Anda di halaman 1dari 10

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENDAPATAN PENJUAL SOTO SOKARAJA ( Studi Kasus di Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas )

Isye Kurnianingwulan, Sukarsih, Lilis Siti Badriah Fakultas Ekonomi Unsoed Purwokerto ABSTRACT This research is entitled The Factors that influence income of soto sokaraja sellers. This research was done by survey, data was got directly from responden in Sokaraja in district of Sokaraja Banyumas regency. Based on this research the capital, work hour, and work experience significantly influence to income of soto sokaraja sellers, the education level did not influence to income soto sokaraja sellers. Thirty sampels of soto sokaraja selleres was choised from fivety soto sokaraja sellers. To find out the highes effect to income soto Sokaraja selleres Elasticity form was used in this research. Implication of this research the soto sokaraja sellers who has high capital would get higher income, the high work hour will be got higher income, also longer experience will be got higher income, the level of education not important for soto sokaraja sellers.

Key words : Soto Sokaraja Sellers, income. PENDAHULUAN

Soto Sokaraja adalah makanan yang sudah terkenal di Banyumas khususnya Sokaraja. Penjual soto sokaraja bahkan tidak terpusat di Sokaraja tetapi di tempat lain juga banyak dijual seperti di Purwokerto, Karang luas, bahkan sampai di daerah Buntu dan Sumpiuh. Pengalaman usaha merupakan lama waktunya seseorang dalam menjalankan usahanya. Sedangkan menurut Mubyarto ( 1999 ) jam kerja juga berpengaruh

terhadap tingkat pendapatan seseorang. Pada dasarnya pendapatan seseorang tergantung dari waktu / jam kerja yang dicurahkan. Selanjutnya Firmansyah ( 2008 ) menyatakan bahwa modal, tingkat pendidikan, jam kerja, dan usia secara simultan mempunyai pengaruh yang berarti terhadap pendapatan. Menurut Sadono Sukirno ( 2005 ) modal dapat diartikan sebagai pengeluaran, pembelanjaan penanaman modal pada perusahaan untuk menambah kemampuan memproduksi barang dan jasa yang tersedia dalam perekonomian. Dalam hal ini modal bagi penjual soto sokaraja adalah biaya produksi yaitu semua beban finansial yang harus ditanggung oleh produsen untuk menghasilkan barang/jasa agar siap digunakan oleh konsumen (Sukarsih dan Sarwin, 2006). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh modal, pengalaman usaha, jam kerja, tingkat pendidikan terhadap pendapatan penjual soto Sokaraja di Kecamatan Sokaraja. Untuk mengetahui faktor yang paling berpengaruh terhadap pendapatan penjual soto sokaraja di Sokaraja. Modal akan berkolerasi positif dengan tingkat pendapatan penjual soto Sokaraja. Semakin tinggi modal kemungkinan besar semakin tinggi pula pendapatannya. Pengusaha yang sudah berpengalaman umumnya bisa mengantisipasi hal-hal yang dapat menguntungkan atau merugikan usahanya dibandingkan pengusaha yang belum berpengalaman. Semakin tinggi tingkat pendidikan semakin baik pengelolaanya dan diharapkan pendapatannya pun meningkat. Jam kerja berkolerasi positif dengan

pendapatan pengusaha. Semakin lama jam kerja yang dicurahkan semakin meningkat pendapatannya. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian survey dengan metode simple random sampling, analisis yang digunakan adalah tabulasi dan analisis regresi. Untuk mengetahui faktor yang paling berpengaruh terhadap pendapatan penjual soto Sokaraja menggunakan rumus elastisitas. Lokasi penelitian adalah di Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2012. Penelitian ini termasuk dalam bidang ekonomi mikro. Populasi penjual soto Sokaraja jumlahnya 58 orang. Dari populasi yang ada dengan simple random sampling diperoleh sampel 30 orang penjual soto. HASIL DAN PEMBAHASAN A. DESKRIPSI RESPONDEN A.1. Responden menurut tingkat pendidikan Tabel 1. Banyaknya responden Menurut Pendidikan No. 1 2 3 4 Keterangan Tamat SLTA ke atas Tamat SLTP Tamat SD Belum / tidak tamat SD Jumlah Jumlah 16 7 7 0 30

Sumber : Kecamatan Sokaraja dalam angka, 2010 Dari tabel 3 terlihat bahwa responden yang pendidikannya tamat SD yaitu 7 orang, penduduk yang belum / tidak tamat SD 0 orang, tamat SLTP 7 orang, tamat

SLTA dan lulusan Akademi / Perguruan Tinggi sebanyak 16 orang. Jadi sebagian besar responden memiliki tingkat pendidikan yang relatif tinggi. A. 2. Responden menurut jenis kelamin Tabel 2. Jumlah responden berdasarkan jenis kelamin Laki laki Responden 8 Perempuan 22

B. DESKRIPSI VARIABEL PENELITIAN Untuk mengetahui modal yang dimiliki responden dapat dilihat pada table berikut ini : B. 1. Modal Untuk mengetahui modal yang dimiliki responden dapat dilihat pada table berikut : Tabel 3 Modal dan keuntungan Modal (juta rupiah) 36 79 10 12 13 15 16 18 Jumlah (orang) 15 5 4 4 2 Keuntungan rata rata per bulan (juta rupiah) 1.400.000 1.900.000 2.000.000 2.800.000 4.500.000 rata rata jumlah mang kok soto terjual per hari 52 60 63 81 120

Sebagian besar (rata-rata) modal yang dimiliki oleh penjual soto Sokaraja Rp. 3.000.000,00 Rp. 6.000.000,00 dengan keuntungan Rp. 1.400.000,00. Sedangkan modal yang tertinggi antara Rp. 16.000.000,00 Rp. 18.000.000,00 terdiri dari 2 orang dengan keuntungan rata - rata Rp. 4.500.000,00. Penjual soto sokaraja yang

modalnya antara Rp. 7.000.000,00 Rp. 9.000.000,00 keuntungan rata ratanya Rp. 1.900.000,00, kemudian yang modalnya antara Rp. 10.000.000,00 Rp. 12.000.000,00 keuntungan rata ratanya 2 juta rupiah, sedangkan yang modalnya antara Rp. 13.000.000,00 Rp. 15.000.000,00 keuntungan rata ratanya Rp. 2.800.000,00. Modal terendah Rp. 3.200.000,00 dan modal tertinggi Rp. 18.000.000,00. Terlihat bahwa semakin tinggi modal maka keuntungan semakin besar. Hasil penjualan soto Sokaraja dihitung dalam mangkok per hari antara 40 125 mangkok. Rata rata jumlah mangkok soto per hari 64 mangkok. Harga jual per mangkok Rp. 10.000,00. Pendapatan rata rata per hari Rp. 640.000,00.

B. 2. Pendidikan Hubungan pendidikan dan keuntungan dapat dilihat pada tabel 3: Tabel 4 Pendidikan dan keuntungan Pendidikan Tidak tamat SD Tamat SD Tamat SLTP Lulus SLTA ke atas Jumlah ( orang ) 0 7 7 16 Keuntungan rata rata per bulan ( rupiah ) 1.000.000 1.4.00.000 2.700.000

Dari tabel tersebut di atas terlihat bahwa keuntungan rata rata dari penjual soto sokaraja yang berpendidikan tamat SD Rp. 1.000.000,00, yang berpendidikan tamat

SLTP Rp. 1.4.00.000,00, dan yang berpendidikan SLTA sampai sarjana keuntungan rata rata Rp. 2.700.000,00 dan terlihat bahwa antara penjual yang tamat SD dengan tamat SLTP dan tamat SLTA ke atas keuntungannya berbeda tetapi tidak nyata secara statistik. Pendidikan terendah penjual soto berpendidikan tamat SD dan tertinggi SLTA ke atas. Sebagian besar penjual soto Sokaraja berpendidikan SLTA ke atas.Pengaruh jam kerja dan keuntungan dapat dilihat pada tabel berikut.

B.3. Jam kerja Tabel 5 Jam kerja dan keuntungan Jam kerja 58 9 11 12 14 15 17 18 20 21 24 Jumlah ( orang ) 5 10 11 0 1 3 Keuntungan rata rata per bulan ( rupiah ) 1.000.000 1.5.00.000 2.400.000 3.500.000 4.600.000

Tampak dari Tabel 3 bahwa jam kerja yang terendah antara 5 jam per hari. Sedangkan yang tertinggi antara 24 jam per hari. Sedangkan rata rata nya antara 9 14 jam per hari. Nampak terlihat bahwa semakin lama jam kerja semakin meningkatkan keuntungan dan kenaikan ini nyata sekali. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Evi Kusuma Wardani ( 2010 ), yang menyatakan bahwa variabel yang berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan pedagang kaki lima di kecamatan Purwokerto Utara adalah variabel modal awal dan jam kerja.

B. 4. Pengalaman usaha Pengaruh pengalaman usaha dan keuntungan dapat dilihat pada tabel : Tabel 6 Pengalaman usaha dan keuntungan Pengalaman usaha Jumlah ( orang ) ( tahun ) 1-<3 11 3-<5 16 5 3 Keuntungan rata rata per bulan ( rupiah ) 1.000.000 2.050.000 4.600.000

Berdasarkan data pada tabel 5 terlihat bahwa responden yang pengalaman usahanya antara 1 < 3 tahun terdiri dari 11 orang dengan keuntungan Rp. 1.000.000,00. Keuntungan terendah Rp. 1.000.000,00. Keuntungan paling tinggi Rp. 4,600.000,00. Sebagian besar berada pada keuntungan Rp. 2,050.000,00. Dari tabel diatas terlihat bahwa semakin lama pengalaman usaha semakin meningkat keuntungannya. C. Pengaruh modal, pendidikan jam kerja, dan pengalaman usaha terhadap pendapatan penjual soto Sokaraja. Dari analisis regresi diperoleh persamaan sebagai berikut : Y = - 0.123 + 0.074 X1 0.138 X2 + 0.112 X3 + 0.166 X4 ( 0.559 )( 3.105 ) ( - 1.60 ) Adjusted R2 = 0,920 F hitung = 84, 4456 ( 5.333 ) ( 1.873 )

Dimana : X1 = modal X2 = pendidikan X3 = jam kerja X4 = pengalaman usaha Y = pendapatan penjual soto Sokaraja = konstanta Dari persamaan regresi dapat dilihat bahwa setiap peningkatan modal 1 juta rupiah akan menambah keuntungan 0,074 rupiah. Modal berpengaruh signifikan terhadap pendapatan penjual soto Sokaraja dengan nilai signifikansi t hitung 3,105 > t table 5 % ( 2,06 ). Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Salama ( 2010 ) yang menyatakan bahwa modal, pengalaman usaha, berpengaruh nyata terhadap pendapatan pengusaha tahu. Dari persamaan regresi terlihat bahwa setiap penambahan jam kerja 1 jam meningkatkan keuntungan 0,112 rupiah. Jam kerja berpengaruh nyata terhadap pendapatan penjual soto Sokaraja dengan nilai signifikansi t hitung 5,333 > t table 5 % ( 2,06 ). Hal ini sesuai dengan penelitian Evi Kusuma Wardani ( 2010 ) yang menyatakan bahwa jam kerja dan modal berpengaruh pada pendapatan pedagang kaki lima. Dari persamaan regresi pengalaman usaha 1 tahun akan menambah keuntungan 0,166 rupiah. Hal ini sesuai dengan pendapat Muntaqo, F . A, (2010 ) bahwa masa

kerja berpengaruh positif pada responden artinya setiap penambahan pengalaman usaha selama 1 tahun akan meningkatkan keuntungan Rp. 0,166 rupiah . D. Variabel yang paling berpengaruh terhadap pendapatan penjual soto Sokaraja. Untuk mengetahui variabel yang paling berpengaruh terhadap pendapatan penjual soto Sokaraja digunakan uji elastisitas. Hasil uji elastisitas dapat dilihat pada tabel 7 : Tabel 7. Elastisitas faktor yang diuji Biaya modal X1 8,285 0,074 0,331 / Pendidikan X2 3,233 -0,138 -0,241 Jam kerja Pengalaman X3 usaha X4 11,366 3,187 0,113 0,694 0,166 0,286

Rata rata ( X i )
i Ei

Dari tabel ini terlihat bahwa nilai elastisitas tertinggi adalah jam kerja, diikuti oleh modal dan pengalaman usaha. Hal ini dapat diartikan bahwa jam kerja faktor yang paling berpengaruh terhadap pendapatan penjual soto Sokaraja. KESIMPULAN 1. Modal, jam kerja, dan pengalaman usaha berpengaruh signifikan terhadap pendapatan penjual soto Sokaraja sedangkan pendidikan tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan penjual soto Sokaraja. 2. Faktor yang paling berpengaruh terhadap pendapatan penjial soto Sokaraja adalah jam kerja.

3. Saran yang dapat diajukan apabila penjual soto sokaraja ingin meningkat keuntungannya harus menambah modal dan menambah jam kerja, dan pengalaman usaha. DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik Kabupaten Banyumas, 2010. Kecamatan Sokaraja dalam Angka, 2010. Mubyarto, 1999. Peluang Kerja dan Berusaha di pedesaan, BPFE, Yogyakarta. Muntaqo, F.A, (2010), Analisis Pendapatan dan Konsumsi Pedagang Kaki Lima di Jalan Kampus dan Jalan HR. Bunyamin Purwokerto Kabupaten Banyumas Skripsi. Fakultas Ekonomi, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto. ( Tidak dipublikasikan ). Sadono Sukirno, 2005. Mikro Ekonomi Teori pengantar, Edisi ke 3, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada Salama, Q.A, 2010. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pendapatan Pengusaha Tahu di Kabupaten Banjar Negara Skripsi. Fakultas Ekonomi, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto. ( Tidak dipublikasikan ). Sukarsih dan Sarwin 2006. Pengantar Ekonomi Milkro dan Ekonomi Makro, 2006, Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto. Wardani, E.K, (2010), Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Pedagang Kaki lima di Kecamatan Purwokerto Utara Skripsi. Fakultas Ekonomi, Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto. ( Tidak dipublikasikan ).

Anda mungkin juga menyukai