PENDAHULUAN
I-1
I-2
maka perusahaan akan dinilai kurang baik oleh konsumen dan berdampak pada
kepercayaan konsumen terhadap kualitas dari produk yang dihasilkan.
IKR T-Shirt merupakan perusahaan yang memproduksi pakaian jadi dan
hanya memfokuskan pesanan kaos himpunan mahasiswa. Perusahaan ini masih
mempunyai permasalahan pada banyaknya jenis dan jumlah produk cacat yang
disebabkan oleh berbagai macam faktor, data yang saya dapat dari hasil wawancara
dengan Bapak H. Iwa pemilik perusahaan terdapat mesin pemotong kain yang
disetiap proses produksi tidak selalu mesin tersebut memotong dengan baik, dan
faktor lainnya yaitu pegawai yang tidak tentu ditempatkan di bagian pemotongan
selalu ada rotasi pergantian pembagian tugas, maka dari itu setiap pegawai tidak
semuanya mahir dalam pemotongan kain menggunakan mesin pemotong tersebut,
maka kaos himpunan mahasiswa yang dihasilkan tidak memenuhi yang diinginkan
pesanan atau menyebabkan cacat sehingga penurunan kualitas yang berakibat pada
menurunnya keuntungan yang didapatkan pada perusahaan. Adapula faktor yang
disebabkan oleh pelanggan pada setiap pesanan pelanggan selalu ada tambahan
desain sehingga produk yang tadinya sudah selesai menjadi produk cacat dan harus
dikerjakan kembali sehingga menyebabkan tidak efisien dalam pengerjaan produk
kaos himpunan mahasiswa tersebut. Berikut ini data produk cacat dari tahun 2012
sampai 2014:
Tabel I.1 Persentase Produk Cacat Konveksi IKR T-Shirt dari
Tahun 2013 dan 2014
Tahun
No Keterangan
2013 2014
1 Unit Produk 3,800 4,100
2 Unit Produk Cacat 68 85
3 Persentase Produk Cacat 1.82% 2.12%
Sumber: Konveksi IKR T-Shirt
Berdasarkan tabel persentase diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
Konveksi IKR T-Shirt dalam masa produksi dari tahun 2013 ke tahun 2014
mengalami peningkatan persentase produk cacat dari 1.82% menjadi 2.12%. Untuk
tahun 2013 masih dibawah batas kebijakan yang ditetapkan oleh perusahaan yaitu
I-3
2% dan untuk tahun 2014 melebihi batas kebijakan yang telah ditetapkan oleh
perusahaan.
Berdasarkan uraian diatas, maka merasa tertarik untuk membahas produk
cacat, sehingga memilih judul ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI
PRODUK CACAT PADA KONVEKSI IKR T-SHIRT
II-1
II-2
II.2 Biaya
II.2.1 Pengertian Biaya
Menurut Mursyidi (2008:14) [5] Biaya merupakan suatu pengorbanan
yang dapat mengurangi kas atau harta lainnya untuk mencapai tujuan baik yang
dapat dibebabnkan pada saat ini maupun pada saat yang akan datang.
Carter (2009:30) [2] yang diterjemahkan oleh Krista mengatakan bahwa
menurut akuntan, akuntansi biaya didefinisikan sebagai suatu nilai tukar,
pengeluaran atau pengorbanan yang dilakukan untuk menjamin perolehan manfaat.
II-4
atau kerja yang dapat digunakan dalam pengelompokkan biaya menjadi dua
yaitu:
1. Biaya langsung departemen
Biaya langsung departemen adalah biaya yang dapat ditelusuri secara
langsung ke departemen bersangkutan.
2. Biaya tidak langsung departemen
Biaya tidak langsung departemen adalah biaya yang tidak dapat ditelusuri
secara langsung ke departemen bersangkutan.
4. Biaya dalam Hubungan dengan Periode Waktu
Dalam hubungannya dengan periode waktu biaya dapat dikelompokkan
menjadi dua yaitu:
1. Biaya pengeluaran modal
Biaya pengeluaran modal adalah biaya yang dikeluarkan untuk
memberikan manfaat di masa depan dan dalam jangka waktu yang panjang
dan dilaporkan sebagai aktiva.
2. Biaya pengeluaran pendapatan
Biaya pengeluaran pendapatan adalah biaya memberikan manfaat untuk
periode sekarang dan dilaporkan sebagai beban.
5. Biaya dalan Hubungan dengan Pengambilan Keputusan
Biaya dalam rangka pengambilan keputusan dapat dikelompokkan menjadi
dua yaitu biaya relevan dan biaya tidak relevan.
1. Biaya Relevan
Biaya relevan adalah biaya masa akan datang yang berbeda dalam beberapa
alternatif yang berbeda. Biaya relevan terdiri dari:
a. Biaya diferensial adalah selisish biaya atau biaya yang berbeda
dalam beberapa alternatif pilihan.
b. Biaya kesempatan adalah kesempatan yang dikorbankan dalam
memilih suatu alternatif.
c. Biaya tersamar adalah biaya yang tidak kelihatan dalam catatan
akuntansi tetapi mempengaruhi dalam pengambilan keputusan.
d. Biaya nyata adalah biaya yang benar-benar dikeluarkan akibat
memilih suatu alternatif.
II-8
e. Biaya yang dapat dilacak adalah biaya yang dapat dilacak kepada
produk selesai.
2. Biaya tidak relevan
Biaya tidak relevan adalah biaya yang dikeluarkan tetapi tidak
mempengaruhi keputusan apapun. Biaya relevan dapat dikelompokkan
menjadi elemen:
a. Biaya masa lalu atau histori adalah biaya yang sudah dikeluarkan
tetapi tidak mempengaruhi keputusan apapun.
b. Biaya terbenam adalah biaya yang tidak dapat kembali.
e. Harga pokok produksi per unit dihitung pada saat pesanan selesai
diproduksi dengan cara membagi jumlah biaya produksi yang dikeluarkan
untuk pesanan tersebut dengan jumlah unit produk yang dihasilkan dalam
pesanan yang bersangkutan.
Manfaat Informasi harga pokok produksi setiap pesanan bagi manajemen
menurut Mulyadi (2008:71) [1] sebagai berikut:
1. Menentukan harga jual yang akan dibebankan kepada pemesan.
2. Memantau realisasi biaya produksi.
3. Menghitung laba atau rugi tiap pesanan.
4. Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses
yang disajikan dalam neraca.
Berdasarkan pengertian dan karakteristik metode harga pokok pesanan yang
dikemukakan, penulis dapat membuat kesimpulan mengenai harga pokok pesanan.
Kegiatan produksi berdasarkan pesanan dimulai dengan adanya pesanan dari
konsumen kemudian dibuat perintah produksi (Production Order) untuk
melaksanakan kegiatan produksi tersebut sesuai dengan keinginan konsumen.
2. Metode Harga Pokok Proses
Proses merupakan suatu sistem pengumpulan biaya produksi yang
dilakukan untuk setiap departemen atau pusat biaya, Sistem harga pokok proses ini
digunakan pada industri industri yang berproses secara massa.
Menurut Bustami dan Nurlela (2009: 91) [2] metode harga pokok proses
adalah sebagai berikut :
Metode harga pokok proses adalah suatu metode dimana bahan baku,tenaga
kerja, dan overhead pabrik dibebankan kepusat biaya atau departemen.
Biaya yang dibebankan ke setiap unit produk yang dihasilkan ditentukan
dengan membagi total biaya yang dibebankan kepusat biaya atau
departemen tersebut dengan jumlah unit yang diproduksi pada pusat biaya
yang bersangkutan.
Karakteristik dari metode harga pokok proses menurut Bustami dan Nurlela
(2009: 91) [3] adalah sebagai berikut :
1. Proses produksi bersifat kontinyu
2. Produksi bersifat massa, tujuannya mengisi persediaan yang siap dijual.
II-12
harga atau sisa bahan yang masih dapat dipergunakan untuk proses produksi antara
lain, sehingga mempunyai nilai atau harga. Disamping itu, didalam proses produksi
sangat mungkin terdapat produk yang rusak dan produk yang cacat.
Dalam penelitian Tugas Akhir ini penulis membatasi pembahasan penelitian
hanya pada produk cacat yang dapat terjadi dalam proses produksi saja.
Menurut Bastian dan Nurlela (2009:68) [3] menyatakan bahwa pengertian
produk cacat sebagai berikut:
Produk cacat adalah produk yang dihasilkan dalam proses produksi,
dimana produk yang dihasilkan tersebut tidak sesuai dengan standar mutu
yang telah ditentukan, tetapi dengan mengeluarkan biaya pengerjaan
kembali untuk memperbaikinya, produk tersebut secara ekonomis dapat
disempurnakan lagi menjadi produk jadi yang baik.
Sedangkan Firdaus dan Wasilah (2012:9) [9] mejelaskan bahwa:
Produk cacat adalah produk yang tidak memenuhi standar produksi karena
kesalahan dalam bahan, tenaga kerja, atau mesin dan harus diproses lebih
lanjut agar memenuhi standar mutu yang ditentukan, sehingga produk
tersebut dapat dijual.
Dari definisi diatas yang dikemukakakn dapat disimpulkan produk cacat
adalah produk yang mengalami kegagalan dalam proses produksi sehingga produk
yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan, dan
sebagai akibatnya perusahaan perlu mengeluarkan biaya pengerjaan kembali untuk
memperbaiki produk cacat. Dalam proses produksi, produk cacat ini kemungkinan
timbul karena kesalahan bahan, pekerjaan, maupun kesalahan yang disebabkan oleh
mesin.
III-1
III-2
Mulai
Survey Pendahuluan
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Pengumpulan data :
1. Sejarah dan Informasi Perusahaan
2. Struktur Organisasi dan Deskripsi Jabatan
3. Kebijakan perusahaan dalam penetapan harga pokok produksi
4. Data pengeluaran biaya produksi
Analisis
Data
Kesimpulan
& Saran
Selesai
2. Data dokumenter
Data Dokumenter adalah jenis data penelitian yang antara lain berupa
dokumen-dokumen atau catatan-catatan. Dalam penelitian ini, data
dokumenter adalah data mengenai sejarah perusahaan, struktur organisasi,
dan deskripsi jabatan.
IV-1
IV-2
untuk membuat kaos himpunan dari konsumennya, maka Konveksi IKR T-Shirt
memutuskan untuk memproduksi kaos himpunan secara tetap. Saat ini selain
memproduksi kaos himpunan, Konveksi IKR T-Shirt juga menerima pesanan untuk
memproduksi jaket himpunan, namun yang paling diprioritaskan adalah produksi
pembuatan kaos himpunan karena kaos himpunan Konveksi IKR T-Shirt
merupakan produk utama yang sudah terkenal dikalangan konsumennya.
Direktur
(Pemilik)
Pada perusahaan jenis ini kerja bagian administrasi menjadi sangat penting
karena semua data harus dilakukan pencatatan dengan rapi, dan semua aktifitas
harus dilakukan secara
1) Bertugas untuk menginput (memasukkan) data penjualan
2) Menerima dan membalas telepon/email yang masuk
3) Membuat laporan persedian barang
4) Melakukan order(pesanan) ke pabrik
5) Membuat laporan penjualan yang diminta oleh pimpinan perusahaan
dan XXL, oleh karena itu pola kaos himpunan dapat digunakan berulang-ulang
untuk membuat kaos himpunan dari konsumen yang berbeda.
d. Tahap Pemotongan (Cutting)
Setelah pembuatan pola, maka tahap berikutnya adalah pemotongan kain, baik
kain yang menjadi bahan baku maupun kain yang menjadi bahan penolong.
Pada tahap ini dilakukan pembentangan kain, kemudian kain digelar beberapa
lapis disesuaikan dengan kebutuhan. Kain kemudian diratakan dan diatasnya
diletakkan pola yang telah dibuat. Pola akan dilepas dari bahan apabila garis-
garis dan tanda-tanda pada pola telah dijiplak ke atas kain dengan bantuan kapur
jahit, setelah itu barulah proses pemotongan kain dilakukan dengan
menggunakan mesin potong.
e. Tahap Penjahitan (Sewing)
Tahap penjahitan merupakan proses utama dari pekerjaan konveksi serta
merupakan tahapan yang memakan waktu paling lama. Proses penjahitan ini
sendiri dilakukan melalui beberapa tahapan jenis pekerjaan yaitu penjahitan
dengan menggunakan mesin jahit yang dilakukan pada masing - masing
komponen, kemudian menyatukan komponen-komponen tersebut menjadi
sebuah produk kaos himpunan. Pakaian yang telah selesai dijahit dengan
menggunakan mesin jahit akan melalui tahapan selanjutnya yaitu penjahitan
dengan menggunakan mesin obras, pada tahap ini bagian tepi kampuh yang
bertiras dirapikan dengan mesin obras agar benang-benang kain tidak terlepas.
f. Tahap Quality Control
Pada tahap ini dilakukan beberapa proses tahapan, tahap yang pertama
dilakukan adalah pencocokan serta penghitungan produk apakah telah sesuai
atau belum dengan pesanan konsumen, kemudian dilakukan pemeriksaan
ukuran dari produk apakah telah sesuai dengan size yang terpasang. Size beserta
ukuran bagian-bagiannya dapat dilihat pada size spesifikasi yang telah
ditentukan sebelumnya. Apabila terjadi ketidaksesuaian antara size dengan
ukurannya maka produk harus direparasi atau diperbaiki. Tahap selanjutnya
adalah pemeriksaan produk cacat, pemeriksaan dilakukan dengan melihat
apakah kaos himpunan memiliki jahitan yang tidak sempurna, terdapat
perbedaan warna, terdapat noda pada kain, serta terdapat cacat pada bahan.
IV-7
Tahap terkahir dari quality control ini adalah pemeriksaan untuk terakhir
kalinya sebelum masuk ke tahap finishing.
g. Tahap Penyelesaian
Pada tahap ini terdapat beberapa proses tahapan, yang pertama adalah proses
trimming yaitu pembersihan benang-benang sisa dari penjahitan, pembersihan
dan penghilangan sisa-sisa benang yang terdapat pada kaos himpunan dilakukan
secara manual dengan menggunakan gunting. Tahap yang kedua adalah
steaming yaitu penyetrikaan dengan setrika uap, kaos himpunan disetrika
dengan setrika uap untuk mematikan benang serta agar kain menjadi rapih.
Setelah penyetrikaan selesai dilakukan, tahap yang ketiga adalah pelipatan,
proses pelipatan dilakukan untuk merapihkan pakaian sebelum dimasukkan ke
dalam kemasan, dan tahap yang terakhir dari finishing adalah packaging yaitu
pengemasan kaos himpunan ke dalam sebuah plastik yang dilakukan dengan
cara manual.
IV.2 Hasil
IV.2.1 Perhitungan Biaya Produksi pada IKR T-Shirt
Pada tahun 2015 Konveksi IKR T-Shirt memproduksi sebanyak 4.500 unit
kaos himpunan. Berikut penulis sajikan terlebih dahulu jumlah produksi di
Konveksi IKR T-Shirt pada tahun 2015 adalah sebagai berikut :
Tabel IV.1 Produksi kaos himpunan di Konveksi IKR T-Shirt
pada tahun 2015
No Jenis Jumlah
1 Kain Cotton Combad 4.500
2 Kain PE 0
3 Kain Cardet 0
4 Kain Katun 0
Jumlah 4.500
Sumber : Konveksi IKR T-Shirt, Bandung. (Data Diolah), 2016
Konveksi IKR T-Shirt memproduksi kaos himpunan dengan empat jenis
kain. Pada tahun 2015 produksi kaos himpunan seluruhnya menggunakan jenis kain
cotton combad sesuai permintaan pelanggan, sehingga peneliti hanya
memfokuskan pada jenis kain cotton combad. Konveksi IKR T-Shirt
mengelompokkan biaya-biaya ke dalam 2 golongan yaitu biaya produksi dan biaya
non produksi yang masing-masing golongan memiliki klasifikasi biaya tersendiri.
Berikut adalah perhitungan biaya produksi pada Konveksi IKR T-Shirt :
a. Biaya Bahan Baku Langsung
Pada proses produksi pembuatan kaos himpunan yang dilakukan Konveksi IKR
T-Shirt menggunakan bahan baku berupa kain cotton combad untuk 4.500 unit
kaos himpunan. Berdasarkan data yang diperoleh dari Konveksi IKR T-Shirt,
untuk memproduksi 1 unit kaos himpunan dibutuhkan bahan baku kain dengan
IV-9
ukuran panjang dan lebar 1.20 x 1.50 meter. Semua jenis kain yang digunakan
sebagai bahan baku dalam memproduksi kaos himpunan memiliki lebar yang
sama yaitu 1.50 meter karena merupakan ukuran yang baku. Oleh karena itu,
perhitungan kain yang digunakan adalah berdasarkan pada ukuran panjangnya,
sehingga untuk memproduksi 4,500 unit kaos himpunan dibutuhkan kain cotton
combad dengan ukuran panjang 5,400 meter (4,500 unit x 1.20 meter) dan
harga kain cotton combad per meter adalah Rp 18,000. Dengan demikian maka
besarnya pembelian bahan baku berupa kain cotton combad untuk produk kaos
himpunan adalah Rp 97.200.000 (5,400 meter x Rp 18,000) atau Rp 21,600 per
unit.
Berdasarkan hasil perhitungan di atas maka berikut ini akan disajikan biaya
bahan baku untuk produk kaos himpunan yang dapat dilihat melalui tabel di
bawah ini :
Tabel IV.2 Perhitungan biaya bahan baku langsung
Kebutuhan/ Harga/ Jumlah
No Deskripsi Satuan Jumlah Biaya
Produk Satuan Produksi
Kain
1 Cotton 1,2 Meter Rp 18,000 4,500 Rp 97,200,000
Combad
JUMLAH BIAYA BAHAN BAKU LANGSUNG Rp 97,200,000
Sumber : Konveksi IKR T-Shirt, Bandung. (Data Diolah), 2016
b. Biaya Tenaga Kerja Langsung
Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya yang dibayarkan kepada tenaga kerja
yang mengolah bahan baku menjadi barang jadi melalui proses produksi. Biaya
tenaga kerja langsung yang terdapat di Konveksi IKR T-Shirt adalah biaya
tenaga kerja bagian pola dan pemotongan, biaya tenaga kerja bagian penjahitan
dengan mesin jahit, biaya tenaga kerja bagian penjahitan dengan mesin obras,
biaya tenaga kerja bagian steaming (setrika uap), dan biaya tenaga kerja bagian
finishing. Berikut merupakan perhitungan biaya tenaga kerja langsung yang
terdapat pada Konveksi IKR T-Shirt:
IV-10
Berdasarkan perhitungan di atas dapat diketahui bahwa total biaya tenaga kerja
langsung yang dikeluarkan oleh Konveksi IKR T-Shirt untuk memproduksi
kaos himpunan adalah sebesar Rp 51,750,000. Dengan demikian total biaya
tenaga kerja langsung untuk setiap unit produk kaos himpunan sebesar Rp
11,500 per unit ( Rp 51,750,000 : 4,500 unit ).
c. Biaya Overhead Pabrik
Biaya overhead pabrik adalah biaya selain biaya bahan baku dan biaya tenaga
kerja langsung yang dikeluarkan perusahaan untuk proses produksi. Biaya
overhead pabrik dalam perusahaan dibagi menjadi 2 golongan, yaitu biaya
bahan penolong dan biaya overhead lainnya.
1) Biaya Bahan Penolong
Berdasarkan data yang diperoleh dari Konveksi IKR T-Shirt, bahan
penolong yang digunakan dalam memproduksi pembuatan kaos himpunan
adalah sebagai berikut:
a) Badge Himpunan
Berdasarkan data yang diperoleh dari Konveksi IKR T-Shirt, badge
himpunan yang digunakan untuk memproduksi 1 kaos himpunan
memiliki harga yaitu Rp 1,500 karena variasi warna pada badge
IV-11
penyusutan mesin potong, dan biaya penyusutan setrika uap. Berikut ini
merupakan perhitungan biaya penyusutan mesin yang terdapat pada
Konveksi IKR T-Shirt:
Tabel IV.5 Perhitungan Biaya Penyusutan Mesin
Harga Total Biaya Penyusutan/
No Mesin Jml UE
Perolehan Perolehan Tahun
1 Mesin Jahit 10 Rp 10,000,000 Rp 100,000,000 10 Rp 10,000,000
Mesin
2 1 Rp 14,000,000 Rp 14,000,000 10 Rp 1,400,000
Obras
Mesin
3 1 Rp 9,000,000 Rp 9,000,000 10 Rp 900,000
Potong
4 Setrika Uap 1 Rp 6,000,000 Rp 6,000,000 5 Rp 1,200,000
JUMLAH BIAYA PENYUSUTAN MESIN Rp 13,500,000
Keterangan :
Jml : Jumlah
UE : Umur Ekonomis
Sumber : Konveksi IKR T-Shirt, Bandung. (Data Diolah), 2016
Berdasarkan perhitungan di atas dapat diketahui bahwa total biaya
penyusutan mesin yang dikeluarkan oleh Konveksi IKR T-Shirt pada
tahun 2015 adalah sebesar Rp 13,500,000. Dengan demikian biaya yang
dibebankan pada setiap produk apabila memproduksi 4,500 unit kaos
himpunan adalah sebesar Rp 3,000 (Rp 13,500,000 : 4,500 unit).
e) Biaya Pemeliharaan dan Reparasi Mesin
Berdasarkan data yang diperoleh dari Konveksi IKR T-Shirt, biaya
pemeliharaan dan reparasi mesin yang terdapat pada Konveksi IKR T-
Shirt terdiri dari biaya pemeliharaan dan reparasi mesin jahit, biaya
pemeliharaan dan reparasi mesin obras, biaya pemeliharaan dan reparasi
mesin potong, serta biaya pemeliharaan dan reparasi setrika uap. Biaya
pemeliharaan dan reparasi mesin Konveksi IKR T-Shirt yang besar
biayanya adalah Rp 550,000 untuk setiap mesin jahit dan mesin obras,
serta masing-masing Rp 350,000 untuk mesin potong dan setrika uap.
IV-14
IV.3 Pembahasan
IV.3.1 Perhitungan Harga Pokok Produksi
Berdasarkan hasil perhitungan biaya, maka dapat diketahui harga pokok
produksi per unit akan disajikan perhitungan sebagai berikut:
Tabel IV.10 Perhitungan Harga Pokok Produksi 4500 unit
Biaya Produksi
Jenis Biaya
Total Biaya Total Biaya/Unit
Biaya Bahan Baku Rp 97,200,000 Rp 21,600
IV-17
a. Barang cacat yang disebabkan oleh pelanggan yaitu sebanyak 50 unit. Barang
cacat tersebut memerlukan pengerjaan kembali dengan menghabiskan biaya
keseluruhan sebesar Rp 750,000 informasi biaya tersebut berdasarkan hasil
wawancara dengan alokasi biaya bahan baku 10%, biaya tenaga kerja langsung
30%, dan biaya overhead pabrik 60%. Berdasarkan informasi maka dapat
dihitung biaya pengerjaan kembali produk cacat sebagai berikut:
Biaya bahan baku Rp 75,000
Biaya tenaga kerja langsung Rp 225,000
Biaya overhead pabrik Rp 450,000
Total pengerjaan kembali Rp 750,000
b. Barang cacat yang disebabkan oleh kegagalan internal yaitu 65 unit. Barang
cacat tersebut memerlukan pengerjaan kembali dengan menghabiskan seluruh
biaya sebesar Rp 1,170,000 dengan alokasi biaya bahan baku 40%, biaya tenaga
kerja langsung 30%, dan biaya overhead pabrik 30%. Berdasarkan informasi
maka dapat dihitung biaya pengerjaan kembali produk cacat sebagai berikut:
Biaya bahan baku Rp 468,000
Biaya tenaga kerja langsung Rp 351,000
Biaya overhead pabrik Rp 351,000
Total pengerjaan kembali Rp 1,170,000
b. Jurnal pencatatan produk cacat yang disebabkan oleh internal sebagai berikut:
1. Jurnal Pencatatan Biaya Produksi
Tabel IV.14 Jurnal Pencatatan Biaya Produksi
Keterangan Dr Cr
Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Rp 97,200,000
Baku
Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Rp 51,750,000
Kerja Langsung
Barang Dalam Proses-Biaya Rp 44,685,000
Overhead Pabrik
Persediaan Bahan Baku Rp 97,200,000
Gaji dan Upah Rp 51,750,000
Biaya Overhead Pabrik yang Rp 44,685,000
dibebankan
2. Jurnal Pencatatan biaya pengerjaan kembali produk cacat yang
disebabkan oleh internal (65 unit)
Tabel IV.15 Jurnal Pencatatan Biaya Pengerjaan Kembali Produk
Cacat yang Disebabkan oleh Internal
Keterangan Dr Cr
Biaya Overhead sesungguhnya Rp 1,170,000
Persediaan Bahan Baku Rp 468,000
Gaji dan Upah Rp 351,000
Biaya Overhead Pabrik yang Rp 351,000
dibebankan
3. Jurnal Pencatatan harga pokok selesai
Tabel IV.16 Jurnal Pencatatan Harga Pokok Produk Selesai
Keterangan Dr Cr
Persediaan Produk Jadi Rp 193,635,000
Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Rp 97,200,000
Baku
Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Rp 51,750,000
IV-21
kerja Langsung
Barang Dalam Proses-Biaya Rp 44,685,000
Overhead Pabrik
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
V.1 Simpulan
Dari hasil pembahasan dan penelitian yang telah peneliti lakukan tentang
perlakuan biaya produk cacat kaos himpunan pada IKR T-shirt tahun 2015, dapat
ditarik kesimpulan:
1. Metode pengumpulan harga pokok produksi yang digunakan IKR T-Shirt
adalah metode job order costing, hal ini sesuai sifat produk IKR T-Shirt dimana
produksi dilaksanakan berdasarkan perintah pengerjaan yang berdasarkan
pesanan atau kontrak. Metode perhitungan harga pokok produksi yang
digunakan oleh IKR T-Shirt adalah metode full costing, karena perhitungan
harga pokok produksinya membebankan seluruh biaya produksi yang terdiri
dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.
Perhitungan dengan metode full costing dapat dilihat dalam perhitungan harga
pokok produksi untuk tiap-tiap produk.
2. Dapat dilihat kebijakan persentase produk cacat pada IKR T-Shirt yaitu 2%
tetapi pada tahun 2015 IKR T-Shirt untuk produk cacat melebihi persentase
yang telah ditetapkan yaitu sebesar 2.62%. Untuk pari 4,500 unit ternyata
terdapat produk rusak 115 unit diantaranya disebabkan oleh pelanggan
sebanyak 50 unit dan adanya pengerjaan kembali dengan biaya keseluruhan
sebesar Rp 750,000 yang dibebankan dengan alokasi biaya bahan baku 10%,
biaya tenaga kerja langsung 30%, dan biaya overhead pabrik 60%. Untuk
jurnal pencatatan biaya pengerjaan kembali produk cacat :
Keterangan Dr Cr
Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Rp 75,000
Baku
V-1
V-2
V.2 Saran
Setelah melakukan penelitian pembahasan dan penarikan simpulan, maka
penulis memberikan saran kepada IKR T-Shirt adalah sebagai berikut:
1. Untuk menanggulangi terjadinya produk cacat lagi dikemudian hari, maka
sebaiknya perusahaan harus melakukan perawatan secara rutin terhadap mesin
V-3
Oleh
Mochamad Okvan Syahputra
135111080
Penelitian ini dilaksanakan pada IKR T-Shirt di dalam proses pengolahan produk
yang dilakukan secara berkesinambungan, seringkali tidak bisa dihindari
terjadinya produk yang kurang sempurna atau produk cacat. Produk cacat adalah
produk yang tidak memenuhi standar yang telah ditentukan, tetapi dengan
mengeluarkan biaya pengerjaan kembali untuk memperbaikinya, produk tersebut
secara ekonomis dapat disempurnakan lagi menjadi produk jadi yang baik. Tujuan
Laporan Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui perhitungan harga pokok
produksi dan perlakuan akuntansi untuk produk cacat. Metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian tugas akhir ini adalah metode analisis deskriptif
dengan teknik pengumpulan data berupa studi lapangan wawancara dan
pengumpulan data yang kemudian disajikan dalam laporan tugas akhir. Hasil dari
penelitian ini bahwa produk cacat dibedakan oleh penyebabnya yaitu yang
disebabkan oleh pelanggan dan disebabkan oleh internal dan menunjukkan bahwa
tingkat persentase kecacatan produk di Konveksi IKR T-Shirt melewati batas
toleransi kecacatan produk yang ditetapkan oleh perusahaan yaitu sebesar 2%
dengan tingkat kecacatan produk sebesar 2.62%.
iv
ABSTRACT
v
KATA PENGANTAR
vi
7. Teman-teman seperjuangan Akuntansi C 2013 yang saling membantu,
mengingatkan, memberikan semangat, dan motivasi dalam menyelesaikan
laporan ini.
8. Rekan-rekan HMAK POLBAN 2013 yang telah menjadi sarana
pengembangan diri sehingga bisa membantu dalam mengerjakan laporan ini.
9. Seluruh pihak, sahabat maupun rekan-rekan yang tidak bisa penulis sebutkan
satu per satu, terima kasih atas bantuan yang telah diberikan selama proses
penelitian dan penyusunan Tugas Akhir ini.
Peneliti menyadari bahwa Laporan tugas Akhir ini belum sempurna,
dikarenakan keterbatasan peneliti. Oleh karena itu, peneliti berharap terdapat
kritik dan saran yang memberikan kontribusi dari semua pihak. Harapan dari
Laporan Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang
membutuhkan.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... ii
HALAMAN PERNYATAAN PENULIS ........................................................ iii
ABSTRAK ......................................................................................................... iv
ABSTRACT ........................................................................................................ v
KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi
DAFTAR ISI ...................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang ............................................................................. I-1
I.2 Rumusan Masalah........................................................................ I-3
I.3 Tujuan Penelitian ......................................................................... I-3
I.4 Ruang Lingkup dan Batasan Masalah ........................................ I-3
I.5 Sistematika Pelaporan.................................................................. I-4
Halaman
Tabel I.1 Persentase Produk Cacat IKR T-Shirt dari Tahun 2012-2014......... I-2
Tabel II.1 Tabel Penelitian Terdahulu ........................................................... II-16
Tabel IV.1 Produksi kaos himpunan di Konveksi IKR T-Shirt pada
tahun 2015 .................................................................................... IV-8
Tabel IV.2 Perhitungan biaya bahan baku langsung ...................................... IV-9
Tabel IV.3 Perhitungan biaya tenaga kerja langsung...................................... IV-10
Tabel IV.4 Perhitungan biaya penolong.......................................................... IV-11
Tabel IV.5 Perhitungan Biaya Penyusutan Mesin .......................................... IV-13
Tabel IV.6 Perhitungan Biaya Pemeliharaan dan Reparasi Mesin ................ IV-14
Tabel IV.7 Perhitungan Biaya Peralatan ........................................................ IV-14
Tabel IV.8 Perhitungan biaya overhead pabrik ............................................. IV-15
Tabel IV.9 Perhitungan biaya produksi ......................................................... IV-16
Tabel IV.10 Perhitungan Harga Pokok Produksi 4500 unit ........................... IV-16
Tabel IV.11 Jurnal Pencatatan Biaya Produksi .............................................. IV-18
Tabel IV.12 Jurnal Pencatatan Biaya Pengerjaan Kembali yang Disebabkan oleh
Pelanggan .................................................................................. IV-19
Tabel IV.13 Jurnal Pencatatan Harga Pokok Produk Selesai ........................ IV-19
Tabel IV.14 Jurnal Pencatatan Biaya Produksi .............................................. IV-19
Tabel IV.15 Jurnal Pencatatan Biaya Pengerjaan Kembali Produk Cacat yang
Disebabkan oleh Internal ........................................................... IV-20
Tabel IV.16 Jurnal Pencatatan Harga Pokok Produk Selesai ........................ IV-20
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar III.1 Diagram Alir Penyelesaian Masalah .......................................... III-3
Gambar IV.1 Struktur Organisasi Konveksi IKR T-Shirt ............................... IV-3
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran 1 Curiculum Vitae .......................................................................... L1-1
Lampiran 2 Permohonan Izin Riset Data ........................................................ L2-2
Lampiran 3 Surat Balasan ............................................................................... L3-1
Lampiran 4 Gambar Produk ........................................................................... L4-1
Lampiran 5 Biaya Bahan Baku dan Biaya Tenaga Kerja Langsung ............... L5-1
Lampiran 6 Biaya Overhead Pabrik ................................................................ L6-1
Lampiran 7 Surat Permohonan Riset Data ..................................................... L7-1
Lampiran 8 Lembar Kegiatan Bimbingan TA ................................................ L8-1
Lampiran 9 Daftar Pertanyaan Wawancara .................................................... L9-1
xiii
DAFTAR PUSTAKA
xiv
Lampiran. 1
Curriculum Vitae
CURRICULUM VITAE
DATA DIRI
KEMAMPUAN
IT : - Microsoft Office (Acces, Excel, Word, Power Point)
o Internet
L1-1
o Sistem Informasi Akuntansi
PENGALAMAN KERJA PRAKTEK
PRESTASI
PENGALAMAN ORGANISASI
KETERAMPILAN KHUSUS
L1-2
Lampiran 2
Permohonan Izin Riset Data
L2-1
Lampiran 3
Surat Balas
L3-1
Lampiran 4
Gambar Produk
L4-1
Lampiran 5
Biaya Bahan Baku dan
Biaya Tenaga Kerja Langsung
L5-1
Lampiran 6
Biaya Overhead Pabrik
L6-1
Lampiran 7
Surat Permohonan Riset Data
L7-1
Lampiran 8
Lembar Kegiatan Bimbingan TA
L8-1
L8-2
L9-1