Anda di halaman 1dari 7

Nama: Nabilla Widi Permatasari

NIM: G0121090
Kelas: C
UAS STATISTIKA LANJUT

1.
Berdasarkan hasil yang didapatkan, sampel yang dibutuhkan adalah 485

2.
Dari data di atas, yang harus dilakukan Siska untuk memperoleh jumlah sampel
300-400 (untuk mendapatkan besaran efek 0.35 dengan power yang sama) maka Siska
harus memperkecil nilai eror tipe 1 dan memperbanyak prediktor.

3. a.
Berdasarkan tabel di atas sig pelaku > 0.005, sig bukan pelaku > 0.005. Dapat
disimpulkan data terdistribusi normal

Berdasarkan tabel di atas sig remaja > 0.005, sig dewasa > 0.005. Dapat disimpulkan
data terdistribusi normal

b. Uji Homogenitas
Nilai sig 0.304 (>0.005) sehingga data disimpulkan homogen

c. Uji Hipotesis

Hipotesis:
- Ho ditolak Ha diterima, terdapat perbedaan kematangan emosi berdasarkan
kelompok usia pada pelaku dan bukan pelaku bullying (sig 0.00 < 0.05)
- Ho ditolak Ha diterima, terdapat perbedaan kematangan emosi berdasarkan
kelompok usia (sig 0.00 < 0.05)
- Ho ditolak Ha diterima, terdapat perbedaan kematangan emosi antara pelaku
dan bukan pelaku bullying (sig 0.40 < 0.05)

d. Besaran efek:
Presentasi pengaruh faktor:
- Pelaku: 90.8%
- Kelompok usia: 97.4%
- Pelaku*kelompok usia: 43%
e. Tes perbedaan spesifik
Apabila pelaku dan bukan pelaku dibandingkan, terlihat baik pelaku remaja, pelaku
dewasa, bukan pelaku remaja, dan bukan pelaku dewasa semuanya memiliki sig 0.00,
artinya semua memiliki perbedaan signifikan terhadap satu sama lain dalam tingkat
kematangan emosi.
- Ya, terdapat perbedaan kematangan emosi antara pelaku remaja dan pelaku dewasa
- Ya, terdapat perbedaan kematangan emosi antara bukan pelaku remaja dan bukan
pelaku dewasa
- Ya, terdapat perbedaan kematangan emosi antara bukan pelaku remaja dan pelaku
remaja
- Ya, terdapat perbedaan kematangan emosi antara bukan pelaku dewasa dan pelaku
dewasa

4. a. Uji 2 ekor

Berdasarkan tabel di atas sig keikhlasan > 0.005, sig. kemurahan hati > 0.005. Dapat
disimpulkan data terdistribusi normal

b. Uji korelasi linear


Memenuhi asumsi linier > F deviation from linearity ada di rentang tidak signifikan
(f=2.388 ; p>0.05). Asumsi linieritasnya cukup kuat karena f-linierity ada di rentang
signifikan (F=96.608 ; p<0.05)
c. Uji Hipotesis

Ho: tidak ada hubungan antara kemurahan hati dan keikhlasan


Ha: ada hubungan antara kemurahan hati dan keikhlasan
Dari analisis data didapatkan koefisien korelasi antara kemurahan hati dan keikhlasan
sebesar rxy = 0.840 dan signifikan 0.000, rxy hitung = 0.840, rxy tabel = 0.4438.
Karena rxy hitung > rxy tabel dan p < 0.005 maka H0 tidak diterima dan terdapat
hubungan antara kemurahan hati dan keikhlasan.
d. Besaran efek yang diperoleh dan maknanya
Nilai pearson correlation 0.21 - 0.40: korelasi lemah
Nilai pearson correlation 0.41 - 0.60: korelasi sedang
Nilai pearson correlation 0.61 - 0.80: korelasi kuat
Nilai pearson correlation 0.81 - 1.00: korelasi sempurna
rxy = 0.840 berada pada interval 0.81 - 1.00 maka korelasi antara kemurahan hati dan
keikhlasan bersifat korelasi yang sempurna
e. Koefisien korelasi (r) bernilai positif sehingga berarti searah. Artinya jika penilaian
keikhlasan naik maka kemurahan hati juga naik dan sebaliknya

5. a. Uji Normalitas
Dapat dilihat dari tabel nilai sig untuk konsep diri, stereotip, dan sensation seeking
adalah 0,200 (Sig > 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa data tersebut
terdistribusi normal.
b. Uji Korelasi Linear

Dapat dilihat nilai sig dari deviation from linearity adalah 0,947 dan 0,182 (p > 0,05)
sehingga disimpulkan bahwa ada hubungan linear antara stereotip dan konsep diri,
begitu juga dengan sensation seeking dan konsep diri.
c. Uji heterokedasitas

Dapat dilihat pada tabel heteroskedasticity test bahwa seluruh seluruh p bernilai
p>0,05 (p=0,059, p=0,626, p=0,580), sehingga disimpulkan data tidak mengalami
heteroskedastisitas.
d. Uji multikolinieritas
Dapat dilihat pada tabel collinearity bahwa statistics VIF dari setiap variabel bernilai lebih
dari 5 (VIF=5,90) dan nilai tolerance mendekati nol (tolerance=0,169), sehingga disimpulkan
terjadi multikolinearitas.
e. Hipotesis

Nilai DW = 2,000
K=2
N = 20
DL = 1,1004
DU = 1,5367
4-DU = 2,4633
DL < DW < 4-DU
Ho diterima: tidak terjadi autokorelasi
f. Uji Hipotesis

Nilai f = 32,413 p = 0,000 < 0,05


- Nilai p < 0,05 = Ho ditolak.
- Model regresi fit, sehingga persamaan garis regresi dapat digunakan untuk
memprediksi X1 dan X2 terhadap Y.
- Stereotip (X1) dan sensation seeking (X2) secara simultan dapat memprediksi
konsep diri (Y).

g.
Dapat dilihat di tabel nilai R2, disimpulkan bahwa sumbangan total dari prediktor
terhadap kriterium adalah sebesar 79,2%.
h.

Persamaan garis linear: Y = 0,048*Stereotip + 0,759* Sensation seeking + 21.976


Korelasi stereotip dengan Y (konsep diri) bersifat positif. Jika stereotip makin tinggi maka Y
semakin tinggi. Setiap kenaikan satu poin stereotip memberikan peran sebesar 0,048 terhadap
Y.
Korelasi Sensation seeking dengan Y bersifat positif. Jika sensation seeking makin tinggi Y
semakin tinggi. Setiap kenaikan satu poin Sensation seeking memberikan peran sebesar 0,759
terhadap Y.

Anda mungkin juga menyukai