Pada bab ini penulis akan mendeskripsikan hasil penelitian dengan judul Gambaran
Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kekurangan Energi Kronik yang telah dilaksanakan di
Puskesmas Oeolo, kecamatan Musi, Kabupaten Timor Tengah Utara tahun 2022
puskesmas yang berada di kecamatan Musi, Kabupaten Timor Tengah Utara. Wilayah kerja
puskesmas oeolo meliputi keseluruhan wilayah kecamatan musi, yang juga merupakan salah
satu kecamatan di Kabupaten Timor Tengah Utara yang berbatasan langsung dengan Negara
2. Sebelah Selatan : Berbatasan Dengan Kecamatan Miomafo Barat Dan Miomafo Tengah
kecamatan musi yakni Desa Ainan, Desa Oelneke,Desa Oeolo, Desa Bisafe, Desa Batnes
kesehatan ibu dan anak (KIA), KB,Gizi, Imunisasi, Promkes, Kesehatan Lingkungan
kesehatan la njut usia. Puseksmas oeolo juga merupakan puskesmas rawat jalan yang ada
tempat posyandu lansia. Puseksmas oeolo juga melayani pelayanan 24 jam di UGD dan
klinik bersalin. Puskesmas Oeolo memiliki sejumlah tenaga kesehatan sebagai berikut: 1
pendidikan,paritas Media masa/informasi dan status ekonomi ibu hamil dan disajikan
umur ibu hamil yang tidak berisiko berjumlah 16 ibu hamil (80%) dan umur ibu hamil yang
berisiko berjumlah 4 orang (20%). Tingkat Pendidikan tinggi (SMA – Perguruan Tinggi) 10
orang (50%) dan Pendidikan rendah 50 orang (50%). Variabel paritas menunjukkan bahwa
ibu hamil yang melahirkan ≤ 4 kali (tidak berisiko) berjumlah 16 orang (80%) dan yang >4
kali (berisiko) berjumlah 4 orang (20%). Rata-rata informasi yang ibu hamil dapatkan adalah
dari petugas kesehatan yaitu 20 (100%) dibandingkan dengan media sosial maupun media
cetak. Status ekonomi ibu hamil menunjukkan lebih banyak status ekonomi rendah <
Rp.500.000 yaitu 15 orang (75%) dibandingkan dengan status ekonomi cukup ≥Rp. 500.000
Tabel 4.2 Distribusi frekuensi pengetahuan pada ibu hamil di puskesmas Oeolo
Berdasarkan tabel 4.2 dari hasil penelitian 20 responden didapatkan sebagaian besar yang
berpengetahuan kurang yaitu berjumlah 11 orang (55%) dan yang berpengetahuan baik
Berdasarkan tabel 4.3 diatas, diketahui bahwa dari 20 responden, umur ibu yang tidak
berisiko berjumlah 16 orang (80%) dan dari 16 orang tersebut di dapatkan bahwa ibu yang
pengetahuannya baik berjumlah 7 (44%) dan yang pengetahuannya kurang berjumlah 9 orang
(56%). Sedangkan umur ibu yang berisiko berjumlah 4 orang (20%). Dan dari 4 orang
tersebut didapatkan bahwa ibu yang pengetahuannya baik berjumlah 2 orang (50%) dan ibu
4.2.4 Distribusi frekuensi pengetahuan ibu hamil tentang Kekurangan Energi Kronik
berdasarkan pendidikan di puskesmas Oeolo tahun 2022
Pendidikan Pengetahuan
Baik Kurang Total
N % N % N %
Tinggi (SMA– 7 70 3 30 10 100
Perguruan Tinggi)
Rendah (SD – SMP) 2 20 8 80 10 100
Total 9 45 11 55 20 100
Berdasarkan tabel 4.4 diatas, diketahui bahwa dari 20 responden didapatkan sebagian besar
berjumlah 10 orang (50%). Dari 10 orang tersebut didapatkan bahwa ibu yang
berpengetahuan baik berjumlah 7 orang (70%) dan ibu yang berpengetahuan kurang
berjumlah 3 orang (30%). Sedangkan yang termasuk kategori pendidikan SD-SMP berjumlah
10 rang (50%). Dari 10 orang tersebut didapatakan bahwa ibu yang berpengetahuan baik
berjumlah 2 orang (20%) dan ibu yang berpengetahuan kurang berjumlah 8 orang (80%)
4.2.5 Distribusi frekuensi pengetahuan ibu hamil tentang Kekurangan Energi Kronik
berdasarkan media masa/informasi di puskesmas Oeolo tahun 2022
Media Pengetahuan
Masa/Informasi
Baik Kurang Total
N % N % N %
Petugas Kesehatan 9 45 11 55 20 100
Media Sosial 0 0 0 0 0 0
Media Cetak 0 0 0 0 0 0
Total 9 45 11 55 20 100
Sumber: data primer diolah 2022
Berdasarkan tabel 4.5 diatas, diketahui bahwa dari 20 responden ibu hamil semuanya
4.2.6 Distribusi frekuensi pengetahuan ibu hamil tentang Kekurangan Energi Kronik
berdasarkan status ekonomi di puskesmas Oeolo tahun 2022
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa dari 20 responden ibu yang status ekonominya
≥Rp.500.000 berjumlah 5 orang (25%). Dari 5 orang tersebut didapatkan bahwa ibu yang
berpengetahuan baik berjumlah 3 orang (60%) dan yang berpengetahuan kurang berjumlah 2
orang (40%). Sedangkan ibu yang status ekonominya < Rp.500.000 berjumlah 15 orang
(75%). Dari 15 orang tersebut didapatkan bahwa ibu yang berpengetahuan baik berjumlah 6
Umur merupakan salah satu faktor yang dapat menggambarkan kematangan sesorang
baik fisik, psikis maupun sosial sehingga membantu seseorang dalam pengetahuannya
(Budiman dan Riyanto,2017). Berdasarkan data pada Tabel 4.3 menunjukkan bahwa
karakteristik responden dalam penelitian ini sebagian besar merupakan ibu hamil dengan
umur reproduksi sehat yaitu dengan umur >20 tahun dan <35 tahun.
Hal ini sejalan dengan teori pada penelitian yang dilakukan Ika, dkk (2019) di
Banjarmasin bahwa usia yang paling baik adalah lebih dari 20 tahun dan kurang dari 35
tahun, sehingga diharapkan pengetahuan ibu akan lebih baik. Hasil penelitian ini
menunjukan bahwa ibu hamil dengan umur >20 tahun dan <35 tahun yang tidak berisiko
pengetahuannya yang baik berjumlah 7 orang (43,8%) dan pengetahuannya yang kurang
berjumlah 9 orang (56,3%). Sedangkan ibu hamil dengan umur <20 tahun dan >35 tahun
yang berisiko pengetahuannya yang baik berjumlah 2 orang (50%) dan pengetahuannya
yang kurang berjumlah 2 orang(50%). Penelitian ini sejalan dengan penelitian Nova
Winda Setiati (2020) yang menunjukan bahwa Hasil penelitian di wilayah kerja
Puskesmas Banjar I Kota Banjar menunjukkan bahwa pengetahuan ibu hamil tentang
orang lain menuju ke arah cita-cita tertentu yang menentukan manusia untuk berbuat dan
untuk mendapat informasi misalnya hal-hal yang menunjang kesehatan sehingga dapat
Hasil penelitian yang telah dilakukan di Puskesmas Oeolo yaitu Sebagian besar ibu
dalam penelitian ini memiliki tingkat pendidikan SMA dan perguruan tinggi sebanyak 10
orang (50%) dan pengetahuannya yang baik berjumlah 7 orang (70%) dan ibu yang
SMP sebanayak 10 orang (50%) dan pengetahuannya yang baik berjumlah 2 orang (20)
dan ibu yang pengetahuannya kurang berjumlah 8 orang (80%). hal ini sesuai dengan
hasil penelitian oleh siti nur khasanah (2018) dengan judul “hubungan tingkat
pengetahuan dan sikap tentang gizi kehamilan dengan kejadian kek pada ibu hamil di
berdasarkan pendidikan yang kurang tentang gizi kehamilan , sebanyak 42 orang (48,30
%), cukup sebanyak 31 orang (35,60 %), dan baik sebanyak 14 orang (16,10%). Tingkat
pendidikan seseorang sangat erat kaitannya dengan luasnya pengetahuan yang dimiliki.
kurangnya pengetahuan tentang kehamilan dan apabila ibu hamil tidak mendapat asupan
gizi yang baik, bayi dapat lahir dengan berat rendah. Rata-rata ibu hamil disana memiliki
tingkat pendidikan yang rendah yaitu SD dan SMP sehingga hal tersebut berpengaruh dengan
pengetahuan ibu hamil tentang Kekurangan Energi Kronis (KEK) yang sangat rendah sehingga
berpengaruh ibu mengalami risiko Kekurangan Energi Kronis selama kehamilannya, makin baik
pengetahuan makin baik tingkat ketahanan pangan keluarga, pengetahuan merupakan domain
yang sangat penting bagi terbentuknya tindakan seseorang. Meningkatnya pengetahuan dapat
merubah kebiasaan negatif seseorang, orang yang tidak memiliki pengetahuan tentang
Kekurangan Energi kronis ( KEK ) karena ibu mengkonsumsi makanan yang tidak sesuai dengan
keperluan yang sedang diperlukan saat tumbuh kembang janin , ibu hanya mengkonsumsi
makanan yang enak tanpa tahu apakah makanan tersebut mengandung banyak gizi atau tidak.
4.3.3 Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kekurangan Energi Kronik Berdasarkan
Menurut Cangara media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan
dari sumber kepada khalayak dengan menggunakan alat-alat komunikasi seperti surat
pengetahuan ibu yang baik berjumlah 9 orang (45%), dan pengetahuan ibu yang
diperoleh dari media informasi/ Perguruan tinggi yang pengetahuannya yang kurang
berjumlah 11 (55%). Hal ini juga sejalan dengan penelitian Mahirawati (2014)
menyatakan bahwa sebagian besar ibu hamil di Puskesmas Kasihan I Bantul Yogyakarta
energi kronik dan kesehatan lainnya dari petugas kesehatan, yaitu ibu hamil yang
mendapatkan informasi melalui petugas kesehatan berjumlah 15 orang ( 85%) dan yang
Berdasarkan data diatas dapat dikatakan bahwa ibu yang sudah mendapatkan
informasi dari petugas kesehatan tidak selamanya mengerti informasi apa yang telah
diberikan oleh petugas kesehatan, hal ini disebabkan oleh sikap dan ketidakpedulian
masyarakat untuk mengindahkan hal tersebut sehingga pengetahuan ibu hamil tentang
4.3.4 Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kekurangan Energi Kronik Berdasarkan
puskesmas oeolo menunjukkan bahwa status ekonomi ibu yang lebih dari sama dengan
ekonomi ibu yang kurang dari Rp 500,000 berjumlah 15 0rang (75%) yang
berjumlah 9 orang (60%). Penelitian ini sejalan dengan penelitian Eka Aprianti (2017)
sesuai data yang didapatkan sebagian besar ibu dengan status ekonominya rendah yaitu
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian Gambaran pengetahuan ibu hamil tentang kekurangan energi kronik
yang telah dilakukan di Puskesmas Oeolo pada bulan Maret 2022 sampai dengan bulan
Mei 2022 didapatkan 20 responden ibu hamil. Dari 20 responden ibu hamil tersebut
1. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulakan sebagian besar ibu hamil berusia
yang 20-35 tahun sebanyak 16 orang (80%) dan dari 16 orang tersebut sebagian besar
pengetahuannya baik berjumlah 7 orang (44%). Hal ini terjadi karena masyarakat di
2. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagian besar ibu memiliki yang
berpendidikan rendah SD dan SMP sebanayan 10 orang (50%) dan dari 10 orang
tersebut Sebagian besar ibu memiliki pengetahuan yang kurang dibandingkan dengan
pengetahuannya yang baik,, yaitu pengetahuan yang kurang berjumlah 8 orang (80%)
sedangkan pengetahuan yang baik berjumlah 2 orang (20%). Hal ini terjadi karena
(100%). Dari 20 orang tersebut ibu yang berpengetahuan baik berjumlah 9 orang
(45%) dan ibu yang berpengetahuan kurang berjumlah 11 orang (55%). Hal ini terjadi
karena pendidikan mereka yang rendah dan lainnya yaitu mereka tidak mengindahkan
memiliki status ekonominya kurang yaitu 15 orang (75%). Dari 15 orang tersebut ibu
kurang berjumlah 9 orang (60%). Hal ini terjadi karena fakor ekonomi yang sangat
informasi.
5.2 Saran
Oeolo
meningkat.
Diharapakan dapat menjadi bahan bacaan dan acuan untuk pengembangan penelitian
selanjutnya
DAFTAR PUSTAKA
Aprianti, Eka. 2017. Gambaran Kejadian Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada Ibu Hamil
Di Puskesmas Kasihan I Bantul. Karya Tulis Ilmiah. Yogyakarta: Program Studi
Kebidanan (D-3) Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.
Azizah, Anisatun dan Merryana Adriani. 2018. Tingkat Kecukupan Energi Protein pada Ibu
Hamil Trimester Pertama dan Kejadian Kekurangan Energi Kronis. Jurnal Media
Gizi Indonesia Vol. 12, No. 1.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI. 2018. Riset Kesehatan Dasar
2018. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian
Kesehatan RI.
BPS (2009) Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Tahun 2009, Jakarta:BPS.
Budiman & Riyanto A. 2013. Kapita Selekta Kuisioner Pengetahuan Dan Sikap Dalam
Penelitian.
Departemen Kesehatan RI. 2009. Pedoman Pelayanan Antenatal di Tingkat Pelayanan Dasar.
Jakarta: Depkes RI.
Departemen Kesehatan RI. 2010. Pedoman Pelayanan Antenatal di Wilayah Kerja
Puskesmas. Jakarta: Depkes RI.
Departemen Kesehatan RI. (2011). Profil kesehatan Indonesia 2009.
Depkes RI. 2012. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Depkes RI.
Dafiu, Tita Rosmawati. 2017. Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Gizi Kehamilan
dengan Kejadian Kurang Energi Kronik (KEK) pada Kehamilan di Kota
Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Program Studi
Diploma IV Kebidanan.
Dinas Kesehatan Propinsi NTT. 2017. Profil kesehatan NTT tahun 2017. Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia.
Dictara, Ahmad Alvin. 2018. Hubungan Asupan Makan Dengan Kejadian Kurang Energi
Kronis (KEK) Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Sukaraja Kota Bandar
Lampung. Skripsi. Bandar Lampung: Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
Bandar Lampung.
Ernawati, Aeda. 2018. Hubungan Usia dan Status Pekerjaan Ibu dengan Kejadian Kurang
Energi Kronis pada Ibu Hamil. Jurnal Litbang Vol. XIV, No.1.
Hamzah. 2016. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Kekurangan Energi Kronik
Pada ibu Hamil.
Hardinsyah dan Supariasa, IDN. 2017. Ilmu Gizi Teori dan Aplikasi. Penerbit Buku
Kedokteran EGC. Jakarta
Hidayat. 2009. Metode Penelitian Keperawatan dan Tekhnik Analisis Data. Jakarta:
Salemba.
Hapzah(2009)pengaruh-konseling-gizi-pada-ibu-hamil-terhadap-status-gizijanin/.https://
rosmini44.wordpress.com/2009/11/11/. Diakses 19 Juni 2018.
Jurnal Eka Aprianti, 2017 gambaran kejadian kekurangan energi kronis (kek)pada ibu hamil
di puskesmas kasihan I bantul yogyakarta tahun 2017
Jurnal Simson Manu,2019 gambaran pengetahuan dan pola makan ibu hamil kek di
puskesmas tetaf kecamatan kuatnana
Jurnal nur cahyani ari lestari, 2021 gambaran pengetahuan ibu hamil tentang kurang energi
kronis (kek) di puskesmas sungai bilu banjarmasin
Jurnal Nova Winda Setiati,2020 Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kekurangan
Energi Kronis Di Wilayah Kerja Puskesmas Banjar 1 Kota Banjar
Kemenkes, RI. 2016. Pedoman Penanggulangan Kurang Energi Kronik (KEK) Pada Ibu
Hamil. Direktorat Bina Gizi. Jakarta
Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI). 2018 Laporan Survei Demografi dan
Kesehatan Indonesia. Jakarta
World Health Organization (WHO), “Indonesia: WHO statistical profile,’’ Ctry. Stab. Glob.
Heal. Estim., 2015 Copyright@2019, JURNAL
KEBIDANAN,http://ejournal.poltekessmg.ac.id/ojs/index.php/jurkeb/index (akses
tanggal 10 maret 2021 pukul 09.00 wita)
Wiknjosastro H. 2015. Ilmu kebidanan. Edisi ke-4 cetakan ke-2. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardo.