Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN TUGAS AKHIR

Asuhan kebidanan komprehensif pada ny. G umur 23 tahun


mulai dari masa kehamilan 39 minggu, persalinan, nifas, bayi
Baru lahir dankeluarga berencana
Di puskesmas oenopu
Tahun 2020

Mariani Imelda Mun


17.007
PENDAHULUAN

Latar Belakang Kehamilan, Persalinan, Nifas, BBL Normal, dan


pemakaian Alat Kontrasepsi

WHO, 2015 Indonesia

Indikator SDG’s tahun 2017 di Indonesia


ialah menjamin kehidupan yang sehat dan
Berdasarkan laporan World Health mendorong kesejahteraan bagi semua
Organization (WHO) tahun 2015, jumlah orang di segala usia, yang sesuai dengan
Goals ketiga pada 2030 yaitu dapat
total kematian ibu diperkirakan mencapai
mengurangi AKI hingga di bawah 70 per
303.000 kematian di seluruh dunia akibat 100.000 KH, mengakhiri kematian bayi
komplikasi kehamilan dan persalinan. dan balita yang dapat dicegah, dengan
Negara berkembang menyumbang menurunkan Angka Kematian Neonatal
sekitar 90% atau 302.000 dari seluruh hingga 12 per 1.000 KH dan Angka
total kematian ibu. Indonesia termasuk Kematian Balita 25 per 1.000 KH dan
salah satu penyumbang tertinggi angka mengurangi 1/3 kematian prematur akibat
penyakit tidak menular melalui
kematian ibu di dunia (WHO, 2015).
pencegahan dan perawatan, serta
mendorong kesehatan dan kesejahteraan
mental (Kemenkes RI, 2017).
Proporsi antenatal care (ANC) pada Cakupan kesehatan ibu dan anak di
wanita usia 10-54 tahun ialah 96.1%. Indonesia yaitu jumlah ibu hamil
K1 ideal 86,0% sedangkan K4 ideal 5.320.550 jiwa, ibu hamil yang
74,4%. Pertolongan persalinan melakukan kunjungan (K4) berjumlah
berdasarkan kualitas tertinggi yaitu 4.606.215 jiwa, ibu bersalin yang ditolong
oleh tenaga kesehatan : bidan 62,7%, oleh tenaga kesehatan berjumlah
dokter kandungan 28.9%, dokter 4.222.506 jiwa sedangkan ibu nifas
umum 1,2%, perawat 0,3%. berjumlah 5.078.636 jiwa. selain itu,
Sedangkan pertolongan persalinan cakupan peserta KB aktif ialah sebagai
oleh non tenaga kesehatan ialah berikut jumlah pasangan usia subur
6,7%. Pelayanan kunjungan nifas (PUS) berjumlah 8.768.943 jiwa, yang
lengkap berjumlah 37,0%, pelayanan menjadi peserta KB aktif berjumlah
KB pasca salin 66,0%. Adapun 5.710.954 jiwa, yang menggunakan alat
kunjungan neonatal pertama (6-28 kontrasepsi dalam Rahim (AKDR) ialah
jam post partum) ialah 84,1% 6,97%, Implant 8,26%, suntik 60,95%, pil
(Kemenkes RI, 2018). 17,39%. Peserta pasangan usia subur
yang menggunakan metode kontrasepsi
jangka panjang (MKJP) ialah 19,34%
(Profil Kesehatan Indonesia, 2017).
NUSA TENGGARA TIMUR

Data Profil Kesehatan Provinsi


Nusa Tenggara Timur tahun Berdasarkan data diperoleh jumlah
2017 menyebutkan bahwa data kematian ibu dari tahun 2015-2017
kematian pada suatu komunitas mengalami fluktuatif dimana pada tahun
dapat diperoleh melalui survei 2015 jumlah kasus kematian ibu berjumlah
karena sebagian besar 178 kasus, pada tahun 2016 menurun
kematian terjadi di rumah, menjadi sebesar 177 kasus dan pada tahun
sedangkan kematian di fasilitas 2017 menurun lagi menjadi 163 kasus.
kesehatan hanya Sedangkan jumlah kasus kematian pada
memperlihatkan kasus rujukan bayi mengalami fluktuasi dari tahun 2015-
yaitu angka kematian ibu di NTT 2017, pada tahun 2015 kematian bayi
tahun 2017 sebanyak 120 per berjumlah 1.488 kasus dengan AKB
100.000 KH, sedangkan Angka sebesar 11,1 per 1.000 KH, pada tahun
Kematian Bayi tahun 2017 2016 menurun menjadi 704 kasus dengan
sebanyak 7,7 per 1000 KH AKB 5 per 1.000 KH dan pada tahun 2017
(Profil Kesehatan NTT, 2017). meningkat menjadi 1104 kasus dengan
AKB 7,7 per 1.000 KH. . Hal ini karena ada
peningkatan jumlah kelahiran (Dinkes Prov.
NTT, 2017).
TTU

AKI dan AKB juga tercermin di


Kabupaten Timor Tengah Utara
(TTU) selama tahun 2016,
berdasarkan laporan dari puskesmas
di Kabupaten TTU terjadi 7 kasus
kematian ibu atau 133/100.000
Kelahiran Hidup. Angka Kematian
Ibu cenderung berfluktuatif yang Jumlah kasus kematian ibu pada
menunjukkan bahwa AKI belum bisa tahun 2016 sama dengan jumlah
dikendalikan secara baik. Setelah kasus kematian ibu pada tahun
melonjak tinggi pada tahun 2012 2014. Kematian ibu terbanyak
yaitu 16 kasus kematian ibu atau adalah Hemorraghia Post Partum
307/100.000 Kelahiran Hidup, AKI (HPP) sebanyak 3 kasus, emboli
secara perlahan menurun hingga sebanyak 1 kasus, post caesar
tahun 2014 yaitu 7 kasus kematian ibu sebanyak 1 kasus, TB paru
atau 136/100.000 Kelahiran Hidup, sebanyak 1 kasus dan asma
namun meningkat kembali pada tahun sebanyak 1 kasus (Dinkes Kab.
2015 yaitu 11 kasus kematian ibu atau TTU, 2016).
215/100.000 Kelahiran Hidup.
Upaya Indonesia NTT

Dengan melakukan terobosan dengan


Upaya yang dilakukan untuk menurunkan
Revolusi KIA dimana semua ibu hamil
AKI dan AKB adalah pada tahun 2012 melahirkan di fasilitas kesehatan yang
Kementerian Kesehatan meluncurkan memadai capaian indicator diantaranya
program Expanding Maternal and adalah menurunya peran dukun dalam
Neonatal Survival (EMAS). (Profil menolong persalinan atau meningkatkan
Kesehatan Indonesia, 2017). peran tenaga kesehatan terampil dalam
menolong persalinan (Profil Kesehatan
Prov.NTT, 2017).

TTU
dengan meningkatkan kualitas dan akses pelayanan kesehatan ibu dan bayi melalui penyediaan
puskesmas keliling (pusling), rumah bersalin di puskesmas dan rumah tunggu kelahiran serta
penempatan bidan di desa. Selain itu dengan adanya peraturan daerah tentang kesehatan ibu
dan bayi baru lahir (KIBLA) maka setiap persalinan harus dilakukan di sarana kesehatan yang
memadai atau minimal di puskesmas. Penyediaan rumah tunggu kelahiran juga ditujukan untuk
mempersiapkan ibu hamil dalam menghadapi persalinan dan pasca persalinan (Profil Kesehatan
Kab. TTU, 2016).
Puskesmas Oenopu

Berdasarkan laporan bulanan tahun 2018 di Puskesmas Oenopu data cakupan


kunjungan pertama ibu hamil (KI akses) KI di wilayah kerja Puskesmas Oenopu
berjumlah 157 orang, KI murni 134 orang sedangkan K4 berjumlah 128 orang,
persalinan yang di tolong oleh Nakes berjumlah 137, mendapat pelayanan nifas
137 orang, dan kunjungan neonatal KN 1 berjumlah 137 dan KN lengkap
berjumlah 137. Komplikasi ibu hamil resiko tinggi KI sebesar 39, nifas komplikasi
sebanyak 38 (97,4%) komplikasi yang di tangani sebanyak 35 (89%), dan
komplikasi yang di rujuk 32 (82,05%), sedangkan data kematian ibu di Puskesmas
Oenopu tahun 2018 tidak ada, dan kematian bayi sebanyak 4 orang dengan 1 bayi
mengalami diare, 2 bayi megalami Komplikasi waktu lahir dan 1 bayi mengalami
infeksi saluran pernapasan. Sedangkan jumlah peserta akseptor baru KB
sebanyak 130 orang dan jumlah akseptor lama KB aktif sebanyak 581 orang (Profil
Puskesmas Oenopu,2018).

Pada pelaksanaan Praktek Klinik Kebidanan (PKK) sekaligus survey tugas


Laporan Tugas Akhir, Penelitian yang dilakukan di Puskesmas Oenopu dari
tanggal 11 Maret-30 April 2020 di Puskesmas Oenopu, penulis mengambil salah
satu pasien atas nama Ny Gaudensiana Bee yang bersedia membantu penulis
untuk dijadikan sebagai laporan penyelesaian Laporan Tugas Akhir yang diikuti
secara komprehensif dari kehamilan Trimester III hingga pemasangan KB.
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan
Rumusan Masalah maka rumusan masalah dalam Laporan Tugas Akhir
ini adalah “Bagaimana Asuhan Kebidanan
Komprehensif (Continuity Of Care) mulai dari
Kehamilan, Persalinan, Nifas, Bayi Baru Lahir dan
Keluarga Berencana pada Ny. G umur 23 tahun
GIP0A0 di Puskesmas Oenopu Tahun 2020” dengan
pendekatan manajemen kebidanan 7 langkah Varney
dan SOAP.

Tujuan Umum
Tujuan Untuk memberikan Asuhan Kebidanan Komprehensif (Continuty Of
Pelaksanaan Care) mulai dari Kehamilan, Persalinan, Nifas, Bayi Baru Lahir dan
Keluarga Berencana pada Ny. G umur 23 tahun GIP0A0 di Puskesmas
Oenopu Tahun 2020 sesuai dengan pendekatan manajemen 7
langkah Varney dan SOAP.

Tujuan Khusus

Untuk melakukan asuhan kebidanan pada Ny G umur 23 Tahun


secara komprehensif mulai dari kehamilan, persalinan, Nifas, BBL,
dan KB di Puskesmas Oenopu Tahun 2020 berdasarkan manejemen
MANFAAT

Manfaat Teoritis Sebagai bahan acuan pemberian asuhan


kepada pasien mulai dari kehamilan,
persalinan, nifas, bayi baru lahir dan
keluarga berencana pada Ny. G umur 23
tahun di Puskesmas Oenopu tahun 2020

Bagi Institusi Akbid Santa Elisabeth Kefamenanu


Manfaat Praktis Bagi Puskesmas Oenopu
Bagi Klien
Bagi Penulis
Tijauan Pustaka
1. Pengertian
2. Macam macam
persalinan
3. Tahapan proses
1. Pengertian persalinan
Kehamilan 2. Tanda tanda 4. Tujuan asuhan
kehamilan persalinan persalinan
3. Kebutuhan ibu hamil 5. Tanda tanda
4. Faktor yang persalinan
mempengaruhi
kehamilan
5. Tanda bahaya Ni
fa
kehamilan s

BBL
1. Pengertian 1. Pengertian
2. Ciri ciri BBL normal 2. Tahapan masa nifas
3. Asuhan pada BBL 3. Tujuan asuhan masa
4. IMD nifas
4. Kebijakan program
nasional masa nifas
KB 5. Perubahan fisiologis
masa nifas
Pengertian 6. Kebutuhan dasar
masa nifas
Macam- macam 7. Tanda bahaya masa
KB nifas
Karangka konsep
Ibu hamil
UK 39 minggu-40
minggu
Dapat di uraikan sbb:
fisiologis
Patologis

Kunjungan I UK : 39
mgg Rujuk
Kunjungan II UK: 39
mgg 4 hari
Kujungan III UK : 40
mgg 1 hari

Ibu
bersalin
Pem
asa
nga
Fisiologis n KB
Patologis

Pemantauan Rujuk
manejemen
persalinan kala I-IV
dan mengisi partograf Nifas

Bayi baru Lahir Fisiologi Patologis

Fisiologi Patologis Melakukan


knjungan nifas Rujuk
sebanyak 4
Penatalaksanaan
Rujuk kali kunjungan
pada BBL normal
Standar Asuhan Kebidanan

Standar I : Pengkajian
Standar II : Identifikasi Diagnosa, Masalah Dan
Kebutuhan
Standar III : Antisipasi Diagnosa /Masalah
Potensial
Perencanaan
Standar IV : Antisipasi Tindakan
Segera/Kolaborasi/Rujuk
Standar V : Intervensi
Standar VI: Implementasi
Standar VII : Evaluasi
METODE STUDI KASUS

1.Jenis Studi Kasus


2.Tempat dan Waktu Studi
Kasus
3.Subjek Studi Kasus
a.Populasi
b.Sampel
4. Metode Pengumpulan Data
5. Instrument Studi Kasus
6. Etika Studi Kasus
7. Pengolahan Data
BAB IV

A.Gambaran lokasi penulisan : hal 186


B.Tinjauan Kasus
1. Kunjungan ANC : K1 : 12-03-2020
K2 : 16-03-2020 (Hove visit)
K3 : 20-03=2020
Biodata : Nama : Ny. G
Umur : 23 thn
Agama : Katolik
Suku/bangsa : Dawan/Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Alamat : T,eba Timur
Telpon :-
Hal. 188-223
2. INC(Hal.213-252): tgl 23-03-2020/12.30 Waktu pengkajian : 23-03-
2020/12.30
Kala 2 : jam 16.45
Kala 3 : jam 17.00
Kala 4 : jam 17.10
3. PNC : Ny. G umur 23 thn dengan PPN 6 jam, hingga kunjungan 6 minggu (Hal
253-277)

4. BBL : By. Ny. G umur 0 hari dengan keadaan normal hingga kunjungan ke 4
(Hal 278-295)

5. KB : Ny. G umur 23 thn dengan akseptor baru KB indoplant dan kunjungan


ulang perawatan luka insisi (Hal.296-313)
PEMBAHASAN
Kehamilan : Asuhan kebidanan diberikan kepada Ny. G Kunjungan ANC pada
tanggal 12-03-2020 TM III UK 39 adalah melakukan pengkajian data.Selama
melakukan Asuhan Antenatal, semua anjuran yang diberikan kepada Ny “G”
sudah terlaksana dengan baik dan dalam keadaan normal. Seluruh keluarga
Ny “G” sangat kooperatif sehingga tidak terjadi kesulitan melakukan asuhan
dan dalam langkah ini tidak terdapat kesenjangan antara teori dan praktek.

Persalinan: merupakan proses membuka dan menipisnya serviks dan janin


turun ke jalan lahir. Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban
didorong keluar melalui jalan lahir (Sondakh, 2015).
Pada kasus Ny. G dengan UK 40 minggu 4 hari janin tunggal hidup
intrauterine dengan kehamilan normal termasuk ibu primi gravida dengan
lama kala I 12 jam, Kala II 25 menit, Kala III 7 menit, dan kala IV di lakukan
pemantauan hingga 2 jam pertama
Dalam langkah ini tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan praktek.
Masa nifas: Kunjungan postpartum pertama pada Ny G PIAOAHI, ibu
mengatakan bahwa masih terasa nyeri pada perut bagian bawah, masih
keluar darah dari jalan lahir, dan nyeri pada daerah jahitan. Namun kondisi
tersebut merupakan hal yang normal karena mules/nyeri tersebut timbul
akibat dari kontraksi uterus. Keadaan umum ibu baik, kesadaran
composmentis, kontraksi uterus baik, TFU 2 jari di bawah pusat, lokhea rubra
warna merah.
Dalam langkah ini tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan praktek.

Bayi Baru Lahir (BBL): Bayi Ny. G lahir cukup bulan dengan masa gestasi
40 minggu 4 hari lahir spontan pada tanggal 23-03-2020 pada jam 16.55 wita,
tidak ditemukan adanya masalah, menangis spontan, pergerakan aktif, kulit
kemerahan. Hal ini sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa bayi lahir
normal yaitu langsung menangis, tonus otot baik, pernapasan lebih dari 40
x/menit, frekuensi jantung lebih dari120 x/menit dan pemeriksaan fisik dalam
batas normal Dalam langkah ini tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan
praktek.
Keluarga Berencana: Kunjungan pada tanggal 27 April 2020 pasien
melakukan kunjungan ke puskesmas dan berdasarkan pengkajian yang di
dapatkan ibu ingin memakai KB Implant untuk menjarakan kehamilannya
dan saat ini tidak ada keluhan. Kemudian bidan memberikan konseling ulang
pada ibu tentang jenis metode kontrasepsi yang bisa di gunakan setelah
persalinan dan jenis metode kontrasepsi yang di pilih yaitu KB Implant
(pengertian, cara kerja, indikasi, kontraindikasi, keuntungan dan
kekurangan, serta efek samping, Ny G mengerti dan mau menggunakan KB
implant untuk menjarakan kehamilan pada minggu ke 5 dengan masa nifas
37 hari dan di lakukan pemasangan KB Implant sesuai dengan prosedur.
Dalam langkah ini tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan praktek.
BAB V PENUTUP

1. Kesimpulan

2. Saran
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai