Anda di halaman 1dari 18

DASAR

PEWARISAN
SIFAT MENDEL
• Mendel merupakan orang pertama yang
meletakkan dasar pewarisan sifat, dikenal sebagai
bapak genetika.

• Mendel mengemukakan teori pewarisan sifat


terpisah (particulate inheritance) yaitu bahan
genetik sebagai penentu sifat diwariskan dari
kedua tetua ke keturunannya berupa unit-unit
yang utuh, yang tetap terpisah, tidak bercampur
atau melebur seperti pencampuran.
• Percobaan Mendel (1865) menggunakan kacang kapri
(Pisum sativum)

• Laporan “Expriment in Plant Hybridization”,


dipublikasikan dalam “Proceding of Brunn Society for
Natural History” (1866)

• Tiga ahli: Hugo de Vries (Holland), Carl Correns


(Germany) dan Eric von Tschermak-Seyseneg (Austria)
(1900) mendapatkan laporan Mendel sebagai rujukan
dari penelitian mereka secara terpisah.

• Para ahli merumuskan Kembali Hipotesis Mendel


Suksesnya Percobaan Mendel
Karena:
1. Persiapan bahan untuk percobaan, dilakukan dengan
seksama.
2. Percobaannya dilakukan secara sistematis.
3. Hasil persilangannya dicatat secara detail dalam
angka
4. Kacang kapri mudah diamati sifat-sifat pentingnya
5. Tanamannya berupa galur murni yaitu tanaman yang
telah diserbuki sendiri (selfing) selama 7 - 9 generasi,
sehingga tidak terjadi segregasi.
Tahapan Percobaan Mendel

1. Persiapan bahan untuk percobaan


2. Persilangan
3. Penanaman benih F1
4. Perumusan hipotesis
1. Persiapan bahan untuk percobaan
1. Mendel menanam tanaman kacang-kacangan :
Pisum sativum,
P. quadratum,
P. saccharatum
2. Masing-masing varietas ditanam terpisah, sehingga tidak
terjadi persilangan.
3. Mendel melakukan penyerbukan sendiri sampai diperoleh
galur murni (7 – 9 generasi)
Tujuh Sifat yang Diamati Mendel
Sifat Dominan Resesif Sifat Dominan Resesif

Bentuk Posisi
biji bulat keriput bunga
Warna
biji kuning hijau aksial terminal
Warna
bunga Tinggi
tanaman
ungu putih
Bentuk
polong

gembung berkerut
Warna
polong
tinggi rendah
hijau kuning
2. Persilangan
a. Mendel melakukan persilangan
antar varietas kacang kapri
secara manual dan dilakukan
persilangan resiprokal
(persilangan sebaliknya).
b. Benih hasil persilangan disimpan
dan dicatat secara detail.
3. Penanaman benih F1
a. Benih F1 hasil persilangan ditanam.
b. Tanaman F1 diselfing, hasilnya benih F2.
c. Seterusnya dibiarkan selfing hingga generasi F7.
d. Persilangan juga dilakukan antara F1 dengan
tetua resesif (silang balik), untuk test cross.
4. Perumusan hipotesis
Mendel merumuskan hipotesis dengan pendekatan
sistematis, yaitu:
a. Tajam dalam menghitung perbandingan sifat yang
muncul
b. Menyusun suatu hubungan matematik, yang dapat
berlaku umum
c. Jumlah pengamatan banyak
4. Perumusan hipotesis
Mendel juga menyusun hipotesis berdasarkan data
kombinasi dari dua dan tiga sifat.

Pengamatan berdasarkan satu sifat yang berbeda


disebut monohibrid, dua sifat berbeda disebut
dihibrid, tiga sifat berbeda disebut trihibrid dan
banyak sifat berbeda disebut polihibrid.
Percobaan Monohibrid
Percobaan monohibrid (7 sifat),diamati pada generasi F1 dan F2.
i. Sifat yang muncul pada tanaman F 1 berasal dari salah satu
tetuanya.
ii. Pada tanaman F2 semua sifat yang dipunyai oleh kedua
tetua (P1 dan P2) muncul kembali. Sifat yang tidak muncul
(tertutupi) pada generasi F1 muncul kembali pada F2.
Sifat yang tertutupi disebut ciri resesif dan yang menutupi
disebut ciri dominan.
Tetua 1 Tetua 2
P:
AA aa

F1 : A a
Aa
Percobaan Monohibrid
A a
Mendel F2 : ½ ½
A
½ AA Aa
a
½ Aa aa

Perbandingan = 3 :1
Percobaan Dihibrid
Tetua 1 Tetua 2
P :
AABB aabb

F1 : AB ab
AaBb

F2 : A-B- :9

A-bb :3

aaB- :3

aabb : 1
Generasi F2 Persilangan Dihibrid
♀ ♂ AB Ab aB ab

AB
AABB AABb AaBB AaBb

Ab
AABb AAbb AaBb Aabb

aB
AaBB AaBb aaBB aaBb

ab
AaBb Aabb aaBb aabb
HIPOTESIS MENDEL
Mendel menjelaskan :
1. Penentu pewarisan sifat, yang kemudian dikenal sebagai gen
2. Setiap tanaman (kacang kapri) mempunyai sepasang gen dalam
setiap sel, untuk setiap sifat yang diamati.
3. Dalam pembentukan gamet, setiap gen dari pasangan gen-gen
tersebut bersegregasi (berpisah) sama rata ke dalam sel-sel gamet.
4. Setiap gamet membawa hanya satu gen dari setiap pasang gen.
5. Pengabungan gamet-gamet dari tiap tetua untuk membentuk zigot
terjadi secara acak.
HUKUM MENDEL

Hukum Mendel 1
Pasangan Gen
Alel-alel dari pasangan
A a
gen bersegregasi
(berpisah) satu dengan
lainnya ke dalam gamet.
Setiap gamet membawa A a

salah satu alel


Gamet Gamet
HUKUM MENDEL
Hukum Mendel 2
Pasangan gen Pasangan gen
Pada waktu bebas bebas

pembentukan gamet, A a A a

salah satu pasangan


A a atau A a
gen berpadu secara b B B b

bebas dengan b B B b
pasangan gen lainnya
Gamet Gamet Gamet Gamet

Anda mungkin juga menyukai