Anda di halaman 1dari 38

PENYIMPANGAN SEMU HUKUM MENDEL

• Interaksi beberapa pasangan alel, bila gen-


gen dominan berinteraksi dalam satu
individu. Misalnya : pial walnut (RrPp) pada
ayam, bila dikawinkan antara sesamanya
akan menghasilkan : pial ros (gerigi) (RRpp),
pial biji (rrPP), pial bilah (tunggal)(rrpp)
• Walnut : Ros : Biji : bilah = 9 : 3 : 3 : 1
Polimeri : pembastaran heterozigot dengan
banyak sifat beda yang berdiri sendiri-sendriri,
tetapi dapat mempengaruhi bagian yang sama
dari suatu organisme
– Penyilangan antara gandum merah (M1M2)
dengan gandum putih (m1m2)
– Hasilnya : 15 : 1 atau (9+3+3) : 1
– Bagaimana galur murni (F1) dan keturunan pada
F2
KRIPTOMERI
• PUKUL EMPAT (mirabilis jalapa) ->
merah, kuning, ungu dan putih disebabkan
oleh antosianin dan pH air sel.
• pH rendah = antosianin menampakkan
warna merah
• pH tinggi = antosianin menampakkan
warna unggu
Contoh penerapan rumus dalam
berbagai kejadian
• Meramalkan banyaknya macam gamet yang dapat dibentuk hibrid, menggunakan rumus
2n (2 menunjukkan pada setiap pasangan alel akan terjadi dua macam gamet sedangkan
n menunjukkan jumlah pasangan alel atau banyaknya sifat beda, misalnya: monohibrida
(Aa) menghasilkan 2n = 21 = 2 macam gamet (A dan a). dihibrida (AaBb) menghasilkan 2 n
= 22= 4 macam gamet (AB, Ab, aB, ab). Berapa macam gamet yang akan dibentuk oleh
individu yang bergenotip AaBBCcDdEEffGg ? Jawabnya = 24 = 16 macam gamet.
• Meramalkan banyak kombinasi dalam F2 menggunakan rumus (2 n)2, Jadi perkawinan
monohibrita (Aa x Aa) menghasilkan (2)2= (2¹)2= 4 kombinasi. Perkawinan dihibrida (AaBb
x AaBb) menghasilkan (2n)2= (2²)² = 16 kombinasi
• Meramal banyak fenotip dalam F2 menggunakan rumus 2 n, Jadi perkwinan monohibrida
(Aa x Aa) menghasilkan 2n= 22 = 2 fenotip yang dinyatakan oleh A dan a. Perkawinan
dihibrida (AaBb x AaBb) menghasilkan 2n= 22= 4 fenotip yang dinyatakan oleh : AB, Ab,
aB dan ab.
• Meramalkan jumlah individu yang bergenotip dan berfenotip sama hibridanya
menggunakan rumus 2n. Contoh perkawinan monohibrida (Aa x Aa) menghasilkan 2 n= 21
= 2 individu yang persis sama hibridnya (Aa dan Aa). Perkawinan dihibrida (AaBb x
AaBb) menghasilkan 2n= 22 = 4 individu yang yang sama dengan hibridnya.
Lanjutan : Penerapan rumus
• Meramal banyaknya individu yang homozigot menggunakan rumus 2n.
Contoh perkawinan monohibrida (Aa x Aa) menghasilkan 2n= 21 = 2
individu homozigotik ialah AA dan aa, perkawinan dihibrida (AaBb x
AaBb) menghasilkan 2n= 22= 4 homozigotik.
• Meramalkan banyaknya kombinasi baru yang homozigotik,
menggunakan rumus 2n- 2 . Contoh: perkawinan monohibrida (Aa x Aa)
menghasilkan 0 kombinasi baru yang homozigot, perkawinan dihibrida
(AaBb x AaBb) menghasilkan 2n- 2 = 22- 2 = 2 yang baru homozigot
(AAbb dan aaBB).
• Meramalkan banyaknya macam genotip dalam F2, menggunakan
rumus 3n. Jadi, perkawinan monohibrida (Aa x Aa) menghasilkan 3n=
31= 3 macam genotip, yaitu: AA, Aa dan aa. Perkawinan dihibrida (AaBb
x AaBb) menghasilkan 3n= 32 = 9 macam genotipnya, ialah AABB,
AABb, AaBB, AaBb, Aabb, Aabb, aaBB dan aabb.
RRpp x rrPP = RrPp (Walnut)
RrPp x RrPp = Gamet RP, Rp, rP, rp

Gamet RP Rp rP rp
1 RRPP 2 RRPr 3 RrPP 4 RrPp
RP
(Walnut) (Walnut) (Walnut) (Walnut)
5 RrPp 6 RRpp 7 RrPp 8 Rrpp
Rp
(Walnut) (Ros) (Walnut) (Ros)
9 RrPP 10 RrPp 11 rrPP 12 rrPp
rP
(Walnut) (Walnut) (Biji) (Biji)
13 RrPp 14 Rrpp 15 rrPp 16 rrpp
rp
(Walnut) (Ros) (Biji) (bilah)
Perbandingannya = 9 : 3 : 3 : 1 (Walnut : Ros : Biji : bilah)
RUMUS YANG DIGUNAKAN UNTUK
MENENTUKAN JUMLAH DARI

No
Tentang Rumus Jumlah
Sifat beda (n) 1 2 3 4 5
1 Macam gamet dari F2 (2n) 2 4 8 16
2 Kombinasi dalam F2 (2n)² 4 16 64 256
3 Fenotip dalam F2 (2n) 2 4 8 16
4 Kombinasi sama dalam F1 (2n) 2 4 8 16
5 Kombinasi homozigot (2n) 2 4 8 16
6 Kombinasi yang homozigot (2n- 2) 0 2 6 14
7 Macam genotip dalam F2 (3n) 3 9 27 81
Tugas (dikerjakan)
(Slide 8, 9 dan 10)

• Sidik jari
• Rambut keriting
• Botak
• lidah
• warna mata
• kelopak mata
Masalah (harus dijawab) :
1. Mengapa Mendel menggunakan kacang ercis dalam percobannya ?
2. Mangapa manusia sukar dijadikan sebagai obyek penelitian ?
3. Sebutkan 7 sifat utama kacang ercis
4. Apa yang dimaksud dengan (genotip, fenotip, galur murni, sifat dominan,
sifat resesif, sifat intermediet).
5. Bagaimanakah kombinasi F2 sebagai hasil dari perkawinan antara F1 ?
6. Bagaimana asumsi Mendel tentang pembentukan gamet pada F1
7. Berapa macam fenotip pada F2-nya ?
8. Dari 16 generasi pada F2 : berapa genotipnya dan beerapa yang bergenotip
homozigot dan heterozigot ?
9. Tuliskan Macam-macam gamet dari AaBB, Aabb, aaBb, AabbCc, aaBBCc.
10. Tes cross dapat digunakan untuk mengetahui genotip suatu individu
(benarkah pernyataan tersebut dan berikan alasannya).
11. Berapa jumlah gamet pada F1, F2, F3 dan F4 (carilah yang dari genotip yang
berbeda dan sering muncul dalam fillialnya (keturunannya)
Apakah yang dimaksud dengan kromosom ?
Apakah yang dimaksud dengan gen ?
Berilah penjelasan tentang kedudukan gen dalam kromosom,
lokus gen dan allela
Sebutkan alasan Morgan, mengapa menggunakan drosophila
melanogaster dalam mengungkapkan rahasia kromosom ?
Drosophila melanogaster
a. memiliki berapa kromosom?
b. Bagaimana susunan kromosom sel tubuhnya
c. Bagaimana susunan kromosom gametnya
Manusia :
a. memiliki berapa kromosom?
b. Bagaimana susunan kromosom sel tubuhnya
c. Bagaimana susunan kromosom gametnya
Makin banyak jumlah kromosom, makin tinggi derajat hidupnya
! Bagaimana pendapat anda.
Sebutkan beberapa tingkah laku kromosom
Apa sebabnya sel kelamin merupakan mata rantai penghubung
antara induk dan generasinya ?
Sel sperma maupun sel telur memberikan saham yang sama
dalam mewariskan sifat-sifat menurun, bagaimana cara
membuktikannya ?
Pereistiwa apasajakah yang menyimpang dari pola-pola
hereditas ?
RUMUS YANG DIGUNAKAN UNTUK
MENENTUKAN JUMLAH DARI

No
Tentang Rumus Jumlah
Sifat beda (n) 1 2 3 4 5

1 Macam gamet dari F2 (2n) 2 4 8 16

2 Kombinasi dalam F2 (2n)2 4 16 64 256

3 Fenotip dalam F2 (2n) 2 4 8 16


4 Kombinasi sama dalam F1 (2n) 2 4 8 16
5 Kombinasi homozigot (2n) 2 4 8 16
6 Kombinasi yang homozigot (2n- 2) 0 2 6 14

7 Macam genotip dalam F2 (3n) 3 9 27 81


Kriptomeri (9 : 3 : 4)
Polimeri : pembastaran heterozigot dengan
banyak sifat beda yang berdiri sendiri-sendriri,
tetapi dapat mempengaruhi bagian yang sama
dari suatu organisme
– Penyilangan antara gandum merah (M1M2)
dengan gandum putih (m1m2)
– Hasilnya : 15 : 1 atau (9+3+3) : 1
– Bagaimana galur murni (F1) dan keturunan pada
F2
EPISTASIS DAN
HIPOSTASIS
EPISTASIS DAN
HIPOSTASIS
PPhh = anjing putih
ppHH = anjing hitam
MEREKA KAKAK BERADIK SEIBU-SEBAPAK
ADAKAH PERBEDAAN DAN PERSAMAANNYA
PRINSIP SEGREGASI SECARA BEBAS
SIFAT INTERMEDIET
SKEMA HUKUM MENDEL TENTANG PRINSIP
BERPASANGAN SECARA BEBAS
Interaksi beberapa pasangan alela
Kemungkinan genotip dan fenotip pada
persilangan antar walnut = 9 : 3 : 3 : 1
POLIMERI
KOMBINASI PERBANDINGAN = 9 : 3 : 4
PENYIMPANGAN SEMU HUKUM MENDEL

• Interaksi beberapa pasangan alel, bila gen-


gen dominan berinteraksi dalam satu
individu. Misalnya : pial walnut (RrPp) pada
ayam, bila dikawinkan antara sesamanya
akan menghasilkan : pial ros (gerigi) (RRpp),
pial biji (rrPP), pial bilah (tunggal)(rrpp)
• Walnut : Ros : Biji : bilah = 9 : 3 : 3 : 1
Contoh penerapan rumus dalam
berbagai kejadian
1. Meramalkan banyaknya macam gamet yang dapat dibentuk hibrid, menggunakan rumus
2n (2 menunjukkan pada setiap pasangan alel akan terjadi dua macam gamet sedangkan
n menunjukkan jumlah pasangan alel atau banyaknya sifat beda, misalnya: monohibrida
(Aa) menghasilkan 2n = 22= 2 macam gamet (A dan a). dihibrida (AaBb) menghasilkan 2n =
22= 4 macam gamet (AB, Ab, aB, ab). Berapa macam gamet yang akan dibentuk oleh
individu yang bergenotip AaBBCcDdEEffGg ? Jawabnya = 2 4 = 16 macam gamet.
2. Meramalkan banyak kombinasi dalam F2 menggunakan rumus (2n)n, Jadi perkawinan
monohibrita (Aa x Aa) menghasilkan (2n)n= (2¹)2= 4 kombinasi. Perkawinan dihibrida
(AaBb x AaBb) menghasilkan (2n)n= (2²)² = 16 kombinasi
3. Meramal banyak fenotip dalam F2 menggunakan rumus 2n, Jadi perkwinan monohibrida
(Aa x Aa) menghasilkan 2n= 21 = 2 fenotip yang dinyatakan oleh A dan a. Perkawinan
dihibrida (AaBb x AaBb) menghasilkan 2n= 22= 4 fenotip yang dinyatakan oleh : AB, Ab,
aB dan ab.
4. Meramalkan jumlah individu yang bergenotip dan berfenotip sama hibridanya
menggunakan rumus 2n. Contoh perkawinan monohibrida (Aa x Aa) menghasilkan 2n=
21= 2 individu yang persis sama hibridnya (Aa dan Aa). Perkawinan dihibrida (AaBb x
AaBb) menghasilkan 2n= 22 = 4 individu yang yang sama dengan hibridnya.
Lanjutan : Penerapan rumus
• Meramal banyaknya individu yang homozigot menggunakan rumus 2n.
Contoh perkawinan monohibrida (Aa x Aa) menghasilkan 2n= 21 = 2
individu homozigotik ialah AA dan aa, perkawinan dihibrida (AaBb x
AaBb) menghasilkan 2n= 22= 4 homozigotik.
• Meramalkan banyaknya kombinasi baru yang homozigotik,
menggunakan rumus 2n- 2 . Contoh: perkawinan monohibrida (Aa x
Aa) menghasilkan 0 kombinasi baru yang homozigot, perkawinan
dihibrida (AaBb x AaBb) menghasilkan 2n- 2 = 22- 2 = 2 yang baru
homozigot (AAbb dan aaBB).
• Meramalkan banyaknya macam genotip dalam F2, menggunakan
rumus 3n. Jadi, perkawinan monohibrida (Aa x Aa) menghasilkan 3n=
31= 3 macam genotip, yaitu: AA, Aa dan aa. Perkawinan dihibrida (AaBb
x AaBb) menghasilkan 3n= 32 = 9 macam genotipnya, ialah AABB,
AABb, AaBB, AaBb, Aabb, Aabb, aaBB dan aabb.

Anda mungkin juga menyukai