Anda di halaman 1dari 14

UJIAN AKHIR BIOSTATISTIK

Disusun Oleh:

dr. Triza Ahmad Praramadhan 04042722327015


Sp-1 Ilmu Penyakit Dalam

DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT DALAM


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
RSUP DR. MUHAMMAD HOESIN PALEMBANG
2023
A. Analisis Korelasi data berskala Interval / Rasio
Lakukan analisis untuk mengetahui arah, kuat, dan signifikansi korelasi antara usia dan
kecerdasan emosi.
1. Periksa apakah sebaran data usia dan kecerdasan emosi berdistribusi normal.
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
X1 = Usia .188 65 .000 .918 65 .000
Y = Kecerdasan .109 65 .054 .958 65 .027
Emosi
a. Lilliefors Significance Correction
Berdasarkan tabel di atas, didapatkan hasil tes kolmogorov-smirnov (sample > 50)
memiliki Sig > 0,05 untuk Kecerdasan Emosi, sehingga didapatkan kecerdasan emosi
berdistribusi normal.
Berdasarkan tabel di atas, didapatkan hasil tes kolmogorov-smirnov (sample > 50)
memiliki Sig < 0,05 untuk Usia, sehingga didapatkan usia berdistribusi normal.

a. Korelasi Pearson diguakan apabila hasil uji normalitas menunjukkan bahwa


kedua data yang akan dicek korelasinya berdistribusi normal.
b. Korelasi Spearman digunkan apabila hasil uji normalitas menunjukkan bahwa
salah satu data yang akan dicek korelasinya berdistribusi tidak normal.
2. Pilih jenis korelasi yang cocok, tulis rumusan masalah, hipotesis penelitian, hipotesis
statistika, kriteria uji, hasil uji, dan kesimpulan (hasil analisis)

Uji korelasi yang cocok untuk menentukan korelasi antara usia dan kecerdasan emosi
adalah Korelasi Spearman, karena salah satu data (usia) distribusinya tidak normal
Rumusan masalah:
- Apakah usia dan kecerdasan emosi memiliki korelasi yang signifikan?

Hipotesis Penelitian:
- Usia dan kecerdasan emosi memiliki korelasi yang signifikan.
Hipotesis Statistik:
H_o: r_xy=0
H_1: r_xy≠0
r_xy=0 artinya korelasi antara X1 dan Y tidak signifikan
r_xy≠0 artinya korelasi antara X1 dan Y signifikan

Kriteria Uji:
Tolak hipotesis H_0 apabila p_value < α (5%)

Hasil Uji

Berdasarkan uji Spearman di atas, didapatkan bahwa Sig. (2-tailed) < 0.05, yang
berarti H0 ditolak dan korelasinya signifikan.

Kesimpulan:
Usia dan Kecerdasan Emosi memiliki korelasi yang signifikan.

B. Analisis Korelasi data Kategori


1. Buat usia menjadi variabel katagori dengan klasifikasi menggunakan klasifikasi
WHO.
Data diubah dari numerik menjadi kategorik sesuai dengan klasifikasi WHO, dimana
usia 18-44 tahun adalah dewasa muda dan 45-59 adalah middle aged. Hanya 2
kategori usia yang digunakan karena minimum usia pada data adalah 18 tahun dan
maksimum adalah 52 tahun.

2. Buat kecerdasan emosi menjadi variabel katagori dengan dua klasifikasi dengan
menggunakan rerata sebagai cut of point.
Cari rerata dan minimum maksimum pada data.

Didapatkan cut of point 109,7 dan dibuat kategori kecerdasan emosi rendah < 109,7
dan kecerdasan emosi tinggi > 109,7.
3. Lakukan analisis untuk mengetahui arah, kuat, dan signifikansi korelasi antara usia
dan kecerdasan emosi yang sudah dikatagorikan.
a. Korelasi gama digunakan apabila kita akan mengukur korelasi antara
variable dependen berskala ordinal dengan variable dependen berskala
ordinal.
b. Korelasi somer digunakan apabila kita akan mengukur korelasi yang kedua
variabel berskala ordinal dan kedudukannya bisa tidak setara.
c. Korelasi lambda digunakan apabila kita akan mengukur korelasi yang
kedua variabel berskala nominal dan kedudukannya bisa tidak setara.
d. Korelasi phi and cramer digunakan apabila kita akan mengukur korelasi
yang kedua variabel berskala nominal dan kedudukannya setara.

4. Pilih jenis korelasi yang cocok, tulis rumusan masalah, hipotesis penelitian, hipotesis
statistik, kriteria uji, hasil uji, dan kesimpulan (hasil analisis)
Uji korelasi yang cocok untuk menentukan korelasi antara kategori usia dan kategori
kecerdasan emosi adalah Korelasi lambda, karena kedua variable berskala nominal.

Rumusan masalah:
- Apakah kategori usia dan kategori kecerdasan emosi memiliki korelasi yang
signifikan?

Hipotesis Penelitian:
- Kategori Usia dan kategori kecerdasan emosi memiliki korelasi yang signifikan.
Hipotesis Statistik:
H_o: r_xy=0
H_1: r_xy≠0
r_xy=0 artinya korelasi antara kategori usia dan kategori kecerdasan emosi tidak
signifikan
r_xy≠0 artinya korelasi antara kategori usia dan kategori kecerdasan emosi signifikan

Kriteria Uji:
Tolak hipotesis H_0 apabila p_value < α (5%)

Hasil Uji

Berdasarkan hasil uji Lambda, didapatkan signifikansi 0.016 yang berarti ada korelasi
yang signifikan antara kategori usia dengan kategori kecerdasan emosi, dan memiliki
value 0.258 yang berarti korelasi rendah.

Kesimpulan
Kategori Usia dan kategori kecerdasan emosi memiliki korelasi yang signifikan,
dengan tingkat korelasi rendah.

C. Analisis Regresi Tunggal


Lakukan analisis untuk mengetahui signifikansi pengaruh usia terhadap kecerdasan emosi
menggunakan Model Regresi Tunggal. Tulis Rumusan masalah, hipotesis penelitian,
hipotesis statistik, kriteria uji, Hasil Uji, dan kesimpulan (hasil analisis)
Rumusan masalah:
- Apakah usia memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan emosi?

Hipotesis Penelitian:
- Usia memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan emosi.

Hipotesis Statistik
H_0: β_1=0
H_1: β_1≠0

β_1= 0 artinya variabel bebas x berpengaruh tidak signifikan terhadap terikat y


β_1 ≠0 artinya variabel bebas x berpengaruh signifikan terhadap terikat y

Kriteria Uji:
Tolak hipotesis H_0 apabila p_value < α (5%)

Hasil Uji

Kesimpulan
Hubungan antara Usia (x1) dan kecerdasan emosi (Y) dapat dinyatakan dalam model
regresi tunggal sebagai berikut.
^y i=81,394 +0,860 x i

Nilai β 1 = 0,860 menunjukkan besarnya pengaruh variabel X terhadap Y. artinya


apabila nilai variabel x bertambah satu satuan, maka nilai variabel y meningkat
sebesar 0,860 satuan.

Nilai pvalue ( x )=0,000 atau 95% confidence interval for β 1 adalah 0,557< β1 <1,164 ,
maka hipotesis H 0 : β 1=0 diterima. Artinya variabel X berpengaruh tidak signifikan
terhadap variabel Y

Nilai R2 = 33,8%. Artinya kontribusi variabel X dalam menentukan perubahan nilai


variabel Y adalah sebesar 33,8%.

D. Analisis Regresi Ganda Tanpa Variabel Biner atau Dummy Variable


Lakukan analisis untuk mengetahui signifikansi pengaruh Usia dan IQ terhadap
Kecerdasan Emosi menggunakan Model Regresi Ganda. Tulis Rumusan masalah,
hipotesis penelitian, hipotesis statistika, kriteria uji, Hasil Uji, dan kesimpulan (hasil
analisis)
Rumusan masalah:
- Apakah usia dan IQ memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan
emosi?

Hipotesis Penelitian:
- Usia dan IQ memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan emosi.

Hipotesis Statistik
H_0: β_1=0
H_1: β_1≠0

β_1= 0 artinya variabel bebas X1 dan X2 berpengaruh tidak signifikan terhadap


variable terikat y
β_1 ≠0 artinya variabel bebas X1 dan X2 berpengaruh signifikan terhadap variable
terikat y

Kriteria Uji:
Tolak hipotesis H_0 apabila p_value < α (5%)

Hasil Uji
Hubungan antara variabel bebas X1 dan X2 dengan variabel terikat Y dinyatakan
dalam model regresi ganda sebagai berikut.

^y i=¿ 77,677 + 0,350 x1 + 0,066x2


Variabel x1 berpengaruh positif terhadap variabel y sebesar 0,790. Artinya apabilai
nilai variabel x2 tetap (ceteris paribus), maka setiap penambahan nilai variabel x_1
sebesar satu satuan, maka nilai variabel y akan bertambah sebesar 0,790 satuan atau
berkisar antara 0,460-1,119 satuan. Secara statistika variabel x1 berpengaruh
signifikan terhadap variabel y dengan p_value=0,000
Variabel x2 berpengaruh positif terhadap variabel y sebesar 0,066. Artinya apabilai
nilai variabel x1 tetap (ceteris paribus), dan nilai variabel x2 bertambah satu satuan,
maka nilai variabel y akan bertambah sebesar 0,066 atau berkisar antara 0,055-0,186
satuan. Secara statistika variabel x2 tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel y
dengan p_value=0,279

Besarnya kontribusi vaiabel x1 dan x2 secara simultan terhadap perubahan nilai


variabel y adalah sebesar R^2 = 35%, sisanya ditentukan oleh variabel lain yang tidak
diperhitungkan dalam model regresi ganda.

E. Analisis Regresi Ganda dengan Variabel Biner atau Dummy Variable


Lakukan analisis untuk mengetahui signifikansi pengaruh Usia, IQ, dan Jenis Kelamin
terhadap Kecerdasan Emosi menggunakan Model Regresi Ganda. Tulis kerangka analisis,
rumusan masalah, hipotesis penelitian, hipotesis statistika, kriteria uji, Hasil Uji, dan
kesimpulan (hasil analisis)
Kerangka analisis:

Usia

IQ Kecerdasan
Emosi

Jenis
Kelamin

Rumusan masalah:
- Apakah usia, IQ dan Jenis Kelamin memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
kecerdasan emosi?

Hipotesis Penelitian:
- Usia, IQ dan Jenis Kelamin memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
kecerdasan emosi

Hipotesis Statistik
H_0: β_1=0
H_1: β_1≠0

β_1= 0 artinya variabel bebas X1, X2 dan X3 berpengaruh tidak signifikan terhadap
variable terikat y
β_1 ≠0 artinya variabel bebas X1, X2 dan X3 berpengaruh signifikan terhadap
variable terikat y

Kriteria Uji:
Tolak hipotesis H_0 apabila p_value < α (5%)

Hasil Uji:
Kesimpulan:
Hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat dinyatakan dalam model
regresi ganda sebagai berikut.
^y i=¿ 77,749+0,783 x 1 +0,073 x 2−1,118 x 3

Variabel x 1 berpengaruh positif terhadap variabel y sebesar 0,783. Artinya apabila


nilai variabel x 2 dan x 3 tetap (ceteris paribus), maka setiap penambahan nilai variabel
x 1 sebesar satu satuan, maka nilai variabel y akan bertambah sebesar 0,783 satuan.
Secara statistika variabel x 1 berpengaruh signifikan terhadap variabel y dengan
pvalue =0,000

Variabel x 2 berpengaruh positif terhadap variabel y sebesar 0,073. Artinya apabilai


nilai variabel x 1 dan x 3 tetap, dan nilai variabel x 2 bertambah satu satuan, maka nilai
variabel y akan bertambah sebesar 0,073. Secara statistika variabel x 2 tidak
berpengaruh signifikan terhadap variabel y dengan pvalue =0,258
Variabel x 3 berpengaruh negatif terhadap variabel y sebesar -1.183. Secara statistika
variabel x 3 tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel y dengan pvalue =0,721

Besarnya kontribusi vaiabel x 1 x 2 x 3 secara simultan terhadap perubahan nilai


variabel y adalah sebesar R2 = 35,1%, sisanya sebesar 64,9% ditentukan oleh
variabel lain yang tidak diperhitungkan dalam model regresi ganda. Nilai R2 = 32%
juga disebut sebagai besarnya pengaruh variabel bebas X1 X2 X3 secara simultan
(bersama sama) terhadap variabel terikat Y

F. Analisis Regresi Logistik Biner


Lakukan analisis untuk menganalisis pengaruh LDL dan IMT terhadap kejadian penyakit
jantung koroner (PJK) menggunakan analisis regresi logistik biner dengan
memperhitungkan faktor interaksi antara LDL dan IMT di dalam model. Tulis kerangka
analisis, rumusan masalah, hipotesis penelitian, hipotesis statistika, kriteria uji, Hasil Uji,
dan kesimpulan (hasil analisis)
Kerangka Analisis
Hubungan antara LDL (X1) dan IMT (X2) terhadap kejadian PJK (Y) menggunakan
analisis regresi logistic biner: Log (P / 1 – p) = β0 + β1X1 + β2X2 + …. + βkXk.

Rumusan masalah
Apakah variabel LDL dan IMT berpengaruh signifikan terhadap variabel penyakit jantung
koroner (PJK)

Hipotesis Penelitian
Variabel bebas LDL dan IMT berpengaruh tidak signifikan terhadap variabel penyakit
jantung coroner (PJK)

Hipotesis Statistik
H_0: β_1=0
H_1: β_1≠0

β_1= 0 artinya variabel bebas x berpengaruh tidak signifikan terhadap terikat y


β_1 ≠0 artinya variabel bebas x berpengaruh signifikan terhadap terikat y

Kriteria Uji
Tolak hipotesis H_0 apabila p_value<α=5%

Hasil Uji

Kesimpulan
LDL berpengaruh secara signifikan terhadap kecerdasan emosi dengan p=0,000.
IMT tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kejadian Penyakit Jantung Koroner
dengan p=0,066.
LDL dan IMT jika memperhitungkan faktor interaksi antara keduanya berpengaruh secara
signifikan terhadap kejadian Penyakit Jantung Koroner dengan p=0,001.

Anda mungkin juga menyukai