A. Deskripsi Data
gejala sentral, ukuran letak maupun distribusi frekuensi. Data penelitian yang
disajikan adalah data setelah diolah dari data mentah dengan menggunakan
metode statistik deskriptif (program SPSS version 16.0 for Windows), yaitu:
simpangan baku, modus (nilai kekerapan), median (nilai tengah), mean (nilai
sikap pada perilaku pergaulan bebas serta 1 tes obyektif (penguasan konsep
biologi) yang berasal dari 60 responden dimana semua data telah dinyatakan
yang ada, maka deskripsi data dapat disajikan menjadi tiga bagian yakni: (1)
variabel secara lengkap dapat dilihat pada lampiran. Uraian singkat hasil
59
60
Tabel 4.1
Deskripsi Data Penelitian
Tes terdiri dari 30 butir pernyataan dengan 60 orang responden. Tiap item
pada angka rata-rata 112,27, deviasi standar 5,725, median 113 dan modus
113. Angka deviasi standar 5,725 berarti 5,1% dari skor rata-rata. Ini
bersifat homogen.
61
Dari deskripsi data Tabel 4.1 di atas kita dapat melihat bahwa rata-
rata skor dan median relatif hampir sama yaitu 112,27 dan 113. Sementara
atas lebih banyak dibandingkan mereka yang mempunyai level yang lebih
rendah.
berikut:
Grafik 4.1
berada dalam kurva normal. Sedangkan data yang berada di luar kurva
terdiri dari 20 item dengan 60 orang responden. Tiap item diberi skor 1
pada angka rata-rata 13,58, deviasi standar 2,431, median 14 dan modus
14. Angka deviasi standar 2,431 berarti 17,9% dari skor rata-rata. Ini
bersifat homogen.
Dari deskripsi data Tabel 4.1 di atas kita dapat melihat bahwa rata-
rata skor dan median relatif hampir sama yaitu 13,58 dan 14. Sementara
level atas lebih banyak dibandingkan mereka yang mempunyai level lebih
rendah.
Grafik 4.2
Histogram Penguasaan Konsep Biologi
orang responden. Tiap item diberi skor rentang skala Likert (Likert Scale)
siswa sebesar 123 sementara skor minimumnya 90. Tingkat sikap pada
64
perilaku pergaulan bebas siswa berada pada angka rata-rata 105,85, deviasi
standar 8,576, median 105,5 dan modus 107. Angka deviasi standar 8,576
berarti 8,1% dari skor rata-rata. Ini menunjukan bahwa disparitas sikap
pada perilaku pergaulan bebas siswa relatif cukup rendah. Maka dapat
bersifat homogen.
Dari deskripsi data Tabel 4.1 di atas kita dapat melihat bahwa rata-
rata skor dan median relatif hampir sama yaitu 105,85 dan 105,5.
Grafik 4.3
Histogram Sikap pada Perilaku Pergaulan Bebas
sebaran data sikap pada perilaku pergaulan bebas siswa relatif normal
statistik inferensial melalui teknik korelasi dan regresi ganda harus memenuhi
1. Data bersumber dari sampel berupa pasangan data variabel X dan variabel
linieritas data dan pengujian kolineritas data. Hasil pengujian yang telah
1. Uji Normalitas
maksud tertentu untuk mengetahui apakah sebaran data dari setiap variabel
aplikasi SPSS version 16.0 for Windows. Menurut ketentuan yang ada pada
program tersebut, maka kriteria dari normalitas data adalah “jika p value
(Sig) > 0.05 maka H0 diterima dan sebaliknya H1 ditolak, yang berarti data
bilangan yang tertera pada kolom Sig dalam tabel hasil/output perhitungan
Tabel 4.2
Rekapitulasi Hasil Pengujian Normalitas
Pada Tabel 4.2 di atas, terlihat bahwa nilai pada kolom Sig dengan
dan 0,837 yang berarti semua nilai p value-nya (Sig) lebih besar dari 0,05
berdistribusi normal.
sebagai berikut:
linier.
SPSS version 16.0 for Windows, dengan ketentuan yang ada pada program
tersebut. Kriteria dari normalitas data adalah “jika Sig > 0.05, maka H0
diterima dan sebaliknya H1 ditolak. Ini berarti bahwa garis regresi tersebut
bersifat linier. Nilai Sig adalah bilangan yang tertera pada kolom Sig baris
linieritas garis regresi oleh program SPSS version 16.0 for Windows.
sikap pada perilaku pergaulan bebas siswa dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:
69
Tabel 4.3
Hasil Pengujian Linieritas Garis Regresi Pengaruh Kecerdasan Emosional
(X1) terhadap Sikap pada Perilaku Pergaulan Bebas (X3)
Pada Tabel 4.3 di atas terlihat bahwa nilai pada kolom Sig baris
Deviation from Linearity adalah 0,503 lebih besar dari 0,05, sehingga
linier.
terikat sikap pada perilaku pergaulan bebas (X 3) dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
Tabel 4.4
Hasil Pengujian Linieritas Garis Regresi Pengaruh Penguasaan Konsep
Biologi (X2) terhadap Sikap pada Perilaku Pergaulan Bebas (X3)
70
Pada Tabel 4.4 di atas terlihat bahwa nilai pada kolom Sig baris
Deviation from Linearity adalah 0,368 lebih besar dari 0,05, sehingga
terikat penguasaan konsep biologi (X2) dapat dilihat pada tabel berikut
ini:
Tabel 4.5
Hasil Pengujian Linieritas Garis Regresi Pengaruh Kecerdasan Emosional
(X1) terhadap Penguasaan Konsep Biologi (X2)
Pada Tabel 4.5 di atas terlihat bahwa nilai pada kolom Sig baris
Deviation from Linearity adalah 0,581 lebih besar dari 0,05, sehingga
bersifat linier.
3. Uji Multikolinieritas
yang sempurna diantara variabel bebas. Salah satu cara untuk mendeteksi
Factor (VIF). Apabila tolerance lebih kecil dari 0,1 atau nilai VIF di atas
10, maka terjadi multikolinieritas. Aturan yang berikutnya adalah jika nilai
tolerance dan VIF mendekati angka satu, maka dalam analisis regresi
Tabel 4.6
Uji Multikolinieritas
hasil Tolerance dan nilai Varians Inflation Factor (VIF) pada masing-
syarat:
4. Variabel sisa (residu) tidak berkorelasi dengan sesamanya dan tidak juga
dengan variabel dalam sistem: rxe = rex = 0 dan juga re1.e2 = re2.e1. (Supardi
apakah tiga hipotesis yang diuji dalam penelitian ini telah teruji
secara individual.
Tabel 4.7
Matriks Korelasi Antar Variabel
73
Dai tabel di atas dapat dapat disimpulkan bahwa korelasi antara X 1 dan X2
Tabel 4.8
Koefisien Jalur X1 ke X3 dan X2 ke X3
r13 = 0,784 = 0,527
X1
r13 = 0,784
P31 = 0,527
X3
P32 = 0,392
r23 = 0,738
X2
Tabel 4.9
Koefisien Jalur X1 ke X2
74
X1
r12 = 0,655
P21 = 0,655
X1
X1
r13 = 0,784
P31 = 0,527
r12 = 0,655
P21 = 0,655 X3
P32 = 0,392
r23 = 0,738
X2
Gambar 4.4
Ringkasan Hasil Penelitian dengan Path Analysis
H0 : =0
H1 : ≠0
Kriteria Pengujian:
Terima H0 dan tolak H1 jika Sig < 0.05 artinya tidak ada pengaruh
75
Terima H1 dan tolak H0 jika Sig > 0.05 artinya ada pengaruh kecerdasan
Dari nilai Coofficientsa pada Tabel 4.8 di atas didapat nilai p-value
(kolom signifikan) 0,527 yang berarti > 0,05 dengan demikian H1 diterima
H0 : =0
H1 : ≠0
Kriteria Pengujian:
Terima H0 dan tolak H1 jika Sig < 0.05 artinya tidak ada pengaruh
Terima H1 dan tolak H0 jika Sig > 0.05 artinya ada pengaruh kecerdasan
Dari nilai Coofficientsa pada Tabel 4.8 di atas didapat nilai p-value
(kolom signifikan) 0,392 yang berarti > 0,05 dengan demikian H1 diterima
H0 : =0
H1 : ≠0
Kriteria Pengujian:
76
Terima H0 dan tolak H1 jika Sig < 0.05 artinya tidak ada pengaruh
Terima H1 dan tolak H0 jika Sig > 0.05 artinya ada pengaruh kecerdasan
Dari nilai Coofficientsa pada Tabel 4.9 di atas didapat nilai p-value
(kolom signifikan) 0,655 yang berarti > 0,05 dengan demikian H1 diterima
H0 : = 0
H1 : ≠ 0
Kriteria Pengujian:
Terima H0 dan tolak H1 jika Sig < 0.05 artinya tidak ada pengaruh tidak
Terima H1 dan tolak H0 jika Sig > 0.05 artinya ada pengaruh tidak langsung
Dari nilai Coofficientsa pada tabel 4.8 dan 4.9 di atas didapat nilai p-
value (kolom signifikan) berturut-turut 0,527 dan 0,655 > 0,05 dengan
dan unsur kecerdasan emosional lainya sama penting dengan nilai-nilai tes
di sekolah.
Sementara kita tentu tahu bahwa pergaulan bebas itu adalah salah
adalah melewati batas-batas norma yang ada. Remaja adalah individu labil
yang emosinya rentan tidak terkontrol oleh pengendalian diri yang benar.
terhadap sikap pada perilaku pergaulan bebas. Hal ini jelas karena anak
Pergaulan bebas akan membawa dampak buruk bagi dirinya, karena dia
hasil analisis ini sehingga H1 diterima maka H0 ditolak yang berarti bahwa
sangat penting dimiliki oleh siswa yang telah mengalami proses belajar,
dan bergaul dalam masyarakat. Dalam hal ini penguasaan konsep biologi
dirinya dengan baik dan menjaga organ itu sebaik-baiknya, agar tidak
filter yang baik dalam pergaulan, sehingga tidak mudah terjebak dalam
baik tentang organ reproduksi, karena dalam dirinya sudah tertanam untuk
> 0,05.
diambil oleh siswa. Kalau pergaulan itu sehat, tentu itu harapannya. Tetapi
kalo pergaulan itu tidak sehat dan bebas, itu akan menjadi masalah bukan
benar tentang dampak dari pergaulan bebas. Salah satu aspek yang dapat
.
81