Laporan Praktikum Hibrid
Laporan Praktikum Hibrid
Disusun oleh:
Nama : Erniati
Nim : 201982018
Prodi : Agroteknologi
PENDAHULUAN
LANDASAN TEORI
Praktikum Genetika merupakan salah satu mata kuliah yang wajib diambil oleh mahasiswa yang berada
di semester V, dengan beban sks sebanyak 1. Jadi adapun bentuk aplikatif yang saya lakukan untuk
menjalankan perkuliahan di mata kuliah ini adalah mengikuti praktikum dengan judul bab “Monohibrid
dan Dihibrid” guna memenuhi sks yang telah diambil untuk mata kuliah praktikum genetika.
Lingkungan telah memberikan variasi morfologi dari tumbuhan berupa adanya perbedaan warna,
hal ini selain dipengaruhi oleh lingkungan juga dipengaruhi oleh genetik. Pada tingkat genetik, sifat-sifat
tersebut tidak hanya dipengaruhi oleh sebuah lokus gen tetapi oleh banyak lokus gen. Diversitas genetic
dapat terjadi karena adanya variasi genetic, baik internal maupun antarspecies pada suatu populasi.
Adanya polimorfisme pada suatu species akan sangat bermanfaat dalam bidang genetika maupun
kepentingan seleksi. Variasi ini dapat digunakan untuk identifikasi dan mencari asal usul suatu jenis
hewan, mengetahui hubungan kekerabatan antar species sampai pada penyusunan peta gen. Informasi
genetic dapat dijadikan dasar perkawinan silang (Neo. 2003).
Secara teknis persilangan dilakukan dengan maksud untuk penggabungan beberapad sifat yang
semula terdapat pada dua bangsa yang berbeda kedalam satu bangsa silangan, pembentukan bangsa baru,
garding up, pemanfaatan terosis. Salah satu keuntungan dari persilangan adalah hybrid vigour atau
heterosis yakni untuk mendapatkan keturunan yang lebih baik (Mega. 2008).
Adanya hukum peluang telah diterapkan oleh bapak ilmu genetika, Gregor Mendel. Dimana
dikemukakan bahwa hasil persilangan dari generasi antar F1 pada kacang buncis untuk tujuh karakter
tanaman yakni bentuk biji, warna albumen, warna kulit biji, bentuk polong, warna polong, posisi letak
bunga dan panjang batang, dengan rasio 3 : 1. Ketepatan hukum mendel juga diterapkan untuk
mengetahui besarnya peluang memperoleh benih jagung resesif dari hasil persilangan antara jagung biasa
x jagung QPM.
Pada persilangan monohibrid, prinsip segregasi secara bebas dapat dibuktikan dengan
mengawinkan suatu jenis organism dengan mengamati satu tanda beda pada organism tersebut.
Persilangan antara generasi F1 akan menghasilkan generasi F2 yang terdiri dari dua macam fenotip
dengan rasio 3:1 atau tiga macam genotip dengan rasio 1:2:1. Pada persilangan dihibrid, gen-gen yang
terletak pada kromosom yang berbeda akan berpasangan secara bebas ketika gametogenesis, sehingga
akan menghasilkan empat macam fenotip dengan perbandingan 9:3:3:1
Dengan adanya variasi morfologi pada setiap species, maka sebagai bentuk pembuktian secara
ilmiah maka kami melakukan pengamatan tentang pekawinan monohibrid dan dihibrid, yang mana pada
pengamatan ini juga akan membuktikan kebenaran hukum mendel secara praktikum.
Tujuan
Memahami Hukum Mendel I tentang Segregasi dan Hukum Mendel II mengenai Perpaduan alel
secara acak
Melakukan simulasi persilangan monohybrid dan dihibrid untuk membuktikan hokum segregasi
Mendel dan Perpaduan Acak
Alat
1. Gunting
2. Spidol
Bahan :
2. Tas plastik
Cara kerja
1. Gunting kertas jilid warna biru dan kuning dengan ukuran n jumlah yg sama
= E1 + E 2 + E 3 + E4