Perusahaan SOM ini juga berkembang pesat berkat pemilik SOM yang
juga berkuliah di Universitas Kristen Satya Wacana. Sofyan memilih untuk fokus
pada bidang pertanian yang kemudian ilmu yang didapat dipraktekan langsung
pada kebun yang dimiliki sehingga Shofyan juga mengajak petani yang bermitra
untuk terus mengikuti perkembangan dengan tetap menjaga kesehatan tanah dan
sayur yang dihasilkan juga akan tetap sehat bila dikonsumsi oleh manusia.
Modal yang dimiliki dalam melakukan usaha ini yaitu dari pinjaman
dibank dan juga modal pribadi, lalu tempat yang dijadikan balai pertemuan
kemitraan dan tempat pengumpulan saur-sayur organik ini adalah rumah orang tua
Shofyan.
4.2.2. Usia
4.4 Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Petani Bermitra Dengan SOM dan
Petani non mitra
Dari kedua hasil yang didapatkan dari petani yang bermitra dengan SOM
maupun petani non mitra ini tidak perpengaruh nyata terhadap motivasi petani
untuk bermitra maupun motivasi petani dalam menjalankan usaha tani secara
individual hal ini disebabkan oleh rata-rata tingkat pendidikan yang dimiliki oleh
mitra SOM dan petani non mitra ini adalah SD.
SOM merupakan perusahaan sayuran organik yang sudah berdiri lebih dari
sepuluh tahun sehingga sudah banyak dikenal oleh kalangan masyarakat sekitar
bahkan produk-produk sayuran dari SOM ini sudah dikenal diberbagai pasar
mulai dari dalam negeri bahkan luar negeri, dari wawancara yang diperoleh dari
beberapa mitra yang bergabung bersama SOM mengatakan bahwa memang
pengalaman yang mereka miliki belum banyak karena baru bergabung dua sampe
tiga tahun untuk berusaha tani secara organik namun dengan bermitra mereka
memiliki pengalaman baru yang awalnya belum diketahui contohnya dalam hal
pemasaran kalau biasanya memasarkan ke tengkulak dan akan dibawa kepasar
tradisional maka sekarang pemasaranya ke supermarket dan hotel-hotel sehingga
produk sayuran yang awalnya hanya dikeranjang mulai dikemas dengan tampilan
yang berbeda atau diberi kemasan dan label.
Dari hasil yang diperoleh pengalaman berusaha tani yang dimiliki petani
individual juga tidak berpengaruh secara signifikan padahal jika dilihat dari
presentase pengalaman berusaha tani petani individual lebih lama dalam hal
menjalankan usaha taninya, variabel pengalaman usaha tani tidak berpengaruh
signifikan terhadap variabel keputusan tidak bermitra tingkat signifikansi bernilai
0,386>0,05 dapat disimpulkan bahwa pengalaman berusaha tani yang lama juga
belum tentu mempengaruhi petani dalam hal pengambilan keputusan untuk
bermitra hal ini disebabkan oleh petani yang memiliki pengalaman usaha tani
puluhan tahun cenderung memiliki banyak pengalaman, pengalaman baik dan
pengalaman buruk sehingga banyak mempelajari berbagai hal dalam hal usaha
tani dan juga pada saat diwawancara kebanyakan dari petani individual
mengatakan lebih memiliki untuk usaha sendiri karena dari awal memang sudah
usaha sendiri, adapun petani yang mengatakan bahwa yang menjadi alasan utnuk
tidak bermitra juga karenah lahan yang dikerjakan bukan milik pribadi atau
disewa. Sehingga petani nonmitra cederung melakukan usahanya sendiri.
Dari hasil yang diperoleh pengalaman berusaha tani yang dimiliki petani
nonmitra juga tidak berpengaruh secara signifikan padahal jika dilihat dari
presentase pengalaman berusaha tani petani non mitra lebih lama dalam hal
menjalankan usaha taninya, variabel pengalaman usaha tani tidak berpengaruh
signifikan terhadap variabel keputusan tidak bermitra tingkat signifikansi bernilai
0,386>0,05 maka dapat disimpulkan bahwa pengalaman berusaha tani yang lama
juga belum tentu mempengaruhi petani dalam hal pengambilan keputusan untuk
bermitra hal ini disebabkan oleh petani yang memiliki pengalaman usaha tani
puluhan tahun cenderung memiliki banyak pengalaman, pengalaman baik dan
pengalaman buruk sehingga banyak mempelajari berbagai hal dalam hal usaha
tani dan juga pada saat diwawancara kebanyakan dari petani nonmitra
mengatakan lebih memiliki untuk usaha sendiri karena dari awal memang sudah
usaha sendiri, adapun petani yang mengatakan bahwa yang menjadi alasan utnuk
tidak bermitra juga karenah lahan yang dikerjakan bukan milik pribadi atau
disewa. Sehingga petani nonmitra cederung melakukan usahanya sendiri.
Seperti yang telah ditunjukan pada tabel bahwa kompetensi memiliki nilai
signifikansi sebesar 0.663 yang berarti tidak berpengaruh signifikan terhadap
keputusan bermitra dalam menjalin kerja sama dengan SOM sehingga kompetensi
yang dimiliki petani tidak menjamin petani dalam pengambilan keputusan untuk
bermitra.