Anda di halaman 1dari 8

Hasil Penelitian

Analisis Univariat

Karakteristik responden. Karakteristik responden terbagi berdasarkan Umur,

Paritas, dan Status Kehamilan.

Umur. Gambaran karakteristik responden berdasarkan umur dapat dilihat

dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 1

Umur n %
40 – 45 Tahun 50 29,2
46 – 50 Tahun 67 39,2
> 50 Tahun 54 31,6
Total 171 100,0

Distribusi karakteristik responden berdasarkan umur menunjukkan bahwa dari

117 responden, maka umur responden paling banyak adalah responden dengan umur

46-50 tahun sebanyak 67 responden (39,2%), diikuti dengan responden dengan umur

>50 tahun sebanyak 54 responden (31,6%), dan responden dengan umur 40-45 tahun

sebanyak 50 responden (29,2%).

Pendidikan Terakhir. Gambaran karakteristik responden berdasarkan

pendidikan terakhir dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 2

Pendidikan Terakhir n %
Sekolah Dasar 42 24,6
Sekolah Menengah 52 30,4
Perguruan Tinggi 77 45,0
Total 171 100,0
Distribusi karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir

menunjukkan bahwa dari 171 responden, maka responden dengan pendidikan terakhir

paling banyak yaitu perguruan tinggi sebanyak 77 responden (45,0%), diikuti dengan

responden berpendidikan terakhir sekolah menengah sebanyak 52 responden (30,4%),

dan responden dengan pendidikan terakhir sekolah dasar sebanyak 42 responden

(24,6%).

Pekerjaan. Gambaran karakteristik responden berdasarkan pekerjaan dapat

dilihat dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 3

Pekerjaan n %
Tidak Bekerja/IRT 49 28,7
PNS/Polri/TNI 30 17,5
Pedagang 31 18,1
Buruh 16 9,4
Karyawan Swasta 45 26,3
Total 171 100,0

Distribusi karakteristik responden berdasarkan pekerjaan menunjukkan bahwa

dari 171 responden, maka pekerjaan responden paling banyak adalah responden

dengan pekerjaan tidak bekerja/IRT sebanyak 49 responden (28,7%), diikuti dengan

responden dengan pekerjaan sebagai karyawan swasta sebanyak 45 responden

(26,3%), responden dengan pekerjaan pedagang sebanyak 31 responden (18,1%),

responden dengan pekerjaan PNS/Polri/TNI sebanyak 30 responden (17,5%), dan

responden dengan pekerjaan buruh sebanyak 16 responden (9,4%)


Kepercayaan Diri Responden.

Tabel 4

Kategori Kepercayaan Diri n %


Percaya Diri 74 43,3
Tidak Percaya Diri 97 56,7
Total 171 100,0

Distribusi kategorik kepercayaan diri responden menunjukkan bahwa dari

1717 responden yang paling dominan adalah responden tidak percaya diri yaitu

sebanyak 97 responden (56,7%) dan responden yang percaya diri sebanyak 74

responden (43,3%).

Dukungan Suami Responden.

Tabel 5

Dukungan Suami n %
Ada Dukungan 55 32,2
Tidak Ada Dukungan 116 67,8
Total 171 100,0

Distribusi kategorik dukungan suami responden menunjukkan bahwa dari 171

responden yang paling dominan adalah responden dengan tidak ada dukungan suami

yaitu sebanyak 116 responden (67,8%) dan responden dengan ada dukungan suami

sebanyak 55 responden (32,2%).


Kecemasan Terhadap Wanita Menopause .

Tabel 6

Kecemasan Wanita Menopause n %


Tidak Ada Kecemasan 1 0,6
Cemas Ringan 24 14,0
Cemas Sedang 49 28,7
Cemas Berat 89 52,0
Cemas Berat Sekali 8 4,7
Total 171 100,0
Distribusi kategorik kecemasan terhadap wanita menopause menunjukkan

bahwa dari 171 responden yang paling dominan terdapat pada kategori cemas berat

sebanyak 89 responden (52,0%), diikuti dengan cemas sedang sebanyak 49 responden

(28,7%), cemas ringan sebanyak 24 responden (14,0%), cemas berat sekali sebanyak

8 responden (4,7%), dan tidak ada kecemasan sebanyak 1 responden (0,6%).


Analisis Bivariat

Hubungan Kepercayaan Diri dengan Kecemasan Wanita Menopause.

Tabel 8

Correlations
Kepercayaan Diri Kecemasan
Spearman's rho Kepercayaan Correlation
1.000 .530**
Diri Coefficient
Sig. (1-tailed) . .000
N 171 171
Kecemasan Correlation
.530** 1.000
Coefficient
Sig. (1-tailed) .000 .
N 171 171
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-
tailed).
Uji korelasi antara kepercayaan diri (variabel X1) dengan kecemasan terhadap

wanita menopause (variabel Y) menggunakan uji Spearman’s rho menghasilkan nilai

sebesar 0,000 atau (< 0,05) yang menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan

antar variabel. Nilai koefisien korelasi Spearman (rs) menunjukkan nilai sebesar 0,530

yang berarti kekuatan hubungan kuat antara variabel kepercayaan diri dengan

variabel kecemasan terhadap wanita menopause. Nilai korelasi (rs) positif

menunjukkan bahwa arah hubungan positif. Ini artinya, semakin tinggi variabel X1

(kepercayaan diri) maka akan semakin tinggi pula variabel Y (kecemasan terhadap

wanita menopause).
Tabulasi Silang Kepercayaan Diri Dengan Kecemasan Wanita Menopause

Tabel 9

Kecemasan Wanita Menopause Total


Kepercayaan Diri Tidak Ada Cemas Cemas Cemas Cemas
Kecemasan Ringan Sedang Berat Berat Sekali
n % n % n % n % n % n %
Percaya Diri 1 1,4 24 32,4 27 36,5 21 28,4 1 1,4 74 100,0
Tidak Percaya 0 ,0 0 ,0 22 22,7 68 70,1 7 7,2 97 100,0
Diri
Berdasarkan analisa data yang diperoleh, tabulasi silang kepercayaan diri

dengan kecemasan wanita menopause menunjukkan bahwa dari 171 responden,

responden yang tidak percaya diri dan mengalami kecemasan berat adalah responden

yang paling dominan yaitu sebanyak 68 responden (70,1%). Responden yang percaya

diri paling dominan mengalami kecemasan sedang yaitu sebanyak 27 responden

(36,5%).
Hubungan Dukungan Suami dengan Kecemasan Wanita Menopause.

Tabel 10

Correlations
Dukungan Suami Kecemasan
Spearman's rho Dukungan Correlation
1.000 .707**
Suami Coefficient
Sig. (1-tailed) . .000
N 171 171
Kecemasan Correlation
.707** 1.000
Coefficient
Sig. (1-tailed) .000 .
N 171 171
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-
tailed).
Uji korelasi antara dukungan suami (variabel X2) dengan kecemasan terhadap

wanita menopause (variabel Y) menggunakan uji Spearman’s rho menghasilkan nilai

sebesar 0,000 atau (< 0,05) yang menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan

antara dukungan suami dengan kecemasan terhadap wanita menopause. Nilai

koefisien korelasi Spearman (rs) menunjukkan nilai sebesar 0,707 yang berarti

kekuatan hubungan antara variabel dukungan suami dengan variabel kecemasan

terhadap wanita menopause adalah hubungan kuat. Nilai korelasi (rs) positif

menunjukkan bahwa arah hubungan positif. Ini artinya, semakin tinggi variabel X2

(dukungan suami) maka akan semakin tinggi pula variabel Y (kecemasan terhadap

wanita menopause).

Tabulasi Silang Dukungan Suami Dengan Kecemasan Wanita Menopause


Tabel 9

Kecemasan Wanita Menopause Total


Dukungan Suami Tidak Ada Cemas Cemas Cemas Cemas
Kecemasan Ringan Sedang Berat Berat Sekali
n % n % n % n % n % n %
Ada Dukungan 1 1,8 16 29,1 37 67,3 1 1,8 0 ,0 55 100,0
Tidak Ada 0 ,0 8 6,9 12 10,3 88 75,9 8 6,9 116 100,0
Dukungan
Berdasarkan analisa data yang diperoleh, tabulasi silang dukungan suami

dengan kecemasan wanita menopause menunjukkan bahwa dari 171 responden,

responden yang tidak ada dukungan suami dan mengalami kecemasan berat adalah

responden yang paling banyak yaitu sebanyak 88 responden (75,9%). Responden

yang mendapat dukungan suami paling dominan mengalami kecemasan sedang yaitu

sebanyak 37 responden (67,3%).

Anda mungkin juga menyukai