Anda di halaman 1dari 4

“LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA TUMBUHAN”

Percobaan persilangan monohybrid

Disusun oleh:
Nama : Erniati
Nim : 201982018
Prodi : Agroteknologi

JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PATTIMURA
TAHUN PELAJARAN 2020
AMBON
BAB 1

PENDAHULUAN

LANDASAN TEORI

Praktikum Genetika merupakan salah satu mata kuliah yang wajib diambil oleh mahasiswa yang berada
di semester V, dengan beban sks sebanyak 1. Jadi adapun bentuk aplikatif yang saya lakukan untuk
menjalankan perkuliahan di mata kuliah ini adalah mengikuti praktikum dengan judul bab “Monohibrid
dan Dihibrid” guna memenuhi sks yang telah diambil untuk mata kuliah praktikum genetika.

Lingkungan telah memberikan variasi morfologi dari tumbuhan berupa adanya perbedaan warna,
hal ini selain dipengaruhi oleh lingkungan juga dipengaruhi oleh genetik. Pada tingkat genetik, sifat-sifat
tersebut tidak hanya dipengaruhi oleh sebuah lokus gen tetapi oleh banyak lokus gen. Diversitas genetic
dapat terjadi karena adanya variasi genetic, baik internal maupun antarspecies pada suatu populasi.
Adanya polimorfisme pada suatu species akan sangat bermanfaat dalam bidang genetika maupun
kepentingan seleksi. Variasi ini dapat digunakan untuk identifikasi dan mencari asal usul suatu jenis
hewan, mengetahui hubungan kekerabatan antar species sampai pada penyusunan peta gen. Informasi
genetic dapat dijadikan dasar perkawinan silang (Neo. 2003).

Secara teknis persilangan dilakukan dengan maksud untuk penggabungan beberapad sifat yang
semula terdapat pada dua bangsa yang berbeda kedalam satu bangsa silangan, pembentukan bangsa baru,
garding up, pemanfaatan terosis. Salah satu keuntungan dari persilangan adalah hybrid vigour atau
heterosis yakni untuk mendapatkan keturunan yang lebih baik (Mega. 2008).

Adanya hukum peluang telah diterapkan oleh bapak ilmu genetika, Gregor Mendel. Dimana
dikemukakan bahwa hasil persilangan dari generasi antar F1 pada kacang buncis untuk tujuh karakter
tanaman yakni bentuk biji, warna albumen, warna kulit biji, bentuk polong, warna polong, posisi letak
bunga dan panjang batang, dengan rasio 3 : 1. Ketepatan hukum mendel juga diterapkan untuk
mengetahui besarnya peluang memperoleh benih jagung resesif dari hasil persilangan antara jagung biasa
x jagung QPM.

Pada persilangan monohibrid, prinsip segregasi secara bebas dapat dibuktikan dengan
mengawinkan suatu jenis organism dengan mengamati satu tanda beda pada organism tersebut.
Persilangan antara generasi F1 akan menghasilkan generasi F2 yang terdiri dari dua macam fenotip
dengan rasio 3:1 atau tiga macam genotip dengan rasio 1:2:1. Pada persilangan dihibrid, gen-gen yang
terletak pada kromosom yang berbeda akan berpasangan secara bebas ketika gametogenesis, sehingga
akan menghasilkan empat macam fenotip dengan perbandingan 9:3:3:1

Dengan adanya variasi morfologi pada setiap species, maka sebagai bentuk pembuktian secara
ilmiah maka kami melakukan pengamatan tentang pekawinan monohibrid dan dihibrid, yang mana pada
pengamatan ini juga akan membuktikan kebenaran hukum mendel secara praktikum.

Tujuan
 Memahami Hukum Mendel I tentang Segregasi dan Hukum Mendel II mengenai Perpaduan alel
secara acak
 Melakukan simulasi persilangan monohybrid dan dihibrid untuk membuktikan hokum segregasi
Mendel dan Perpaduan Acak

Bahan dan alat

Alat

1. Gunting
2. Spidol

Bahan :

1. Kertas jilid warna-warni

2. Tas plastik

Cara kerja

1. Gunting kertas jilid warna biru dan kuning dengan ukuran n jumlah yg sama

2. Kertas warna biru dilambangkan dengan A sedangkan kertas warna kuning a

3. Siapkan plastik warna hitam dan putih

4. Masukkan dan campurkan 2 kartu tersebut dengan jumlah yg sama di masing-masing


kantung plastik

5. Kocokkan kartu tersebut di dalam plastik

6. Ambillah kartu tersebut secara acak dengan pengambilan 100 kali

7. Catat hasil yang didapatkan

Tabel 3. Analisispersilangandihybrid, rasiofenotipeF2 (9:3:3:1) untuk 100/150/200 kali


pengambilan

Kelas Observed (O) Expected (E) (O-E)2 (O-E)2/E

A_B_ 36 56.25 410,06 7,28

A_bb 25 18,75 39,06 2,08

aaB_ 19 18.75 0,06 0,0032

aabb 20 6.25 189,06 30,24


Total 100 100

Ket:Kancing x untukalel A, kancing Y untukalel a.Kancing P untukalel B, kancing Q


untukalel b.

(o 1−E ) (O2− E ) (O3− E ) (o 4− E )


1 2 3 4

= E1 + E 2 + E 3 + E4

= 7,28 + + 2,08 + 0,03+ 30,24 = 39,603

Hitung statistik uji:

Nilaikritik: χ 20.05 = 7.815

Penarikan kesimpulan: χ 2❑> χ 20.05, makarasio yang diperolehmenyimpangdariHukum Mendel.

Anda mungkin juga menyukai