Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM MINGGUAN

GENETIKA

ACARA I
IMITASI PERBANDINGAN GENETIK

DISUSUN OLEH:

NAMA : ARINAL HIDAYATI


NIM : E1A020006
KELAS : A/IV

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAMATARAM
2022
ACARA I
IMITASI PERBANDINGAN GENETIK

A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan Praktikum : Untuk membuktikan suatu
percobaan dengan menggunakan
Chi square test.
2. Hari, Tanggal Praktikun : Rabu, 25 Mei 2022
3. Tempat Praktikum : Laboratorium Biologi II Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Mataram.

B. LANDASAN TEORI
Menurut Mendel, persilangan terdapat dua macam yaitu
persilangan monohibrid (persilangan yang melibatkan satu sifat beda) dan
persilangan dihibrid (persilangan yang melibatkan dua sifat beda).
Persilangan dihibrid ini lebih rumit dibandingkan dengan persilangan
monohibrid karena pada persilangan dihibrid melibatkan dua lokus. Konsep
penting dalam genetika populasi yang melibatkan dua lokus adalah adanya
keterkaitan antar keduanya. Selain itu, persilangan juga bisa terjadi secara
acak ataupun terkontrol. Penyebaran gen pada persilangan acak dapat
ditentukan dengan menggunakan persamaan diferensi. Tujuan penelitian
adalah membuat suatu persamaan diferensi yang dapat digunakan untuk
menyelesaikan masalah tentang penentuan probabilitas individu dari hasil
persilangan dihibrid yang terjadi secara acak dengan memperhatikan
keterkaitan antar dua lokus serta mencari solusi dari persamaan diferensi
yang diperoleh (Wijayanto, 2013).
Persilangan Monohibrid adalah perkawinan antara dua individu
dari spesies yang sama yang memiliki satu sifat berbeda. Persilangan
monohibrid sangat berkaitan dengan hukum Mendel I atau yang disebut
dengan hukum segregasi yang berbunyi, “Pada pembentukan gamet untuk
gen yang merupakan pasangan akan disegresikan kedalam dua anakan”.
Keturunan pertamanya (generasi F1) akan memiliki sifat sama dengan salah
satu induk, hal ini dipengaruhi jika dipengaruhi oleh alel dominan dan
resesif. Persilangan monohibrid terbagi menjadi dua:
1. Persilangan monohibrid dominan Persilangan monohibrid dominan
adalah persilangan dua individu sejenis yang memerhatikan satu
sifat beda dengan gen-gen yang dominan. Sifat dominan dapat
dilihat secara mudah, yaitu sifat yang lebih banyak muncul pada
keturunannya.
2. Persilangan monohibrid intermediet Persilangan monohibrid
intermediet adalah persilangan antara dua individu sejenis yang
memperhatikan satu sifat beda dengan gen-gen intermediet. Kedua
gen tidak mempunyai sifat dominan dan resesif. Atau dengan kata
lain, kedua gen saling mempengaruhi.

Contoh persilangan monohibrid misalnya dalam persilangan pada tanaman


bunga mawar berwarna merah sebagai warna dominan dengan berwarna
putih sebagai warna resesif yang menghasilkan sifat keturunan yang sama
dengan kedua induknya, yakni diantaranya merah dan putih (Akbar dkk,
2015: 3-4).

Persilangan Dihibrid adalah perkawinan antara dua individu dari


spesies yang sama yang memiliki dua sifat berbeda. Persilangan Dihibrid
sangat berhubungan dengan hukum Mendel II yang berbunyi “independent
assortment of genes” atau pengelompokan gen secara bebas. Hukum ini
berlaku ketika pembentukan gamet, dimana gen sealel secara bebas pergi ke
masing-masing kutub ketika meiosis. Hukum Mendel II disebut juga hukum
asortasi. Sama halnya dengan monohibrid, dihibrid pun mengenal sifat
dominan dan intermediet, Contoh persilangan dihibrid misalnya dalam
persilangan tanaman biji/kacang ercis. Dimana sifat biji pertama berbentuk
bulat dan berwarna kuning, dan kedua sifat tersebut dominan terhadap sifat
lainnya. Sedangkan pada biji kedua berbentuk diantaranya kisut dan
berwarna hijau (Akbar dkk, 2015: 4).

C. ALAT DAN BAHAN


1. Alat
a. Alat tulis.
b. Kancing baju praktikkan.
2. Bahan
a. Random change probability Kit. Cat. No. 73 (Red and White
extrusions).
D. LANGKAH KERJA
Adapun langkah kerja dari praktikum imitasi perbandingan
genetik, adalah sebagai berikut:
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Megambil satu biji random change probability dari masing-masing
kantong dengan tangan kanan dan tangan kiri dalam waktu yang
bersamaan dan tanpa melihat ke dalam kantong. Kantong-kantong tadi
dianggap sebagai individu jantan dan betina dalam perkawinan.
Sepasang biji random change probability dianggap sebagai zigot yang
terbentuk.
3. Mengembalikan lagi ke dalam kantong masing-masing setiap selesai
mengambil sepasang biji tadi, kocoklah kantong-kantong tersebut, lalu
ambil sepasang lagi. Ulangi percobaan sampai delapan kali (didapatkan
delapan zigot). Jumlahkan zigot-zigot dari tiap-tiap tipe dan bandingkan
dengan perbandingan 1: 2: 1. Hitunglah harga chi square dan cari harga
P.
4. Mengulangi percobaan ini sampai mendapat 60 zigot. Hitung harga chi
square dan carilah P! Laporkan hasil masing-masing praktikan untuk
digabungkan menjadi hasil keseluruhan kelas. Hitung juga chi square
dan harga P.
E. HASIL PENGAMATAN
1. Tabel hasil pengamatan
a. Persilangan monohibrid
1. Dominansi penuh
a. Data kelompok
Pengambilan Jumlah

M- Mm

100 77 23

b. Dominansi tak penuh

Pengambilan Jumlah

MM Mm Mm

100 22 56 22

b. Persilangan dihibrid

1. Dominansi penuh
a. Data kelompok

Pengambilan Jumlah

M.B. M.bb
mmB
Mmbb

100 59 26 11 4
b. Dominansi tak penuh

Penga Jumlah
mbila M M M M M M m m M
n MB M Mb mB mB mb mB m mb
B Bb b B b b B Bb b

100 7 13 8 8 28 13 7 13 3

F. ANALISIS DATA
1. Persilangan monohobrid
a. Dominansi penuh
1. Data kelompok (3:1)
M- Mm
Diperoleh (0) 77 23
Diramal (e) 75 25
Deviasi (0-e) 2 -2

- Untuk merah (M-) = ¾ x jumlah pengulangan


= ¾ x 100
= 75
- Untuk putih (mm) = ¼ x jumlah pengulangan
= ¼ x 100
= 25
- Deviasi (M_) = 0-e
= 77-75
=2
- Deviasi (mm) = 0-e
= 23-25
= -2
- df = n-1
= 2-1
=1
- X2h = ∑ (d)^2/e
= (dM-)^2/e (M) + (dmm)^2/e(mm)
= (2)^2/75 + (-2)^2/25
= 0,05+0,16
= 0,21
- X^2 tabel = 3,841
Jadi, nilai chi tabel = 3,841 dan chi hitung = 0,21
Maka, X^2 t > X^2 h segingga percobaan dianggap valid.
b. Dominansi tak penuh
1. Data kelompok (1:2:1)
MM Mm Mm
Diperoleh (0) 22 56 22
Diramal (e) 25 50 25
Deviasi (0-e) -3 6 -3

- Untuk merah (MM) = ¼ X jumlah pengulangan


= ¼ X 100
= 100/4
= 25
- Untuk merah (Mm) = 2/4 X jumlah pengulangan
= 2/4 X 100
= 200/4
= 50
- Untuk putih (mm) = ¼ X jumlah pengulangan
= ¼ X 100
= 100/4
= 25
- Deviasi (MM) = 0-e
= 22- 25
= -3
- Deviasi (Mm) = 0-e
= 56- 50
=6
- Deviasi (mm) = 0-e
= 22- 25
= -3
- df = n-1
= 3-1
=2
- X^2 h = ∑(d)^2/e
= (dMM)^2/e(MM)+ (dMm)^2/e(Mm)+
(dmm)^2/e(mm)
= (-3)^2/(25)+ (6)^2/50+ (-3)^2/25
= 9/25+ 36/50+ 9/25
= 0,36+ 0,72+ 0,36
= 1, 44
- X^2 tabel = 5. 991
Jadi, nilai chi tabel= 5. 991 dan chi hitung = 1, 44
Maka, X^2 t > X^2 h sehingga percobaan dianggap valid.
2. Persilangan dihibrid
a. Dominansi penuh
1. Data kelompok (9:3:3:1)
M. B. M. bb mmB Mmbb
Diperoleh 59 26 11 4
(0)
Diramal (e) 56, 25 18, 75 18, 75 6, 25
Deviasi (0-e) 2, 75 7, 25 -7, 75 -2, 25

- Untuk Merah hijau (M.B.) = 9/16 X jumlah pengulangan


= 9/16 X 100
= 56, 25
- Untuk Merah kuning (M.bb) = 3/16 X jumlah pengulangan
= 3/16 X 100
= 18, 75
- Untuk Putih hijau (mmB) = 3/16 X jumlah pengulangan
= 3/16 X 100
= 18, 75
- Untuk Putih kuning (mmbb)= 1/16 X jumlah pengulangan
= 1/16 X 100
= 6, 25
- Deviasi (M. B.) = 0-e
= 59- 56, 25
= 2,75
- Deviasi (M. bb) = 0-e
= 26- 18, 75
= 7,25
- Deviasi (mmB) = 0-e
= 11- 18, 75
= -7, 75
- Deviasi (mmbb) = 0-e
= 4- 6, 25
= -2,25
- df = n-1
= 4-1
=3
- X^2h = ∑(d)^2/e
= (dM. B)^2/e(M. B)+ (dMbb)^2/e(dMbb)+
(dmmB)^2/e(mmB)+ (dmmbb)^2/e(mmbb)
= (2, 75)^2/56,25+ (7,25)^2/18,75+ (-7,75)^2/18,75+(-
2,25)^2/6,25
= 0, 134+ 2,803+ 3,302+ 0, 81
= 6,95
- X^2 tabel = 7. 815
Jadi, nilai chi tabel = 7, 815 dan chi hitung= 6, 95
Maka, X^2 t > X^2 h sehingga percobaan dianggap valid.
b. Dominansi tak penuh
1. Data kelompok ( 1: 2: 1: 2: 4: 2: 1: 2: 1)
MM M M M M M m m m
BB M M m m m m m m
Bb bb BB Bb Bb Bb Bb bb
Diperoleh 7 13 8 8 28 13 7 13 3
(0)
Diramal 6, 12, 6, 12, 25 12, 6, 12, 6,
(e) 25 5 25 5 5 25 5 25
Deviasi 0,75 0,5 1,7 - 3 0,5 0, 0,5 -
(0-e) 5 4,5 75 3,2
5

- untuk (MMBB) =1/16 X jumlah pengulangan


= 1/16 X 100
= 6, 25
- Untuk (MMBb) = 2/16 X jumlah pengulangan
= 2/16 X 100
= 12,5
- Untuk (MMbb) = 1/16 X jumlah pengulangan
= 1/16 X 100
= 6,25
- Untuk MmBB = 2/16 X jumlah pengulangan
= 2/16 X 100
= 12,5
- Untuk MmBb = 4/16 X jumlah pengulangan
= 4/16 X 100
= 25
- Untuk Mmbb = 2/16 X jumlah pengulangan
= 2/16 X 100
= 12,5
- Untuk mmBB = 1/16 X jumlah pengulangan
= 1/16 X 100
= 6,25
- Untuk mmBb = 2/16 X jumlah pengulangan
= 2/16 X 100
= 12,5
- Untuk mmbb = 1/16 X jumlah pengulangan
=1/16 X 100
= 6,25
- Deviasi MMBB = 0-e
= 7- 6,25
= 0,75
- Deviasi MMBb = 0-e
= 13- 12, 5
= 0,5
- Deviasi MMbb = 0-e
= 8- 6,25
= 1,75
- Deviasi MmBB = e-0
= 8- 12, 5
= - 4,5
- Deviasi MmBb = 0-e
= 28- 25
=3
- Deviasi Mmbb = 0-e
=13- 12,5
= 0,5
- Deviasi mmBB = 0-e
= 7- 6,25
= 0,75
- Deviasi mmBb = 0-e
= 13- 12,5
= 0,5
- Deviasi mmbb = 0-e

= 3-6, 25

= -3,25

- df = n-1
= 9-1
=8
- X^2h = ∑(d)^2/e
= (dMMBB)^2/e(MMBB)+ (dMMBb)^2/e(MMBb)+
(dMMbb)^2/e(MMbb)+ (dMmBB)^2/e(MmBB)+
(dMmBb)^2/e(MmBb)+ (dMmbb)^2/e(Mmbb)+
(dmmBB)^2/e(mmBB)+ (dmmBb)^2/e(mmBb)+
(dmmbb)^2/e(mmbb)
= (0,75)^2/6,25+ (0,5)^2/12,5+ (1,75)^2/6,25+ (-
4,5)^2/12,5+ (3)^2/25+ (0,5)^2/12,5 + (0,75)^2/6,25+
(0,5)^2/12,5+ (-3,25)^2/6,25
= 0,5625/6,25+ 0,25/12,5+ 3,0625/6,25+ 20,25/12,5+
9/25+ 0,25/12,5+ 0,5625/6,25+ 0,25/12,5+ 10,5625/6,25
= 0,09+ 0,02+ 0,49+ 1,62+ 0,36+ 0,02+ 0,09+ 0,02+
1,69
= 4,4
- X^2 tabel = 15. 507

Jadi, nilai chi tabel = 15, 507 dan chi hitung= 4,4

Maka, X^2 t < X^2 h sehingga percobaan dianggap valid.

G. PEMBAHASAN
Praktikum ini berjudul Imitasi Perbandingan Genetik dengan
tujuannya yaitu untuk membuktikan suatu percobaan dengan menggunakan
Chi square test. Dalam ilmu genetika, kemungkinan ikut mengambil
peranan penting. Uji Chi Square Tes bertujuan untuk mengetahui apakah
data yang didapat dari hasil pengamatan sesuai dengan nilai atau nilai
ekspektasinya yang juga dapat diartikan bahwa hasil observasinya sesuai
dengan model atau teori. Biasanya nilai kemungkinan 5% dianggap sebagai
garis batas antara menerima dan menolah hipotesis. Apabila nilai
kemungkinan lebih besar dari 5%, penyimpangan dari nisbah harapan tidak
nyata. Jika data X2 hitung lebih kecil dari X2 tabel (X2 hitung < X2 Tabel)
maka data diterima dan data pengamatan sesuai dengan model atau teori.
Sedangkan kalau X2 hitung lebih besar dari X2 tabel (X2 hitung >
X2 Tabel) maka data di tolak dan data pengamatan tidak sesuai dengan
model atau teori.
Pada persilangan monohibrid dominasi penuh didapatkan hasil
nilai chi tabel = 3,841 dan chi hitung = 0,21 maka, X^2 t > X^2 h sehingga
percobaan dianggap valid. Sedangkan pada monohibrid dominasi tak penuh
didapatkan hasil nilai chi tabel= 5. 991 dan chi hitung = 1, 44 maka, X^2 t
> X^2 h sehingga percobaan juga dianggap valid.
Pada persilangan dihibrid dominasi penuh didapatkan hasil nilai chi
tabel = 7. 815 dan chi hitung= 6, 95 maka, X^2 t > X^2 h sehingga
percobaan dianggap valid. Sedangkan pada persilangan dihibrid dominasi
tak penuh didapatkan hasil nilai chi tabel = 15, 507 dan chi hitung= 4,4
maka, X^2 t < X^2 h sehingga percobaan juga dianggap valid.

H. KESIMPULAN DAN SARAN


1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan dapat
disimpulkan bahwa Uji Chi Square Tes bertujuan untuk
mengetahui apakah data yang didapat dari hasil pengamatan sesuai
dengan nilai atau nilai ekspektasinya yang juga dapat diartikan
bahwa hasil observasinya sesuai dengan model atau teori. Pada
persilangan monohybrid dominasi penuh maupun tak penuh
didapatkan hasil yang valid. Sedangkan pada persilangan dihybrid
juga diperolah hasil yang valid juga.
2. Saran
Pada praktikum yang akan datang diharapkan waktu
pengerjaan laporan apabila 2 acara maka diberikan waktu juga 2
minggu.
DAFTAR PUSTAKA
Zural, M. M., dan Silvi, S. (2017). Analisis kebutuhan kurikulum dalam
pengembangan media pembelajaran pada materi hereditas di MAN 2
Padang. Prosiding Seminar Nasional Biologi Edukasi 2017, 373-380.
Akbar, R. T., Soewarto, H., dan Aries, M. (2015). Implementasi sistem hereditas
menggunakan metode persilangan hukum Mendel untuk diidentifikasi
pewarisan warna kulit manusia. E-journal Rianaldi, 1 (1) : 1-13.
Wijayanto, D. A. (2013). Penerapan Model Persamaan Diferensi Dalam
Penentuan Probabilitas Genotip Keturunan Dengan Dua Sifat Beda,
Universitas Jember.

Anda mungkin juga menyukai