Anda di halaman 1dari 13

KULTUR JARINGAN

(Menentukan Kadar Air Pada Tanaman)

Oleh

Intan Permata Sari (162500011)

Rizki Aulia Rahmah (162500012)

FAKULTAS MATEMATIKA DAN

ILMU PENGETAHUAN ALAM (MIPA)

UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA

SURABAYA

2019

1|Menentukan Kadar Air pada Tanaman


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang

diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi hampir 71

% permukaan bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil3) tersedia di

bumi. Air sebagian besar terdapat dilaut dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan

punck-puncak gunung), akan tetapi juga dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai,

muka air tawar, danau, uap air, dan lautan es. Air dalam obyek-obyek tersebut

bergerak mengikuti siklus air. Melalui penguapan, hujan, dan aliran air di atas

permukaan tanah (runoff, meliputi mata air, sungai, dan muara) menuju laut.

Air merupakan satu-satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan

bumi dalam wujudnya tersebut. Pengelolaan sumber daya air yang kurang baik dapat

menyebabkan kekurangan air, monopolisasi serta privatisasi dan bahkan menyulut

konflik. Indonesia telah memiliki undang-undang yang mengatur sumber daya air

sejak tahun 2004, yakni Undan-Undang No 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air.

Air merupakan pentusun tubuh tumbuhan yang paling penting dengan

persentase 70-80 %. Keberadaan air tersebut memiliki fungsi-fungsi yang penting

bagi suatu tanaman antara lain adalah sebagai pelarut dan medium reaksi biokimia,

medium transport senyawa, memberikan turgor bagai sel, sebagai bahan baku

fotosintesis, dan menjaga suhu tanaman agar tetap konstan mencegah terjadinya

thermal death point, yaitu kisaran suhu yang dapat mematikan tanaman.

2|Menentukan Kadar Air pada Tanaman


Jumlah kebutuhan air suatu tanaman berbeda-beda tergantung dari jenis

tanaman tersebut. Dalam pertumbuhannya suatu tanaman membutuhkan adanya air

untuk mempertahankan kehidupannya terkait dengan fungsi-fungsi tersebut sehingga

air dapat menjadi faktor pembatas apabila berada dalam keadaan kekurangan.

Keadaan dimana air pada kondisi kekurangan dapat menyebabkan cekaman

kekeringan ini dapat diakibatkan oleh kekurangan suplai air di daerah perakaran dan

permintaan air yang berlebihan oleh daunakibat laju evapotranspirasi yang melebihi

laju absorbsi air.

Suatu tanaman yang mengalami kekeringan akan melakukan suatu respon atau

adaptasi terhadap kekeringan tersebut agar metabolisme dalam tubuhnya tidak

terganggu dan meminimalkan terjadinya kematian pada tumbuhan tersebut.

1.2 Tujuan dan Kegunaan

Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui berapa tingkat kadar air

daun relatif pada masing-masing tanaman yang dibawa, dan untuk menghitung kadar

air daun relatif pada tanaman tersebut.

Kegunaan diadakannya praktikum ini yaitu agar mahasiswa mampu

mengetahui bagaimamna cara mengetahui dan mengukur kadar air daun relatif suatu

tanaman.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Kadar Air Daun

3|Menentukan Kadar Air pada Tanaman


Kadar air daun adalah perbandingan berat daun sebelum dilakukakan atau

diberikan perlakuan dengan setelah diberikan perlakuan.. Setiap bahan bila diletakkan

dalam udara terbuka, kadar airnya akan mencapai keseimbangan dengan kelembaban

udara di sekitarnya. Kadar air bahan ini disebut dengan kadar air seimbang. Setiap

kelembaban relatif tertentu dapat menghasilkan kadar air seimbang tertentu pula.

Dengan demikian dapat dibuat hubungan antara kadar air seimbang dengan

kelembaban relatif. Pada istilah kadar air, terdapat juga kadar air keseimbangan.

Kadar air keseimbangan adalah kadar air dimana laju perpindahan air dari bahan ke

udara sama dengan laju perpindahan air dari udara ke bahan. Kadar air keseimbangan

dapat digunakan untuk mengetahui kadar air terendah yang dapat dicapai pada proses

pengeringan dengan tingkat suhu dan kelembaban udara relatif tertentu atau biasa

juga disebut dengan kadar air minimum yang dapat dicapai pada kondisi udara

pengeringan yan tetap atau pada suhu relatif yang tetap (Sudarmadji dkk, 1989).

Kadar air daun merupakan banyaknya air yang terkandung dalam daun yang

dinyatakan dalam persen. Kadar air juga salah satu karakteristik yang sangat penting

pada bahan pangan, karena air dapat mempengaruhi penampakan, tekstur, dan cita

rasa pada bahan pangan (Hidayat, 2013).

2.2 Hubungan Kekeringan dengan Kadar Air Daun

Air merupakan sumber kehidupan, tanpa air tidak ada makhluk yang dapat

hidup. Begitu juga tanaman,salah satu unsur terbesar tanaman adalah air yaitu

4|Menentukan Kadar Air pada Tanaman


berkisar anatara 90% untuk tanaman muda, sampai kurang dari 10% untuk padi-

padian yang menua sedangkan tanaman yang mengandung minyak , kandungan

airnya sangat sedikit. penyiraman harus dilakukan teratur agar tidak kekurangan. Jika

tidak disiram, tanaman akan mati kekeringan. Air merupakan bahan untuk

fotosintesis, tetapi hanya 0,1% dari total air yang digunakan untuk fotosintesis. Air

yang digunakan untuk transpirasi tanaman sebanyak 99 %, dan yang digunakan untuk

hidrasi 1 %, termasuk untuk memelihara dan menyebabkan pertumbuhan yang lebih

baik. Selama pertumbuhan tanaman membutuhkan sejumlah air yang tepat untuk

pertumbuhan tanaman yang baik (Hidayat, 2013).

Kehilangan air dari tanaman oleh transpirasi merupakan suatu akibat yang

tidak dapat dielakkan dari keperluan membuka dan menutupnya stomata untuk

masuknya CO2 dan kehilangan air melalui transpirasi lebih besar melalui stomata

daripada melalui kutikula. Indeks luas daun yang merupakan ukuran perkembangan

tajuk, sangat peka terhadap cekaman air, yang mengakibatkan penurunan dalam

pembentukan dan perluasan daun, peningkatan penuaan dan perontokan daun, atau

keduanya. Perluasan daun lebih peka terhadap cekaman air daripada penutupan

stomata. Selanjutnya dikatakan bahwa peningkatan penuaan daun akibat cekaman air

cenderung terjadi pada daun-daun yang lebih bawah, yang paling kurang aktif dalam

fotosintesa dan dalam penyediaan asimilat, sehingga kecil pengaruhnya terhadap hasil

(Answar 2008).

5|Menentukan Kadar Air pada Tanaman


Penutupan stomata pada kebanyakan spesies akibat kekurangan air pada daun

akan mengurangi laju penyerapan CO2 pada waktu yang sama dan pada akhirnya

akan mengurangi laju fotosintesa .Disamping itu penutupan stomata merupakan

faktor yang sangat penting dalam perlindungan mesophyta terhadap cekaman air yang

berat. Waktu antara penyebaran benih dan pemasakan dapat diperpendek atau

diperpenjang tergantung pada intensitas dan waktu terjadinya cekaman air. Hasil

penelitian Turk dan Hal pada tahun 1980 dan Lawn tahun 1982 menunjukkan bahwa

kacang tunggakberbunga dan masak lebih awal dibawah tingkat cekaman air sedang,

tetapi cekaman air yang berat menunda aktivitas reproduktif (Wikipedia, 2011).

Tanggap pertumbuhan dan hasil tanaman terhadap cekaman air tergantung

fase pertumbuhan saat cekaman air tersebut terjadi. Jika cekaman air terjadi pada fese

pertumbuhan vegetatif yang cepat, pengaruhnya akan lebih merugikan dibandingkan

dengan jika cekaman air terjadi pada fese pertumbuhan lainnya (Answar, 2008).

Cara menghitung Kadar Air dalam Tumbuhan

Menggunakan rumus :
KA = (Berat awal segar – (Berat akhir kering-Berat cawan))/(Berat awal segar )
×100%
Keterangan : KA : Kadar Air

Adapun contoh perhitungan kadar air tanaman sebagai berikut :


KADaun Mahkota dewa = (Berat awal segar – (Berat akhir kering-Berat
cawan))/(Berat awal segar ) ×100%
= ( 5 – (51.30 - 49.25))/5 ×100%
= 59%

6|Menentukan Kadar Air pada Tanaman


KABuah Mahkota dewa = (Berat awal segar – (Berat akhir kering-Berat
cawan))/(Berat awal segar ) ×100%
= ( 5 – (15.40 -13.00))/5 ×100%
= 52%

KAAkar Kangkung = (Berat awal segar – (Berat akhir kering-Berat cawan))/(Berat


awal segar ) ×100%
= ( 5 – (23.30 – 21.10))/5 ×100%
= 56%

KABatang Kangkung = (Berat awal segar – (Berat akhir kering-Berat


cawan))/(Berat awal segar ) ×100%
= ( 5 – (36.35 -35.85))/5 ×100%
= 90%

Jadi kadar air tersisa pada daun mahkota dewa 59% sedangkan kadar air yang
hilang dan menguap pada daun mahkota dewa yaitu 100% - 59 % = 41%.
Dari hasil tabulasi dan salah satu perhitungan persentasi data diatas, dapat
diketahui hilangnya air pada setiap sampel melalui pengamatan berat akhir
sampel. Untuk buah mahkota dewa mempunyai berat akhir 15.40 gram, daun
mahkota dewa mempunyai berat akhir 51.30 gram, untuk akar dan batang
kangkung masing-masing 23.30 gram dan 36.35 gram. Jadi dapat disimpulkan
bahwa sampel yang paling banyak kehilangan air yaitu pada sampel buah
mahkota dewa dengan selisih berat awal dan berat akhir 2.5 gram.

7|Menentukan Kadar Air pada Tanaman


BAB III
METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada saat praktikum kadar air daun yaitu pengaris, pot,

timbangan, baskom, dan gunting.

Bahan yang digunakan yaitu pasir, tanah, pupuk kandang, dan tanaman

kuping gajah.

3.2 Prosedur Kerja

Prosedur kerja pada praktikum kadar air daun adalah sebagai berikut :

1. Menyiapakan alat dan bahan

2. Mencampur pasir, tanah, dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1

3. Mengisi semua pot yang berjumlah 6 buah dengan bahan yang telah dicampur.

4. Menanam tanaman kupin gajah pada setiap pot

8|Menentukan Kadar Air pada Tanaman


5. Menyiram tanaman yang telah ditanam untuk pertama kalinya

6. Mengambil daun kuping gajah sebanyak 3 helai per pot (daun muda, dewasa, dan

tua).

7. Menimbang berat daun sebelum diberikan perlakuan.

8. Merendam semua daun di dalam baskom yang telah disediakan selama ±30

menit.

9. Menimbang kembali daun setelah diberi perlakuan berupa perendaman.

10. Mengukur panjang dan lebar daun.

11. Menyiram tanaman dengan sistem per unit, yaitu unit 1 setiap hari, unit 2 per

hari, dan unit 3 per 3 hari.

12. Mengulang kegiatan pada hari ke-7.

13. Menghitung kadar air daun relatif tanam kuping gajah.

9|Menentukan Kadar Air pada Tanaman


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Tabel 4.1.1 Hasil Perhitungan Kadar Air Daun


PENGAMBILAN PERTAMA
RATA-
UNIT RATA-RATA
RATA KADAR AIR
(POT) BDSD
BDJA
1 (1) 1,63 1,86 14%
(2) 0,46 0,8 73%
2 (1) 1,76 2,06 17%
(2) 1,7 2,66 56%
3 (1) 3,66 4,03 10%
(2) 1,53 1,93 26%

PENGAMBILAN KEDUA
RATA-
UNIT RATA-RATA
RATA KADAR AIR
(POT) BDSD
BDJA
1 (1) 1,03 1,83 77%
(2) 0,46 0,7 52%
2 (1) 0,46 0,66 43%
(2) 0,46 1,16 152%
3 (1) 1,93 2,1 8%
(2) 1,7 1,93 13%
Sumber: Data Primer, 2015

4.2 Pembahasan

Kadar air daun merupakan perbandingan berat daun sebelum diberikan

perlakuan berupa perendaman dengan berat daun setelah diberi perlakuan yaitu

10 | M e n e n t u k a n K a d a r A i r p a d a T a n a m a n
dengan cara direndam. Kadar air daun akan mengalami perubahan (meningkat)

setelah dilakukan perendaman selama ±30 menit.

Kekurangan air pada suatu tanaman akan mempengaruhi tingkat kadar air

pada daun. Semakin tinggi tingkat kekurangan air (kekeringan) pada suatu tanaman,

maka jumlah kadar air pada daun tanaman itu sendiri akan semakin rendah. Answar

(2008), mengemukakan bahwa tingkat kekeringan sangat erat kaitannya dengan

jumlah kadar air yang tersedia pada daun.

Tingkat kadar air daun tanaman kuping gajah pada pengambilan pertama yang

paling tinggi terletak pada tanaman unit 1 pot 2 yaitu 73%. Sedangkan tingkat kadar

air daun tanaman kuping gajah pada pengambilan pertama yang paling rendah

terletak pada unit 3 pot 1 dengan kadar air 10%. Pada pengambilan daun kedua, kadar

air yang paling tinggi terletak pada unit 2 pot 2 yaitu 152%, sedangkan kadar air yang

paling rendah yaitu 8% yang berasal dari pot 1 unit 3.

Nilai dari kadar air daun didapat dari hasil perhitungan antara berat daun

setelah direndam dikurangi dengan kadar air daun sebelum direndam yang di bagi

dengan kadar air daun sebelum direndam lalu dikali 100%.

BAB V
KESIMPULAN

11 | M e n e n t u k a n K a d a r A i r p a d a T a n a m a n
5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum pengukuran kadar air daun, dapat disimpulkan

bahwa :

1. Kadar air daun merupakan perbandingan berat daun sebelum diberikan perlakuan

berupa perendaman dengan berat daun setelah diberi perlakuan yaitu dengan cara

direndam.

2. Semakin lama perendaman dilakukan, maka semakin besar pula pengaruhnya

terhadap tingkat kadar air pada daun.

3. Pada pengambilan pertama, kadar air daun kuping gajah yang paling tinggi yaitu

73% yang berasal dari daun unit 3 pot ke-2. Sedangkan kadar air yang paling

rendah yaitu 10%.

4. Pada pengambilan kedua, kadar air daun kuping gajah yang paling tinggi yaitu

152% yang berasal dari daun unit 2 pot ke-2. Sedangkan yang paling rendah

yaitu 8%.
𝐵𝐷𝐽𝐴−𝐵𝐷𝑆𝐷
5. Kadar air daun dapat diketahui dengan menggunakan rumus 𝑥 100%
𝐵𝐷𝑆𝐷

DAFTAR PUSTAKA

12 | M e n e n t u k a n K a d a r A i r p a d a T a n a m a n
Answar, Astuti. 2008. Mekanisme Air Pada Tumbuhan.
http://earlmate.files.wordpress.com/2008/06/mekanisme-air-pada tumbuhan
1.pdf. Diakses pada tanggal 29 Oktober 2015 di Makassar.
Ellya, H. 2009. Analisis Kadar Air Tanaman. http://leeyaa-leeyaa.blogspot.com/.
Diakses pada tanggal 29 Oktober 2015 pukul 20.00.

Goalter Zoko. 2009. Cekaman Kekeringan.


http://goalterzoko.blogspot.co.id/2009/07/cekaman-kekeringan-oleh-goalter-
zoko.html.Diakses pada tanggal 29 Oktober 2015 pukul 19.00.

Hidayat, arief meftah. 2013. Pengukuran Kandungan Air Nisbi.


http://www.anakagronomy.com/2013/01/laporan-praktikum-pengukuran-
kandungan.html. Diakses pada tanggal 29 Oktober 2015 pukul 12.30

Setiono. 2010. Hubungan Air Tanaman. http://setiono774.blogspot.co.id/2010/11/


hubungan-air-tanaman.html. Diakses pada tanggal 31 Oktober 2015 pukul
12.00

Wikipedia. 2011. Air. http://id.wikipedia.org/wiki/Air. Diakses pada tanggal 29


Oktober 2015 di Makassar.

13 | M e n e n t u k a n K a d a r A i r p a d a T a n a m a n

Anda mungkin juga menyukai