Anda di halaman 1dari 35

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Daerah Andaleh Baruah Bukik Kecamatan

Sungayang Kabupaten Tanah Datar.

Berdasarkan letak geografis, Kecamatan Sungayang berbatas dengan

wilayah administrasi sebagai berikut:

1) Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten 50 Kota

2) Sebelah Selatan berbatasan dengan Tanjung Emas

3) Sebelah Barat berbatasan dengan Salimpaung

Andaleh Baruh Bukik merupakan salah satu nagari yang termasuk dalam

kecamatan Sungayang, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat,

Indonesia. Nagari ini terletak di ± 10 KM dari Batusangkar, ibu kota dari

kabupaten Tanah Datar. Letak serta ketinggian Nagari Andaleh Baruah

Bukik ini berdampak positif terhadap sektor pertanian. Ketinggian Nagari

Andaleh Baruah Bukik terletak pada 802 mdpl, dan dilihat secara astronomis

letak Nagari Andaleh Baruah Bukik berada pada 00 023’596”LS dan

100038’107’’ BT.

Demikian besar potensi pertanian Enau, tetapi belum dikelola petani

dengan optimal dan juga Andaleh Baruah Bukik merupakan tempat yang

strategis dijadikan atau didirikannya suatu usaha gula aren. hal ini

dikarenakan bahwa di sekitar daerah ini terdapat luas lahan, iklim dan lokasi

yang strategis, maka alasan inilah banyak pengusaha gula aren yang

44
45

membuka usahanya di daerah ini karena usaha gula aren dapat dijadikan

peluang usaha yang menjanjikan karena peluang bisnis tersebut akan

dibutuhkan sampai kapanpun dan prospek kedepannya juga semakin bagus

seiring bertambahnya jumlah penduduk.

Jumlah penduduk suatu Negara dipengaruhi oleh faktor kelahiran,

kematian, dan migrasi/kepindahan penduduk. Data mengenai jumlah

penduduk, komposisi, dan karekteristiknya sangat diperlukan untuk

perencanaan baik jangka panjang maupun jangka pendek. Penduduk

memiliki peran yang besar dalam menjalankan roda kehidupan masyarakat

jika diimbangi dengan Sumber Daya Alam yang memadai.

2. Karekteristik Responden

Deskriptif karekteristik responden adalah menguraikan atau memberikan

gambaran identitas responden dalam penelitian ini, sebab dengan

menguraikan identitas responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini,

maka akan dapat diketahui sejauhmana identitas responden dalam penelitian

ini. Oleh karena itulah deskripsi identitas responden dalam penelitian ini

dapat dikelompokkan menjadi beberapa kelompok yaitu umur dan jenis

kelamin responden.

Dalam pelaksanaan penelitian ini, ditetapkan sebanyak 80 orang

responden dimana dari 80 kuesioner yang dibagikan kepada responden, maka

semua kuesioner telah dikembalikan dan semuanya dapat diolah lebih lanjut.

Oleh karena itulah akan disajikan deskripsi identitas responden yang

disajikan pada Tabel 6 dan Tabel 7:


46

a. Umur

Deskripsi responden menurut umur menguraikan atau memberikan

gambaran mengenai umur responden yang menjadi sampel dalam

penelitian ini. Oleh karena itu dalam deskripsi karekteristik responden

menurut umur dapat disajikan pada Tabel 6.

Tabel 6
Distribusi Frekuensi Umur Responden
No Kelas Interval Frekuensi Persentase
1 25 - 31 10 12,5
2 32 - 38 21 26,25
3 39 - 45 18 22,5
4 46 - 52 12 15
5 53 - 59 9 11,25
6 60 - 66 8 10
7 67 - 73 2 2,5
Jumlah 80 100
Mean 44
Median 43
Modus 32
Standar deviasi 11.50
Koefisien variasi (%) 26.23
Minimum 25
Maksimum 67
Sumber : Olahan Data Primer, 2018

Berdasarkan Tabel 6 menunjukkan bahwa responden paling banyak

berada pada 26,25 persen pengusaha gula aren di Nagari Andaleh Baruah

Bukik berumur antara 32 hingga 38 tahun, Sedangkan responden paling

sedikit berada pada usia antara 67 hingga 73 tahun yang memiliki

persentase sebesar 2,5 persen, hal ini mengindikasikan bahwa

kemungkinan pada umur 32 hingga 38 pengusaha gula aren sudah

memiliki banyak pengeluaran rumah tangga yang harus dipenuhi dan

memiliki usia yang produktif, maka dari itu dengan adanya usaha
47

tersebut bisa memiliki penghasilan. Sedangkan pada usia 67 hingga 73

tahun merupakan usia yang tidak produktif lagi atau usia yang sudah

pensiun tetapi masih usaha ini masih di kelola dikarenakan usaha gula

aren ini adalah usaha turun temurun yang sudah dirintis sejak lama

karena usaha ini memiliki prospek yang bagus.

Pada Tabel 6 dapat dilihat rata-rata umur adalah 44. Ini berarti rata-

rata umur pengusaha gula aren di Nagari Andaleh Baruah Bukik adalah

44 tahun. Modus umur adalah pada level 43. Ini berarti dari 80

pengusaha gula aren pada umumnya berumur 43 tahun. Nilai median

adalah 43. Standar deviasi adalah 11,58, artinya tingkat penyimpangan

masing-masing data adalah sebesar 11,58. Kemudian nilai koefisien

variasi sebesar 26,43 persen, ini artinya bahwa umur pengusaha gula aren

di Nagari Andaleh Baruah Bukik adalah bervariasi. Tingkat variasi dapat

terlihat dari persentase terendah dan tertinggi data tersebut. Tingkat

variasi ini juga menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan dari

berbagai umur pengusaha yang dijadikan sampel.

Jika umur pengusaha dikaitkan dengan pendapatan pengusaha gula

aren maka akan terlihat bahwa ketika umur pengusaha tersebut semakin

bertambah maka semakin banyak pula pengeluaran rumah tangga yang

harus dikeluarkan karena tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan

keluarga juga semakin meningkat. Oleh karena itu pengusaha tersebut

juga giat bekerja untuk meningkatkan pendapatan keluarganya.


48

b. Jenis Kelamin

Jenis kelamin responden dalam penelitian ini dapat dikelompokkan

dalam dua kelompok yaitu kelompok laki-laki dan perempuan. Untuk

lebih jelasnya akan disajikan karekteristik responden berdasarkan jenis

kelamin yang dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7
Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase
1 Laki - laki 66 82,5
2 Perempuan 14 17,5
Jumlah 80 100
Sumber: Olahan Data Primer, 2018

Dari Tabel 7 terlihat bahwa distribusi frekuensi jenis kelamin

pengusaha gula aren di Nagari Andaleh Baruah Bukik Kecamatan

Sungayang Kabupaten Tanah Datar. Dari 80 orang pengusaha gula aren

tersebut kelompok responden berdasarkan jenis kelamin yang terbanyak

dalam penelitian ini adalah laki-laki yakni sebanyak 66 atau 82,5 persen.

Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata pengusaha gula aren di Nagari

Andaleh Baruah bukik kecamatan Sungayang Kabupaten tanah Datar.

adalah didominasi oleh kaum laki-laki jika dibandingkan dengan

perempuan. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh laki-laki adalah tulang

punggung keluarga dan usaha ini tergolong usaha yang berat yang

kebanyakan dilakukan oleh kaum laki-laki dengan tujuan untuk

menambah penghasilan keluarga, sementara istrinya bekerja di luar atau

selain dari usaha gula aren tersebut.


49

3. Deskriptif Variable Penelitian

Pada bagian ini penulis akan mengemukakan tentang deskriptif masing-

masing variabel, baik variabel bebas maupun variabel terikat. Variabel bebas

adalah Produksi (X1), Pengalaman usaha (X2), Tingkat pendidikan (X3).

Sedangkan variabel terikat adalah pendapatan (Y) pengusaha gula aren di

Nagari Andaleh Baruah Bukik Kecamatan Sungayang Kabupaten Tanah

Datar.

a. Deskripsi Variabel Pendapatan Bersih (Y).

Dalam penelitian ini hanya melihat seberapa besar pendapatan bersih

yang diterima oleh pengusaha gula aren di Nagari Andaleh Baruah Bukik

Kecamatan Sungayang Kabupaten Tanah Datar selama satu bulan yang

dinyatakan dalam Rupiah per bulan.

Tingkat pendapatan seseorang disebabkan oleh faktor-faktor tertentu

yaitu faktor produksi, pengalaman usaha, dan tingkat pendidikan yang

berbeda pada setiap masing-masing pengusaha gula aren di Nagari

Andaleh Baruah Bukik Kecamatan Sungayang Kabupaten Tanah Datar.

Pada Tabel di bawah ini didapat hasil sebesar 45 persen pengusaha

gula aren memiliki pendapatan bersih per bulan antara Rp 4,026,709

hingga Rp 5,893,417. Ini berarti bahwa usaha ini tergolong usaha kecil

ke atas, maka pendapatan bersih yang diterimanya juga kecil keatas.

Selain itu jika dilihat dari pendapatan bersih antara Rp 15,226,963 hingga

Rp 17,093,671 dengan persentase sebesar 1,25 persen, hal ini berarti

bahwa pengusaha yang mendapatan pendapatan bersih sebanyak itu


50

merupakan pengusaha yang memiliki tempat yang strategis dan memiliki

tanaman enau yang banyak.

Tabel 8
Distribusi Frekuensi Tingkat Pendapatan Bersih Pengusaha Gula
Aren di Nagari Andaleh Baruah Bukik (Rp/bulan)
Frekuens
No Kelas Interval i Persentase
1 2.160.000 – 4.026.708 18 22,5
2 4.026.709 – 5.893.417 36 45
3 5.893.418 – 7.760.126 6 7,5
4 7.760.127 – 9.626.835 2 2,5
5 9.626.836 – 11.493.544 11 13,75
6 11.493.545 – 13.360.253 3 3,75
7 13.360.254 – 15.226.962 3 3,75
8 15.226.963 – 17.093.671 1 1,25
Jumlah 80 100
Mean (Rp) 6,179,838
Median 4,650,000
Modus 4,200,000
Standar deviasi 3,419,223
Koefisien variasi (%) 55,33
Minimum 2,160,000
Maksimum 15,750,000
Sumber: Olahan Data Primer, 2018
Pada Tabel 8 didapat rata-rata pendapatan bersih sebesar Rp

6,179,838. Artinya bahwa rata-rata pendapatan bersih yang didapat oleh

pengusaha gula aren di Nagari Andaleh Baruah Bukik sebesar Rp

6,179,838 per bulan. Nilai modus adalah 4,200,000, artinya beberapa

pengusaha memiliki pendapatan bersih yang sama sebesar Rp 4,200,000

per bulan. Nilai median adalah 4,650,000, artinya setelah diurutkan dari

pendapatan bersih yang terkecil hingga pendapatan bersih yang terbesar

diperoleh pendapatan bersih yang berada ditengah-tengah sebesar Rp

4,650,000 per bulan. Standar deviasi adalah 3,419,223, artinya tingkat


51

penyimpangan masing-masing data sebesar 3,419,223. Kemudian nilai

koefisien variasi sebesar 55.33 persen, ini artinya bahwa pendapatan

bersih yang diterima oleh pengusaha gula aren di Nagari Andaleh Baruah

Bukik adalah bervariasi. Tingkat variasi dapat terlihat dari persentase

terendah dan tertinggi data tersebut. Tingkat variasi ini juga

menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan dari pendapatan bersih

yang diterima oleh pengusaha tersebut setiap bulannya yang dijadikan

sampel.

Pada penelitian ini pendapatan bersih diperoleh dari total pendapatan

dikurangi total pengeluaran. Pengeluaran dalam penelitian ini mencakup

pengeluaran untuk membeli bahan baku, contohnya kayu bakar, dan lain

sebagainya. Ketika pengusaha gula aren tersebut tidak menyewa tempat

usaha maka akan mengurangi pengeluaran dan pendapatan bersih yang

diperoleh juga semakin banyak. Selain pengeluaran, tempat yang

strategis juga akan mempengaruhi pendapatan bersih yang diperoleh oleh

pengusaha karena semakin banyak tanaman enau maka pangsa pasar juga

semakin banyak.

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan bersih yang

diterima oleh pengusaha gula aren di Nagari Andaleh Baruah Bukik

tergolong menengah antara Rp 4,026,709 hingga Rp 5,893,417 per bulan

yaitu sebesar 45 persen. Hal ini mengindikasikan bahwa usaha ini

tergolong usaha usaha menengah maka pendapatan bersih yang diperoleh

juga menengah. Selain itu faktor lain pendapatan bersih yang diterima
52

oleh pengusaha menengah adalah karena tempat yang strategis yang

setiap waktu dengan mudah konsumen berbelanja, selanjutanya bentuk

dan rasa juga menjadi alasan mempengaruhi pendapatan bersih

pengusaha gula aren di Nagari Andaleh Baruah Bukik Kecamatan

Sungayang Kabupaten Tanah Datar

b. Deskripsi Variabel Produksi (X1).

Pada penelitian ini penulis mengambil variabel produksi sebagai

salah satu variabel bebas (independent) pertama. Dalam penelitian ini

produksi merupakan salah satu faktor penentu tingkat pendapatan

pengusaha gula aren di Nagari Andaleh Baruah Bukik, yang dinyatakan

dalam satuan Rupiah per bulan. Semakin banyak produksi yang

digunakan maka semakin banyak pula pendapatan yang diterima oleh

pengusaha gula aren tersebut. Tabel 9 menggambarkan distribusi

frekuensi jumlah produksi pengusaha gula aren di Nagari Andaleh

Baruah Bukik Kecamatan Sungayang Kabupaten Tanah Datar.

Pada tabel dibawah didapat hasil sebesar 36,25 persen pengusaha

gula aren memproduksi gula aren per bulannya antara 150 kg hingga 253

kg. Sementara sebanyak 2,5 persen memproduksi gula aren antara 878 kg

hingga 981 kg per bulan. Hal ini disebabkan oleh perbedaan jumlah

tanaman enau, ketika pengusaha tersebut memiliki tanaman enau yang

banyak maka produksi gula aren juga besar, dan hal ini juga berdampak

kepada pendapatan bersih pengusaha tersebut.


53

Tabel 9
Distribusi Frekuensi Jumlah Produksi Pengusaha Gula Aren di
Nagari Andaleh Baruah Bukik (Kg/bulan)
N
o Kelas Interval Frekuensi Persentase
1 150 - 253 29 36,25
2 254 - 357 27 33,75
3 358 - 461 5 6,25
4 462 - 565 0 0
5 566 - 669 14 17,5
6 670 - 773 3 3,75
7 774 - 877 0 0
8 878 - 981 2 2,5
Jumlah 80 100
Mean 352
Median 300
Modus 300
Standar deviasi 184.3613
Koefisien variasi (%) 52.36
Minimum 150
Maksimum 900
Sumber : Olahan Data Primer, 2018
Pada Tabel 9 didapat rata-rata sebesar 352. Artinya bahwa rata-rata

memproduksi gula aren yang dikerjakan oleh pengusaha gula aren di

Nagari Andaleh Baruah Bukik sebesar 352 kg per bulan. Nilai modus

adalah 300, artinya beberapa pengusaha memproduksi yang sama sebesar

300 kg per bulan. Nilai median adalah 300, artinya setelah diurutkan dari

produksi gula aren yang terkecil hingga produksi gula aren yang terbesar

diperoleh produksi yang berada ditengah-tengah sebesar 300 kg per

bulan. Standar deviasi adalah 184, artinya tingkat penyimpangan masing-

masing data sebesar 184 kg. Kemudian nilai koefisien variasi sebesar

52.36 persen, ini artinya bahwa gula aren yang diproduksi oleh
54

pengusaha gula aren di Nagari Andaleh Baruah Bukik adalah bervariasi.

Tingkat variasi dapat terlihat dari persentase terendah dan tertinggi data

tersebut. Tingkat variasi ini juga menunjukkan adanya perbedaan yang

signifikan dari gula aren yang diproduksi oleh pengusaha tersebut setiap

bulannya yang dijadikan sampel.

Jika dikaitkan antara produksi dengan pendapatan bersih pengusaha

gula aren di Nagari Andaleh Baruah Bukik dilihat dari persentase

tertinggi pada produksi yakni sebesar 36.25 persen dengan penggunaan

produksi antara 150 kg hingga 253 kg per bulan, sedangkan pengusaha

tersebut mendapatkan pendapatan bersih per bulannya yang dengan

persentase tertinggi sebesar 45 persen dengan pendapatan bersih sebesar

Rp 4,026,709 hingga Rp 5,893,417 per bulan. Hal ini berarti bahwa

penggunakan produksi yang cukup besar tetapi pengusaha tersebut

memperoleh pendapatan bersih yang cukup menengah hal ini

dikarenakan bahwa pengusaha gula aren di Nagari Andaleh Baruah

Bukik tidak terlalu banyak mengambil keuntungan karena dilihat dari

pangsa pasarnya yang lumayan sulit dikarnakan persaingan yang semakin

ketat. Perbedaan biaya pengeluaran juga menjadi faktor pendapatan

bersih pengusaha gula aren. Selain produksi, biaya operasional juga ikut

mempengaruhi pendapatan bersih pengusaha tersebut. Ketika pengusaha

yang tidak mengeluarkan biaya operasional maka pengusaha tersebut

akan memperoleh pendapatan bersih yang cukup banyak bila

dibandingkan dengan pengusaha yang mengeluarkan biaya operasional.


55

Besar kecilnya pendapatan bersih juga tergantung kepada besar kecilnya

pengeluaran.

c. Deskriptif Variabel Pengalaman Usaha (X2)

Pada penelitian ini pengalaman usaha menjadi variabel bebas

(independent) kedua. Pengalaman usaha adalah pekerjaan yang pernah

dilakukan oleh seorang pengusaha gula aren di Nagari Andaleh Baruah

Bukik dalam jangka waktu tertentu yang ada manfaatnya baik untuk

dirinya sendiri maupun untuk orang lain, terutama kepada konsumen

yang dinyatakan dalam satuan tahun.

Pengalaman dapat diindikasikan sebagai seberapa besar kemampuan

seorang pengusaha dalam mengelola usaha gula arennya, seperti mampu

untuk meminimalkan resiko dan kerugian saat memproduksi gula aren.

Semakin banyak pengalaman yang dimiliki oleh pengusaha maka

kemampuan si pengusaha untuk meminimalkan segala bentuk kerugian

dan resiko akan semakin lebih baik. Berikut adalah gambaran distribusi

frekuensi pengalaman pengusaha gula aren di Nagari Andaleh Baruah

Bukik Kecamtan Sungayang Kabupaten Tanah Datar seperti yang

disajikan dalam Tabel 10.

Pada Tabel 10 terlihat bahwa sebanyak 22 pengusaha gula aren di

Nagari Andaleh Baruah Bukik memiliki pengalaman usaha antara 10

hingga 14 tahun dengan tingkat persentase 27.5 persen. Hal ini

dikarenakan pengusaha yang memiliki pengalaman tersebut baginya


56

usaha ini merupakan usaha turun temurun, sehingga pengusaha tersebut

sudah memiliki banyak pengalaman dibidang usaha gula aren tersebut.

Tabel 10
Distribusi Frekuensi Pengalaman Pengusaha Gula Aren di Nagari
Andaleh Baruah Bukik (Tahun)
No Kelas Interval Frekuensi Persentase
1 5-9 7 8,75
2 10 - 14 22 27,5
3 15 - 19 12 15
4 20 - 24 10 12,5
5 25 - 29 12 15
6 30 - 34 8 10
7 35 - 39 9 11,25
Jumlah 80 100
Mean 19
Median 15.5
Modus 10
Standar deviasi 9.55
Koefisien variasi (%) 50.78
Minimum 5
Maksimum 35
Sumber : Olahan Data Primer, 2018
Dilihat dari nilai frekuensi yang terendah dengan persentase sebesar

8,75 persen pengalaman usaha yang dimiliki antara 5 tahun hingga 9

tahun. Hal ini dikarenakan jumlah penduduk dan tanaman enau di Nagari

Andaleh Baruah Bukik setiap tahunnya semakin meningkat, dengan

melihat pasar yang potensial itulah para pengusaha tiap tahunnya juga

ikut meningkat.

Pada Tabel 10 didapat rata-rata sebesar 19. Artinya bahwa rata-rata

pengalaman usaha yang dimiliki oleh pengusaha gula aren di Nagari

Andaleh Baruah Bukik yakni 19 tahun. Nilai modus adalah 10, artinya
57

beberapa pengusaha memiliki pengalaman yang sama mulai dari

membuka usahanya selama 10 tahun. Nilai median adalah 15,5, artinya

setelah diurutkan dari pengalaman usaha yang kecil hingga pengalaman

usaha yang besar diperoleh pengalaman usaha yang berada ditengah-

tengah yaitu 15,5 tahun. Standar deviasi adalah 9,55, artinya tingkat

penyimpangan masing-masing data sebesar 9,55. Kemudian nilai

koefisien variasi sebesar 50.78 persen, ini artinya bahwa pengalaman

usaha yang dimiliki oleh pengusaha gula aren di Nagari Andaleh Baruah

Bukik adalah bervariasi. Jika dilihat dari hasil mean, median, dan

modusnya bervariasi, angkanya berbeda-beda.

Seperti yang kita ketahui bahwa daerah Andaleh Baruah Bukik ini

memiliki potensi yang besar untuk didirikannya usaha gula aren, apalagi

di daerah ini terdapat banyaknya tamanan enau dan iklim yang

mendukung untuk tumbuhnya tanaman enau dengan subur, karena

melihat prospek inilah banyak pengusaha yang berminat membuka usaha

gula aren tersebut di daerah ini. Dari hasil di atas terlihat bahwa

pengalaman usaha yang dimiliki pengusaha tersebut antara 10 hingga 14

tahun, dan tiap tahunnya jumlah konsumen semakin meningkat. Oleh

karena itu pengusaha dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif dalam

mengelola gula aren agar konsumen tidak bosan dan pengusaha tidak

kehilangan konsumennya, sehingga pendapatan bersih yang diterima

terus meningkat.

d. Deskriptif Variabel Tingkat Pendidikan (X3)


58

Dalam penlitian ini tingkat pendidikan merupakan sebagai variabel

terakhir yang mempengaruhi pendapatan pengusaha gula aren di Nagari

Andaleh Baruah Bukik. Tingkat pendidikan yang dimaksud adalah

pendidikan formal yang pernah ditempuh oleh seorang pengusaha gula

aren yang dinyatakan dalam satuan tahun. Semakin tinggi tingkat

pendidikan seseorang maka semakin tinggi pula ilmu yang didapat untuk

mengembangkan usahanya, sehingga hal ini juga mempengaruhi

pendapatan pengusaha gula aren tersebut.

Tabel 11
Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan Pengusaha Gula Aren di
Nagari Andaleh Baruah Bukik (Tahun)
Frekuensi
No Kelas Interval
Absolut Relatif (%)
1 Tamat SD 47 58,75
2 Tamat SMP 23 28,75
3 Tamat SMA 10 12,5
Jumlah 80 100
Sumber : Olahan Data Primer, 2018

Pada Tabel 11 dapat dilihat bahwa dari 80 orang pengusaha gula

aren di Nagari Andaleh Baruah Bukik sebanyak 47 orang menempuh

pendidikan tamat sekolah dasar (SD) dengan tingkat persentase sebesar

58,75 persen, hal ini dikarenakan oleh di Nagari Andaleh Baruah Bukik

pendidikan itu sangatlah rendah dan tidak menjadi utama bagi penduduk

di Nagari Andaleh Baruah Bukik, sebanyak 10 orang pengusaha

memiliki pendidikan formal terakhirnya tamat SMA dengan persentase

sebesar 12,5 persen, tamat SMP sebanyak 23 orang dengan

persentasenya sebesar 28,75 persen.


59

Pendidikan merupakan salah satu strategi untuk meningkatkan

sumber daya manusia. Orang yang berpendidikan rendah pola pikirnya

berbeda dengan orang yang berpendidikan tinggi, hal ini disebabkan

oleh pengusaha dengan tingkat pendidikan tinggi akan mampu dalam

mengatur segala aktivitas usaha gula aren. Salah satu cara untuk

meningkatkan pendidikan adalah dengan menerapkan wajib belajar 9

tahun (Sekolah Menengah Pertama), hal ini bertujuan untuk lebih

meningkatkan mutu dan kualitas sumber daya manusia dalam

membentuk pola pikir yang lebih baik.

Data ini mengidentifikasikan bahwa sebagian besar pengusaha gula

aren didominasi oleh pengusaha yang berpendidikan SD yaitu sebesar

58,75 persen. Ini menunjukkan bahwa pengusaha gula aren di Nagari

Andaleh Baruah Bukik merupakan kategori kurang terdidik, yang berarti

bahwa pengusaha gula aren tersebut memiliki kualitas sumber daya

manusia yang kurang baik, sehingga pola pikir untuk memajukan

usahanya kurang baik juga. Selain itu terdapat perbedaan tingkat

pendidikan diantara pengusaha tersebut, hal ini kemungkinan akan

berpengaruh terhadap perbedaan pendapatan pengusaha gula aren di

Nagari Andaleh Baruah Bukik Kecamatan Sungayang Kabupaten Tanah

Datar.

4. Analisis Induktif

Pada penelitian ini menggunakan model analisis regresi linear berganda.

Penulis menggunakan variabel bebas dan terikat, diantara variabel bebas


60

(independent) tersebut adalah produksi (X1), pengalaman usaha (X2) dan

tingkat pendidikan (X3, Sedangkan yang menjadi variabel terikat (dependent)

dari penelitian ini adalah pendapatan pengusaha gula aren di Nagari Andaleh

Baruah Bukik Kecamatan Sungayang Kabupaten Tanah Datar (Y), dibentuk

dalam persamaan sebagai berikut:

Y = f (X1, X2, X3,) ……………………………………………....…………4.1

Y = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e …..............…..................…………..........4.2

LogY = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e………....................................…..…..4.3

Dimana:

logY = Pendapatan pengusaha warung makan

β0 = Konstanta

β1, β2, β3 = Koefisien regresi

X1 = Produksi

X2 = Pengalaman usaha

X3 = Tingkat pendidikan

e = Standar error

Bentuk pengaruh variabel bebas (independent) terhadap variabel terikat

(dependent) dapat dijelaskan dalam bentuk estimasi regresi linear berganda

berikut ini:

a. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas

(independent) terhadap variabel terikat (dependent) yang menggunakan

data numerik atau kuantitatif yang berasal dari hasil tabulasi kuisioner
61

penelitian. Dimana pendapatan pengusaha gula aren (Y) sebagai variabel

terikat, sedangkan sebagai varabel bebas yaitu produksi (X 1), pengalaman

usaha (X2), dan tingkat pendidikan (X3). Dilakukan terhadap 80 orang

pengusaha gula aren di Nagari Andaleh Baruah Bukik Kecamatan

Sungayang dari 3 variabel yang diolah dengan software Eviews 8.

Tabel 12
Hasil Regresi Linear Berganda

Variabel Koefisien Std.


T hitung Signifikan Keterangan
Bebas Elastisitas Error
constant 14,588 0,090
X1 0,002 9,73 26,156 0,000 H0 ditolak
X2 0,004 0,001 2,129 0,036 H0 ditolak
X3 -0,007 0,009 -0,779 0,437 H0 diterima
R square = 0,904
F hitung = 239,527
F sig = 0,000
Sumber: Olahan Data Eviews, 2018

Berdasarkan Tabel 12 dapat dibuat persamaan regresi linear berganda

sebagai berikut:

LogY = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3............................................................4.4

LogY = 14,588 + 0,002X1 + 0,004X2 + -0,007X3..................................4.5

Berdasarkan hasil estimasi di atas terlihat bahwa nilai konstanta (β 0)

adalah 14,588, artinya apabila variabel bebas nilainya konstan atau tetap

(produksi, pengalaman usaha, dan tingkat pendidikan) maka tingkat

pendapatan pengusaha gula aren di Nagari Andaleh Baruah Bukik

Kecamatan Sungayang Kabupaten Tanah Datar nilainya hanya sebesar -

14,588 atau 14,6 persen.


62

Nilai koefisien regresi variabel produksi (X 1) bernilai positif yaitu

0,002, artinya bahwa setiap peningkatan produksi sebesar 1 kg maka

pendapatan akan meningkat sebesar 0,2 persen. Dengan asumsi variabel

bebas (independent) lain nilainya konstan atau tetap.

Nilai koefisien regresi variabel pengalaman usaha (X 2) bernilai positif

yaitu 0,004, artinya bahwa setiap peningkatan pengalaman usaha sebesar

1 tahun maka pendapatan akan meningkat sebesar 0,4 persen. Dengan

asumsi variabel bebas (independent) lain nilainya konstan atau tetap.

Nilai koefisien regresi variabel tingkat pendidikan (X 3) bernilai

positif yaitu -0,007, artinya bahwa setiap peningkatan tingkat pendidikan

sebesar 1 tahun maka pendapatan akan meningkat sebesar -0,7 persen.

Dengan asumsi variabel bebas (independent) lain nilainya konstan atau

tetap.

b. Uji Asumsi Klasik

Model regresi linier berganda dapat disebut sebagai model yang baik

jika model tersebut memenuhi beberapa asumsi yang kemudian disebut

dengan asumsi klasik. Berikut ini adalah model regresi linear berganda:

Y = f (X1, X2, X3,) ………………………..………………....…………4.6

Y = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e …................…..................……..........4.7

LogY = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e………..............................…..…..4.8

Asumsi klasik yang harus terpenuhi dalam model regresi linear

berganda yaitu tidak adanya multikolinearitas, terdistribusi normal, tidak

adanya heterokedastisitas pada model regresi. Harus terpenuhinya asumsi


63

klasik ditujukan untuk memperoleh model regresi dengan estimasi yang

tidak bias dan pengujian dapat dipercaya.

1) Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas yaitu keadaan dimana pada model regresi

ditemukan adanya korelasi yang sempurna atau mendekati sempurna

antar variabel bebas (independent). Selama variabel (produksi,

pengalaman usaha, dan tingkat pendidikan) tidak boleh berkorelasi satu

sama lainnya. Apabila sesama variabel bebas terdapat korelasi yang

berarti, maka salah satu variabel tersebut tidak dimasukkan atau

dieliminir dari regresi linear berganda.

Beberapa metode uji multikolinearitas yaitu dengan melihat nilai

korelasi. Apabila nilai korelasi > 0,8 terdapat kasus multikolinearitas,

sebaliknya apabila nilai korelasi < 0,8 maka tidak terdapat kasus

multikolinearitas.

Tabel 13
Hasil Multikolinearitas

X1 X2 X3
X1 1.000000 0.106105 0.103297
X2 0.106105 1.000000 -0.229870
X3 0.103297 -0.229870 1.000000
Sumber: Olahan Data Eviews, 2018

Berdasarkan pada Tabel 13 dapat dilihat bahwa variabel produksi

(X1) dan variabel pengalaman usaha (X2) memiliki nilai korelasi sebesar

0,106, variabel produksi (X1) dan variabel tingkat pendidikan (X 3)

memiliki nilai korelasi sebesar 0,103, dan variabel pengalaman usaha

(X2) dan variabel tingkat pendidikan (X3) memiliki nilai korelasi sebesar
64

-,0,229. maka dapat dikatakan bahwa tidak terjadi korelasi variabel-

variabel bebas antara satu dengan yang lainnya, Artinya ketiga variabel

bebas tersebut tidak terkena multikolonearitas dikarnakan kecil dari 0,8

dan dapat dianalisis sekaligus dengan model regresi linear berganda dan

asumsi klasik pemakaian model regresi terpenuhi.

2) Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau residual memiliki sikap normal. Dalam hal ini

untuk mengetahui apakah distribusi residual terdistribusi normal atau

tidak. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti

distribusi normal (data yang tersebar secara normal), distribusi data

dikatakan tidak tersebar secara normal apabila nilai signifikan < α = 0,05

dan data tersebar normal apabila signifikan > α = 0,05.

Tabel 14 merupakan hasil dari uji Normalitas Jarque-Bera,

pengolahan data dengan menggunakan Eviews.

Tabel 14
Hasil Uji Normalitas dengan Jarque-Bera
Jarque-Bera 4.626756
Probability 0.0988927
Sumber : Olahan Data Eviews, 2018

Pada Tabel 14 didapat hasil uji normalitas dari pengolahan data

Eviews didapat hasil analisis yang dilakukan dengan melihat probability

Jarque-Bera, diperoleh hasil nilai signifikan sebesar 0,099. Karena

signifikan lebih besar dari α = 0,05 (0,099 > 0.05) maka data tersebut
65

dapat dikatakan normal. Artinya data ini baik dan normal untuk di

regresikan karna nilainya besar dari 0,05.

3) Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedatisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan dari residual satu pengamatan ke pengamatan

yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain

tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut

heterokedastisitas. Model yang baik adalah model yang

homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas. Uji

heterokedastisitas dapat pula dilakukan dengan menggunakan uji

Glejser. Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah varians masing-

masing variabel homogen atau tidak terjadi heterokedastisitas. Dari

analisis data diperoleh hasil uji heterokedastisitas seperti Tabel 15.

Tabel 15
Hasil Uji Heterokedastisitas dari produksi, Pengalaman Usaha, dan
Tingkat Pendidikan
Model Probability Keterangan
X1 0,166 Tidak Terjadi Heterokedastisitas
X2 0,161 Tidak Terjadi Heterokedastisitas
X3 0,168 Tidak Terjadi Heterokedastisitas
Sumber: Olahan Data Eviews, 2018

Tabel 15 memperlihatkan bahwa masing-masing variabel memiliki

nilai koefisien signifikan besar dari α = 0,05 akibatnya Ho diterima.

Dilihat dari variabel produksi (X1) memiliki nilai probability signifikan

sebesar 0,166, variabel pengalaman usaha (X2) memiliki nilai probability

signifikan sebesar 0,161, dan variabel tingkat pendidikan memiliki nilai

probability signifikan sebesar 0,168. Dari keempat variabel tersebut


66

dapat disimpulkan nilai probability signifikan > α = 0,05 sehingga dapat

disimpulkan bahwa tidak terdapat masalah heterokedastisitas dalam

persamaan regresi. Artinya jika tidak terdapat masalah heterokedastisitas

data ini baik dan dapat di regresikan.

c. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk membuktikan besaran

proporsi sumbangan seluruh variabel bebas (independent) terhadap

variabel terikat (dependent) secara berganda. Hasil pengujian koefisien

mencerminkan pengukuran koefisien determinasi (R 2) untuk melihat

pengaruh variabel bebas terhadap variasi naik turunnya variabel terikat

Nilai R2 adalah 0 < R2 < 1, jika R2 mendekati 0 maka kontribusi seluruh

variabel terikat sangat rendah dan hubungannya cenderung sangat lemah.

Sebaliknya jika R2 mendekati 1 maka kontribusi variasi bebas terhadap

variabel terikat sangat tinggi dan hubungannya sangat kuat.

Tabel 16
Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi (R2)

Model R R Square Std. Error of the estimate


1 0,900 0,904 0,157212
Sumber: Olahan Data Eviews, 2018

Pada tabel 16 menjelaskan bahwa hasil estimasi pada pengolahan

data didapat koefisien determinasi sebesar 0,904, artinya persentase

sumbangan pengaruh variabel produksi, pengalaman usaha, dan tingkat

pendidikan terhadap tingkat pendapatan pengusaha gula aren di Nagari

Andaleh Baruah Bukik Kecamatan Sungayang Kabupaten Tanah Datar


67

sebesar 90,4 persen, sedangkan sisanya persen dipengaruhi oleh variabel

lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.

Dengan demikian secara umum model yang digunakan dalam

penelitian ini dapat dikatakan baik dalam menjelaskan pengaruh

produksi, pengalaman usaha, dan tingkat pendidikan terhadap pendapatan

pengusaha gula aren di Nagari Andaleh Baruah Bukik Kecamatan

Sungayang Kabupaten Tanah Datar.

d. Pengujian Hipotesis

1) Uji t

Uji t atau uji regresi secara parsial digunakan untuk mengetahui

apakah secara parsial variabel bebas (independent) berpengaruh

secara signifikan atau tidak signifikan terhadap variabel terikat

(dependent). Dalam hal ini untuk mengetahui apakah secara parsial

variabel produksi, pengalaman usaha, dan tingkat pendidikan

berpengaruh signifikan atau tidak terhadap pendapatan pengusaha

gula aren di Nagari Andaleh Baruah Bukik. Pengujian ini

menggunakan tingkat signifikansi 5% (α = 0,05).

Uji ini dilakukan dengan membandingkan antara nilai t hitung

dengan ttabel. Jika thitung < ttabel atau -thitung > -thitung, maka H0 diterima

dan Ha ditolak, artinya tidak terdapat pengarung yang signifikan

antara variabel bebas dengan variabel terikat. Sebaliknya jika t hitung >

ttabel atau -thitung < -ttabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya
68

terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel bebas dengan

variabel terikat.

Tabel 17
Hasil Uji t

No Variabel Nilai t hit Sig keterangan


1 Produksi (X1) 26,156 0,000 H0 ditolak
2 Pengalaman Usaha (X2) 2,129 0,036 H0 ditolak
3 Tingkat Pendidikan (X3) -0,779 0,437 H0 diterima
Sumber: Olahan Data Eviews, 2018

Untuk melihat nilai ttabel dicari pada signifikansi 0,05/2 = 0,025

dengan derajat kebebasan df = n-k-1 atau 80-3-1 = 76. Hasil

diperoleh untuk ttabel sebesar ± 1,990. Berikut ini hasil pengujian

hipotesis dari estimasi regresi linear berganda.

Hipotesis Pertama

Hipotesis pertama ini adalah secara parsial terdapat pengaruh

yang signifikan antara produksi (X1) terhadap pendapatan

pengusaha gula aren di Nagari Andaleh Baruah Bukik Kecamatan

Sungayang Kabupaten Tanah Datar.

Pada hasil estimasi regresi pada penelitian ini yang disajikan

pada Tabel 17 diperoleh nilai koefisien dari produksi adalah 0,002

dengan thitung sebesar 26,156 besar dari ttabel yaitu 1,990 (26,156 >

1,990) pada α = 0,05 atau signifikan lebih kecil dari tingkat

signifikansi (0,000 < 0,05). Akibatnya Ho ditolak dan Ha diterima,

sehingga hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah positif

dan signifikan. Berarti produksi memiliki pengaruh positif dan


69

signifikan terhadap pendapatan pengusaha gula aren di Nagari

Andaleh Baruah Bukik Kecamatan Sungayang Kabupaten Tanah

Datar.

Hipotesis Kedua

Hipotesis kedua adalah secara parsial terdapat pengaruh yang

signifikan antara pengalaman usaha (X2) terhadap pendapatan

pengusaha gula aren di Nagari Andaleh Baruah Bukik. Pada hasil

estimasi regresi pada penelitian ini yang disajikan pada Tabel 18

diperoleh nilai koefisien dari pengalaman usaha adalah 0,004

dengan thitung sebesar 2,129 kecil dari ttabel yaitu 1,990 (0,004 < 1,990)

pada α = 0,05 atau signifikan lebih kecil dari tingkat signifikansi

(0,036 > 0,05). Akibatnya H0 ditolak dan Ha diterima, sehingga

hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah positif dan

signifikan. Berarti produksi memiliki pengaruh positif dan

signifikan terhadap pendapatan pengusaha gula aren di Nagari

Andaleh Baruah Bukik Kecamatan Sungayang Kabupaten Tanah

Datar.

Hipotesis Ketiga

Hipotesis ketiga adalah secara parsial terdapat pengaruh yang

tidak signifikan antara tingkat pendidikan (X 3) terhadap pendapatan

pengusaha gula aren di Nagari Andaleh Baruah Bukik. Pada hasil

estimasi regresi pada penelitian ini yang disajikan pada Tabel 18

diperoleh nilai koefisien dari tingkat pendidikan adalah -0,007


70

dengan thitung sebesar -0,779 kecil dari ttabel yaitu 1,990 (0,437 <

1,990) pada α = 0,05 atau signifikan lebih besar dari tingkat

signifikansi (0,437 > 0,05). Akibatnya H0 diterima dan Ha ditolak,

sehingga hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah positif

dan tidak signifikan. Berarti tingkat pendidikan memiliki pengaruh

positif dan tidak signifikan terhadap pendapatan pengusaha gula

aren di Nagari Andaleh Baruah Bukik Kecamatan Sungayang

Kabupaten Tanah Datar.

2) Uji F

Uji F atau koefisien regresi secara bersama-sama digunakan

untuk mengetahui apakah secara bersama-sama variabel bebas

(independent) berpengaruh signifikan terhadap varibel terikat

(dependent). Hal ini untuk mengetahui secara bersama-sama apakah

variabel produksi, pengalaman usaha, dan tingkat pendidikan

berpengaruh signifikan atau tidak signifikan terhadap pendapatan

pengusaha gula aren di Nagari Andaleh Baruah Bukik Kecamatan

Sungayang Kabupaten Tanah Datar.

Pengujian menggunakan tingkat signifikansi sebesar 5%

(α=0,05) dengan df1 (jumlah variabel – 1) = 4, dan df 2 (n–k–1) atau

80-3-1 = 76 (n adalah jumlah data dan k adalah jumlah variabel

bebas),hasil diperoleh untuk Ftabel sebesar 2,72 maka Fhitung > Ftabel,

artinya H0 ditolak dan Ha diterima.

Hipotesis Keempat
71

Pada analisis ini hipotesis diuji menggunakan uji F. Jika uji

Fhitung lebih besar dari Ftabel, maka hipotesis nol (H0) ditolak dan

Hipotesis alternatif (Ha) diterima, artinya bahwa secara bersama-

sama variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat.

Dalam penelitian ini diperoleh nilai F hitung 239,52 > Ftabel 2,72

atau signifikan yang diperoleh adalah 0,000 pada tingkat α = 0,05.

Dengan demikian Fhitung > Ftabel dan signifikan < α, maka H0 ditolak

atau Ha diterima artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara

variabel bebas secara secara bersama-sama terhadap variabel terikat,

sehingga hipotesis yang diajukan pada penelitian ini terbukti

diterima. Dari uraian tersebut dapat diketahui bahwa secara

bersama-sama produksi, pengalaman usaha, dan tingkat pendidikan

berpengaruh signifikan terhadap pendapatan pengusaha gula aren di

Nagari Andaleh Baruah Bukik Kecamatan Sungayang Kabupaten

Tanah Datar.

B. Pembahasan

Dari hasil penelitian yang telah dianalisis, variabel terikat (dependent) dalam

penelitian ini adalah pendapatan pengusaha gula aren di Nagari Andaleh Baruah

Bukik Kecamatan Sungayang Kabupaten Tanah Datar, sedangkan sebagai

variabel bebas (independent) yaitu produksi (X1), pengalaman usaha (X2), dan

tingkat pendidikan (X3).

Pembahasan ini dilakukan berdasarkan hasil penelitian yang telah didapat dari

lapangan dan juga dari hasil kajian teori bab sebelumnya. Pembahasan dalam
72

penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan menginterpretasikan hasil

penelitian dan tujuan penelitian.

1. Pengaruh Produksi (X1) terhadap Pendapatan Bersih Pengusaha gula


aren di Nagari Andaleh Baruah Bukik Kecamatan Sungayang
Kabupaten Tanah datar.

Berdasarkan hasil uji hipotesis pengaruh produksi terhadap pendapatan

pengusaha gula aren ditemukan hasil bahwa produksi dengan satuan

kilogram per bulan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap

pendapatan pengusaha gula aren di Nagari Andaleh Baruah Bukik.

Pendapatan yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan pendapatan

bersih yang telah dikurangi oleh biaya total, salah satunya yaitu produksi.

Produksi disini merupakan proses pembuatan gula aren yang nantinya

akan dipasarkan, selanjutnya gula aren inilah yang akan diperdagangkan

oleh pengusaha gula aren di Nagari Andaleh Baruah Bukik Kecamatan

Sungayang Kabupaten Tanah Datar.

Koefisien regresi diperoleh sebesar 0,002, hal ini berarti bahwa setiap

peningkatan produksi sebesar 1 kg maka pendapatan juga akan meningkat

sebesar 0,2 persen. Jika dilihat dari nilai t hitung produksi yaitu sebesar

26,156 > ttabel yaitu 1,990 dengan nilai signifikan lebih kecil dari tingkat

signifikansi yaitu 0,000 < 0,05. Selain itu jika dilihat dari data tabulasi,

pengusaha yang menggunakan produksi paling rendah yakni sebesar 150

kg hanya memperoleh pendapatan bersih sebesar Rp 2,160,000 per bulan,

sedangkan pengusaha yang memproduksi gula aren yang besar yaitu

sebesar 900 kg memperoleh pendapatan bersih sebesar Rp 15,750,000 per


73

bulan. Hal ini membuktikan bahwa Jika produksi gula aren naik maka

pendapatan pengusaha gula aren juga akan naik, dikarenakan adanya

permintaan dan kebutuhan masyarakat yang meningkat terhadap gula aren

serta biaya produksi yang digunakan pengusaha gula aren tergolong

rendah. Sebaliknya dilihat dari sisi konsumen ketika harga gula aren

meningkat maka permintaan masyarakat terhadap gula aren akan

berkurang dengan keterbatasan pendapatan yang konsumen miliki, hal ini

dapat mempengaruhi jumlah produksi gula aren, produksi berpengaruh

positif dan signifikan terhadap pendapatan pengusaha gula aren di Nagari

Andaleh Baruah Bukik. Besar kecilnya pendapatan bersih atau keuntungan

yang diterima tergantung kepada produksi yang di hasilkan dan biaya yang

dikeluarkan.

Nagari Andaleh Baruah Bukik merupakan daerah yang memiliki

peluang usaha yang baik di bidang gula aren, hal ini dikarenakan di Nagari

Andaleh Baruah Bukik memiliki tanaman enau yang banyak, melimpah

dan tumbuh secara alami, jika pengusaha tersebut mampu mengelola

usahanya dengan baik, terlebih daerah Nagari Andaleh Baruah Bukik ini

memiliki tempat yang strategis.

Dengan banyaknya jumlah penduduk di Nagari Andaleh Baruah Bukik

ini maka banyak pula kebutuhan konsumen yang harus dipenuhi oleh

pengusaha, artinya bahwa semakin banyak jumlah penduduk atau

konsumen maka semakin banyak pula produksi yang digunakan. Tanpa

adanya produksi maka usaha tidak akan bisa berjalan


74

Sejalan dengan teori yang di kemukakan oleh (Suratiyah, 2006 : 61)

menyatakan bahwa jika permintaan akan produksi tinggi maka harga di

tingkat petani akan tinggi pula, sehingga dengan biaya yang sama petani

akan memperoleh pendapatan yang lebih tinggi. Sebaliknya, jika petani

telah berhasil meningkatkan produksi, tetapi harga turun maka pendapatan

petani akan turun pula.

Selain itu hasil penelitian sebelumnya juga mengemukakan hal yang

sama, seperti penelitian yang dilakukan oleh Tumoko (2013) yang

meneliti menggunakan analisis regresi berganda yang membuktikan

jumlah produksi berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan

usaha tani di Kecamatan Kawangkoan Barat Kabupaten Minahasa.

2. Pengaruh Pengalaman Usaha (X2) terhadap Pendapatan Bersih


Pengusaha Gula Aren di Nagari Andaleh Baruah Bukik Kecamatan
Sungayang Kabupaten Tanah Datar.

Berdasarkan hasil uji hipotesis pengaruh pengalaman usaha terhadap

pendapatan pengusaha gula aren ditemukan hasil bahwa pengalaman usaha

dengan satuan tahun memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap

pendapatan pengusaha gula aren di Nagari Andaleh Baruah Bukik.

Dimana Pengalaman menjamin besar atau kecilnya pendapatan, hal ini

dikarenakan dengan tingginya pengalaman maka pengusaha dapat

memperbaiki kesalahan-kesalahan yang terjadi selama berusaha dan dapat

meningkatkan kualitas produksi gula aren. Dengan demikian yang harus

pengusaha lakukan agar pendapatan bersih terus meningkat yaitu dengan

mencipatakan inovasi agar konsumen tertarik untuk datang dan membeli


75

gula aren tersebut, sehingga konsumen tidak akan berkurang bahkan

bertambah karena daya tarik tadi dan hal ini akan berdampak kepada

pendapatan bersih pengusaha gula aren di Nagari Andaleh Baruah Bukik.

Walaupun pengalaman usaha yang mereka jalani masih kurang, dengan

menerapkan strategi ini maka usaha mereka dapat berkembang dari

pengusaha yang memiliki pengalaman usaha yang lebih tinggi, sebab

pengalaman usaha menjamin besar kecilnya pendapatan yang akan

diterima. Hal ini terbukti dari hasil regresi memperoleh nilai signifikannya

lebih kecil dari nilai signifikansi yaitu 0,036 < 0,05, selain itu dilihat juga

dari nilai thitung lebih besar dari nilai ttabel yaitu sebesar 2,129 < 1,990.

Dilihat dari hasil statistik yaitu mean, median, modus, dan standar deviasi

diperoleh angka yang bervariasi, hal ini juga membuktikan bahwa

pengalaman usaha berpengaruh signifikan terhadap pendapatan pengusaha

gula aren di Nagari Andaleh Baruah Bukik Kecamatan Sungayang

Kabupaten Tanah Datar.

Pada hasil estimasi diperoleh nilai koefisien yang positif, hal ini berarti

bahwa hasil tersebut sesuai dengan teori Mankiw (2003:577) yang

menyatakan pendapatan seseorang meningkat seiring dengan

bertambahnya kematangan pengalaman. Maka dapat diindikasikan bahwa

secara parsial pengalaman usaha memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap pendapatan pengusaha gula aren di Nagari Andaleh Baruah

Bukik Kecamatan Sungayang Kabupaten Tanah Datar.


76

Hasil penelitian ini juga sesuai dengan hasil penelitian Artianto (2010)

yang meneliti tentang analisis fakto-faktor yang mempengaruhi

pendapatan pedagang Gladag Langen Bogan Surakarta. yang

membuktikan bahwa pengalaman usaha berpengaruh signifikan terhadap

pendapatan pendapatan pedagang Gladag Langen Bogan Surakarta.

3. Pengaruh Tingkat Pendidikan (X3) terhadap Pendapatan Bersih


Pengusaha Gula Aren di Nagari Andaleh Baruah Bukik Kecamatan
Sungayang Kabupaten Tanah Datar.

Berdasarkan hasil uji hipotesis pengaruh tingkat pendidikan terhadap

pendapatan pengusaha gula aren ditemukan hasil bahwa tingkat

pendidikan dinyatakan dengan satuan tahun memiliki pengaruh negatif dan

tidak signifikan terhadap pendapatan pengusaha gula aren di Nagari

Andaleh Baruah Bukik. Hal ini dikarenakan besar atau kecilnya

pendapatan yang diperoleh pengusaha gula aren tidak seluruhnya dari

tinggi atau rendahnya pendidikan yang ditamatkan oleh pengusaha gula

aren, tetapi pendapatan yang diperoleh pengusaha gula aren lebih besar

dari lama atau sedikitnya pengalaman pengusaha gula aren. Hal ini

terbukti dari hasil regresi memperoleh nilai signifikannya lebih besar dari

nilai signifikansi yaitu 0,437 > 0,05, selain itu dilihat juga dari nilai t hitung

lebih kecil dari nilai ttabel yaitu sebesar -0,779 < 1,990. Pada hasil estimasi

diperoleh nilai koefisien yang negatif, hal ini berarti bahwa hasil tersebut

salah satu sebab mengapa seorang individu memilih untuk mencapai

tingkat lulusan perguruan tinggi adalah karena ia mengharapkan dapat

memperoleh pendapatan yang lebih tinggi. Maka dapat diindikasikan


77

bahwa walaupun secara parsial tingkat pendidikan tidak memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan pengusaha gula aren di

Nagari Andaleh Baruah Bukik tetapi masih memiliki sumbangan

pemasukan bagi pendapatan pengusaha gula aren tersebut walaupun tidak

sebesar faktor lainnya.

Hasil penelitian ini juga sesuai dengan hasil penelitian Abdul Hamid

A. Yusra, Rakhmad Hidayat (2012:12) yang meneliti tentang identifikasi

dan inventarisasi usaha agribisnis disekitar kawasan hutan Kecamatan

Sejangkung Kabupaten Sambas Kalimantan Barat, yang membuktikan

bahwa tingkat pendidikan tidak berpengaruh signifikan terhadap

pendapatan usaha tani.

Pada penelitian ini pendidikan formal tidak menjamin akan

memperoleh pendapatan yang tinggi karena usaha ini tergolong usaha

informal siapapun bisa membuka atau menjalankan usaha ini asalkan

seseorang tersebut ada modal dan skill karena tidak adanya modal dan

skill, maka usaha tidak bisa berjalan. Jadi pada usaha ini siapapun bisa

menjalankannya, walaupun seseorang tersebut tidak bersekolah, karena

kita ketahui bahwa pendidikan itu tidak hanya bisa didapat dari sekolah

saja (formal) tetapi juga bisa melalui pendidikan non formal seperti les,

dan lain sebagainya. Selain itu informasi juga bisa didapat dari media, baik

itu media cetak maupun elektronik. Dengan informasi tersebut pengusaha

dapat mengembangkan usahanya maka pendapatan juga akan meningkat.


78

4. Pengaruh Produksi (X1), Pengalaman Usaha (X2), dan Tingkat


Pendidikan (X3) terhadap Pendapatan Bersih Pengusaha Gula Aren di
Nagari Andaleh Baruah Bukik Kecamatan Sungayang Kabupaten
Tanah Datar.

Dari hipotesis alternatif yang diajukan dalam penelitian ini terbukti

diterima dimana hasil analisis didapatkan nilai F hitung 239,527 > Ftabel 2,72

dengan signifikan yang diperoleh adalah 0,000 pada α = 0,05. Dengan

demikian Fhitung > Ftabel dan signifikan < α, maka H0 ditolak dan Ha diterima.

Dari uraian di atas dapat diketahui perbedaan hasil yang sangat jauh

antara nilai Fhitung dengan nilai Ftabel, maka hal ini berarti bahwa secara

bersama-sama produksi, pengalaman usaha, dan tingkat pendidikan sangat

berpengaruh signifikan terhadap pendapatan pengusaha gula aren di

Nagari Andaleh Baruah Bukik Kecamatan Sungayang Kabupaten Tanah

Datar.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa produksi, pengalaman

usaha, dan tingkat pendidikan berpengaruh signifikan terhadap pendapatan

pengusaha gula aren di Nagari Andaleh Baruah Bukik Kecamatan

Sungayang Kabupaten Tanah Datar. Apabila ketiga faktor tersebut

meningkat, maka hal ini juga akan berpengaruh terhadap pendapatan

pengusaha gula aren di Nagari Andaleh Baruah Bukik Kecamatan

Sungayang Kabupaten Tanah Datar.

Anda mungkin juga menyukai