Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

IKAN HIAS AIR LAUT YELLOW WATCHMAN GOBIES


(Cryptocentrus cinctus)

Dosen Pengampu : Dr. Ir. M. Fadjar, M.Sc

Disusun Oleh:
Rinata Entonnia Putri
NIM. 205080500111038

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat, karunia, serta hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah berjudul ‘Ikan Hias Air Laut Watchman Gobies (Cryptocentrus Cinctus)’
sebagai salah satu prasyarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Ikan Hias dan
Akuaskap tepat pada waktunya dan dengan sebaik-baiknya. Melalui penyusunan
tugas makalah ini, saya berharap para pembaca dapat menambah wawasan serta
pengetahuan terkait pembelajaran mata kuliah Ikan Hias dan Akuaskap. Selain itu,
diharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya

Sebagai penyusun, saya sepenuhnya sadar bahwa makalah yang telah saya
susun ini masih jauh dari kata sempurna. maka dari itu, dengan segala kerendahan
hati saya sangat terbuka untuk menerima saran dan kritik. Adapun saran dan kritik
dari pembaca akan sangat membantu untuk menyempurnakan makalah ini.

Malang, 21 September 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................iv
BAB I. PENDAHULUAN...........................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................1
1.3 Tujuan..................................................................................................................1
BAB II. PEMBAHASAN............................................................................................3
2.1 Klasfikasi Yellow Watchman Gobies (Cryptocentrus cinctus)...........................3
2.2 Morfologi Yellow Watchman Gobies (Cryptocentrus cinctus)...........................3
2.3 Habitat dan Penyebaran Yellow Watchman Gobies (Cryptocentrus cinctus).....4
2.4 Kebiasaan Makan dan Pakan Yellow Watchman Gobies (Cryptocentrus
cinctus).......................................................................................................................4
2.5 Budidaya Yellow Watchman Gobies (Cryptocentrus cinctus)............................4
2.6 Potensi Ikan Yellow Watchman Gobies..............................................................5
BAB III. PENUTUP....................................................................................................6
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................6
3.2 Saran....................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................7

iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Ikan Yellow Watchman Gobies (Cryptocentrus cinctus)...........................3
Gambar 2. Persebaran Ikan Yellow Watchman Gobies (Cryptocentrus cinctus)........4

iv
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Ikan hias merupakan salah satu komoditas perikanan yang bernilai ekonomi
tinggi yang memiliki manfaat sebagai komoditas ekspor yang dapat menambah
devisa negara. Dalam bisnis ikan hias, Indonesia memiliki produk ikan hias yang
sangat beragam, antara lain ikan hias air tawar dan ikan hias air laut. Dari 1.100
spesies ikan hias air tawar di dunia, 400 spesies berasal dari Indonesia. Di
Indonesia juga terdapat 650 spesies ikan laut (Sari et al., 2011).
Yellow Watchman Gobies (Cryptocentrus cinctus) juga dikenal sebagai ikan
gobi kuning. Yellow Watchman Gobies (Cryptocentrus cinctus) bersimbiosis
dengan Alpheus spp. Cryptocentrus berasal dari bahasa Yunani “kryptos” yang
berarti menyembunyikan, dan “kentron” yang berarti kesemutan. Ini menjelaskan
kebiasaan gobi pengamat kuning berburu mangsa.
Yellow Watchman Gobies (Cryptocentrus cinctus) adalah ikan akuarium laut
yang disukai banyak orang karena warna dan ekspresinya yang terkesan seperti
melankolis. Informasi tentang ikan yellow watcher goby (Cryptocentrus cinctus)
sangat penting. Oleh karena itu, kali ini saya akan menulis makalah tentang ikan
hias goby kuning (Cryptocentrus cinctus).

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimanakah klasifikasi Yellow Watchman Gobies?
2. Bagaimanakah morfologi Yellow Watchman Gobies?
3. Dimanakah habitat dan penyebaran Yellow Watchman Gobies?
4. Bagaimanakah kebiasaan makanan dan pakan Yellow Watchman Gobies?
5. Bagaimanakah cara membudidayakan Yellow Watchman Gobies?

1.3 Tujuan
1. Menjelaskan tentang klasifikasi Yellow Watchman Gobies.
2. Menjelaskan tentang morfologi Yellow Watchman Gobies.
3. Menjelaskan tentang habitat dan penyebaran Yellow Watchman Gobies.
4. Menjelaskan kebiasaan makanan dan pakan Yellow Watchman Gobies.

1
5. Menjelaskan tentang cara pembudidayaan Yellow Watchman Gobies.

2
BAB II. PEMBAHASAN
2.1 Klasfikasi Yellow Watchman Gobies (Cryptocentrus cinctus)
Klasifikasi Yellow Watchman Gobies (Cryptocentrus cinctus) adalah sebagai
berikut :

Filum: Chordata
Kelas: Actinopterygii
Ordo: Perciformes
Famili: Gobiidae
Genus: Cryptocentrus
Species: Cryptocentrus cinctus.

Gambar 1. Ikan Yellow Watchman Gobies (Cryptocentrus cinctus)

3
2.2 Morfologi Yellow Watchman Gobies (Cryptocentrus cinctus)
Cryptocentrus cinctus neniliki 2 sirip punggung yang berbeda, yaitu 7
sirip keras, 10 sirip lunak, dan sirip dubur yang memiliki 1 duri keras serta 9 duri
lunak. Terdapat 2 jenis warna pada Cryptocentrus cinctus, yaitu kuning dengan
bercak biru dan coklat dengan bercak putih muda yang memiliki garis coklat tua
di atas mandibula. Cryptocentrus cinctus memiliki hidung berwarna coklat
dengan garis coklat tipis di sepanjang tepi rahang atas. Sirip peurt dan dada ikan
spesies ini bergabung membentuk alat penyedot yang disebut frenulum, yang
memungkinkan Cryptocentrus cinctus menempel pada batu. Sirip ekor
Cryptocentrus berbentuk bulat (Allen dan Erdmann, 2012).

2.3 Habitat dan Penyebaran Yellow Watchman Gobies (Cryptocentrus cinctus)


Penyebaran Ikan Yellow Watchman Gobies (Cryptocentrus cinctus)
adalah sepanjang wilayah Makronesia, Pasifik Barat, Jepang hingga Singapura.
Cryptocentrus cinctus mendiami pasir laguna dangkal dan teluk pantai yang
terlindung. Spesies ikan ini menempati lubang di dalam pasir Bersama udang
Alpheus sp. dan melakukan symbiosis mutualisme. Cryptocentrus cinctus dapat
ditemukan di lereng berpasir, dekat pantai, dan laguna yang jernih. Biasanya
Cryptocentrus cinctus hidup di perairan yang memiliki kedalaman 10-25 meter
(Groover, et al., 2020).

Gambar 2. Persebaran Ikan Yellow Watchman Gobies (Cryptocentrus cinctus)

4
2.4 Kebiasaan Makan dan Pakan Yellow Watchman Gobies (Cryptocentrus
cinctus)
Menurut Nam, et al (2020), ikan yellow watchman gobies (Cryptocentrus
cinctus) merupakan ikan karnivora atau pemakan daging. Pakan yang cocok
diberikan untuk ikan jenis ini adalah berupa zooplankton seperti Artemia,
Copeda, Rotifer, dan lain sebagainya. Udang dan ikan berukuran kecil serta pellet
juga dapat digunakan untuk asupan pakan ikan Yellow Watchman Gobies
(Cryptocentrus cinctus).

2.5 Budidaya Yellow Watchman Gobies (Cryptocentrus cinctus)


Menurut Jneff (2016), budidaya ikan Yellow Watchman Gobies
memerlukan tingkat ketelatenan dan ketelitian yang tinggi. Hal pertama yang
harus dilakukan dalam memulai kegiatan budidaya adalah menyiapkan wadah
pemijahan. Ikan yellow watchman gobies dapat dipijahkan menggunakan
aquarium berukuran >38 liter. Aquarium yang sudah terisi air selanjutnya diberi
pipa paralon untuk tempat peletakkan telur oleh indukan betina dan jantan. Air
yang baik digunakan untuk membudidayakan ikan ini adalah sekitar 26,7oC.
penempatan lampu pencahayaan juga sangat penting untuk proses awal budidaya
ini. Lampu dinyalakan selama 12 jam setiap harinya.

5
Tahapan budidaya yang juga cukup rumit adalah penyeleksian dan
perawatan indukan. Indukan yang dipilih haruslah indukan yang unggul. Indukan
jantan memiliki warna yang lebih cerah dibandingkan indukan betina. Namun,
indukan betina memiliki ukuran yang lebih besar yaitu sekitar 3 inchi, sedangkan
indukan jantan berukuran sekitar 2 inchi. Pakan yang digunakan selama proses
pemijahan adalah udang rucah dan pelet hewani. Larva ikan yellow watchman
gobies berukuran sekitar 1 - 2 mm, berwarna kuning transparan. Larva yang
didapat dari hasil pemijahan ditempatkan dalam aquarium berukuran 38 liter.
Akuarium juga perlu diberi batu-batu untuk tempat persembunyian larva ikan
yellow watchman gobies. Suhu air dalam aquarium harus selalu dijaga agar sesuai
dengan kebutuhan larva ikan yellow watchman gobies, yaitu sekitar 27,8 oC
dengan memasang lampu sebesar 100 watt. Sumber oksigen pada akuarium larva
ikan yellow watchman gobies berupa aerator yang tersambung dengan aliran
listrik. Larva yang sudah menetas akan memakan kuning telurnya.

2.6 Potensi Ikan Yellow Watchman Gobies


Yellow watchman gobies merupakan salah satu ikan hias yang paling
mahal. Pada pasar internasional, ikan berukuran 1 hingga 2,5 inchi dibanderol
dengan harga mulai dari 18 hingga 20 US$. Sedangkan, ikan jenis ini dipasarkan
dengan harga mulai dari Rp15.000 hingga Rp60.000 di pasar nasional. Dengan
nominal harga tersebut, dapat dipastikan budidaya ikan yellow watchman gobies
merupakan usaha yang sangat menguntungkan.

6
BAB III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Indonesia memiliki produk ikan hias yang sangat beragam, antara lain
ikan hias air tawar dan ikan hias air laut. Dari 1.100 spesies ikan hias air tawar di
dunia, 400 spesies berasal dari Indonesia. Di Indonesia juga terdapat 650 spesies
ikan laut. Yellow Watchman Gobies (Cryptocentrus cinctus) adalah ikan akuarium
laut yang disukai banyak orang karena warna dan ekspresinya yang terkesan
seperti melankolis. Ikan yellow watchman gobies memiliki morfologi yang unik
apabila dibandingkan dengan ikan hias air laut lainnya. Penyebaran ikan yellow
watchman gobies (Cryptocentrus cinctus) adalah sepanjang wilayah Makronesia,
Pasifik Barat, Jepang hingga Singapura. Ikan yellow watchman gobies
(Cryptocentrus cinctus) merupakan ikan karnivora atau pemakan daging.
Budidaya ikan yellow watchman gobies terdiri dari beberapa tahapan, diantaranya
pemijahan, seleksi dan perawatan indukan, perawatan telur, dan pemeliharaan
larva. Spesies ikan ini memiliki nilai jual yang tinggi baik di pasar nasional
maupun pasar internasional.

3.2 Saran
Banyak sekali aspek yang dapat dipelajari dari ikan yellow watchman
gobies (Cryptocentrus cinctus). Maka dari itu, kajian yang lebih mendalam
tentang ikan hias air laut yellow watchman gobies (Cryptocentrus cinctus) sangat
dibutuhkan agar pengetahuan dan tentang spesies ikan ini lebih dalam dan luas.

7
DAFTAR PUSTAKA
Allen, G. R., Erdmann, M. V., Randall, J. E., Ching, P., Rauzon, M. J., Hayashi, L.
A., ... & Coste, M. (2013). Reef fishes of the East Indies. Philosophy East and
West, 63(2).
Groover, E. M., DiMaggio, M., & Cassiano, E. J. (2020). Overview of commonly
cultured marine ornamental fish. EDIS, 2020(3), 7-7.
Jneff. (2016). Breeding Journal, Species: Cryptocentrus cinctus. Diambil dari
http://www.mbisite.org/Forums/tm.aspx?m=98279&mpage=1. Diakses pada
tanggal 21 September 2021 jam 14.27 WIB.
Nam, S. E., & Rhee, J. S. (2020). Complete mitochondrial genome of the yellow
prawn-goby, Cryptocentrus cinctus (Perciformes, Gobiidae). Mitochondrial
DNA Part B, 5(2), 1993-1995.
Rosenstein, Mark. (3 Mei 2019). Cryptocentrus cinctus. Diambil dari
https://www.inaturalist.org/observations/24436325. Diakses pada tanggal 22
September 2021 jam 01.03 WIB.
Sari, L. K., & Astusy, S. (2012). Kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan rainbow
merah (Glossolepis incisus Weber) dan lobster air tawar (Cherax
quadricarinatus) dengan penebaran yang berbeda pada polikultur sistem
resirkulasi. Jurnal Perikanan Kelautan, 3(1), 49-57.

Anda mungkin juga menyukai