Anda di halaman 1dari 6

BAB V

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Penelitian

Bab ini akan menjabarkan mengenai hasil penelitian dan menguraikan

serta menganalisa hasil yang menjelaskan mengenai [Judul]. Penelitian telah

dilaksanakan di [Tempat Penelitian] mulai [Waktu Penelitian]. Jumlah

responden dalam penelitian ini sebanyak 30 penderita stroke iskemik yang telah

memenuhi kriteria inklusi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk [Jabarkan].

B. Karakteristik Responden

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Data karakteristik responden yang digolongkan menurut usia dapat

dilihat berdasarkan diagram berikut:


3%

13% Usia 30-40


20% Usia 41-50
Usia 51-60
30% Usia 61-70
Usia > 75
33%

Diagram 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia


(Data Primer, 2022)

Berdasarkan diagram diatas, didapatkan hasil bahwa presentase

jumlah responden terbanyak berada pada rentang usia 51-60 tahun sebesar

34%, kemudian jumlah responden terbanyak berada pada rentang usia 41-

50 tahun, kemudian terdapat 20% responden dengan usia 61-70 tahun dan

terdapat 13% responden dengan usia 61-70 tahun dan hanya terdapat 3%
pasien dengan usia diatas 75 tahun. Dapat disimpulkan bahwa responden

terbanyak berasal dari rentang usia 51-60 tahun.

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Adapun berdasarkan jenis kelamin, didapatkan responden dengan

hasil berikut.

37% Laki-Laki
Perempuan
63%

Diagram 5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin


(Data Primer, 2022)

Diagram diatas menunjukkan bahwa dari sebanyak 30 responden

telah didominasi oleh jenis kelamin perempuan dengan presentase sebesar

63% dengan jumlah total responden mencapai 19 orang.

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Hasil Kuisioner Barthel Index

Hasil penelitian berdasarkan pada nilai kuisioner barthel index

telah terbagi atas beberapa interpretasi, yakni nilai 0-20 merupakan

ketergantungan penuh, 21-40 memiliki ketergantungan berat, 41-60 adalah

responden dengan ketergantungan sedang, nilai 61-90 merupakan

ketergantungan berat dan apabila responden memiliki nilai 91-100

merupakan pasien mandiri. Hasil penelitian berdasarkan interpretasi nilai

kuisioner barthel index dapat dilihat pada diagram berikut ini.


3%

Ketergantungan Penuh
30% 27% Ketergantungan Berat
Ketergantungan Sedang
Ketergantungan Ringan
Mandiri

40%
Diagram 5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Hasil Kuisioner Index
Barthel
(Data Primer, 2022)

Berdasarkan diagram diatas, responden dengan ketergantungan

penuh berjumlah 1 orang dengan presentase 3%, responden dengan

ketergantungan berat berjumlah 8 orang dengan presentase 27%,

responden dengan ketergantungan sedang memiliki presentase 40%

dengan jumlah 12 orang, sementara untuk responden dengan

ketergantungan ringan memiliki presentase 30% dengan total 9 respoden.

Sedangkan responden dengan interpretasi mandiri tidak ditemukan.

Sehingga, responden dengan ketergantungan sedang memiliki jumlah

responden paling banyak.

4. Karakteristik Responden Berdasarkan Hasil Kuisioner Kepatuhan

Rehabilitasi

Hasil penelitian berdasarkan pada nilai kuisioner barthel index

telah terbagi atas beberapa interpretasi, yakni nilai kuisioner <6 artinya

responden memiliki tingkat kepatuhan yang rendah. Namun, apabila hasil

kuisioner memiliki nilai 6 sampai dengan 8 atau kurang maka tingkat

kepatuhan sedang. Tingkat kepatuhan tinggi apabila nilai kuisioner lebih

dari 8. Hasil dapat dilihat pada diagram 5.4 berikut.


23%
30%
Rendah
Sedang
Tinggi

47%

Diagram 5.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Hasil Kuisioner


Kepatuhan Rehabilitasi
(Data Primer, 2022).

Hasil diagram 5.4 diatas menunjukkan bahwa tingkat kepatuhan

rendah memiliki presentase sebesar 30%, tingkat kepatuhan sedang

memiliki nilai 47% serta responden dengan tingkat kepatuhan tinggi

mencapai 23%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa responden dengan

tingkat kepatuhan sedang memiliki jumlah responden terbanyak.

C. Uji Analisa Data

Uji analisa data yang akan digunakan dalam penelitian ini merupakan uji

univariat dengan menggunakan uji normalitas dan uji bivariate dengan

menggunakan uji korelasi.

1. Uji Normalitas

Uji univariat merupakan uji untuk data dalam masing-masing

kelompok. Uji univariat yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji

normalitas. Jenis uji yang digunakan merupakan uji normalitas Saphiro

Wilk dikarena jumlah responden < 50 orang. Uji analisa data dilakukan

dengan menggunakan aplikasi SPSS. Hasil uji normalitas dapat dilihat

pada tabel 5.1 berikut.


Tabel 5.1 Uji Normalitas
Hasil Uji Normalitas
Variabel N Saphiro Wilk
Sig 2-Tailed α
Index Barthel 30 0.567 0.05
Kepatuhan Rehabilitasi 30 0.009 0.05

Uji: Saphiro-Wilk: Keterangan: N=Jumlah responden; α = alpha; Sig = ρ


value

Berdasarkan hasil uji normalitas, didapatkan hasil sig 2 tailed

0.567 yang artinya p value > 0.05 pada uji normalitas pada Index Barthel

yang artinya distribusi datanya normal. Sedangkan hasil uji normalitas

pada hasil kuisioner kepatuhan rehabilitasi didapatkan hasil sig 2 tailed

0.009 yang artinya < 0.05 yang menandakan distribusi datanya tidak

normal. Sehingga apabila kedua data tidak sama maka otomatis data

tersebut tidak normal. Selanjutnya, dalam menentukan hubungan akan

dilakukan uji korelasi dengan menggunakan Spearman Rho dikarenakan

distribusi datanya tidak normal (Sugiyono, 2013).

2. Uji Korelasi

Selanjutnya dilakukan uji data bivariate yang mana menggunakan

uji dua data yang diteliti. Adapun uji bivariate yang digunakan adalah uji

korelasi. Dari hasil uji normalitas penelitian didapatkan hasil data yang

berdistribusi tidak normal, maka uji korelasi yang digunakan adalah uji

Spearman Rho. Hasil uji dapat dilihat pada tabel 5.2 berikut ini.
Tabel 5.2 Uji Korelasi
Koefisien
Variabel N Sig 2-Tailed
Korelasi
Hubungan nilai Index
barthel dengan kepatuhan
30 0.063 1.000
rehabilitasi pada pasien
penderita stroke iskemik
Uji: Spearman Rho, Keterangan: N=Jumlah responden; Sig = ρ value;
Koefisien korelasi: Kekuatan hubungan antar variabel

Hasil uji korelasi menggunakan uji Spearman Rho menunjukkan

adanya hasil sig 2 tailed sebesar 0.063 yang artinya nilai tersebut lebih

besar daripada 0.05. Sehingga dalam kasus ini H1 diterima yang artinya

terdapat hubungan antara tingkat kemandirian pasien terhadap tingkat

kepatuhan terapi pada penderita stroke iskemik. Adapun pada koefisien

korelasi didapatkan hasil sebesar 1.000 yang menandakan bahwa

hubungan antara keduaya searah dan memiliki korelasi yang sangat kuat

(Schober et al, 2018).

Anda mungkin juga menyukai