Anda di halaman 1dari 5

TUGAS1 BIOKIMIA 2021

Arinal Hidayati/E1A020006/3A

1. Jenis-jenis ikatan kimia dalam suatu molekul, dan tulis contoh nama molekul yang
terdapat didalam sel yang memiliki ikatan tersebut.
2. Jenis-jenis gugus fungsi pada suatu molekul, dan tulis nama molekul yang terdapat
didalam sel yang memiliki ikatan teersebut.
3. Reaksi reduksi-oksidasi (redoks) dan contohnya.

Jawaban :
1. Jenis-jenis ikatan kimia
a) Ikatan Ion
Ikatan ion merupakan ikatan yang terbentuk akibat dari serah terima (transfer)
elektron antar atom-antom yang berikatan. Atom yang memberikan /
menyerahkan elektron membentuk ion positif, sedangkan atom yang
menerima elektron membentuk ion negatif. Muatan yang saling berlawanan
menyebabkan terjadinya daya tarik-menarik antar ion-ion tersebut sehingga
terbentuklah ikatan yang disebut dengan ikatan ion.
Contoh ikatan ion adalah NaCl, MgO, CaF2, Li2O, AlF3, dan lain-lain.
Natrium Klorida NaCl atau disebut juga garam dapur. Natrium tergolong
unsur logam dengan energi ionisasi yang relatif besar sehingga mudah
melepas elektron pada kulit terluarnya. Sedangkan klorin unsur nonlogam
dengan daya tarik elektron relatif besar sehingga memiliki kecenderungan
menarik elektron.
b) Ikatan Kovalen
Ikatan kovalen terjadi karena pemakaian bersama pasangan elektron oleh
atom-atom yang berikatan. Pasangan elektron yang dipakai bersama disebut
pasangan elektron ikatan (PEI) dan pasangan elektron valensi yang tidak
terlibat dalam pembentukan ikatan kovalen disebut pasangan elektron bebas
(PEB). Ikatan kovalen umumnya terjadi antara atom-atom unsur nonlogam,
bisa sejenis (contoh: H2, N2, O2, Cl2, F2, Br2, I2) dan berbeda jenis (contoh:
H2O, CO2, dan lain-lain). Senyawa yang hanya mengandung ikatan kovalen
disebut senyawa kovalen.
Contoh ikatan kovalen antara lain: H2O, HF, HCl, CO2, NH3, Cl2, I2, Br2, O2,
dan lainnya.
c) Ikatan Logam
Ikatan logam adalah ikatan kimia yang terbentuk akibat penggunaan bersama
elektron-elektron valensi antaratomatom logam. Contoh: logam besi, seng, dan
perak. Ikatan logam bukanlah ikatan ion atau ikatan kovalen. Salah satu teori
yang dikemukakan untuk menjelaskan ikatan logam adalah teori lautan
elektron.
Contoh terjadinya ikatan logam. Tempat kedudukan elektron valensi dari suatu
atom besi (Fe) dapat saling tumpang tindih dengan tempat kedudukan elektron
valensi dari atom-atom Fe yang lain. Tumpang tindih antarelektron valensi ini
memungkinkan elektron valensi dari setiap atom Fe bergerak bebas dalam
ruang di antara ion-ion Fe+ membentuk lautan elektron. Karena muatannya
berlawanan (Fe2+ dan 2 e–), maka terjadi gaya tarik-menarik antara ion-ion
Fe+ dan elektron-elektron bebas ini. Akibatnya terbentuk ikatan yang disebut
ikatan logam.

2) Jenis-jenis gugus fungsi


a) Gugus fungsi -OH (Alkohol/Alkanol)
Alkohol merupakan senyawa karbon dengan gugus fungsi -OH (gugus hidroksi).
Rumus umumnya ialah R- OH. Alkohol gampang larut dalam air dan titik didihnya
relatif tinggi, karena adanya ikatan hidrogen.
Contohnya methanol (campuran spiritus, pelarut lemak), etanol (bahan bakar,
desinfektan), gliserol (kosmetik, obat-obatan, peledak), dan lain-lain.
b) Gugus fungsi -O- (Eter/Alkoksi Alkana)
Eter ialah senyawa karbon dengan rumus molekul R-O-R’, dengan R dan R’
merupakan gugus alkil, baik alkil sejenis atau tidak. Atom oksigen pada rumus
molekul eter bertindak sebagai gugus fungsi. Eter sukar larut dalam air, karena
sifatnya yang nonpolar. Eter bersifat mudah terbakar dan titik didihnya relatif rendah.
Contohnya dietil eter (pelarut, obat bius), metil tersier butil eter/MTBE (menaikkan
bilangan oktan bensin).
c) Gugus fungsi -CHO (Aldehid/Alkanal)
Aldehid ialah senyawa karbon dengan rumus molekul R-CHO yang mengandung
gugus karbonil. Gugus karbonil adalah suatu gugus fungsi yang terdiri atas sebuah
atom karbon dan atom oksigen yang berikatan rangkap.
Aldehid bisa larut dalam air, karena sifatnya yang polar, Quipperian. Aldehid juga
bisa dioksidasi oleh pereaksi Fehling dan Tollens. Dengan pereaksi Fehling, aldehid
menghasilkan endapan merah bata. Sementara dengan pereaksi Tollens, aldehid
menghasilkan cermin perak.
Contohnya formaldehida (pengawet mayat, pengawet preparate biologis, insektisida,
bahan dasar plastik), asetaldehida (bahan dasar karet sintesis dan plastik).
d) Gugus fungsi C=O (Keton/Alkanon)
Keton merupakan senyawa karbon dengan rumus umum R–CO–R’. Keton disebut
juga sebagai senyawa karbonil karena memiliki gugus fungsi C= O. Keton dapat
dibuat dari oksidasi alkohol sekunder. Keton tidak dapat dioksidasi oleh pereaksi
Fehling dan Tollens, sehingga dapat dibedakan dari aldehid.
Contohnya aseton (pelarut kuku, pelarut plastik, pembersih), keton siklik (parfum).
e) Gugus fungsi -COOH (Asam karboksilat)

Asam karboksilat adalah senyawa karbon dengan rumus umum R-COOH (gugus
karboksil). Gugus karboksil yang terdapat pada asam karboksilat merupakan
gabungan dari gugus karbonil dan gugus hidroksil. Asam karboksilat dapat dibuat
melalui oksidasi kuat alkohol primer. Asam karboksilat bersifat larut dalam air,
karena sifatnya yang polar.
Contohnya asam asetat (pengawet makanan, bahan dasar serat dan plastik), Asam
adipat (bahan dasar nilon), Asam formiat (penggumpalan lateks, industry tekstil,
penyamakan kulit).
f) Gugus fungsi -COO-(Ester/Alkil Alkanoat)

Ester merupakan senyawa kabron dengan rumus umum R-COO-R’. Ester dapat
dibuat dengan mereaksikan alkohol dengan asam karboksilat. Reaksi pembentukan
ester disebut sebagai reaksi esterifikasi yang mengikuti persamaan berikut.
R-COOH + R’-OH → R-COO-R’ + H2O
Contohnya penyedap (essens), pelarut, lilin, pembuat kain, bahan dasar margarin dan
sabun.
g) Gugus fungsi -X (Alkil Halida/Haloalkana)
Alkil halida adalah senyawa turunan alkana yang terbentuk dari reaksi substitusi atom
hidrogen oleh unsur dari golongan halogen (golongan VII A). Rumus umumnya
adalah R-X, dengan X adalah halogen (F, Cl, Br, I).
Contohnya obat bius (kloroform), insektisida, iodoform, pendingin (freon).

3) Reaksi reduksi-oksidasi (redoks) dan contohnya


Redoks adalah istilah yang menjelaskan perubahan bilangan oksidasi dalam sebuah
reaksi kimia.
Oksidasi menjelaskan pelepasan elektron dari sebuah molekul, atom, atau ion
(Oksidasi adalah peningkatan bilangan oksidasi).

Reduksi menjelaskan penambahan elektron dari sebuah molekul, atom, atau ion
(Reduksi adalah penurunan bilangan oksidasi.

Oksidator adalah senyawa yang memiliki kemampuan untuk mengoksidasi senyawa


lain atau biasa dikenal senyawa menerima elektron. Oksidator adalah senyawa yang
memiliki unsur dengan bilangan oksidasi tinggi seperti. H2O2, MnO4- , CrO3, Cr2O72-,
OsO4, atau senyawa yang sangat elektronegatif.

Reduktor adalah senyawa yang memiliki kemampuan mereduksi senyawa lain atau
biasa dikenal senyawa mendonorkan elektron. Senyawa yang berupa reduktor bisa
pada unsur logam seperti Li, Na, Mg, Fe, Zn, dan Al. Jenis reduktor lainnya yaitu
reagen transfer hibrida, misalnya NaBH4 dan LiAH4.

Salah satu contoh dari reaksi redoks adalah reaksi antara hidrogen dan fluorin.

H2 + F2 → 2HF

Keseluruhan reaksi menjadi dua setengah reaksi.

Reaksi oksidasi:

H2 → 2H+ + 2e–

Reaksi reduksi:

F2 + 2e– → 2F–

Pada unsur hidrogen, hidrogen teroksidasi dari bilangan oksidasi 0 menjadi +1,
sedangkan fluorin tereduksi dari bilangan oksidasi 0 menjadi -1.

Ketika reaksi tersebut digabungkan maka akan menjadi:

Dan ion-ion bergabung membentuk hidrogen fluorida.

H2 + F2 → 2H+ + 2F– → 2HF

Redoks terjadi pada reaksi pergantian tunggal atau bisa disebut reaksi substitusi.
Komponen redoks dalam reaksi ini adalah pada perubahan keadaan oksidasi (muatan)
pada atom-atom tertentu, bukan pada pergantian atom senyawanya.

Sebagai contoh pada larutan besi dan tembaga(II) sulfat.

Fe + CuSO4 → FeSO4 + Cu

Persamaan ion dari reaksi tersebut.

Fe + Cu2+ → Fe2+ + Cu

Maka terlihat bahwa besi tereduksi:

Fe → Fe2+ + 2e–
Dan tembaga juga tereduksi:

Cu2+ + 2e– → Cu

Reaksi redoks bisa ditemukan dalam bidang industri. Letaknya pada pereduksi bijih
logam untuk menghasilkan logam. Oksidasi digunakan dalam industri seperti
produksi produk pembersih.

Berbeda dengan Biologi, reaksi ini biasanya berlangsung secara simultan, karena sel
sebagai tempat berlangsungnya reaksi biokimia, melangsungkan semua fungsi hidup.
Biokimia mendorong terjadinya oksidasi terhadap substansi berguna dikenal dalam
ilmu pangan dan kesehatan sebagai oksidan zat untuk mencegah aktivitas oksidan
disebut antioksidan.

Pada pemaparan sel juga terjadi, contohnya pada glukosa (C6H12O6) menjadi CO2 dan
reduksi oksigen menjadi air. Berikut persamaan reaksinya.

C6H12O6 + 6 O2 → 6 CO2 + 6 H2O

Proses pernapasan sel sangat bergantung pada reduksi NaD+ menjadi NADH dan
reaksi balik juga (oksidasi NADH menjadi NAD+).

Fotosintesis secara esensial merupakan kebalikan dari reaksi redoks pada pernapasan
sel seperti reaksi berikut.

6 CO2 + 6 H2O + sinar matahari → C6H12O6 + 6 O2

Anda mungkin juga menyukai