Anda di halaman 1dari 8

Laporan Praktikum Osmosis Usus Ayam

A. TUJUAN :

Mengamati adanya peristiwa osmosis pada usus ayam.

B. KAJIAN TEORI :

Dalam membandingakan dua larutan yang konsentrasi zat terlarutnya berbeda,


larutan dengan konsentrais zat terlarut yang lebih tinggi disebut sebagai hipertonik.
Larutan dengan konsentrasi zat terlarut yang lebih rendah disebut sebagai hipotonik.
Inimerupakan istilah-istilah relative yang hanya bermakana jika bila terdapat suatu
perbandingan. Misalnya, air PAM bersifat hipertonil terhadap air destilasi tetapi
hipotonik terhadap air laut. Dengan kata lain, air PAM mempunyai konsentrasi zat
terlarut lebih tinggi daripada air destilasi, tetapi mempunyai konsentras yang lebih
rendah jika dibamdinkan air laut. Larutan-larutan dengan konsentrasi zat terlarut yang
sama disebut dengan isotonic (isp berarti sama).

Gambar 1. Osmosis

Gambar tesebut adalah 2 sel yang masing-masing memiliki membrane plasma


atau membran permeable selekttif dan pada gambar tersebut terjadi perbedaan
konsentrasi. Konsentrasi garam sebelah kanan lebih tinggi, akibatnya volume
pelarutnya lebih kecil dibandingkan dengan sel yang sebelah kiri. Akibatnya, larutan
dengan konsentrasi zat terlarut yang lebih tinggi (hipertonik) memiliki konsentrasi air
yang lebih rendah. Oleh sebab itu air akan berdifusi melintasi membrane dari larutan
hipotonik ke larutan hipertonik. Difusi air melintasi membrane permeable selektif ini
merupakan suatu kasus khusus transfor pasi yang disebut Osmosis.

Arah osmosis hanya ditentukan oleh perbedaan konsentrasi zat terlarut total. Air
berpindah dari larutan hipotonik ke hipertonik sekalipun larutan hipotoniknya memiliki
lebih banyak zat terlarut. Air laut yang memiliki zat terlarut yang sangat beragam,
molekul airnya akan bergerak ke larutan gula tunggal yang sangat tinggi
konsentrasinya, karena konsentrasi total zat terlarut air laut lebih rendah. Jika dua
larutan isotonic, air berpindah melintasi membrane yang memisahka larutan-larutan
tersebut pada laju yang sama untuk kedua arah, dengan kata lain tidak ada selisih
osmosis pada larutan isotonik.

C. METODE PRAKTIKUM
a) Tempat dan Waktu :
Praktikum difusi osmosis pada usus ayam dilakukan di Lab Biologi FMIPA,
Univ PGRI Adi Buana SBY. Pada tanggal 27 Maret 2019, Pukul 10.00 WIB.

b) Alat dan Bahan :


 Alat :
1. Timbangan Analitik 8. Kompor
2. Benang 9. Pengaduk
3. Pisau 10. Cawan petri
4. Penggaris 11. Beaker Glass
5. Baskom 12. Sped Ukuran 10 ml
6. Panci 13. Gunting
7. Bunsen
 Bahan :
1. Usus ayam
2. Air
3. Tepung kanji
c) Prosedur Praktikum :
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Bersihkan usus ayam dari kotoran, dan bersihkan bagian dalam usus ayam
dengan cara dibalik, lalu kembalikan seperti semula.
3. Kemudian potong usus ayam dengan panjang 5 cm, ikat erat bagian ujung
usus dengan benang, lalu timbang berat usus ayam.
4. Timbang tepung kanji dengan berat 0 gr, 5 gr, 10 gr, 15 gr, 20 gr.
Untuk membuat konsentrasi 0%, 5%, 10%, 15%, 20% dengan cara :
- 0% (0 gr tepung kanji + 100 ml air)
- 5% (5 gr tepung kanji + 100 ml air)
- 10% (10 gr tepung kanji + 100 ml air)
- 15% (15 gr tepung kanji + 100 ml air)
- 20% (20 gr tepung kanji + 100 ml air)
5. Masukkan masing-masing konsentrasi ke dalam beaker glass, lalu masak
dan aduk sampai mengental.
6. Jika sudah mengental masukkan ke dalam usus ayam dengan menggunakan
sped sebanyak 1 ml. Kemudian ikat erat bagian ujung.
7. Masing-masing konsentrasi diulang sebanyak 3 kali, lalu timbang.
8. Rendam usus ayam ke dalam beaker glass yang berisi air selama 1 jam
secara bersamaan.
9. Kemudian timbang dan catat berat usus ayam.
10. Gantung usus ayam selama 24 jam, masih dalam keadaan terendam air,
setelah 24 jam, timbang berat usus ayam dan catat hasil pengamatan.
D. HASIL DAN PEMBAHASAN
TABEL 1. Usus Ayam Sebelum Diberi Perlakuan

Chart… KONSENTRASI
BERAT Series 1
10
0
USUS
AYAM 0% 5% 10% 15% 20%

1. 1,45 gr 1,11gr 1,58 gr 1,48 gr 1,13 gr

2. 1,74 gr 1,55gr 1,67 gr 1,30 gr 1,26 gr

3. 1,57 gr 1,60gr 1,68 gr 1,40 gr 1,47 gr

Grafik 1. Usus Ayam Sebelum diberi Perlakuan


2
1.8
1.6
1.4
1.2
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
0% 5% 10% 15% 20%

ulangan 1 ulangan 2 ulangan 3


TABEL 2. Usus Ayam Setelah Diberi Perlakuan

BERAT Chart… KONSENTRASI


Series 1
USUS 10
0

AYAM 0% 5% 10% 15% 20%

1. 1,33 gr 1,87gr 3,84 gr 2,48 gr 7,70 gr

2. 1,63 gr 2,14gr 2,58 gr 2,87 gr 2,43 gr

3. 1,45 gr 2,18gr 2,53 gr 2,34 gr 3,29 gr

Grafik 2. Usus Ayam Setelah diberi Perlakuan


8

0
0% 5% 10% 15% 20%

ulangan 1 ulangan 2 ulangan 3


TABEL 3. Usus Ayam Setelah di Rendam Selama 1 Jam

Chart…
Series 1
10
0
BERAT KONSENTRASI
USUS
AYAM 0% 5% 10% 15% 20%

1. 1,65 gr 2,28gr 4,18 gr 2,13 gr 3,75 gr

2. 2,03 gr 2,53gr 2,93 gr 3,26 gr 2,00 gr

3. 1,80 gr 2,47gr 2,86 gr 2,75 gr 2,83 gr

Grafik 3. Usus Ayam Setelah di Rendam Selama 1 Jam


5
4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
0% 5% 10% 15% 20%

ulangan 1 ulangan 2 ulangan 3


TABEL 4. Usus Ayam Setelah di Rendam Selama 24 Jam

Chart…
Series 1
10
0
BERAT KONSENTRASI
USUS
AYAM 0% 5% 10% 15% 20%

1. 1,8 gr 1,7 gr 3,1 gr 2,3 gr 1,6 gr

2. 2,2 gr 2,0 gr 2,5 gr 2,6 gr 2,9 gr

3. 2,0 gr 1,7 gr 2,2 gr 2,3 gr 2,4 gr

Grafik 4. Usus Ayam Setelah di Rendam Selama 24 Jam


4

3.5

2.5

1.5

0.5

0
0% 5% 10% 15% 20%

ulangan 1 ulangan 2 ulangan 3

Pembahasan

Dalam praktikum tentang difusi osmosis ini digunakan 5 konsentrasi yaitu, 0%, 5%,
10%, 15%, dan 20% dimana konsentrasi tersebut merupakan konsentrasi yang terbuat dari
tepung kanji dengan penambahan air 100 ml. Perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Sebelum
diberi perlakuan berat usus ayam tidak terjadi perubahan (dapat dilihat pada tabel 1). Setelah
diberi perlakuan berat usus ayam berubah meningkat kecuali konsentrasi 0% (hasil dapat
dilihat pada tabel 2). Setelah terjadi perendaman selama 1 jam terjadi peningkatan pada berat
usus ayam (dapat dilihat pada tabel 3). Pada usus ayam yang direndam selama 24 jam juga
mengalami peningkatan (dapat dilihat pada tabel 4).

Anda mungkin juga menyukai