Anda di halaman 1dari 9

JURNAL ANALISIS PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI PADA USAHA MIKRO, KECIL,

DAN MENENGAH JAJANAN CITA RASA KHAS BALI (Studi Kasus UD. Sari Artha
Kue, Kec. Banjar, Kab. Buleleng)

Nama : Nur Khasanah


Stanbuk : 213-30-077
Mata Kuliah : Akuntansi Biaya
Jurusan :Manajemen Pagi
STIE PANCA BHAKTI PALU

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perusahaan menghitung biaya produksi
serta menguak berbagai alasan yang melatarbelakangi penentuan harga pokok produksi jajan pisang
kacang. Metode full costing menjadi metode yang dipilih untuk mereview kembali dan menganalisis
teknik perhitungan biaya produksi jajan pisang kacang pada usaha jajanan cita rasa khas bali milik Made
Yudana (30 tahun) yang berlokasi di Desa Banjar, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng. Metode
penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Jenis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah (1) Data primer dengan wawancara dan (2) Data sekunder yaitu dengan melakukan
studi kepustakaan. Perhitungan biaya produksi berdasarkan perusahaan sebesar Rp 1.322 per satu buah
jajan, sedangkan berdasarkan metode full costing diperoleh sebesar Rp 1.450 per satu buahnya.
Perhitungan ini menimbulkan selisih kurang sebesar Rp 128 rupiah. Berdasarkan hasil penelitian tersebut
dapat disimpulkan bahwa perusahaan sebaiknya memanfaatkan metode full costing dalam perhitungan
biaya produksi jajan pisang kacang dan jajan lainnya. Selain itu, perusahaan juga perlu meninjau kembali
perlakuan biaya untuk mendapatkan hasil perhitungan biaya produksi jajan yang lebih akurat.

Kata kunci: Biaya produksi, metode full costing , jajanan

Abstract
This study aimed at finding out how the company calculated the cost of production and revealing various
reasons behind the calculation of the cost production of banana peanuts snack. The full costing method
became the chosen method to review and analyze the technique of calculating the price of peanut banana
snack on Balinese snacks business owned by Made Yudana (30 years old), located in Banjar Village, Banjar
Subdistrict, Buleleng Disctrict. The research method used was qualitative research method. The type of
data used in this study was (1) Primary data by interview and (2) Secondary data that are by conducting
literature study. The calculation of good cost was based on the company amounted to Rp 1.322 per one
item, whereas based on the full costing method it was obtained Rp 1.450 per item. This calculation raised
a difference of Rp 128 rupiah. Based on the results of this study could be concluded that the company
should use the method of full costing in the calculation of the price of banana nuts and other snacks. In
addition, the company also needed to review the treatment of production costs to get more accurate
results of the calculation of snack cost.

Keywords: production cost, full costing method, snacks

PENDAHULUAN
Era globalisasi yang berkembang saat ini, akan mendorong pula meningkatnya kebutuhan hidup
suatu individu. Hal ini mampu mendorong suatu individu untuk bisa mempunyai penghasilan dengan cara
membuka usaha sendiri, terutama bagi kalangan individu yang tidak mempunyai latar belakang
pendidikan. Selain bisa membuka usaha sesuai kemampuan dan bakat, membuka usaha sendiri juga
dapat menciptakan lapangan pekerjaan untuk para individu lainnya. Sebagian besar dari individu memilih
membuka usaha sendiri terutama dalam bidang usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) karena tidak
membutuhkan modal yang besar, oleh karena itu perkembangan dunia usaha akan semakin berkembang
dan jenis usahanya yang semakin beranekaragam. Perkembangan dunia bisnis atau usaha menuntut para
pelaku bisnis dalam hal yakni perusahaan harus mampu mengelola seluruh potensi yang ada pada
perusahaan secara efektif dan efisien agar dapat bersaing dalam pasar. Tujuan dari setiap perusahaan
adalah untuk menciptakan produk atau jasa untuk dijual kepada konsumen, dengan sasaran laba yang
semaksimal mungkin guna kelangsungan hidup suatu perusahaan dan akan dapat meningkatkan
operasinya, namun dengan pemakaian biaya seminimal mungkin. Salah satu wujud upaya agar
perusahaan bisa efektif dan efisien adalah dengan menerapkan suatu sistem penggunaan biaya yang
handal. Salah satu informasi biaya yang harus diketahui oleh perusahaan adalah mengenai pengalokasian
biaya secara tepat yang merupakan salah satu cara dalam menentukan harga pokok produksi. Pada
perusahaan yang mengolah suatu bahan baku dalam satu proses produksi yang sama untuk menghasilkan
beberapa jenis produk, dibutuhkan pengalokasian biaya secara tepat ke tiap produk yang dihasilkan,
karena akan sulit untuk menelusuri biaya yang terjadi selama proses produksi bersama. Kegiatan produksi
memerlukan pengorbanan sumber ekonomi berupa berbagai jenis biaya untuk menghasilkan produk yang
akan dipasarkan. Biaya-biaya ini akan menjadi dasar dalam perhitungan biaya produksi. Elemen-elemen
yang membentuk biaya produksi dapat dikelompokkan menjadi tiga golongan besar yakni : (1) Bahan
Baku Langsung, (2) Tenaga Kerja Langsung, (3) Biaya Overhead Pabrik. Ketiga biaya tersebut harus dicatat
dan diklasifikasikan secara cermat sesuai dengan jenis dan sifat biaya tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk
mempermudah perusahaan mengetahui berapa besarnya biaya sebenarnya yang dikeluarkan perusahaan
untuk menghasilkan suatu produk yang disebut dengan biaya produksi. Biaya produksi dalam industri
merupakan bagian terbesar dari biaya yang harus dikeluarkan perusahaan. Jika informasi biaya untuk
pekerjaan atau proses tersedia dengan cepat, maka manajemen mempunyai dasar yang kuat untuk
merencanakan kegiatannya. Perusahaan harus cermat dan rinci dalam membuat laporan keuangan
terutama yang berkaitan dengan biaya produksi agar tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan serta
pemborosan biaya dalam proses produksi. Informasi biaya produksi dapat dijadikan titik tolak dalam
menentukan harga pokok dan harga jual yang tepat kepada konsumen dalam arti yang menguntungkan
perusahaan dan menjamin kelangsungan hidup perusahaan. Perhitungan biaya produksi menjadi masalah
yang harus dilakukan oleh UMKM untuk memberikan penentuan harga pokok dan harga jual yang tepat
sehingga dapat menghasilkan laba yang optimal. Biaya produksi sangat menentukan laba rugi yang ingin
dicapai perusahaan. Dengan demikian apabila perusahaan kurang teliti atau salah dalam perhitungan
biaya produksi, mengakibatkan kesalahan dalam menentukan laba rugi yang diperoleh perusahaan.
Mengingat arti pentingnya biaya produksi yang memerlukan ketelitian dan ketepatan, apalagi dalam
persaingan yang tajam di industri seperti saat ini memacu perusahaan yang satu bersaing dengan
perusahaan yang lain, dalam menghasilkan produk yang sejenis maupun produk substitusi. Dengan
melihat uraian tersebut, diketahui pada usaha Made Yudana yang terletak di desa Banjar, merupakan
salah satu usaha jajanan khas bali yang sedang berkembang cukup pesat karena banyaknya pesanan yang
di terima dari para konsumen. Usaha ini melakukan kegiatan produksi hampir setiap hari dengan
menghasilkan berbagai aneka jenis jajanan, berbeda dengan usaha lain yang memiliki hasil produksi yang
sama tetapi melakukan kegiatan produksi hanya pada waktu tertentu. Selain itu usaha Made Yudana juga
telah memiliki banyak pelanggan baik itu dari dalam desa ataupun pelanggan dari luar desa, terutama
para konsumen yang akan melaksanakan kegiatan upacara keagamaan yang mengunakan jajanan khas
bali sebagai hidangan untuk para tamu. Namun usaha ini memiliki kekurangan dalam perhitungan biaya
produksinya, sehingga laba yang dihasilkan oleh usaha Made Yudana tidak diperoleh secara maksimal.
Ketidak mampuan pemilik dalam melakukan perhitungan biaya produksi yang sesuai standar disebabkan
oleh kurangnya pengetahuan dan wawasan akuntansi khususnya akuntansi manajemen dan tingkat
pendidikan yang rendah. Yang dimana seperti kita ketahui perhitungan biaya produksi merupakan tolak
ukur dalam melihat efisiensi produksi dalam suatu kegiatan usaha. Sedangkan perhitungan biaya produksi
dalam usaha Made Yudana tidak menggunakan unsurunsur yang sesuai dengan standar melainkan hanya
menggunakan perhitungan oleh pemilik sendiri, hal ini tentu sangat merugikan bagi usaha yang sedang
berkembang cukup pesat. Hal tersebut bisa dilihat dari tabel 1.1 pertumbuhan laba yang terus meningkat
dalam lima tahun kebelakang sebagai berikut :

Tabel 1 Pertumbuhan Laba Periode


2011-2016
Tahun Laba

2011 27.000.000,00
2012 30.000.000,00
2013 35.000.000,00
2014 45.000.000,00
2015 53.000.000,00
2016 60.000.000,00
Sumber: UD. Sari Artha Kue, 2017
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis merumuskan permasalahan sebagai dasar awal dalam
melakukan penelitian yaitu (1) Bagaimana perusahaan menghitung biaya produksi jajanan cita rasa khas
bali selama ini? (2) Mengapa perusahaan belum menggunakan kaidah akuntansi yang baku dalam
perhitungan biaya produksi? (3) Berapakah biaya produksi jajanan cita rasa khas bali yang dihitung
perusahaan dan berapakah yang seharusnya di catat oleh perusahaan jika menggunakan kaidah akuntansi
yang baku, serta adakah selisih diantara keduanya? Berdasarkan perumusan masalah di atas maka tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana usaha jajanan cita rasa khas bali milik Made
Yudana menghitung biaya produksi jajan pisang kacang serta menganalisis faktorfaktor yang
mempengaruhi perhitungan biaya produksi mengingat usaha ini sedang bekembang.

METODE
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Menurut Semiawan (2010), mengenai
metode penelitian kualitatif mendefinisikannya sebagai suatu pendekatan atau penelusuran
untuk untuk memahami suatu gejalan sentral. Untuk mengerti gejala sentral tersebut peneliti
mewawancarai partisipan atau informan dengan mengajukan pertanyaan yang umum.
Paradigma yang melandasi penelitian kualitatif adalah paradigma post-positivisme yang
menganggap kebenaran tidak hanya satu atau tunggal tetapi lebih kompleks sehingga tidak
dapat diikat pada satu teori saja. Paradigm ini mengembangkan metode penelitian kualitatif
yang menggunakan data-data untuk menerangkan gejala atau fenomena secara menyeluruh
(holistik).
Menurut Strauss dan Corbin (2003), menyebutkan bahwa terdapat tiga unsur penting
dalam penelitian kualitatif yaitu:
a. Data dapat berasal dari berbagai sumber seperti wawancara dan pengamatan langsung.
b. Untuk mendapatkan temuan atau teori terdapat berbagai prosedur analisis dan
interprestasi yang harus dilakukan dalam penelitian kualitatif. Kedua prosedur ini
mencangkup teknik-teknik untuk memahami data.
c. Laporan yang disampaikan berbentuk laporan tertulis dan lisan. Laporan ini dapat
dikemukakan dalan jurnal ilmiah atau konferensi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Mengawali usaha pada tahun 2008, ide untuk membuat usaha bermula dari pemilik usaha yaitu
Made Mudana yang saat itu sedang terlilit hutang. Sang istri yang memiliki bakat dalam membuat
berbagai macam jajanan memutuskan untuk mengajak suaminya untuk membuka usaha jajanan. Seiring
berjalannya waktu usahanya terus mengalami perkembangan. Sampai saat ini usaha Made Yudana telah
mempekerjakan 10 orang dan semuanya merupakan keluarga. Jajan pisang kacang merupakan salah satu
dari produk jajanan yang dijualnya dan merupakan jajan yang paling laris di pasaran.

Perhitungan Biaya Produksi Menurut Perusahaan

Perhitungan biaya produksi yang dilakukan oleh usaha ini dikatakan sudah diperhitungkan secara
matang agar mendapatkan pencapaian laba yang maksimal dan efesiensi komponenkomponen biaya
pada kegiatan usahannya. Jajan pisang kacang pada usaha ini dijual Rp. 1500 per buah. Usaha ini
melakukan proses produksi setiap hari dan juga menerima pesanan dari para konsumen. Perhitungan
biaya produksi dihitung dengan cara menjumlahkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan
produksi yang kemudian dibagi dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan. Perhitungan biaya produksi
yang dilakukan oleh usaha ini adalah dengan cara menghitung biaya-biaya produksi jajan pisang kacang
yang dihabiskan selama proses produksi. Adapun biaya yang dihitung adalah biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja langsung dan biaya overhead (biaya penunjang lain). Berdasarkan hal tersebut, peneliti
membahas perhitungan biaya-biaya yang terjadi selama proses produksi jajan pisang kacang yang
bersumber dari usaha UD. Sari Artha Kue milik Made Yudana. 1) Perhitungan Biaya Bahan Baku
Perhitungan biaya bahan baku pada usaha ini dilakukan dengan cara menjumlahkan seluruh biaya bahan
baku yang dipergunakan. Bahan baku yang digunakan untuk produk jajan pisang kacang sebanyak 6 jenis
bahan baku yang terdata dari proses produksinya. Setelah dilakukan perhitungan total biaya bahan baku
maka diperoleh hasil sebesar Rp 800.000 untuk 900 buah produk jajan pisang kacang.dan Rp.1.055 untuk
1 buah jajan. 2) Perhitungan Biaya Tenaga Kerja Langsung Tenaga kerja diberikan upah sebesar Rp 80.000,
selama proses produksi jajan pisang kacang perusahaan mengeluarkan biaya sebesar Rp 240.000 dengan
3 orang pekerja yang terlibat langsung dalam proses produksi jajan pisang kacang. 3) Perhitungan Biaya
Penunjang Sebenarnya biaya penunjang menurut industri jajanan adalah biaya overhead pabrik secara
akuntansi, yaitu biaya produksi yang tidak berhubungan langsung dengan proses produksi baik bahan
baku dan tenaga kerja langsung (Garrison, 2006). Pada usaha ini hanya menghitung biaya minyak goreng
sebesar Rp 150.000.

Tabel 2 Perhitungan Biaya Produksi Jajan Pisang Kacang Per Buah Menurut Perusahaan
Milik Made Yudana
Jenis Biaya Total Biaya (Rp)
Biaya Bahan Baku Rp 800.000
Tenaga Kerja Langsung Rp 240.000
Biaya Penunjang Rp 150.000
Total Rp 1190.000
Jumlah Produk Yang Dihasilkan 900 jajan
Biaya Produksi Jajan Pisang Kacang per buah Rp 1.322
Sumber: Data Primer “UD. Sari Artha Kue”

Dari pengelompokan biaya-biaya tersebut usaha ini memperoleh perhitungan biaya produksi
jajan pisang kacang sebesar Rp 1.322 per buah diperoleh dengan cara membagi total biaya produksi
sebesar Rp. 1.190.000, jumlah ini sendiri diperoleh dengan cara melakukan penjumlahan dari biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Kemudian total biaya sejumlah Rp.
1.190.000 dibagi dengan jumlah produk yang dihasilkan yaitu sebanyak 900 buah jajan. UD. Sari Artha
Kue menjual dengan harga Rp. 1.500 per 1 buah jajan. Alasan pemilik menggunakan metode yang
sederhana tidak hanya untuk memperoleh laba yang maksimal, melainkan lebih mengacu pada harga
pasar dan juga karena pemilik usaha tidak mengerti tentang perhitungan biaya produksi yang sesuai
standar akuntansi. Pemilik usaha tidak hanya berorientasi pada keuntungan tetapi lebih kepada
suksesnya acara dari pembeli karena mayoritas para pembeli mempergunakan jajan pisang kacang untuk
acara-acara keagamaan. Selain itu, usaha ini juga merangkul seluruh keluarga yang terlibat pada usaha ini
dengan persepsi mereka “pada-pada ngalih makan”.

Perusahaan Belum Menggunakan Kaidah Akuntansi Yang Baku Dalam Perhitungan Biaya Produksi
UD. Sari Artha Kue selama ini dalam perhitungan biaya produksinya tidak mengacu pada standar
akuntansi dalam perhitungan biaya produksinya karena Made Yudana selaku pemilik usaha tidak
mengerti tentang standar akuntansi yang digunakan dalam perhitungan biaya produksi dari suatu
kegiatan usaha. Made Yudana selama ini menghitung biaya produksi dengan cara menghitung biayabiaya
yang mereka anggap penting saja dalam kegiatan produksinya, kemudian menjumlahkan seluruh biaya
yang dikeluarkan dan total dari biaya-biaya tersebut kemudian dibagi dengan jumlah produk yang
dihasilkan. Akibat dari tidak digunakannya standar akuntansi yang dalam perhitungan biaya produksinnya.
Made Yudana mengakui bahwa keuntungan dan efisiensi dalam pengeluaran biaya produksinya masih
kurang maksimal, namun masih bisa untuk mensejahterakan keluarga dan karyawanya.

Perhitungan Biaya Produksi Dengan Metode Full Costing

Perhitungan biaya produksi yang sesuai standar akuntansi memperhitungkan semua unsur biaya
produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik baik
yang bersifat variabel dan tetap. Dalam penelitian ini, penulis menghitung biaya produksi dengan cara
yang lebih efektif sesuai dengan standar akuntansi. Penulis menghitungan biaya produksi dengan
memperoleh biaya perhitungan yang lebih akurat. Sistematika untuk perhitungan biaya produksi jajanan
pisang kacang cita rasa khas bali harus disesuaikan dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum untuk
menjamin keakurasian informasi yang tersaji dalam laporan perhitungan biaya produksi. Perhitungan
menggunakan satandar akuntansi dapat mencerminkan beberapa biaya yang sesungguhnya dikorbankan
perusahaan selama kegiatan produksinya. Dari uraian tersebut, maka penulis menghitung biaya produksi
jajan pisang kacang berdasarkan pengelompokan biaya-biaya sebagai berikut : 1) Pelaku usaha belum
melakukan perhitungan biaya-biaya secara menyeluruh terhadap biaya bahan baku yang dipergunakan
untuk memproduksi produk jajan pisang kacang. Perhitungan biaya bahan baku menurut perusahaan
memperoleh total biaya bahan baku sebesar Rp 800.000, sedangkan menurut peneliti melalui
perhitungan yang sesuai standar akuntansi memperoleh hasil sebesar Hasil dari perhitungan
menggunakan metode perusahaan dengan full costing, memperoleh jumlah yang sama, sehingga dapat
disimpulkan perusahaan sudah menghitung seluruh unsur biaya bahan baku dengan baik. 2) Perhitungan
Biaya Tenaga Kerja Langsung Unsur dari biaya tenaga kerja langsung sangat mudah ditelusuri ke produk
jadi. Usaha milik Made Yudana menyatakan sudah melakukan perhitungan biaya tenaga kerja langsung
untuk proses produksi jajan pisang kacang. Adapun biaya tenaga kerja yang dikeluarkan selama proses
produksi jajanan pisang kacang adalah sebesar Rp. 240.000 untuk 3 orang karyawan. Upah tersebut
berlaku untuk semua tenaga kerja. Selanjutnya, Made Mudana memperjelas, bahwa upah yang diberikan
kepada semua karyawannya berjumlah sama. “…tukang disini adalah keluarga, jadi kami menyamakan
jumlah gajinya masing-masing Rp 80.000”. Untuk upah yang diberikan kepada tenaga kerja langsung
dalam proses produksi jajan pisang kacang diberikan Rp 80.000 untuk 3 orang karyawannya. Pada
perhitungan biaya tenaga kerja langsung oleh perusahaan tidak menghitung biaya makan yang diberikan
selama bekerja. Pada hari dimana proses kegiatan produksi yang dilaksanakan, Made Yudana
menjelaskan sebagai berikut. “Tukang disini, tidak sebatas bekerja untuk uang, tetapi juga membantu
secara kekeluargaan, dikerjakan bersama setiap hari dan tidak ditentukan untuk jam bekerja. Kurang lebih
kita saling maklum saja”. Kemudian penulis mencari jawaban dengan mewawancarai salah satu karyawan
yaitu Ni Nyoman Artini dan berikut adalah pernyataan Beliau. “Kerja bukan sekedar mencari uang, tetapi
bekerja secara kekeluargaan dan juga sebagai wujud rasa terima kasih atas penghasilan yang didapat dari
berkerja disini dan di terima bekerja dari belum tahu apa-apa sampai tahu segala proses pembuatannya.
Berbagi keuntungan kepada pihak-pihak yang membantu adalah salah satu hal positif, kita ini kan
samasama cari makan”.

Dalam proses produksi jajan pisang kacang antara pemilik usaha dan pelaku yang terlibat didalamnya
memiliki sikap toleransi yang tinggi, dan menjadikan usaha ini sebagai salah satu cara untuk memperkuat
hubungan kekeluargaan. Selama proses produksi berlangsung terdapat berbagai macam nilai yang
mempengaruhi jumlah biaya tenaga kerja langsung yang dihabiskan untuk memproses jajan pisang
kacang. Adapun nilai-nilai yang berpengaruh terhadap penentuan biaya tenaga kerja langsung dalam
kasus ini yaitu (1) nilai kekeluargaan (persaudaraan), (2) nilai budaya. Perhitungan tersebut didasari
perkiraan dari pemilik usaha tanpa menghitung biaya makan yang dikeluarkan untuk karyawannya selama
proses produksi. 3) Perhitungan Biaya Overhead Pabrik Pada proses produksi jajanan cita rasa khas bali,
perhitungan biaya overhead belum dilakukan dengan baik oleh pemilik usaha. Usaha ini hanya
memasukkan satu jenis biaya penunjang lainnya dalam biaya overhead yaitu biaya minyak goreng sebesar
Rp 150.000. Pembebanan biaya yang tidak akurat dan kurang lengkap akan menyebabkan perhitungan
biaya produksi jajan pisang kacang dan produk jajanan cita rasa khas bali lainnya menjadi kurang tepat.
Dalam perhitungan menggunakan standar akuntansi biaya overhead adalah Rp 95.000, diperoleh dari
unsur-unsur biaya yang dihitung oleh peneliti yaitu biaya gas, biaya air dan listrik.

Tabel 3 Industri Jajanan Made Yudana Perhitungan Biaya Produksi Jajan Pisang Kacang
Dengan Metode Full Costing
Jenis Biaya Total Biaya (Rp)
Biaya Bahan Baku 970.000
Tenaga Kerja Langsung 240.000
Biaya Overhead Pabrik 95.000
Total 1.305.000
Jumlah Produk Yang Dihasilkan 900 jajan
Biaya Produksi Jajan Pisang Kacang
Perbuah 1.450
Sumber: Data Primer “UD. Sari Artha Kue, Tahun 2017”

Metode yang dilakukan peneliti dengan berpedoman terhadap standar akuntansi full costing
memasukkan seluruh unsur biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead (biaya
penunjang) yang terjadi selama proses produksi. Metode ini mampu menganalisis seluruh aliran biaya
yang terjadi untuk proses pembuatan jajan pisang kacang. Dengan demikian keberlangsungan
perusahaan kedepannya akan terjamin. Hasil dari perhitungan biaya produksi jajan pisang kacang yang
mengacu pada standar akuntansi memperoleh total biaya produksi sebesar Rp 1.305.000 untuk
menghasilkan 900 buah jajan pisang kacang. Total biaya produksi sebesar Rp. 1.305.000 kemudian dibagi
dengan jumlah jajan yang dihasilkan sebanyak 900 buah jajan sehingga mendapatkan total biaya produksi
sebesar Rp. 1.450 untuk satu buah jajan, jika dilihat dari perhitungan biaya produksi dengan mengacu
pada standar akuntansi, maka UD. Sari Artha Kue memperoleh lebih banyak keuntungan apabila
dibandingkan dengan keutungan yang diperoleh dari metode perhitungan yang dilakukan perusahaan itu
sendiri. Akan tetapi hal ini tentu saja akan memberikan dampak yang kurang baik bagi perusahaan
kedepannya karena jika dihitung secara cermat dengan harga jual yang ditetapkan oleh perusahaan
sebesar 1.500 maka keuntungan yang diperoleh UD. Sari Artha Kue kuranglah maksimal. Oleh karena itu
sebaiknya perusahaan melakukan perhitungan biaya produksi yang sesuai dengan kaidah akuntansi
sehingga jika harga jual produknya kurang memberikan keuntungan perusahaan bisa mengambil
keputusan untuk mengangkat harga jual.
Perbandingan Hasil Perhitungan Harga Pokok Produksi Dengan Menggunakan Metode
Perusahaan dan Metode Full Costing
Tabel 3 Perbandingan Hasil Perhitungan Biaya Produksi Jajan Pisang Kacang Metode
Perusahaan Dengan Metode Full Costing

Metode Menurut Metode Full


Perbandingan
Keterangan Perusahaan (1) Costing (2)
(1-2) (Rp)
(Rp) (Rp)
Biaya bahan baku 800.000 970.000 170.000
Biaya tenaga kerja langsung 240.000 240.000 -
Biaya overhead pabrik 150.000 95.000 55.000
Jumlah produk yang dihasilkan 900 buah 900 buah -
Biaya produksi jajan pisang
kacang 1.190.000 1.305.000 115.000
Sumber: Data Diolah 2017

Berdasarkan hasil pada tabel 4.9 diatas, perhitungan harga pokok produksi menurut perusahaan
dan menurut metode yang sesuai standar akuntansi terdapat beberapa perbedaan. Perhitungan biaya
produksi menurut perusahaan lebih rendah dibandingkan dengan metode yang sesuai standar akuntansi
dan menghasilkan selisih sebesar Rp 115.000. Perbedaan tersebut muncul akibat dari perlakuan biaya
pada perhitungan bahan baku yang berbeda karena perusahaan tidak menyertakan seluruh
komponenkomponen biaya yang terkait selama proses produksi. Selain itu, kemunculan biaya overhead
yang berbeda dikarenakan beberapa unsur biaya overhead yang tidak diakui oleh perusahaan dan tidak
dihitung oleh perusahaan seperti biaya gas, serta biaya air dan listrik sehingga memunculkan selisih jika
dilakukan perhitungan antara metode perusahaan dengan metode yang sesuai standar akuntansi.
Perhitungan biaya produksi dengan metode yang sesuai standar akuntansi akan berguna bagi perusahaan
untuk melakukan efisiensi sumber daya yang digunakan dalam kegiatan produksi dan membantu proses
penetapan harga pokok produksi yang tepat dan akurat sehingga perusahaan akan mampu mengalami
perkembangan yang baik kedepannya dan akan mampu mensejahterakan para karyawannya.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan analisis data pada pembahasan maka penulis dapat menyimpulkan bahwa (1)
Perhitungan biaya produksi produksi jajan pisang kacang oleh perusahaan diperoleh sebesar Rp 1.190.000
per 900 buah jajan dengan harga jual Rp 1.500 per satu buah jajan. (2) Perusahaan belum menerapkan
metode perhitungan biaya produksi yang sesuai standar akuntansi yang baku. Perhitungan biaya produksi
jajan pisang kacang dilakukan dengan cara yang sederhana yaitu menjumlahkan biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja langsung dan biaya overhead (biaya penunjang lainnya). Alasan penggunaan metode
tersebut, karena pemilik usaha merasa dengan mudah menghitung biaya produksinya dengan cara yang
sederhana pula. Adapun dampak dari perhitungan biaya produksi oleh perusahaan yang menyebabkan
adanya unsur-unsur biaya yang belum diakui oleh perusahaan sehingga laba yang diperoleh kuranglah
maksimal. (3) Perbandingan yang diperoleh dari perhitungan biaya produksi jajan pisang kacang menurut
metode yang sesuai standar akuntansi sebesar Rp 1.305.000 untuk 900 buah jajan sehingga menghasilkan
selisih sebesar Rp 115.000. Jika perusahaan tetap menggunakan metode sederhana dalam perhitungan
biaya produksinya maka perusahaan akan mengalami kerugian sejumlah tersebut per 900 buah jajan
pisang kacang.

Saran

Adapun saran yang dapat diajukan penulis adalah (1) Sebaiknya perusahaan menggunakan metode
perhitungan biaya produksi sesuai dengan standar akuntansi untuk menghindari dan menekan kerugian
yang terus-menerus dan pada akhirnya akan berdampak buruk bagi perusahaan. (2) Sebaiknya cara
perhitungan biaya bahan baku dan biaya overhead oleh perusahaan ditinjau kembali, agar perhitungan
seluruh biaya produksinya mampu memberikan informasi yang lebih akurat. (3) Sebaiknya usaha jajanan
cita rasa khas bali milik Made Yudana melakukan penggolongan biaya produksi secara tepat dengan
tujuan memudahkan perhitungan biaya produksi dan untuk kedepannya mampu menentukan harga
pokok produksi yang sesuai guna mendapatkan laba yang maksimal. (4) Perusahaan disarankan untuk
mengikuti pelatihan-pelatihan atau seminar tentang perhitungan biaya produksi. Sehingga kedepan UD.
Sari Artha Kue akan mampu melakukan perhitungan biaya produksi secara tepat dan akurat serta akan
mampu untuk memproleh laba yang maksimal dengan tingkat efektivitas biaya yang baik.

DAFTAR PUSTAKA

Batubara, Helmina. 2013. Penentuan Harga Pokok Produksi Berdasarkan Metode Full Costing
Pada Pembuatan Etalase kaca dan Aluminium di UD. Istana Aluminium Manado. Jurnal EMBA. Vol.1,
No.3, Hal: 1-40. Blocher, Edward J. 2011. Manajemen Biaya dengan Penekanan Strategis. Terjemahkan
David Wijaya. Cost Management: A Strategic Emphasis. 2009. Jakarta: Salemba Empat. Dunia, Firdaus
Ahmad., Abdullah, Wasilah. 2012. Akuntansi Biaya. Jakarta: Salemba Empat. Garrison, Ray H. 2006.
Akuntansi Manajerial. Jakarta: Salemba Empat. Hariadi, B. 2002. Akuntansi Manajemen: Suatu Sudut
Pandang. Yogyakarta: BPFE. Mulyadi. 2009. Akuntansi Biaya. Yogyakarta: Aditya Media. Mursyidi. 2010.
Akuntansi Biaya. Bandung: Refika Aditama. Poluan, Christian dkk. 2015. Analisis Penerapan Metode
Direct Costing Terhadap Penentuan Harga Pokok Produksi Pada PT. Bangun Wenang Beverage
Company. Jurnal EMBA. Vol.3, No.1, Hal: 1-42. Semiawan, Conny R. 2010. Metode Penelitian Kualitatif.
Cikarang: Grasindo. Straus, A dan J. Corbin. 2003. Dasardasar Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar. Supriono. 2011. Akuntansi Biaya Pengumpulan Biaya dan Penetuan Harga Pokok. Yogyakarta:
BPFE.
repository.unja.ac.id/3829/33/235_245_aimi.pdf
file%20pak%20tri/cv.celebes%20mandiri%20(%20ruko%20)/54-11227-1-SM.pdf

Anda mungkin juga menyukai