Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS KAITAN KESEHATAN DAN PENDIDIKAN TERHADAP

PEMBANGUNAN EKONOMI
EKONOMI PEMBANGUNAN A

YANG DISUSUN OLEH:


JIHAN FADILA
01021281924068

DOSEN PENGAMPU :
ICHSAN HAMIDI, SHI,M.SI

JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
TAHUN AJARAN 2020/2021
KAITAN KESEHATAN DAN PENDIDIKAN TERHADAP PEMBANGUNAN
EKONOMI
Pengertian pembangunan ekonomi yang dijadikan pedoman dalam penelitian ini
didefinisikan sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan per kapita riil
penduduk suatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang (Sukirno, 1996 dalam
Saerofi, 2005. Laju pertumbuhan ekonomi  yang tinggi merupakan indikator
keberhasilan pembangunan ekonomi sehingga target pertumbuhan ekonomi yang tinggi
adalah suatu keharusan. Pertumbuhan ekonomi erat kaitannya dengan pendapatan
perkapita. Jika pendapatan perkapita semakin naik, pasti disebabkan oleh perekonomian
yang stabil. Artinya, kesejahteraan masyarakat akan terjamin dan pembangunan
ekonomi di suatu negara tersebut juga berhasil.
1. HUBUNGAN KESEHATAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
Kesehatan merupakan indikator penting untuk mengukur kemajuan
pembangunan ekonomi di suatu negara. Indikator ini pun bermacam-macam seperti
Mortalitas (kematian), Morbiditas (kesakitan), dan Status Gizi,dll.
Pada tingkat mikro yaitu pada tingkat individual dan keluarga, kesehatan
adalah dasar bagi produktivitas kerja dan kapasitas untuk belajar di sekolah. Tenaga
kerja yang sehat secara fisik dan mental akan lebih enerjik dan kuat, lebih produktif,
dan mendapatkan penghasilan yang tinggi. Di Indonesia sebagai contoh, tenaga kerja
laki-laki yang menderita anemia menyebabkan 20% kurang produktif jika
dibandingkan dengan tenaga kerja laki-laki yang tidak menderita anemia.
Pada tingkat makro, penduduk dengan tingkat kesehatan yang baik merupakan
masukan (input) penting untuk menurunkan kemiskinan, pertumbuhan ekonomi, dan
pembangunan ekonomi jangka panjang. Beberapa pengalaman sejarah besar
membuktikan berhasilnya tinggal landas ekonomi seperti pertumbuhan ekonomi
yang cepat didukung oleh terobosan penting di bidang kesehatan masyarakat,
pemberantasan penyakit dan peningkatan gizi. Hal ini terjadi di Inggris selama
revolusi industri, Jepang dan Amerika Selatan diawal abad ke-20, dan pembangunan
di Eropa Selatan dan Asia Timur pada tahun 1950-an dan tahun 1960 an.
Kesehatan yang buruk akan memberikan pengaruh buruk terhadap
pertumbuhan ekonomi. Saya akan beri contoh yaitu covid 19 . Pada akhir tahun 2019
tepatnya pada bulan desember, dunia dihebohkan dengan sebuah kejadian yang
diduga sebuah kasus pneumonia yang etiologinya tidak diketahui yang kasus tersebut
berasal dari Kota Wuhan, China. China mengidentifikasi pneumonia tersebut pada
tanggal 7 Januari 2020 sebagai jenis baru coronavirus. Di Indonesia sendiri
penderitanya sudah mencapai 1,54 juta. Covid 19 ini menyerang tidak hanya
kesehatan namun juga perekonomian. Perekonomian Jepang mengalami kontraksi
6,3 persen di triwulan terakhir 2019, terancam resesi, karena pertumbuhan ekonomi
mungkin semakin melambat akibat wabah virus Corona. Singapura sudah merevisi
ke bawah target pertumbuhan ekonominya menjadi 0,5 persen akibat wabah ini.
Dengan adanya PSBB tersebut semua kegiatan yang biasa dilakukan terpaksa
terhenti. Seluruh kegiatan dibidang indutri maupun perkantoran untuk sementara
waktu terpaksa berhenti untuk beroperasi. Selain itu, sector pendidikan, layanan
public, seluruh tempat beribadah, pusat perbelanjaan, rumah makan maupun tempat
pariwisata juga mengalami hal yang sama.
Dampak pada sector ekonomi pada masa pandemic covid-19 di Indonesia,
antara lain :
a. Terjadinya PHK besar-besaran. hasil data yang didapat yaitu ≥ 1,5 juta pekerja di
rumahkan dan terkena PHK yang mana 90% pekerja di rumahkan dan pekerja yang
di PHK sebesar 10%. PHK besar-besaran pada pekerja yang mencapai 1.943.916
orang yang terdiri dari 114.340 perusahaan
b. Terjadinya penurunan PMI Manufacturing Indonesia mencapai 45,3% pada Maret
2020.
c. Terjadinya punurunan impor sebesar 3,7% pada triwulan I.
d. Terjadinya inflasi yang telah mencapai pada angka 2,96% year-on-year(yoy) yang
telah disumbangkan dari harga emas dan komoditas pangan pada maret 2020.
e. Terjadinya keterbatalan penerbangan yang mengakibatkan penurunan pendapatan
di sector tersebut. Kerugian yang dirasakan mencapai Rp. 207 miliar. Batalnya
penerbangan tersebut sebanyak 12.703 pada 15 bandara pada bulan januari-maret
2020.
f. Pada 6 ribu hotel telah terjadi penurunan penempatan (okupansi) hingga mencapai
50%. Hal tersebut bisa mengakibatkan kehilangan devisa pariwisata (Hanoatubun,
2020).
Aspek vital ekonomi antara lain supply, demand dan suppy-chain , hal ini
mnyebabkan krisis ekonomi di berbagai lapisan masyarakat Indonesia secara merata.
Masyarakat yang terkena PHK ataupun pedagang/ karyawan yang berkurang
pendapatannya karena PSBB dan covid 19 akan mengurangi daya beli mereka
karena keterbatasan pendapatan mereka sehari-hari, akibatnya produsen akan
mengurangi jumlah produk mereka, hingga akhirnya akan menurunkan sisi suplly /
penawaran dari produsen . Dunia usaha di berbagai bidang sebagai pengguna jasa
tidak dapat terpenuhi demand-nya karena supply yang berkurang. Para pelaku usaha
tidak bisa memutar uang karena ketiadaan income terutama untuk pelaku usaha yang
masih menjalankan proses produksi-jual-beli secara konvensional.Mekanisme pasar
yang terganggu akibat dampak covid yang menyelenyapkan surplus ekonomi.
Pandemi covid 19 ini berdampak pada laju pertumbuhan ekonomi dimana
pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami resesi . Perlambatan ekonomi pasti akan
berdampak pada kinerja pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2020. Pandemi
menimbulkan efek domino dari kesehatan ke masalah sosial dan ekonomi, termasuk
pelaku usaha. Badan Pusat Statistik telah mencatat laju pertumbuhan ekonomi pada
Kuartal I (JanuariMaret) 2020 hanya tumbuh 2,97%. Angka ini melambat dari 4,97%
pada Kuartal IV 2019. Bila dibandingkan dengan atas dasar harga konstan atau yoy
(year on year), maka pertumbuhan ekonomi pada Triwulan II 2020 mengalami
kontraksi -5,32%. Jika dibandingkan dengan Triwulan I 2020, maka kontraksi
-4,19%. Sementara kumulatifnya terhadap Semester I 2019, pertumbuhan mengalami
kontraksi -1,26%, kontraksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Triwulan II secara
yoy cukup dalam. Berdasarkan data tersebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia
mengalami pertumbuhan negatif pada Kuartal II 2020
Dengan demikian, Produk Domestik Bruto (PDB) Atas Dasar Harga Berlaku
(ADHB), tercatat sebesar Rp 15.434,2 triliun. Pertumbuhan Produk Domestik Bruto
(PDB) pada tahun 2020 merupakan laju pertumbuhan yang paling rendah dari 6
tahun terakhir yang semula pada tahun 2019 sebesar 5,02 %.
Dengan demikian pembangunan
ekonomi sangat lah dipengaruhi oleh
tingkat kesehatan. Karena jika tingkat
kesahatan buruk dapat mengakibatkan
banyak hal seperti pendapatan masyarakat
yang menurun, pertumbuhan ekonomi
yang menurun, sehingga menyebabkan
pembangunan ekonomi suatu negara
tersebut tidak berhasil.

2. KAITAN ANTARA PENDIDIKAN DENGAN PEMBANGUNAN


EKONOMI
Pendidikan dianggap yang memiliki peranan paling penting dalam menentukan
kualitas manusia. Implikasinya, dengan semakin tinggi pendidikan, maka hidup
manusia akanmenjadi semakin berkualitas. Dalam kaitannya dengan
perekonomian secara nasional, semakin tinggi kualitas hidup suatu bangsa, maka
akan semakin tinggi tingkat pertumbuhan dan kesejahteraan bangsa tersebut.
Pembangunan ekonomi selalu dipengaruhi oleh seberapa besar kontribusi
pendidikan sebagaimana yang dinyatakan dalam teori human capital.
Pembuktian hubungan : data yang digunakan merupakan data sekunder
ayng berasal dari BPS Indonesia dan World Bank.. Indikator dari pendidikan
yang saya gunakan ialah angka pasrtisipasi sekolah (APS) 13-15 tahun
sedangkan indikator pembangunan ekonomi diambil dari pertumbuhan ekonomi
melalui PDB/GDB

Angka Partisipasi
  Sekolah PDB    
TAHUN (APS) 13-15 th INDONESIA LN X LN Y
2015 94,25 860,9 4,545951 6,757978354
2016 94,79 931,9 4,551664 6,837225513
2017 94,98 1016 4,553666 6,923628628
2018 95,23 1042 4,556295 6,948897222
2019 95,43 1119 4,558393 7,020190708
Sumber data dari BPS Indonesia dan World Bank
SUMMARY OUTPUT
Regression Statistics
Multiple R 0,980741
R Square 0,961852
Adjusted R
Square 0,949136
Standard
Error 0,022966
Observatio
ns 5
ANOVA
Significan
  Df SS MS F ce F
0,0398 0,0398 75,640
Regression 1 94 94 97 0,003199
0,0015 0,0005
Residual 3 82 27
0,0414
Total 4 77      
Standa
Coefficie rd Lower Upper Lower Upper
  nts Error t Stat P-value 95% 95% 95,0% 95,0%
- - -
10,921 0,0039 53,330 122,84 53,330
Intercept -88,0863 23 -8,0656 81 -122,842 1 2 1
X Variable 2,3985 8,6971 0,0031 28,494 13,227 28,494
1 20,86093 85 82 99 13,22756 3 56 3

INTERPRETASI
1. Konstanta / intercept (b0)
Konstanta / intercept (b0) = -88,0863 menunjukkan bahwa Angka Partisipasi
Sekolah (APS) 13-15 th atau variabel X kontsn maka rata-rata nilai variabel Y
atau PDB Indonesia adalah sebesar -88,0863
Koefisien regresi (b1) = 20,86093 menunjukkan Angka Partisipasi Sekolah
(APS) 13-15 th atau variabel X meningkat sebesar 1 satuan maka akan
meningkatkan variabel PDB Indonesia adalah sebesar 20,86093. Tanda +
menunjukkan bahwa jika variabel x meningkat maka variabel y atau PDB
Indonesia juga akan meningkat.
2. Uji parameter regresi ᵝ0
Ho : tidak terdapat pengaruh signifikan pendidikan terhadap pertumbuhan
ekonomi. H1 : terdapat pengaruh signifika pendidikan terhadap pertumbuhan
ekonomi
Alpha : 0,05, p-value : 0,003981
kriteria uji : H0 ditolak jika nilai P value < alpha 0,05
keputusan : 0,05 < 0,003981
ini menandakan bahwa H1 diterima dan Ho ditolak jadi terdapat pengaruh
signifika pendidikan terhadap pertumbuhan ekonomi
3. Uji parameter regresi ᵝ1
Ho : tidak terdapat pengaruh signifika pendidikan terhadap pertumbuhan
ekonomi , H1 : terdapat pengaruh signifika pendidikan terhadap pertumbuhan
ekonomi
Alpha : 0,05 p-value : 0,003199
kriteria uji : H0 ditolak jika nilai P value < alpha 0,05
keputusan : 0,05 < 0,003199
ini menandakan bahwa H1 diterima dan Ho ditolak jadi terdapat pengaruh
signifikan pendidikan terhadap pertumbuhan ekonomi
Dengan tingkat GDP yang tinggi mengindikasikan pertumbuhan ekonomi yang
tinggi juga serta menunjukkan keberhasilan pembangunan ekonomi di suatu
negara tersebut. Semakin tinggi kualitas sumber daya manusia yang ditunjukkan
dengan tingkat pendidikan yang semakin tinggi, maka perekonomian di daerah
tersebut akan mampu tumbuh lebih baik. Dengan demikian pembangunan
ekonomi pun menjadi lebih baik dan maju. Di dalam riset sistem pendidikan
terbaik di dunia 2020 ini, Indonesia menduduki posisi ke-70 dari total 93 negara
yang diurutkan. Pendidikan memang diharapkan dapat melahirkan sumber daya
manusia yang berkualitas. Jika tidak, maka sektor ini juga akan menyumbang
pada terjadinya pengangguran. Maka daripada itu Indonesia masih belum
berhasil pembangunan ekonomi secara menyeluruh.

Anda mungkin juga menyukai