Anda di halaman 1dari 11

Ahmad Shofy Mubarak. Genetika pemuliaan ikan.

FPK Unair

SESI PERKULIAHAN IV
Nama : Yeni Suci Astari
NIM : 141711133156
Kelas : B - Akuakultur
===============================================================
TIK : Pada akhir pertemuan ini mahasiswa semester VI program Studi Budidaya
Perairan diharapkan mampu:
1. menjelaskan epistatik pada 2 gen ganda
2. menjelaskan fenotif terikat sex
3. menjelaskan fenotif terbatasi oleh sex kelamin
4. menjelaskan konsep fenotif dari aksi banyak gen

===========================================================
pokok Bahasan: hukum mendelian I dan II

===========================================================

Deskripsi Singkat : dalam pertemuan ini anda akan mempelajari aksi fenotisf yang
dipengaruhi oleh 2 gen duplikat yang saling m,empengaruhi (epistatik) dimana
bentuk interaksinya berupa dominan, resesif dan komulatif, aksi ini akan
memberikan rasio fenotif yang berbeda, bila alel tiap tiap gen saling bertemu.
Fenotif juga muncul terkait oleh sex, beberapa fenotif hanya muncul pada ikan
jantan dan beberapa fenotif hanya muncul di ikan betina, hal ini akan memberikan
nilai rasio fenotif yang berbeda dengan prinsip dasar mendelian.. Diharapkan
keaktifan anda untuk mengisi lembar persilangan berupa notasi genotif dan
fenotifnya sebagia landasan untuk lebih memahami konsep dominan dan resesif
dalam aksi gen

===========================================================
Buku Bacaan.

Purdon E.C. 1995. Genetik and Fish Breding. Chapman & Hall. London.

Sofro A.S.M. 1995. Keaneka ragaman Genetik. PenerbitAndi Offset. Yogyakarta

Tave D. 1986. Genetik For Fish Hachery Managers. Avi Publishing Company.
USA.

Zaldivar. J.M. 1999. Methodology and Formats for genetic Identification of Fish
spesies. European Commision Joit Researc centre. Italy

Tave D. 1986. Genetics for hathery managers. AVI publishing Compony. United
State.
Ahmad Shofy Mubarak. Genetika pemuliaan ikan. FPK Unair

BAB IV

HUKUM MENDEL

EPISTATIK
Bab ini memuat lebih lanjut tentang fenotif yang dipengaruhi oleh 2 gen yang
mengalami pengandaan, aksi ini dalam bentuk interaksi alel dominan, resesif dari dua gen
yang saling mempengaruhi maupun interaksi antara alel dominan-resesif dari kedua gen
atau lebih. Jika kombinasi spesifik alel dari 2 gen menghasilkan suatu fenotif, maka
interaksi normal antara 2 loci menghasilkan F2. 9:3:3:1 (Lihat tabel Punnet). Jika ada
model interaksi epistatic jumlah fenotif yang muncul berkurang menjadi 2 atau 3
tergantung tipe epistatiknya
Tabel 1. Rasio fenotif dan genotif dari beberapa jenis aksi gen berdasarkan Punnet
square
Rasio fenotif F2 Tipe gen aksi
Single autosom gene
3:1 Complet dominan
1:2:1 Incomplite dominan: additiv: codominan
Two autosomal genes, each producing different phenotypes
9:3:3:1 Two genes with complete dominan
3:6:3:1:2:1 Two genes : one complete dominance; the other with either
additive, incomplete dominan or codominn gene action
1:2:1:2:4:2:1:2:1 Two genes, any combination of genes with additive,
codominant or incomplete dominan gene action
Two autosomal genes producing the phenotype thraugh additive interaction
1:4:6:4:1 additive
Two autosomal genes producing the phenotype through epistatik interaction
12:3:1 dominan epistasis
9:3:4 recessive epistasis
9:6:1 duplicate genes with cumulative effects
15:1 duplicate dominace genes
9:7 Duplicate recessive
13:3 Dominan and recessive interaction

Duplikat gen dengan efek komulatif


Ahmad Shofy Mubarak. Genetika pemuliaan ikan. FPK Unair

Fenomena ini muncul ketika dua gen menghasilkan fenotif yang sama, tiap gen
memiliki satu alell dominan., Aksi kedua alel dominannya inkomplit dominan terhadap
heterozigot atau homozigot lokus lain, dan ketika ada alel dominan pada kedua lokus,
dihasilkan fenotif komulatif.

Contoh: “ truk striping” ikan sumatra tiger barb. Dikontrol oleh gen A dan B, resesif
fenotifnya (aa,bb),
Berapakah ratio fenotif dan genotif jika ikan jantan komplit banded
(AaBb) dikawinkan dengan betina komplit banded (AaBb)?

Genotif Fenotif
(aa,bb) half banded
(Aa,bb: AA,bb:aaBb:aa,BB) inkomplit Banded
(Aa,Bb: AA,Bb: Aa,BB: AA,BB) komplit banded

Jawab :
Alel ikan jantan : AB, Ab, aB, ab
Alel ikan betina : AB, Ab, aB, ab

Jika heterozigot saling dikawinkan, maka


Jantan-betina AB Ab aB ab
AB AABB AABb AaBB AaBb
(Komplit (Komplit (Komplit (Komplit
Banded) Banded) Banded) Banded)
Ab AABb AAbb AaBb Aabb
(Komplit (Inkomplit (Komplit (Inkomplit
Banded) Banded) Banded) Banded)
aB AaBB AaBb aaBB aaBb
(Komplit (Komplit (Inkomplit (Inkomplit
Banded) Banded) Banded) Banded)
ab AaBb Aabb aaBb Aabb
(Komplit (Inkomplit (Inkomplit (Half
Banded) Banded) Banded) Banded)

Rasio genotif : 9 : 6 : 1

Rasio fenotif : Komplit banded : inkomplit banded : half banded


Ahmad Shofy Mubarak. Genetika pemuliaan ikan. FPK Unair

Interaksi duplikat gen dominan epistatik

Alel dominan pada kedua lokus mengasilkan fenotif yang sama, tetapi kedua alel
dominannya tidak menghasilkan fenotif komulatif. Apabila genotif resesif dari kedua
lokus bertemu menghasilkan fenotif yang berbeda.

Contoh ; sisik trasparan pada gold fish, pigmentasi melanophoore muncul pada genotif
resesif homozigot. Berapakah ratio fenotif dan genotif jika ikan jantan dengan sisik
transparan (Dp1 sp1, Dp2 dp2) dikawinkan dengan betina dengan sisik transparan (Dp1
sp1, dp2 dp2

Jawab
Alel ikan jantan : Dp1Dp2, Dp1dp2, sp1Dp1, sp1Dp2
Alel ikan betina : Dp1dp2, Dp1dp2, sp1dp2, sp1dp2

Jika heterozigot saling dikawinkan, maka


Jantan- Dp1Dp2 Dp1dp2 sp1Dp1 sp1Dp2
betina
Dp1dp2 Dp1Dp2Dp1dp2 Dp1Dp1dp2dp2 sp1Dp1dp2Dp1 sp1Dp1Dp2dp2
(Sisik (Sisik (Sisik
(Sisik
Transparan) Transparan) Transparan) Transparan)

Dp1dp2 Dp1Dp1Dp2dp2 Dp1Dp1dp2dp2 sp1Dp1dp2Dp1 sp1DP1Dp2dp2


(Sisik (Sisik (Sisik
(Sisik
Transparan) Transparan) Transparan) Transparan)

sp1dp2 Dp1sp1Dp2dp2 Dp1sp1dp2dp2 sp1sp1Dp1dp2 sp1sp1Dp2dp2


(Sisik (Sisik (Sisik
(Sisik
Transparan) Transparan) Transparan) Transparan)

sp1dp2 Dp1sp1Dp2dp2 Dp1sp1dp2dp2 sp1sp1Dp1dp2 sp1sp1Dp2dp2


(Sisik (Sisik (Sisik
(Sisik
Transparan) Transparan) Transparan) bepigmen)

Rasio genotif : 1 : 2 : 2 : 4 : 1: 2 :1 : 2: 1
Ahmad Shofy Mubarak. Genetika pemuliaan ikan. FPK Unair

Rasio fenotif: : Sisisk Transparan : Sisik Berpigmen = 15 : 1

Interaksi gen duplikat resesif epistatik


Dua genotif resesif pada tiap lokus menghasilkan fenotif yang sama, fenotif lain
dihasilkan dari adanya alel dominan pada kedua lokus, rasio fenotif yang dihsilkan (9:7)

Contoh: Ikan tawes memilki sirip pecoral transparan ditentukan oleh alel resesif dari
dua gen.. sirip pectoral berwarna biru ditentukan oleh asanya alel dominan
dari masing masing lokus.
Berapakah ratio fenotif dan genotif jika ikan jantan dengan sirip pectoral
biru (AaBb) dikawinkan dengan betina sirip pectoral transparan (aaBb)?

Jawab :
Alel ikan jantan : AB, Ab, aB, ab

Alel ikan betina : aB, ab, Ab, ab

Jantan-betina AB AB aB ab
aB AaBB AaBb aaBB AaBb
pectoral biru pectoral biru pectoral pectoral biru
transparan
ab AaBb Aabb aaBb Aabb
pectoral biru pectoral pectoral biru pectoral
transparan transparan
Ab AABb AAbb AaBb AAbb
pectoral biru pectoral pectoral biru pectoral
transparan transparan
ab AaBb Aabb aaBb Aabb
pectoral biru pectoral pectoral biru pectoral
transparan transparan

Rasio genotif : AaBB : AaBb : aaBb : AABb: aaBB : Aabb : AAbb


1 : 5 : 2: 1 : 1 : 4 : 2

Rasio fenotif: 9 : 7
sirip pectoral biru : sirip pectoral transparan
Ahmad Shofy Mubarak. Genetika pemuliaan ikan. FPK Unair

Interaksi dominan dan resesif epistatik


Genotif dominan pada lokus pertama (homozigot dominan dan heterozigot) dan
genotif resesif pada lokus lain menghasilkan fenotif yang sama. Fenotif lain dihasilkan
jika lokus pertama resesif homozigot dan lokus lain mengandung paling tidak satu alel
dominan. Rasio fenotif yang dihasilkan ( 13:3) (---- = 3)

CcDd x CcDd

Alel “

Jantan-betina CD Cd cD cd

CD CCDD (Round)CCDc (Round) CcDD CcDd


(Round) (Round)
Cd CCDd (Round) CCdd (Round) CcDd Ccdd (Round)
(Round)
cD CcDD (Round) CcDd (Round) ccDD (Sabit) ccDd (Sabit)

Cd CCDd (Round) CCdd (Round) CcDd (Sabit) Ccdd (Round)

Rasio genotif :
CCDD : CCDc : CcDD : CcDD : CCdd : CcDd : ccDD : ccDd : Ccdd
1:3:2:2:3:2:1:1:1

Rasio fenotif: : Round Sabit = 13 : 3

GEN TERIKAT SEX KELAMIN (SEX-LINKED)


Ahmad Shofy Mubarak. Genetika pemuliaan ikan. FPK Unair

Fenotif kualitatif dikontrol oleh gen yang ada pada salah satu kromoson sex. Kromoson
sex ikan betina homozigot dan ikan jantan heterozigot. Fenomena gen terikat pada
kromoson sex ditemukan pada beberapa ikan diantaranya pada ikan gupy dan ikan Plat
Fish. Fenomena ini hanya ada pada ikan yang memiliki notasi kromoson XY, dan tidak
ditemukan pada notasi kromoson WZ.

Gen terikat kromoson y


Gen yang terikat pada kromoson Y diwariskan dari induk jantan ke anak laki2, dan tidak
akan ada ke anak perempun yang diwarisi (XX) kecuali jika terjadi kros over ke
kromoson X. Fenotif gen Y-linked hanya terlihat pada jantan.

Contoh: pada ikan Gupy. Gen maculatus mengontol pola pigmen maculatus (spot hitam
pada sirip dorsal dan spot merah pada tubuh). (Wingge, 1927)

Genotif Fenotif
XX Grey female
XYMa Maculatus male
XY Grey male

Hanya perkawinan antara grey betina >< Masculatus jantan yang bisa menghasilkan
fenotif jantan masculatus. Rasio fenotif yang dihasilkan 1:1, hal ini berbeda dengan rasio
aksi gen dominan pada kromosom autosomal

Betina - jantan X YMa


X XX X YMa
.

Gen terikat kromoson x


Ahmad Shofy Mubarak. Genetika pemuliaan ikan. FPK Unair

Sex-Linked juga terjadi pada gen di kromoson X, aksi gen yang terikat pada
kromoson X adalah simpel dominan

Contoh pada pigmentasi caudal ikan Gupy dan transparasi tailnya.


Genotif Fenotif
XCpXCp Caudalis female
XCpXCh Caudalis female
XChXCh Transparent-tail female
XCp Y Caudalis male
XCh Y Transparent-tail male

Hanya ada satu progeni ikan Gupy ”transparan tailed jantan” apabila kita mengawinkan
betina yang mengandung alel XCh . dan Transparant tailed betina hanya bisa dihasilkan
apabila jantan memiliki alel Xch dan betina betina minimal memiliki alel Xch
Caudalis female (XCpXCh) >< Caudalis male(XCp Y)
Jantan
Betina Xcp Y
Xcp XcpXcp Xcp Y
X ch XcpXch Xch Y
Rasio fenotif nya : 2: caudalis F :1 CaudalisM :1 Transparent tailed M)
..

Transparant tailed female (XchXCh) >< Caudalis male(XCp Y)


Jantan
Betina Xcp Y
X ch XcpXch Xch Y
Rasio fenotif nya : :1 CaudalisM :1 Transparent tailed M)

Caudalis female (XCpXCh) >< Caudalis male(XCp Y)


Jantan
Betina Xch Y
Xch XchXch Xch Y
X cp XcpXch Xcp Y

Tabel. Fenotif ikan Gupy ekspresi aksi gen sex-linked


GEN FENOTIF REFESENSI
Y-LINKED GEN
YMa Masculatus pigmentasi Winge (1927)
YTr Iridescens pigmentasi Winge (1927)
Ahmad Shofy Mubarak. Genetika pemuliaan ikan. FPK Unair

YAr Armatus pigmentasi Winge (1927)


YSa Sanguineus pigmentasi Winge (1927)
YPa Pouper pigmentasi Winge (1927)
YOc Oculatus pigmentasi Winge (1927)
YFe Ferrugineus pigmentasi Winge (1927)
YVa Variabilis pigmentasi Winge (1927)
YDa Doubel Sword Tail Dzwillo (1959)
YFil Filigran pigmentasi Dzwillo (1959)
X-LINKED GEN
XTI Tigrinus pigmentasi Winge (1927)
XCo Coccineus pigmentasi Winge (1927)
XVi Vitellionus pigmentasi Winge (1927)
XCi Cinnamoneus pigmentasi Winge (1927)
XLu Luteus pigmentasi Winge (1927)
XEl Elogatus pigmentasi, Pemanjangan sirif Winge (1927)
caudal
XNill Nigrocaudatus pigmentasi, tipe II Dzwillo (1959)
XCp Caudalis pigmentasi Dzwillo (1959)
Semua fenotif dipengaruhi/ terikat pada sex (Sex-limited) kecuali nigracaudatus dan
caudalis, semua gen berekspesi sebagia alel dominan.

Fenotif terikat pada sex (sex limited)

Alel X-linked diikuti dengan pola tertentu, tetapi rasio fenotif tidak selalu sama
dgn hukum Punnet Square, sebab genotif alel alel terikat kromoson sex hanya berekspresi
pada satu kelamin (sex) saja dan beberapa diantaranya ekspresi tergantung pada sex
kelamin lain (Sex-limitid). Hal ini dikarenakan beberapa ekspresi genotif tergantung
pada hormonal tertentu pada kromoson lain.

Contoh pada ikan fenotif Triginus (stripes on body) yang dikonrol oleh alel X Ti dominan.
Pada kromosom X. Fenotif ini pada kondisi normal tidak akan muncul pada ikan betina.

Genotif Fenotif
XX Grey female
XXTi Grey female
XTiXTi Grey female
XY Grey male
XTi Y Triginus male

Fenotif triginus adalah fenotif yang terbatasi (sex-limited) oleh keberadaan testoteron
untuk dapat alel XTi berekspresi. Sehingga alel XTi tidak muncul pada ikan betina.
Beberapa gen X linked ikan Gupy menghasilkan fenotif yang terbatas pada ikan jantan
Ahmad Shofy Mubarak. Genetika pemuliaan ikan. FPK Unair

(Wingge, 1927). Penanbahan methyltestoteron pada air dan pakan dapat untuk
memunculkan fenotif tersebut pada ikan betina.

GEN DENGAN BANYAK ALEL


Semua konsep aksi gen dan contoh diatas menekankan aksi gen yang mengandung dua
alel. Dalam populasi fenotif warna merupakan ekspresi genotif yang terdiri dari satu alel
sampai banyak alel. Winge (1927) menjelaskan ada 18 gen yang mengatur warna pada
ikan Gupy.
Contoh gen yang memiliki alel lebih dari dua terdapat pada ikan medaka, yaitu pada
pigmentasi melanophore yang terdapat pada gen autosomal. Gen B, dominan
terhadap B’ dan b, B’ dominan terhadap b dan alel b adala resesif.
Genotif Fenotif
BB,BB’,Bb Full melanin
B’B’, B’b Varigated or Mottled pigmentation
bb Minimal melanin or no

Gen Sex-linked juga memiliki ekpresi banyak alel, contoh pada Medaka, gen R pada
kromoson X, yang mengekspresikan Caretonoid dari Xanthophore, dalam aksinya
terkombinasi secara epistatik dengan gen B dan gen I (Yamamoto, 1969)
Pada ikan Platyfish gen P meiliki 9 alel, P +, PM, PMc, PT, PCo, PC, PCc, PO, PD
( Gordon, 1956,1956; Kallman, 1975). Alel , P+ Menghasilkan fenotif Unspotted (Tampa
spot), dan resesif terhadap alel lain, aksi gen lainnya Kodominan (alel selalu memiliki
ekpresi fenotif) kombinasi alel heterozigot menghasilkan fenotif kombinasi dari dua
fenotif. Secara teori Gen P menghasilkan 37 fenotif yang berbeda. Karena jada beberapa
pola fenotif yang overloping, sehingga Jumlah fenotif yang muncul hanya 27 fenotif.

4.4. Penutup
kombinasi spesifik alel dari 2 gen menghasilkan suatu fenotif, Jika ada model
interaksi epistatic jumlah fenotif yang muncul berkurang dari 4 menjadi 2 atau 3
tergantung tipe epistatiknya

DAFTAR PUSTAKA

Purdon E.C. 1995. Genetik and Fish Breding. Chapman & Hall. London
Ahmad Shofy Mubarak. Genetika pemuliaan ikan. FPK Unair

Sofro A.S.M. 1995. Keaneka ragaman Genetik. PenerbitAndi Offset. Yogyakarta


Tave D. 1986. Genetik For Fish Hachery Managers. Avi Publishing Company. USA.

Anda mungkin juga menyukai