Anda di halaman 1dari 21

REPRODUKSI HEWAN UNGGAS

Unggas Liar ~ Cendrawasi Merah~


(Paradisaea rubra)

Nama Kelompok :
1. Intan Permata Sari (162500011)
2. Rizki Aulia Rahmah (162500012)
3. Adelia Chisa Amanda (162500016)
4. Nur Laella Abidah (162500028)
Oleh masyarakat Papua, burung
cendrawasih dipercaya sebagai titisan
bidadari dari surga. Dulunya burung ini
dianggap sebagai burung cantik tetapi
tidak berkaki. Mereka tidak akan turung
ke tanah tetapi hanya berada di udara saja
lantaran bulu-bulunya yang indah. Karena
itu kemudian burung Cenderawasih
terkenal sebagai Bird of Paradise atau
Burung Surga (Kayangan).
A. Deskripsi Cendrawasi Merah
(Paradisaea rubra)
Cenderawasih merah (nama ilmiah: Paradisaea rubra)
adalah burung Cenderawasih berukuran sedang dengan
panjang sekitar 33 cm, dari marga Paradisaea. Burung ini
berwarna kuning dan coklat, dan berparuh kuning. Burung
jantan dewasa berukuran sekitar 72 cm yang termasuk bulu-
bulu hiasan berwarna merah darah. Burung betina berukuran
lebih kecil dari burung jantan.
B. Taksonomi
• Kingdom: Animalia
• Phyllum : Chordata
• Classis : Aves
• Ordo : Passeriformes
• Familia : Paradisaeidae
• Genus : Paradisaea
• Spesies : Paradisaea rubra
C. Ekologi
Cendrawasih merah, merupakan hewan
endemik Indonesia. Burung tersebut hanya
dapat ditemukan di Indonesia bagian Timur,
tepatnya di dataran rendah pada pulau
Waigeo dan Batanta di kabupaten Raja Ampat,
Irian Jaya Barat.
D. Etimologi
Burung Cenderawasih adalah sejenis burung
dalam mitologi. Dikenal di kawasan nusantara
dan sekitarnya, burung ini memiliki kedudukan
yang mirip dengan burung feniks di Timur Tengah
atau pun burung fenghuang di Asia Timur.
Etimologi dari "cenderawasih" adalah dari
"cendra" atau dewa-dewi bulan dan "wasi" yang
memiliki arti wakil atau utusan, jadi
"cenderawasih" artinya utusan dewa-dewi bulan.
E. Morfologi
Biasanya hewan ini berwarna merah dan
coklat, iris kuning dan kaki berwarna merah-
coklat keabu-abuan serta tenggorokan zamrud
hijau tua dan kerah kuning diantara tenggorokan.
Burung jantan juga memiliki bulu muka hijau
berwarna zambrud gelap. Diekornya terdapat dua
buah tali berbentuk pilin ganda berwarna hitam.
Berbeda dengan sang jantan, cendrwasih betina
lebih berukuran kecil. Tidak mempunyai hiasan
pada bagian sisi perutnya. Cendrawasih betina
mempunyai muka warna coklat tua.
F. Anatomi dan Fisiologi
G. Perilaku
Saat cenderawasih kasmaran, kepakan sayap
dengan bulu-bulu ekor kuning putih satin
keemasan, tegak dan bergerak-gerak. Tubuh
jantan yang bergerak-gerak sambil berjumpalitan,
diiringi siulan dan bunyi suara kerongkongannya.
Burung jantan itu poligami. Setelah kawin karena
lamaran bertarian display bulu-bulu mekar itu
sukses, dia pergi dan mencari pasangan lainnya.
Betina yang memerami telurnya yang kadang bisa
dua butir. Lalu membesarkan piyik, hingga
mampu terbang dan cari makan sendiri.
H. Reproduksi
Burung Cendrawasih memiliki ritual kawin yang berbeda-
beda, dengan sistem kawin jenis-jenis Paradisaea adalah
burung jantan berkumpul untuk bersaing memperlihatkan
keelokannya pada burung betina agar dapat kawin. Sementara
jenis lain seperti jenis-jenis Cicinnurus dan Parotia memiliki
tari perkawinan yang beraturan.
Setelah betina dibuahi oleh sang jantan, selanjutnya
sang betina akan bertelur sedangkan pejantan akan pergi dan
mencari betina lain. Setelah dilakukan masa pengeraman
selama 17 hari, telur akan menetas dan anakan baru
Cendrawasih akan lahir.
I. Makanan
Pakan burung Cendrawasih Merah terdiri dari
buah-buahan dan aneka serangga. Burung ini
sbenarnya merupakan pemakan buah-buahan, akan
tetapi untuk memperoleh asupan protein burung ini
memakan serangga seperti jangkrik, ulat, larva
semut merah, dll.
J. Evolusi
Pada dasarnya burung cendrawasih merah
adalah burung liar, yang hidup berkelompok
didalam hutan yang lebat dengan ketinggian
1.800 meter di atas permukaan laut sulit
diteliti perkembangannya dan sarangnya yang
berbentuk seperti mangkuk terletak di atas
pohon dengan tinggi antara 3 sampai 10
meter dari tanah.
Ada beberapa faktor kemungkinan yang
menyebakan burung tersebut populasinya
menurun, antara lain:

Faktor
Faktor Gangguan Kurangnya
Faktor Gejala
Musuh-musuh Daya Dukung
Alam
Cendrawasih Merah Pakan
I. Populasi
Cendrawasih terdiri atas 13 genus yang
mempunyai sekitar 43 spesies (jenis).
Indonesia merupakan negara dengan jumlah
spesies Cendrawasih terbanyak. Diduga sekitar
30-an jenis Cendrawasih bisa ditemukan di
Indonesia. Dan 28 jenis diantaranya tinggal di
pulau Papua.
Populasi burung cenderawasih di tanah
Papua terancam punah. Para pekerja proyek
jalan dan pengusaha hutan di daerah itu
sering memburu burung-burung bernilai
jutaan rupiah ini, untuk dijual. Masih ada 11
jenis cenderawasih berkeliaran di 13
kabupaten di Papua, namun belum terdata.
Suatu saat populasi cenderawasih di papua
bakal punah.
J. Status Konservasi
Berdasarkan dari hilangnya habitat hutan
yang terus berlanjut, serta populasi dan
daerah dimana burung ini ditemukan sangat
terbatas, Cendrawasih Merah dievaluasikan
sebagai beresiko hampir terancam di dalam
IUCN Red List. Burung ini didaftarkan dalam
CITES Appendix II.
VIDEO

Anda mungkin juga menyukai