PEMBAHASAN
A. Deskripsi Subjek
B. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Data
Berdasarkan data penelitian yang telah diolah maka diperoleh data pre
test dan post test psikoedukasi sense of humor untuk menurunkan
kecemasan. Hasil pengolahan data pre test dan post test disajikan dalam
tabel berikut:
Tabel Deskripsi Frekuensi Pre Test Psikoedukasi Sense of Humor
No Interval F % Kategori
1 32-40 0 0% Tinggi
2 21-31 30 100% Sedang
3 10-20 0 0% Rendah
Jumlah 30 100%
Dari tabel di atas ditemukan bahwa 100% dari skor pre test yang
berasal dari 18 responden berada pada kategori sedang.
Tabel Deskripsi Frekuensi Post Test Psikoedukasi Sense of Humor
No Interval F % Kategori
1 32-40 1 3% Tinggi
2 21-31 29 97% Sedang
3 10-20 0 0% Rendah
Jumlah 30 100%
2. Analisis Data
a. Uji Asumsi
Penggunaan uji analisis pada penelitian bertujuan menentukan asumsi
yang akan digunakan untuk mengetahui korelasi antara variabel:
1) Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran data
terdisrtibusi normal atau tidak. Distribusi dikatakan normal jika p > 0,05,
sebaliknya jika p < 0,05 maka distribusi dikatakan tidak normal. Teknik
yang digunakan dalam uji normalitas adalah teknik One-Sample
Kormogorov-Smirnov Test dengan program IBM SPSS Statistics 25. Hasil
uji normalitas menunjukkan data pre test dan post test terdistribusi normal
dengan mengambil nilai excact sig. (2-tailed). Uji normalitas data pre test
menunjukkan distribusi normal dengan nilai signifikansi 0,200 > 0,05,
sedangkan data post test menunjukkan distribusi normal dengan nilai
signifikansi 0,595 > 0,05. Rangkuman analisis terdapat dalam tabel
berikut:
Tabel Hasil Uji Normalitas
C. PEMBAHASAN
Sense of humor merupakan gabungan dari beberapa aspek yang mencakup
kemampuan untuk menciptakan, mengenali, dan menghargai humor yang membuat
seseorang tertawa atau tersenyum, serta memberikan kesenangan sebagai mekanisme
untuk mengatasi dan mencapai tujuan sosial (Thorson dan Powell, 1997). Ada empat
aspek penting dari sense of humor, yaitu:
a. Humor Production, yaitu kemampuan untuk menemukan hal-hal yang
membuat seseorang tertawa dan memberikan kesenangan pada setiap
peristiwa, serta berhubungan dengan perasaan diterima oleh
lingkungan;
b. Coping with Humor, yaitu cara seseorang menggunakan hal-hal yang
membuat orang lain tertawa, menimbulkan kesenangan untuk
mengatasi situasi yang emosional dan stres;
c. Humor Appreciation, yaitu kemampuan untuk menghargai hal-hal yang
membuat seseorang tertawa dan memberikan kesenangan, hal ini
terkait dengan internal locus of control dalam mempersepsikan setiap
peristiwa lucu sebagai bagian dari perilaku orang lain;
d. Attitude Toward Humor, yaitu kemampuan atau kondisi yang
mencerminkan kecenderungan seseorang untuk tertawa dalam situasi
yang lucu.
Kecemasan adalah sebuah kondisi psikologis seseorang berupa munculnya
perasaan takut dan khawatir, meskipun yang ditakutkan belum tentu terjadi. Kata
kecemasan terdiri dari bahasa Latin (Anxious) dan bahasa Jerman (Anst), yaitu kata
yang menggambarkan dampak negatif dan stimulasi fisik (Hanifah et al., 2020).
Kecemasan dapat diartikan sebagai keadaan tegang, perasaan tidak nyaman, dan
khawatir akan suatu peristiwa yang tidak menyenangkan. Beberapa sumber penyebab
tidak diketahui, dan manifestasi kecemasan dapat menyebabkan keadaan somatik dan
psikologis (Sumirta et al., 2019). Penting untuk diingat bahwa kecemasan adalah hal
yang normal dan banyak dialami oleh banyak orang. Namun, jika kecemasan ini
mengganggu kehidupan sehari-hari, menghambat fungsi sosial atau akademik, bahkan
menyebabkan penderitaan yang berlebihan, penting untuk mencari bantuan
profesional seperti psikolog atau konselor yang dapat membantu individu dalam
mengatasi kecemasan dan mengembangkan strategi untuk menghadapinya.
Sense of humor dan kecemasan sendiri memiliki keterkaitan dan saling
berhubungan satu sama lain. Berdasarkan penelitian sebelumnya berjudul
"Peningkatan Sense of Humor untuk Menurunkan Kecemasan pada Lansia" yang
dilakukan oleh Arifiati dan Wahyuni (2019). Penelitian tersebut bertujuan untuk
mengetahui peningkatan rasa humor untuk mengurangi kecemasan pada lansia.
Penelitian ini dilakukan pada 100 orang Lansia berusia 60-90 tahun di Posyandu
Bolon Colomadu Karanganyar yang diambil menggunakan teknik total sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasa humor memiliki peran untuk menurunkan
tingkat kecemasan Lansia. Terdapat juga penelitian lainnya berjudul "Sense of
Humor dan Kecemasan Menghadapi Ujian di Kalangan Mahasiswa" yang dilakukan
oleh Zulkarnain dan Novliadi (2009). Penelitian tersebut bertujuan untuk untuk
menyelidiki hubungan antara sense of humor dan kecemasan terhadap ujian. Subjek
penelitian adalah 186 yang terdiri dari 154 perempuan dan 32 laki-laki. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa sense of humor memiliki peran untuk menurunkan
tingkat kecemasan dalam menghadapi ujian. Jadi, dari beberapa penelitian tersebut
dapat disimpulkan bahwa sense of humor berpengaruh terhadap tingkat kecemasan
seseorang.
Namun, dalam psikoedukasi ini menghasilkan skor tingkat sense of humor
yang tidak signifikan antara sebelum dan sesudah mengikuti psikoedukasi. Hal ini
dapat terjadi karena beberapa faktor salah satunya karena jumlah subjek yang
memenuhi kriteria usia dewasa awal tidak mencapai target jumlah responden yang
ditetapkan sebelum psikoedukasi dilaksanakan. Sehingga, analisis hasil penelitian
diukur menggunakan jumlah sampel yang tersedia meskipun dengan jumlah yang
sangat sedikit.