Data Rizqueen Maipiana1, Firsty Alifa Putri1, Fitri Pralistami1, Putri Nabillah1,
Putri Sonia1, Rabiatul Adhwiyah Dalimunthe1, Ummu Walidah Lubis1
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Medan
1
* Email: firstyalifa1995@gmail.com
Disubmit: 18 November 2021 Direvisi: 29 November 2021 Diterima: 29 November 2021
ABSTRAK
Posyandu adalah program layanan terpadu yang diselenggarakan untuk dan oleh masyarakat dari instansi
terkait dengan tujuan mendapatkan layanan kesehatan dasar, serta turunnya angka kematiaan ibu dan
anak. Partisipasi masyarakat dibutuhkan di setiap program dan upaya pemerintah dalam melaksanakan
kegiatan posyandu. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran kader posyandu dalam
menggerakkan partisipasi masyarakat dan strategi kader posyandu dalam mempengaruhi partisipasi
masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini metode kuantitatif, yaitu penelitian deskriptif
dengan desain penelitian cross-sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober tahun 2021 di
Posyandu Melati IV Kecamatan Medan Area. Teknik pengumpulan data yang digunakan melalui
kuesioner, dokumentasi, dan wawancara dengan 5 kader posyandu, dan 10 orang ibu-ibu yang datang ke
posyandu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk partisipasi yang dilakukan oleh ibu-ibu dibagi
menjadi dua, yakni partisipasi dalam bentuk tenaga dan pelaksanaan program. Ada pun faktor utama yang
mendorong para ibu untuk berpartisipasi dalam pelayanan kesehatan balita adalah lebih kepada faktor
internal. Hal ini terlihat dari pengetahuan yang kuat dari ibu mengenai pentingnya menjaga kesehatan,
khususnya kesehatan balita dengan cara berpartisipasi hadir setiap bulannya. Kemudian faktor eksternal,
seperti dukungan keluarga, yaitu suami memberi izin para ibu untuk berpartisipasi. Faktor eksternal
lainnya adalah kemudahan menjangkau lokasi posyandu juga mempengaruhi para ibu untuk
berpartisipasi. Faktor internal dan faktor eksternal tersebut menunjukan telah tercapainya target dalam
bidang kesehatan, serta masyarakat harus terus dimotivasi oleh kader posyandu dan tokoh masyarakat.
Kata kunci: Partisipasi masyarakat, Peran kader posyandu, Posyandu.
ABSTRACT
Posyandu is a form of integrated service organized for and by the community with work programs from
relevant agencies to then obtain basic health services, reducing maternal and child mortality. Community
participation is needed in every program and government effort in participating in posyandu activities.
This study aims to describe the role of posyandu cadres in mobilizing community participation and the
obstacles experienced by posyandu cadres in influencing community participation. The method used in
this study is a quantitative method, namely descriptive research with a cross-sectional research design.
This research was conducted in October 2021 at Posyandu Melati IV, Medan Area subdistrict. Data
collection techniques used were questionnaires, documentation, and interviews with posyandu midwives,
posyandu cadres, and mothers with toddlers. The results showed that the forms of participation carried
out by mothers were divided into two, namely participation in the form of personnel and program
implementation. There are also the main factors that encourage mothers to participate in health services
for children under five are more internal factors. This can be seen from the strong knowledge of mothers
about the importance of maintaining health, especially the health of toddlers by participating in
attendance every month. Then external factors, such as family support, where husbands give permission
for mothers to participate. Another external factor is the ease of reaching posyandu locations which also
influences mothers to participate. These internal and external factors indicate that the target in the health
sector has been achieved, and the community must continue to be motivated by posyandu cadres and
community leaders.
Keywords:
https://opscitech.com/journal
Research and Social Study InstitutePage 196
Open Science and Technology
Vol. 01 No. 02, Oktober 2021 (196-207)
ISSN (Print) :2776-169X
ISSN (Online) :2776-1681
PENDAHULUAN
Kesehatan adalah hak asasi setiap masyarakat dan sebagai investasi yang
tercantum dalam Ayat 1 Pasal 28 UUD 1945 yang harus diperjuangkan dan
ditingkatkan oleh semua orang agar setiap orang dapat menikmati hidup sehat. . Selain
itu kesehatan bukan hanya masalah pemerintah tetapi tanggung jawab bersama yang
terkait erat antara pemerintah dan masyarakat. Ini adalah keutuhan kesehatan yang
tinggi yang dihadapi setiap individu terutama anak-anak. Di era gloalisasi Indonesia
sangat fokus dalam membangun negaranya menciptakan masyarakat yang sehat maju
dan sejahtera. Kemajuan-kemajuan yang terjadi di segala bidang ilmu telah membawa
prestasi-prestasi positif khususnya dalam bidang ilmu dan teknologi kedokteran yang
dapat meningkatkan kualitas kesehatan balita yang pada akhirnya berdampak sama
terhadap pertumbuhan jumlah balita dan anak.
Maka untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan program posyandu
dimana posyandu dijadikan sebagai sentral kegiatan bagi ibu-ibu untuk memberikan
pelayanan kesehatan kepada bayi balita dan keluarga berencana. Posyandu sendiri
dijalankan dan diselenggarakan oleh pemerintah dengan tujuan agar masyarakat
mendapatkan dukungan teknis dari tenaga kesehatan untuk mencapai standar Keluarga
Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS). Menurut Kementerian Kesehatan tujuan
didirikannya posyandu adalah untuk mempercepat penurunan angka kematian bayi
angka kematian balita dan angka kelahiran serta meningkatkan kapasitas masyarakat
untuk pengembangan kesehatan dan kegiatan pendukung lainnya sesuai kebutuhan.
Posyandu merupakan salah satu pelayanan kesehatan desa yang memantu masyarakat
dengan mudah mendeteksi atau memeriksakan kesehatannya khususnya ibu hamil dan
anak di bawah 5 tahun. Kegiatan keluarga dalam setiap kegiatan posyandu tentunya
akan mempengaruhi status gizi balitanya karena salah satu tujuan posyandu adalah
untuk memantau peningkatan status gizi masyarakat khususnya balita dan ibu hamil.
perempuan (Meilani 2009).
Posyandu menjadi layanan medis besar pertama untuk bayi dan balita. Namun
pada kenyataannya banyak masyarakat yang tidak memanfaatkan posyandu untuk
memantau tumbuh kembang anaknya dengan alasan sibuk bekerja atau tidak sempat
membawa balitanya ke posyandu dan kurangnya pengetahuan tentang pentingnya
https://opscitech.com/journal
Research and Social Study InstitutePage 197
Open Science and Technology
Vol. 01 No. 02, Oktober 2021 (196-207)
ISSN (Print) :2776-169X
ISSN (Online) :2776-1681
pemantauan tumbuh kembang. dan perkembangan anak di awah usia 5 tahun (Yulifah
& Johan 2009). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana
partisipasi masyarakat dalam kegiatan Posyandu Melati IV kecamatan wilayah Medan.
Selain untuk mengetahui strategi yang digunakan operator untuk meningkatkan
keterlibatan masyarakat saat datang ke Posyandu.
METODE PENELITIAN
https://opscitech.com/journal
Research and Social Study InstitutePage 198
Open Science and Technology
Vol. 01 No. 02, Oktober 2021 (196-207)
ISSN (Print) :2776-169X
ISSN (Online) :2776-1681
SMA 7 70
Perguruan Tinggi 3 30
Jumlah 10 100
https://opscitech.com/journal
Research and Social Study InstitutePage 199
Open Science and Technology
Vol. 01 No. 02, Oktober 2021 (196-207)
ISSN (Print) :2776-169X
ISSN (Online) :2776-1681
100% dari jumlah keseluruhan kader posyandu. Selanjutnya, pada variabel pekerjaan
paling banyak yaitu Ibu Rumah Tangga dengan persentase 100% dari jumlah
keseluruhan kader posyandu. Selanjutnya, pada variabel pendidikan terakhir paling
banyak yaitu pendidikan SMA dengan persentase 60% dari jumlah keseluruhan kader
posyandu. Dan selanjutnya, pada variabel lama menjadi kader posyandu yaitu 11-15
tahun dan 16-20 tahun dengan jumlah persentase yang sama yaitu 40% dari jumlah
keseluruhan kader posyandu.
Tabel 3. Distribusi Akses dan Waktu Tempuh ke Posyandu, Memiliki Kartu Menuju
Sehat (KMS) serta Keluarga Mengingatkan Ibu Datang ke Posyandu
Variabel N %
Akses ke
Posyandu
1-1000 meter 7 70
1001-2000 meter 1 10
2001-3000 meter 2 20
Jumlah 10 100
Waktu Tempuh
1-10 menit 6 60
11-20 menit 3 30
21-30 menit 1 10
Jumlah 10 100
Memiliki KMS
Punya 4 40
Tidak Punya 6 60
Jumlah 10 100
Keluarga
Mengingatkan ke
Posyandu
Mengingatkan 10 100
Tidak 0 0
Mengingatkan
Jumlah 10 100
https://opscitech.com/journal
Research and Social Study InstitutePage 200
Open Science and Technology
Vol. 01 No. 02, Oktober 2021 (196-207)
ISSN (Print) :2776-169X
ISSN (Online) :2776-1681
Variabel waktu tempuh ke Posyandu yang paling banyak yaitu pada waktu 1-10
menit dengan presentase 60%. Kemudian pada waktu 11-20 menit dengan presentase
30%. Selanjutnya pada waktu 21-30 menit dengan presentase 10%. Variabel yang
memiliki KMS yaitu sebesar 40% dan variabel yang tidak memiliki KMS yaitu sebesar
60%. Jadi, lebih banyak presentase masyarakat yang tidak memiliki KMS. Variabel dari
keluarga yang mengingatkan ke Posyandu ada sebesar 100%. Jadi, masyarakat yang
mengikuti posyandu ini semuanya ada diingatkan oleh keluarganya.
Variabel N %
Apakah tokoh masyarakat memberikan sosialisasi mengenai
tujuan Posyandu?
Sering 5 50
Kadang-kadang 5 50
Tidak Pernah 0 0
Jumlah 10 100
Apakah tokoh masyarakat memberikan sosialisasi mengenai
manfaat yang diperoleh dari Posyandu?
Sering 6 60
Kadang-kadang 4 40
Tidak Pernah 0 0
Jumlah 10 100
Apakah tokoh masyarakat memberikan sosialisasi mengenai
penyakit yang disebebkan oleh sampah?
Sering 7 70
Kadang-kadang 3 30
Tidak Pernah 0 0
Jumlah 10 100
Apakah tokoh masyarakat memberikan sosialisasi mengenai
Posyandu yang benar?
Sering 5 50
Kadang-kadang 5 50
Tidak Pernah 0 0
Jumlah 10 100
Apakah tokoh masyarakat mengajak masyarakat agar ikut
serta dalam Posyandu yang benar?
Sering 6 60
https://opscitech.com/journal
Research and Social Study InstitutePage 201
Open Science and Technology
Vol. 01 No. 02, Oktober 2021 (196-207)
ISSN (Print) :2776-169X
ISSN (Online) :2776-1681
Kadang-kadang 4 40
Tidak Pernah 0 0
Jumlah 10 100
https://opscitech.com/journal
Research and Social Study InstitutePage 202
Open Science and Technology
Vol. 01 No. 02, Oktober 2021 (196-207)
ISSN (Print) :2776-169X
ISSN (Online) :2776-1681
posyandu ?
Sering 3 30
Kadang-kadang 4 40
Tidak Pernah 3 30
Jumlah 10 100
Jika ibu lupa jadwal posyandu, apakah suami mengingatkan
ibu untuk jadwal posyandu ?
Sering 6 60
Kadang-kadang 4 40
Tidak Pernah 0 0
Jumlah 10 100
Apakah suami memberi semangat kepada ibu ketika
membawa balita ke posyandu ?
Sering 5 50
Kadang-kadang 3 30
Tidak Pernah 2 20
Jumlah 10 100
Jika balita kurang sehat (batuk, pilek, atau demam), apakah
suami tetap menganjurkan ibu untuk datang ke posyandu ?
Sering 1 10
Kadang-kadang 4 40
Tidak Pernah 5 50
Jumlah 10 100
Apakah suami mengantar dan menunggu ibu saat hendak
membawa balita ke posyandu ?
Sering 2 20
Kadang-kadang 3 30
Tidak Pernah 5 50
Jumlah 10 100
Jika ibu sakit, apakah suami beupaya membawa balita ke
posyandu saat hari buka posyandu ?
Sering 2 20
Kadang-kadang 3 30
Tidak Pernah 5 50
Jumlah 10 100
Jika cuaca tidak mendukung (hujan atau terik matahari),
apakah suami memberikan kepercayaan kepada ibu untuk
membawa balita ke posyandu?
https://opscitech.com/journal
Research and Social Study InstitutePage 203
Open Science and Technology
Vol. 01 No. 02, Oktober 2021 (196-207)
ISSN (Print) :2776-169X
ISSN (Online) :2776-1681
Sering 1 10
Kadang-kadang 3 30
Tidak Pernah 6 60
Jumlah 10 100
https://opscitech.com/journal
Research and Social Study InstitutePage 204
Open Science and Technology
Vol. 01 No. 02, Oktober 2021 (196-207)
ISSN (Print) :2776-169X
ISSN (Online) :2776-1681
Tidak Pernah 0 0
Jumlah 10 100
Ibu memprioritaskan pergi ke Posyandu dibandingkan jadwal
kegiatan lain jika bersamaan?
Sering 5 50
Kadang-kadang 5 50
Tidak Pernah 0 0
Jumlah 10 100
Berapa kali ibu membawa balita ke posyandu dalam setahun?
1-4 kali 2 20
5-8 kali 7 70
9-12 kali 1 10
Jumlah 10 100
https://opscitech.com/journal
Research and Social Study InstitutePage 205
Open Science and Technology
Vol. 01 No. 02, Oktober 2021 (196-207)
ISSN (Print) :2776-169X
ISSN (Online) :2776-1681
Jumlah 5 100
Tokoh masyarakat (RT/RW) siap membantu secara materil
(dana, tempat pelaksanaan penimbangan balita, perlengkapan
pendukung) dalam kegiatan penimbangan balita.
Sering 5 100
Kadang-kadang 0 0
Tidak Pernah 0 0
Jumlah 5 100
Tokoh masyarakat ikut menggerakkan ibu balita agar hadir
pada hari penimbangan balita
Sering 5 100
Kadang-kadang 0 0
Tidak Pernah 0 0
Jumlah 5 100
Tokoh Masyarakat ikut mempromosikan Posyandu kepada ibu
balita
Sering 5 100
Kadang-kadang 0 0
Tidak Pernah 0 0
Jumlah 5 100
https://opscitech.com/journal
Research and Social Study InstitutePage 206
Open Science and Technology
Vol. 01 No. 02, Oktober 2021 (196-207)
ISSN (Print) :2776-169X
ISSN (Online) :2776-1681
https://opscitech.com/journal
Research and Social Study InstitutePage 207
Open Science and Technology
Vol. 01 No. 02, Oktober 2021 (196-207)
ISSN (Print) :2776-169X
ISSN (Online) :2776-1681
35
30
25
20
15
10
0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
Dari grafik di atas, menunjukkan bahwa kunjungan paling banyak yaitu pada
bulan Januari yaitu sebanyak 29 kunjungan. Dan kunjungan paling sedikit yaitu pada
bulan Agustus yaitu ada 12 kunjungan.
60,000
50,000
40,000
30,000
20,000
10,000
0
Tahun 2020 Tahun 2021
Gambar 2. Jumlah Insentif Kader Setiap Bulan
https://opscitech.com/journal
Research and Social Study InstitutePage 208
Open Science and Technology
Vol. 01 No. 02, Oktober 2021 (196-207)
ISSN (Print) :2776-169X
ISSN (Online) :2776-1681
saat datang ke Posyandu karena berkaitan dengan kesehatan anak sehingga jika tidak
memungkinkan mengatur ulang pekerjaan. Selain itu letak geografis Posyandu Melati
IV yang mudah dijangkau memudahkan masyarakat untuk datang dan mengecek
kesehatan anak serta mengikuti setiap kegiatan Posyandu. Meski ada masyarakat yang
rumahnya jauh dari tempat tinggalnya ke Posyandu namun masyarakat tetap sering
mengunjungi Posyandu. Konsisten dengan pandangan Posyandu tentang faktor-faktor
pendukung partisipasi menurut Deviyati (2013) tentang faktor-faktor yang mendukung
dan menghambat partisipasi dalam suatu program terjadinya partisipasi merupakan
wujud dari perilaku manusia melakukan perilaku dimana prestasi dan perilaku
dimotivasi oleh adanya tiga hal utama. faktor-faktor yang mendukungnya yaitu:
kemauan kemampuan dan kesempatan partisipasi masyarakat.
Partisipasi masyarakat dalam kegiatan posyandu sangat baik yaitu 100% peserta
posyandu hal ini menunjukkan bahwa tujuan di bidang kesehatan telah tercapai dan
masyarakat perlu terus dipromosikan oleh moderator dan tokoh masyarakat posyandu.
Masyarakat selalu memiliki aspirasi untuk Posyandu tentang penyebaran Posyandu
sehingga kegiatan ini lebih menarik masyarakat ke Posyandu. Masyarakat juga sangat
membantu dalam kegiatan Posyandu sebagaimana masyarakat membantu pengelola
Posyandu. Hal-hal kecil ini berdampak positif sebagai bentuk partisipasi masyarakat
dalam kegiatan Posyandu yang dapat dipertahankan kedepannya.
Beberapa upaya pengelola Posyandu untuk meningkatkan partisipasi
masyarakat dalam kegiatan Posyandu setiap bulan antara lain membujuk masyarakat
untuk datang ke Posyandu setiap bulan mengorganisir dan melibatkan tokoh masyarakat
ikut serta dalam pelatihan Posyandu dan meminta dukungan tokoh masyarakat setiap
bulan untuk tinggal di Posyandu .
https://opscitech.com/journal
Research and Social Study InstitutePage 209
Open Science and Technology
Vol. 01 No. 02, Oktober 2021 (196-207)
ISSN (Print) :2776-169X
ISSN (Online) :2776-1681
keahlian, modal dan atau materi, serta ikut memanfaatkan dan menikmati hasil-hasil
pembangunan (Sumaryadi, 2010).
Jadi, partisipasi dapat diartikan sebagai keikutseraan atau peran serta seseorang
atau sekelompok masyarakat dalam suatu kegiatan yang dilaksanakan di masyarakat.
Partisipasi dalam kegiatan Posyandu diartikan sebagai keikutsertaan anggota
masyarakat dalam kegiatan yang dijalankan Posyandu, yang dalam hal ini berkaitan
dengan keikutsertaan dan kesadaran masyarakat untuk berkunjung ke Posyandu.
https://opscitech.com/journal
Research and Social Study InstitutePage 210
Open Science and Technology
Vol. 01 No. 02, Oktober 2021 (196-207)
ISSN (Print) :2776-169X
ISSN (Online) :2776-1681
6) Partisipasi adalah peran serta masyarakat dalam pembangunan masyarakat itu sendiri,
kehidupannya dan lingkungannya.
Posyandu adalah upaya kesehatan berbasis masyarakat yang diselenggarakan dari, oleh,
untuk, dan bersama masyarakat, untuk menjamin masyarakat memperoleh pelayanan
kesehatan dasar yang membantu menurunkan angka kematian ibu dan anak yang
merupakan salah satu bentuk UKBM. Pelayanan yang diberikan oleh posyandu bersifat
terpadu dan masyarakat posyandu terlayani secara penuh dalam waktu yang bersamaan,
dengan tujuan untuk memberikan kemudahan dan manfaat bagi masyarakat (Depkes RI,
2006).
Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2006) menyatakan bahwa penyuluhan
diberikan oleh pelaksana yang didampingi oleh tenaga kesehatan. Ibu balita
merekomendasikan hal berikut:
a. Pentingnya menimbang bayi Anda setiap bulan untuk mengetahui tumbuh kembang
bayi Anda. Anak kecil di bawah garis merah (BGM) harus dirujuk ke profesional
kesehatan.
b. Pentingnya pemberian ASI (ASI) sampai anak berusia 6 bulan.
c. Pentingnya makanan pendamping ASI untuk anak usia 6 bulan.
d. Penting bagi ibu untuk menyusui sampai anak berusia dua tahun.
e. Pentingnya vaksinasi lengkap dalam pencegahan penyakit anak.
f. Pentingnya vitamin A dalam mencegah kebutaan dan daya tahan tubuh pada anak.
Pada bulan Februari dan Agustus, seorang bayi berusia 6 sampai 12 bulan dan
seorang bayi berusia 1 sampai 5 tahun menerima 1 kapsul vitamin A.
g. Pentingnya olahraga / Merangsang perkembangan bayi di rumah.
h. Risiko diare pada anak kecil. ASI harus diberikan seperti biasa, bahkan jika anak
mengalami diare.
i. Anak kecil yang berisiko terkena infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), batuk atau
pilek, sesak napas harus dirujuk ke tenaga medis profesional.
j. Demam pada bayi seringkali menunjukkan gejala malaria, campak, dan demam
berdarah. Hal ini dapat menyebabkan bahaya pada nyawa anak.
https://opscitech.com/journal
Research and Social Study InstitutePage 211
Open Science and Technology
Vol. 01 No. 02, Oktober 2021 (196-207)
ISSN (Print) :2776-169X
ISSN (Online) :2776-1681
SIMPULAN
https://opscitech.com/journal
Research and Social Study InstitutePage 212
Open Science and Technology
Vol. 01 No. 02, Oktober 2021 (196-207)
ISSN (Print) :2776-169X
ISSN (Online) :2776-1681
DAFTAR PUSTAKA
Abadi, T. W., Prajarto, N., & Guntoro, B. (2014). Performance e-government untuk
peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan infrastruktur di
Kabupaten Sidoarjo. Jurnal Kawistara, 4(3).
https://opscitech.com/journal
Research and Social Study InstitutePage 213
Open Science and Technology
Vol. 01 No. 02, Oktober 2021 (196-207)
ISSN (Print) :2776-169X
ISSN (Online) :2776-1681
Depkes RI. 2006. Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu. Jakarta: Depkes RI.
Departemen Dalam Negeri: I nstruksi Menteri Dalam Negeri No. 9 Tahun 1990.
Tentang Peningkatan Pembinaan mutu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu),
Jakarta, 1990.
https://opscitech.com/journal
Research and Social Study InstitutePage 214