Anda di halaman 1dari 14

STATISTIK FERMI-DIRAC

MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Fisika Statistik

Disusun Oleh :
Susanto

(4211412010)

Ayu Shaleha

(4211412025)

Siti Wahyuningsih

(4211412035)

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
TAHUN 2014

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Swt, Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Statistik Fermi-Dirac dengan baik.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Fisika Statistik. Makalah ini memberikan gambaran mengenai
anggapan dasar statistik Fermi-Dirac, hukum distribusipada
statistik Fermi-Dirac, konfigurasi peluang terbesar berdasarkan
statistik Fermi-Dirac, serta fungsi distribusi Fermi-Dirac pada
suhu 0 K.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masihlah jauh dari
kata sempurna. Untuk itu, kritik dan saran dari pembaca sangat
diharapkan demi tercapainya makalah yang lebih baik. Atas kritik
dan saran, penulis mengucapkan terima kasih.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya untuk
mengetahui statistik Fermi-Dirac.

Semarang, 13 Desember 2014

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fisika statistik adalah ilmu yang mempelajari tentang sifat
atau

perilaku

system yang terdiri

dari

Generalisasi perilaku partikel merupakan

banyak

partikel.

cirri pokok dari

pendekatan statistik. Sampai saat ini pendekatan statistik cukup


memadai untuk merepresentasikan keadaan sistem dan perilaku
partikel penyusunnya. Oleh karena itu perlu disusun cara
memahami keadaan suatu system dan perilaku partikel pada
sistem partikel yang memenuhi hukum-hukum fisika klasik
maupun fisika modern.
Pada bagian awal dalam kuliah ini menerangkan tentang
dasar-dasar

statistik

dan

fungsi

distribusi

partikel

sebagai

pengetahuan dasar dalam memahami penerapan statistik pada


sistem partikel. Sistem yang tersusun oleh partikel-partikel tidak
identik (terbedakan) dan mematuhi hukum-hukum fisika klasik
dapat

didekati

dengan

statistik

klasik

Maxwell-Boltzmann.

Sedangkan pada sistem yang tersusun oleh partikel-partikel


identik (tidak terbedakan), hukum-hukum fisika klasik tidak
cukup memadai untuk merepresentasikan keadaan sistem dan
hanya dapat diterangkan dengan hukum-hukum fisika kuantum.
Sistem semacam ini dapat didekati dengan statistik modern,
yaitu statistik Fermi-Dirac dan Bose-Einstein. Statistik Fermi-Dirac
sangat

tepat

untuk

menerangkan

perilaku

partikel-partikel

identik yang memenuhi larangan Pauli, sedangkan statistik Bose-

Einstein sangat tepat untuk menerangkan perilaku partikelpartikel identik yang tidak memenuhi larangan Pauli.
Pada makalah ini akan dibahas mengenai anggapan dasar
statistik Fermi-Dirac, hukum distribusi pada statistik Fermi-Dirac,
konfigurasi peluang terbesar berdasarkan statistik Fermi-Dirac,
serta fungsi distribusi Fermi-Dirac pada suhu 0 K.

B. Perumusan Masalah
1. Bagaimana statistik Fermi-Dirac?
2. Apa saja yang menjadi anggapan dasar pada statistik
Fermi-Dirac?
3. Bagaimana hukum distribusi pada statistik Fermi-Dirac?
4. Bagaimana
konfigurasi
dengan
peluang
terbesar
berdasarkan statistik Fermi-Dirac?
5. Bagaimana fungsi distribusi Fermi-Dirac pada suhu 0 K?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui statistik Fermi-Dirac.
2. Untuk mengetahui anggapan dasar pada statistik FermiDirac
3. Untuk mengetahui hukum distribusi pada statistik FermiDirac.
4. Untuk mengetahui konfigurasi dengan peluang terbesar
berdasarkan statistik Fermi-Dirac.
5. Untuk mengetahui fungsi distribusi Fermi-Dirac pada suhu 0 K.
D. Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah diharapkan secara
umum makalah ini dapat menambah pengetahuan mengenai
statistik Fermi-Dirac, sehingga dapat memahami sifat-sifat fungsi
distribusi Fermi-Dirac.

BAB II
PEMBAHASAN
1. Statistik Fermi Dirac
Statistik Fermi-Dirac adalah statistik untuk partikel yang
mengikuti prinsip larangan Pauli. Partikel jenis ini disebut
fermion.

Salah

satu

sifat

yang

dimiliki

fermion

adalah

terpenuhinya prinsip ekslusi Pauli. Tidak boleh lebih dari satu


fermion memiliki keadaan kuantum yang sama. Satu keadaan
hanya boleh kosong atau hanya ditempati oleh satu fermion. Konsekuensi
dari prinsip eksklusi Pauli adalah jumlah fermion harus lebih sedikit atau sama
dengan jumlah keadaan. Ini berbeda dengan sistem klasik atau boson di mana
tidak ada pembatasan jumlah partikel yang menempati keadaan tertentu. Contoh:
elektron, proton, dan neutron.
2. Anggapan Dasar Statistik Fermi-Dirac
a. Partikel-partikel identik tak terbedakan.
b. Diperuntukkan partikel-partikel dengan spin tak bulat, seperti: netron, proton,
elektron, 3He yang dikenal sebagai fermion.
c. Memenuhi larangan Pauli. (larangan Pauli = Dalam satu keadaan energi,
d.
e.
f.
g.
h.
i.

hanya boleh diisi oleh satu partikel atau kosong).


Gas 3He pada 200 K
mengikuti ststistik M-B
3
Gas He pada 2 K
mengikuti ststistik F-D
Gas 4He pada 300 K
mengikuti ststistik M-B
4
Gas He pada 2K
mengikuti ststistik B-E
Gas electron
mengikuti statistik F-D
Gas foton
mengikuti statistik B-E

3. Hukum Distribusi Statistik Fermi-Dirac

1
Elektron bebas mempunyai spin s = 2 , sehingga bilangan kuantum
1
magnetiknya ms = 2 ; dalam keadaan tidak ada medan magnet elektron
memiliki 2 keadaan yang berenergi sama (degenerate). Jadi gi=2.
Elektron dalam atom memiliki fungsi keadaan yang ditandai dengan
bilangan-bilangan kuantum: n, l, ml, s, ms. Untuk suatu harga ada (2 +1) buah
1
1
1
harga m ; sedangkan dengan s = 2 , ada dua harga ms = 2 , - 2 . Jadi,
tanpa medan magnet, ada 2(2 +1) buah keadaan yang degenerate. Jadi gi= 2(2
+1).
Berdasarkan prinsip Pauli, untuk suatu pasangan n, l, ml, s, ms hanya bisa
ditempati oleh satu elektron. Jadi n jgj. Jika tingkat energi, Ej, akan diisi dengan nj
buah elektron, maka dengan degenerasi gj, jumlah cara mengisikan partikel
adalah: gj(gj-1) (gj-2).(gj-nj+1) atau
gj!
( g jn j ) !

Karena partikel-partikel tak dapat dibedakan maka jumlah cara itu harus
disempurnakan menjadi
gj !
n j ( g jn j ) !

Peluang partisi dari n1, n2, n3, dst., masing-masing di tingkat energi E1, E2,
E3, dst., adalah
W

g1 !
g2!
g3 !

n1 ( g1 n1 ) ! n2 ( g 2n2 ) ! n3 ( g3 n3 ) !

g j!
n j ( g jn j ) !

...(i)
Dengan meninjau terisolasi dengan n fermion yang tidak saling berinteraksi pada
tingkat energi ke j dengan

gj

= 5 diisi oleh

nj

= 3 partikel. Jumlah cara

penyusunannya dapat ditentukan dengan persamaan dari peluang termodinamika


statistik F-D.
W =
j

g j!
n j ( g jn j ) !

5!
3 ! ( 53 ) !

5.4 .3 .2.1
3.2 .1(2.1)

120
12

= 10
Jadi, terdapat 10 cara penyusunan dalam degenerasi yang bernilai 5 dan partikel
sebanyak 3 buah.
4. Konfigurasi dengan Peluang Terbesar
Keadaan makro terbesar (keadaan yang mempunyai peluang terbesar)
adalah keadaan makro yang mempunyai keadaan mikro terbanyak. Jadi akan
dicari nilai peluang termodinamik (W) yang terbesar.
Bila W maksimum, maka ln W juga maksimum. Batasan yang diberikan
adalah untuk sistem terisolasi dengan N dan U tetap. Sehingga perbedaan
keadaan-keadaan makro hanya ditentukan oleh perbedaan nj saja atau:
d ln W =
Dari persamaan (i)

ln W
dnj
nj

W =
j

gj!
n j ! ( g jn j ) !

g j ! ln n j !ln ( g jn j ) !
ln

W =
ln

[ g j ln g jg jn j ln n j +n j( g jn j ) ln ( g jn j ) + ( g jn j ) ]

[ g j ln g jn j ln n j ( g j n j ) ln ( g jn j ) ]

g j n j ln n jg j ln ( g jn j ) + n j ln ( g jn j )
g j ln

Selanjutnya mencari d lnW


d ln W =

d ln W

0n j

ln W
dnj
nj

1
1
1
ln n j0+ g j
n j
+ln ( g jn j ) d n j
nj
( g jn j )
( g jn j )

1lnn j +

gj
nj
+ln ( g jn j ) d n j
( g j n j ) ( g jn j )

1ln n j +

g j n j

( g j n j )

+ ln ( g jn j ) dn j

[1lnn j +1+ln ( g jn j ) ] dn j

[ ln ( g jn j )ln n j ] dn j

j
( n j)
nj
ln

Gunakan pengali Lagrange

dan

W + . dn
d ln

sebagai berikut:
+

dU =0

ln W
d n j + d n j+ E j d n j=0
nj

ln W
+ + . E j d n j=0
nj

lnW
+ + E j=0
nj

ln

g
( jn j)
nj

+ E j=0

g
( jn j)
= -( + E j )
nj

ln

g
( jn j) ( + E )
=e
nj

gj
1 = e( + E )
nj
j

g j ( + E )
=e
+1
nj
j

n j=

j
( + . E j )

+1 (distribusi partikel fermi-dirac)

Persamaan tersebut dikenal sebagai distribusi partikel Fermi-Dirac.


Bila gj >> nj >>1 , maka:
n j=

j
( + . E j )

dalam hal ini

+1

menuju ke

EF
kT

dan

n j=

j
( + . E j )

1
kT

EF = energi Fermi, sehingga:


n j=

n j=

gj
( + . E j )

+1

j
. E j

e e

+1

n j=
e

j
E j E F
kT

+1

Jika banyaknya keadaan energi antara E dan E + dE adalah g(E) dE, maka
banyaknya partikel dalam daerah energi ini adalah:

g ( E ) dE

n ( E ) dE=

E j EF
kT

1
dengan

E j E F
kT

+1

=f (E)
+1

Jadi diperoleh:
1

f ( E)=
e

kT

E j E F
kT

= Fungsi Fermi

+1

dan

.kT E F

Kembali untuk fungsi Fermi, yaitu peluang suatu keadaan dengan energi E akan
diisi oleh sebuah fermion, dan keadaan dengan enegi EF mempunyai peluang
setengah.
5. Distribusi Fermi-Dirac pada T=0 K
1

gj

n j=
e

E j E F
kT

E2 E

=A
+1

E j EF
kT

+1

Kasus E EF < 0
1
EE F
2
g
=A
E
E
------------------------- j
kT
Pada T = 0 K, jumlah elektron sama dengan jumlah keadaan energi dan
semua tingkat energy di bawah EF terisi penuh elektron.
Kasus F > 0
g j =0
Pada T = 0 K tidak ada elektron pada tingkat ini sehingga energi EF adalah
energy maksimum yang dimiliki oleh elektron pada T = 0 K.
Grafik dibawah ini menunjukan distribusi elektron bebas dalam logam pada T=0
dan dua temperatur yang lebih tinggi T1 dan T2.

Grafik 1. Grafik Fungsi distribusi elektron bebas dalam logam pada T=0
dan dua temperatur yang lebih tinggi T1 dan T2.
Pada suhu T= 0 semua partikel berada pada ground state (keadaan dasar)
dengan energi terendah. Namun karena prinsip eksklusi Pauli yang tidak
memperkenankan partikel dalam keadaan sama, maka partikel-partikel yang
menumpuk mengisi keadaan dasar sampai semua partikel terakomodasi.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan mengenai statistik Fermi-dirac dapat disimpulkan bahwa
1. Statistik Fermi-Dirac adalah statistik untuk partikel yang
mengikuti prinsip larangan Pauli, yaitu jumlah fermion harus
lebih sedikit atau sama dengan jumlah keadaan.
2. Anggapan dasar pada statistik Fermi-Dirac antara lain: Partikel-partikel

identik tak terbedakan, diperuntukkan partikel-partikel dengan spin tak


bulat, memenuhi larangan Pauli.
3. Peluang termodinamika statistik F-D:
g j!
W =
j n j ( g jn j ) !
4. Persamaan distribusi statistik Fermi-Dirac:
g
n j= ( + . jE )
e
+1
j

5. Pada suhu T= 0 semua partikel berada pada ground state (keadaan dasar)
dengan energi terendah. Namun karena prinsip eksklusi Pauli yang tidak
memperkenankan partikel dalam keadaan sama, maka partikel-partikel
yang menumpuk mengisi keadaan dasar sampai semua partikel
terakomodasi.

DAFTAR PUSTAKA
A b d ullah Mikrajuddin. 2009. Pengantar Fisika Statistik. Bandun g:
Institut Teknolo gi Bandun g .
Fatkhomi Fahmi. Aplikasi Statistik Fermi-Dirac Gas Elektron [doc].
diakses pada tanggal 28 November 2014.
Mirwan. 2007. Buku Ajar Fisika Statistik. Semarang: Universitas
Negeri Semarang.
Hikam M. Statistika Kuantum [pdf]. diakses pada tanggal 28
November 2014.

Anda mungkin juga menyukai