Anda di halaman 1dari 14

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

Pada bab ini penulis akan mendeskripsikan hasil penelitian dengan judul Gambaran

Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kekurangan Energi Kronik yang telah dilaksanakan di

Puskesmas Oeolo, kecamatan Musi, Kabupaten Timor Tengah Utara tahun 2022

4.1. Gambaran Lokasi Penelitian


Penelitian ini dilakukan di Puseksmas Oeolo. Puskesmas Oeolo merupakan salah satu

puskesmas yang berada di kecamatan Musi, Kabupaten Timor Tengah Utara. Wilayah kerja

puskesmas oeolo meliputi keseluruhan wilayah kecamatan musi, yang juga merupakan salah

satu kecamatan di Kabupaten Timor Tengah Utara yang berbatasan langsung dengan Negara

Republik Demokratik Timor Leste( Pasabe Oekusi). Batas-batas wilayah tersebut adalah :

1. Sebelah Utara : Berbatasan Dengan Kecamatan Bikomi Nilulat

2. Sebelah Selatan : Berbatasan Dengan Kecamatan Miomafo Barat Dan Miomafo Tengah

3. Sebelah Timur : Berbatasan Dengan Kecamatan Bikomi Tengah

4. Sebelah Barat : Berbatasan Dengan Kecamatan Bikomi Nilulat, Kecamatan Miomafo

Barat Dan Republik Demokratik Tomor Leste

Wilayah puskesmas oeolo mencakup seluruh penduduk yang berdomisili di

kecamatan musi yakni Desa Ainan, Desa Oelneke,Desa Oeolo, Desa Bisafe, Desa Batnes

dan Desa Oetulu menjalankan beberapa program kesehatan diantaranya pelayanan

kesehatan ibu dan anak (KIA), KB,Gizi, Imunisasi, Promkes, Kesehatan Lingkungan

(Kesling), Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular (P2M), UKS/UKGS, dan

kesehatan la njut usia. Puseksmas oeolo juga merupakan puskesmas rawat jalan yang ada

Di Kabupaten Timor Tengah Utara. Program kesehatan yang dijalankan dipuskesmas


oeolo dilaksanakan di puskesmas ada 6 polindes, 12 tempat posyandu bayi balita, dan 7

tempat posyandu lansia. Puseksmas oeolo juga melayani pelayanan 24 jam di UGD dan

klinik bersalin. Puskesmas Oeolo memiliki sejumlah tenaga kesehatan sebagai berikut: 1

tenaga dokter umum, 1 tenaga dokter gigi dan 42 petugas kesehatan.

4.2 Hasil Penelitan


4.2.1 Karakteristik Umum Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini karakteristik responden yang diteliti adalah umur,

pendidikan,paritas Media masa/informasi dan status ekonomi ibu hamil dan disajikan

dalam bentuk tabel distribusi frekuensi seperti berikut:

Tabel 4.1 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan data


Geografis di Puskesmas Oeolo Tahun 2022
No. Karakteristik Frekuensi Persentase (%)
1. Umur Ibu
Tidak Berisiko 20-35 tahun 16 80

Berisiko <25 dan >35 tahun 4 20


Total 20 100
2. Pendidikan Ibu
Pendidikan Tinggi (SMA- 10 50
Perguruan Tinggi)
Pendidikan Rendah (SD- SMP) 10 50
Total 20 100
3. Paritas
Tidak berisiko ≤4 kali 16 80

Berisiko > 4 kali 4 2


Total 20 100
4. Media masa/informasi
Petugas kesehatan 20 100
Media social 0 0
Media cetak 0 0
Total 20 10
5. Status Ekonomi
Cukup ≥ Rp. 500.000 5 25
Kurang < Rp.500.000 15 75
Total 20 100
Sumber: data primer diolah 2022

Berdasarkan tabel di atas hasil dari penelitian menggambarakan bahwa presentasi

umur ibu hamil yang tidak berisiko berjumlah 16 ibu hamil (80%) dan umur ibu hamil yang

berisiko berjumlah 4 orang (20%). Tingkat Pendidikan tinggi (SMA – Perguruan Tinggi) 10

orang (50%) dan Pendidikan rendah 50 orang (50%). Variabel paritas menunjukkan bahwa

ibu hamil yang melahirkan ≤ 4 kali (tidak berisiko) berjumlah 16 orang (80%) dan yang >4

kali (berisiko) berjumlah 4 orang (20%). Rata-rata informasi yang ibu hamil dapatkan adalah

dari petugas kesehatan yaitu 20 (100%) dibandingkan dengan media sosial maupun media

cetak. Status ekonomi ibu hamil menunjukkan lebih banyak status ekonomi rendah <

Rp.500.000 yaitu 15 orang (75%) dibandingkan dengan status ekonomi cukup ≥Rp. 500.000

yaitu 5 orang (25%)

4.2.2 Distribusi Subyek Penelitian Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Di Puskesmas

Oeolo Tahun 2022

Tabel 4.2 Distribusi frekuensi pengetahuan pada ibu hamil di puskesmas Oeolo

Pengetahuan ibu Frekuensi Persentase (%)


Baik 9 45
Kurang 11 55
Jumlah 20 100
Sumber: data primer diolah 2022

Berdasarkan tabel 4.2 dari hasil penelitian 20 responden didapatkan sebagaian besar yang

berpengetahuan kurang yaitu berjumlah 11 orang (55%) dan yang berpengetahuan baik

berjumlah 9 orang (45%)


4.2.3 Distribusi frekuensi pengetahuan ibu hamil tentang Kekurangan Energi Kronik
berdasarkan Umur di puskesmas Oeolo tahun 2022
Umur Ibu Pengetahuan
Baik Kurang Total
N % N % N %
Tidak Berisiko 7 44 9 56 16 100
Berisiko 2 50 2 50 4 100
Total 9 45 11 55 20 100
Sumber: data primer diolah 2022

Berdasarkan tabel 4.3 diatas, diketahui bahwa dari 20 responden, umur ibu yang tidak

berisiko berjumlah 16 orang (80%) dan dari 16 orang tersebut di dapatkan bahwa ibu yang

pengetahuannya baik berjumlah 7 (44%) dan yang pengetahuannya kurang berjumlah 9 orang

(56%). Sedangkan umur ibu yang berisiko berjumlah 4 orang (20%). Dan dari 4 orang

tersebut didapatkan bahwa ibu yang pengetahuannya baik berjumlah 2 orang (50%) dan ibu

yang pengetahuannya kurang berjumlah 2 orang (50%) .

4.2.4 Distribusi frekuensi pengetahuan ibu hamil tentang Kekurangan Energi Kronik
berdasarkan pendidikan di puskesmas Oeolo tahun 2022

Pendidikan Pengetahuan
Baik Kurang Total
N % N % N %
Tinggi (SMA– 7 70 3 30 10 100
Perguruan Tinggi)
Rendah (SD – SMP) 2 20 8 80 10 100
Total 9 45 11 55 20 100

Berdasarkan tabel 4.4 diatas, diketahui bahwa dari 20 responden didapatkan sebagian besar

pendidikan responden termasuk kategori pendidikan menengah dan perguruan tinggi

berjumlah 10 orang (50%). Dari 10 orang tersebut didapatkan bahwa ibu yang

berpengetahuan baik berjumlah 7 orang (70%) dan ibu yang berpengetahuan kurang
berjumlah 3 orang (30%). Sedangkan yang termasuk kategori pendidikan SD-SMP berjumlah

10 rang (50%). Dari 10 orang tersebut didapatakan bahwa ibu yang berpengetahuan baik

berjumlah 2 orang (20%) dan ibu yang berpengetahuan kurang berjumlah 8 orang (80%)

4.2.5 Distribusi frekuensi pengetahuan ibu hamil tentang Kekurangan Energi Kronik
berdasarkan media masa/informasi di puskesmas Oeolo tahun 2022
Media Pengetahuan
Masa/Informasi
Baik Kurang Total
N % N % N %
Petugas Kesehatan 9 45 11 55 20 100
Media Sosial 0 0 0 0 0 0
Media Cetak 0 0 0 0 0 0
Total 9 45 11 55 20 100
Sumber: data primer diolah 2022

Berdasarkan tabel 4.5 diatas, diketahui bahwa dari 20 responden ibu hamil semuanya

mendapatkan informasi melalui petugas kesehatan yaitu berjumlah 20 orang (100%)

dibandingkan dengan media sosial dan media cetak.

4.2.6 Distribusi frekuensi pengetahuan ibu hamil tentang Kekurangan Energi Kronik
berdasarkan status ekonomi di puskesmas Oeolo tahun 2022

Status ekonomi Pengetahuan


Baik Kurang Total
N % N % N %
Cukup 3 60 2 40 5 100
(≥Rp.500.000)
Kurang 6 40 9 60 15 100
<Rp.500.000)
Total 9 45 11 55 20 100
Sumber: data primer diolah 2022

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa dari 20 responden ibu yang status ekonominya

≥Rp.500.000 berjumlah 5 orang (25%). Dari 5 orang tersebut didapatkan bahwa ibu yang
berpengetahuan baik berjumlah 3 orang (60%) dan yang berpengetahuan kurang berjumlah 2

orang (40%). Sedangkan ibu yang status ekonominya < Rp.500.000 berjumlah 15 orang

(75%). Dari 15 orang tersebut didapatkan bahwa ibu yang berpengetahuan baik berjumlah 6

orang (40%) dan yang berpengetahuan kurang berjumlah 9 orang (60%).

4.3 Pembahasan Hasil Penelitan

4.3.1Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kekurangan Energi Kronik Berdasarkan

Umur Di Puskesmas Oeolo Tahun 2022

Umur merupakan salah satu faktor yang dapat menggambarkan kematangan sesorang

baik fisik, psikis maupun sosial sehingga membantu seseorang dalam pengetahuannya

(Budiman dan Riyanto,2017). Berdasarkan data pada Tabel 4.3 menunjukkan bahwa

karakteristik responden dalam penelitian ini sebagian besar merupakan ibu hamil dengan

umur reproduksi sehat yaitu dengan umur >20 tahun dan <35 tahun.

Hal ini sejalan dengan teori pada penelitian yang dilakukan Ika, dkk (2019) di

Banjarmasin bahwa usia yang paling baik adalah lebih dari 20 tahun dan kurang dari 35

tahun, sehingga diharapkan pengetahuan ibu akan lebih baik. Hasil penelitian ini

menunjukan bahwa ibu hamil dengan umur >20 tahun dan <35 tahun yang tidak berisiko

pengetahuannya yang baik berjumlah 7 orang (43,8%) dan pengetahuannya yang kurang

berjumlah 9 orang (56,3%). Sedangkan ibu hamil dengan umur <20 tahun dan >35 tahun

yang berisiko pengetahuannya yang baik berjumlah 2 orang (50%) dan pengetahuannya

yang kurang berjumlah 2 orang(50%). Penelitian ini sejalan dengan penelitian Nova

Winda Setiati (2020) yang menunjukan bahwa Hasil penelitian di wilayah kerja

Puskesmas Banjar I Kota Banjar menunjukkan bahwa pengetahuan ibu hamil tentang

KEK termasuk kategori kurang yaitu 30 orang (56,6%).


4.3.2 Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kekurangan Energi Kronik Berdasarkan

Pendidikan Di Puskesmas Oeolo Tahun 2022

Pendidikan merupakan bimbingan yang diberikan seseorang terhadap perkembangan

orang lain menuju ke arah cita-cita tertentu yang menentukan manusia untuk berbuat dan

mengisi kehidupan untuk mencapai keselamatan dan kebahagian. Pendidikan diperlukan

untuk mendapat informasi misalnya hal-hal yang menunjang kesehatan sehingga dapat

meningkatkan kualitas hidup (Notoatmodjo, 2003).

Hasil penelitian yang telah dilakukan di Puskesmas Oeolo yaitu Sebagian besar ibu

dalam penelitian ini memiliki tingkat pendidikan SMA dan perguruan tinggi sebanyak 10

orang (50%) dan pengetahuannya yang baik berjumlah 7 orang (70%) dan ibu yang

pengetahuannya kurang berjumlah 3 orang (30%). Sedangkan tingkat pendidikan SD dan

SMP sebanayak 10 orang (50%) dan pengetahuannya yang baik berjumlah 2 orang (20)

dan ibu yang pengetahuannya kurang berjumlah 8 orang (80%). hal ini sesuai dengan

hasil penelitian oleh siti nur khasanah (2018) dengan judul “hubungan tingkat

pengetahuan dan sikap tentang gizi kehamilan dengan kejadian kek pada ibu hamil di

puskesmas bambanglipuro”, yang menyatakan bahwa tingkat pengetahuan ibu

berdasarkan pendidikan yang kurang tentang gizi kehamilan , sebanyak 42 orang (48,30

%), cukup sebanyak 31 orang (35,60 %), dan baik sebanyak 14 orang (16,10%). Tingkat

pendidikan seseorang sangat erat kaitannya dengan luasnya pengetahuan yang dimiliki.

Semakin tinggi tingkat pendidikan, secara tidak langsung berpengaruh terhadap

peningkatan status sosialnya. Sebaliknya pendidikan yang rendah menyebabkan

kurangnya pengetahuan tentang kehamilan dan apabila ibu hamil tidak mendapat asupan

gizi yang baik, bayi dapat lahir dengan berat rendah. Rata-rata ibu hamil disana memiliki

tingkat pendidikan yang rendah yaitu SD dan SMP sehingga hal tersebut berpengaruh dengan

pengetahuan ibu hamil tentang Kekurangan Energi Kronis (KEK) yang sangat rendah sehingga

berpengaruh ibu mengalami risiko Kekurangan Energi Kronis selama kehamilannya, makin baik
pengetahuan makin baik tingkat ketahanan pangan keluarga, pengetahuan merupakan domain

yang sangat penting bagi terbentuknya tindakan seseorang. Meningkatnya pengetahuan dapat

merubah kebiasaan negatif seseorang, orang yang tidak memiliki pengetahuan tentang

Kekurangan Energi kronis ( KEK ) karena ibu mengkonsumsi makanan yang tidak sesuai dengan

keperluan yang sedang diperlukan saat tumbuh kembang janin , ibu hanya mengkonsumsi

makanan yang enak tanpa tahu apakah makanan tersebut mengandung banyak gizi atau tidak.

4.3.3 Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kekurangan Energi Kronik Berdasarkan

Media masa/ Informasi Di Puskesmas Oeolo Tahun 2022

Menurut Cangara media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan

dari sumber kepada khalayak dengan menggunakan alat-alat komunikasi seperti surat

kabar, film, radio dan televisi (Canggara, 2010:123,126). Semakin berkembangnya

teknologi menyediakan bermacam-macam media massa sehingga dapat mempengaruhi

pengetahuan masyarakat, seperti pengetahuan masyarakat khususnya ibu tentang

Kekurangan Energi Kronik. Hasil penelitian yang telah dilaksanakan di Puskesmas

Oeolo menunjukkan bahwa pengetahuan ibu yang di dapatkan dari media

masa/informasi yaitu dari petugas kesehatan berjumlah 20 orang (100%), dengan

pengetahuan ibu yang baik berjumlah 9 orang (45%), dan pengetahuan ibu yang

diperoleh dari media informasi/ Perguruan tinggi yang pengetahuannya yang kurang

berjumlah 11 (55%). Hal ini juga sejalan dengan penelitian Mahirawati (2014)

menyatakan bahwa sebagian besar ibu hamil di Puskesmas Kasihan I Bantul Yogyakarta

energi kronik dan kesehatan lainnya dari petugas kesehatan, yaitu ibu hamil yang

mendapatkan informasi melalui petugas kesehatan berjumlah 15 orang ( 85%) dan yang

mendapatkan informasi melalaui media masa berjumlah 5 orang (15%).

Berdasarkan data diatas dapat dikatakan bahwa ibu yang sudah mendapatkan

informasi dari petugas kesehatan tidak selamanya mengerti informasi apa yang telah

diberikan oleh petugas kesehatan, hal ini disebabkan oleh sikap dan ketidakpedulian
masyarakat untuk mengindahkan hal tersebut sehingga pengetahuan ibu hamil tentang

kurang dengan presentase (55%)

4.3.4 Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kekurangan Energi Kronik Berdasarkan

Status ekonomi Di Puskesmas Oeolo Tahun 2022

Status ekonomi adalah kedudukan seseorang atau keluarga di masyarakat berdasarkan

pendapatan perbulan( Kartono,2016). Hasil penelitian yang telah dilaksanakan di

puskesmas oeolo menunjukkan bahwa status ekonomi ibu yang lebih dari sama dengan

Rp 500.000 berjumlah 5 orang (25%) dari pengetahuannya yang baik berjumlah 3 ( 60

%) dan pengetahuannya yang kurang berjumlah 2 orang (40%). Sedangkan status

ekonomi ibu yang kurang dari Rp 500,000 berjumlah 15 0rang (75%) yang

pengetahuannya baik berjumlah 6 orang (40%) dan pengetahuannya yang kurang

berjumlah 9 orang (60%). Penelitian ini sejalan dengan penelitian Eka Aprianti (2017)

di Puskesmas Kaishan I Bantul Yogyakarta mengatakan bahwa Status ekonomi

seseorang dapat berpengaruh terhadap kesehatan ibu selama masa kehamilannya,

sesuai data yang didapatkan sebagian besar ibu dengan status ekonominya rendah yaitu

< 500.000 berjumlah 25 orang (85%).

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian Gambaran pengetahuan ibu hamil tentang kekurangan energi kronik

yang telah dilakukan di Puskesmas Oeolo pada bulan Maret 2022 sampai dengan bulan

Mei 2022 didapatkan 20 responden ibu hamil. Dari 20 responden ibu hamil tersebut

dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulakan sebagian besar ibu hamil berusia

yang 20-35 tahun sebanyak 16 orang (80%) dan dari 16 orang tersebut sebagian besar

ibu memiliki pengetahuan yang kurang dibandingkan pengetahuannya yang baik,

yaitu pengetahuan yang kurang berjumlah 9 orang (56%) sedangkan yang

pengetahuannya baik berjumlah 7 orang (44%). Hal ini terjadi karena masyarakat di

wilayah puskesmas Oeolo lebih mempercayai adat istiadat

2. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagian besar ibu memiliki yang

berpendidikan rendah SD dan SMP sebanayan 10 orang (50%) dan dari 10 orang

tersebut Sebagian besar ibu memiliki pengetahuan yang kurang dibandingkan dengan

pengetahuannya yang baik,, yaitu pengetahuan yang kurang berjumlah 8 orang (80%)

sedangkan pengetahuan yang baik berjumlah 2 orang (20%). Hal ini terjadi karena

masyarakat di Puskesmas Oeolo tidak terlalu mementingkan pendidikan mereka

sehingga pengetahuan mereka sangat rendah.

3. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sebagian ibu hamil

mendapatkan informasi melalui petugas kesehatan yaitu dengan jumlah 20 orang

(100%). Dari 20 orang tersebut ibu yang berpengetahuan baik berjumlah 9 orang

(45%) dan ibu yang berpengetahuan kurang berjumlah 11 orang (55%). Hal ini terjadi

karena pendidikan mereka yang rendah dan lainnya yaitu mereka tidak mengindahkan

informasi yang sudah diberikan oleh bidan.


4. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar ibu yang

memiliki status ekonominya kurang yaitu 15 orang (75%). Dari 15 orang tersebut ibu

yang pengetahuannya baik berjumlah 6 orang (40%) dan pengetahuannya yang

kurang berjumlah 9 orang (60%). Hal ini terjadi karena fakor ekonomi yang sangat

rendah sehingga mereka jarang melakukan pemeriksaan dan jarang mendapatkan

informasi.

5.2 Saran

1. Bagi Pusekesmas Oeolo

Diharapkan dapat digunakan seabagai masukan dan informasi, sekaligus sebagai

bahan evaluasi untuk meningkatkan pelayanan kebidanan di wilayah kerja Puskesmas

Oeolo

2. Bagi Akademi Kebidanan Santa Elisabeth Kefamenanu

Diharapkan dapat menjadi bahan refrensi bagi mahasiswa khususnya tentang

gambaran pengetahuan ibu hamil tentang Kekurangan Energi Kronik

3. Bagi Ibu Hamil

Diharapkan mengikuti kegiatan penyuluhan sehingga pengetahuan ibu tentang KEK

meningkat.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapakan dapat menjadi bahan bacaan dan acuan untuk pengembangan penelitian

selanjutnya
DAFTAR PUSTAKA

Aprianti, Eka. 2017. Gambaran Kejadian Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada Ibu Hamil
Di Puskesmas Kasihan I Bantul. Karya Tulis Ilmiah. Yogyakarta: Program Studi
Kebidanan (D-3) Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.

Azizah, Anisatun dan Merryana Adriani. 2018. Tingkat Kecukupan Energi Protein pada Ibu
Hamil Trimester Pertama dan Kejadian Kekurangan Energi Kronis. Jurnal Media
Gizi Indonesia Vol. 12, No. 1.

Anggrita S. dkk, 2015.Dokumentasi Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika


Arikunto S., 2009. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi V. Jakarta :
Rhineka Cipta.
Astri. (2011). Hubungan Pengetahuan Gizi dengan Kejadian KEK pada Ibu Hamil,
http:www.litbangdepkes.com diakses 15 juni 2018.
Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI. 2018. Riset Kesehatan Dasar
2018. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian
Kesehatan RI.
BPS (2009) Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Tahun 2009, Jakarta:BPS.
Budiman & Riyanto A. 2013. Kapita Selekta Kuisioner Pengetahuan Dan Sikap Dalam
Penelitian.
Departemen Kesehatan RI. 2009. Pedoman Pelayanan Antenatal di Tingkat Pelayanan Dasar.
Jakarta: Depkes RI.
Departemen Kesehatan RI. 2010. Pedoman Pelayanan Antenatal di Wilayah Kerja
Puskesmas. Jakarta: Depkes RI.
Departemen Kesehatan RI. (2011). Profil kesehatan Indonesia 2009.
Depkes RI. 2012. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Depkes RI.
Dafiu, Tita Rosmawati. 2017. Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Gizi Kehamilan
dengan Kejadian Kurang Energi Kronik (KEK) pada Kehamilan di Kota
Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Program Studi
Diploma IV Kebidanan.
Dinas Kesehatan Propinsi NTT. 2017. Profil kesehatan NTT tahun 2017. Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia.

Dictara, Ahmad Alvin. 2018. Hubungan Asupan Makan Dengan Kejadian Kurang Energi
Kronis (KEK) Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Sukaraja Kota Bandar
Lampung. Skripsi. Bandar Lampung: Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
Bandar Lampung.
Ernawati, Aeda. 2018. Hubungan Usia dan Status Pekerjaan Ibu dengan Kejadian Kurang
Energi Kronis pada Ibu Hamil. Jurnal Litbang Vol. XIV, No.1.

Hamzah. 2016. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Kekurangan Energi Kronik
Pada ibu Hamil.

Hardinsyah dan Supariasa, IDN. 2017. Ilmu Gizi Teori dan Aplikasi. Penerbit Buku
Kedokteran EGC. Jakarta
Hidayat. 2009. Metode Penelitian Keperawatan dan Tekhnik Analisis Data. Jakarta:
Salemba.
Hapzah(2009)pengaruh-konseling-gizi-pada-ibu-hamil-terhadap-status-gizijanin/.https://
rosmini44.wordpress.com/2009/11/11/. Diakses 19 Juni 2018.
Jurnal Eka Aprianti, 2017 gambaran kejadian kekurangan energi kronis (kek)pada ibu hamil
di puskesmas kasihan I bantul yogyakarta tahun 2017
Jurnal Simson Manu,2019 gambaran pengetahuan dan pola makan ibu hamil kek di
puskesmas tetaf kecamatan kuatnana
Jurnal nur cahyani ari lestari, 2021 gambaran pengetahuan ibu hamil tentang kurang energi
kronis (kek) di puskesmas sungai bilu banjarmasin
Jurnal Nova Winda Setiati,2020 Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kekurangan
Energi Kronis Di Wilayah Kerja Puskesmas Banjar 1 Kota Banjar

Kemenkes, RI. 2016. Pedoman Penanggulangan Kurang Energi Kronik (KEK) Pada Ibu
Hamil. Direktorat Bina Gizi. Jakarta

KEMENKES RI.2020 Jakarta: Profil Kesehatan Indonesia

Marmi. 2017. Gizi dalam kesehatan reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Medika. Karyadi,. 2010. Kecukupan Gizi yang Dianjurkan . Jakarta: PT Gramedia.


Kesehatan. Jakarta : Salemba Medika pp 66-69.
Notoatmodjo, Soekidjo.(2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmojo, 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S. 2011. Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta
Notoatmodjo, S. 2014. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Proverawati, Atikah. 2015. Gizi untuk kebidanan. Yogyakarta : Nuha Medika

Riyanto. 2013. Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI). 2018 Laporan Survei Demografi dan
Kesehatan Indonesia. Jakarta
World Health Organization (WHO), “Indonesia: WHO statistical profile,’’ Ctry. Stab. Glob.
Heal. Estim., 2015 Copyright@2019, JURNAL
KEBIDANAN,http://ejournal.poltekessmg.ac.id/ojs/index.php/jurkeb/index (akses
tanggal 10 maret 2021 pukul 09.00 wita)

Wiknjosastro H. 2015. Ilmu kebidanan. Edisi ke-4 cetakan ke-2. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardo.

Anda mungkin juga menyukai