dan
membelai lawan
jenis
Berpelukan dengan 33 31 2
lawan jenis
Mencium bibir 1 9 2
lawan jenis
41
Butir Soal
Variabel Dimensi Indikator Total
Positif Negatif
Meraba tubuh, buah 26 34 2
dada dan pinggul
lawan jenis
Memegang alat 10 13 2
kelamin secara
langsung dan tidak
langsung
Melakukan 15 29 2
senggama
(intercourse)
Persepsi Sek bebas 32 1
hubungan
seksual Berpelukan dengan 21 1
lawan jenis
Mencium pipi dan 3 2 2
kening
Meraba tubuh, 4 27 2
buah dada dan
pinggul
lawan jenis
Melakukan 20 1
senggama
(intercourse)
Persepsi Seks bebas 28 35 2
hubungan
seksual
Jumlah Butir Pernyataan 18 17 35
rhitung lebih besar dari rtabel, maka butir instrumen tersebut dapat
di mana:
N = Jumlah responden
instrumen tersebut valid, maka butir soal yang tidak valid diganti
oleh butir soal lain dan diujicobakan kembali, hingga semua butir
penelitian.
2) Reliabiltas Instrumen
sebagai berikut:
r11 = , di mana:
besar dari 0.7, berarti bahwa instrumen ini memiliki reliabilitas yang
0,886. Karena nilai reliabilitasnya > 0,7, maka dapat dinyatakan bisa
a. Definisi Konseptual
b. Definisi Operasional
c. Kisi-Kisi Instrumen
Tabel 3.5
Kisi-Kisi Instrumen Kecerdasan Emosional
rhitung lebih besar dari rtabel, maka butir instrumen tersebut dapat
di mana:
N = Jumlah responden
tersebut valid, maka butir soal yang tidak valid kemudian direvisi
sebagai berikut:
r11 = , di mana:
besar dari 0.7, berarti bahwa instrumen ini memiliki reliabilitas yang
a. Definisi Konseptual
seperti idea atau gagasan yang relevan berupa peristiwa yang konkrit
yang ada dalam mata pelajaran biologi, terutama yang berkaitan dengan
organ reproduksi.
b. Definisi Operasional
c. Kisi-Kisi Instrumen
indikator yang telah disebutkan di atas dan disusun dalam 20 butir soal
sebagai berikut:
48
Tabel 3.6
Kisi-Kisi Instrumen Penguasaan Konsep Biologi
Nomor Butir
Aspek Indikator Jumlah
C1 C2 C3
Pengetahuan Kesehatan organ 4,7 17 3
reproduksi
Kesehatan Penyakit menular 1 9,19 6 4
seksual
Anatomi organ Organ reproduksi 2,5,8 3
reproduksi pria
Organ reproduksi 3,12, 3
wanita 13
Fungsi organ 10,11 16 18 3
reproduksi
Perkembangan 14,15 20 3
seksual
TOTAL BUTIR SOAL 13 4 3 20
korelasi biserial antara skor butir soal dengan skor total tes adalah
(Djaali, 2000:171)
rbis(i) =
di mana:
butir ke-i
dikatakan valid jika nilai rhitung lebih besar dari nilai rtabel (rhitung > rtabel)
yaitu soal nomor: 5,12,13,15 dan 16. Butir soal yang tidak valid
rii =
50
di mana:
k = banyaknya butir
sebagai berikut:
reliabilitas tes sebesar 0,776. Karena nilai reliabilitas-nya > 0,7, hal
instrumen penelitian.
1. Analisis Deskriptif
kelompok data akan diolah dan dianalisis ukuran pemusatan dan letak
a. Rata-rata (Mean) =
n = jumlah sampel
b. Modus = b + P
c. Median = b + P
d. Simpangan Baku =
n = jumlah sampel
jika nilai Lhitung < Ltabel maka data berasal dari populasi normal,
Zi =
Y = rata-rata
53
Si = simpangan baku
normal baku yang kemudian dihitung pula nilai peluang F (Zi) = P (Z <
(Zi) dengan S (Zi). Selanjutnya nilai Ltabel diperoleh dari tabel Lilliefors.
di mana:
adalah jika Fhitung < Ftabel maka garis regresi tersebut linier.
54
c. Uji Multikolineritas
yang akan diteliti. Jika terjadi multikolineritas atau ada hubungan yang
Keterangan:
bebas lainnya
H0 : Terjadi multikolineritas
1) Jika Tolerance < 0,1 dan VIF > 10, maka H0 diterima atau terjadi
multikolineritas.
2) Jika Tolerance > 0,1 dan VIF < 10,maka H 0 ditolak atau tidak terjadi
multikolineritas.
(Riduwan, 2008:2)
jalur ada beberapa syarat atau asumsi yang harus dipenuhi, yaitu:
kausal;
56
adanya kolinearitas);
a. Korelasi Sederhana
Kriteria penilaian:
H0 : pji = 0
H1 : pji ≠ 0
H. Hipotesis Statistik
Keterangan: