Oleh
SURABAYA
2019
Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang
diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi hampir 71
% permukaan bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil3) tersedia di
bumi. Air sebagian besar terdapat dilaut dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan
punck-puncak gunung), akan tetapi juga dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai,
muka air tawar, danau, uap air, dan lautan es. Air dalam obyek-obyek tersebut
bergerak mengikuti siklus air. Melalui penguapan, hujan, dan aliran air di atas
permukaan tanah (runoff, meliputi mata air, sungai, dan muara) menuju laut.
bumi dalam wujudnya tersebut. Pengelolaan sumber daya air yang kurang baik dapat
konflik. Indonesia telah memiliki undang-undang yang mengatur sumber daya air
sejak tahun 2004, yakni Undan-Undang No 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air.
bagi suatu tanaman antara lain adalah sebagai pelarut dan medium reaksi biokimia,
medium transport senyawa, memberikan turgor bagai sel, sebagai bahan baku
fotosintesis, dan menjaga suhu tanaman agar tetap konstan mencegah terjadinya
thermal death point, yaitu kisaran suhu yang dapat mematikan tanaman.
air dapat menjadi faktor pembatas apabila berada dalam keadaan kekurangan.
kekeringan ini dapat diakibatkan oleh kekurangan suplai air di daerah perakaran dan
permintaan air yang berlebihan oleh daunakibat laju evapotranspirasi yang melebihi
Suatu tanaman yang mengalami kekeringan akan melakukan suatu respon atau
Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui berapa tingkat kadar air
daun relatif pada masing-masing tanaman yang dibawa, dan untuk menghitung kadar
mengetahui bagaimamna cara mengetahui dan mengukur kadar air daun relatif suatu
tanaman.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
diberikan perlakuan dengan setelah diberikan perlakuan.. Setiap bahan bila diletakkan
dalam udara terbuka, kadar airnya akan mencapai keseimbangan dengan kelembaban
udara di sekitarnya. Kadar air bahan ini disebut dengan kadar air seimbang. Setiap
kelembaban relatif tertentu dapat menghasilkan kadar air seimbang tertentu pula.
Dengan demikian dapat dibuat hubungan antara kadar air seimbang dengan
kelembaban relatif. Pada istilah kadar air, terdapat juga kadar air keseimbangan.
Kadar air keseimbangan adalah kadar air dimana laju perpindahan air dari bahan ke
udara sama dengan laju perpindahan air dari udara ke bahan. Kadar air keseimbangan
dapat digunakan untuk mengetahui kadar air terendah yang dapat dicapai pada proses
pengeringan dengan tingkat suhu dan kelembaban udara relatif tertentu atau biasa
juga disebut dengan kadar air minimum yang dapat dicapai pada kondisi udara
pengeringan yan tetap atau pada suhu relatif yang tetap (Sudarmadji dkk, 1989).
Kadar air daun merupakan banyaknya air yang terkandung dalam daun yang
dinyatakan dalam persen. Kadar air juga salah satu karakteristik yang sangat penting
pada bahan pangan, karena air dapat mempengaruhi penampakan, tekstur, dan cita
Air merupakan sumber kehidupan, tanpa air tidak ada makhluk yang dapat
hidup. Begitu juga tanaman,salah satu unsur terbesar tanaman adalah air yaitu
airnya sangat sedikit. penyiraman harus dilakukan teratur agar tidak kekurangan. Jika
tidak disiram, tanaman akan mati kekeringan. Air merupakan bahan untuk
fotosintesis, tetapi hanya 0,1% dari total air yang digunakan untuk fotosintesis. Air
yang digunakan untuk transpirasi tanaman sebanyak 99 %, dan yang digunakan untuk
baik. Selama pertumbuhan tanaman membutuhkan sejumlah air yang tepat untuk
Kehilangan air dari tanaman oleh transpirasi merupakan suatu akibat yang
tidak dapat dielakkan dari keperluan membuka dan menutupnya stomata untuk
masuknya CO2 dan kehilangan air melalui transpirasi lebih besar melalui stomata
daripada melalui kutikula. Indeks luas daun yang merupakan ukuran perkembangan
tajuk, sangat peka terhadap cekaman air, yang mengakibatkan penurunan dalam
pembentukan dan perluasan daun, peningkatan penuaan dan perontokan daun, atau
keduanya. Perluasan daun lebih peka terhadap cekaman air daripada penutupan
stomata. Selanjutnya dikatakan bahwa peningkatan penuaan daun akibat cekaman air
cenderung terjadi pada daun-daun yang lebih bawah, yang paling kurang aktif dalam
fotosintesa dan dalam penyediaan asimilat, sehingga kecil pengaruhnya terhadap hasil
(Answar 2008).
akan mengurangi laju penyerapan CO2 pada waktu yang sama dan pada akhirnya
faktor yang sangat penting dalam perlindungan mesophyta terhadap cekaman air yang
berat. Waktu antara penyebaran benih dan pemasakan dapat diperpendek atau
diperpenjang tergantung pada intensitas dan waktu terjadinya cekaman air. Hasil
penelitian Turk dan Hal pada tahun 1980 dan Lawn tahun 1982 menunjukkan bahwa
kacang tunggakberbunga dan masak lebih awal dibawah tingkat cekaman air sedang,
tetapi cekaman air yang berat menunda aktivitas reproduktif (Wikipedia, 2011).
fase pertumbuhan saat cekaman air tersebut terjadi. Jika cekaman air terjadi pada fese
dengan jika cekaman air terjadi pada fese pertumbuhan lainnya (Answar, 2008).
Menggunakan rumus :
KA = (Berat awal segar – (Berat akhir kering-Berat cawan))/(Berat awal segar )
×100%
Keterangan : KA : Kadar Air
Jadi kadar air tersisa pada daun mahkota dewa 59% sedangkan kadar air yang
hilang dan menguap pada daun mahkota dewa yaitu 100% - 59 % = 41%.
Dari hasil tabulasi dan salah satu perhitungan persentasi data diatas, dapat
diketahui hilangnya air pada setiap sampel melalui pengamatan berat akhir
sampel. Untuk buah mahkota dewa mempunyai berat akhir 15.40 gram, daun
mahkota dewa mempunyai berat akhir 51.30 gram, untuk akar dan batang
kangkung masing-masing 23.30 gram dan 36.35 gram. Jadi dapat disimpulkan
bahwa sampel yang paling banyak kehilangan air yaitu pada sampel buah
mahkota dewa dengan selisih berat awal dan berat akhir 2.5 gram.
Alat yang digunakan pada saat praktikum kadar air daun yaitu pengaris, pot,
Bahan yang digunakan yaitu pasir, tanah, pupuk kandang, dan tanaman
kuping gajah.
Prosedur kerja pada praktikum kadar air daun adalah sebagai berikut :
3. Mengisi semua pot yang berjumlah 6 buah dengan bahan yang telah dicampur.
6. Mengambil daun kuping gajah sebanyak 3 helai per pot (daun muda, dewasa, dan
tua).
8. Merendam semua daun di dalam baskom yang telah disediakan selama ±30
menit.
11. Menyiram tanaman dengan sistem per unit, yaitu unit 1 setiap hari, unit 2 per
4.1 Hasil
PENGAMBILAN KEDUA
RATA-
UNIT RATA-RATA
RATA KADAR AIR
(POT) BDSD
BDJA
1 (1) 1,03 1,83 77%
(2) 0,46 0,7 52%
2 (1) 0,46 0,66 43%
(2) 0,46 1,16 152%
3 (1) 1,93 2,1 8%
(2) 1,7 1,93 13%
Sumber: Data Primer, 2015
4.2 Pembahasan
perlakuan berupa perendaman dengan berat daun setelah diberi perlakuan yaitu
10 | M e n e n t u k a n K a d a r A i r p a d a T a n a m a n
dengan cara direndam. Kadar air daun akan mengalami perubahan (meningkat)
Kekurangan air pada suatu tanaman akan mempengaruhi tingkat kadar air
pada daun. Semakin tinggi tingkat kekurangan air (kekeringan) pada suatu tanaman,
maka jumlah kadar air pada daun tanaman itu sendiri akan semakin rendah. Answar
Tingkat kadar air daun tanaman kuping gajah pada pengambilan pertama yang
paling tinggi terletak pada tanaman unit 1 pot 2 yaitu 73%. Sedangkan tingkat kadar
air daun tanaman kuping gajah pada pengambilan pertama yang paling rendah
terletak pada unit 3 pot 1 dengan kadar air 10%. Pada pengambilan daun kedua, kadar
air yang paling tinggi terletak pada unit 2 pot 2 yaitu 152%, sedangkan kadar air yang
Nilai dari kadar air daun didapat dari hasil perhitungan antara berat daun
setelah direndam dikurangi dengan kadar air daun sebelum direndam yang di bagi
BAB V
KESIMPULAN
11 | M e n e n t u k a n K a d a r A i r p a d a T a n a m a n
5.1 Kesimpulan
bahwa :
1. Kadar air daun merupakan perbandingan berat daun sebelum diberikan perlakuan
berupa perendaman dengan berat daun setelah diberi perlakuan yaitu dengan cara
direndam.
3. Pada pengambilan pertama, kadar air daun kuping gajah yang paling tinggi yaitu
73% yang berasal dari daun unit 3 pot ke-2. Sedangkan kadar air yang paling
4. Pada pengambilan kedua, kadar air daun kuping gajah yang paling tinggi yaitu
152% yang berasal dari daun unit 2 pot ke-2. Sedangkan yang paling rendah
yaitu 8%.
𝐵𝐷𝐽𝐴−𝐵𝐷𝑆𝐷
5. Kadar air daun dapat diketahui dengan menggunakan rumus 𝑥 100%
𝐵𝐷𝑆𝐷
DAFTAR PUSTAKA
12 | M e n e n t u k a n K a d a r A i r p a d a T a n a m a n
Answar, Astuti. 2008. Mekanisme Air Pada Tumbuhan.
http://earlmate.files.wordpress.com/2008/06/mekanisme-air-pada tumbuhan
1.pdf. Diakses pada tanggal 29 Oktober 2015 di Makassar.
Ellya, H. 2009. Analisis Kadar Air Tanaman. http://leeyaa-leeyaa.blogspot.com/.
Diakses pada tanggal 29 Oktober 2015 pukul 20.00.
13 | M e n e n t u k a n K a d a r A i r p a d a T a n a m a n