1. Univariat
Analisis univariat merupakan suatu analisis yang yang digunakan untuk meringkas
kumpulan data agar menjadi suatu informasi yang berguna bagi banyak orang, contoh
dari analisis univariat adalah statistika deskriptif. Statistik deskriptif merupakan
bagian penting dari suatu penelitian yang digunakan untuk menggambarkan ciri-ciri
dasar data yang hendak digunakan. Data akan memiliki arti apabila dapat disajikan
melalui ringkasan statistik deskriptif suatu data set dengan atau tanpa analitik
sehingga mudah dipahami. Statistik deskriptif digunakan untuk mengomunikasikan
suatu informasi secara sederhana. Salah satu jenis penyajian statistik deskriptif adalah
distribusi frekuensi. Berikut ini adalah hasil dari distribusi frekuensi yang
dicantumkan pada Tabel berikut ini.
Hasil Statistika Deskriptif
Statistik Chi Square digunakan ketika variabel yang hendak digunakan berskala
kategorik. Statistik Chi Square digunakan untuk mengetahui keterkaitan antara dua
variabel dengan dasar pengujian selisih nilai proporsi dari nilai observasi dengan nilai
harapan. Hipotesis yang digunakan pada uji Chi Square sebagai berikut:
Pengambilan keputusan uji Chi Square didasarkan pada dua hal. yaitu nilai hitung
yang dibandingkan dengan nilai kritis dan p-value (Nilai Asymp. Sig) yang dibandingkan
dengan taraf signifikansi (5%). Hasil uji memutuskan untuk menolak H 0 apabila : Nilai
P-Value < 0.05. Hasil analisis Chi Square untuk mengetahui hubungan antara masing-
masing variabel independen terhadap variabel dependen.
Hubungan Pengetahuan dengan Kecemasan
Kualitas Tidur
Aktivitas Fisik Total P-Value OR
Buruk Baik
Ringan n 87 10 97
% 89.7% 10.3% 100.0%
Sedang n 1 2 3 0.037 17.400
% 33.3% 66.7% 100.0%
n 88 12 100
Total
% 88.0% 12.0% 100.0%
Berdasarkan Tabel diatas, diperoleh informasi pada hubungan antara aktivitas fisik dengan
kualitas tidur didapatkan hasil responden dengan aktivitas fisik ringan sebanyak 97 responden
dengan rincian 87 responden memiliki kualitas tidur buruk dengan persentase 89.7% dan 10
responden memiliki kualitas tidur baik dengan persentase 10.3%
Pada responden yang memiliki aktivitas fisik sedang terdapat 3 responden dengan rincian
1 responden memiliki kualitas tidur buruk dengan persentase 33.3% dan 2 responden
memiliki kualitas tidur baik dengan persentase 66.7%. Pada nilai expected count, nilai cell
dengan nilai < 5, sehingga pengujian dialihkan pada uji fisher, dan didapatkan nilai p-value
sebesar 0.037 nilai tersebut < 0.05 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Berdasarkan hasil
uraian tersebut, maka dapat diputuskan bahwa terdapat hubungan antara aktivitas fisik
dengan kualitas tidur. Pada odd ratio didapatkan nilai sebesar 17.400, artinya responden
dengan aktivitas fisik ringan berpeluang 17.400 kali mengalami kualitas tidur buruk daripada
responden dengan aktivitas fisik sedang