Anda di halaman 1dari 12

APLIKASI BINOMIAL NEWTON

PADA HUKUM MENDEL


Matematika adalah Queen of Science. Semua pengetahuan dan perkembangan
teknologi tidak ada yang bisa lepas dari matematika. Semua bidang ilmu pengetahuan
khususnya sains pasti membutuhkan matematika dalam aplikasi dan penerapannya.
Matematika memegang peranan penting dalam perkembangan zaman.

Biologi adalah ilmu yang mempelajari segala hal yang berhubungan dengan
makhluk hidup dan kehidupan. Pada hakekatnya biologi berdasarkan kata biologi
sendiri yang terdiri dari dua kata yaitu bio yang artinya makhluk hidup dan logia tau
logos yang artinya ilmu.
Lalu apa keterkaitan
keduanya?
Hukum Pewarisan Mendel

Hukum pewarisan Mendel adalah hukum mengenai pewarisan sifat pada 


organisme yang dijabarkan oleh Gregor Johann Mendeldalam karyanya
'Percobaan mengenai Persilangan Tanaman'. Hukum ini terdiri dari dua bagian:

1.Hukum pemisahan (segregation) dari Mendel, juga dikenal sebagai Hukum


Pertama Mendel, isi dari hokum segregasi adalah: “Pada waktu berlangsung
pembentukan gamet, setiap pasang gen akan disegregasi ke dalam masing-
masing gamet.

2.Hukum berpasangan secara bebas (independent assortment) dari Mendel,


juga dikenal sebagai Hukum Kedua Mendel. Yaitu:
“Segregasi suatu pasangan gen tidak bergantung kepada segregasi pasangan
gen lainnya sehingga di dalam gamet-gamet yang akan terjadi pemilihan
kombinasi gen-gen secara bebas.
Monohibrid
Persilangan monohybrid adalah persilangan antara satu gen yang mewakili satu sifat. Contoh
persilangan monohybrid sebuah tanaman tinggi (TT) dengan tanaman pendek (tt)
Dihibrid
Persilangan dihibrid adalan persilangan antara satu gen yang mewakili satu sifat. Contoh
persilangan tanaman berbiji kuning halus (GGWW) dengan tanaman berbiji hijau keriput
(ggww).
Koefisien Binomial
Teorema binomial adalah cara untuk menjabarkan bentuk (p + q)n (n bilangan positif). Cara ini
digunakan sebagai alternative dari segitiga Pascal.
Aturan penjabaran bentuk perpangkatan (p+q)n adalah:
1. Suku pertama adalah pn dan suku terakhir adalah qn.
2. Pada suku berikutnya, setiap pangkat p akan berkurang 1 dan pangkat q akan
bertambah satu
3. Koefisien untuk p n-k qk adalah C(c,k). Bilangan C(n,k) disebut koefisien
binomial.
Menghitung Macam Kombinasi Keturunan Kedua (F2) :
Untuk menghitung ratio (perbandingan) fenotip pada F2 dapat dilakukan dengan cara Segitiga Pascal :
– rumus Perbandingan Fenotipe F2 : 3 pangkat n ( n = jumlah sifat beda/pasangan alel heterozigot)
– rumus jumlah macam fenotip : 2 pangkat n

Misal :
1. Jumlah Sifat beda 1 (monohibrid): Aa x Aa : jumlah macam fenotip = 2 pangkat n = 2 pgkt 1 = 2,
kemungkinan macam fenotip : 1 – 1,
– ratio fenotip :
# angka 1 pertama pada segitiga Pascal = 1(3pgkt1)= 1(3)
berarti, ada 1 macam fenotip dgn 1 faktor dominan dgn frekuensi 3
# angka 1 kedua pada segitiga Pascal = 1(3pgkt0)= 1(1)
berarti, ada 1 macam fenotip dgn 0 faktor dominan dgn frekuensi 1, maka ratio fenotipe F2 dgn 1 sifat beda = 3 :
1
2. Jumlah sifat beda 2 (dihibrid) AaBb x AaBb : jumlah macam fenotipe 2 pagkt n = 2
pgkt 2 = 4, kemungkinan macam fenotip : 1 – 2 – 1,
– ratio fenotip :
# 1 (3 pgkt 2) = 1 (9), berarti 1 mcm fen dgn 2 faktor dominan dgn frekuensi 9
# 2 (3 pgkt 1) = 2 (3), berarti 2 mcm fen dgn 1 fktr dominan dgn frek 3
# 1 (3 pgkt 0) = 1 (1), berarti 1 mcm fen dgn 1 fktr dominan dgn frek 1; maka ratio
fenotipe F2 gdgn 2 sifat beda = 9 : 3 : 3 : 1

3. Jumlah sifat beda 3 (trihibrid) AaBbCc x AaBbCc : jumlah mcm fen 2 pgkt 3 = 8;
kemungkinan macam fenotipe : 1 – 3 – 3 – 1
– ratio fenotip :
# 1 (3 pgkt 3) = 1 (27), berarti 1 mcm fen dgn 3 fktr dominan dgn frek 27
# 3 (3 pgkt 2) = 3 (9), berarti 3 mcm fen dgn 2 fktr dominan dgn frek 9
# 3 (3 pgkt 1) = 3 (3), berarti 3 mcm fen dgn 1 fktr dominan dgn frek 3
# 1 (3 pgkt 0) = 1 (1), berarti 1 mcm fen dgn 0 fktr dominan dgn frek 1;
maka ratio fenotipe F2 dgn 3 sifat beda = 27 : 9 : 9 : 9 : 3 : 3 : 3 : 1
4. Jumlah sifat beda 4 (tetrahibrid) AaBbCcDd x AaBbCcDd : jmlh mcm fen 2 pgkt 4 = 16; kemungkinan mcm fen
:1–4–6–4–1
– Ratio fen :
# 1(3 pgkt 4) = 1 (81), berarti 1 mcm fen dgn 4 fktr dominan dgn frek 81
# 4(3 pgkt 3) = 4 (27), berarti 4 mcm fen dgn 3 fktr dominan dgn frek 27
# 6(3 pgkt 2) = 6 (9), berarti 6 mcm fen dgn 2 fktr dominan dgn frek 9
# 4(3 pgkt 1) = 4 (3), berarti 4 mcm fen dgn 1 fktr dominan dgn frek 3
# 1(3 pgkt 0) = 1 (0), berarti 1 mcm fen dgn 0 fktr dominan dgn frek 1, 
maka ratio fenotipe F2 dgn 4 sifat beda = 81 : 27 : 27 : 27 : 27 : 9 : 9 : 9 :9 : 9 : 9 : 3 : 3 : 3 : 3 : 1

Anda mungkin juga menyukai