Anda di halaman 1dari 12

Hasil Penelitian

Karakteristik responden. Karakteristik responden terbagi berdasarkan jenis kelamin, umur,

status pernikahan, pendidikan terakhir, dan jumlah anggota keluarga. Gambaran karakteristik

responden dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 1

Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) di


Pasar Sukaramai Medan Tahun 2020

Kategori Karakteristik Responden n %


Jenis Kelamin
Laki-laki 7 35,0
Perempuan 13 65,0
Umur
< 35 tahun 1 5,0
> 35 tahun 19 95,0
Status Pernikahan
Menikah 20 100,0
Pendidikan Terakhir
SMP/sederajat 2 10,0
SMA/SMK sederajat 18 90,0
Jumlah Anggota Keluarga
2 2 10,0
3 7 35,0
4 7 35,0
5 2 10,0
6 1 5,0
7 1 5,0
Total 20 100,0

Berdasarkan tabel 1 diatas, diketahui bahwa karakteristik responden berdasarkan jenis

kelamin yang paling banyak yaitu perempuan sebanyak 13 responden (65,0%). Karakteristik

responden berdasarkan kategori umur paling banyak adalah > 35 tahun sebanyak 19 responden

(95,0%). Karakteristik responden berdasarkan status pernikahan paling banyak yaitu menikah

sebanyak 20 responden (100,0%). Karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir

paling banyak yaitu SMA/SMK sederajat sebanyak 18 responden (90,0%). Karakteristik


responden berdasarkan jumlah anggota keluarga responden paling banyak berjumlah 3 anggota

keluarga dan 4 anggota keluarga masing masing sebanyak 7 responden (35%).

Kemampuan membayar (ability to pay) responden. Kemampuan membayar Pekerja Bukan

Penerima Upah (BPBU) di Pasar Sukaramai Medan diuraikan dalam tingkat pendapatan,

penghasilan tambahan, tingkat pengeluaran (pengeluaran makanan, pengeluaran non makanan,

pengeluaran non essensial), ATP 1, kemampuan membayar ATP 1, ATP 2, dan kemampuan

membayar ATP 2.

Tingkat Pendapatan. Pendapatan adalah jumlah seluruh penghasilan atau pendapatan

seluruh anggota keluarga yang telah bekerja. Penyajian data berdasarkan tingkat pendapatan

keluarga dapat dilihat pada distribusi tabel berikut:

Tabel 2

Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendapatan Keluarga per Bulan pada Pekerja
Bukan Penerima Upah (PBPU) di Pasar Sukaramai Medan Tahun 2020

Pendapatan (Rupiah) n %
2.500.000 – 2.999.999 4 20,0
> 3.000.000 16 80,0
Total 20 100,0
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa pendapatan keluarga per bulan paling banyak

pada kelompok > Rp 3.000.000 yaitu sebanyak 16 responden (80,0%) diikuti dengan pendapatan

keluarga per bulan pada kelompok Rp 2.500.000 – Rp 2.999.999 sebanyak 4 responden (20,0%)
Tingkat Pendapatan Berdasarkan UMR. Tingkat pendapatan keluarga berdasarkan

UMR Kota Medan Tahun 2020 dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 3

Distribusi Responden Berdasarkan UMR Tingkat Pendapatan per Bulan pada Pekerja Bukan
Penerima Upah (PBPU) di Pasar Sukaramai Medan Tahun 2020

Tingkat Pendapatan n %
UMR 14 70,0
Tidak UMR 6 30,0
Total 20 100,0
Berdasarkan tabel 3 tingkat pendapatan responden berdasarkan UMR paling banyak

berada pada kategori UMR yaitu sebanyak 14 responden (70,0%) diikuti dengan tingkat

pendapatan tidak UMR sebanyak 6 responden (30,0%).

Penghasilan Tambahan. Penghasilan tambahan adalah penghasilan responden dalam

setahun yang diluar dalam penghasilan utama namun penghasilan tambahan ini tidak menetap

setiap tahunnya. Penyajian data berdasarkan penghasilan tambahan keluarga dapat dilihat pada

distribusi tabel berikut:

Tabel 4

Distribusi Responden Berdasarkan Penghasilan Tambahan Keluarga per Bulan pada Pekerja
Bukan Penerima Upah (PBPU) di Pasar Sukaramai Medan Tahun 2020

Penghasilan Tambahan n %
(Rupiah)
Tidak Ada 15 75,0
600.000 1 5,0
1.000.000 2 10,0
2.000.000 2 10,0
Total 20 100,0
Berdasarkan tabel 4 menunjukkan bahwa penghasilan tambahan keluarga per bulan

paling banyak yaitu tidak ada sebanyak 15 responden (75,0%), diikuti dengan penghasilan

tambahan keluarga per bulan sebesar Rp 2.000.000 dan Rp 1.000.000 masing-masing sebanyak 2
responden (10,0%), dan penghasilan tambahan keluarga per bulan sebesar Rp 600.000 sebanyak

1 responden (5,0%).

Tingkat Pengeluaran. Tingkat pengeluaran responden meliputi pengeluaran makanan,

pengeluaran non makanan, dan pengeluaran non essensial.

Pengeluaran Makanan. Pengeluaran makanan adalah keseluruhan dari pengeluran

responden selama satu bulan yang berupa makanan pokok (beras), ikan, daging, telur, susu,

buah, bumbu-bumbu, minyak, serta konsumsi lainnya yang dihitung dalam satuan rupiah.

Penyajian data berdasarkan tingkat pengeluaran makanan keluarga dapat dilihat pada distribusi

tabel berikut

Tabel 5

Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pengeluaran Makanan Keluarga per Bulan pada
Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) di Pasar Sukaramai Medan Tahun 2020

Pengeluaran Makanan n %
(Rupiah)
1.000.000 – 1.499.999 7 35,0
> 1.500.000 13 65,0
Total 20 100,0
Berdasarkan tabel 5 menunjukkan bahwa pengeluaran makanan keluarga per bulan paling

banyak berjumlah >Rp 15.000.000 yaitu sebanyak 13 responden (65,0%) dan pengeluaran

makanan keluarga per bulan sebesar RP 1.000.000 – Rp 1.499.999 sebanyak 7 orang (35,0%).

Pengeluaran Non Makanan. Pengeluaran non makanan adalah keseluruhan dari

pengeluaran responden selama satu bulan yang berupa pengeluaran untuk kebutuhan sehari-hari

seperti biaya pendidikan, perumahan, keperluan rumah tangga, biaya aneka barang dan jasa,

barang tahan lama, serta pengeluaran untuk pajak dan kontrak rumah yang dihitung dalam

satuan rupiah. Penyajian data berdasarkan tingkat pengeluaran non makanan keluarga dapat

dilihat pada distribusi tabel berikut:


Tabel 6

Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pengeluaran Non Makanan Keluarga per Bulan
pada Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) di Pasar Sukaramai Medan Tahun 2020

Pengeluaran Non Makanan n %


(Rupiah)
500.000 – 999.999 10 50,0
1.000.000 – 1.499.999 8 40,0
> 1.500.000 2 10,0
Total 20 100,0
Berdasarkan tabel 6 menunjukkan bahwa pengeluaran non makanan keluarga per bulan

paling banyak berjumlah Rp 500.000 – Rp 999.999 yaitu sebanyak 10 responden (50,0%),

pengeluaran non makanan keluarga per bulan sebesar Rp 1.000.000 – Rp 1.499.999 sebanyak 8

orang (40,0%), dan pengeluaran makanan keluarga per bulan sebesar > Rp 1.500.000 sebanyak 2

orang (10,0%).

Pengeluaran Non Essensial. Pengeluaran non essensial adalah pengeluaran rumah

tangga selama satu bulan yang meliputi pengeluaran keperluan pesta, upacara, rokok, jajan,

serta pengeluaran untuk hiburan yang dihitung dalam satuan rupiah. Penyajian data berdasarkan

tingkat pengeluaran non essensial keluarga dapat dilihat pada distribusi tabel berikut:

Tabel 7

Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pengeluaran Non Essensial Keluarga per Bulan
pada Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) di Pasar Sukaramai Medan Tahun 2020

Pengeluaran Non Makanan n %


(Rupiah)
> 500.000 20 100,0
Berdasarkan tabel 7 menunjukkan bahwa pengeluaran non essensial keluarga per bulan

seluruhnya sebesar > Rp 500.000 yaitu sebanyak 20 orang (100,0%).

Besar Kemampuan Membayar (Ability To Pay) Responden. Perhitungan kemampuan

membayar responden pada penelitian ini digunakan untuk menghitung besar kemampuan

Pekerja Bukan Penerima Upah (BPBU) di Pasar Sukaramai Medan dalam membayar
tunggakan iuran JKN. Dengan menggunakan rumus ATP 1 dan rumus ATP 2.

ATP 1 Responden. Perhitungan kemampuan membayar menggunakan ATP 1 yaitu

total pendapatan dikurang total pengeluaran dibagi jumlah tanggungan. Penyajian data

berdasarkan kemampuan membayar ATP 1 responden dengan kategori maksimum dan

minimum dapat dilihat pada distribusi tabel berikut:

Tabel 8

Distribusi Responden Berdasarkan ATP 1 Keluarga pada Pekerja Bukan Penerima Upah
(PBPU) di Pasar Sukaramai Medan Tahun 2020

Kategori Kemampuan Membayar (Rp)


Maksimum 825.000
Minimum 11.666
Mean 163.437
Berdasarkan tabel 8 bahwa minimum kemampuan membayar responden dengan

menggunakan rumus ATP 1 adalah Rp 11.666 dan maksimum Rp 825.000/orang. Rata-rata

kemampuan membayar responden sebesar Rp 163.437 dari perhitungan hasil kemampuan

membayar responden dengan menggunakan rumus ATP 1.

Kemampuan Membayar ATP 1 Responden. Penyajian data untuk melihat responden

berdasarkan kategori mampu dan tidak mampu dalam membayar ATP 1 dapat dilihat pada

distribusi tabel berikut:

Tabel 9

Distribusi Responden Berdasarkan Kemampuan Membayar ATP 1 pada Pekerja Bukan


Penerima Upah (PBPU) di Pasar Sukaramai Medan Tahun 2020

Kemampuan Membayar n %
Mampu 12 60,0
Tidak Mampu 8 40,0
Total 20 100,0
Berdasarkan tabel 9 menunjukkan bahwa berdasarkan perhitungan kemampuan

membayar responden dengan menggunakan rumus ATP 1 terbanyak ada dalam kategori mampu
sebanyak 12 responden (60,0%) dan terendah ada dalam kategori tidak mampu sebanyak 8

responden (40,0%).

ATP 2 Responden. Perhitungan kemampuan membayar menggunakan ATP 2 yaitu 5%

dikali total pengeluaran non makanan dan non essensial. Penyajian data berdasarkan

kemampuan membayar dengan menggunakan ATP 2 dapat dilihat pada distribusi tabel berikut:

Tabel 10

Distribusi Responden Berdasarkan ATP 2 Keluarga pada Pekerja Bukan Penerima Upah
(PBPU) di Pasar Sukaramai Medan Tahun 2020

Kategori Kemampuan Membayar (Rp)


Non Makanan (Rupiah) Non Essensial (Rupiah)
Maksimum 125.000 105.000
Minimum 28.500 26.500
Mean 50.187 49.200
Berdasarkan tabel 10 bahwa minimum kemampuan membayar responden dengan

menggunakan rumus ATP 2 non makanan adalah Rp 28.500 dan nilai minimum non essensial

sebesar Rp 26.500. Nilai maksimum non makanan sebesar Rp 125.000 dan nilai maksimum non

essensial sebesar Rp 105.000. Rata-rata kemampuan membayar responden dari segi non

makanan sebesar Rp 50.187 dan rata rata kemampuan responden membayar dari segi non

essensial sebesar Rp 49.200.


Kemampuan Membayar ATP 2 Responden. Penyajian data untuk melihat responden

berdasarkan kategori mampu dan tidak mampu dalam membayar ATP 1 dapat dilihat pada

distribusi tabel berikut:

Tabel 11

Distribusi Responden Berdasarkan Kemampuan Membayar ATP 2 pada Pekerja Bukan


Penerima Upah (PBPU) di Pasar Sukaramai Medan Tahun 2020

Kemampuan Membayar Non Makanan (Rupiah) Non Essensial (Rupiah)


n % n %
Mampu 10 50,0 12 60,0
Tidak Mampu 10 50,0 8 40,0
Total 20 100,0 20 100,0
Berdasarkan tabel 11 menunjukkan bahwa kemampuan membayar responden dengan

rumus ATP 2 untuk non makanan terbanyak berada dalam kategori mampu dan tidak mampu

masing-masing sebanyak 10 responden (50,0%). Kemampuan membayar responden dengan

menggunakan rumus ATP 2 untuk non essensial terbanyak berada dalam kategori mampu yaitu

sebanyak 12 responden (60,0&) dan diikuti dengan kemampuan membayar kategori tidak

mampu sebanyak 8 responden (40,0%).

Kemauan Membayar. Dalam pengukuran kemauan Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU)

dalam membayar tunggakan iuran maka digunakan pendekatan normatif aktual dan

pengetahuan mengenai tarif JKN.


Kemauan Membayar Normatif. Perpindahan kelas pelayanan diinginkan Pekerja Bukan

Penerima Upah (PBPU).

Tabel 12

Distribusi Responden Berdasarkan Perpindahan Kelas Pelayanan pada Pekerja Bukan

Penerima Upah (PBPU) di Pasar Sukaramai Medan Tahun 2020

Kemampuan Membayar Tetap Turun Kelas Total


n % n % n %
Kelas 1 0 0,0 1 100,0 1 100,0
Kelas 2 1 33,3 2 66,7 3 100,0
Kelas 3 16 100,0 0 0,0 16 100,0
Total 17 85,0 3 15,0 20 100,0
Tabel 12 menunjukkan bahwa berdasarkan perpindahan kelas pelayanan yang paling

banyak diinginkan ada pada kelas 3 tetap sebanyak 16 responden (100,0%) dan perpindahan

kelas pelayanan yang paling banyak turun yaitu kelas 2 sebanyak 2 responden (66,7%) yang

ingin turun kelas pelayanan.

Kemauan Membayar Total Tunggakan.

Tabel 13

Distribusi Responden Berdasarkan Kemauan Membayar Total Tunggakan pada Pekerja Bukan
Penerima Upah (PBPU) di Pasar Sukaramai Medan Tahun 2020

Kemampuan Membayar n %
Mau 4 20,0
Tidak Mau 16 80,0
Total 20 100,0
Berdasarkan tabel 13 bahwa kesediaan responden dalam membayar total tunggakan

terbanyak adalah tidak mau sebanyak 16 responden (80,0%) dan kesediaan responden yang mau

membayar total tunggakan sebanyak 4 responden (20,0%).


Pengetahuan Responden Mengenai JKN dan Tarif Iuran JKN. Penyajian data berdasarkan

pengetahuan responden mengenai JKN dan tarif iuran JKN dapat dilihat pada distribusi tabel

berikut:

Tabel 14

Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Mengenai JKN dan Iuran JKN pada Pekerja
Bukan Penerima Upah (PBPU) di Pasar Sukaramai Medan Tahun 2020

Kategori Pengetahuan n %
Baik 20 100,0
Berdasarkan tabel 14 bahwa pengetahuan responden seluruhnya baik yaitu sebanyak 20

responden (100%).

Sikap Responden Mengenai JKN dan Tarif Iuran JKN. Penyajian data berdasarkan sikap

responden mengenai JKN dan tarif iuran JKN dapat dilihat pada distribusi tabel berikut:

Tabel 15

Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Mengenai JKN dan Iuran JKN pada Pekerja Bukan
Penerima Upah (PBPU) di Pasar Sukaramai Medan Tahun 2020

Kategori Sikap n %
Baik 18 90,0
Kurang 2 10,0
Total 20 100,0
Berdasarkan tabel 15 bahwa sikap responden paling banyak dengan kategori baik

sebanyak 18 responden (90,0%) dan kategori kurang sebanyak 2 responden (10,0%).


Riwayat Penyakit Katastropik. Penyajian data berdasarkan riwayat penyakit Katastropik

responden maupun anggota dapat dilihat pada distribusi tabel berikut:

Tabel 16
Distribusi Responden Berdasarkan Riwayat Penyakit Katastropik pada Pekerja Bukan Penerima
Upah (PBPU) di Pasar Sukaramai Medan Tahun 2020

Riwayat Penyakit Katastropik n %


Ya 1 5,0
Tidak 19 95,0
Total 20 100,0
Berdasarkan tabel 16 menunjukkan bahwa riwayat penyakit katastropik responden

maupun keluarga paling banyak tidak memiliki riwayat penyakit katastropik sebanyak 19 orang

(95,0%) dan memiliki riwayat penyakit katastropik sebanyak 1 orang (5,0%)

Kemampuan Membayar dan Kemauan Membayar Aktual

Penyajian data berdasarkan hubungan kemampuan membayar dan kemauan membayar aktual

tunggakan iuran JKN dapat dilihat pada distribusi tabel berikut

Tabel 17

Distribusi Responden Berdasarkan Hubungan ATP 1 dan WTP Aktual pada Pekerja Bukan
Penerima Upah (PBPU) di Pasar Sukaramai Medan Tahun 2020

Kemauan Membayar Total


ATP 1 Mau Tidak Mau
n % n % n %
Mampu 4 33,3 8 66,7 12 100,0
Tidak Mampu 0 0,0 8 100,0 8 100,0
Total 4 20,0 16 80,0 20 100,0
Berdasarkan tabel 17 menunjukkan bahwa hubungan ATP 1 dan WTP aktual responden

terbanyak berada pada mampu namun tidak mau sebanyak 8 responden (66,7%) dan terbanyak

pada tidak mampu dan tidak mau sebanyak 8 responden (100,0%), sedangkan terendah berada

pada kategori tidak mampu namun mau sebanyak 0 responden (0%).


Tabel 18

Distribusi Responden Berdasarkan Hubungan ATP 2 Non Makanan dan WTP Aktual pada
Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) di Pasar Sukaramai Medan Tahun 2020

Kemauan Membayar Total


ATP 2 Non Makanan Mau Tidak Mau
n % n % n %
Mampu 4 40,0 6 60,0 10 100,0
Tidak Mampu 0 0,0 10 100,0 10 100,0
Total 4 20,0 16 80,0 20 100,0
Berdasarkan tabel 18 menunjukkan bahwa hubungan ATP 2 non makanan dan WTP

aktual responden terbanyak berada pada tidak mampu namun tidak mau sebanyak 10 responden

(100,0%) sedangkan terendah berada pada kategori tidak mampu namun mau sebanyak 0

responden (0%).

Tabel 19

Distribusi Responden Berdasarkan Hubungan ATP 2 Non Essensial dan WTP Aktual pada
Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) di Pasar Sukaramai Medan Tahun 2020

Kemauan Membayar Total


ATP 2 Non Essensial Mau Tidak Mau
n % n % n %
Mampu 4 33,3 8 66,7 12 100,0
Tidak Mampu 0 0 8 100,0 8 100,0
Total 4 20 16 80,0 20 100,0
Berdasarkan tabel 19 menunjukkan bahwa hubungan ATP 2 non essensial dan WTP

aktual responden terbanyak berada pada mampu namun tidak mau sebanyak 8 responden

(66,7%) dan tidak mampu namun tidak mau sebanyak 8 responden (100,0%), sedangkan

teremdah berada pada kategori tidak mampu namun mau sebanyak 0 responden (0%).

Anda mungkin juga menyukai