Anda di halaman 1dari 7

“ MAKALAH

“ANALISIS LAPORAN KEUANGAN”

Dosen :
Eva Siti Ropiah, S.E.I., M.E.

Disusun oleh :
Samsul Rifai 21221031079
Esi Siti Hapsyah 21221031084

Prodi Perbankan Syariah

UNIVERSITAS ISLAM AL – IHYA KUNINGAN (UNISA)


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala atas karunia, rahmat, dan
nikmat-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul Analisis
Laporan Keuangan.

Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Laporan Keuangan. Rekan-
rekan seangkatan yang telah memotivasi penulis untuk menyelesaikan penyusunan makalah ini. Semoga
bantuan baik berupa moril maupun materil yang telah diberikan,oleh Allah SWT. dapat diberikan balasan
yang berlipat ganda.Makalah ini juga masih jauh dari kata sempurna karena memiliki banyak kekurangan,
baik dalam hal isi dan sistematika maupun dalam teknik penulisannya.

Oleh sebab itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi penulis dan
umumnya bagi para pembaca.

Kuningan, 23 November 2023

Penulis
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Ada banyak tipe perusahaan yang berdiri dan beroperasi di Indonesia, satu diantaranya
adalah perusahaan manufaktur. Dilihat dari sudut ekonomi, kesejahteraan taraf hidup masyarakat
akan meningkat sebab banyaknya tenaga kerja yang diserap perusahaan manufaktur. Umumnya,
perusahaan tersebut dikenal sebagai sebuah perusahaan yang menciptakan produk yang
diperlukan oleh pasar. Perusahaan akan semakin banyak menjalankan serangkaian proses
produksi manakala permintaan pasarnya semakin besar. Dimana, akan ada banyak faktor yang
dilibatkan dalam proses produksi diantaranya SDA (Sumber Daya Alam), SDM (Sumber Daya
Manusia) dan peralatan mesin-mesin besar.
Zaman sekarang ini, daya beli konsumen tidak pasti (berubah-ubah) karena kemajuan
dunia yang semakin pesat. Persaingan antar perusahaan akan semakin meningkat terlebih pada
tipe perusahaan yang serupa (sejenis). PT. GarudaFood Putra Putri Jaya Tbk adalah satu
perusahaan yang beroperasi di bidang industri makanan ringan terlebih produk-produk yang
terbuat dari coklat, biskuit, kacang dan pengolahan susu. Meski begitu, pasar Indonesia mulai
dimasuki banyak produk minuman dan makanan dari negara luar seiring berkembangnya
perekonomian. Hal tersebut yang memicu persaingan yang semakin ketat dalam usaha industri
yang sejenis. Karenanya untuk menaikkan mutu, pelayanan dan keunggulan sebuah produk yang
dipunya perusahaan perlu diupayakan oleh tiap manajemen perusahaan mengingat tingkat
persaingan yang semakin tinggi.
Dalam mendirikan dan membentuk sebuah perusahaan, tentulah ada sasaran/tujuan yang
hendak dicapai oleh perusahaan publik ataupun swasta yakni untuk mendapatkan laba supaya
bisa menjamin keberlangsungan operasional perusahaan dan bagi pembangunan ekonomi
melalui pemberian kontribusi pada umumnya serta pendapatan tertentunya.
ANALISIS BIAYA RELEVAN DAN TITIK IMPAS
Biaya Relevan adalah biaya yang dikeluarkan di masa yang akan datang. Suatu biaya dikatakan
relevan dalam pengambilan keputusan apabila biaya tersebut belum terjadi dan termasuk
beberapa pilihan. Proses pengambilan keputusan, seorang manajer akan menggunakan 5 langkah
pada umumnya, yakni :

1. Memperoleh informasi
2. Membuat prediksi tentang biaya mendatang
3. Memilih alternative
4. Mengimplementasikan keputusan
5. Mengevaluasi kinerja
Jenis-jenis Biaya Relevan dibagi menjadi 3 :

1. Analisis Biaya volume laba


2. Marjin Kontribusi
3. Analisis Titip Impas
 Analisis Biaya Volume Laba
Metode untuk menganalisis bagaimana keputusan operasi dan pemasaran mempengaruhi laba
operasi. Dalam analisis ini menguji total pendapatan total biaya dan laba operasi ketika terjadi
perubahan dalam tingkat output. Dalam hal ini digunakan untuk :

1. Menentukan harga jual


2. Menentukan berapa banyak unit produk baru yang dijual
3. Menentukan berapa tambahan penjualan agar tercapai laba yang diharapkan
4. Perubahan tingkat output
5. Memperkenalkan produk baru
6. Mengganti peralatan
 Margin Kontribusi (Biaya selain variabel dan tetap bisa overhead/semi variabel)
Diperoleh dari hasil pengurangan total pendapatan dengan total biaya variabel. Selain itu juga
menunjukkan laba operasi berubah ketika jumlah unit yang terjual berubah.
Rumus = Pendapatan – Variabel = Margin Kontribusi

Margin K – Biaya tetap = Laba operasi

Analisis Titik Impas (BEP)


Jumlah penjualan output yang akan menyamakan total pendapatan dengan total biaya

Ketika Pendapatan yang diterima mampu untuk membiayai biaya tetap dan variabel perusahaan
dengan hasil yang impas.

Rumus = (CMU x Q) – Biaya tetap = Laba Operasi

CMU = Margin kontribusi

Q = Biaya per unit

BALANCE SCORECARD
Robert S. Kaplan dan David P. Norton; ukuran keuangan dan non keuangan yang terdiri atas
keuangan, konsumen, bisnis internal, pembelajaran dan pertumbuhan sehingga pengukurannya
lebih komprehensif.

Era globalisasi :
1. Ketatnya persaingan

2. Hubungan diplomatik antar Negara

3. Peningkatan sumber daya yang masuk

Pengukuran kinerja yang sering dipakai adalah menggunakan aspek keuangan, akan tetapi dalam
perhitungan tersebut memiliki keterbatasan dalam mengukur harta tidak berwujud dan hak
kekayaan intelektual. Dalam konsep Balance Scorecard mampu menerjemahkan visi, misi dan
startegi perusahaan dalam seperangkat ukuran yang memberi kerangka pengukuran strategis.
Balance scorecard termasuk dalam pengukuran kinerja perusahaan. Menurut Mulyadi
pengukuran kinerja harus dilakukan secara periodic untuk melihat efektivitas operasional
organisasi (karyawan, sasaran, standart)

 Karekateristik Pengukuran Kinerja yang Aktiv


1. Sesuai dengan tujuan organisasi secara jangka panjang/pendek
2. Waktu dan biaya yang dikeluarkan tidak lebih besar dari manfaat perusahaan
3. Harus mempertimbangkan akibat-akibat yang terjadi
4. Kesalahan dalam pengkuran perlu dihindari sehingga perencanaan yang baik
KESIMPULAN

Titik impas atau titik Break Even Point (BEP) ini berguna bagi manajemen dalam
membuat keputusan bisnis, yaitu harus memproduksi atau menjual pada jumlah berapa sehingga
perusahaan tidak mengalami kerugian. Sehingga manajemen tahu, apabila ingin jumlah
keuntungan tertentu maka harus memproduksi atau dapat menjual suatu jumlah yang dihitung
berdasarkan titik impas tersebut. Dalam menetukan titik impas tidak lepas dari penggunaan
asumsi-asumsi dasar yang harus dipenuhi. Paling tidak ada empat hal yang harus dipenuhi agar
dapat menghitung titik impas, yaitu biaya tetap, biaya variable, harga jual per unit, dan
produksi/penjualan maksimum.

Analisis Break Even Point (BEP) mempunyai manfaat sebagai dasar perencanaan
produksi dan penjualan bagi manajemen.Akan tetapi di balik kegunaannya, analisa ini juga
menyimpan kekurangan-kekurangan berkaitan dengan linierity, klasifikasi biaya, dan jangka
waktu penggunaan. Metode menghitung Break Even Point (BEP) ada beberapa cara, yaitu
metode persamaan, metode kontribusi unit, dan metode grafis. Ketiga metode apabila diterapkan
akan menghasilkan angka yang sama.

Anda mungkin juga menyukai