Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“ANALISIS PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI PADA PRODUK OLAHAN


COKLAT BATANGAN DI KAMPUNG COKLAT, BLITAR.

Diusulkan oleh :
Fitra Miftaqul Muslim 202210160311276
Aldisa ade maulia 202210160311274
Dellavita myranda 202210160311285
Fansiska adelia Putri 202210160311286

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


MALANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penelitian ini dengan judul "Analisis
Perhitungan Biaya Produksi pada Produk Olahan Coklat Batangan di Kampung Coklat,
Blitar". Penelitian ini merupakan hasil kerja keras dan kolaborasi antara penulis dan berbagai
pihak yang turut berkontribusi dalam penelitian ini.

Kampung Coklat, yang terletak di Blitar, Indonesia, telah lama dikenal sebagai pusat
produksi coklat berkualitas tinggi. Dalam menghasilkan produk olahan coklat, perhitungan
biaya produksi memegang peranan penting dalam menentukan keberhasilan dan
keberlanjutan bisnis. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk
menganalisis secara mendalam perhitungan biaya produksi pada produk olahan coklat
batangan di Kampung Coklat.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang lebih baik dalam hal manajemen
biaya produksi, pengendalian kualitas, perencanaan persediaan, dan strategi pemasaran
produk olahan coklat batangan di Kampung Coklat, Blitar.Kami mengucapkan terima kasih
kepada pihak-pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan dalam pelaksanaan
penelitian ini. Kami berharap hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat yang signifikan
bagi para produsen coklat batangan di Kampung Coklat dan juga bagi pengembangan industri
olahan coklat di Indonesia secara keseluruhan.

Akhir kata, kami menyadari bahwa penelitian ini masih memiliki keterbatasan dan
kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat menghargai masukan, saran, dan kritik yang
konstruktif untuk perbaikan penelitian di masa mendatang. Semoga penelitian ini dapat
menjadi manfaat bagi para pembaca dan dapat memberikan sumbangsih yang berarti dalam
pengembangan industri olahan coklat dan meningkatkan keberdayaan ekonomi di Kampung
Coklat, Blitar.

Terima kasih.

Penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan masalah
1.3 Tujuan penelitian
BAB II PEMBAHASAN
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kampung Coklat, yang terletak di Blitar, Indonesia, merupakan salah satu daerah
yang terkenal dengan produksi coklat berkualitas tinggi. Produk olahan coklat batangan
menjadi salah satu komoditas unggulan dari Kampung Coklat, yang dihasilkan melalui
proses produksi yang kompleks dan membutuhkan perhitungan biaya yang teliti.

Dalam industri makanan dan minuman, khususnya dalam produksi makanan olahan
seperti coklat batangan, perhitungan biaya produksi menjadi elemen kritis yang
mempengaruhi keberlanjutan dan profitabilitas bisnis. Analisis perhitungan biaya
produksi pada produk olahan coklat batangan di Kampung Coklat menjadi penting untuk
memahami elemen-elemen biaya yang terlibat dalam produksi dan mengoptimalkan
efisiensi serta keuntungan.

Analisis perhitungan biaya produksi akan mencakup berbagai aspek, termasuk bahan
baku coklat, bahan tambahan seperti gula, susu, dan rempah-rempah, tenaga kerja,
peralatan produksi, pengemasan, distribusi, dan biaya overhead lainnya. Selain itu,
perubahan fluktuasi harga bahan baku dan persediaan, perubahan kebijakan pemerintah
terkait perpajakan atau regulasi industri, serta permintaan pasar yang berubah juga harus
diperhitungkan dalam analisis ini.

Melalui analisis perhitungan biaya produksi yang komprehensif, diharapkan dapat


diidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi biaya produksi coklat batangan di
Kampung Coklat. Selain itu, analisis ini juga dapat membantu dalam menetapkan harga
jual yang tepat untuk produk olahan tersebut, sehingga dapat memaksimalkan keuntungan
dan menjaga daya saing di pasar yang semakin kompetitif.

Dengan pemahaman yang mendalam tentang perhitungan biaya produksi, produsen coklat
batangan di Kampung Coklat akan dapat mengambil keputusan yang lebih baik dalam hal
manajemen biaya, pengendalian kualitas, perencanaan persediaan, dan pengembangan
strategi pemasaran. Dengan demikian, analisis perhitungan biaya produksi ini akan
berkontribusi pada keberhasilan jangka panjang industri olahan coklat batangan di
Kampung Coklat, Blitar.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu biaya produksi?


2. Bagaimana mengidentifikasi elemen-elemen biaya produksi yang terlibat dalam
produksi coklat batangan di Kampung Coklat, Blitar?
3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi biaya produksi coklat batangan di
Kampung Coklat, Blitar, seperti tenaga kerja, peralatan produksi, dan biaya overhead?
4. Bagaimana memastikan harga jual yang tepat untuk produk olahan coklat batangan,
yang memaksimalkan keuntungan dan menjaga daya saing di pasar?

1.3 Tujuan

1. Mengidentifikasi apa saja yang termasuk biaya produksi


2. Mengidentifikasi dan menganalisis elemen-elemen biaya produksi yang signifikan
dalam proses produksi coklat batangan di Kampung Coklat..
3. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi biaya produksi, seperti tenaga kerja,
peralatan produksi, dan biaya overhead, serta mengidentifikasi area di mana efisiensi
dapat ditingkatkan.
4. Menentukan harga jual yang optimal untuk produk olahan coklat batangan, dengan
mempertimbangkan faktor-faktor biaya produksi, keuntungan yang diinginkan, dan
persaingan di pasar.
5. Memberikan rekomendasi dan strategi manajemen biaya yang dapat meningkatkan
keberlanjutan dan profitabilitas produksi coklat batangan di Kampung Coklat, Blitar.
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Biaya Produksi

Biaya produksi adalah biaya yang timbul dari suatu proses produksi perusahaan dalam
membuat barang atau jasa yang akan di jual. Pengertian biaya sendiri adalah suatu
pengorbanan yang dikeluarkan untuk berjalannya kegiatan usaha dan dapat diukur dengan
satuan uang.

Biaya produksi terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead
pabrik, biaya pemasaran, dan biaya lainnya. Dalam dunia bisnis, biaya produksi menjadi
salah satu faktor kunci dalam menentukan keuntungan yang akan didapatkan oleh
perusahaan. Dengan mengetahui biaya produksi yang tepat, perusahaan dapat menentukan
harga jual produk atau jasa yang sesuai sehingga perusahaan bisa mendapatkan keuntungan
yang maksimal. Perhitungan biaya produksi dengan menjumlahkan seluruh unsur biaya
produksi dalam perilaku yang terkait dengan aktivitas produksi, baik yang terlihat maupun
yang tidak terlihat, seperti biaya asuransi, biaya penyusutan mesin, dan biaya pajak.

Namun, biaya produksi juga memiliki kekurangan. Bila biaya produksi terlalu tinggi,
maka harga jual produk atau jasa juga akan menjadi tinggi. Hal ini dapat membuat konsumen
tidak tertarik membeli produk atau jasa tersebut. Oleh karena itu, perusahaan harus dapat
mengendalikan biaya produksi agar tetap efisien dan tidak merugikan perusahaan.

2.2 Jenis – Jenis Biaya Produksi

1. Biaya Tetap (Fixed Cost)

Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan dalam besaran yang tetap atau stabil.
Dengan kata lain, Biaya Tetap ini tidak akan berubah meskipun terjadi perubahan
jumlah barang dan jasa yang dihasilkan dalam kisaran tertentu.

2. Biaya Variabel (Variable Cost)

Biaya variabel adalah biaya yang besarannya berubah-ubah, tergantung pada volume
kegiatan. Jadi, jika volume produk mengalami peningkatan, maka biaya variabel akan
ikut naik dan begitupun sebaliknya. Unsur biaya variabel terbagi menjadi 3 yaitu,
biaya bahan baku (direct materials), tenaga kerja langsung (direct labour) dan biaya
overhead.
3. Biaya Total (Total Cost)

Biaya total adalah keseluruhan biaya yang digunakan untuk memproduksi sebuah
output. Biaya total bersifat menyeluruh mencakup biaya tetap, maupun biaya variabel.

4. Biaya Rata-Rata (Average Cost)

Biaya rata-rata adalah jumlah biaya produksi per unit yang dihasilkan. Besar biaya
rata-rata dihitung dengan cara membagikan keseluruhan total biaya dengan jumlah
produk yang dihasilkan.

5. Biaya Marjinal (Marginal Cost)

Biaya marjinal adalah biaya tambahan untuk menghasilkan satu barang. Biaya ini
akan diperlukan ketika dilakukan perluasan produksi untuk menambah jumlah barang
yang dihasilkan.

2.3 Elemen Biaya Produksi

Adapun 3 elemen biaya produksi, yakni bahan baku, tenaga kerja langsung dan
overhead pabrik.

1. Biaya Bahan Baku (Direct Materials)

Bahan baku langsung adalah bahan yang akan menjadi bagian dari barang hasil
produksi. Jadi, biaya bahan baku adalah harga pokok bahan tersebut yang diolah
dalam proses produksi. Menghitung biaya bahan baku berarti total keseluruhan biaya,
yang dikeluarkan untuk memperoleh bahan baku tersebut.

2. Tenaga Kerja Langsung (Direct Labour)

Biaya tenaga kerja langsung adalah semua balas jasa yang diberikan oleh perusahaan,
kepada semua karyawan. Biaya ini akan diberikan sesuai dengan fungsi dimana
karyawan ditempatkan (bekerja) pada perusahaan. Contohnya, bagian produksi,
pemasaran, bagian administrasi, dan bagian umum.

3. Biaya Overhead

Biaya overhead pabrik adalah biaya pabrik selain daripada bahan baku dan tenaga
kerja langsung. Contohnya antara lain bahan penolong, biaya tenaga kerja tidak
langsung, biaya reparasi dan pemeliharaan mesin, gaji mandor, biaya listrik pabrik
dan biaya penyusunan peralatan pabrik.
2.4 Cara Menghitung Biaya Produksi

Rumus Biaya Produksi :

1. Penghitungan Bahan Baku yang Digunakan

Saldo awal bahan baku + Pembelian bahan baku – Saldo akhir bahan baku = Bahan baku
yang digunakan.

2. Penghitungan Biaya Produksi

Bahan baku yang digunakan + Biaya tenaga kerja langsung + Biaya overhead produksi =
Total biaya produksi.

3. Penentuan Harga Pokok Produksi

Total biaya produksi + Saldo awal persediaan barang dalam proses produksi – Saldo akhir
persediaan barang dalam proses produksi = Harga Pokok Produksi

4. Penghitungan Harga Pokok Penjualan

Harga pokok produksi + Persediaan barang awal – Persediaan barang akhir

2.5. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Biaya Produksi Coklat Batangan

 Biaya Bahan Baku


a) Bubuk Coklat Alkaliz
Bubuk coklat alkaliz dibeli per kg dengan harga Rp 59.000
b) Bubuk Natural
Bubuk natural dibeli dengan harga Rp 83.000
c) Lecitin
Bahan lecithin dibeli dengan harga Rp 50.000
d) Gula
Gula dibeli dengan harga Rp 14.500
e) Lemak Kakao
Lemak kakao dibeli dengan harga Rp 150.000
f) Vegetable fat
Vegetable fat dibeli dengan harga Rp 56.000
g) Susu Bubuk
Susu bubuk dibeli dengan harga Rp 84.000
 Biaya Tenaga Kerja Langsung
Tenaga kerja yang melakukan pekerjaan pada bagian proses produksi berjumlah 43
orang. Pada bagian proses produksi setiap tenaga kerja mendapatkan gaji sebesar Rp. 63.000,
mereka memiliki jam kerja 9jam/hari dan mendapatkan jatah libur selama 4x dalam 1 bulan

 Biaya Overhead Pabrik


Biaya selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung yang harus
diperhitungkan dan analisis biaya produksi Coklat Batangan adalah sebagai berikut :
a) Listrik
Tagihan listrik yang harus dibayarkan oleh kampong coklat selama 1 bulan
adalah sebesar Rp 2.491.140
b) Air
Tagihan air yang dibayarkan selama 1 bulan sebesar Rp. 315.000
c) Biaya Perbaikan
Biaya perbaikan atau perawatan mesin,dll yang harus dibayarkan yaitu sebesar
Rp. 99.000

2.6 Analisis Harga jual Coklat Batangan/Minggu


1. Biaya Bahan Baku
Takaran saji :
 Bubuk coklat alkaliz : 0,766 gran
 Bubuk coklat natural : 1,237 gram
 Lecitin :0,75 gram
 Gula 0,6525 gram
 Lemak kako : 6,75 gram
 Vegetable fat : 2,52 gram
 Susu bubuk : 3.78 gram
Nama Bahan Takaran saji Harga/gram Total harga
Rp
Bubuk al kaliz 0,045 59.000,00 Rp 2.655,00
Rp
Bubuk natural 0,045 83.000,00 Rp 3.735,00
Rp
Lecitin 0,045 50.000,00 Rp 2.250,00
Rp
Gula 0,045 14.500,00 Rp 652,50
Rp
Lemak kakao 0,045 150.000,00 Rp 6.750,00
Rp
Vegetable fat 0,045 56.000,00 Rp 2.520,00
Rp
Susu bubuk 0,045 84.000,00 Rp 3.780,00
Total Rp 22.342,50
 Jadi, harga total bahan-bahan tersebut untuk menghasilkan coklat batang
seberat 45 gram memerlukan harga sebesar Rp 22,342,5
 Total bahan baku yang dibutuhkan untuk setiap coklat batangan seberat 45 gram :
0,766+1,237+0,75+0,6526+6,75+2,52+3,78 = 16,4535 gram
 Jumlah coklat batangan yang dapat diproduksi darii bahan baku seberat 246,1 kg :
246,1/0,0164535 = 14,956.947, jadi dengan bahan baku seberat 246,1kg dapat
memproduksi sekitar 14,957 batang coklat sebesar 45 gram

Kuantitas dalam 1 minggu setiap bahan yang diperlukan untuk 14.957 buah coklat batangan
seberat 45 gram
Kuantitas Kuantitas
Nama bahan Takaran saji produksi Total/gram bahan/kg
14.95
Bubuk al kaliz 0,766 7 11.457,062 11,457
14.95
Bubuk natural 1,237 7 18.501,809 18,501
14.95
Lecitin 0,75 7 11.217,75 11,217
14.95
Gula 0,6525 7 9.759,442 9,759
14.95
Lemak kakao 6,75 7 100.959,75 100,959
14.95
Vegetable fat 2,52 7 37.691,64 37,691
14.95
Susu bubuk 3,78 7 56.537,46 56,537
Total 246,121

Kuantitas dalam 1 bulan setiap bahan yang diperlukan untuk 59,828 buah coklat batangan
sebanyak 45 gram
Kuantitas Kuantitas
Nama bahan Takaran saji Total/gram
produksi bahan/kg
Bubuk al kaliz 0,766 59,828 45,828 45.828
Bubuk natural 1,237 59,828 74,007 74.007
Lecitin 0,75 59,828 44,871 44.871
Gula 0,6525 59,828 39,038 39.038
Lemak kakao 6,75 59,828 403,839 403.839
Vegetable fat 2,52 59,828 150,767 150.767
Susu bubuk 3,78 59,828 226,150 226.15
Total 984.5
Pertama, untuk coklat batang seberat 45 gram diproduksi sebanyak 59,828 buahcoklat
batangan dalam 1 bulan proses produksi membutuhkan bahan baku dengan rincian sebagai
berikut :
Harga
Jenis biaya Kuantitas Jumlah Biaya Unit di produksi Biaya/unit
satuan/kg
Bubuk al kaliz 45.828 Rp59.000,00 Rp 2.703.852 59,828 45,193
Bubuk natural 74.007 Rp83.000,00 Rp 6.142.581 59,828 102.670
Lecitin 44.871 Rp50.000,00 Rp 2.243.550 59,828 37,5
Gula 39.038 Rp14.500,00 Rp 566.051 59,828 9,461
Lemak kakao 403.839 Rp150.000,00 Rp 60.575.850 59,828 1.012,5
Vegetable fat 150.767 Rp56.000,00 Rp 8.442.952 59,828 141,120
Susu bubuk 226.15 Rp84.000,00 Rp 18.996.600 59,828 317,520
Total 1.665.964

 Jadi, total biaya bahan baku yang dikeluarkan selama 1 bulan sebanyak
Rp 1.665.964 x 45 = Rp 74.968.380

2. Biaya Tenaga Kerja Langsung


Jumlah JKL/ Jumlah minggu/ Total Total biaya
Karyawan minggu bulan JKL/bulan Upah/JKL TKL
43 54 jam 4 minggu 216 jam Rp 8.000,00 Rp1.728.000
Total Rp. 74.304.000

3. Biaya Overhead Pabrik


a) Biaya Listrik
Biaya listrik yang dikeluarkan oleh Kampung Coklat dalam produksi
sebesar Rp 83.038/hari, maka dalam 1 bulan membayar tagihan sebesar
Rp 2.491.140
b) Biaya Air
Biaya air yang dibayarkan dalam 1 bulan dengan tambahan PPN dan
pemeliharaan sebesar Rp 315.000
c) Biaya Perbaikan
Biaya perbaikan mesin,dll yang dikeluarkan sebanyak Rp 99.000
Total biaya Overhead selama 1 bulan yaitu = Rp 2.491.140+ Rp 315.000+ Rp 99.000
= Rp 2.905.140
4. Penentuan Harga Pokok Produksi (HPP)

No Keterangan Harga
1. Biaya bahan baku Rp 74.968.380
2 Biaya TKL Rp74.304.000,00
3 Biaya overhead Rp 2.905.140,00
Tota
l Rp 152.177.520

Dari perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa perhitungan Harga Pokok Produksi
(HPP) Coklat Batangan seberat 45 gram dengan jumlah produksi sebanyak 59.828
buah dalam 1 bulan, diperoleh dari jumlah produksi selama 1 minggu sebanyak
14.957 x 4 = 59.828 maka untuk memperoleh HPP sebagai berikut

HPP satuan = HPP total harian : jumlah coklat batang yang dihasilkan selama 1 bulan
= Rp 152.177.520 : 59.828
= Rp 2.543,583

5. Analisis Harga Jual dan Laba

Hpp total harian = Rp 152.177.520


Laba yang diinginkan (75%) = Rp 144.133.140 +
Total Harga jual = Rp 266.310.660

Harga total jual satuan = Total harga jual


Jumlah unit
= Rp 266.310.660
59.828
= Rp 4.451,271
Catatan : untuk hasil harga jual coklat batangan per 45 gram yaitu Rp.4.451,271,
harga tersebut belum termasuk harga pengemasan produk, pajak,dll.

Anda mungkin juga menyukai